Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET


RUMAH SAKIT
Jalan Ahmad Yani Nomor 200 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo 57161
Telepon (0271) 7461665, Faksimile (0271) 7461665,
e-mail: rsuns@mail.uns.ac.id, Laman: rs.uns.ac.id

LAPORAN PENYULUHAN
DOKTER MUDA STASE TERINTEGRASI FK UNS-RS UNS

1. Periode Stase : 3 – 16 Februari 2020


2. Bagian Stase : Poli/Bangsal
3. Judul : Pentingnya Medical Check Up
4. Presenter : Mariyah dan Mylco Trisaputra
5. Hari/Tanggal : Rabu, 12 Januari 2020
6. Waktu : 09.00-09.30
7. Tempat : Poliklinik RS UNS lantai 2
8. Sasaran : Pasien poliklinik RS UNS
9. Peserta : 30 orang
10. Ringkasan Materi :

Kesehatan adalah milik kita yang paling berharga. Jika kondisi kita tidak sehat, maka
akan mengakibatkan tingkat produktivitas kita menurun dan berdampak pada keuntungan
perusahaan. Oleh karena itu kesehatan adalah aset yang berharga yang perlu dijaga dengan
baik dan dilindungi sedapat mungkin. Untuk melindungi kesehatan kita secara dini dan untuk
mengetahui bila ada kondisi yang membahayakan kesehatan atau kondisi kesehatan yang
menurun, maka diperlukan MCU (Medical Check Up).
Hampir semua orang merasa tidak ada keluhan dalam tubuhnya, mereka yakin
tubuhnya sehat, padahal belum tentu seperti itu. Ada penyakit yang tidak menampakkan
gejalanya di awal, tetapi ketika terdeteksi sudah dalam tingkat yang parah, seperti penyakit
diabetes/kencing manis dan hipertensi/darahtinggi dll. Oleh karena itulah pentingnya
mendeteksi kesehatan secara rutin, karena seseorang tidak tahu kapan datangnya penyakit.
Pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) sendiri adalah suatu rangkaian
uji kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
kesehatan secara berkala.
MCU dapat dilakukan sedini mungkin, namun umumnya dilakukan pada usia dewasa.
Terlebih jika seseorang mempunyai kemungkinan mendapat penyakit keturunan, seperti
diabetes/kencing manis, high kolesterol, serangan jantung dan mempunyai resiko obesitas
dan penyakit yang berpotensi menular atau mempunyai gaya hidup tidak sehat seperti
perokok, kurang olahraga, sering mengonsumsi makanan cepat saji / junk food, dll.,
dianjurkan untuk melakukan MCU sekurang-kurangnya 2 kali setahun.

Secara umum, berikut ini bisa menjadi daftar hal-hal yang diperiksa melalui medical
check-up.

Berat Badan

Indeks masa tubuh (body mass index/BMI) yang tidak normal dapat memicu berbagai
penyakit. Kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, diabetes tipe 2,
osteoartritis, hipertensi, dan kanker. Sedangkan kondisi fisik yang terlalu kurus berisiko
melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengakibatkan osteoporosis, dan anemia. Oleh karena
itu, penting untuk memeriksakan BMI tiap 2 tahun sekali bagi orang berusia di bawah 50
tahun dan setahun sekali untuk usia di atas 50 tahun.

Sebenarnya BMI dapat dihitung sendiri di rumah. Caranya: berat badan (kg) / tinggi
(m)2. BMI normal untuk populasi Asia adalah 18,5 hingga 22,9. Namun jika Anda mengalami
penurunan berat badan secara drastis, kegemukan, atau memiliki BMI yang tidak normal,
segera konsultasikan kepada dokter untuk menanganinya.

Gula Darah

Tes ini dilakukan bagi orang berusia 45 tahun ke atas, setidaknya tiap tiga tahun sekali.
Namun, jika Anda memiliki risiko diabetes, konsultasikan pada dokter untuk segera
menjalani tes, dan lebih sering misalnya tiap tahun.

Selain itu, jika Anda mengalami gejala seperti berat badan menurun drastis tanpa sebab
yang jelas, sering merasa haus dan lapar, kesemutan pada tangan atau kaki, serta sering buang
air kecil, segera lakukan tes ini untuk memastikan kemungkinan diabetes. Sebelum
melakukan tes, Anda disarankan berpuasa selama 8 jam. Tes gula darah puasa akan
menunjukkan salah satu hasil berikut:

 Normal: 70-100 mg/dL


 Pra diabetes: 100-125 mg/dL
 Diabetes: ≥ 126 mg/dL

Tekanan Darah

Tekanan darah normal untuk usia di bawah 60 tahun adalah bilangan atas (sistolik)
kurang dari 140 mm Hg dan bilangan bawah (diastolik) kurang dari 90, atau dibaca 140/90.
Sedangkan pada usia di atas 60 tahun, standar normalnya adalah kurang dari 150/90 mm Hg.
Tekanan darah di atas angka normal berarti hipertensi (tekanan darah tinggi).

Untuk orang normal, tes dapat dilakukan tiap 1-2 tahun. Sedangkan orang yang
mengidap hipertensi atau hipotensi perlu melakukan tes tiap tahun atau lebih sering.

Kolesterol

Kolesterol pada dasarnya adalah jenis lemak yang dibutuhkan tubuh, namun jumlah
yang berlebihan dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung serta
stroke. Kolesterol normal adalah sebagai berikut:

 Kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) sebaiknya di atas 60 mg/dL.


 Kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) sebaiknya di bawah 100 mg/dL.
 Trigliserida sebaiknya kurang dari 150 mg/dL.
 Total kolesterol sebaiknya di bawah 200mg/dL.

Bagi orang dengan kondisi kesehatan yang normal, tes dapat dilakukan tiap 5 tahun,
dimulai dari usia 35 tahun. Namun jika Anda gemuk, mengidap diabetes atau hipertensi,
memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke dalam keluarga, merokok, tes ini bisa dimulai
dari usia 20 tahun dan perlu lebih sering. Seperti tes gula darah, tes kolesterol memerlukan
pengambilan sampel darah.
Kesehatan Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Pemeriksaan jantung
dapat dilakukan dengan tes elektrokardiogram (EKG) atau dikenal dengan rekam jantung.
Tes dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung. Dengan tes ini dapat dideteksi
adanya detak jantung tidak normal atau gangguan lain seperti pembuluh darah yang
tersumbat. Tes ini dilakukan jika Anda mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri di
bagian dada atau jantung berdebar.

Mata

Periksakan mata setiap 1-2 tahun terutama jika Anda mengalami masalah penglihatan.
Selain gangguan penglihatan, pemeriksaan pada anak bertujuan melihat kemungkinan mata
malas atau mata juling. Sedangkan pada orang dewasa, pemeriksaan dapat mengetahui
kondisi:

 Retinopati, kerusakan pembuluh darah di belakang mata misalnya akibat diabetes.


 Glaukoma, kerusakan saraf optik serta meningkatnya tekanan mata.
 Katarak, mata berkabut.

Tes terkait dapat meliputi:

 Pemeriksaan retina: mata ditetesi cairan khusus agar kornea membesar, kemudian
disinari cahaya agar dokter dapat melihat struktur dalam mata.
 Pemeriksaan otot mata: dokter akan melihat pergerakan mata Anda.
 Pemeriksaan ketajaman visual: menggunakan poster bertuliskan huruf.
 Pemeriksaan dengan lampu celah untuk memeriksa kelopak mata, bulu mata, kornea,
iris, lensa, dan ruang cairan di antara kornea dan iris.
 Tes perimetri untuk memeriksa kemampuan mata melihat ke samping tanpa
menggerakkan bola mata.
 Tes tekanan intraokular (tonometri) untuk memeriksa tekanan dalam mata.
Kulit

Untuk mendeteksi kanker kulit, dapat dilakukan pemeriksaan dan jika perlu,


pengambilan sampel kulit atau biopsi kulit. Kanker kulit adalah tumbuhnya sel di dalam kulit
secara tidak terkontrol.

Tes dapat dilakukan segera ketika ditemukan perubahan tidak normal pada kulit, seperti
ada benjolan; tahi lalat yang berubah warna, ukuran, atau berdarah; atau adanya jaringan
abnormal pada kulit berwarna merah, putih, biru, atau kehitaman dengan perbatasan yang
tidak teratur.

Telinga

Lakukan tes pendengaran (audiometri) jika Anda mengalami gangguan pendengaran.


Audiometri digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan tuli, menentukan jenis dan tingkat
gangguan pendengaran. Pemeriksaan pada bayi dan anak-anak diperlukan untuk mendeteksi
masalah pendengaran yang dapat mengganggu kemampuan belajar, berbicara, dan
memahami bahasa. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat respons Anda pada suara.

Gigi

Tidak ada seorang pun yang terbebas dari plak dan karang gigi. Karena itu, diperlukan
pemeriksaan gigi rutin tiap 6 bulan sejak dini untuk mendeteksi kondisi-kondisi seperti abses
atau bengkak bernanah akibat infeksi, kerusakan di antara gigi, kerusakan tulang rahang, gigi
impaksi akibat gigi bungsu tumbuh tidak normal, kista atau tumor.

Jika ditemukan karang gigi, dokter akan membersihkannya atau scaling. Selain itu, jika
ditemukan tanda-tanda masalah pada gigi, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan X-ray
untuk menentukan tindakan medis yang dibutuhkan.

Tulang

Tes kepadatan tulang bertujuan untuk mengetahui kekuatan tulang dan membantu
mendiagnosis osteoporosis (tulang keropos). Pemeriksaan dilakukan dengan X-ray atau CT
scan. Tes perlu dilakukan oleh wanita berusia 65 tahun ke atas, laki-laki usia 70 tahun ke
atas, atau siapa pun yang berisiko osteoporosis. Faktor risiko meliputi penggunaan obat
steroid dalam jangka panjang, merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, berat
badan terlalu rendah, atau ada riwayat osteoporosis dalam keluarga.

Lainnya

Di samping pemeriksaan di atas, beberapa tes lain mungkin diperlukan seperti


pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS) dan hepatitis B bagi orang yang aktif secara
seksual dan memiliki pasangan seks lebih dari satu, serta pemeriksaan penyakit paru-paru
bagi perokok berat. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang termasuk PMS serta
pemeriksaan yang diperlukan.

 Gonore, memerlukan tes urine. Pada sebagian kasus diperlukan pengambilan sampel
cairan dari saluran uretra pada laki-laki dan serviks pada perempuan, serta tenggorokan.
 Herpes genital, dokter akan memeriksa gejalanya dan mengambil sampel dari luka
Anda.
 HIV, memerlukan pemeriksaan antibodi (immunoassay).
 Sifilis, memerlukan tes darah dan pemeriksaan cairan dari luka sifilis.
 Hepatitis B, pemeriksaan untuk hepatitis B sama dengan tes HIV, yaitu pengambilan
sampel darah untuk mengetahui keberadaan dan keaktifan penyakit ini.

Seberapa banyak seseorang merokok bisa diukur dengan jumlah smoking pack-year.
Angka smoking pack-year seseorang diukur dengan mengalikan jumlah bungkus rokok yang
dikonsumsi per hari dengan jumlah tahun dia merokok. Jadi contohnya, seseorang yang
menghabiskan 2 bungkus rokok tiap hari selama 4 tahun, dia disebut mempunyai 8 smoking
pack-year. Berikut beberapa risiko yang dimiliki perokok berat dan pemeriksaan yang
dibutuhkan.

 Penyakit paru obstruktif kronik (COPD), memerlukan tes fungsi paru-paru yang
mengukur jumlah udara dalam paru-paru, kecepatan masuk dan keluar udara, serta
menggunakan X-ray pada bagian dada.
 Kanker paru, memerlukan CT scan. Orang usia 55-80 tahun dengan 30 smoking
pack-year atau lebih dan masih aktif merokok atau baru berhenti dalam 15 tahun terakhir,
serta siapa pun yang memiliki risiko kanker paru setelah berkonsultasi dengan dokter,
sebaiknya melakukan pemeriksaan ini.
Manfaat Medical Check Up Bagi Perusahaan
1. Menghemat biaya perusahaan
2. Melaksanakan Peraturan Pemerintah, sesuai peraturan dalam UU Nomor 1 Tahun
1970, UU Nomor 21 Tahun 2003, dan UU Nomor 13 Tahun 2003.
3. Kinerja Perusahaan Menjadi Optimal
4. Mendeteksi penyakit sejak dini
5. Karyawan lebih terjamin dan nyaman.
6. Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan

Manfaat Medical Check Up Bagi Masyarakat


1. Mengetahui sedini mungkin kondisi kesehatan kita secara terperinci
2. Mencegah berkembangnya suatu kelainan atau penyakit
3. Melakukan pengobatan segera
4. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi penyakit
5. Menghemat biaya pengobatan
6. Memperpanjang usia produktif dan usia harapan hidup
7. Meningkatkan kualitas hidup

Persiapan Sebelum Medical Check Up


1. Puasa
Biasanya, anjuran Puasa dilakukan untuk jangka waktu 10 jam sampai 12 jam. Selama
jam puasa, pasien tidak diperbolehkan mengonsumsi apapun, kecuali air mineral. Beberapa
pemeriksaan laboratorium yang mewajibkan Puasa antara lain pemeriksaan glukosa,
Kolesterol, urea, dan asam urat.

2. Konsumsi Obat
Beberapa obat memiliki dampak langsung terhadap hasil tes darah. Obat dari golongan
steroid, misalnya, berdampak pada peningkatan kadar Kolesterol. Namun, bila
pengkonsumsian obat tak dapat dihindari, pasien bisa menginformasikan obat-obatan yang
dikonsumsi itu pada petugas laboratorium.
3. Olahraga
Anjuran untuk tidak berolahraga atau melakukan aktivitas yang berat sebelum
menjalani MCU juga berdasarkan alasan dampaknya terhadap tekanan darah. Wajar saja
sesudah olahraga ada kecenderungan tekanan darah meningkat. Namun, bila situasi ini terjadi
menjelang dan saat MCU, hasil tes laboratorium bisa mendiagnosa seseorang mengalami
tekanan darah tinggi (hipertensi).

4. Tidur Cukup
Kualitas dan kuantitas tidur memiliki kaitan pula dengan tekanan darah. Pertanyaannya,
berapa waktu tidur yang cukup itu? Menurut penelitian National Sleep Foundation, waktu
tidur yang ideal untuk orang dewasa berusia 18 tahun hingga 64 adalah 7 jam sampai 9 jam.

5. Waktu Tes
Di luar prosedur, ada anjuran pula MCU dilakukan pada pagi hari. Meski tidak
diwajibkan,anjuran ini bisa jadi pertimbangan karena juga ada alasannya. Pada dasarnya,
tubuh memiliki waktu biologis. Nah, pagi hari adalah keadaan terbaik tubuh setelah
semalaman beristirahat penuh. Terlebih lagi, aktivitas yang dilakukan tubuh pada pagi hari
belum terlalu berat. Harapannya, MCU akan memberikan hasil lebih akurat dengan pilihan
waktu ini.

Mengetahui
Kasie Pendidikan Koordinator Kelompok,

dr. Muchtar Hanafi, M.Sc Arfyanda Taufirachman


NIK. 1988081220160101 NIM. G99172045
DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Medical Check Up


Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Medical Check Up

Sesi Diskusi dan Tanya Jawab dengan Peserta Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai