• Imunisasi pd Lansia
- Tetanus, Difteri & Pertusis • Setiap 10 th
(DPT) • Setiap tahun
- Vaksin Influenza • 1x setelah usia 65 th ( ulangi setiap 5 th/ anjuran dokter)
- Vaksin Pneumonia • Jika Beresiko
- Hepatitis; A & B •1x
- Herpes Zoster • Jika beresiko terpapar
- Campak
2. Aktifitas & Kebugaran
Tujuan :
Memperbaiki Status Fungsional Tubuh, menurunkan (TD, Kolestero & retensi
Insilune), mencegah obesitas, Menguatkan tulang & mengurangi resiko jatuh.
Kendala yg perlu di lihat :
Akses daerah yg aman kurang, nyeri dan kelemahan, kerusakan fungsi sensori
& Mobilitas).
Pelaksanaan Aktifitas yg di rekomendasikan ( Nakes):
Identifikasi hambatan terhadap latihan
Dukung, Ajarkan dan awasi setiap latihan lansia
Medikasi anti inflamasi sebelum latihan ( mengurangi nyeri/ketidak
nyamanan).
Jenis Aktifitas Fisik:
Berjalan & Rentang Gerak Sendi (ROM): latihan paling baik
Yoga, Berenang, Tai-chi, menari, dll (sesuai kondisi dan Kemampuan, serta
dalam pengawasan).
3. Nutrisi
Dulu: 4 sehat 5 sempurna
Prog. Gizi Seimbang Kemenkes RI (2014)
Protein ( 2-4 Porsi)
Sayur-Buahn ( 3-4 Porsi)
Karbohidrat ( 3-4 Porsi)
Pembatasan gula, minyak & garam
Cek Tanda Bahaya dari Status Nutrisi yg Buruk (Format deteksi awal Nutrisi)
4. Masalah Kesehatan Umum Fokus Intervensi
Penyakit kronis
Penyakit kronis Meingkatkan keseimbangan
(latihan tiap hari); ex. Berdiri 1
91 % lansia memiliki 1 kondisi
kaki berpegangan beberapa
kronis menit, dst,
73% dg 2 kondisi kronis Fokus pd area latihan otot &
Keluarga lansia
Tahap terahir siklus kehidupan di mulai dg memasuki memasuki masa pensiun,
hingga salah satu meninggal dan berahir dg meninggal pasangan lainnya.
●
Ex. Melakukan kontak mata, ungkapkan perasaan & expresikan dg
kata2/pendapat dg bebas, tegas & sopan, katakan dg jujur & penuh percaya
contoh diri/ PD
●
Karna tidak ada org yg mampu membaca pikran seseorang
●
Menggambarkan Prilaku, perasaan & efek ( yg di explor dlm bentuk
pesan asertif persiapan / konsistensi, pengiriman pesan, keheningan/interpretasi
pesan, mendengarkan efek/ hindari perdebatan, Fokuskan pd Solusi.
●
Bersikap Empati & Validasi, katakan /
nyatakan ttg masalah, & apa yg di inginkan.
***Bersifat terapeutik
Berorientasi Komunikasi pd proses percepatan
kesembuhan
Terstruktur & direncanakan & dlm kontek; topik
ruang & waktu
Memperhatikan riwayat/ pengalaman klien
Melibatkan klien & klg scr maksimal
Masalah klien sebagai pijakan pertama/alasan
utama dlm memulai merencanakan komunikasi.
Menggunakan Tahapan dlm komunikasi terapeutik
( Pra-Interaksi, perkenalan, Orientasi, Kerja &
terminasi
**Bentuk Bersifat klarifikasi (kom.ekpresif)
1 ●
Mengungkapkan Perasaan ( dpt di ungkapkan menggunakan media spt. Lukisan, dll)
2 ●
Mengungkapkan Emosi ( ekpresi emosi yg tdk dapat di ungkapkan dg lisan )
3 ●
Berikan info scr verbal & Non verbal
4 ●
Memahami Perasaan Org lain ( memanfaatkan tehnik kom.interpersonal).
Membuat Sikap saling mengerti ( memperhatikan emosi & perasaan utk memberikan respon timbal balik,
5
●
6 ●
Menggambarkan sifat & sikap seseorang ( penlaian sikap/sifat seseorang)
7 ●
Meningkatkan kreatifitas ( menggunakan media komunikasi )Ex. Gambar, Syair, Puisi, simbol, tarian2, dll.
8 ●
Memberikan pengaruh ttt pd lansia.
Prinsip Komunikasi untuk Lansia
(Ebersole & Hess dalam Brunner & Siddarth, 1996)
1. Saling mengenalkan nama & jabat tangan, panggil klien dg hormat & nama
lengkap/ Panggilan.
WASSALAMUALAIKUM WR WB