Anda di halaman 1dari 41

Tutorial Klinik Bangsal RS

UNS
SEORANG LAKI-LAKI 20 TAHUN DENGAN ACNE

Pembimbing :dr. Almanda Murasmita, Sp.DV


Status Pasien
2

Identitas Pasien

Nama : Tn. DM
Anamnesis Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Pria
Alamat : Karanganyar
Tanggal Periksa : 3 Maret 2020

Presentation Title Here


Riwayat Penyakit Sekarang
3
Pasien datang ke Poli Kulit RS UNS dengan keluhan muncul jerawat di
wajah kurang lebih 1 bulan yang lalu. Keluhan jerawat muncul tiba-tiba.
Awalnya muncul 1-2 di pipi. Sekarang jerawat terdapat di pipi, dahi, dan
leher. Jerawat terutama muncul atau makin parah saat stres
Keluhan Utama :
Jerawat di wajah Pasien belum pernah mencoba mengobati jerawatnya. Pasien mencuci
muka dengan sabun badan biasa. Pasien tidak menggunakan produk
wajah apapun. Demam (-), keringat yang berlebih(-), riwayat mencukur
jenggot (-), riwayat digigit serangga (-), riwayat penggunaan obat jangka
panjang (-)

Pasien sering makan-makanan pedas, gorengan, coklat dan susu.

Presentation Title Here


Anamnesis
4
Riwayat Penyakit Dahulu
R. Alergi obat : disangkal
R. Atopi : disangkal
 
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : Ibu dan Kakak perempuan pasien juga memiliki jerawat
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat atopi : disangkal
 

Presentation Title Here


5
1.Kesadaran Umum : Compos mentis

Pemeriksaan 2. Vital Sign


o Tekanan darah : 110/80 mmHg
Fisik o Heart Rate : 88x/menit
o Respiratory rate : 18x/menit
o Suhu : 37,1

Presentation Title Here


Status Dermatovenerologi
6

Regio facialis bagian frontal, buccal dan mentalis terdapat papul eritem
multiple, bentuk ireguler, polimorfik, berbatas tegas, berukuran 3-5 mm, diskrit,
pustul (+), berjumlah 20, nodul (-), komedo white and black head(+) berjumlah
Status lokalis 10.
Di regio sekitar Orbita terdapat milia dan papul berwarna seperti kulit yang
diskrit dan berbatas tegas.

Regio colli terdapat papul-papul eritem kemerahan, batas tegas, berukuran 3-5
mm, diskrit, berjumlah 10, nodul (-), komedo (-)

Presentation Title Here


Status Dermatovenerologi
7
Regio facialis bagian frontal, buccal dan mentalis terdapat
papul eritem multiple, bentuk ireguler, polimorfik, berbatas
tegas, berukuran 3-5 mm, diskrit, pustul (+), berjumlah 20, nodul
(-), komedo white and black head(+) berjumlah 10.

Di regio sekitar Orbita terdapat milia dan papul berwarna


seperti kulit yang diskrit dan berbatas tegas.

Status lokalis

Presentation Title Here


Status Dermatovenerologi
8

Regio colli terdapat papul-papul


Status lokalis eritem kemerahan, batas tegas,
berukuran 3-5 mm, diskrit, berjumlah
10, nodul (-), komedo (-)

Presentation Title Here


Diagnosis Banding
- Acne Vulgaris Derajat Ringan
- Acne Rosacea
- Milia
- Syringomelia Diagnosis
Diagnosis Kerja
- Acne Vulgaris Derajat Ringan
10
 Nonmedikamentosa :
 Menjaga kebersihan kulit
 Diet rendah lemak dan karbohidrat
 Hindari stress
Terapi  Hindari debu
 Jangan memencet jerawat
 Medikamentosa :
 Topikal:
 Benzoil peroksida 5%, Setelah kulit dibersihkan, oleskan tipis-tipis
pada jerawat 1 kali sehari.

Presentation Title Here


11

Prognosis Ad vitam : bonam


Ad functionam : boman
Ad sanam : dubia ad bonam

Presentation Title Here


12

TINJAUAN
PUSTAKA
Presentation Title Here
ANATOMI
13

Presentation Title Here


14

Acne Vulgaris (AV) merupakan suatu penyakit


peradangan kronis dari folikel pilosebasea yang
Definisi ditandai dengan adanya komedo, papul, kista,
dan pustula.

Presentation Title Here


15
Faktor Risiko Acne
1. Genetik  riwayat keluarga yang memiliki acne (ibu, saudara kembar,
saudara kandung)

2. Hormonal : menstruasi

3. Obesitas: Hiperandrogenisme

4. Merokok

5. Stress

6. Facial therapy / massage

7. Diet  produk susu, makanan berlemak

Presentation Title Here


Etiopatogenesis 16

1. Peningkatan produksi sebum


2. Perubahan keratinisasi folikel
3. Propionibacterium acnes
4. Inflamasi

Presentation Title Here


PENINGKATAN PRODUKSI SEBUM
17
Add Graph Here

Presentation Title Here


PATOGENESIS ACNE
18
Add Graph Here

Presentation Title Here


O
G
E
N NON Open comedones
E INFLAMMATORY Closed comedones

S
I ACNE VULGARIS
S Papul
INFLAMMATORY Pustul
Nodul
20
Add Graph Here Add Graph Here Add Graph Here

PAPULOPUSTUL
KOMEDO AR NODULAR

Presentation Title Here


Klasifkasi Acne
21

Presentation Title Here


Klasifkasi Acne
Klasifikasi Ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI / RSUPN Dr. Cipto Mangunkusomo 22
a. Ringan, bila:
- beberapa lesi tidak beradang pada 1 predileksi
- sedikit lesi tidak beradang pada beberapa tempat predileksi
- sedikit tempat beradang pada 1 predileksi.

b. Sedang, bila:
- banyak lesi tidak beradang pada 1 predileksi
- beberapa lesi tidak beradang pada beberapa tempat predileksi
- beberapa lesi beradang pada 1 predileksi.

c. berat, bila:
- banyak lesi tidak beradang pada 1 predileksi.
- banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi.

Sedikit = jumlah < 5,


beberapa 5- 10 - Tak beradang:komedo putih,
banyak >10 lesi. komedo hitam dan papul.
- Beradang : pustul, nodus dan
kista.
Presentation Title Here
Klasifkasi Acne
23
Klasifikasi ASEAN grading Lehmann

Presentation Title Here


Klasifikasi Acne
Plewig dan Kligman (1975) 24
Acne Komedonal Acne Papulopustul Acne Konglobata

a. Grade 1: Kurang dari 10 komedo a. Grade 1: Kurang dari 10 lesi pada


pada tiap sisi wajah tiap sisi wajah
b. Grade 2: 10-25 komedo pada tiap b. Grade 2: 10-20 lesi pada tiap sisi
sisi wajah wajah
c. Grade 3: 25-50 komedo pada tiap c. Grade 3: 20-30 lesi pada tiap sisi
sisi wajah wajah
d. Grade 4: Lebih dari 50 komedo d. Grade 4: Lebih dari 30 lesi pada tiap
pada tiap sisi wajah sisi wajah

Presentation Title Here


Diagnosis 25
- Dalam penegakkan diagnosis Acne Vulgaris, dapat dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan status lokalis dari pasien tersebut

- Diamati juga faktor resiko, usia, serta onset munculnya keluhan

- Pada PF: ditemukan komedo (komedo terbuka maupun komedo tertutup). Adanya
komedo diperlukan untuk menegakkan diagnosis Acne Vulgaris. Ditemukan papul,
pustul, nodul dan kista pada daerah–daerah predileksi yang mempunyai banyak
kelenjar lemak

- Pada Acne Vulgaris tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium kecuali pada pasien
dengan curiga hyperandrogenism yang membutuhkan cek laboratorium

Presentation Title Here


TATALAKSANA 26
• Tujuan primer : menjaga duktus pilosebaseus tetap terbuka dan menghindari iritasi kulit.
• Terapi non-famakologis dapat berupa perawatan kulit wajah, memilih kosmetik yang
nonkomedogenik, dan menghindari pemencetan lesi secara non-higienis.
• Terapi farmakologis dilakukan sesuai derajat keparahannya dan dapat dibagi menjadi terapi
topikal dan sistemik.

Presentation Title Here


TATALAKSANA
27
Terapi topikal
• Butuh waktu enam sampai delapan minggu untuk melihat efek kerjanya.
• Obat berbentuk gel, sabun, dan solusio menimbulkan kering pada kulit dan baik digunakan pada kulit berminyak.
• Bentuk lotion, krim, dan salep baik digunakan pada kulit kering tetapi mudah mengiritasi kulit.
• Bahan aktif yang sering digunakan adalah :
• Retinoid
• benzoil peroksida
• asam salisilat
• Sulfur
• asam azaleat
• Alpha Hydroxy Acid (AHAs),
• Antibiotik(eritromisin, klindamisin, tetrasiklin, dan metronidazol)

Presentation Title Here


TATALAKSANA
28
Terapi Sistemik

menjadi pilihan terapi AV pada keadaan terapi topikal sudah tidak responsif atau pada
derajat keparahan akne sedang hingga berat.
• antibiotik oral
• retinoid oral
• terapi hormonal.
• Isotretinoin oral

Presentation Title Here


TATALAKSANA
29
Terapi Optikal

• dengan menggunakan laser atau gelombang cahaya tertentu juga dapat menjadi pilihan terapi AV.
• Terapi cahaya seperti photodynamic therapy (PDT)
menjadi alternatif bagi pasien yang meninginkan penyembuhan topikal yang cepat kerjanya, tanpa efek
samping yang serius, dan tidak menyebabkan resistensi antibiotik. Photodynamic therapy bekerja pada
prekusor porfirin topikal yang dihasilkan oleh P. acnes, seperti 5- aminolaevulinic acid (ALA) atau metil
aminolevulinat (MAL). Pada red light ALA-PDT menyebabkan destruksi kelenjar sebaseus dan remisi akne
jangka panjang, sedangkan pada MAL-PDT efektif sebagai antibiotik dan antiinflamasi.

Presentation Title Here


Tatalaksana
Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dengan:
- Diet rendah lemak dan karbohidrat serta
- Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran

Menghindari terjadinya faktor pemicu:


-pola hidup sehat, olahraga teratur, hindari stres,
- penggunaan kosmetika secukupnya,
- menghindari memicu terjadinya kelenjar minyak berlebih : minuman keras,
pedas, dan rokok

EDUKASI
KOMPLIKASI

Postinflmmatory Hyperpigmentation
KOMPLIKASI

Keloid acne scar


Prognosis

-Usia onset bervariasi


-Dapat berlangsung selama beberapa tahun dan diikuti remisi spontan.
-Kebanyakan pasien memiliki acne diawal usia 20 tahun, beberapa
diantaranya memiliki jerawat yang berlanjut sampai dekade ketiga atau
keempat.
-Pada wanita sering berhubungan dengan menstruasi dan kadar DHEAS
(dehydroepiandrosterone sulfate) tinggi.
Terima Kasih
36
Tipe scar acne

Presentation Title Here


37
Benzoil peroksida merupakan antimikroba kuat, tetapi bukan antibiotik, sehingga tidak
menimbulkan resistensi

Asam azaleat dengan konsentrasi krim 20 persen atau gel 15% , memiliki efek antimikroba
dankomedolitik, selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi
sebagai inhibitor kompetitif tirosinase

Retinoid topikal secara umum bersifat komedolitik dan menghambat pembentukkan


mikrokomedo yang merupakan awal dari AV. Target kerja retinoid yaitu pada proliferasi
abnormal dan diferensiasi keratinosit serta mempunyai efek antiinflamasi
Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan
menormalkan deskuamasi epitel folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin,
tazaroten, dan adapalene

Presentation Title Here


38
a. Erupsi akneiformis
Disebabkan oleh obat (kortikosteroid, INH, barbiturat, yodida, bromida, difenil hidantoin). Berupa
erupsi papulo pustul mendadak tanpa adanya komedo dihampir seluruh tubuh, dapat disertai demam.

b. Acne rosasea adalah peradangan kronis kulit, terutama wajah dengan predileksi di hidung dan
pipi. Gambaran klinis acne rosasea berupa eritema, papul, pustul, nodul, kista, talengiektasi dan
tanpa komedo.

c. Dermatitis perioral adalah dermatitis yang terjadi pada daerah sekitar mulut sekitar mulut dengan
gambaran klinis yang lebih monomorf .

Presentation Title Here


39

semua retinoid dapat menimbulkan dermatitis kontak iritan. Pasien dapat disarankan
menggunakan tretinoin dua malam sekalipada beberapa minggu pertama untuk
mengurangi efek iritasi. Tretinoin bersifat photolabile sehingga disarankan aplikasipada
malam hari

Presentation Title Here


40

Asam retinoat 0,05% dalam bentuk krim atau gel


Benzoil peroksida gel 2,5-5%
Asam salisilat 0,5-2% dalam larutan hidroalkoholik
Chemical peeling dengan larutan asam trikloroasetat 10-30% atau asan glikolat 20-50%
dapat diulang setelah 4 minggu sekali

Antibiotik tiopikal: Gel Klindamisin 1% atau Eritromisin 2%

Presentation Title Here


41

1.Tetrasiklin: 4x250 mg/hari atau 2x500 mg/hari. Jika sudah ada perbaikan klinis, dosis dapat
diturunkan menjadi dosis maintenance 250-500 mg/hari
2.Doksisiklin: 1x100 mg/hari atau 2x50-100 mg/hari
3.Klindamisin: 2x150-300 mg/hari
4.Eritromisin stearat: 4x250 mg/hari atau 2x500 mg/hari. Jika sudah ada perbaikan klinis, dosis
dapat diturunkan menjadi dosis maintenance 250-500 mg/hari

Presentation Title Here

Anda mungkin juga menyukai