Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN KONSELING NAPZA

NAMA DOSEN : Ns. SISKA EVI SIMANJUNTAK, MNS

NAMA :BERNADETE DARI KOLIN

NIM : 190204050

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

2020

Pelayanan Konseling NAPZA


1. isu dan trend saat ini tentang NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan zat
adiktif lainnya. NAPZA tidak saja berbahaya dan merugikan keluarga,
tetap menimbulkan dampak sosial yang luas. Disisi lain narkoba juga
merupakan obat atau bahan yang bermanfaat dibidang pengobatan,
pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan disisi lain
narkoba menimbulkan ketergantungan  apabila dipergunakan tanpa adanya
pengendalian, dan biasanya disalah gunakan yang menyebabkan gangguan
kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosial karena terjadi kebiasaan,
ketagihan, serta ketergantungan terhadap NAPZA.
Mengungkapkan bahwa penyalahgunaan NAPZA terkait tiga
faktor. Faktor tersebut yaitu :
1. faktor lingkungan yang mencakup hubungan tidak harmonis dengan
orang tua, lingkungan rawan NAPZA, kurang kontrol sosial, dan tekanan
kelompok sebaya,
2. faktor individu yang mencakup keinginan coba-coba, ingi diterima, ikut
tren, cari kenikmatan sesaat, cari perhatian, dan ikut tokoh idola
3. faktor zat yang mencakup ketergantungan fisik dan psikis, mudah
didapat, dan relatif murah.  Didalam lingkungan keluarga sangat
berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan perilaku anak, terutama
pada anak usia remaja, sangat rentang terhadap pergaulan lingkungan luar
atau temannya, anak usia remaja sangat beresiko dalam penyalahgunaan
NAPZA, untuk itu pentingnya keluarga untuk memberikan pengawasan
terhadap anak.Peran orang tua dalam keluarga yaitu perilaku yang positif
dan sopan santun, prinsip perilaku budi pekerti yang diajarkan dalam
keluarga, serta kebiasaan yang dilakukan bersama-sama dalam keluarga.
Dalam situasi di tengah pandemi virus korona (covid-19),
peredaran dan penggunaan narkoba di Ibu Kota justru meningkat pesat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan kenaikan penyebaran
narkoba disertai dengan kebutuhan tinggi yang datang dari masyarakat.
“Mungkin masyarakat kita di masa pandemi ini ada rasa jenuh dan hal-hal
lain yang menganggu psikologinya Bahkan sebelumnya, dalam kurun
waktu Januari-Juni 2020, pengungkapan barang haram perusak anak
bangsa itu mencapai 6,9 ton. “Saya sampaikan hampir setiap hari yang
diungkap itu antara 15 sampai 20 kasus oleh Direktorat Reserse Narkoba
maupun polrespolres
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko
mengatakan akan fokus memberantas penyebaran narkotika via daring
melalui kerja sama dengan penyedia jasa penitipan barang serta aplikasi
ojek daring. “Kenapa bisa BNN bekerja sama dengan ojek daring? Karena
kalau driver mereka menerima hal-hal mencurigakan, bisa melaporkan ke
kami,Termasuk yang paling banyak ialah ganja gorila via daring sehingga
mereka cara pengirimannya itu melalui daring,” tambahnya. Peredaran
narkoba dengan memanfaatkan media daring serta pengiriman kargo
diakui Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno
Halomoan Siregar sangat marak.
Menurutnya, Indonesia memiliki garis partai yang panjang
sehingga belum semuanya dapat terawasi instansi pemerintah. “Banyaknya
pelabuhan laut kecil di Indonesia memang menjadi tantangan sekaligus
ancaman terhadap masuknya narkoba melalui jalur laut (maritime route. ),
Maka itu, diperlukan kerja sama setiap stakeholder, baik instansi
pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk memberantas penyebaran
narkoba ke Indonesia. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengatakan
kondisi covid-19 ini yang membuat maraknya tren pengiriman narkoba
via daring. “Karena pengiriman narkoba itu perlu ada koneksi, ada
kesepakatan, yang kemudian biasanya dimulai dari aplikasi media sosial
legal dan tidak melanggar hukum.Tingginya angka pengguna narkoba
disebabkan minimnya informasi soal dampak buruk dari narkoba itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai