Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 2 Nomor 3, Agustus 2020


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

DEPRESI DAN KECEMASAN PADA PENDERITA CORONA VIRUS DISEASE


2019
Trixie Almira
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Jl. Prof. DR. Ir. Sumatri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng,
Kec. Rajabasa, Kota Bandarlampung, Lampung, Indonesia 35145
*trixie.almira2000@gmail.com (+6285777073211)

ABSTRAK
Pandemi novel corona virus disease pertama kali dilaporkan pada Desember, 2019 di Wuhan,
China. Pandemi penyakit menular seperti COVID-19 berkaitan dengan tekanan psikologis dan
gejala penyakit mental seperti depresi dan kecemasan. Tujuan dari literature review ini bertujuan
untuk membahas masalah kesehatan mental berupa depresi dan kecemasan yang berkaitan dengan
pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review dengan
mengumpulkan sebanyak 28 artikel yang diambil dari tahun 2016-2020, jurnal-jurnal tersebut
dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Pubmed, Medscape, Google scholar dan WHO. Hasil
dari sumber tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Systematic Literature Review
yaitu dengan mengumpulkan penelitian, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian pada
fokus tertentu. Hasil yang didapat adalah penderita COVID-19 memiliki tingkat depresi dan
kecemasan yang lebih tinggi. Faktor yang meningkatakan risiko depresi dan kecemasan adalah
usia lanjut, kurangnnya aktifitas fisik, health literacy, pendidikan, status sosial yang rendah, dan
kurang mengkonsumsi makanan yang sehat. Selain itu juga disebabkan oleh disebabkan oleh
respon kekebalan tubuh terhadap virus oleh stress psikologis

Kata kunci: COVID-19; depresi; kecemasan

DEPRESSION AND ANXIETY IN PATIENTS WITH CORONA VIRUS


DISEASE 2019

ABSTRACT
The novel corona virus disease pandemic was first reported in December, 2019 in Wuhan, China.
An infectious disease pandemic such as COVID-19 is linked to psychological distress and
symptoms of mental illness such as depression and anxiety. The purpose of this literature review
aims to discuss mental health problems in the form of depression and anxiety related to the
COVID-19 pandemic. The research method used is literature review by collecting 28 articles
taken from 2016-2020, the journals were collected from various sources, namely Pubmed,
Medscape, Google scholar and WHO. Result of journals called later in the analysis using the
Systematic Literature Review method is by collecting, evaluating, and developing research
on a particular focus topic The results obtained were that people with COVID-19 had higher
levels of depression and anxiety. Factors that increase the risk of depression and anxiety are old
age, lack of physical activity, health literacy, education, low social status, and not consuming
healthy foods. It is also caused by the body's immune response to the virus by psychological
stress.

Keywords: anxiety; COVID-19; depression

PENDAHULUAN pada Desember, 2019 di Wuhan, China.


Pandemi novel corona virus disease COVID-19 telah menyebah ke seluruh
(COVID-19) pertama kali dilaporkan Negara yang diakui sebagai masalah

355
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 3, Agustus 2020 Hal 355 – 360
Global Health Science Group

kesehatan global dalam siaga tingkat (Liu, et al., 2020). Literature review ini
tinggi. Berdasarkan laporan 2 Agustus bertujuan untuk membahas masalah
2020, jumlah yang terdiagnosis kesehatan mental berupa depresi dan
COVID-19 adalah 17.660.523 kasus, kecemasan yang berkaitan dengan
dengan angka kemataian 680.894 kasus penderita COVID-19.
(WHO, 2020). Sedangkan jumlah
laporan kasus di Indonesia berdasarkan METODE
laporan 18 Agustus 2020, jumlah yang Penelitian yang digunakan yaitu
terdiagnosis COVID-19 adalah 143.043 literature review dengan
kasus, dinyatakan sembuh 96.306 kasus, mengumpulkan sebanyak 28 artikel
dan meninggal dunia 6.277 kasus. yang dikumpulkan dari berbagai
Jakarta merupakan daerah yang paling sumber yaitu Pubmed, Medscape,
banyak pasien positif COVID-19 dan Google scholar dan WHO dengan
diikuti provinsi lainnya seperti, Jawa kata kunci COVID-19, depresi, dan
Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, kecemasan, dan hanya digunakan 25
Jawa Barat, Kalimantan Selatan, artikel digunakan pada penulisan ini
Sumatera Utara, dan Bali. COVID-19 adalahdalam rentang tahun 2016
dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO hingga tahun 2020. Hasil dari 25
pada 11 Maret 2020 (WHO, 2020; sumber tersebut kemudian dianalisis
BNPB, 2020). menggunakan metode Systematic
Literature Review yaitu dengan
Pandemi penyakit menular seperti mengumpulkan penelitian,
COVID-19 berkaitan dengan tekanan mengevaluasi, dan mengembangkan
psikologis dan gejala penyakit mental penelitian pada fokus tertentu.
(Bao et al, 2020). Keadaan ini dapat
menyebabkan gejala kepanikan dan HASIL
kecemasan yang mempengaruhi Hasil penelitian yang sudah dilakukan
kesehatan, terutama bagi mereka yang oleh Nguyen, et al. (2020) bahwa
datang ke bagian rawat jalan dengan kemungkinan depresi dan kecemasan
gejala COVID-19. (Nguyen, 2020). secara signifikan lebih tinggi pada
Novel Coronavirus dapat juga orang dengan gejala COVID-19, berusia
menyebabkan gejala sisa psikopatologis 60 tahun atau lebih dengan
yang disebabkan infeksi virus secara komorbiditas. Kemungkinan terjadi
langsung pada sistem saraf pusat (SSP) depresi secara signifikan lebih rendah
atau secara tidak langsung melalui pada orang dengan tingkat pendidikan
respon imun (Wu, et al., 2020). tinggi, yang merasa sangat atau cukup
Gangguan sistem imun yang disebabkan mudah untuk membayar pengobatan,
oleh infeksi dapat mendorong dengan status sosial menengah atau
psikopatologi dan menambah tekanan tinggi, yang mengkonsumsi makanan
psikologis pada penderita (Miller dan lebih sehat, memiliki lebih banyak
Raison, 2016). Interaksi antara sistem aktivitas fisik, dan memiliki health
imun dan neurotransmitter merupakan literacy (HL) lebih tinggi dibandingkan
mekanisme yang mendasari ganngguan dengan rekan-rekan mereka. Dalam
mood, psikosis, dan kecemasan (Najjar, analisis multivariat, dibandingkan
et al., 2013). Berdasarkan manifestasi dengan orang tanpa gejala COVID-19,
yang terkait tekanan psikologis orang-orang dengan gejala COVID-19
diperlukan tindakan pencegahan untuk memiliki kemungkinan depresi yang
menghambat penyebaran COVID-19 lebih tinggi. Orang dengan tingkat

356
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 3, Agustus 2020 Hal 355 – 360
Global Health Science Group

pendidikan perguruan tinggi / bekerja sama dengan penderita COVID-


universitas atau lebih tinggi memiliki 19.
kemungkinan depresi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang dengan PEMBAHASAN
pencapaian sekolah dasar / buta huruf ). Penderita COVID-19 memiliki tingkat
Dibandingkan dengan orang yang depresi dan kecemasan lebih tinggi.
memiliki status sosial rendah, Untungnya, penderita COVID-19 yang
mengkonsumsi makanan kurang sehat memiliki health literacy (HL) yang
atau tidak berubah, aktivitas fisik lebih tinggi memiliki tingkat depresi
kurang, orang dengan status sosial dan kecemasan yang rendah
menengah atau tinggi, menngkonsumsi dibandingkan dengan mereka yang
makanan lebih sehat, memiliki lebih lebih rendah HL. Literasi kesehatan
banyak aktivitas fisik memiliki ditemukan menjadi faktor pelindung
kemungkinan depresi yang lebih untuk meningkatkan depresi dan
rendah,. Orang dengan skor HL yang kecemasan pada wabah COVID-19,
lebih tinggi memiliki kemungkinan terutama bagi mereka yang positif
depresi yang lebih rendah. COVID-19. Untuk meningkatkan
literasi kesehatan dan mengendalikan
Penelitian lain yang dilakukan oleh penyakit dan dampak yang ditimbulkan
Mazza, et al. (2020) pada 402 penderita selama pandemi COVID 19, pemerintah
COVID-19 setelah melakukan satu harus terlebih dahulu menyadari
bulan perawatan di rumah sakit COVID-19 sebagai masalah kesehatan
didapatkan hasil dengan wawancara masyarakat darurat (WHO, 2020).
klinis dan laporan kuisioner yang Pemerintah perlu memfasilitasi
digunakan untuk menyelidiki gejala masyarakat dengan informasi dan
depresi dan kecemasan. Temuan ini pengetahuan yang diperbarui, tepat
mencerminkan hasil studi terhadap waktu, akurat, transparan, singkat,
morbiditas kejiwaan pasca penyakit sederhana tentang epidemiologi,
sebelum terjadinya wabah COVID-19 patogenisitas, dan penularan yang
(Rogers et al., 2020) membantu pengendalian penyakit
dengan lebih baik (Wang, et al. 2020;
Hasil ini didukung oleh penelitian yang Chen, 2020).
sudah dilakuakan Rajkumar (2020)
bahwa kelompok rentan yang menmiliki Di Indonesia, pemerintah melakukan
dampak kesehatan mental seperti tindakan kesiapsiaagaan COVID-19
depresi dan kecemasan dari pandemi secara langsung . Pencegahan dan
COVID-19. Kelompok rentan yang pengendalian infeksi yang dilaksanakan
diidentidikasi adalah penderita lanjut pemerintah Indonesia berupa
usia (Yang et al., 2020), tunawisma melaksanakan surveilans dan respon
(Tsai and Wilson, 2020), wanita hamil Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah,
(Rashidi Fakari and Simbar, 2020), melaksanakan manajemen klinis infeksi
riwayat penyakit jiwa (Yao et al., 2020). saluran pernapasan akut berat (pada
Alasan yang mungkin menjadi pasien dalam pengawasan COVID-19),
penyebab adalah kepadatan rumah sakit, melaksanakan pencegahan dan
karantina yang ketat, kurangnya fasilitas pengendalian infeksi selama perawatan
medis, kurang pengetahuan professional kesehatan, melaksanakan pemeriksaan
kesehatan jiwa, dan kesulitan untuk laboratorium, dan melaksanakan
komunikasi risiko dan keterlibatan

357
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 3, Agustus 2020 Hal 355 – 360
Global Health Science Group

masyarakat dalam kesiapsiagaan dan respons kekebalan terhadap virus itu


respon (Kemenkes RI, 2020) sendiri, atau oleh stres psikologis
seperti isolasi sosial, dampak psikologis
Berdasarkan hasil literature review, dari penyakit baru yang parah dan
ditemukan bahwa orang yang lanjut usia berpotensi fatal, kekhawatiran tentang
memiliki tingkat depresi dan kecemasan menulari orang lain, dan stigma
yang lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat (Mazza, et al., 2020). Selain
kelompok usia yang lebih muda. Selain itu, pasien rawat jalan menunjukkan
itu, pria memiliki tingkat depresi yang peningkatan kecemasan dan gangguan
lebih baik daripada wanita, yang tidur, sedangkan durasi rawat inap
ditemukan dalam penelitian ini dan berbanding terbalik dengan tingkat
dalam penelitian sebelumnya (Ha, 2018; depresi dan kecemasan. Tingkat
Nguyen, 2018). Studi ini menunjukkan keparahan penyakit yang lebih buruk
bahwa orang yang telah mencapai pada pasien yang dirawat di rumah
pendidikan perguruan tinggi / sakit, pengamatan ini menunjukkan
universitas atau di atas memiliki bahwa dukungan perawatan kesehatan
prevalensi depresi dan kecemasan yang yang lebih sedikit dapat meningkatkan
lebih tinggi. Pergi bekerja dan / atau isolasi sosial dan merasa kesepian y dari
merawat anak-anak selama pandemi pandemi COVID-19, sehingga
menimbulkan beban stres yang mendorong lebih banyak gejala
selanjutnya memengaruhi psikopatologi (Leigh-Hunt et al., 2017).
mempenngaruhi tingkat depresi dan
kecemasan, seperti yang ditemukan SIMPULAN
dalam hasil literature review ini. Oleh Selama pandemi COVID-19, penderita
karena itu, masyarakat berpendidikan di COVID-19 memiliki tingkat depresi
tingkat perguruan tinggi / universitas dan kecemasan yang lebih tinggi.
atau lebih memiliki tingkat depresi dan Faktor yang meningkatakan risiko
kecemasan sedikit lebih rendah depresi dan kecemasan adalah usia
dibandingkan dengan mereka yang lanjut, kurangnnya aktifitas fisik,
memiliki tingkat pendidikan sekolah health literacy, pendidikan, status sosial
menengah (Ha, 2018). Aktivitas fisik yang rendah, dan kurang mengkonsumsi
juga diringkas sebagai faktor pencegah makanan yang sehat . Depresi dan
depresi dan kecemasann , dan olahraga kecemasan juga disebabkan oleh respon
disarankan menjadi pengobatan yang kekebalan tubuh terhadap virus oleh
efektif untuk depresi (Kvam, et al. , stress psikologis.
2016). Menkonsumsi makanan yang
sehat dikaitkan dengan kemungkinan DAFTAR PUSTAKA
depresi yang lebih rendah dalam Badan Nasional Penanggulangan
literature review ini . Penelitian Bencana. (2020). Situasi Virus
sebelumnya telah menjelaskan bahwa Corona. Jakarta: Badan Nasional
kualitas makanan yang lebih tinggi Penanggulangan Bencana
dikaitkan dengan risiko depresi yang
lebih rendah (Li, et al., 2018; Bao, Y., Sun, Y., Meng, S., Shi, J., Lu,
Moelendjik, et.al,. 2017) L. (2020). 2019-Ncov Epidemic:
Address Mentalhealth Care To
Depresi dan kecemasan yang Empower Society. Lancet 22
ditimbulkan terhadap infeksi SARS- (395), 37–38.
COV-2 dapat disebabkan baik oleh

358
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 3, Agustus 2020 Hal 355 – 360
Global Health Science Group

https://doi.org/10.1016/S0140- https://doi.org/10.1016/j.psychres.
6736(20)30309-3 2017.04.020
Chen, J. (2020). Pathogenicity and Liu, S., Yang, L., Zhang, C., Xiang,
Transmissibility of 2019-nCoV-A Y.T., Liu, Z., Hu, S., Zhang, B.,
Quick Overview and Comparison (2020). Online Mentalhealth
with Other Emerging Viruses. Services in China During the
Microbes Infect 22(2), 69-71. COVID-19 Outbreak. Lancet
https://doi.org/10.1016/j.micinf.20 Psychiatry 7 (4), 17–18.
20.01.004 https://doi.org/10.1016/S2215-
0366(20)30077-8
Ha, N.T., Duy, H.T., Le, N.H,; Khanal,
V,; Moorin, R. (2018) Quality Of Mazza, M. G., Lorenzo, R. D., Conte S.,
Life Among People Living With Poletti, D., Vai, B., Bollettini I, ...
Hypertension In A Rural Vietnam & Benedetti, F. (2020). Anxiety
Community. BMC Public Healht, And Depression In COVID-19
14 (833). https://10.1186/1471- Survivors: Role Of Inflammatory
2458-14-833 And Clinical Predictors, Brain,
Behavior, And Immunity.
Kementrian Kesehatan Republik https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.
Indonesia. (2020). Pedoman 07.037
Pencegahan Coronavirus Disease
(COVID-19). Direktorat Miller, A.H., Raison, C.L., (2016). The
Pencegahan dan Pengendalian Role Of Inflammation In
Penyakit Depression: From Evolu-Tionary
Imperative To Modern Treatment
Kvam, S., Kleppe, C.L., Nordhus, I.H,; Target. Nat. Rev. Immunol 16,
Hovland, A. (2016). Exercise as a 22–3.
treatment for depression: A meta- https://doi.org/10.1038/nri.2015.5
analysis. J.A ect. Disord 202, 67–
86.https://doi.org/10.1016/j.jad.20 Molendijk, M., Molero, P,; Ortuño
16.03.063 Sánchez-Pedreño, F., Van der
Does, W., Angel Martínez-
Leigh-Hunt, N., Bagguley, D., Bash, K., González, M. (2018) Diet Quality
Turner, V., Turnbull, S., Valtorta, And Depression Risk: A
N., Caan, W.. (2017). An Systematic Review And Dose-
Overview Of Systematic Reviews Response Meta-Analysis Of
on The Public Health Prospective Studies. J. A ect.
Consequences Of Social Isolation Disord 226, 346–354.
And Loneliness. Public Health https://10.1016/j.jad.2017.09.022
152, 157–171.
Najjar, S., Pearlman, D.M., Alper, K., et
https://doi.org/10.1016/j.puhe.201 al., (2013). Neuroinflammation
7.07.035 And Psychiatric Illness. J.
Neuroinflamm. 10, 43.
Li, Y.. Lv, M.R., Wei, Y.J., Sun, L.,
https://doi.org/10.1186/1742-
Zhang, J. X., Zhang, H. G., & Li,
2094-10-43
B.(2017). Dietary Patterns and
Depression risk: A meta-analysis.
Psychiatry Res 253, 373–382

359
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 3, Agustus 2020 Hal 355 – 360
Global Health Science Group

Nguyen, T., Nguyen, Q.N., Tran, B.X., 19 in Taiwan: Big Data Analytics,
et al. Sex Di New Technology, and Proactive
erences in Quality of Life and Testing 323(14), 1341-1342.
Health Services Utilization among https://doi:10.1001/jama.2020.315
Elderly People in Rural Vietnam. 1
Int. J. Environ. Res. Public Health
2018, 16 (69). World Health Organization (WHO).
https://10.3390/ijerph16010069 (2020). Coronavirus disease
(COVID-2019) situation
Rajkumar, R. P. (2020) COVID-19 and reports. New Delhi. SEARO
mental health: A Review Of The
Existing Literature, Asian Journal World Health Organization (WHO).
Of Psychiatry 52. 2020. Statement on the Second
https://doi.org/10.1016/j.ajp.2020. Meeting of the International
102066 Health Regulations (2005)
Emergency Committee Regarding
Rashidi Fakari, F., Simbar, M., (2020). the Outbreak of Novel
Coronavirus Pandemic And Coronavirus (2019-nCoV); WHO:
Worries During Pregnancy; A Geneva, Switzerland
Letter To The Editor. Arch. Acad.
Emerg. Med. 8 (1), 21 Wu, Y., Xu, X., Chen, Duan, J.,
Hashimoto, K., Yang, L., Liu, C.,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm Yang, C. (2020). Nervous System
c/articles/PMC7075675/ Involvement After Infection With
COVID-19 And Other
Coronaviruses. Brain Behav.
Immun 97, 18-22.
Rogers, J.P., Chesney, E., Oliver, D.,
https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.
Pollak, T., McGuirre, P., Zandi,
03.031.
M., …& David, A. (2020).
Psychiatric And Neuropsychiatric Yang, Y., Li, W., Zhang, Q., Zhang, L.,
Pre-Sentations Associated With Cheung, T., Xiang, Y.T., (2020).
Severe Coronavirus Infections: A Mental Health Services For Older
Systematic Review And Meta- Adults In China During The
Analysis With Comparison To COVID-19 Outbreak. Lancet
The COVID-19 Pandemic. Lancet Psychiatry 7 (4), 19.
Psychiatry 7(7), 611-627 https://doi.org/10.1016/S2215-
0366(20)30079-1
https://doi.org/10.1016/S2215-
0366(20)30203-0 . Yao, H., Chen, J.H., Xu, Y.F., (2020).
Rethinking Online Mental Health
Tsai, J., Wilson, M., (2020). COVID-19:
Services In China During The
A Potential Public Health Problem
COVID-19 Epidemic. Asian J.
For Homeless Populations. Lancet
Psychiatr. 51, 102015.
Public Health 5(4), 186-187
https://doi.org/10.1016/j.ajp.2020.
https://doi.org/10.1016/S2468- 102015.
2667(20)30053-0
Wang, C.J., Ng, C.Y., Brook,
R.H.(2020). Response to COVID-

360

Anda mungkin juga menyukai