Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP


T.A 2019/2020

Mata Kuliah : KEP. Gerontik Semester : II (Jalur-B) SKS : 2 (T:1 P:1) Kode MK :
Dosen Pengampu :
Program Studi : Pendidikan Profesi Ners 1. Ns. Siska Evi Martina, S.Kep,MNS
(Tahap Akademik) 2. Ns. Rinco Siregar, S.Kep., MNS

Capaian Pembelajaran Lulusan (CP) Sikap


1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada
negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang
lain;
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan pancasila;
7. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
11. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap
keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan;
12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat
Indonesia;
13. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk
memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya;

Pengetahuan
1. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik pendekatan pada lansia
2. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau
berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan keperawatan gerontik;
3. Menguasai konsep dan teknik penegakan diagnosis asuhan keperawatan;
4. Menguasai konsep program-porgam nasional bagi lansia

Keterampilan Khusus
1. Mampu memberikan asuhan keperawatan gerontik sesuai dengan delegasi dari ners;
2. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data,
informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber
3. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
4. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan
dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu,
keluarga dan masyarakat;
5. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara
cepatdan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
6. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim
kesehatan lain;
7. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada lansia
dan/atau keluarga /pendamping/penasehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
8. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama
perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan
kesejahteraan lansia.

Keterampilan Umum
1. Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;

2. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat, profesi dan kliennya;

3. Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk
keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;

4. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Keperawatan Gerontik, bila diberi data/kasus/ dihadapkan pada
situasi nyata mahasiswa memiliki kemampuan :
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah 1. Merencanakan asuhan keperawatan gerontik secara komprehensif.
(CPMK) 2. Menyusun rencana asuhan keperawatan gerontik fokus pada peningkatan kemandirian, kesejahteraan, dan kualitas hidup
lansia.
3. Mendemonstrasikan komunikasi strategi terapeutik sesuai dengan masalah dan kondisi perkembangan lanjut usia.
Deskripsi Matakuliah
Fokus mata ajar keperawatan gerontik adalah membahas konsep dasar keperawatan gerontik, berbagai teori keperawatan
gerontik dan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar lansia. Penerapannya pada asuhan keperawatan
gerontik melingkupi pembahasan mengenai kebutuhan bio, psiko, social dan spiritual pada lanjut usia dengan sasaran
individu, keluarga dan kelompok/komunitas.
Pembahasan mata ajar ini meliputi teori dan praktikum laboratorium dalam pemenuhan kebutuhan klien lanjut usia dengan
gangguan bio, psiko, social dan spiritual. Proses pembelajaran mata kuliah gerontik ini diarahkan agar mahasiswa
memperoleh kemampuan dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi melakukan pengkajian, menentukan diagnosa
yang sesuai, merencanakan intervensi keperawatan, melakukan tindakan keperawatan di laboratorium dan melakukan
evaluasi dan dokumentasi pada berbagai contoh kasus gangguan kebutuhan dasar lansia. Proses pembelajaran pada mata ajar
ini dilakukan melalui teori dengan pendekatan Student Center Learning (SCL) dan praktikum laboratorium kampus.
Mata kuliah ini, memiliki nilai kredit sebesar 2 SKS, terdiri atas 1 SKS Pengalaman Belajar Teori dan 1 SKS Praktikum.
Alokasi waktu untuk mata kuliah ini adalah 24 minggu efektif.

No Kompetensi akhir Capaian akhir mata Bahan Kajian Metode Waktu Pengalaman Aspek Penilaian (%) Referensi Dose
mata kuliah kuliah Pembela Belajar dan n
jaran deskripsi tugas
mhs
Kriteria Indikator Bobot
1 Konsep dasar Setelah mengikuti Konsep dasar Lecturing 2 x 50 Mahasiswa dibagi Kemampuan mahasiswa akan 5% Miller, C.A.
keperawatan perkuliahan ini, keperawatan SGD menjadi 4 mencari dan dapat: (2004). Nursing for SE
gerontik diharapkan mahasiswa gerontik: kelompok, masing- mengumpul 1. Menjela wellness in older
akan dapat: 1. Pengertian masing kelompok kan serta skan konsep adults: theory and
keperawatan dasar
1. Menjelaskan membahas tentang mengeploras practice.
konsep dasar gerontik keperawatan
topik konsep dasar i informasi Philadelphia:
keperawatan 2. Siklus hidup gerontik
kep.gerontik yang 2. Menget Lippincott
gerontik manusia
dibutuhkan ahui lingkup Williams &
2. Mengetahui lansia
lingkup asuhan dengan untuk asuhan Wilkin. (wajib)
keperawatan berbagai meningkat keperawatan Miller, C. A.
gerontik kemampuan kan gerontik
(2005). Nursing
3. Mengetahui nya pengetahua 3. Menget
ahui typology care of older adults
typology lansia, 3. Lingkup n
mitos-mitos asuhan lansia, mitos- : theory and
Keaktifan
lansia keperawatan mitos lansia practice.
mengikuti 4. Memah
4. Memahami gerontik Philadelphia: JB.
4. Tipology kuliah ami faktor-
faktor-faktor Lippincot.
yang lansia faktor yang
mempengaru Roach, S. (2006).
mempengaruhi 5. Mitos-mitos
lansia hi penuaan Introductory
penuaan
6. Faktor-faktor Gerontological
yang Nursing.
mempengar Philadelphia
uhi penuaan :Lippincot.
Stanhope M. &
Lancaster J. (2016).
Public Health
Nursing, 9th
edition. Mosby:
Elsevier Inc.
Stanley, M. &
Beare, P.G. (1999).
Gerontological
nursing: a health
promotion/
protection
approch. 2nd ed.
Philadephia: F. A.
Davis Company

2 Lingkup, peran Setelah selesai Lingkup, peran dan SGD 2 x 50 Mahasiswa Keaktifan dalam mahasiswa akan 5% SE
dan fungsi mengikuti perkuliahan fungsi perawat dibagi menjadi diskusi 5 %. dapat :
perawat gerontik ini, mahasiswa akan gerontik 2 kelompok Ketetapan 1. Mengetahui
dapat : 1. Fenomena masimg-masing penjelasan fenomena Miller, C.A.
1. Mengetahui bidang membahas komunikasi bidang (2004). Nursing for
fenomena bidang keperawatan tentang peran pada saat keperawatan wellness in older
keperawatan gerontik dan fungsi presentasi gerontik adults: theory and
gerontink 2. Lingkup, peran
2. Mengidentifikasi dan tanggung
perawat sistematika practice.
gerontik dan 2.Mengidentifik Philadelphia:
dan memahami jawab
lingkup, peran dan kejelasan asi dan Lippincott
3. Sifat pelayanan
tanggung jawab keperawatan paper memahami Williams &
3. Memahami sifat gerontik lingkup, peran Wilkin. (wajib)
pelayanan 4. Model dan tanggung Miller, C. A.
keperawatan pemberian
gerontik (2005). Nursing
4. Memahami model pelayanan jawab care of older adults
pemberian perawatan : theory and
pelayanan professional 3. Memahami practice.
perawatan pada klien lansia sifat pelayanan
professional pada
Philadelphia: JB.
5. Peran dan fungsi keperawatan
klien lansia perawat gerontik Lippincot.
5. Memberikan gerontik Roach, S. (2006).
contoh nyata Introductory
peran dan fungsi 4. Memahami
Gerontological
perawat lansia model
Nursing.
pemberian
Philadelphia
pelayanan
:Lippincot.
perawatan
Stanhope M. &
professional
pada klien lansia
Lancaster J.
(2016). Public
5. Memberikan Health Nursing, 9th
contoh nyata edition. Mosby:
peran dan Elsevier Inc.
fungsi perawat Stanley, M. & Beare,
lansia P.G. (1999).
Gerontological
nursing: a health
promotion/
protection approch.
2nd ed. Philadephia:
F. A. Davis Company

3 Konsep Setelah selesai a. Pelayanan khusus Lecturing 2x50 Mahasiswa Keaktifan Mahasiswa 5% Stanhope M. & RS
pelayanan mengikuti perkuliahan gerontik : SGD mengikuti selama dapat Lancaster J.
kesehatan bagi ini, mahasiswa  Terapi materi degnan penjelasan menjelaskan (2016). Public
lansia di tatanan farmakologi pada interaktif dan materi Pelayanan
mampu: Health Nursing, 9th
lansia khusus
klinik dan  Menjelaskan terlibat aktif edition. Mosby:
 Rehabilitasi gerontik :
masyarakat prinsip terapi dalam diskusi Keaktifan Elsevier Inc.
restorasi pada  Terapi
lansia selama diskusi
farmakologi pada farmakologi Stanley, M. & Beare,
b. Tatanan pelayanan pada lansia P.G. (1999).
lansia dan isu
bagi lansia:  Rehabilitasi
yang berkembang Gerontological
 Pelayanan akut restorasi pada
dalam terapi nursing: a health
 Home care lansia
promotion/
farmakologi lansia  Long term care c. Tatanan
pelayanan bagi protection approch.
 Menjelaskan
lansia: 2nd ed. Philadephia:
rehabilitasi  Pelayanan F. A. Davis Company
restorasi pada akut
lansia  Home care
 Long term
care
 Menjelaskan
tatanan
keperawatan
khusus gerontik:
pelayanan akut,
home care, long
term care
Menjelaskan trend &
issue tatanan
pelayanan lansia
4 Kebijakan dan Setelah mengikuti Program kebijakan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa 5% Stanhope M. &
Program Nasional kuliah, mahasiswa Nasional bagi 2x50 menggunakan antusias dengan dapat memahmi Lancaster J. SE
Kesehatan Lansia mampu: lansia: eLearning teknologi informasi metode dan membuat (2016). Public
 Menjelaskan  Program dan dalam memahami eLearning dan laporan tentang Health Nursing, 9th
materi kebijakan aktif dalam Kebijakan dan
program kebijakan nasional kesehatan diskusi melalui Program edition. Mosby:
kebijakan nasional terkait lansia eLearning Nasional Elsevier Inc.
Nasional terkait kesehatan Mahasiswa akan Kesehatan Stanley, M. & Beare,
kesehatan Lansia Lansia login and join pada Lansia P.G. (1999).
schoology (sebagai Gerontological
Menjelaskan  Community
media eLearning) nursing: a health
Community based based
Akan membahas promotion/
service (posyandu (posyandu kebijakan dan protection approch.
lansia) program nasional 2nd ed. Philadephia:
kesehatan lansia F. A. Davis Company

5 Teori proses Mahasiswa akan Teori aging proces: Lecturing 2 x 50 Mhs membahas Keaktifan Mahasiswa 5% SE
menua dan dapat menjelaskan a. Teori biologi ttgproses menua mahasiswa akan dapat Alzheimer’s
pemasalahan teori yang terkait b. Teori psikologi mengikuti kuliah menjelaskan Association. 2016
nya dengan proses c. Teori lingkungan tentang teori teori yang Alzheimer’s Disease
menua: teori biologi, proses menua terkait dengan Facts and Figures.
psikologi dan proses menua:
lingkungan teori biologi,
psikologi dan
lingkungan

6 Komunikasi Setelah selesai Komunikasi efektif Lecturing 2 x 50 Mahasiswa dibagi Keaktifan mahasiswa akan 5% Clark. M. SE
efektif pada mengikuti perkuliahan pada lansia SGD menjadi 4 mahasiswa dan dapat: Community Health
lansia ini mahasiswa akan 1. Proses kelompok dan Ketetapan 1.Mengintegrasi Nursing: Advocacy
dapat: komunikasi membahas topik penjelasan kan komunikasi for Population
1. Mengintegrasi 2. Kondisi komunikasi efektif komunikasi pada lansia yang Health, fifth
kan penurunan
pada lansia pada saaat mempunyai edition: Japan;
komunikasi sensori pada
lansia presentasi, kondisi 2012
pada lansia
3. Pengkajian sistematika dan penurunan
yang
mempunyai penurunan keperahan sensori,
kondisi pada lansia paper 2.Mengaplikasik
penurunan 4. Metode an metode
sensori, komunikasi komunikasi
2. Mengaplikasik pada lansia efektif pada
an metode 5. Identifikasi
lansia
komunikasi sumber
3.Mengidentifik
efektif pada untuk
lansia meningkatka asi sumber
3. Mengidentifik n keefektifan untuk
asi sumber komunikasi meningkatkan
untuk pada lansia keefektifan
meningkatkan komunikasi
keefektifan
pada lansia
komunikasi
pada lansia

7 Pertimbangan Setelah selesai 1. Etika perawatan SGD 2 x 50 Mahasiswa Ketepatan 1. Mahasiswa 5% Azizah.L.M. RS
etik dan hukum mengikuti perkuliahan Lansia diberikan kasus memberikan akan dapat Keperawatan
tentang ini diharapkan: a. Teori etik dan mencari contoh dan memahami Lanjut Usia, :
keperawatan
perawatan klien 1. Mahasiswa akan pemecahan penyelesaian teori etik Yogyakarta .Graha
lansia
lansia dapat memahami masalah etik pada masalah etik keperawatan Ilmu; 2011
b. Prinsip etik
teori etik lansia pada lansia lansia
keperawatan
keperawatan
lansia 2. Mhs akan
lansia
c. Pemecahan etik dapat
2. Mhs akan dapat
dalam pelayanan memahami
memahami prinsip
lansia prinsip etik
etik perawatan
lansia perawatan
Mahasiswa akan lansia
dapat memberikan 3. Mahasiswa
contoh pemecahan akan dapat
masalah etik pada memberikan
lansia contoh
pemecahan
masalah etik
pada lansia
8 Pertimbangan Mahasiswa Hukum tentang SGD 2 x 50 Mahasiswa Ketetapan Mahasiswa 5% Stanhope and RS
etik dan hukum mampu perawatan lansia: mencari dan penjelasan mampu Lancaster.
tentang memahami dasara. Dasar hukum mendiskusikan komunikasi memahami Foundtions of
perawatan klien hukum lansia, perawatan lansia, masalah etik pada pada saaat dasar Nursing in the
lansia aspek legal b. Aspek legal lansia dengan presentasi, hukum Community :
perawatan lansia,
perawatan lansia menggunakan sistematika dan lansia, community
c. Isu perawatan lansia
jurnal kejelasan paper aspek legal oriented practice
perawatan 3th
lansia edition.2010.USA

9 PROSES Setelah selesai 1. Pengkajian SGD 1 x150 Mahasiswa dibagi Kemampuan 1. Mahasiwa 5% Nanda SE
KEPERAWATAN perkuliahan a. Fisiologis Case menjadi 3 mencari dan mampu International.
GERONTIK diharapkan: b. Psikologis study kelompok masing- mengumpulkan memahami (2009). Nursing
c. Lingkungan dan
1. Mahasiwa mampu
2. Pengkajian pada
simulasi masing membahas informasi dan
pengkajian
diagnoses:
memahami dan tentang topik 1,2 pengetahuan definition &
gangguan fisiologis,
pengkajian dan 3
neorologis psikologis classification
fisiologis,
3. Format ketetapan dan 2009-2011. United
psikologis dan
Pengkajian data penjelasan lingkunga Kingdom:
lingkunga
riwayat komunikasi 2. Mhs mampu
2. Mhs mampu Blackwell
kesehatan pada saat melakukan
melakukan Publishing.
pengkajian
pengkajian presentasi
neurologis Bulechek G.M.,
neurologis sistematika dan 3. Mhs mampu Butcher H.K.,
3. Mhs mampu keperihan paper membuat Dochterman J.M.,
membuat format
format
pengkajian data Wagner C. (2013).
pengkajian
riwayat kesehatan Nursing
data riwayat
dan mampu
kesehatan Interventions
menggunakan
dan mampu Classifications
format pengkajian
menggunaka
n format (NIC). 6th edition.
pengkajian Mosby: Elsevier
Inc.
Moorhead S.,
Johnson M., Maas
M.L., Swanson E.
(2013). Nursing
Outcomes
Classifications
(NOC):
Measurement of
Health Outcomes.
5th edition. Mosby:
Elsevier Inc

10 PROSES Setelah mengikuti 4. Pengkajian Simulasi/ 1x Mahasiswa dibagi Ketepatan 1. Mahasiswa 5% Nanda SE
KEPERAWATA perkuliahan ini status lab 150 menjadi 6 melakukan mampu International.
N GERONTIK diharapakan: fungsional kelompok. Masing pengkajian pada mengenal (2009). Nursing
(Index Katz)
1. Mahasiswa
5. Pengkajian
–masing kelompok lansia dengan format diagnoses:
mampu mengenal membahas topik menggunakan pengkajian definition &
status
format pengkajian pengkajian instrumen yang Index Karz dan
kognitif/Afek classification
Index Karz dan
tif: psikologis ada mampu 2009-2011. United
mampu mengkaji
a. SPMSQ mengkaji status Kingdom:
status fungsional
b. MMSE fungsional
2. Mhs mamapu Blackwell
6. Skala 2. Mhs mamapu
melakukan Publishing.
Depressi
pengkajian melakukan
Geriatrik Bulechek G.M.,
kognitif/afektif : pengkajian
Yesavage Butcher H.K.,
(SPMSQ, MMS kognitif/afektif :
dan IDB Dochterman J.M.,
3. Mhs mampu (Inventaris (SPMSQ
menggunakan Bepression Wagner C. (2013).
, MMS
format pengkajian Beck) Nursing
Skala Depressi 3. Mhs mampu
7. Keseimbang menggunakan Interventions
Geriatrik Yesavage
dan IDB an Sullivan format Classifications
4. Mhs mampu 8. Barthel pengkajian (NIC). 6th edition.
mengkaji Index Skala Depressi
keseimbangan 9. Pengkajian
Mosby: Elsevier
Geriatrik Inc.
Sullivan, Barthel Status Sosial
Yesavage dan
Index (AFGAR Moorhead S.,
5. Mampu score IDB
Johnson M., Maas
memahami dan 4. Mhs mampu
mengkaji status
M.L., Swanson E.
mengkaji
sosial (AFGAR keseimbangan (2013). Nursing
score) Sullivan, Barthel Outcomes
Index Classifications
5. Mampu (NOC):
memahami dan Measurement of
mengkaji status Health Outcomes.
sosial (AFGAR 5th edition. Mosby:
score) Elsevier Inc
11 PROSES Setelah selesai Diagnosa SGD 1x Mahasiswa Ketetapan 4. Mahasiswa 5% Standard Diagnosa RS
KEPERAWATA perkuliahan ini : Keperawatan lansia Case 150 merumuskan penjelasan mampu Keperawatan
N GERONTIK 1. Mahasiswa Intervensi dan study diagnosa komunikasi merumuska Indonesia: Definisi
mampu n diagnosa
Implementasi keperawatan,meny pada saat dan indikator
merumuskan keperawata
Evaluasi usun intervensi, presentasi n dan diagnostik. Ed 1 PPNI
diagnosa
implementasi dan sistematika dan membuat (2017)
keperawatan dan
membuat prioritas evaluasi kejelasan paper prioritas Nanda
2. Mhs mampu 5. Mhs mampu International.
menyususn menyususn (2009). Nursing
rencana
rencana tindakan diagnoses:
3. Mhs mampu tindakan
6. Mhs mampu definition &
membuat evaluasi
membuat classification
evaluasi 2009-2011. United
Kingdom:
Blackwell
Publishing.
Bulechek G.M.,
Butcher H.K.,
Dochterman J.M.,
Wagner C. (2013).
Nursing
Interventions
Classifications
(NIC). 6th edition.
Mosby: Elsevier
Inc.
Moorhead S.,
Johnson M., Maas
M.L., Swanson E.
(2013). Nursing
Outcomes
Classifications
(NOC):
Measurement of
Health Outcomes.
5th edition. Mosby:
Elsevier Inc
12 Trend dan Setelah emngikuti Mahasiswa 10 % SE
Issue Masalah kuliah ini Trend-Issue 2x50 Ahasiswa dibagi 5 Kemampuan mampu
Kesehatan mamhasiswa Alzhaimer-Demensia PBL kelompok dan mahasiswa aktif berdiskusi sesua
Lansia: mampu: membahas dalam metode masalah yang
Alzhaimer -Menjelaskan masalah PBL untuk diberikan dalam
-Demensia tentang prevalensi Alzhaimer_demens membahas pannduan
Alzhaimer-Demensia ia sesuai modul masalah Modul
secara global dan yang diberikan Alzhaimer-
Nasional Demensia Mahasiswa
- Menjelaskan Issue Mahasiswa wajib mampu
terkait masalah berbagi infomasi menjelaskan
Alzhaimer_demensi dalam diskusi masalah
a alzhaimer-
- Menjelaskan dan demensia
menyusun asuhan
keperawatan pada
lansisa dengan
Alzhaimer
-Demensia
13 MID TEST SE
14 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa RS
dengan dengan selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
gangguan sistem mampu memberikan sistem SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
kardiovascular: asuhan keperawatan kardiovascular: kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
hipertensi pada pasien dengan hipertensi hipertensi, mhs intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan 1. Pengkajian membuat evaluasi, pada pasien (2017
sistem kardiovasculer: 2. Diagnosa pengkajian, keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
1. Pengkajian keperawatan menentukan diskusi, gangguan Keperawatan
2. Diagnosa 3. Intervensi
diagnosa, sistem Lanjut Usia, :
keperawatan 4. Implementas
i menyusun kardiovasculer: Yogyakarta .Graha
3. Intervensi
5. Evaluasi intervensi,impleme 6. Pengkaji Ilmu; 2011
4. Implementasi
ntasi dan evaluasi an
5. Evaluasi
7. Diagnos
a
kepera
watan
8. Interven
si
9. Implem
entasi
10. Evaluasi
15 Askep lansia Setelah perkuliahan Askep lansia dengan SGD 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa akan 5% Standard Diagnosa RS
dengan gangguan ini selesai mahasiswa gangguan Case 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem Respirasi mampu memberikan sistemrespirasi study dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
asuhan keperawatan : kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan 1. Pengkajian gangguan sistem intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan 2. Diagnosa respirasi mhs evaluasi, ada pasien (2017)
sistem respirasi: keperawatan membuat keaktifan dalam lansia dengan Nanda
3. Intervensi
1. Pengkajian pengkajian, diskusi gangguan International.
4. Implementas
2. Diagnosa menentukan sistem respirasi (2009). Nursing
i
keperawatan
5. Evaluasi diagnosa, Pengkajian diagnoses:
3. Intervensi
4. Implementasi
menyusun 1. Diagnosa definition &
intervensi,impleme keperawata classification
Evaluasi
ntasi dan evaluasi n
2009-2011. United
2. Intervensi
3. Implementa Kingdom:
si Blackwell
4. Evaluasi Publishing.
Istem respirasi Bulechek G.M.,
Butcher H.K.,
Dochterman J.M.,
Wagner C. (2013).
Nursing
Interventions
Classifications
(NIC). 6th edition.
Mosby: Elsevier
Inc.
Moorhead S.,
Johnson M., Maas
M.L., Swanson E.
(2013). Nursing
Outcomes
Classifications
(NOC):
Measurement of
Health Outcomes.
5th edition. Mosby:
Elsevier Inc
16 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa RS
dengan gangguan selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem mampu memberikan sistem SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
muskuloskeletal: asuhan keperawatan muskuloskeletal:Ost kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
Osteoporosis pada pasien dengan eoporosis muskuloskeletal:O intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan 1) Pengkajian steoporosis mhs evaluasi, pada pasien (2017
sistem 2) Diagnosa membuat keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
muskuloskeletal:Oste keperawatan pengkajian, diskusi, gangguan Keperawatan
3) Intervensi
oporosis menentukan sistem Lanjut Usia, :
4) Implementasi
1. Pengkajian diagnosa, muskuloskeleta Yogyakarta .Graha
5) Evaluasi
2. Diagnosa menyusun l:Osteoporosis Ilmu; 2011
keperawatan intervensi,impleme 11. Pengkajian
3. Intervensi 12. Diagnosa
ntasi dan evaluasi
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi 13. Intervensi
14. Implementasi
15. Evaluasi
17 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa RS
dengan gangguan selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem mampu memberikan sistem SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
Gatrointestinal asuhan keperawatan Gatrointestinal kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan Pengkajian Gatrointestinal, intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan Diagnosa mhs membuat evaluasi, pada pasien (2017
sistem keperawatan pengkajian, keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Gatrointestinal: Intervensi menentukan diskusi, gangguan Keperawatan
Pengkajian Implementasi diagnosa, sistem Lanjut Usia, :
Diagnosa Evaluasi menyusun Gatrointestinal Yogyakarta .Graha
keperawatan intervensi,impleme Pengkajian Ilmu; 2011
Intervensi ntasi dan evaluasi Diagnosa
Implementasi keperawatan
Evaluasi Intervensi
Implementasi
Evaluasi
18 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa SE
dengan gangguan selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem Eliminasi: mampu memberikan sistem Eliminasi: SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
Inkontinensia asuhan keperawatan Inkontinensia kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan Pengkajian Eliminasi: intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan Diagnosa Inkontinensia, mhs evaluasi, pada pasien (2017
sistem Eliminasi: keperawatan membuat keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Inkontinensia: Intervensi pengkajian, diskusi, gangguan Keperawatan
Pengkajian Implementasi menentukan sistem Lanjut Usia, :
Diagnosa Evaluasi diagnosa, Eliminasi: Yogyakarta .Graha
keperawatan menyusun Inkontinensia: Ilmu; 2011
Intervensi intervensi,impleme 1) Pengkajian
Implementasi ntasi dan evaluasi 2) Diagnosa
Evaluasi keperawata
n
3) Intervensi
4) Implementa
si
5) Evaluasi
Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa SE
19 dengan Resiko selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
Jatuh mampu memberikan sistem Resiko Jatuh SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
asuhan keperawatan Pengkajian kesehatan : Resiko diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan Diagnosa Jatuh , mhs intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia Resiko Jatuh : keperawatan membuat evaluasi, pada pasien (2017
Pengkajian Intervensi pengkajian, keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Diagnosa Implementasi menentukan diskusi, Resiko Jatuh Keperawatan
keperawatan Evaluasi diagnosa, Pengkajian Lanjut Usia, :
Intervensi menyusun Diagnosa Yogyakarta .Graha
Implementasi intervensi,impleme keperawata Ilmu; 2011
Evaluasi ntasi dan evaluasi n
Intervensi
Implementa
si
Evaluasi
20 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa SE
dengan gangguan selesai mahasiswa dengan dengan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem Persepsi mampu memberikan gangguan sistem SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
Sensori: asuhan keperawatan Persepsi Sensori: kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
pendengaran dan pada pasien dengan pendengaran hipertensi, mhs intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
penglihatan lansia gangguan dan penglihatan membuat evaluasi, pada pasien (2017
sistem Persepsi Pengkajian pengkajian, keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Sensori: pendengaran Diagnosa menentukan diskusi, gangguan Keperawatan
dan penglihatan keperawatan diagnosa, sistem Persepsi Lanjut Usia, :
Pengkajian Intervensi menyusun Sensori: Yogyakarta .Graha
Diagnosa Implementasi intervensi,impleme pendengaran Ilmu; 2011
keperawatan Evaluasi ntasi dan evaluasi dan
Intervensi penglihatan:
Implementasi Pengkajian
Evaluasi Diagnosa
keperawata
n
Intervensi
Implementa
si
Evaluasi
21 Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa SE
dengan gangguan selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
sistem mampu memberikan sistem Intergumen: SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
Intergumen: Luka asuhan keperawatan Luka kesehatan : diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan Pengkajian Intergumen: Luka , intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia gangguan Diagnosa mhs membuat evaluasi, pada pasien (2017
sistem Intergumen: keperawatan pengkajian, keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Luka Pengkajian Intervensi menentukan diskusi, gangguan Keperawatan
Diagnosa Implementasi diagnosa, sistem Lanjut Usia, :
keperawatan Evaluasi menyusun Intergumen: Yogyakarta .Graha
Intervensi intervensi,impleme Luka: Ilmu; 2011
Implementasi ntasi dan evaluasi Pengkajian
Evaluasi Diagnosa
keperawata
n
Intervensi
Implementa
si
Evaluasi
Askep lansia Setelah perkuliahan ini Askep lansia dengan Case 1x Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 5% Standard Diagnosa SE
22 dengan masalah selesai mahasiswa dengan gangguan study 150 diberikan kasus mhs mengkaji, mampu Keperawatan
Mental mampu memberikan masalah Mental SGD dengan masalah menentukan melakukan Indonesia: Definisi
asuhan keperawatan Pengkajian masalah Mental, diagnosa, asuhan dan indikator
pada pasien dengan Diagnosa mhs membuat intervensi dan keperawatan diagnostik. Ed 1 PPNI
lansia masalah keperawatan pengkajian, evaluasi, pada pasien (2017
Mental: Intervensi menentukan keaktifan dalam dengan lansia Azizah.L.M.
Implementasi diagnosa, diskusi, masalah Keperawatan
Pengkajian Evaluasi menyusun Mental: Lanjut Usia, :
Diagnosa intervensi,impleme Pengkajian Yogyakarta .Graha
keperawatan ntasi dan evaluasi Diagnosa Ilmu; 2011
Intervensi keperawata
Implementasi n
Evaluasi Intervensi
Implementa
si
Evaluasi
23 Health Promotion Setelah perkuliahan ini Health promotion 2x50 Mahasiswa Kemampuan Mahasiswa 10 % Clark. M. SE
Project for mahasiswa mampu projecct: Simulasi dijelaskan tentang mahasiswa mampu Community Health
Elderly: menyusun dan - Jangan strategi health mengarrange menyusun dan Nursing: Advocacy
mensimulasi health Maklum promotion kegiatn health berinovativ for Population
promotion project for dengan Mahasiswa dibagi promotion melakukan Health, fifth
pikun
elderly menjadi 3 sesuai topik health edition: Japan;
- Nutrisi tepat
kelompok besar promotion 2012
bagi lansia
- Senam untuk menyusun project terkait
Lansia dan topik yang
mensimulasikan ditentukan
health promotion
project
24 FINAL TEST
Siska Evi

A. Evaluasi
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan praktik (simulasi).
No Jenis Penialaian Persentase
1 Tugas dan Presentasi 20 %
2 Mid Test 30 %
3 Final Test 50 %

B. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus minimal mendapatkan nilai 60 atau “C+”
Rentangan Skor Nilai Bobot Kategori
80 - 100 A 4,00 Sangat Baik
75 - 79 B+ 3,50
Baik
70 - 74 B 3,00
65 - 69 C+ 2,50
Cukup
60 - 64 C 2,00
< 60 E 0 Gagal

C. Sumber Kepustakaan
1. Chenitz, W.C, Stone, J.T., Salisbury, S.A. (1991). Clinical Gerontological Nursing: a guide to advanced practice. Philadelphia: WB Saunders. (dianjurkan)

2. Touhy, T., Jett, K. (2016). Ebersole & Hess’ Toward Healthy Aging. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc. (Wajib).
3. Matteson, MA. And Mc Connel, E.S (1988). Gerontological Nursing: concept and practice. Philadelphia: WB Saunders. (dianjurkan).
4. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older adults: theory and practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin. (wajib)
5. Miller, C. A. (2005). Nursing care of older adults : theory and practice. Philadelphia: JB. Lippincot.
6. Roach, S. (2006). Introductory Gerontological Nursing. Philadelphia :Lippincot.
7. Stanhope M. & Lancaster J. (2016). Public Health Nursing, 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

8. Stanley, M. & Beare, P.G. (1999). Gerontological nursing: a health promotion/ protection approch. 2nd ed. Philadephia: F. A. Davis Company
9. Nanda International. (2009). Nursing diagnoses: definition & classification 2009-2011. United Kingdom: Blackwell Publishing.
10. Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C. (2013). Nursing Interventions Classifications (NIC). 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
11. Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Swanson E. (2013). Nursing Outcomes Classifications (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.

Anda mungkin juga menyukai