Anda di halaman 1dari 15

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.

126

IMPLEMENTASI KURIKULUM INTEGRASI PENCEGAHAN PEMBERANTASAN


PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

Analisa
13040254070 (Prodi S-1 PPKn, FISH, UNESA) syehananalisa@gmail.com
Suharningsih
195307011981022001 (PPKn, FISH, UNESA) shrnngsh@unesa.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengintegrasian kurikulum P4GN dan pelaksanaan
pembelajaran serta penilaian (evaluasi) pada kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka di SMK Negeri 7 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum integrasi P4GN bukanlah kurikulum yang berdiri sendiri
melainkan kurikulum yang hanya menyisipkan atau mengintegrasikan materi narkoba serta bahaya-
bahayanya. Implementasi kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK
Negeri 7 Surabaya dilakukan dengan menyisipkan materi narkoba ke dalam program kerja Pramuka.
Pelaksanaan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dilakukan
dengan menerapkan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
yakni mengintegrasikan penerapan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap spiritual maupun
penilaian sikap sosial dilakukan melalui pengamatan sikap peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran mulai dari awal berlangsungnya kegiatan sampai akhir kegiatan pembelajaran. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan memberikan tugas harian seperti tugas merangkum materi yang
disampaikan oleh pembina Pramuka dan dilihat dari kegiatan diskusi yang dilakukan peserta didik.
Penilaian keterampilan berupa penilaian praktek yaitu penilaian yang berdasar pada kemampuan dan
prinsip peserta didik untuk menjuhi narkoba di lingkungan sekolah.
Kata kunci : Kurikulum Integrasi P4GN, Narkoba dan Ekstrakurikuler Pramuka.

Abstract
The purpose of this study is to describe the integration of P4GN curriculum and the implementation of
learning and assessment (evaluation) on P4GN integration curriculum in scout extracurricular activities in
SMK Negeri 7 Surabaya. This research uses qualitative approach with descriptive research type. Data
collection techniques through in-depth interviews, observation, and documentation. Data were analyzed
using interactive analysis model proposed by Miles and Huberman. The results show that the P4GN
integration curriculum is not a stand-alone curriculum but a curriculum that only inserts or integrates drug
substances and its dangers. Implementation of P4GN integration curriculum in scout extracurricular
activities at SMK Negeri 7 Surabaya is done by inserting drugs material into scout work program. The
implementation of P4GN integration curriculum learning in scout extracurricular activities is done by
applying the learning that has been defined in RPK (Activity Implementation Plan) that is integrating the
application of attitude, knowledge and skill. Assessment of spiritual attitudes and social attitude assessment
is done through the observation of the attitude of learners during the learning activities from the beginning
of the activity until the end of the learning activities. Assessment of knowledge is done by providing daily
tasks such as the task of summarizing the material submitted by the scout leader and seen from the
discussion activities conducted learners. Assessment of skills in the form of a practice assessment is an
assessment based on the ability and principle of learners to fill the drug in the school environment.
Keywords : P4GN integration curriculum, drugs and extracurricular scouts.
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

PENDAHULUAN pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba


Ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba semakin sangat mendesak untuk terus dilakukan.
meningkat. Sasarannya adalah generasi muda yang Data nasional pengguna narkoba di Jawa Timur ada
merupakan tulang punggung pembangunan bangsa. pada peringkat kedua, yang pertama adalah Jawa Barat
Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional dengan jumlah pengguna sebanyak 302.689 pengguna,
(BNN) pada tahun 2012 diperoleh data bahwa rata-rata kedua Jawa Timur sebanyak 265.871 pengguna, dan yang
usia pertama kali mengkonsumsi narkoba terjadi pada ketiga Sumatera Utara dengan jumlah pengguna
usia 12-18 tahun. Data hasil riset Badan Narkotika sebanyak 123.194 dan total jumlah pengguna narkoba di
Nasional (BNN) dengan Universitas Indonesia, Jawa Timur mulai tahun 2010 sampai 2015 sebanyak
penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 2,32 1.145.839 pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut,
persen sepanjang tahun 2012. Pada tahun 2015 angka pengguna narkoba didominasi terbesar dari kalangan
prevalensi menjadi 2,8 persen atau setara dengan 5 juta pelajar dan mahasiswa (www.DPRD.JATIMPROV.go.id)
jiwa orang Indonesia. Dampak kematian atas diakses pada tanggal 24 Desember 2016.
penyalahgunaan narkoba sebesar 50 orang per hari. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor
Indonesia pada tahun-tahun lalu hanya sebagai transit, 74 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Pelaksanaan
namun kini telah menjadi tujuan utama, dan modus Kebijakan dan Strategi Daerah Bidang Pencegahan dan
perdagangan narkoba yang dilakukan amat beragam. Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Berdasarkan wawancara dengan Drs. Moch. Satriyono Narkoba Provinsi Jawa Timur Tahun 2015, Badan
selaku Kasi Pencegahan di Badan Narkotika Nasional Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur bersama
Provinsi (BNNP) menyatakan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya menerapkan kurikulum
“Ada beberapa faktor penyebab Indonesia menjadi integrasi P4GN yang dapat diterapkan di sekolah secara
tujuan perdagangan gelap narkoba. Pertama, terintegrasi ke dalam mata pelajaran, kegiatan
Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Hal ini dilakukan
state) dengan luas pantai terpanjang di dunia
mengingat ancaman penyalahgunaan narkoba pada
memungkinkan banyaknya pintu masuk yang
belum terawasi dengan baik. Kedua, lemahnya lingkungan sekolah telah menjadi sasaran strategis bagi
penegakan hukum terhadap para bandar narkoba. pengedar maupun bandar narkoba. Sehingga perlu adanya
Bukan rahasia lagi jika “hukum bisa dibeli” pemberian wawasan kepada peserta didik dalam
menjadi senjata ampuh bagi para bandar narkoba memahami dan mengerti bahaya penyalahgunaan
untuk meluluhlantakkan sendi-sendi dan idealisme narkoba baik secara psikis mau mental.
hukum. Ketiga, keuntungan yang didapatkan dari Apabila peserta didik tidak dibekali akan pengetahuan
bisnis haram ini sangat besar karena pangsa pasar
dasar tentang bahaya narkoba maka peserta didik akan
yang terus meningkat berakibat harga narkoba
terus meningkat. Keempat, kurang berperannya kehilangan jati diri dan potensinya sebagai generasi
berbagai unsur dalam masyarakat luas dalam penerus bangsa untuk dapat bersaing era modernisasi ini.
memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Masa depan negara Indonesia berada pada pemuda-
narkoba. Kelima, tidak melibatkannya lembaga pemuda yang tangguh dengan kesadaran berbangsa dan
pendidikan sebagai ujung tombak pemberantasan bernegara. Sehingga dengan penerapan kurikulum
narkoba dalam jangka panjang, padahal salah satu integrasi P4GN di lingkungan sekolah diharapkan peserta
pengguna narkoba terbesar adalah kalangan pelajar
didik memiliki karakter yang positif agar mampu
dan mahasiswa. Dapat dibayangkan jika suatu
bangsa kehilangan masa depan generasi mengendalikan diri untuk menjauhi narkoba.
penerusnya. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya
sesuai dengan wawancara kepada Drs. Moch. Satriyono
Dampak dari penyalahgunaan narkoba akan sangat
selaku Kasi Pencegahan di Badan Narkotika Nasional
merugikan, apabila terjerumus dalam narkoba maka
Provinsi (BNNP) menyatakan,
seseorang sangat sulit untuk menghindarinya. Narkoba
“Iya, salah satu langkah yang efektif dalam
akan membuat seseorang kecanduan untuk terus
mengerem laju penyalahgunaan narkoba di Jawa
mengkonsumsinya lagi. Penyalahgunaan narkoba sangat Timur adalah melalui lembaga pendidikan dengan
berisiko baik terhadap kelangsungan hidup pengguna penerapan kurikulum integrasi Pencegahan
maupun orang lain (keluarga, lingkungan, masyarakat Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
luas) secara fisik, psiko sosial dan ekonomi. Bila tidak Gelap Narkoba (P4GN). Alasannya, lembaga
segera bertindak dengan serius dan cepat, dampak buruk pendidikan setidaknya mengemban 3 (tiga) fungsi
yang relevan dalam upaya mengurangi
dan kerugian terhadap bahaya narkoba akan semakin
penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur. Pertama,
besar lagi. Berdasarkan kondisi tersebut maka upaya fungsi reproduksi yang bermakna eksistensi
sekolah sebagai pembaharu dan mengubah kondisi

1113
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

masyarakat kekinian ke sosok yang lebih maju. Penelitian mengenai pendidikan anti narkoba telah
Kedua, fungsi penyadaran yang bermakna sekolah dilakukan oleh beberapa para akademisi dengan fokus
bertanggung jawab untuk mempertahankan nilai- penelitian yang berbeda. Namun penelitian tentang
nilai budaya masyarakat dan membentuk
kurikulum integrasi Pencegahan Pemberantasan
kesejatian diri sebagai manusia. Ketiga, fungsi
mediasi secara simultan yang bermakna sekolah Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
sebagai wahana sosialisasi, pembawa bendera di Jawa Timur masih belum banyak dikembangkan oleh
moralitas, wahana proses pemanusiaan dan kaum akademisi. Penelitian tentang pendidikan anti
kemanusiaan umum, serta pembinaan idealisme narkoba salah satunya dilakukan oleh Imam Machali
sebagai manusia terpelajar. Untuk itulah lembaga (2014:14-15), pendidikan anti narkoba merupakan usaha
pendidikan memegang peranan amat penting yang dilakukan secara terpadu dengan melibatkan setiap
dalam upaya membangun karakter bangsa (nation
unsur masyarakat yang terkait dan peduli terhadap usaha
character building) untuk menjaga kelangsungan
hidup sebuah negara bangsa (nation state) preventif bahaya narkoba. Pendidikan anti narkoba
sebagaimana yang tertuang dalam tujuan merupakan program pendidikan anti narkoba yang secara
pendidikan nasional. Salah satu sekolah yang telah konsepsional memungkinkan disisipkan pada mata
mengaplikasikan kurikulum integrasi P4GN adalah pelajaran yang sudah ada di sekolah dalam bentuk
SMK Negeri 7 Surabaya. Sekolah ini sebelumnya perluasan tema yang sudah ada dalam kurikulum dengan
telah mengaplikasikan kurikulum integrasi P4GN menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran
kedalam kegiatan Intrakulikuler seperti OSIS,
anti narkoba. Pilihan ini digunakan oleh karena
Ekstrakurikuler seperti Pramuka, Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) seperti Pendidikan Agama Islam pertimbangan agar tidak menambah beban kurikulum dan
dan PPKn.” jam belajar siswa.
Pada aspek lain, pendidikan anti narkoba dapat juga
Pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah
diimplementasikan dalam bentuk mata pelajaran untuk
merupakan salah satu bentuk kampanye anti
kegiatan ekstrakurikuler siswa ataupun muatan lokal
penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang
(institusional). Dalam penelitian ini telah dikaji
dimiliki peserta didik akan bahaya narkoba juga akan
pendidikan anti narkoba yang mengintegrasikan tiga
memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan
domain, yakni domain pengetahuan (kognitif), sikap dan
narkoba dikalangan pelajar. Peserta didik yang memiliki
perilaku (afeksi), dan keterampilan (psikomotorik).
guru yang mampu memotivasi secara positif, belajar dan
Implementasi dapat menggunakan strategi integratif-
bersosialisasi dengan baik dalam hal kesehatan mental
inklusif (disisipkan dalam mata pelajaran yang sudah
akan memiliki daya tahan terhadap penyalahgunaan
ada) dan eksklusif (mata pelajaran khusus atau
narkoba. Salah satu indikasi suatu sekolah bersih narkoba
tersendiri). Model pendidikan anti narkoba yang
yaitu terdapat perilaku dan tindakan peserta didik yang
integratif-inklusif, yaitu dengan alternatif materi anti
mencerminkan pada anti narkoba. Sebab anti narkoba
narkoba yang terintegrasi dalam mata pelajaran agama
adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas
Islam pada kelas VIII SMP dan MTs semester 2, yang
dasar. Pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah
memuat kompetensi dasar (KD) yang secara eksplisit
dilakukan karena sekolah terstruktur sehingga dapat
tentang pendidikan anti narkoba.
diadakan pengawasan secara komprehensif dan terpadu.
Berdasarkan penelitian Djuharis Rasul (2013:522-
Sekolah, tempat peserta didik umumnya berada 7-8
523), dalam mewujudkan pelaksanaan program
jam sehari merupakan lembaga yang mempunyai potensi
pencegahan penyalahgunaan narkoba selain dengan
yang sangat besar untuk memengaruhi kehidupan peserta
mengintegrasikan kedalam mata pelajaran juga dilakukan
didik sehari-hari. Sebagai tempat peserta didik berkumpul
melalui kegiatan muatan lokal, ekstrakurikuler maupun
dengan kelompok sebaya mereka. Sekolah dapat menjadi
bimbingan konseling. Dalam penelitian ini kepedulian
suatu ajang pertukaran, pembagian, jual beli serta
kepala SMK yang ditandai dengan dicantumkannya
perkenalan terhadap penyalahgunaan narkoba yang
kegiatan pendidikan pencegahan terhadap
paling efektif. Oleh karena itu, SMK Negeri 7 Surabaya
penyalahgunaan narkoba di program kerja SMK masih
mengimplemetasikan kurikulum integrasi P4GN sebagai
lebih besar dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti
upaya memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba
program HIV/AIDS dan program kesehatan reproduksi.
kepada peserta didik sehingga mempunyai peran untuk
Namun, inisiatif untuk memasukkan materi pencegahan
memberantas peredaran gelap narkoba di lingkungan
terhadap penyalahgunaan narkoba ke dalam program
masyarakat. SMK Negeri 7 Surabaya menerapkan
sekolah bukan seluruhnya datang dari kepala sekolah
implementasi kurikulum integrasi P4GN salah satunya
sendiri. Hal ini terlihat dari pelaksanaan program
dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan
berdasarkan inisiatif kepala SMK lebih kecil
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

dibandingkan dengan inisiatif kegiatan yang dilaksanakan 11 bulan yaitu dari bulan Desember 2016 sampai dengan
oleh puskesmas dan hanya sedikit di atas pelaksanaan November 2017. Dalam penelitian ini yang menjadi
kegiatan yang dibiayai oleh dinas pendidikan informan penelitian adalah pembina Pramuka, ketua
kabupaten/kota, dan pemda. Kegiatan pencegahan dewan pengurus Pramuka dan peserta didik SMK Negeri
terhadap penyalahgunaan narkoba dilaksanakan dengan 7 Surabaya. Pemilihan informan penelitian ini
memerlukan narasumber dari instansi lain dan jumlah menggunakan teknik purposive sampling di mana dipilih
buku-buku sumber yang cukup banyak, karena kualitas 4 (empat) informan berdasarkan tujuan penelitian dengan
buku yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan peserta beberapa pertimbangan kriteria informan sebagai berikut:
didik. 1) pembina Pramuka mempunyai kompetensi atau
Berdasarkan hal ini, maka penelitian ini dilakukan kemampuan profesional dalam menjalankan kegiatan
untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum integrasi pembelajaran Pramuka dan sebagai pelaksana dalam
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan implementasi kurikulum integrasi P4GN, 2) ketua
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam kegiatan pengurus dewan kerja mempunyai wewenang dalam
ekstrakurikuler pramuka sebagai upaya pencegahan melakukan perencanaan program kerja yang akan
adanya peredaran gelap narkoba di sekolah sehingga dilakukan, 3) peserta didik sebagai penerima
peserta didik mengerti bahaya narkoba dan dapat pembelajaran kurikulum integrasi P4GN yang diberikan
menolak bujukan untuk mengkonsumsi narkoba. oleh pembina sesuai dengan program kerja yang
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah direncanakan.
pengintegrasian kurikulum P4GN, pelaksanaan Teknik pengumpulan data adalah cara dalam
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN, dan penilaian penelitian untuk mendapatkan data yang dapat menjawab
(evaluasi) pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam permasalahan dan mendukung penelitiannya. Metode
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Negeri 7 pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
Surabaya. mendalam, observasi, dan dokumentasi kepada orang-
orang yang benar-benar mengetahui dan/atau terlibat
METODE langsung dengan fokus permasalahan. Wawancara
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mendalam adalah salah satu cara untuk mendapatkan data
adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian atau informasi yang lengkap dan mendalam dengan cara
mendeskripsikan secara luas dan mendalam mengenai langsung bertatap muka (face to face). Metode
kondisi yang ada, fenomena mengenai apa yang dialami wawancara mendalam ini dipilih agar para informan
subyek penelitian seperti perilaku, motivasi, dan persepsi dapat dengan leluasa memberikan informasi secara
dengan cara mendeskripsikan yang berupa kata-kata dan historis dan natural. Proses wawancara ini, dipersiapkan
bahasa dalam konteks alamiah. Penelitian ini panduan wawancara (interview guide) yang bersifat semi
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang terstruktur untuk menemukan permasalahan secara lebih
bertujuan melukiskan suatu keadaan objektif atau terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta
peristiwa tertentu berdasarkan fakta-fakta yang tampak pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2015:320).
atau sebagaimana mestinya yang kemudian diiringi Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk
dengan upaya pengambilan kesimpulan umum memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan fakta-fakta historis tersebut. kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan
Pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu proses ekstrakurikuler Pramuka di Kelas X di SMK Negeri 7
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada Surabaya. Data yang ingin digali dalam wawancara ini
metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan adalah informasi dari pembina Pramuka, ketua dewan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat pengurus, beserta pesera didik dalam pelaksanaan
suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan pembelajaran yang berlangsung terkait penerapan
terinci dari pandangan peneliti, dan melakukan studi pada kurikulum integrasi P4GN sesuai dengan program kerja
situasi yang alami (Cresswell, 1998:15). Pendekatan yang telah disisipkan dalam ekstrakurikuler Pramuka di
kualitatif deskriptif yaitu menjelaskan, SMK Negeri 7 Surabaya.
menginterpretasikan data yang diperoleh dari lapangan Observasi berarti bahwa peneliti langsung turun ke
untuk diolah sesuai dengan sudut pandang peneliti dan lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas
sudut pandang informan. individu-individu di lokasi penelitian (Cresswell,
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 7 Surabaya 2013:267). Data yang ingin digali dalam observasi ini
yang beralamatkan di Jalan Pawiyatan no.2 Bubutan Kota adalah kesesuaian data yang diperoleh dari wawancara
Surabaya. Waktu penelitian dilakukan dari awal mendalam dengan kondisi yang terjadi dalam masyarakat
(pengajuan judul) sampai akhir (hasil penelitian) sekitar berkaitan dengan implementasi kurikulum integrasi P4G

1115
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Negeri sekolah (Ekstrakurikuler) di mana salah satu cara
7 Surabaya yang meliputi pelaksanaan pembelajaran dan mengajar dengan memberikan keleluasaan kepada peserta
penilaian (evaluasi) pada kurikulum integrasi P4GN didik untuk menggali pengetahuan dalam berbagai variasi
dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di Kelas X SMK materi terkait penyalahgunaan narkoba sehingga
Negeri 7 Surabaya. bertujuan untuk bertambahnya pengetahuan, sikap dan
Hasil penelitian dari wawancara mendalam dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan prinsip
observasi partisipan, akan lebih dapat dipercaya apabila hidup sehat anti narkoba. Dalam hal ini kurikulum
didukung oleh dokumentasi. Menurut Sugiyono integrasi P4GN diintegrasikan dalam kegiatan
(2013:240) dokumentasi merupakan catatan peristiwa ekstrakurikuler Pramuka. Pengintegrasian kurikulum
yang sudah berlalu. Data dari dokumentasi dalam integrasi P4GN dilakukan secara sistematik di mana
penelitian ini diperoleh dari arsip foto pembelajaran menyesuaikan materi kepramukaan dalam program kerja
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang ada. Sehingga dalam
ekstrakurikuler Pramuka di Kelas X SMK Negeri 7 mengintegrasikan kurikulum integrasi P4GN dalam
Surabaya. Manfaat dari penggunaan bukti dokumen ini program kerja Pramuka sesuai dan koheren jika
adalah untuk mendukung dan menambah bukti dari dimasukkan materi tentang bahaya narkoba.
sumber-sumber lain yang berkaitan dengan implementasi Pernyataan dari Abdul Ghaffar sebagai pembina
kurikulum integrasi P4G dalam kegiatan ekstrakurikuler satuan ekstrakurikuler Pramuka. Abdul Ghaffar
Pramuka di SMK Negeri 7 Surabaya dalam menyatakan,
menumbuhkan karakter siswa menjauhi bahaya narkoba “...kurikulum integrasi P4GN itu sebenarnya cara
dan menjadi sekolah bersih narkoba di Kota Surabaya. untuk memberikan pengetahuan kepada peserta
Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada didik tentang bahaya narkoba. Sebagai wujud dari
cara tersebut maka dibentuklah kurikulum
model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles
integrasi P4GN untuk diterapkan disekolah. Yang
dan Huberman. Secara umum, peneliti melakukan empat perlu diingat bahwa meskipun dinamakan sebagai
alur kegiatan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, kurikulum tetapi kurikulum tersebut bukanlah
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya kurikulum yang berdiri sendiri melainkan
dilakukan pengecekan keabsahan data. Dalam menguji kurikulum integrasi yang artinya kurikulum
keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi, tersebut hanya menyisipkan materi narkoba serta
yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan bahaya-bahayanya ke dalam kurikulum pendidikan
yang berlaku. Nah dalam kegiatan ekstrakurikuler
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan
Pramuka ini juga menerapkan kurikulum integrasi
atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. P4GN, di mana kita melihat pada program kerja
Menurut Cresswell (2007:185), Keabsahan data yang telah direncanakan oleh pengurus Pramuka
merupakan kegiatan pengecekan kembali temuan data sebelumnya apakah terdapat materi kepramukaan
pengguna mendapatkan data yang valid dengan yang dapat dimasukkan materi narkoba. Jika
menggunakan prosedur-prosedur atau strategi-strategi terdapat materi yang sesuai maka kita bisa
tertentu. Triangulasi yang digunakan dalam pengujian ini menyisipkan materi narkoba kedalam materi
kepramukaan tertentu...”
adalah triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2015:127),
(Sumber data primer, 9 September 2017)
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Berdasarkan wawancara tersebut dengan Ghaffar
Data yang diperoleh dari teknik wawancara dapat dicek sebagai pembina gugus depan 1851-1864 SMK Negeri 7
dengan teknik observasi maupun dokumentasi agar Surabaya menyatakan bahwa kurikulum integrasi P4GN
penelitian dapat diakui kebenenarannya. Kemudian bila dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dilakukan
dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut dengan menyisipkan materi narkoba yang sesuai dengan
menghasilkan data yang berbeda-beda maka peneliti program kerja yang telah ditetapkan. Sehingga dalam hal
melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang ini kurikulum integrasi P4GN bukanlah kurikulum yang
bersangkutan atau yang lain sehingga akan dihasikan berdiri sendiri melainkan kurikulum yang hanya
kesimpulan yang tepat. menyisipkan atau mengintegrasikan materi narkoba serta
bahaya-bahayanya. Hal ini diungkapkan juga oleh Abdul
HASIL DAN PEMBAHASAN Ghaffar sebagai pembina satuan ekstrakurikuler
Pengintegrasian Kurikulum P4GN dalam Kegiatan Pramuka. Abdul Ghaffar menyatakan,
Ekstrakurikuler Pramuka Di Kelas X SMK Negeri 7 “...program kerja ekstrakurikuler Pramuka tiap
Surabaya tahun memang berbeda. Karena memang pengurus
Kurikulum integrasi P4GN merupakan sebuah dewan kerja juga berbeda. Pembelajaran dan
materi dalam kegiatan Pramuka bersifat tidak baku
pembelajaran terintegrasi pada kegiatan lingkungan
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

karena memang tidak ada aturan yang mengikat tidak mengikat dengan aturan kwartir maupun kwartir
baik dari kwartir maupun kwartir cabang. Untuk cabang sehingga sangat memungkinkan jika program
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan kerja berbeda dengan tahun sebelumnya tergantung
ekstrakurikuler Pramuka memang ada dan
dengan keadaan dan kebutuhan materi.
diterapkan hanya saja karena kurikulum ini tidak
bersifat baku sehingga kita juga dalam Selanjutnya juga pernyataan diungkapkan oleh Aditya
menyisipkan kurikulum integrasi P4GN ini melihat Vahresi Ramadhan sebagai Ketua pengurus dewan kerja
kesesuaian materi dengan program kerja yang masa bhakti 2017/2018 ekstrakurikuler Pramuka. Aditya
diterapkan oleh pengurus dewan kerja pada Vahresi Ramadhan menyatakan,
angkatan ini....” “...program kerja yang direncanakan dan
(Sumber data primer, 9 September 2017) ditetapkan oleh pengurus dewan kerja
ektrakurikuler Pramuka tidak jauh beda dengan
Berdasarkan wawancara tersebut dengan Abdul
program kerja tahun sebelumnya mbak. Karena
Ghaffar S.Pd sebagai pembina satuan SMK Negeri 7 memang program kerja tahun sebelumnya sesuai
Surabaya bahwa kurikulum integrasi P4GN bersifat tidak dengan keadaan dan kebutuhan materi
baku yang artinya tidak ada aturan yang mengikat dalam kepramukaan. Untuk kurikulum integrasi P4GN
penerapan materi yang akan diberikan kepada peserta tidak semua materi dapat disisipkan materi
didik Pramuka. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran narkoba. Sehingga pengurus dewan kerja juga
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka juga bisa berubah-ubah mempertimbangkan materi mana yang bisa
disisipkan materi narkoba ke dalam program kerja
sesuai dengan perencanaan program kerja oleh pengurus
yang akan ditetapkan. Selain itu setiap
dewan kerja yang berwenang. Begitu pula dengan perencanaan program kerja kami koordinasi
kurikulum integrasi P4GN yang juga bersifat tidak baku dengan pembina gugus depan dan pembina satuan
karena kurikulum ini bukanlah kurikulum yang berdiri untuk menyelaraskan program kerja yang telah
sendiri menjadi kurikulum pendidikan tetapi kurikulum direncanakan apakah sesuai atau tidak. Yang pasti
integrasi P4GN adalah sebuah pembelajaran yang sesuai itu menyisipkan materi narkoba saat materi
awal ajaran baru yaitu bulan agustus karena saat
terintegrasi ke dalam program kerja ekstrakurikuler
itu kegiatan persami pra penegak serta ada materi
Pramuka sesuai dengan apa yang telah ditetapkan bela negara dan nasionalisme bangsa mbak...”
sebelumnya. (Sumber data primer, 9 September 2017)
Selanjutnya pernyataan diungkapkan oleh Abdul
Ghaffar sebagai pembina satuan ekstrakurikuler Berdasarkan wawancara tersebut dengan Aditya
Pramuka. Abdul Ghaffar menyatakan, Vahresi Ramadhan sebagai Ketua pengurus dewan kerja
“...meskipun materi dalam program kerja ekstrakurikuler Pramuka bahwa menyisipkan materi
ekstrakurikuler Pramuka bersifat tidak baku atau narkoba dalam kurikulum integrasi P4GN tidak mudah.
tidak mengikat tetapi pengurus dewan kerja dalam Hal ini dikarenakan pengurus dewan kerja harus
merencanaan program kerja yang akan ditetapkan menyelaraskan materi dalam program kerja. Akan tetapi
dalam periode 1 tahun juga mengacu pada program program kerja yang pasti bisa diintegrasikan materi
kerja tahun sebelumnya. Sehingga program kerja narkoba adalah materi program kerja awal tahun ajaran
yang direncanakan untuk ditetapkan sebagai
baru yaitu minggu keempat dan kelima bulan Agustus
program kerja tidak terlampau jauh perbedaannya.
Hanya sedikit perbedaan atau bahkan juga bisa karena pada waktu itulah materi kepramukaan diisi
sama dengan program kerja tahun sebelumnya. Hal dengan kegiatan persami pra penegak dan materi bela
ini dikarenakan juga karena materi tentang negara. Materi ini sangat cocok jika diintegrasikan
kepramukaan lingkupnya untuk Pramuka penegak kurikulum P4GN karena masalah narkoba merupakan
secara garis besar itu lanjutan dari materi Pramuka masalah kenegaraan yang perlu mendapatkan perhatian
tingkat penggalang (Pramuka tingkat SMP atau
khusus dan peran yang aktif untuk menjauhi bahaya
sederajat)...”
(Sumber data primer, 9 September 2017) narkoba.
Pada tahun ajaran baru dianggap sangat tepat pula
Berdasarkan wawancara tersebut dengan Abdul mengingat peserta didik yang berada di kelas X adalah
Ghaffar S.Pd sebagai pembina satuan SMK Negeri 7 masa transisi dari anak menuju remaja yang saat ini
Surabaya bahwa dalam perencanaan program kerja juga sangat rawan dalam penyalahgunaan narkoba. Kurikulum
mempertimbangkan dan meninjau pada program kerja integrasi P4GN pada ekstrakurikuler Pramuka
tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh diimplementasikan kedalam kegiatan persami pra
keselarasan materi sehingga pengurus dewan kerja dan penegak yang dilaksanakan pada minggu keempat bulan
pembina mendapat kemudahan dalam memberikan materi Agustus 2017. Kegiatan persami dianggap cocok jika
kepada peserta didik Pramuka. Selain itu pula meskipun diintegrasikan kurukulum P4GN karena dalam kegiatan
dalam perencanaan program kerja bersifat tidak baku dan ini peserta didik mempunyai waktu luang yang banyak

1117
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

dengan berkemah selama 2 hari sehingga dapat diisi Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler
untuk memperdalam materi narkoba serta bahayanya Pramuka merupakan proses belajar mandiri yang
kepada peserta didik. Selain itu kurikulum integrasi progresif bagi peserta didik untuk mengembangkan diri
P4GN pada ekstrakurikuler Pramuka juga pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual, emosional,
diimplementasikan kedalam materi bela negara dan sosial, intelektual, dan fisik, baik sebagai individu
nasionalisme bangsa yang dilaksanakan pada minggu maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan
kelima bulan Agustus. pembelajaran ini meliputi proses pembinaan dan
pengembangan potensi peserta agar menjadi warga
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Integrasi negara yang berkualitas serta mampu memberikan
P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian
Kelas X SMK Negeri 7 Surabaya masyarakat baik nasional maupun internasional serta
Ekstrakurikuler Pramuka bertujuan untuk mendidik anak- secara luas diartikan sebagai proses pembinaan yang
anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar berkesinambungan bagi peserta didik baik sebagai
dan metode kepramukaan yang pelaksanaannya individu maupun sebagai anggota masyarakat. Berikut
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, perkembangan pernyataan dari Abdul Ghaffar sebagai pembina
bangsa dan masyarakat Indonesia. Ekstrakurikuler Pramuka di SMK Negeri 7 Surabaya tentang pelaksanaan
Pramuka juga membentuk agar menjadi warga negara pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan
Indonesia yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada Pramuka. Abdul Ghaffar menyatakan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi “...untuk pembelajaran kurikulum integrasi P4GN
anggota masyarakat yang baik dan berguna yang sanggup dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sesuai
dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan dengan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) juga
negara. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7 mengacu pada pencapaian kompetensi peserta
didik yang terdiri dari sikap spiritual, sikap sosial,
Surabaya dilakukan rutin setiap hari sabtu yang diikuti
pengetahuan dan keterampilan. Tetapi untuk sikap
oleh seluruh peserta didik kelas X. Pelaksanaan spiritual dan sikap sosial itu secara tidak langsung
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN sesuai dengan ya mbak, di mana dalam penilaiannya ini melihat
jadwal pemberian materi yang telah ditentukan dalam sikap atau tingkah laku secara subjektif kepada
program kerja yaitu minggu keempat bulan Agustus 2017 peserta didik selama kegiatan ekstrakurikuler
diisi dengan kegiatan persami dan pada minggu kelima Pramuka berlangsung. Selain itu juga dalam
bulan Agustus 2017 yang diisi dengan materi bela negara penilaian sikap ini tidak hanya saat kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka, tetapi juga penilaian saat
dan nasionalisme bangsa. Pernyataan dari Abdul Ghaffar
sekolah formal atau saat peserta didik di
sebagai pembina Pramuka di SMK Negeri 7 Surabaya lingkungan sekolah sehari-hari. Sedangkan untuk
tentang pelaksanaan pembelajaran kurikulum integrasi pengetahuan dan keterampilan peserta didik itu
P4GN dalam kegiatan Pramuka. Abdul Ghaffar dijelaskan pada RPK dan dilaksanakan langsung
menyatakan, dalam kegiatan rutin ekstrakurikuler Pramuka
“...kegiatan ekstrakurikuler Pramuka menjadi mbak..”
ekstrakurikuler wajib maka di SMK Negeri 7 (Sumber data primer, 9 September 2017)
Surabaya ini dilakukan rutin setiap hari sabtu jam Berdasarkan wawancara tersebut di atas, dapat
07.00 wib yang diikuti oleh siswa kelas X dan
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran kurikulum
tidak wajib untuk kelas XI dan XII. Setiap
kegiatan yang dilakukan setiap minggu ini diisi integrasi P4GN dilakukan dengan mengintegrasikan
dengan materi yang telah ditetapkan dalam pencapaian kompetensi yaitu sikap spiritual, sikap sosial,
program kerja oleh pengurus dewan kerja. Dalam pengetahuan dan keterampilan dalam satu pertemuan
pelaksanaan pembelajaran kurikulum P4GN juga latihan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sehingga dalam
sesuai dengan jadwal yang ada dalam program kegiatan ekstrakurikuler Pramuka ini tidak hanya
kerja mbak, seperti kegiatan persami itu cocok
memberikan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
dimasukkan materi narkoba dan saat materi bela
negara dan nasionalisme bangsa..” akan bahaya narkoba tetapi juga membentuk sikap
(Sumber data primer, 9 September 2017) spiritual dan sikap sosial peserta didik guna menanamkan
dan menumbuhkembangkan karakter positif kepada
Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan setiap peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan kurikulum integrasi P4GN menerapkan pembelajaran
ekstrakurikuler Pramuka dilakukan dengan menerapkan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam RPK (Rencana kegiatan yakni terdiri dari kegiatan pendahuluan,
Pelaksanaan Kegiatan) yakni mengintegrasikan kegiatan inti dan kegiatan penutup.
penerapan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

1) Kegiatan Pendahuluan tepuk tangan secara serentak dan kompak sesuai dengan
Kegiatan pendahuluan pembelajaran kurikulum jumlah yang diperintahkan oleh pembina.
integrasi P4GN dalam kegiatan persami yang dilakukan Dalam upacara pembukaan peserta didik secara
oleh pembina ekstrakurikuler Pramuka dimulai pada hari bergiliran menjadi petugas upacara. Pada upacara
Sabtu pukul 13.00 WIB dengan tempat atau lokasi yang pembukaan ini pembina mempersiapkan peserta didik
disesuaikan dengan kebutuhan materi yaitu indoor (kelas) secara fisik dan psikis yang terdiri dari kesiapan peserta
atau outdoor (lapangan). Kegiatan pendahuluan yang didik menjadi petugas upacara dan pembacaan do’a yang
dilakukan pembina Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya dipimpin oleh pembina upacara. Selanjutnya pembina
sesuai dengan ketentuan yang ada. Pembelajaran mengecek kehadiran yang kemudian ketua regu bertugas
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan persami ini untuk melakukan presensi dan menyampaikan tujuan
dilakukan pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB dengan kegiatan latihan mengenai materi yang akan disampaikan.
pemberian materi Bahaya Narkoba (Narkotika, Hal ini sesuai wawancara tersebut dengan pembina
Psikotropika, Dan Bahan Adiktif Lainnya) selama 60 ekstrakurikuler Pramuka berkaitan dengan kegiatan
menit. Dalam penyampaian materi diawali dengan pendahuluan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN.
menyapa dan memberi salam Pramuka oleh pembina Abdul Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler
kepada peserta didik dilanjutkan dengan mengecek Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan,
kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan peserta “....untuk kegiatan pendahuluan itu berupa upacara
didik. Kemudian pembina mengajak peserta didik untuk pembukaan kegiatan latihan sebelum materi
menyanyikan bersama-sama lagu Indonesia Raya untuk diberikan oleh pembina. Dalam upacara
pembukaan ini salah satunya dilakukan persiapan
membangkitkan semangat dan keaktifan peserta didik.
peserta didik untuk menjadi petugas upacara serta
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembina dilakukan pembacaan doa. Tidak lupa juga
menyampaikan tujuan pembelajaran dan alur proses menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. diberikan kepada peserta didik. Hanya saja untuk
Kegiatan pendahuluan diawali dengan kegiatan kegiatan persami diawal itu saya isi dengan
mempersiapkan peserta didik secara psikis dan fisik menyanyikan lagu kebangsaan seperti lagu
sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran kurikulum Indonesia Raya. Sedangkan untuk materi bela
negara tidak ada menyanyikan lagu Indonesia
integrasi P4GN. Hal ini dilakukan pembina dengan
Raya karena waktunya tidak mencukupi sehingga
melakukan doa bersama, mengecek kehadiran peserta kita isi dengan upacara pembukaan seperti latihan
didik dan menanyakan kesiapan peserta didik. Selain itu rutin...”
pembina menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai (Sumber data primer, 9 September 2017)
materi yang akan disampaikan.
Selain itu terkadang pembina mengalami kesulitan
Kegiatan pendahuluan pembelajaran kurikulum
dalam membangkitkan semangat peserta didik sehingga
integrasi P4GN dalam materi bela negara dan
kurangnya motivasi dalam mengikuti materi. Peserta
nasionalisme bangsa dilaksanakan pada hari Sabtu
didik tidak fokus dengan materi yang diberikan oleh
tanggal 02 September 2017. Kegiatan ekstrakurikuler
pembina dan juga peserta didik berbicara dengan antar
Pramuka dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan tempat
teman hingga suasana menjadi ramai dan gaduh. Hal ini
atau lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan materi
sesuai wawancara tersebut dengan pembina
yaitu outdoor (lapangan). Kegiatan diawali dengan
ekstrakurikuler Pramuka berkaitan dengan kegiatan
upacara pembukaan latihan. Di mana seluruh peserta
pendahuluan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN.
didik Pramuka baris rapi di lapangan dan mempersiapkan
Abdul Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler
pelaksana upacara yaitu pembina upacara, pemimpin
Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan,
upacara dan pembaca dasa dharma untuk melaksanakan
“....kalau peserta didik mulai tidak fokus dengan
upacara pembukaan. Didalam upacara pembukaan ini materi yang diberikan, saya selalu memberi
dilakukan pembacaan doa sesuai kepercayaannya semangat dengan tepukan salam Pramuka. Jika
masing-masing yang dipimpin oleh pembina upacara. diberi instruksi salam Pramuka peserta didik
Selanjutnya mengecek kehadiran peserta didik yang langsung kompak tepuk tangan sesuai jumlah yang
kemudian ketua regu bertugas untuk melakukan presensi. diucapkan oleh saya mbak...”
Selain itu pembina menanyakan kesiapan peserta didik (Sumber data primer, 9 September 2017)
untuk mengikuti latihan dan menyampaikan tujuan Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendahuluan
kegiatan latihan. Untuk membangkitkan semangat peserta pembina Pramuka mampu mengarahkan peserta didik
didik untuk mengikuti pembelajaran, pembina untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran kurikulum
memberikan salam Pramuka yang diikuti dengan gerakan integrasi P4GN. Pembina Pramuka membentuk sikap
religius peserta didik dengan melakukan pembacaan doa

1119
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebelum peserta didik disuruh untuk menganalisis dan
melakukan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN. menyampaikan hasil analisisnya. Setelah
Pembina Pramuka juga membentuk sikap disiplin dengan menganalisis vidio maka peserta didik akan
mendiskusikan secara bersama-sama dengan
mengecek kehadiran peserta didik dan membentuk sikap
bertukar pendapat tentang penyalahgunaan
tertib peserta didik untuk menjadi petugas dalam narkoba oleh kalangan remaja sesuai pada vidio
melakukan upacara pembukaan. Pada akhir upacara yang ditayangkan itu mbak. Diskusi dimulai
pembukaan pembina menyampaikan tujuan kegiatan dengan penyampaian hasil analisisnya oleh 3 orang
pembelajaran dan ketua regu melakukan presensi peserta peserta didik yaitu laki-laki dan perempuan
didik sesuai dengan regu masing-masing. mbak..”
(Sumber data primer, 9 September 2017)
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran kurikulum integrasi P4GN Berdasarkan wawancara tersebut di atas bahwa
dalam kegiatan persami dilakukan pembina melalui metode yang digunakan pembelajaran kurikulum
penyampaian materi Bahaya Narkoba. Pembina integrasi P4GN dalam kegiatan persami yaitu ceramah,
menyampaikan terlebih dahulu secara ringkas selama 60 diskusi dan tanya jawab. Penerapan metode tersebut
menit. Peserta didik diputarkan vidio tentang dipadukan dengan pendekatan kurikulum 2013 seperti
penyalahgunaan narkoba oleh kalangan remaja yang mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
kemudian peserta didik disuruh menganalisis apa arti dari mengasosiasi dan mengkomunikasikan yang diwujudkan
video tersebut sesuai dengan materi yang akan dibahas. kedalam bentuk mengamati vidio penyalahgunaan
Pembina selanjutnya memberi kesempatan untuk 3 (tiga) narkoba oleh kalangan remaja serta proses diskusi yang
peserta didik yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berlangsung dengan melalui bertukar pendapat peserta
untuk menyampaikan hasil analisis dengan didik. Dengan menerapkan metode pembelajaran tersebut
mengacungkan tangan. Setelah peserta didik diharapkan peserta didik dapat secara aktif dan
menyampaikan hasil analisisnya, pembina membahas mempunyai semangat dalam mengikuti proses pemberian
hasil analisis yang telah disampaikan peserta didik dan materi oleh pembina.
saling bertukar pendapat serta saling bertanya dan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurikulum
menjawab mengikuti alur pembahasan. Dalam hal ini integrasi P4GN sesuai kegiatan inti pembina
pembina Pramuka menggunakan media LCD proyektor menggunakan metode diskusi yang mana hampir seluruh
untuk menampilkan materi dan memutarkan vidio guna peserta didik mengikuti proses diskusi dengan baik dan
menunjang proses pembelajaran kurikulum integrasi saling bertukar pendapat. Selain itu selama diskusi
P4GN. Selain itu pembina menyuruh peserta didik untuk peserta didik juga mempunyai rasa semangat untuk
merangkum materi yang disampaikan di buku masing- menyampaikan pendapatnya tentang penyalahgunaan
masing dan kemudian dikumpulkan setelah kegiatan narkoba oleh kalangan remaja.
selesai. Kegiatan inti pembelajaran kurikulum integrasi P4GN
Kegiatan inti pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam materi bela negara dan nasionalisme bangsa
dalam kegiatan persami dilakukan dengan penyampaian dilakukan pembina saat kegiatan rutin latihan yang
materi oleh pembina terlebih dahulu secara ringkas bertempat di outdoor (lapangan). Dalam penyampaian
selama 60 menit. Dalam penyampaian materi pembina materi oleh pembina terlebih dahulu diberikan secara
juga memutarkan vidio tentang penyalahgunaan narkoba ringkas selama 45 menit. Peserta didik menyimak apa
oleh kalang remaja yang kemudian dianalisis oleh peserta yang disampaikan oleh pembina. Peserta didik bertugas
didik. Dalam penyampaian materi pembina menggunakan untuk merangkum materi yang disampaikan yaitu tentang
model dan metode yang sesuai dengan kurikulum 2013. Bela Negara dan Nasionalisme Bangsa. Dalam
Proses pembelajaran dalam kegiatan inti ini penyampaian materi pembina menggunakan metode
menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. ceramah. Setelah diberikan materi kemudian peserta
Hal ini sesuai wawancara tersebut dengan pembina didik dibagi secara berkelompok untuk melaksanakan
ekstrakurikuler Pramuka berkaitan dengan kegiatan diskusi tentang permasalahan yang disampaikan oleh
pendahuluan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN. pembina. Setiap kelompok didampingi oleh 1 orang
Abdul Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler pengurus dewan kerja untuk memandu proses diskusi
Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan, kelompok. Hasil diskusi di catat dalam buku tugas
“....dalam penyampaian materi bahaya narkoba di peserta didik. Setelah diskusi kelompok selesai
kegiatan persami saya berikan metode ceramah selanjutnya seluruh peserta didik berkumpul bersama
seperti biasa selama 1 jam, diantara penjelasan itu untuk berdiskusi antar kelompok dan pembina akan
diputarkan video tentang penyalahgunaan narkoba menyampaikan kesimpulan dari permasalahan yang ada.
oleh remaja. Dengan adanya vidio itu kemudian
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan inti pembelajaran kurikulum integrasi P4GN Berdasarkan wawancara tersebut di atas bahwa
dalam materi Bela Negara dan Nasionalisme Bangsa kegiatan inti dalam pembelajaran kurikulum integrasi
dilakukan dengan penyampaian materi oleh pembina P4GN melalui materi Nasionalisme Bangsa diberikan
terlebih dahulu secara ringkas selama 45 menit. Dalam pembina dengan membentuk kelompok untuk berdiskusi
penyampaian materi pembina menggunakan metode dan saling bertukar pendapat. Proses diskusi dilakukan
ceramah. Peserta didik menyimak materi yang peserta didik dengan didampingi oleh 1 orang pengurus
disampaikan oleh pembina. Kemudian peserta didik dewan kerja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
mempunyai tugas untuk merangkum materi yang peserta didik agar diskusi berjalan sesuai dengan tujuan
disampaikan oleh peserta didik. Hal ini sesuai wawancara yang diharapkan.
tersebut dengan pembina ekstrakurikuler Pramuka
3) Kegiatan Penutup
berkaitan dengan kegiatan inti pembelajaran kurikulum
Kegiatan penutup pembelajaran kurikulum integrasi
integrasi P4GN. Abdul Ghaffar selaku pembina satuan
P4GN dalam dalam kegiatan persami dilakukan pembina
ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya
dengan memberikan kesimpulan dari materi yang sudah
menyatakan,
disampaikan. Selain itu tugas merangkum materi Bahaya
“..kalau materi bela negara dan nasionalisme
Narkoba dikumpulkan kepada ketua regu secara tertib.
bangsa diberikan di lapangan mbak, jadi model
ceramah di mana saya memberikan materi tentang Kemudian setelah materi selesai, pembina mengakhiri
pembentukan karakter untuk menghindari narkoba dengan doa bersama.
di lingkungan sekolah. Materi ini diharapkan untuk Kegiatan penutup pembelajaran kurikulum integrasi
peserta didik dapat menghindari narkoba di P4GN dalam kegiatan penutup dilakukan dengan
lingkungan sekolah. Apabila terdapat peserta didik memberikan kesimpulan dari materi yang telah
yang diketahui positif menggunakan narkoba maka
disampaikan untuk memperoleh kesamaan persepsi
akan dirujuk secara paksa untuk rehabilitasi di
BNN kota Surabaya atau bisa saja peserta didik peserta didik tentang materi Bahaya Narkoba. Dalam Hal
tersebut akan dikeluarkan dari sekolah. Sehingga ini sesuai wawancara tersebut dengan pembina
dengan begitu pembentukan karakter siswa penting ekstrakurikuler Pramuka berkaitan dengan kegiatan
karena Indonesia tidak hanya membutuhkan kata- penutup pembelajaran kurikulum integrasi P4GN. Abdul
kata untuk menolak narkoba bagi pelajar, tetapi Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka
direalisasikan dalam tindakan untuk menolak SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan,
narkoba di manapun peserta didik berada..”
“..saat materi selesai disampaikan selanjutnya
(Sumber data primer, 9 September 2017)
memberikan kesimpulan kepada peserta didik atas
Berdasarkan wawancara tersebut di atas bahwa proses diskusi dan bertukar pendapat yang telah
kegiatan inti dalam pembelajaran kurikulum integrasi dilakukan. Tujuannya untuk memberikan
pemahaman peserta didik tentang materi Bahaya
P4GN melalui materi Bela Negara dan Nasionalisme
Narkoba mbak..”
Bangsa diberikan pembina secara outdoor (lapangan). (Sumber data primer, 9 September 2017)
Materi diberikan dalam metode ceramah yaitu pembina
menyampaikan kepada peserta didik tentang Selain itu pembina juga mengingatkan untuk tugas
pembentukan karakter untuk menghindari narkoba di merangkum materi tentang Bahaya Narkoba
lingkungan sekolah. Setelah penyampaian materi dikumpulkan kepada ketua regu masing-masing.
kemudian peserta didik membentuk kelompok untuk Kemudian pembina membimbing peserta didik
berdiskusi dan bertukar pendapat satu sama lain. Hal ini melakukan doa bersama sebagai penanda berakhirnya
sesuai wawancara tersebut dengan pembina proses pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dalam
ekstrakurikuler Pramuka berkaitan dengan kegiatan inti kegiatan persami.
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN. Abdul Ghaffar Kegiatan penutup pembelajaran kurikulum integrasi
selaku pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka SMK P4GN dalam materi bela negara dan nasionalisme bangsa
Negeri 7 Surabaya menyatakan, dilakukan pembina dengan melakukan upacara
“..setelah diberikan materi sebentar, peserta didik penutupan. Upacara penutupan dipimpin oleh pembina
dibentuk kelompok untuk berdiskusi tentang upacara. Untuk mengakhiri kegiatan pembina
permasalahan dan materi yang diberikan. Setiap menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang
kelompok akan didampingi oleh 1 orang pengurus dilakukan. Didalam upacara penutupan juga memberikan
dewan kerja yang memandu proses diskusi agar pesan moral dan melakukan doa bersama sesuai dengan
diskusi tetap sesuai dengan tujuan yang
keyakinan masing-masing.
diharapkan...”
(Sumber data primer, 9 September 2017) Kegiatan penutup pembelajaran kurikulum integrasi
P4GN dalam kegiatan penutup dilakukan dengan
memberikan kesimpulan dari materi yang telah

1121
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

disampaikan untuk memperoleh kesamaan persepsi penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
peserta didik tentang materi nasionalisme bangsa melalui Seluruh penilaian ini menjadi satu kesatuan dan
pembentukan karakter peserta didik untuk menjauhi harus berkesinambungan. Artinya setiap materi
yang diberikan setiap latihan rutin Pramuka pasti
narkoba. Dalam Hal ini sesuai wawancara tersebut
mengandung 3 bentuk penilaian. Kemudian dari
dengan pembina ekstrakurikuler Pramuka berkaitan penilaian yang diperoleh itulah akan dilakukan
dengan kegiatan penutup pembelajaran kurikulum pengolahan untuk mendapat nilai akhir peserta
integrasi P4GN. Abdul Ghaffar selaku pembina satuan didik...”
ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya (Sumber data primer, 9 September 2017)
menyatakan,
Dilanjutkan pernyataan pembina ekstrakurikuler
“..akhir kegiatan pembelajaran dilakukan upacara
Pramuka berkaitan dengan penilaian pembelajaran
penutupan. Dalam upacara penutupan ini
dilakukan penyampaian kesimpulan dari kurikulum integrasi P4GN. Abdul Ghaffar selaku
pembelajaran dan selain itu dalam upacara pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7
penutupan juga ada pembacaan doa bersama mbak. Surabaya menyatakan,
Selain itu saya juga memberi pesan moral kepada “..penilaian terhadap peserta didik tetap ada 3 yaitu
peserta didik untuk bisa bersikap positif terutama penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
dalam menjauhi penyalahgunaan narkoba..” Dalam penilaian sikap ini terbagi lagi menjadi
(Sumber data primer, 9 September 2017) sikap spiritual dan sikap sosial. Untuk sikap
spiritual ini dilihat dari hubungan vertikal peserta
Kegiatan penutup pembelajaran kurikulum integrasi didik dengan yang maha kuasa seperti contohnya
P4GN dalam materi bela negara dan nasionalisme bangsa melakukan doa bersama sebelum kegiatan dimulai
dilakukan dengan menyimpulkan pembelajaran yang sehingga mengajarkan peserta didik untuk selalu
diberikan. Pembina juga memberikan pesan moral agar bersyukur atas segala nikmat yang diberikan
peserta didik mampu merealisasikan hidup sehat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sikap sosial ini dilihat
menjauhi narkoba pada kehidupan sehari-hari. Pesan dari tingkah laku peserta didik selama mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kalau
moral yang disampaikan pembina diharapkan agar
pengetahuan saya ambil dari nilai tugas
peserta didik selalu ingat dengan bahaya-bahaya narkoba merangkum materi setiap kegiatan rutin.
yang membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Sedangkan keterampilan itu dilihat dari
kemampuan peserta didik dalam
Penilaian (Evaluasi) Pembelajaran Kurikulum mengaktualisasikan diri sesuai dengan tuntutan
Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler materi yang diberikan...”
Pramuka Di Kelas X SMK Negeri 7 Surabaya (Sumber data primer, 9 September 2017)
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan Berdasarkan wawancara tersebut diatas dapat
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran kurikulum
hasil belajar peserta didik. Penilaian dalam pembelajaran integrasi P4GN yang dilakukan oleh pembina Pramuka di
tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar SMK Negeri 7 Surabaya sesuai dengan kurikulum 2013
melainkan juga harus dilakukan terhadap proses yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
pembelajaran itu sendiri. Penilaian pembelajaran Penilaian sikap terdiri dari sikap spiritual dan sikap
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan sosial. Sikap spiritual dilakukan dengan melakukan doa
ekstrakurikuler Pramuka dilakukan melalui tuga cara bersama sebelum dan sesudah materi diberikan.
yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan dalam penilaian sikap dapat dilihat dari
Instrumen penilaian yang digunakan harus sesuai dengan tingkah laku peserta didik seperti kedisiplinan peserta
aturan yang telah ditentukan serta mengarah pada tujuan didik saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
yang telah ditetapkan. Dalam penilaian pembelajaran Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Abdul Ghaffar
peserta didik harus memperoleh pencapaian hasil belajar selaku pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka SMK
yang bersifat obyektif dan transparan sesuai dengan Negeri 7 Surabaya menyatakan,
instrumen penilaian yang ada. Hal ini sesuai wawancara “..penilaian sikap sosial bisa dilihat dari
tersebut dengan pembina ekstrakurikuler Pramuka kedisiplinan peserta didik saat mengikuti kegiatan
berkaitan dengan penilaian pembelajaran kurikulum ekstrakurikuler Pramuka. Seperti contohnya ketika
integrasi P4GN. Abdul Ghaffar selaku pembina satuan kegiatan masuk jam 07.00 WIB peserta didik wajib
ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya berbaris rapi di lapangan. Apabila terdapat anak
yang telat maka akan membentuk barisan
menyatakan,
tersendiri dan harus siap menerima hukuman.
“..tentunya untuk penilaian disini sama dengan Selain itu dapat dilihat ketika tertib dan patuh pada
penilaian yang ada pada kurikulum 2013. Di mana
penilaian tersebut terdiri dari penilaian sikap,
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

aturan, serta mengumpulkan tugas dengan tepat memperoleh feedback (umpan balik) peserta didik. Hal
waktu..” tersebut sesuai dengan pernyataan Abdul Ghaffar selaku
(Sumber data primer, 9 September 2017) pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7
Berdasarkan wawancara tersebut di atas bahwa Surabaya menyatakan,
penilaian sikap sosial dilakukan oleh pembina Pramuka “..ketika materi pembelajaran, saya juga
melalui tingkat kedisiplinan peserta didik dalam memberikan tanya jawab kepada peserta didik.
Pertanyaan sesuai dengan materi yang diberikan.
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Waktu
Jika terdapat peserta didik yang dapat menjawab
pelaksanaan kegiatan Pramuka dimulai tepat pukul 07.00 pertanyaan maka akan memperoleh nilai. Selain itu
WIB dengan berbaris rapi dan berkumpul di lapangan. tanya jawab ini bertujuan untuk melihat sejauh
Apabila terdapat peserta didik yang terlambat maka akan mana peserta didik memahami materi yang sudah
mendapat hukuman oleh pembina Pramuka. Selain itu diberikan..”
dalam penilaian sikap sosial juga melihat keaktifan (Sumber data primer, 9 September 2017)
peserta didik ketika mengikuti materi kegiatan Pramuka Sesuai hasil observasi pembelajaran kurikulum
yaitu seperti tertib dalam mematuhi aturan yang ada dan integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
aktif mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Jadi, bahwa pembina juga melakukan penilaian pengetahuan
dapat disimpulkan bahwa untuk penilaian sikap baik melalui tanya jawab dengan peserta didik. Hal ini
penilaian sikap spiritual maupun penilaian sikap sosial bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta
dilakukan melalui pengamatan sikap peserta didik selama didik mengenai materi yang telah disampaikan dan
mengikuti kegiatan pembelajaran mulai dari awal antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
berlangsungnya kegiatan sampai akhir kegiatan Selanjutnya penilaian keterampilan dilakukan dengan
pembelajaran. menggunakan penilaian praktek. Hal ini sesuai dengan
Selanjutnya penilaian pengetahuan dalam pernyataan Abdul Ghaffar selaku pembina satuan
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dilakukan ekstrakurikuler Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya
dengan memberikan tugas harian seperti tugas menyatakan,
merangkum materi yang disampaikan oleh pembina “..sedangkan penilaian keterampilan saya ambil
Pramuka. Dalam pemberian materi, peserta didik secara praktik mbak, di mana di kurikulum
memperhatikan dengan seksama yang dijelaskan oleh integrasi P4GN ini penilaian keterampilan yaitu
pembina Pramuka. Kemudian peserta didik akan ketika peserta didik mampu menghindari dan
merangkum materi sesuai dengan pemahaman masing- menjauhi narkoba di lingkungan sekolah. Kalau
misal ada yang menyalahgunakan narkoba maka
masing. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Abdul
peserta didik tersebut secara otomatis mendapat
Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler Pramuka penilaian keterampilan buruk..”
SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan, (Sumber data primer, 9 September 2017)
“..setiap materi saya memberikan tugas
merangkum kepada peserta didik.Kemudian Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan
setelah materi selesai tugas akan dikumpulkan bahwa penilaian keterampilan pembelajaran kurikulum
kepada ketua regu masing-masing. Ini bertujuan integrasi P4GN dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
untuk melatih peserta didik untuk selalu berupa penilaian praktek yaitu penilaian yang berdasar
memperhatikan materi yang diberikan. Setiap pada kemampuan dan prinsip peserta didik untuk menjuhi
tugas akan mendapat nilai untuk pencapaian
narkoba di lingkungan sekolah. Peserta didik harus bebas
peserta didik..”
(Sumber data primer, 9 September 2017) dari narkoba di lingkungan sekolah. Apabila terdapat
peserta didik yang menyalahgunakan narkoba maka akan
Berdasarkan wawancara tersebut di atas bahwa mendapatkan penilaian keterampilan yang buruk dan bisa
penilaian pengetahuan dilakukan oleh pembina Pramuka dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, dalam penilaian
melalui tugas merangkum peserta didik pada setiap keterampilan tidak hanya terpacu pada penyalahgunaan
materi yang diberikan oleh pembina Pramuka. narkoba akan tetapi peserta didik dilarang merokok di
Merangkum merupakan salah satu cara untuk melihat lingkungan sekolah. Larangan merokok berlaku untuk
keseriusan peserta didik dalam mengikuti materi lingkungan dalam dan luar sekolah sejauh 50 meter dari
pembelajaran. Dengan merangkum peserta didik mampu gerbang sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan
membuat cacatan berdasarkan pemahaman yang Abdul Ghaffar selaku pembina satuan ekstrakurikuler
diperoleh dari apa yang disampaikan oleh pembina Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya menyatakan,
Pramuka. Selain itu penilaian pengetahuan dilakukan “..tidak hanya mengkonsumsi narkoba mbak, saya
melalui proses tanya jawab selama kegiatan pembelajaran juga memberi larangan merokok untuk peserta
seperti memberikan pertanyaan sebagai cara untuk didik. Larangan merokok juga termasuk dalam

1123
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

penilaian keterampilan. Larangan ini tidak hanya dalam memudahkan peserta didik untuk memahami
di area dalam sekolah tetapi juga di luar sekolah 50 materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan pembina
meter dari gerbang sekolah..” dengan metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat
(Sumber data primer, 9 September 2017)
memberikan semangat dan keaktifan peserta didik dalam
Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan mengkuti kegiatan pembelajaran.
bahwa larangan merokok menjadi salah satu penilaian Dalam hal ini metode pembelajaran kurikulum
keterampilan peserta didik. Hal ini dikarenakan awal integrasi P4GN pada kegiatan persami dilakukan dengan
penggunaan narkoba dimulai dari penggunaan rokok. menggunakan metode ceramah dan diskusi yang mana
Sehingga di khawatirkan mengkonsumsi rokok secara dalam pelaksanaannya selama 60 menit pembina
bebas atau tanpa batasan akan menyebabkan peserta didik menyampaikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan
terjerumus akan bahaya narkoba terutama pada kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi dilakukan bersama
lingkungan sekolah. peserta didik yang lain dengan saling bertukar pendapat
Implementasi kurikulum integrasi P4GN dalam yang diawali dari permasalahan yang ada saat ini.
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Negeri 7 Pembina menayangkan video untuk memudahkan peserta
Surabaya dilakukan dengan menyisipkan materi narkoba didik dalam melakukan diskusi dan saling bertukar
ke dalam program kerja Pramuka. Menurut teori pendapat. Kemudian pembina mengarahkan kegiatan
pengembangan kurikulum dari Ralph W. Tyler (Sholeh diskusi agar tetap pada permasalahan yang ada dan sesuai
2013:82) menyatakan bahwa dalam pengembangan dengan tujuan yang diharapkan. Sedangkan pada materi
kurikulum disesuaikan dengan tujuan dari institusi Nasionalisme dan Bela Negara pembina membentuk
pendidikan. Ralph W. Tyler (Sholeh 2013:82) kelompok diskusi sehingga peserta didik lebih fokus
menyatakan pengembangan kurikulum juga disesuaikan untuk saling bertukar pikiran antar satu sama lain.
dengan menentukan pengalaman belajar, Metode ceramah dan diskusi ini digunakan agar peserta
mengorganisasikan pengalaman belajar dan evaluasi. didik lebih mudah memahami dan mengingat isi materi
Langkah pertama yang dilakukan pembina Pramuka pembelajaran.
SMK Negeri 7 Surabaya untuk mengimplementasikan Selanjutnya tahapan dalam teori pengembangan
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan kurikulum Ralph W. Tyler adalah mengorganisasikan
ekstrakurikuler Pramuka adalah dengan menyisipkan pengalaman belajar. Pengorganisasian pengalaman
materi narkoba pada program kerja yang ada. Tidak belajar bisa dilakukan secara vertical dan horizontal.
semua program kerja dapat disisipkan materi narkoba. Secara vertikal artinya satu jenis pengalaman belajar
Hal itu disesuaikan dengan kesesuaian dan keselarasan dilakukan dalam berbagai tingkatan kelas yang berbeda
materi yang akan disampaikan dengan tujuan yang akan dengan maksud untuk mengulang-ulang jenis
dicapai. pengalaman belajar tersebut. Sedangkan
Pada tahap pertama dalam teori pengembangan pengorganisasian secara horizontal yaitu menghubungkan
kurikulum Ralph W. Tyler adalah menentukan tujuan pengalaman belajar dalam mata pelajaran lain yang
dalam mewujudkan pembelajaran yang terarah dan sesuai dalam satu tingkatan kelas yang sama.
sistematik sehingga pembelajaran yang berlangsung Pada tahapan ini yang dilakukan oleh pembina
mempunyai standart untuk mengukur pencapaian peserta Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya yaitu dengan
didik. Selain itu menentukan tujuan dalam pembelajaran melakukan pembelajaran yang dihubungkan dengan mata
juga memberikan petunjuk untuk memilih isi materi yang pelajaran yang lain seperti mata pelajaran PPKn.
akan diberikan serta memudahkan pembina dalam Sehingga peserta didik mempunyai wawasan yang tidak
mengadakan penilaian kepada peserta didik. hanya tentang bahaya narkoba bagi kesehatan tetapi juga
Sedangkan pada tahap kedua dalam teori dapat menghubungkan dengan mata pelajaran PPKn yaitu
pengembangan kurikulum Ralph W. Tyler adalah kewajiban warga negara untuk mematuhi hukum yang
menentukan pengalaman belajar. Pengalaman belajar erat ada sebagaimana tertera pada UUD 1945 pasal 1 ayat 3
kaitannya dengan pengembangan keterampilan peserta yaitu Negara Indonesia adalah negara hukum. Jika materi
didik. Pengalaman belajar merupakan proses yang narkoba dihubungkan dengan mata pelajaran PPKn maka
dialami peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. mempermudah peserta didik untuk memahami dan
Dalam hal ini pembina menciptakan pembelajaran yang mengerti keadaan Indonesia darurat narkoba dan
mudah dipahami untuk membuat peserta didik senang, pentingnya generasi pemuda untuk berpartisipasi sebagai
nyaman, serta aktif dalam mengikuti pembelajaran yang wujud nasionalisme bangsa dalam memberantas narkoba.
di berikan oleh pembina. Pembina mempersiapkan Pengalaman belajar yang telah disusun oleh pembina
kegiatan-kegiatan terkait dengan pembelajaran dan Pramuka disampaikan berdasar pada rencana pelaksanaan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar kegiatan (RPK) yang telah ditentukan. Setiap
Implementasi Kurikulum Integrasi P4GN Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

pembelajaran dilakukan secara sistematik yang terdiri ketercapaian tujuan yang telah ditentukan. Penilaian
dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan dalam pembelajaran kurikulum integrasi P4GN yang
pendahuluan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dilakukan pembina Pramuka SMK Negeri 7 Surabaya
dilakukan dengan mengecek kesiapan peserta didik yaitu terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan
secara fisik maupun psikis. Pembina juga melakukan doa keterampilan. Penilaian sikap terdiri dari sikap spiritual
bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing yang dan sikap sosial. Sikap spiritual dilakukan dengan
dipimpin oleh pembina Pramuka agar peserta didik selalu melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kewajiban
bersikap bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha sebagai umat beragama dan penilaian sikap dapat dilihat
Kuasa. Kemudian dilakukan penyampaian tujuan dari tingkah laku peserta didik seperti kedisiplinan
pembelajaran yang dilanjutkan dengan kegiatan peserta didik saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pembelajaran inti yaitu penyampaian materi dalam Pramuka. Penilaian pengetahuan pembina Pramuka SMK
pembelajaran kurikulum integrasi P4GN. Negeri 7 Surabaya dilakukan dengan memberikan tugas
Pada kegiatan inti pembina memberikan materi rutin kegiatan seperti tugas merangkum materi yang telah
pembelajaran tentang narkoba sesuai dengan kurikulum disampaikan serta tanya jawab dalam proses diskusi yang
integrasi P4GN dalam rencana pelaksanaan kegiatan dilakukan peserta didik.
(RPK) kepada peserta didik. Pemberian materi tidak Sedangkan dalam penilaian keterampilan berupa
hanya berbentuk tekstual tetapi juga kontekstual. penilaian praktek yaitu penilaian yang berdasar pada
Pembina menggunakan model pembelajaran kontekstual kemampuan dan prinsip peserta didik untuk menjuhi
artinya pembelajaran yang menekankan kepada proses narkoba di lingkungan sekolah. Peserta didik harus bebas
keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat dari narkoba di lingkungan sekolah. Apabila terdapat
menemukan materi yang dipelajari dan peserta didik yang menyalahgunakan narkoba maka akan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata mendapatkan penilaian keterampilan yang buruk dan bisa
sehingga mendorong peserta didik untuk menerapkannya dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, dalam penilaian
dalam kehidupan. Kemudian peserta didik dapat keterampilan tidak hanya terpacu pada penyalahgunaan
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari narkoba akan tetapi peserta didik dilarang merokok di
dengan situasi kehidupan nyata di mana peserta didik lingkungan sekolah. Larangan merokok berlaku untuk
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara lingkungan dalam dan luar sekolah sejauh 50 meter dari
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. gerbang sekolah. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan
Hal ini sangat penting karena bukan saja bagi peserta lingkungan sekolah yang bebas narkoba, tidak saja
didik materi itu akan bermakna secara fungsional akan menjadi tanggungjawab kepala sekolah tetapi juga
tetapi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam peserta didik yang paling mudah menyalahgunakan
memori peserta didik sehingga tidak akan mudah narkoba.
dilupakan. Dalam penilaian keterampilan yang berupa praktik
Selain itu pembelajaran yang bersifat kontekstual sesuai dengan model pembelajaran kontekstual yang
akan melibatkan proses mental peserta didik secara dilakukan oleh pembina Pramuka SMK Negeri 7
maksimal di mana bukan hanya menuntut peserta didik Surabaya maka mendorong peserta didik untuk dapat
sekedar mendengar, mencatat akan tetapi juga menerapkan dalam kehidupan artinya bukan hanya
menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berfikir mengharapkan peserta didik dapat memahami materi
guna sebagai pengantar kepada peserta didik agar ketika yang dipelajari akan tetapi bagaimana materi
dilakukan diskusi peserta didik mempunyai bahan materi pembelajaran kurikulum integrasi P4GN dapat mewarnai
sehingga antara satu sama lain bisa saling bertukar perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
pendapat. Selanjutnya kegiatan penutup yang dilakukan sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan nyata. Hal
pembina dengan memberikan kesimpulan materi yang ini melatih peserta didik agar dapat berfikir kritis dan
telah disampaikan agar mendapatkan kesamaan persepsi terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat
dari proses diskusi serta melakukan doa bersama sesuai menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat
kepercayaan masing-masing sebagai penanda bahwa bagi dirinya sendiri dan orang lain.
kegiatan pembelajaran telah selesai. Selain itu untuk pelaksanaan penilaian kecakapan
Tahapan keempat dalam teori pengembangan Pramuka secara obyektif, pembina Pramuka juga perlu
kurikulum dari Ralph W. Tyler yaitu melakukan evaluasi. memahami syarat kecakapan umum (SKU) peserta didik.
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk Yang dimaksud dengan kecakapan umum ini adalah
memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang kemampuan peserta didik yang berlandaskan pada sikap
proses hasil belajar pesera didik yang dilakukan secara laku yang dimiliki, pengetahuan, dan keterampilan
sistematis dan berkesinambungan sesuai dengan sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan bahwa

1125
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 03 Jilid III Tahun 2017, 1.112 – 1.127

peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat Saran


minimal yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan
dan kemampuan peserta didik. penelitian ini adalah: (1) Sekolah sangat potensial
menjadi salah satu subyek dalam penyalahgunaan
PENUTUP narkoba. Untuk itu dibutuhkan peran sekolah dalam
Simpulan menanggulangi bahaya narkoba pada pelajar. Dengan
SMK Negeri 7 Surabaya mengimplementasikan adanya kurikulum integrasi P4GN sebagai upaya
kurikulum integrasi P4GN dalam kegiatan pencegahan dan pemberantasan narkoba pada pelajar
ekstrakurikuler Pramuka dilakukan dengan menyisipkan maka diharapkan sekolah memberikan fasilitas yang
materi narkoba yang sesuai dengan program kerja yang memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Kurikulum integrasi P4GN adalah baik. Selain itu sekolah perlu melakukan penegasan
sebuah pembelajaran yang terintegrasi ke dalam program progres dan tingkat pencapaian terhadap keberhasilan
kerja ekstrakurikuler Pramuka sesuai dengan tujuan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN, (2) Pemerintah
pencapaian yang telah ditetapkan. Kurikulum integrasi perlu merencanakan kebijakan dengan mendukung
P4GN bukanlah kurikulum yang berdiri sendiri adanya penerapan kurikulum integrasi P4GN guna
melainkan kurikulum yang hanya menyisipkan atau menciptakan sekolah bersih dari bahaya narkoba di
mengintegrasikan materi narkoba serta bahaya- Indonesia. Sehingga dengan adanya kebijakan maka
bahayanya. Dalam perencanaan integrasi kurikulum sekolah mampu mengimplementasikan dengan baik
P4GN dengan program kerja juga mempertimbangkan kurikulum integrasi P4GN sesuai dengan aturan dan
kesesuaian dan keselarasan materi yang akan diberikan tujuan yang ingin dicapai. Tidak hanya sebagian sekolah
kepada peserta didik.. yang menerapkan kurikulum integrasi P4GN tetapi juga
Pelaksanaan pembelajaran kurikulum integrasi P4GN berlaku untuk seluruh sekolah yang ada sehingga tujuan
dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dilakukan yang ingin dicapai berjalan dengan baik dan lancar.
dengan menerapkan pembelajaran yang telah ditetapkan Selain itu untuk menerapkan kurikulum integrasi P4GN
dalam RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yakni diperlukan pedoman yang sama dan ketentuan yang
mengintegrasikan penerapan sikap, pengetahuan dan selaras sehingga mendapat kesamaan pembelajaran yang
keterampilan. Sehingga dalam kegiatan ekstrakurikuler akan diterapkan.
Pramuka ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik akan bahaya narkoba tetapi DAFTAR PUSTAKA
juga membentuk sikap spiritual dan sikap sosial peserta Cresswell, J.W. 2009. Research Design: Pendekatan
didik guna menanamkan dan menumbuhkembangkan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar :
karakter positif kepada setiap peserta didik. Yogyakarta
Penilaian pembelajaran kurikulum integrasi P4GN
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif.
dilakukan oleh pembina yaitu penilaian sikap spiritual, Bandung: Alfabeta
sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta :
sikap spiritual maupun penilaian sikap sosial dilakukan
PT. Bumi Aksara
melalui pengamatan sikap peserta didik selama mengikuti
kegiatan pembelajaran mulai dari awal berlangsungnya Utami, Arini dkk. 2006. Katakan Tidak pada Narkoba:
kegiatan sampai akhir kegiatan pembelajaran. Penilaian Mengenal Narkoba dan Bahayanya. Bandung: Sarana
Penunjang Pendidikan.
pengetahuan dilakukan dengan memberikan tugas harian
seperti tugas merangkum materi yang disampaikan oleh Djuharis Rasul. 2013. pencegahan penyalahgunaan
pembina Pramuka dan dilihat dari kegiatan diskusi yang narkoba di kurikulum sekolah menengah kejuruan.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
dilakukan peserta didik. Penilaian keterampilan berupa
Kemendikbud. Pusat Pendidikan dan Kebudayaan.
penilaian praktek yaitu penilaian yang berdasar pada Vol. 5. Nomor 3, Desember 2013
kemampuan dan prinsip peserta didik untuk menjuhi
narkoba di lingkungan sekolah. Peserta didik harus bebas Imam Machali. 2014. Integrasi Pendidikan Anti Narkoba
dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dari narkoba di lingkungan sekolah. Selain itu, dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
penilaian keterampilan tidak hanya terpacu pada Yogyakarta. Vol. 8. Nomor 2, Oktober 2014
penyalahgunaan narkoba akan tetapi peserta didik
http://dprd.jatimprov.go.id/ diakses pada tanggal 24
dilarang merokok di lingkungan sekolah. Larangan
Desember 2016
merokok berlaku untuk lingkungan dalam dan luar
sekolah sejauh 50 meter dari gerbang sekolah.

Anda mungkin juga menyukai