Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

DI RUANGAN LANGSAT RSD MADANI


PROVINSI SULAWESI TENGAH

PROPOSAL KEGIATAN

OLEH:
KELOMPOK 2

RISWAN,S.Kep NURHAEDA,S.Kep
IRA NOVIANA MUHAMAD,S.Kep ZULHIJAWATI,S.Kep
HIKMAWATI,S.Kep ARNO,S.Kep
FATIMAH,S.Kep SALIM,S.Kep
PUPUT,S.Kep CHANDRA,S.Kep
TRIFENA APRILIN PILE,S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU
2018
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK BERFOKUS PADA SOSIALISASI

A. PENDAHULUAN

Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien berhubungan


dengan orang lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui komunikasi dan
hubungan interpersonal.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal. Sedangkan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama yang bertujuan untuk
memberikan motivasi kemajuan fungsi psikologis hingga terjadi identifikasi
diri yang baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan
diri serta bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan
masalah dalam kehidupan individu.
TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien) mampu
melakukan interaksi social, yaitu dengan cara sosialisasi yang dapat
memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal klien, yang dapat di
mulai dari saling mengenal dengan orang lain dan menciptakan hubungan
harmonis dengan orang lain. Dalam TAK juga, bisa diberikan informasi tentang
cara pemecahan masalah.

B. TUJUAN
 Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain dalam suatu kelompok
 Tujuan Khusus
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non
verbal
 Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
 Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
 Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
 Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang
menyenangkan
 Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas
kelompok sosialisasi
C. LANDASAN TEORI
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan
sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa
sampai hubungan saling ketergantungan.Keintiman dan saling
ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan
setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa adanya hubungan dengan lingkungan social
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat
secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam
berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan
rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart &
Sundeen, 1995 hal 518).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai
dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan
dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap
tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan
sukses.
Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan
individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran
serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan
rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

D. KRITERIA KLIEN
 Klien menarik diri yang cukup kooperatif
 Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi
verbal
 Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain
 Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
 Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
 Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang
E. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
Hari /Tanggal : Sabtu, 04 Agustus 2018
Tempat : Di Ruang TAK Ruangan Langsat RSD Madani
Waktu : 09:15 – 10:00 WITA
Lama Kegiatan
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Role play (5 menit)
 Permainan dan diskusi (25 menit)
 Evaluasi (10 menit)
 Penutup (5 menit)

Jumlah peserta : Semua Klien yang ada di Ruangan Salak

Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien

 Klien dapat melakukan permainan


 Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan
 Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara
mengungkapkan pengalamannya dan memberikan dukungan kepada
klien lain
 Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
 Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

F. PENGORGANISASIAN
 Leader : CHANDRA
 Co-Leader : ARNO
 Observer : PUPUT
 Operator : SALIM
 Fasilitator : 1. FATIMAH
2. HIKMAWATI
3. IRA NOVIANA MUHAMAD
4. NURHAEDA
5. TRIFENA APRILIN PILE
6. ZULHIJAWATI
G. SETTING
 Klien mampu duduk bersama dalam lingkaran
 Ruangan nyaman dan tenang
 Tempat dan denah
Denah Tempat
Denah Tempat Duduk

Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien

H. METODE DAN MEDIA


Metode : Role Play dan Diskusi
Media : Tape Recorder, Kartu.

I. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS


 Leader
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Membuka acara terapi aktivitas kelompok.
 Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok.
 Memberikan informasi.
 Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat meyimpulkan
hasil TAK pada kelompok terapi tersebut.
 Menutup acara.
 Co-Leader
 Mendampingi leader.
 Mengambil posisi leader jika pasif.
 Menyampaikan tata tertib TAK.
 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
 Menyerahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
 Menjadi motivator.

 Fasilitator
 Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien
sebagai anggota kelompok
 Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika
kegiatan kelompok berlangsung
 Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam
melaksanakan terapi aktifitas kelompok.

 Observer
 Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
 Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
 Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok

J. PROSES PELAKSANAAN
Langkah kegiatan TAK
Persiapan
a)Memilih klien sesuai dengan indikasi
b)Membuat kontrak dengan klien.
c)Mempersiapkan alat dan tempat
Orientasi
a) Memberikan salam terapeutik : Salam dari terapis.
b) Penjelasan Tujuan TAK sesuai dengan tujuan khusus yaitu klien dapat
meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap yaitu:
kllien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan ; nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
c) Penjelasan aturan main Jika ada klien yang meninggalkan kegiatan
kelompok harus meminta izin kepada terapis. Klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir.
d) Kontrak waktu Lama kegiatan 20 menit.

Kerja
1. Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada laptop akan di hidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu ke arah kiri ) dan
pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola
memperkenalkan dirinya.
2. Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam.
3. Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, di mulai oleh terapis sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
5. Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.

Terminasi
o Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok
setelah mengikuti permainan
o Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang
mengikuti permainan

a) Evaluasi
1.Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2.Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana Tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri


kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.

2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian


klien.

K. ANTISIPASI MASALAH
 Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah
dengan memberikan motivasi oleh fasilitator
 Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien,
tanyakan alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi
agar klien kembali mengikuti permainan
 Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada
klien tersebut bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
dipilih, katakan pada klien lain tersebut bahwa akan ada waktu
khusus untuk mereka

L. KRITERIA EVALUASI

Sesi I TAKS
Kemampuan Memperkenalkan Diri
 Kemampuan Verbal
Nama klien
Aspek yang
No
dinilai
Menyebutkan
1
nama lengkap
Menyebutkan
2 nama
panggilan
Menyebutkan
3
Asal
Menyebutkan
4
hobi
Jumlah
 Kemampuan non verbal
Nama klien
Aspek yang
No
dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak
Menggunakan
3 bahasa tubuh
yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
4
awal sampai
akhir
Jumlah

Petujuk :
1 Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2 Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list
(Ö ) jika ditemukan kemampuan pada klien, atau tanda (×) jika tidak
ditemukan.
3 Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan
jika 0,1 atau 2 klien belum mampu.

M. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK`pada satatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi I TAKS, klien
mampu memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).

Anda mungkin juga menyukai