Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

Disusun Oleh :
Jihan Fitriah (1814201051) Evri Ulfianasari (1814201089)
Neli yulia (1814201054) Indah Yunita (1814201075)
Evri Ulvianasari (1814201064) Habib Idrus A (1814201058)
Desak Putu Nurul (1814201049) Trisna Ardiningrum (1814201079)
Laili Choiriyah (1814201077) Dede Muhyidin (1814201057)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
A. PENDAHULUAN

Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien berhubungan dengan orang


lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui komunikasi dan hubungan interpersonal.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Sedangkan TAK
(Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yang
bertujuan untuk memberikan motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi
identifikasi diri yang baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan
diri serta bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah dalam
kehidupan individu.
TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien) mampu melakukan
interaksi social, yaitu dengan cara sosialisasi yang dapat memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal klien, yang dapat di mulai dari saling mengenal dengan orang
lain dan menciptakan hubungan harmonis dengan orang lain. Dalam TAK juga, bisa
diberikan informasi tentang cara pemecahan masalah.

B. TUJUAN
 Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain dalam suatu kelompok
 Tujuan Khusus
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
 Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal
 Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
 Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
 Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
 Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan
 Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
C. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di R-Mawar dan Melati serta
berdasarkan hasil angket klien kelolaan didapatkan 70% klien mempunyai masalah
utama menarik diri (5 dari 8 klien kelolaan).Dari fenomena tersebut kelompok tertarik
untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik sosialisasi.

D. LANDASAN TEORI
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada
berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling
ketergantungan.Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan
mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan social
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif
dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai
respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama,
hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses
tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang
daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.
Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu
terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon
lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri
dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

E. KRITERIA KLIEN
 Klien menarik diri yang cukup kooperatif
 Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
 Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang
lain
 Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
 Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
 Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


Hari /Tanggal : Sabtu, 16 januari 2021
Tempat : Di Ruang Aula
Waktu : 16.00 s/d 16.50 WIB

Lama Kegiatan
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Role play (5 menit)
 Permainan dan diskusi (25 menit)
 Evaluasi (10 menit)
 Penutup (5 menit)

Jumlah peserta : 16 orang

Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien

 Klien dapat melakukan permainan


 Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan
 Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan
pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain
 Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
 Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

G. PENGORGANISASIAN
 Leader : Dede Muhyidin
 Co-Leader : M.Agung HIdayat
 Observer : Neli Yulia
 Fasilitator : 1. Indah Yunita
2. Desak Putu Nurul.M.
3. Evri Ulfianasari
4. Jihan Fitriah
5. Laili Choiriyah
6. Trisna Ardiningrum
7. Habib Idrus Ali.R.

H. SETTING
 Klien mampu duduk bersama dalam lingkaran
 Ruangan nyaman dan tenang
 Tempat dan denah
 Jumlah anggota 10 orang.

Denah Tempat Duduk

O
Keterangan :
L CL L : Leader
F
CL : Co-Leader
O : Observer
F
F : Fasilitator
F
: Klien

F
F

I. METODE DAN MEDIA


Metode : Role Play dan Diskusi
Media : lagu, Handphone, dan botol
J. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS
 Leader
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengembangkan jalannya terapi
aktivitas kelompok.
 Membuka acara terapi aktivitas kelompok.
 Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok.
 Memberikan informasi.
 Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat meyimpulkan hasil TAK
pada kelompok terapi tersebut.
 Menutup acara.

 Co-Leader
 Mendampingi leader.
 Mengambil posisi leader jika pasif.
 Menyampaikan tata tertib TAK.
 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
 Menyerahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
 Menjadi motivator.

 Fasilitator
 Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai anggota
kelompok
 Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika kegiatan
kelompok berlangsung
 Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan
terapi aktifitas kelompok.

 Observer
 Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
 Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
 Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok
K. PROSES PELAKSANAAN
Langkah kegiatan TAK

Persiapan
a)Memilih klien sesuai dengan indikasi
b)Membuat kontrak dengan klien.
c)Mempersiapkan alat dan tempat

Orientasi
a) Memberikan salam terapeutik : Salam dari terapis.
b) Penjelasan Tujuan TAK sesuai dengan tujuan khusus yaitu klien dapat
meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap yaitu: kllien
mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan ; nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
c) Penjelasan aturan main Jika ada klien yang meninggalkan kegiatan kelompok
harus meminta izin kepada terapis. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
d) Kontrak waktu Lama kegiatan 20 menit.

Kerja
1. Jelaskan kegiatan, yaitu lagu pada laptop akan di hidupkan serta bola diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu ke arah kiri ) dan pada saat lagu
berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
2. Lagu di mulai lagi dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Pada saat lagu berhenti maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal,
di mulai oleh terapis sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
5. Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
Terminasi
o Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok setelah
mengikuti permainan
o Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang mengikuti
permainan

a) Evaluasi
1.Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2.Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b) Rencana Tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada


orang lain di kehidupan sehari-hari.

2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian


klien.

c) Kontrak yang akan datang

Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.

L. ANTISIPASI MASALAH

 Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan
memberikan motivasi oleh fasilitator
 Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan alasan
klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali mengikuti
permainan
 Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut bahwa
permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain tersebut
bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka

M. KRITERIA EVALUASI

Sesi I TAKS
Kemampuan Memperkenalkan Diri
 Kemampuan Verbal

Aspek yang Nama klien


No
dinilai

Menyebutkan
1
nama lengkap
Menyebutkan
2
nama panggilan
Menyebutkan
3
Asal
Menyebutkan
4
hobi
Jumlah

 Kemampuan non verbal

Aspek yang Nama klien


No
dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

Menggunakan
3 bahasa tubuh
yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
4
awal sampai
akhir
Jumlah
Petujuk :
1 Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2 Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list (√) jika
ditemukan kemampuan pada klien, atau tanda (×) jika tidak ditemukan.
3 Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0,1
atau 2 klien belum mampu.

DOKUMENTASI
                    Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada satatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi I TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan memperkenalkan diri pada
klien lain di ruang rawat (buat jadwal).
STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 1 SOSILISASI
ROLEPLAY
Perawat 1 : Leader/ Dede Muhyidin
Perawat 2 : Co leader/ M.Agung Hidayat
Perawat 3 : Fasilitator / Evri Ulvianasari
Perawat 4 : Observer/Neli Yulia
Pasien 1 : indah Yunita
Pasien 2 : Jihan Fitriah
Pasien 3 : habib Idrus
Pasien 4 : Desak Putu Nurul (Pasien di Kasus)

Ny. D . D (32 tahun) dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh keluarganya pada hari Rabu, 20
Januari 2020 pukul 08.00 WIB. Klien terlihat bingung, sering berbicara sendiri, sering
berjalan mondar-mandir dan sering mengeluh tidak bisa tidur. Keluarga juga mengatakan jika
klien memiliki beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan, diantaranya pernah putus
cinta saat masih SMK sehingga membuatnya tertekan, usaha warung makan yang sepi
sehingga dia menyerah dalam menangani rumah makan tersebut. Klien mengalami kesulitan
untuk memulai percakapan, pembicaaraan dan memilih untuk diam. Klien lebih menyukai
dikamar dan mengurung diri. Ketika berinteraksi klien tidak mampu mempertahankan kontak
mata. Klien memberikan jeda dalam menjawab pertanyaan dan klien berbicara dengan lambat
dan lemah. Klien tidak mempunyai teman dekat untuk bercerita. Klien juga mengatakan:
“Saya terkadang mendengar suara laki-laki. Dia biasa bicara waktu saya di kamar. Biasanya
kalau saya mendengar suara kayak gitu ya saya dengarkan”. Klien mengatakan suara muncul
ketika klien hendak tidur maupun tidak dapat tidur. Klien mengatakan suara yang muncul itu
mengajaknya ngobrol biasa, tidak mengancam dan tidak menyuruh apapun. Klien juga
mengatakan suara muncul ± 5 menit lalu berhenti kemudian terdengdar lagi. Dan data
kesehatan yang ada, didapat jika klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu pada
tahun 2016 di Rumah Sakit Jiwa dan sekarang merupakan periode yang kedua dirawat.

Orientasi (Perkenalan):
Perawat 1 : Assalammu’alaikum wr. wb
Pasien 1, 2, 3, dan 4: Wa’alaikumsalam wr. wb (suara terdengar pelan)
Perawat 1 : Saya Perawat dede dan itu dua rekan saya Perawat agung dan Perawat evri,
kami perawat yang merawat bapak dan ibu di Ruang Melati ini. Bagaimana
kabar ibu dan bapak pada hari ini?
Pa 1, 2, 3, dan 4: (diam dan tidak berespon)
Perawat 1 : Bapak dan ibu, kita disini (di teras Ruang Melati RSJ) akan melakukan
TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi). Tujuannya yaitu membantu bapak
dan ibu untuk saling memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi. Pelaksanaannya nanti akan dimainkan lagu dari
handphone serta botol minum diedarkan berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah
kiri) dan pada saat lagu dimatikan maka anggota kelompok yang memagang botol
minum harus memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu
dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian
menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-
masing anggota yang mendapat giliran. Durasi pelaksanaan kegiatan ini ± 30 menit.
Bagaimana bapak dan ibu bersedia?
Pasien 1, 2, 3, dan 4: (menganggukan kepala)

Perawat 1 : Oh ya, dalam kegiatan ini ada peraturannya, dimana bapak dan ibu diminta
untuk mengikuti kegiatan sampai selesai, tidak boleh melamun, bengong dan jika
ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada perawat.
Bagaimana bapak dan ibu bersedia?

Pa 1, 2, 3, dan 4: (menganggukan kepala)

Kerja:

Perawat 1, 2, 3 dan 4 memberikan contoh pelaksanaannya TAKS sesi 1 yang diawali


dengan dimainkan lagu dari handphone serta botol minum diedarkan berlawanan arah jarum
jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan maka anggota kelompok yang
memagang botol minum harus memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih
dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian
menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing
anggota yang mendapat giliran. Kemudian, kegiatan TAKS dilanjutkan oleh pasien 1, 2, 3, 4,
dan 5.

Pada saat lagu dimatikan dalam pelaksanaan kegiatan TAKS, botol minuman yang
diedarkan dipegang oleh Pa 1. Kemudian Pa 1 diminta untuk memperkenalkan dirinya
dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan
ditempel di dadanya.

Perawat 1 : Silakan ibu memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu
dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien 1 : (masih terdiam, tidak berkata apapun)

Perawat 2 : Silakan ibu , silakan mencoba memperkenalkan diri terlebih dahulu sesuai
apa yang dicontohkan tadi, ibu pasti bisa.

Pasien 1 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya indah Y, nama panggilan saya indah, asal
dari tangerang dan hobi saya menari.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Perawat 1 : Waaah, baik sekali ibu (indah) dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan
apresiasi dengan bepuk tangan).

Perawat 2 : ibu (indah), selanjutnya bisa menuliskan nama ibu, pada kertas/papan nama
ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh)

Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien 2 yang


memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien 2 diminta untuk
memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada
kertas/papan nama dan ditempel di dadanya.

Perawat 1 : Silakan ibu memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu
dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kita beri
tepuk tangan dulu yuk bapak dan ibu sekalian.
Pasien 2 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya jihan fitriah, nama panggilan saya
jihan, asal dari tangerang dan hobi saya travelling.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Perawat 1 : Waaah, baik sekali ibu dalam memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan
bepuk tangan).

Perawat 2 : baik ibu, selanjutnya bisa menuliskan nama ibu pada kertas/papan nama ini
dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh)

Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien 3 yang memegang
botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien 3 diminta untuk memperkenalkan
dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan
ditempel di dadanya.

Perawat 1 : Silakan bapak memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih


dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien 3 : (terdiam, tidak berkata apapun)

Perawat2 : Silakan bapak, silakan mencoba memperkenalkan diri seperti yang sudah
dilakukan oleh ibu indah dan jihan, bapak pasti bisa.

Pasien 3 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya habib idrus, nama panggilan saya
habib, asal dari tangerang dan hobi saya berkebun.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Perawat 1 : Waaah, baik sekali bapak habib dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan
apresiasi dengan bepuk tangan).

Perawat 3 : bapak, selanjutnya bisa menuliskan nama bapak pada kertas/papan nama ini dan
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh)

Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien 4 yang


memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien 4 diminta untuk
memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada
kertas/papan nama dan ditempel di dadanya.

Pasien 4 : Sus, saya mau keluar, kebelet pipis. (sambil berbisik)

Perawat 3 : Baik pak, saya antar yaa. Saya ijinkan terlebih dahulu ke forum.

Pasien 4 : Tidak usah Sus. Saya mau ke kamar mandi. Saya mau pergi. Saya tidak
diterima di sini. Saya tidak berguna. Yang lain tidak menerima saya. (dengan
meringkuk dan menundukkan kepala)

Perawat 3 : Lho.. mengapa Bapak mengatakan seperti itu? Teman-teman yang lain di sini
tidak seperti yang bapak pikirkan.

Pasien 4 : Suster bohong. Saya tidak percaya. (Nada rendah dan lemah, mau menangis)

Perawat 3 : Benar Bapak. Begini saja, mari kita tanya ke yang lain duu yaa. Apakah
seperti yang Bapak pikirkan dan rasakan atau tidak. Kita tanya dulu ya ke yang
lainnya.

Pasien 4 : Coba saja Sus. Pasti yang lain menganggap saya tidak berguna kok.

Perawat 3 : Ya sudah. Saya tanyakan dulu ya Pak.

Perawat 3 kemudian ke tengah ruangan dan menanyakan kepada kelompok.

Perawat 3 : Bapak-Bapak, Ibu-Ibu semua. Mohon minta waktunya sebentar yaa.

Pasien 1 : Kenapa ya Sus?

Perawat 3 : Iya sebentar ya. Mohon tenang dulu.

Pasien 2 : Iya Sus, ada apa?

Pasien 1 : Iya Sus

Perawat 3 : Nah jadi begini. ibu bapa, ibu ini merasa tidak dianggap dan diterima dalam
kelompok ini. Bapak ini mengatakan jika beliau tidak berguna. Apakah dari Bapak-
Bapak dan Ibu-Ibu tidak menganggap dan tidak menerima kehadiran ibu ini?

(Pasien saling menatap)


Pasien 1 : Nggak kok Sus. Kita semua baik kok.

Pasien 2 : Iya. Kita menerima ibu kok. Kan kita satu kelompok Pak. Masa tidak
menerima?

Pasien 3 : Kami menerima Bapak kok. Bapak salah berpikir tentang kami. Iya kan
teman-teman?

Pasien 1, 2 : Iyaa. (serentak)

Perawat 3 : Nah.. itu Bapak bagaimana? Bapak sudah mendengarnya sendiri bukan?

Pasien 4 : Iya Sus, berarti saya salah yaa? (Sambil menunduk, suara lemah)

Perawat 3 : Iya Bapak. Nah teman-teman kelompok bagaimana? Jika Bapak Pa 4


kembali duduk bersama dan bergabung kembali. Boleh ya?

Pasien 1, 2, 3: Iyaa. (serentak)

Lalu Pasien 4 pun duduk kembali bersama kelompok. Pa 3 menempatkan Pa 4 di tengah-


tengah orang. Dan dilanjutkan sesi perkenalan

Perawat 1 : Silakan ibu memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu
dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien 4 : Saya tidak bisa sus (kepala meneunduk ke bawah)

Perawat2 : Silakan ibu, silakan mencoba memperkenalkan diri terlebih dahulu sesuai
apa yang dicontohkan tadi dan sesuai apa yang telah dilakukan oleh Pa 1, P2 2 dan Pa
3, Pa 1 pasti bisa.

Pasien 4 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya desak , nama panggilan saya desak,
asal dari tangerang dan hobi saya melukis.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Perawat 1 : Waaah, baik sekali ibu desak dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan
apresiasi dengan bepuk tangan).
Perawat 4 : ibu, selanjutnya bisa menuliskan nama ibu pada kertas/papan nama ini dan
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh)

Terminasi (Penutupan)

Perawat 1 : Ibu dan bapak sekalian, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan
TAKS ini?
Pasien 1 : (terdiam beberapa saat) lumayan sus (suara pelan)
Pasien 2 : mendingan sus (suara lemah dan kepala menunduk)
Pasien 3 : Agak plong (suara lemah)
Pasien 4 : Sedikit lega (suara lemah)
Perawat 4 : Ibu-bapak telah mengikuti kegiatan TAKS dengan cukup baik. Ibu dan
bapak juga telah mempraktikan cara memperkenalkan diri dengan baik, dengan
memberikan salam terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada
kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing.

Perawat 1 : Selanjutnya, bapak dan ibu dapat mengingat-ingat mempraktikannya apa


yang telah dipelajari tadi selama 2 hari ke depan untuk lebih siap berkenalan dengan
orang lain lagi, karena kegiatan TAKS selanjutnya akan dilakukan kembali pada lusa
hari dengan capaian bapak dan ibu mampu berkenalan dengan sesama anggota
kelompoknya dengan cara memperkenalkan dirinya dan menanyakan identitas dari
masing-masing anggota kelompoknya tersebut. Bagaimana bapak dan ibu bersedia?

Pasien 1, 2, 3, dan 4: Bersedia ( menjawab dengan suara pelan)

Pe 1 : Baiklah, sampai jumpa, assalamu’alaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai