Anda di halaman 1dari 36

INTERPRETASI AGD

PENDAHULUAN

• Analisa gas darah (AGD) dilakukan untuk mengevaluasi status


oksigen dan karbondioksida di dalam darah arteri dan mengukur pH-
nya
• Proses perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan
yang bersifat metabolik (adanya perubahan konsentrasi bikarbonat
yang disebabkan gangguan metabolisme) dan yang bersifat
respiratorik (adanya perubahan tekanan parsial CO2 yang disebabkan
gangguan respirasi).
KEGUNAAN

• Digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien penyakit


berat akut dan menahun
• AGD dipergunakan dalam menunjang pengobatan hanya bila hasil
pemeriksaan tersebut diinterpretasikan dengan benar.
• Perawat harus mampu menginterpretasikan asam basa
NILAI NORMAL AGD
LANGKAH MUDAH INTERPRETASI
AGD
1. Melihat normal tidaknya pH
2. Melihat gangguan apakah di respiratorik atau
metabolik dengan cara :
- Melihat normal tidaknya CO2
- Melihat normal tidaknya HCO3
3. Melihat apakah ada kompensasi atau tidak
LANGKAH 1
• The

•Melihat nilai pH adalah hal yang pertama harus


dilakukan
•Nilai pH normal 7,35-7,45
•Jika pH darah turun lebih dari 7,35 maka disebut
sebagai ASIDOSIS dan jika naik lebih dari 7,45
disebut ALKALOSIS
•Jika pH bergerak namun masih dalam rentang
normal (7,35 – 7,45) maka dilihat kearah mana
pH tersebut bergerak. Kalau turun dibawah 7,4
disebut normal/proses asidosis, kalau naik
disebut normal/ proses alkalosis
LANGKAH 2

• Langkah kedua adalah menilai kadar pCO2.


• Nilai normal pCO2 adalah 35-45 mmHg
• Nilai pCO2 kurang dari 35 disebut ALKALOSIS RESPIRATORIK dan nilai
pCO2 diatas 45 disebut ASIDOSIS RESPIRATORIK
LANGKAH 2

• Selanjutnya, melihat nilai HCO3


• Nilai normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L
• Jika HCO3 pasien dibawah 22 mEq/L maka disebut ASIDOSIS
METABOLIK, jika diatas 26 mEq/L disebut ALKALOSIS METABOLIK
LANGKAH 2

• Bandingkan antara nilai pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk


menentukan gangguan asam basa primer yang terjadi.
• Gangguan akibat pCO2 disebut sebagai gangguan yang terjadi pada
sistem respirasi (respiratorik)
• Gangguan akibat HCO3 disebut sebagai gangguan yang terjadi pada
sistem metabolik atau ginjal (metabolik)
LANGKAH 2

• Sebagai contoh
1. Jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka kelainannya disebabkan
oleh sistem pernapasan, sehingga disebut asidosis respiratorik
2. Lain jika pH alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan asam
basanya disebabkan oleh sistem metabolik sehingga disebut
alkalosis metabolik
LANGKAH 3

• Menetukan apakah adanya kompensasi, kompensasi sebagian, atau


tidak terkompensasi
• Trik :
• - jika pH normal, PaCO2 dan HCO3 abnormal : kompensasi penuh
• Jika pH abnormal, PaCO2 dan HCO3 abnormal : kompensasi sebagian
• Jika pH abnormal, PaCO2 atau HCO3 abnormal : tidak terkompensasi
• Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan HCO3 alkalosis, CO2
cocok dengan pH sehingga kelainan primernya asidosis respiratorik.
Sedangkan HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya
kompensasi dari sistem metabolik.
• Kompensasi yang terjadi dalam tubuh adalah proses kebalikan dari
gangguan asam basa yang terjadi ex: gangguan asam basa primernya
asidosis metabolik maka kompensasinya adalah alkalosis respiratorik
SISTEM KOMPENSASI
•Komponen dari sistem respirasi untuk
mempertahankan pH adalah dengan memecah CO2
yang dikeluarkan oleh paru paru atau hasil dari proses
metabolisme selular
•Paru paru mengatur pH darah dengan mengatur CO2
dalam darah yang dikombinasikan dengan air (H2O)
membantuk H2CO3
•Sistem respirasi mempertahankan pH dengan
memanipulasi peningkatan atau penurunan respiratory
rate dimana saat kondisi asam (pH turun) maka nafas
akan menjadi cepat dan dalam untuk mengeluarkan
CO2 dan saat kondisi basa (pH naik) maka nafas akan
menjadi pelan dan dangkal untuk menahan CO2 .
CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

