Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET


RUMAH SAKIT
Jalan Ahmad Yani Nomor 200 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo 57161
Telepon (0271) 7461665, Faksimile (0271) 7461665,
e-mail: rsuns@mail.uns.ac.id, Laman: rs.uns.ac.id

LAPORAN PENYULUHAN
DOKTER MUDA STASE TERINTEGRASI FK UNS-RS UNS

1. Periode Stase : 2 Maret 2020 - 15 Maret 2020


2. Bagian Stase : Bangsal
3. Judul : Bahaya Pengawet Makanan
4. Presenter : Dimar Yudis
5. Hari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
6. Waktu : 09.00 - 09.30
7. Tempat : Poliklinik RS UNS lantai 2
8. Sasaran : Pasien poliklinik RS UNS
9. Peserta : 40 orang
10. Ringkasan Materi :
Pengawetan makanan dilakukan sebagai upaya yang dilakukan untuk
menghambat atau mencegah penguraian, pengasaman, fermentasi, dan kerusakan
lain pada makanan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.
Formalin dan Boraks adalah bahan berbahaya yang sering digunakan untuk
mengawetkan tahu, mie, dan bakso. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat
mengakibatkan gangguan jantung, sistem pernapasan, ginjal, kulit, bahkan
gangguan otak.
Sodium benzoate merupakan bahan tambahan (zat aditif) yang digunakan
sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan. Menurut
penelitian, pengawet makanan ini diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya
perilaku yang hiperaktif dan dapat menyebabkan kanker.Leukemia dan jenis
kanker lain. Bisa terjadi terutama jika natrium benzoat ditambahkan ke dalam
minuman yang rasanya asam (vitamin C buatan). Campuran ini
menghasilkan benzene, yaitu suatu zat kimia yang sifatnya memicu kanker.
Natrium nitrat adalah bahan pengawet makanan yang digunakan dalam
daging olahan, seperti sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan daging ham.
natrium nitrat mampu meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat merusak
pembuluh darah, hingga membuat arteri cenderung mengeras dan menyempit.
Nitrat juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula, sehingga tubuh
rentan terserang diabetes.
TBHQ atau tertiary butylhydroquinone atau tert-
butylhydroquinone merupakan bahan pengawet untuk makanan olahan. TBHQ
biasanya digunakan pada minyak nabati, biskuit, mie, makanan beku, atau
makanan cepat saji, untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah bau
tengik. Penelitian menemukan bahwa bahan ini kemungkinan dapat mengganggu
kesehatan hati, saraf, dan meningkatkan pertumbuhan tumor. Selain itu, juga
diduga bisa memengaruhi perilaku manusia menjadi hiperaktif dan tidak bisa fokus
pada suatu hal (ADHD).
Cermat dalam memilih penanganan adalah salah satu langkah untuk
menjaga kesehatan tubuh kita dan keluarga.

Mengetahui,

Kasie Pendidikan Koordinator Kelompok,

dr. Muchtar Hanafi, M.Sc Maulida Nurulita


NIK. 1988081220160101 NIM. G99172142
DOKUMENTASI KEGIATAN

Dokter Muda Dimar sedang memberikan penyuluhan


Pembagian leaflet kepada pasien poli

Anda mungkin juga menyukai