Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Skill LAB Kep Gerontik

Dosen Pembimbing : Riyanto, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Faisal Aditiya
(R.19.01.022)

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
Jl. Wirapati Sindang Indramayu Telp. (0234)272020
Fax. (0234)272558
2022
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK BERFOKUS PADA SOSIALISASI

A. PENDAHULUAN

Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien berhubungan dengan orang


lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui komunikasi dan hubungan interpersonal.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Sedangkan TAK
(Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yang
bertujuan untuk memberikan motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi
identifikasi diri yang baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan
diri serta bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah dalam
kehidupan individu.
TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien) mampu melakukan
interaksi social, yaitu dengan cara sosialisasi yang dapat memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal klien, yang dapat di mulai dari saling mengenal dengan orang
lain dan menciptakan hubungan harmonis dengan orang lain. Dalam TAK juga, bisa
diberikan informasi tentang cara pemecahan masalah.

B. TUJUAN
 Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain dalam suatu kelompok
 Tujuan Khusus
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal
 Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
 Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
 Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
 Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan
 Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
C. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di R-Mawar dan Melati serta
berdasarkan hasil angket klien kelolaan didapatkan 70% klien mempunyai masalah
utama menarik diri (5 dari 8 klien kelolaan).Dari fenomena tersebut kelompok tertarik
untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik sosialisasi.

D. LANDASAN TEORI
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada
berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling
ketergantungan.Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan
mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan social
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif
dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai
respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama,
hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses
tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang
daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.
Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu
terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon
lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri
dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

E. KRITERIA KLIEN
 Klien menarik diri yang cukup kooperatif
 Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
 Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang
lain
 Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
 Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
 Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


Hari /Tanggal : kamis, 3 November 2022
Tempat : Di Ruang Aula
Waktu : 13.00 s/d 13.50 WIB
Lama Kegiatan
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Role play (5 menit)
 Permainan dan diskusi (25 menit)
 Evaluasi (10 menit)
 Penutup (5 menit)

Jumlah peserta : 16 orang

Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien

 Klien dapat melakukan permainan


 Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan
 Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan
pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain
 Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
 Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

G. PENGORGANISASIAN
 Leader :
 Co-Leader :
 Observer :
 Fasilitator :
H. SETTING
 Klien mampu duduk bersama dalam lingkaran
 Ruangan nyaman dan tenang
 Tempat dan denah
 Jumlah anggota 16 orang.
Denah Tempat
Denah Tempat Duduk

Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien

I. METODE DAN MEDIA


Metode : Role Play dan Diskusi
Media : Tape Recorder , Handphone, dan kotak kecil

J. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS


 Leader
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan jalannya terapi
aktivitas kelompok.
 Membuka acara terapi aktivitas kelompok.
 Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok.
 Memberikan informasi.
 Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat meyimpulkan hasil TAK
pada kelompok terapi tersebut.
 Menutup acara.
 Co-Leader
 Mendampingi leader.
 Mengambil posisi leader jika pasif.
 Menyampaikan tata tertib TAK.
 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
 Menyerahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
 Menjadi motivator.

 Fasilitator
 Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai anggota
kelompok
 Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika kegiatan
kelompok berlangsung
 Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan
terapi aktifitas kelompok.

 Observer
 Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
 Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
 Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok

K. PROSES PELAKSANAAN
Langkah kegiatan TAK

Persiapan
a)Memilih klien sesuai dengan indikasi
b)Membuat kontrak dengan klien.
c)Mempersiapkan alat dan tempat

Orientasi
a) Memberikan salam terapeutik : Salam dari terapis.
b) Penjelasan Tujuan TAK sesuai dengan tujuan khusus yaitu klien dapat
meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap yaitu: kllien
mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan ; nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
c) Penjelasan aturan main Jika ada klien yang meninggalkan kegiatan kelompok
harus meminta izin kepada terapis. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
d) Kontrak waktu Lama kegiatan 20 menit.

Kerja
1. Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada laptop akan di hidupkan serta bola diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu ke arah kiri ) dan pada saat lagu
berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
2. Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal,
di mulai oleh terapis sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
5. Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.

Terminasi
o Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok setelah
mengikuti permainan
o Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang mengikuti
permainan

a) Evaluasi
1.Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2.Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b) Rencana Tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada


orang lain di kehidupan sehari-hari.

2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian


klien.

c) Kontrak yang akan datang

Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.


L. ANTISIPASI MASALAH

 Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan
memberikan motivasi oleh fasilitator
 Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan alasan
klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali mengikuti
permainan
 Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut bahwa
permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain tersebut
bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka
M. KRITERIA EVALUASI

Sesi I TAKS
Kemampuan Memperkenalkan Diri
 Kemampuan Verbal
Nama klien
Aspek yang
No
dinilai
Menyebutkan
1
nama lengkap
Menyebutkan
2
nama panggilan
Menyebutkan
3
Asal
Menyebutkan
4
hobi
Jumlah

 Kemampuan non verbal


Nama klien
Aspek yang
No
dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak
Menggunakan
3 bahasa tubuh
yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
4
awal sampai
akhir
Jumlah
Petujuk :
1 Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2 Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list (Ö) jika
ditemukan kemampuan pada klien, atau tanda (×) jika tidak ditemukan.
3 Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0,1
atau 2 klien belum mampu.

DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK`pada satatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi I TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan memperkenalkan diri pada
klien lain di ruang rawat (buat jadwal).

Anda mungkin juga menyukai