Anda di halaman 1dari 36

Pelajaran 1

Isu strategi kegiatan promosi kesehatan dan


kesejahteraan lansia
Dukungan terhadap orang terlibat merawat lansia
Tujuan Pembejaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa Mampu
Menjelaskan Isu-isu strategi dan kegiatan untuk
promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia serta
dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia.
Strategi promosi kesehatan
1. WHO : 3 Strategi
Advokasi
 Dukungan Sosial
 Pemberdayaan Masyarakat

2.Piagam Otawa : 5 Strategi


Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy Public Policy)ex.
Industri, pabrik, a/pembangunan berbasis Amdal.
Lingkungan yg mendukung ( Support Environment )ex.
Penelolaan tempat2 umum.
 Re-Orientasi Yankes ( R-O Health Service)
Personal Skill
Gerakan / Community Action
Pelaksanaan Kegiatan Prom kesehatan
7 dimensi Global WHO dalam pelaksanaan Prinsip Prom-Kes.
1. Perubahan Prilaku (primer (Masy), sekunder (tokoh Masy),
tersier pemegang Kebijakan).
2. Perubahan Sosial
3. Perubahan Lingkungan fisik
4. Pengembangan Kebijakan
5. Pemberdayaan
6. Partisipasi Masyarakat
7. Membangun Kemitraan
Kegiatan Promkes Pada Lansia
Fokus Pada:
Kesejahteraan lansia & Promkes pada Lansia
Issu Psikososial pada lansia, Penyakit /malasah Kes &
Menjelang ajal
Kesejahteraan & Prom-Kes pada Lansia
Defenisi
Sejahtera : Kondisi Sempurna scr Fisik, Psikologis, Sosial
Ekonomi
Promkes Lansia : Membantu Lansia mempertahankan
kesejahteraan, Mencegah Penyakit & Mengendalikan Penyakit
Kronis pd Lansia, meningkatkan status Kes Melalui Yan Kes
Preventif mencapai sejahtera optimal.
Prom Kes Lansia Next...
Rekomendasi Promkes Lansia
Deteksi dini Penyakit ( skrining Kes)
Aktifitas & Kebugaran
Nutrisi
Masalah Kesehatan Umum( Peny.Kronis & Obat2an)
Masalah Kesehatan Khusus pd lansia akibat penurunan
Fungsi Sistem.
Keamanan & Keselamatan Lansia
1. Deteksi dini Penyakit ( skrining Kes)
Pengkajian & Waktu yg dianjurkan
Tes Kes lansia
• General cekup •Setiap tahun atau lebih sering bila beresiko
• TD, GDR,
•Kolesteriol serum & •Setiap 5 tahun atau lebih sering bila beresiko
• Sigmoidoscpy
•Colonoscopy •Setiap 10 thn
• Darah & feses •Setiap tahun
•Indra;-Mata & glukoma • Setiap tahun
- tes terlinga • Per 2- 5 tahun
• Kes gigi • setiap tahun, pembersihan per 2 bulan, dg gigi palsu per 2 bulan
• Wanita lansia;
- Payudara ( sadari) • Setiap bulan
- Pem. Payudara klinik •Setiap Tahun
- Mamografi •Setiap 1-2Tahun (>40 th) jika >74 th Cek Ke Yan Kes
• Pem. Pelvis; -Pap • setiap tahun ( 60-70 thn) 3x negatif (ulang pada 10 tahun
smear berikutnya)/ lebih cepat jika beresiko
• setiap tahun /lebih cepat jika beresiko
- Pem Rectum • post Menopouse & lebih sering jika beseriko
-Kepadatan tulang
Next............ Deteksi dini Penyakit ( skrining Kes)
( Mary.A.Nies & Melani Mc.Ewen .2015) Ed.Idonesia ( Sahar.J, Setiawan.A, Riasmini.N.M, 2019 .hal.313-314)

Pengkajian & Waktu yg dianjurkan


Tes Kes lansia
• Laki-laki Lansia • Setiap Tahun
- Tes Serum & pem.fisik Prostat
(dg Jari/ colok dubur)
- Tes Darah (Prostate Spesifik
Antigen /PSA),

• Imunisasi pd Lansia
- Tetanus, Difteri & Pertusis • Setiap 10 th
(DPT) • Setiap tahun
- Vaksin Influenza • 1x setelah usia 65 th ( ulangi setiap 5 th/ anjuran dokter)
- Vaksin Pneumonia • Jika Beresiko
- Hepatitis; A & B •1x
- Herpes Zoster • Jika beresiko terpapar
- Campak
2. Aktifitas & Kebugaran
Tujuan :
Memperbaiki Status Fungsional Tubuh, menurunkan (TD, Kolestero & retensi
Insilune), mencegah obesitas, Menguatkan tulang & mengurangi resiko jatuh.
Kendala yg perlu di lihat :
Akses daerah yg aman kurang, nyeri dan kelemahan, kerusakan fungsi sensori
& Mobilitas).
Pelaksanaan Aktifitas yg di rekomendasikan ( Nakes):
Identifikasi hambatan terhadap latihan
Dukung, Ajarkan dan awasi setiap latihan lansia
Medikasi anti inflamasi sebelum latihan ( mengurangi nyeri/ketidak
nyamanan).
Jenis Aktifitas Fisik:
Berjalan & Rentang Gerak Sendi (ROM): latihan paling baik
Yoga, Berenang, Tai-chi, menari, dll (sesuai kondisi dan Kemampuan, serta
dalam pengawasan).
3. Nutrisi
Dulu: 4 sehat 5 sempurna
Prog. Gizi Seimbang Kemenkes RI (2014)
Protein ( 2-4 Porsi)
Sayur-Buahn ( 3-4 Porsi)
Karbohidrat ( 3-4 Porsi)
Pembatasan gula, minyak & garam

4 pilar prinsip gizi seimbang


Komsumsi makanan beragam
Ber PHBS
Aktiftas Fisik
Mempertahan kan BB Normal ( IMT ideal)

Cek Tanda Bahaya dari Status Nutrisi yg Buruk (Format deteksi awal Nutrisi)
4. Masalah Kesehatan Umum Fokus Intervensi
Penyakit kronis
Penyakit kronis Meingkatkan keseimbangan
(latihan tiap hari); ex. Berdiri 1
91 % lansia memiliki 1 kondisi
kaki berpegangan beberapa
kronis menit, dst,
73% dg 2 kondisi kronis Fokus pd area latihan otot &

Merupakan Penyebap keterbatasan kekutan. Ex ROM, latihan jinjit,


dg jari tumit
(AKS/ ADL), serta Penyebap Koreksi penglihatan optimal,
kematian pd lansia (>65 th) pertahankan lapang pandang,
Jenis Penyakit : Penyakit Jantung lurus, meskpun menggunakan
kaca meta bifokal atau trifokal.
Koroner & sindrom Metabolik, atau
keganasan.
Penggunaan obat-obatan
Awasi Pengunaan obat2an di
Penggunaan obat-obatan rumah, Ajarkan mengenai potensi
Lansia menghabiskan 1/3 dari resep & Efek samping obat, interaksi
Obat-obat & Obat-makanan
obat2an bahkan Obat tradisional/ Lakukan skrining kesehatan
herbal (Vincent & Velkoff,2010).
5. Masalah Kesehatan Tambahan
(Akibat penurunan fungsi sistem tubuh )
Kerusakan Organ Sensory Fokus Intervensi
• Katarak Informasi rencana operasi
• Glaukoma katarak
Wacana Penggunaan
• Degenarasi makular
( perubahan penglihatan/ Kacamata pembesar
kabur) Skrining glukoma
Cara Penggunaan tetes mata
Ggn/ kehilangan, Pendengaran
Ajarkan Penggunaan alat
Masalah gigi, mulut & gusi
bantu dengar
Inkontinensia ( akibat ISK, Perawatan gigi & Mulut
Infeksi/ iritasi vagina, Pengobatan infeksi &/ Operasi
Konstipasi, obat2an), Otot VU
yg melemah, sumbatan Prostat, Latihan kegel utk
Kerusakan Syaraf.s mengendalikan inkontinensia
urine.
6. Keamanan & Keselamatan Lansia
Resiko tindak kejahatan ( perampokan & penipuan)
Resiko Tindak kekerasan
Resiko Jatuh
Trauma Kepala
Keselamatan Pengemudi
Gangguan fisik akibat panas (spasme otot/heatstroke, pingsan
tiba2, kelelahan, kram panas, pengurangan keringat,
penurunan sensasi haus)
Issu Gangguan psikososial ( ansietas, depresi & Resiko bunuh
diri)
Penyakit Alzeimer
Issu Psikososial pd lansia, Penyakit /
malasah Kes & Menjelang ajal
Masalah Lansia Perlu penyesuaian diri terhadap perubahan
fisiologis & Psikologis
Menghadapi masa Pensiun
Relokasi
Kehilangan Pasangan (menjadi Janda/ Duda), kehillangan anak,
agt keluaga, & Teman2 semasa nya.
Lansia yg dihadapkan dg TJ Membesarkan cucu, yg dpt
memicu stress, depresi & Kesehatan yg buruk.
Resiko Bunuh diri : Depresi Akibat penyakit Kronis, Rasa sakit
yg tak henti, Ketidak patuhan medis ( diet & resep), atau akibat
kelaparan & dehidrasi, putus asa, riwayat ggn mental &
alkoholik, riwayat klg dg bunuh diri atau lingkungan dg
epidemi bunuh diri.

Next...Issu Lansia pasa masa Menjelang ajal
Wasiat ( Advance Direktive ) melalui surat kuasa atas sesuatu atas
wali/wakil dlm pengambilan keputusan.
Ex.
 Tindakan medis yg di inginkan jika dirinya dlm kondisi lumpuh
atau tidak sadar.
 Properti & keuangan, pembiayaan
 Keputusan untuk tidak resusitasi/CPR/DNR jika jantung berhenti.

Manfaat Advance Direktive adalah ;


Mengetahui seperti apa lansia ingin diperlakukan &
Menurunkan stress keluarga dlm pengambilan keputusan lansia &
menghadapi ahir hidup org yg di cintai.
Buat Salinan wasiat yg kemudian bisa didiskusikan dr dokter dan tim
kesehatan, lampirkan sbg dokumentasi
Terima Kasih
P2 Rabu,
8-9-2020

Komunikasi dengan kelompok


keluarga dengan lansia
Komunikasi dg kelompok keluarga dengan lansia
Komunikasi Klp :
Proses interaksi scr tatap muka antara tiga orang/ lebih, dg tujuan yg telah
diketahui ( direncanakan) Ex. ttg informasi, menjaga diri, pemecahan masalah,
yg anggotanya dpt mengenal karakteristik pribadi yang lain.

Keluarga lansia
Tahap terahir siklus kehidupan di mulai dg memasuki memasuki masa pensiun,
hingga salah satu meninggal dan berahir dg meninggal pasangan lainnya.

Dalam Komunikasi pada Keluarga dgLansia perlu diPerhatikan


Tugas-tugas perkembangan klg lansia*
Tugas kesehatan keluarga lansia
Tehnik komunikasi pada lansia/klg lansia dengan mempertimbangkan masalah
Lansia dengan ganggauan persepsi sensori.
Komunikasi pada lansia dengan masalah Psikologis dan perubahan fisik yg
terjadi
Bentuk Komunikasi pd lansia yg digunakan
1. Tugas-tugas perkembangan klg lansia

Mempertahankan kehidupan yg memuaskan


Menyesuaikan thdp pendapatan yg menurun
Mempertahankan Hub. Perkawinan
Menyesuaikan diri jika kehilangan pasangan
Mempertahankan Ikatan Keluarga Antar Generasi

Meneruskan & Memahami Ekxistensi mereka


2. Perhatikan Tugas kesehatan keluarga yg harus
dipenuhi lansia

5 tugas kesehatan klg


1. Mengenali masalah kes. Lansia (kurangnya pengetahuan,
menyangkal adanya rasa sakit/penyakit, Filosofi hidup)
2. Membuat keputusan upaya pengobatan/ perawatan kes.
3. Melakukan Upaya perawatan untk menghilangkan
kondisi Sakit.
4. Kesehatan lingkungan rumah yg kondusif (keamanan
bagi lansia)
5. Kemanfaatan fasiitas kes. yg bisa di manfaatkan lasia.
3. Bentuk Komunikasi pd lansia
Bentuk & sifat Komunikasi yg bisa di terapkan pd lansia
Al
1 Komunikasi yg bersifat Asertif * ( sikap Menerima &
Memahami lansia tanpa menyakiti/ No hurt Feeling)
2 Komunikasi yg Responsif (Aktif)
3 Fokus ( hindari kontek diluar bahasan)
4 Bersifat Supportif
5 Bersifat klarifikasi (kom.ekpresif)**
6 Penuh kesabaran & Keihlasan
7 Bersifat terapeutik (memperbaiki kualitas kes. lansia )***
8 Menggunakan bahasa tubuh ( Kom. Nonverbal)
* Kom. Asertif

Kemampuan mendengar perspektif org lain & mampu
Defenisi Meng expresikan diri/ perasaannya dg jujur & penuh
rasa hormat.


Ex. Melakukan kontak mata, ungkapkan perasaan & expresikan dg
kata2/pendapat dg bebas, tegas & sopan, katakan dg jujur & penuh percaya
contoh diri/ PD

Karna tidak ada org yg mampu membaca pikran seseorang


Menggambarkan Prilaku, perasaan & efek ( yg di explor dlm bentuk
pesan asertif persiapan / konsistensi, pengiriman pesan, keheningan/interpretasi
pesan, mendengarkan efek/ hindari perdebatan, Fokuskan pd Solusi.


Bersikap Empati & Validasi, katakan /
nyatakan ttg masalah, & apa yg di inginkan.
***Bersifat terapeutik
Berorientasi Komunikasi pd proses percepatan
kesembuhan
Terstruktur & direncanakan & dlm kontek; topik
ruang & waktu
Memperhatikan riwayat/ pengalaman klien
Melibatkan klien & klg scr maksimal
Masalah klien sebagai pijakan pertama/alasan
utama dlm memulai merencanakan komunikasi.
Menggunakan Tahapan dlm komunikasi terapeutik
( Pra-Interaksi, perkenalan, Orientasi, Kerja &
terminasi
**Bentuk Bersifat klarifikasi (kom.ekpresif)
1 ●
Mengungkapkan Perasaan ( dpt di ungkapkan menggunakan media spt. Lukisan, dll)

2 ●
Mengungkapkan Emosi ( ekpresi emosi yg tdk dapat di ungkapkan dg lisan )

3 ●
Berikan info scr verbal & Non verbal

4 ●
Memahami Perasaan Org lain ( memanfaatkan tehnik kom.interpersonal).

Membuat Sikap saling mengerti ( memperhatikan emosi & perasaan utk memberikan respon timbal balik,
5

shg tercipta Kom dua arah)

6 ●
Menggambarkan sifat & sikap seseorang ( penlaian sikap/sifat seseorang)

7 ●
Meningkatkan kreatifitas ( menggunakan media komunikasi )Ex. Gambar, Syair, Puisi, simbol, tarian2, dll.

8 ●
Memberikan pengaruh ttt pd lansia.
Prinsip Komunikasi untuk Lansia
(Ebersole & Hess dalam Brunner & Siddarth, 1996)

1.      Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.


2.      Menjadi pendengar yg setia, sediakan waktu utk mengobrol.
3.      Jika ada alat bantu dengar, patikan berfungsi dg baik (periksa baterai).
4.      Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
5.      Jangan berbicara dg keras/berteriak, bicaralah langsung dg telinga yg
dpt mendengar lebih baik, & Berdiri di depan klien.
6.      Gunakan kalimat yg pendek & sederhana.
7.      Beri kesempatan pd klien utk mengenang.
8.      Mendorong keikutsertaan dlm aktivitas sosial ; Ex. Perkumpulan lansia,
kegiatan rohani, Olah raga, dll.
9.      Membuat rujukan pd terapi wicara &kegiatan sosial jika dibutuhkan.
10.  Berbicara pd tingkat pemahaman klien.
11.  Selalu tanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas/
keahlian.
Komuikasi Verbal & Non Verbal pd lansia al;

1.   Saling mengenalkan nama & jabat tangan, panggil klien dg hormat & nama
lengkap/ Panggilan.

2.   Gunakan sentuhan (non verbal).

3.    Menjelaskan tujuan/ Topik dari pertemuan ( cukup satu topik).

4.   Mulailah dg pertanyaan yg sederhana & gunakan bahasa yg sering


digunakan oleh klien scr singkat & terstruktur.

5.   Gunakan pertanyaan terbuka – tertutup & ciptakan suasana yg nyaman.

6.   Klarifikasi pesan scr periodik, validasi ssi dg maksud perawat.

7.   Pertahankan kontak mata, perhatian, & dorong untuk memberi informasi yg


jelas.

8.   Bersikaplah empati, selalu jaga privasi klien.

9.  Mintalah izin memeriksa status mental, memori & kemampuan yg lain.

10. Tuliskan perintah atau hal – hal penting untuk diingat.


Terima kasih
P3 Kamis,
9-9-2020
Perumusan Diagnosisdan perencanaan tindakan
Keperawatan pada lansia dengan masalah komunikasi
Perumusan Diagnosis dan perencanaan tindakan
Keperawatan pada lansia dengan masalah komunikasi
 Pengkajian terhadap Perubahan fisik terutama yg b.d sistem
Auditoris, yg mengakibatkan kurang /tidak toleran thdp
Suara.
Ex. Telinga : pe ↓ ketajam dengar (presbikus), pe ↓
membedakan nada, pe↓ reflek ringan, pengkajian dg
garpu tala frek.getaran /dtk

 Waspada terhdp mslh Psikologis, Emosi & Hub.Sosial yg


mempengaruhi Komunikasi.
 Kaji Kemampuan komunikasi Verbal / riwayat lansia dg
masalah komunikasi. Libatkan agt klg
Perumusan Diagnosis dg msl komunikasi pada lansia
kode Diagnosa Kep. Penyebap

D.011 Ggn Komunikasi Ggn/ penurunan fungsi Pendengaran, ggn


9 Verbal (pada lansia) neuromuskuler, Hambatan Fisik, psikologis
& Lingkungan, & kondisi klinis lain
( hambatan bicara akibat stroke, cedera,
penyakit yg dapat meningkatkan TIK,
tumar otak,.dll)

D.011 Gangguan Interaksi Kehilangan pasangan /org terdekat,


8 Sosial gangguan bicara, penurunan fungsi
neurologis, disfungsi sistem keluarga,
pengabaian.
Intervensi Keperawatan pada lansia dg masalah komunikasi.

kode Diagnosa Kep. Intervensi Keperawatan


D.0119 Ggn Komunikasi Defisit bicara / pendengaran
Verbal (pada - Dukung Kepatuhan Program pengobatan
lansia) - Manajemen lingkungan ( kebisingan dll)
- Perawatan telinga ( ajarkan penggunaan & perawatan Alat
Bantu Dengar)
- Manajemen terapi medikasi, promosi komunikasi terapi wicara.

D.0118 Gangguan • Berkomunikasi dg lansia harus dengan kontak mata


Interaksi Sosial • Penggunaan Kaca mata jika dibutuhkan
• Ajak lansia untuk melakukan kegiatan sesuai kemampuan
fisiknya
• Menyediakan waktu untuk berbincang dengan lansia
• Beri kesempatan lansia untuk megekspresikan perasaannya
• Hargai pendapat lansia
• Gunakan tehnik Komunikasi Khusus pada lansia ( Asertif,
fokus, supportif, klarifikasi & sabar)
• Pertimbangkan Hambatan2 yg mungkin terjadi selama
komunikasi (spt, Agresif & Non Asertif)
• Gunakan Pendekatan2 komunikasi yg sesuai dengan kondisi
lansia *
*Pendekatan Komunikasi pada lansia
1.Tehnik Pendekatan dlm Kontek Komunikasi
1. Pendekatan Fisik ( Objektf: spt. kebutuhan lansia,
perubahan fisik, kondisi kesehatan & Penyakit).
2. Pendekatan Psikologis ( perawat sebagai Sahabat, Advokat,
konselor & Penampung masalah Pribadi lansia)
3. Pendekatan Sosial ( latih kemampuan interaksi lansia, dg
sesama lansia, keluarga & Nakes, dg bercerita, tukar
fikiran)
4. Pendekatan Spiritual (refleksi terhadap kebutuhan spirtual
& Hubungan dg tuhan, serta persiapan menghadapi
Kematian)
*Pendekatan Komunikasi pada lansia
2. Tenik Komunikasi pada lansia dg Penolakan
Perawatan Lansia dg Penolakan
Penolakan segera
1. Identifikasi pikiran yg paling beresiko/membahayakan lansia
2. Observasi saat terjadi puncak reaksi penolakan klien lansia
3. Bantu klien mengungkap secara perlahan perasaan yg merisaukan klien
4. Jgn mendukung penolakan klien, berikan perawatan yg cocok, bicarakan
sesering mungkin.
Orientasikan Klien lansia pd Perawatan Diri scr Mandiri atau dg bantuan
minimal ( waktu & Jenis perawatan yg harus dilakukan, berikan pujian atas
keberhasilan lansia)
Libatkan Keluarga / pihak terdekat yg merawat lansia ( dlm membantu
menentukan perasaannya, apa yg sedang terjadi pd lansia, meminta klg untuk
memberikan pujian atas PL positif nya, & Hukuman yg Baik jika melakukan
Penolakan )
TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai