PERSALINAN NORMAL
Oleh :
B. ETIOLOGI
Etiologi nyeri persalinan menurut NANDA 2015-2017 adalah:
1. Dilatasi servik
2. Ekspulsi fetal
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam
tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan
pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi
untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi.
Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang,
dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi
ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit
kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke
bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.
Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak,
kemudian menghilang seluruhnya (Danuatmadja., Meiliasari, 2004). Pada
persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul
lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal
ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim,
karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari
pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka
akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada
ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida
sekitar 7 jam.
Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas
kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2
sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat
mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik
pada kala pertama (Wiknjosastro, 2002).
Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung
bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya
berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit.
Namun , beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang
lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di
bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila
kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30
detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti
masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam
persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin
berdekatan waktunya (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).
PATHWAY
1. PENGKAJIAN PRENATAL
Nama Mahasiswa : AMELIA MIRANDA
Tanggal Pengkajian : 10 JULI 2020
Waktu Pengkajian : Pukul 11.00 WIB
Ruangan : Ruang Bersalin RSUD Dr Soedirman Kebumen
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. Y
Umur : 35 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kalimantan Selatan 07/ 04, Pamukan Selatan, Kotabaru
Tanggal masuk RS : 27 Oktober 2016 pukul 06.00 WIB
No.RM : 327001
Diagnosa Medis : G4P3A0 H 39 +2 minggu inpartu kala I lama.
G. GENOGRAM
Keterangan :
: Perempuan
: Laki – laki
: Meninggal
: Pasien
: Hubungan keluarga
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
G4 P 3A0 hamil anak ke empat, sudah pernah melahirkan 3 kali, usia
kehamilan 39 +2 minggu dengan HPHT 25-01-2016 HPL 01-11-2016.
I. RIWAYAT KB
KB suntik.
J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
HPHT : 25-01-2016
HPL : 01-11-2016
BB sebelum hamil : 55 kg
TD sebelum hamil : 120 / 80 mmHg
TD BB/TB TFU Letak/ DJJ Usia Keluhan Data Lain
Presentasi Janin Gestasi
130/98 68 kg / 29 Presentasi 141 39+2 mg Kenceng- - Perut kenceng kenceng
155 cm cm kepala x/menit kenceng, mules - Gerakan janin aktif
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Keadaan mental
Mental bagus, sudah siap mempunyai anak yang ke 4
b. Adaptasi psikologis
Sangat sayang dengan anaknya yang akan lahir, sama sayangnya dengan
kedua anaknya.
c. Penerimaan terhadap kehamilan
Siap punya anak baik laki laki maupun perempuan yang penting anaknya
sehat.
d. Masalah khusus
Tidak ada masalah dengan kelahiran anaknya, ibu senang senang saja
M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN
Pasien selalu memeriksakan kandungannya ke puskesmas, kadang ke bidan
supaya tau apa yang terjadi dengan kehamilannya
N. PERSIAPAN PERSALINAN
Senam hamil
Senam hamil tidak dilakukan
Rencana tempat melahirkan
Dari awal kehamilan, sudah direncanakan mau melahirkan di Rumah Sakit
atau di Bidan
Perawatan payudara
Pasien sudah mengetahui cara melakukan perawatan payudara selama
kehamilan sampai hari melahirkan.
Q. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status obstetrik : G4 P3A0 H 39+2 minggu
b. Keadaan umum : Baik
c. Kesadaran
1) Mata :4
2) Verbal :5
3) Motorik :6 +
15 (Composmentis)
d. Tanda-tanda vital
TD : 130/98 mmHg
N : 75 x/menit
0
S :36 C
RR : 20 x/menit
TB : 155 cm
BB : 68 kg
e. Head to toe
1) Kepala
Bentuk kepala mesochepal, rambut hitam, panjang dan bersih,
ekspresi wajah menahan nyeri.
2) Mata
Kedua mata simetris, sklera tidak ikterik, konjuntiva tidak anemis,
fungsi penglihatan masih cukup baik.
3) Hidung
Bentuk hidung normal, tidak ada polip.
4) Telinga
Bentuk telinga normal, kedua telinga simetris, fungsi pendengaran
cukup baik.
5) Mulut
Bentuk mulut normal, bibir dan mukosa lembab, tidak ada stomatitis
6) Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
JVP.
7) Dada
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris
Palpasi : Pengembangan dada simetris, tidak ada thrill pada jantung
Perkusi : Bunyi sonor terdengar di semua lapang paru, bunyi redup
terdapat di area jantung.
Auskultasi : Suara paru vesikuler, bunyi jantung regular.
Payudara: payudara simetris , tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
Puting susu: puting susu menonjol
Pengeluaran ASI: asi belum keluar
8) Abdomen
Uterus
R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) USG abdomen
Tampak janin tunggal, djj+, preskep, TBJ 3537
gr Placenta insersi di corpus intra uterin II-III
Air kawah kesan cukup
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor.
2) Hasil CTG
Baselini : 145 x/
menit Variabilitas > 5
Akselerasi +
Deselerasi –
Festal mevement +
CTG kategori I
3) Laboratorium : Hb 13,6 ; Al : 10,7, Hmt 37, protein urin negative
S. PROGRAM TERAPI
Rencana persalinan normal.
2. ANALISA DATA
No Tgl Data Masalah Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan kenceng Nyeri persalinan Dilatasi servik
kenceng di perut, seperti tertusuk
tusuk,
Do: Pasien tampak menahan nyeri
saat kontraksi, adanya ketegangan
otot, fokus pada diri sendiri.
TD : 129/69 mmHg
N : 86 x/menit
0
S :36 C
RR : 20 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi).
3. INTERVENSI
TGL Dx keperawatan TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
Nyeri persalinan Setelah dilakukan a. Managemen nyeri
berhubungan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan dilatasi selama 1 jam diharapkan komprehensif yang meliputi
servik. ibu mampu beradaptasi lokasi, karakteristik, awitan,
dengan nyerinya dengan durasi, frekuensi, kualitas,
kriteria hasil: intensitas atau berat dan faktor
- Ibu mampu presipitasi
melakukan pursed lip 2. Ekspresikan penerimaan tentang
breathing. nyeri
- Tidak mengejan 3. Kurangi rasa takut dengan
sebelum waktunya. meluruskan setiap misinformasi
b. Manajemen lingkungan
1. Implementasikan tindakan untuk
kenyamanan fisik seperti
menciptakan suasana yang
nyaman, meminimalkan stimulasi
lingkungan
c. Edukasi prosedur/perawatan
1. Demonstrasikan pereda nyeri non
invasif/ non farmakologis :
kompres hangat menggunakan
handuk, pengaturan posisi yang
nyaman
2. Anjurkan ibu untuk tidak
mengejan sebelum pembukaan
lengkap
3. Anjurkan ke keluarga untuk
mendampingi dan melakukan
massage pada punggung atau di
atas mata kaki.
DAFTAR PUSTAKA
th
T. Heather Herdman, RN, PhD, FNI. NANDA Internasional Inc. Nursing Diagnoses, 10
edition 2015 – 2017.
th
Moorhead Johnson Swanson. NOC 5 Edition. Elsivier Inc.
th
Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner. NIC 6 Edition. Elsivier Inc. Brunner &
Suddarth. 2005. Keperawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta : EGC. Mubarak, 2008.
Asuhan Keperawatan Pada Maternitas. Edisi 1. EGC, Jakarta Bimoariotejo, Pusva.
2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Bedah Kebidanan. Edisi 3.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Lindgren et al. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Bedah. Edisi 1. Balai Pustaka.
Jakarta.