1. isu dan trend saat ini tentang NAPZA NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya. NAPZA tidak saja berbahaya dan merugikan keluarga, tetap menimbulkan dampak sosial yang luas. Disisi lain narkoba juga merupakan obat atau bahan yang bermanfaat dibidang pengobatan, pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan disisi lain narkoba menimbulkan ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian, dan biasanya disalah gunakan yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosial karena terjadi kebiasaan, ketagihan, serta ketergantungan terhadap NAPZA. Mengungkapkan bahwa penyalahgunaan NAPZA terkait tiga faktor. Faktor tersebut yaitu : 1. faktor lingkungan yang mencakup hubungan tidak harmonis dengan orang tua, lingkungan rawan NAPZA, kurang kontrol sosial, dan tekanan kelompok sebaya, 2. faktor individu yang mencakup keinginan coba-coba, ingi diterima, ikut tren, cari kenikmatan sesaat, cari perhatian, dan ikut tokoh idola 3. faktor zat yang mencakup ketergantungan fisik dan psikis, mudah didapat, dan relatif murah. Didalam lingkungan keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan perilaku anak, terutama pada anak usia remaja, sangat rentang terhadap pergaulan lingkungan luar atau temannya, anak usia remaja sangat beresiko dalam penyalahgunaan NAPZA, untuk itu pentingnya keluarga untuk memberikan pengawasan terhadap anak.Peran orang tua dalam keluarga yaitu perilaku yang positif dan sopan santun, prinsip perilaku budi pekerti yang diajarkan dalam keluarga, serta kebiasaan yang dilakukan bersama-sama dalam keluarga. Dalam situasi di tengah pandemi virus korona (covid-19), peredaran dan penggunaan narkoba di Ibu Kota justru meningkat pesat. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan kenaikan penyebaran narkoba disertai dengan kebutuhan tinggi yang datang dari masyarakat. “Mungkin masyarakat kita di masa pandemi ini ada rasa jenuh dan hal-hal lain yang menganggu psikologinya Bahkan sebelumnya, dalam kurun waktu Januari-Juni 2020, pengungkapan barang haram perusak anak bangsa itu mencapai 6,9 ton. “Saya sampaikan hampir setiap hari yang diungkap itu antara 15 sampai 20 kasus oleh Direktorat Reserse Narkoba maupun polrespolres Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengatakan akan fokus memberantas penyebaran narkotika via daring melalui kerja sama dengan penyedia jasa penitipan barang serta aplikasi ojek daring. “Kenapa bisa BNN bekerja sama dengan ojek daring? Karena kalau driver mereka menerima hal-hal mencurigakan, bisa melaporkan ke kami,Termasuk yang paling banyak ialah ganja gorila via daring sehingga mereka cara pengirimannya itu melalui daring,” tambahnya. Peredaran narkoba dengan memanfaatkan media daring serta pengiriman kargo diakui Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar sangat marak. Menurutnya, Indonesia memiliki garis partai yang panjang sehingga belum semuanya dapat terawasi instansi pemerintah. “Banyaknya pelabuhan laut kecil di Indonesia memang menjadi tantangan sekaligus ancaman terhadap masuknya narkoba melalui jalur laut (maritime route. ), Maka itu, diperlukan kerja sama setiap stakeholder, baik instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk memberantas penyebaran narkoba ke Indonesia. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengatakan kondisi covid-19 ini yang membuat maraknya tren pengiriman narkoba via daring. “Karena pengiriman narkoba itu perlu ada koneksi, ada kesepakatan, yang kemudian biasanya dimulai dari aplikasi media sosial legal dan tidak melanggar hukum.Tingginya angka pengguna narkoba disebabkan minimnya informasi soal dampak buruk dari narkoba itu sendiri.