• Sistem ginjal akan mempertahankan pH dengan cara memproduksi


HCO3 (bikarbonat) dan mengeliminasi ion H+
• Bikarbonat terbentuk dari H20 + CO2 H2CO3
• Bentuk awal dari HCO3 dan H+ adalah H2CO3 yang akan berubah
atau bergabung secara otomatis mengikuti perubahan kondisi tubuh.
• Jika darah menjadi asam maka ginjal akan mereabsorbsi HCO3 dan
mengeksresikan H+. Jika darah menjadi basa maka ginjal akan
mengeksresikan HCO3 dan menahan H+
HCO3 Dan CO2 Saling
Berkompensasi. Apabila Lebih Banyak
Asam Yang Masuk Dalam Aliran
Darah Maka Akan Dihasilkan Lebih
Banyak Bikarbonat Dan Lebih Sedikit
CO2. Jika Lebih Banyak Basa Yang
Masuk Ke Aliran Darah Maka Akan
Dihasilkan Lebih Banyak CO2 Dan
Sedikit Bikarbonat
CAUSA
ASIDOSIS METABOLIK

Disebabkan karena peningkatan asam dan penurunan bikarbonat,


disebabkan karena:
Metabolisme anaerob
Ketoasidosis
Gagal ginjal
Intoksikasi salisilat
Sepsis parah
Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol,
paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan
karena diare, ileostomi atau kolostomi
ASIDOSIS RESPIRATORIK

• Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan


karbondioksida secara adekuat.
• Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang
mempengaruhi paru-paru, seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia
- Edema pulmoner
- Asma.
ALKALOSIS METABOLIK

Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid kemampuan ginjal dalam


mengendalikan keseimbangan asam basa darah)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat
penggunaan kortikosteroid).
ALKALOSIS RESPIRATORIK

• Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang


menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah.
• Penyebab :
Cemas
Rasa nyeri
Sirosis hati
Demam
Overdosis aspirin
Pemakaian ventilasi mekanik yang tidak adekuat
CONTOH SOAL

NILAI AGD
pH 7,53
HCO3 24
PaCO2 27
• pH 7,53= alkalosis
• HCO3 :24 = Normal
• PCO2 : 27 = alkalosis
 pCO2 searah dengan pH, dan karena yang searah dengan pH adalah
pCO2 maka gangguannya adalah dr sistem pernapasan sehingga
gangguan yang terjadi adalah alkalosis respiratorik, HCO3 tidak
menunjukkan perubahan (N) sehingga dpt dikatakan tidak
terkompensasi
 Alkalosis respiratorik tidak terkompensasi
NILAI AGD
pH 7,28
HCO3 21
PaCO2 30
• pH: 7,28= asidosis
• HCO3 : 21 = asidosis
• pCO2:30 = alkalosis
pH menunjukkan asidosis dan HCO3 searah dengan pH sehingga
gangguan disebabkan karena sistem renal asidosis metabolik
pCO2 menunjukkan kondisi alkalosis sebagai bagian untuk
mengkompensasi kondisi aasidosis metabolik, namun pH masih tetap
asidosis sehingga dapat dikatakan kompensasi tidak komplit
(sebagian)
Hasil akhir: asidosis metabolik terkompensasi sebagian
NILAI AGD
pH 7,46
HCO3 29
PaCO2 46
• pH: 7,46= alkalosis
• HCO3:29 = alkalosis
• pCO2: 46 = asidosis
pH dan HCO3 searah menunjukkan alkalosis sehingga gangguan
asam basa primernya adalah alkalosis metabolik
pCO2 menunjukkan kondisi asidosis sebagai kompensasi, namun pH
masih alkalosis sehingga dikatakan kompensasi tidak komplit
(sebagian)
Hasil akhir adalah alkalosis metabolik terkompensasi sebagian
NILAI AGD
pH 7,48
HCO3 30
PaCO2 36
• pH: 7,48 = alkalosis
• HCO3: 30 = alkalosis
• pCO2: 36: normal
pH menunjukkan kondisi alkalosis,HCO3 menunjukkan kondisi
alkalosis sehingga dikatakan bahwa gangguan asam basa primer
berasal dari gangguan sistem renal dengan hasil alkalosis metabolik
pCO2 menunjukkan kondisi normal atau tidak mengkompensasi
kondisi
Hasil akhir adalah alkalosis metabolik tidak terkompensasi
NILAI AGD
pH 7,49
HCO3 19
PaCO2 26
• pH:7,49 = alkalosis
• HCO3: 19 = asidosis
• pCO2: 26 =alkalosis
pH menunjukkan kondisi alkalosis, pCO2 menunjukkan alkalosis
sehingga gangguan asambasa dikatakan berasal dari sistem
pernapasan dengan hasil alkalosis respiratorik
HCO3 berlawanan dengan pH sehingga dikatakan bahwa sistem
ginjal mengkompensasi gangguan asam basa primer yang terjadi,
namun pH masih tetap alkalosis sehingga dikatakan kompensasinya
tidak komplit
Hasil akhir alkalosis respiratorik terkompensasi sebagian
NILAI AGD
pH 7,36
HCO3 30
PaCO2 52
• pH:7,36= normal/asidosis
• HCO3: 30 = alkalosis
• PCO2: 50 = asidosis
pH dan PCO2 sama sama menunjukkan kondisi asidosis sehingga dpt
dikatakan bahwa gangguan asam basa primer yang terjadi berasal
dari sistem respirasi asidosis respiratori
HCO3 menunjukkan kondisi alkalosis sehingga dapat dikatakan
sebagai kompensasi dari kondisi asidosis yang terjadi, dan pH sudah
menunjukkan angka normal sehingga dikatakan kompensasi penuh
terjadi
Hasil akhir asidosis respiratorik terkompensasi penuh
Latihan

• pH:7.31 [HCO3-]:19 mEq/L PaCO2:44 mmHg


• pH:7.32 [HCO3-]:18 mEq/L PaCO2:33 mmHg
• pH:7.42 [HCO3-]:28 mEq/L PaCO2:49 mmHg
• pH:7.55 [HCO3-]:30 mEq/L PaCO2:37 mmHg
• pH:7.50 [HCO3-]:28 mEq/L PaCO2:51 mmHg
• pH:7.54 [HCO3-]:23 mEq/L PaCO2:28 mmHg
• pH:7.38 [HCO3-]:27 mEq/L PaCO2:54 mmHg
• pH:7.26 [HCO3-]:27 mEq/L PaCO2:52 mmHg
Jawaban

• Asidosis metabolik tidak terkompensasi


• Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
• Alkalosis metabolik terkompensasi penuh
• Alkalosis metabolik tidak terkompensasi
• Alkalosis metabolik terkompensasi sebagian
• Alkalosis respiratorik tidak terkompensasi
• Asidosis respiratorik terkompensasi penuh
• Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
SOURCE

• http://www.vectors.cx/med/apps/abg.cgi
• Woodruff,DW. 2012. 6 easy steps to ABG analysis. E- booklet.
ed4nurses

Anda mungkin juga menyukai