Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Pengawetan dengan Garam, Gula, Asam dan Bahan Kimia

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Bahan Makanan

Dosen Pembimbing : Dr. Masrullita, S.Si


Disusun Oleh:

Muhammad Zikri Maulana NIM. 210140073


Ronauli Marpaung NIM. 210140088
Chelsea Alviona Marliza NIM. 210140090
Aula Mayshura NIM. 210140091
Indri Dwi Lamsari NIM. 210140094
Diyan Parah Dita NIM. 210140105

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKULSSALEH
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami haturkan kehadirat Allah


SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mengenai "Pengawetan Pangan dengan Garam, Gula,
Asam dan Bahan Kimia".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
termasuk Dosen Pembimbing kami Ibu Dr. Masrullita, S.si yang telah
memberikan materi mengenai Teknologi Bahan Makanan sehingga kami
menyelesaikan tugas makalah ini dan teman-teman. Tentunya, kami tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai
penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas makalah ini. Oleh
karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Lhokseumawe, 29 February 2024

i
DAFTAR ISI

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang salah satu kebutuhan
pokok yang sangat pentin sangat penting dalam kehidupa dalam kehidupan
manusia. Pengolahan dan pengawetan bahan makanan memiliki interelasi
terhadap pemenuhan gizi masyarakat, maka Tidak mengherankan jika semua
negara baik negara maju maupun berkembang berkembang selalu berusaha
berusaha untuk menyediakan menyediakan suplai pangan yang cukup, aman dan
bergizi. Salah satunya dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan ahan dan
pengawet pengawetan pangan an pangan yang dapat yang dapat memberikan
perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi.
Seiring dengan kemajuan dengan kemajuan teknologi, manusia terus
melakukan perubahan – perubahan dalam hal dalam hal pengolahan pengolahan
bahan makanan - makanan. Hal ini wajar sebab dengan semakin semakin
berkembangnya berkembangnya teknologi teknologi kehidupan manusia semakin
hari semakin sibuk sehinngga tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan
pengolahan bahan makanan yang hanya mengandalkan bahan mentah yang
kemudian diolah di dapur. Dalam keadaaan demikian, makanan cepat saji (instan)
yang telah diolah dipabrik atau telah diawetkan banyak manfaatnya bagi
masyarakat itu sendiri. Permasalahan atau pertanyaan yang atau pertanyaan yang
timbul kemudia timbul kemudian adalah apakah proses pengawetan, adalah
apakah proses pengawetan, bahan pengawet yang ditambahkan atau produk
pangan yang dihasilkan aman dikonsumsi manusia ?
Zat aditif pengawet pada makanan ada yang berasal dari alam dan ada
yang buatan (sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek
samping. Lain halnya dengan zat aditif sintetik. ( Ahmad Lutfi, 2009 )

1.2 Rumusan Masalah

4
1. Apa sajakah yang termasuk jenis-jenis bahan pengawet makanan?
2. Apakah tujuan penambahan bahan pengawet makanan?
3. Bagaiman cara penambahan bahan pengawet makanan?
4. Apakah efek penggunaan bahan tambahan pangan pada kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis bahan pengawet makanan
2. Mengetahui cara penambahan bahan pengawet makanan
3. Mengetahui tujuan penambahan bahan pengawet makanan
4. Mengetahui efek penggunaan bahan tambahan pangan bagi kesehatan

BAB II

5
TINAJUAN PUSTAKA

1. Pengertian bahan Makanan


Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah
atau menghambat proses fermentasi, pengasaman, atau penguraian lain terhadap
makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
2. Jenis-jenis Bahan Pengawet
A. Bahan Pengawet Alami
Beberapa cara sederhana untuk mengawetkan bahan makanan secara
alamiah diantaranya adalah dengan proses penjemaran seperti pada ikan kering,
pengasapan pada ikan bandeng panggang, ikan kotok/gabus panggang dll.
Pendinginan seperti pada pengawetan buah atau sayur dalam kulkas, penggaraman
pada ikan, penggunaan gula pada pembuatan manisan dll. Akan tetapi pengawetan
makanan dengan cara pemanasan/penegringan, pengasapan, pendinginan masih
terdapat banyak kelemahannya, diantaranya beberapa mikroba penyebab penyakit
dalam hidup walaupun pada suhu yang tinggi serta suhu yang ingin, dingin,
disamping itu dengan proses pemanasan atau pendinginan dapat menyebabkan
menurunkan nilai gizi, hal inidisebabkan rusaknya kandungan zat dalam makanan
karena proses tersebut. Contoh protein akan rusak dengan pemanasan suhu yang
tingi. Pengawet yang paling aman adalah pengawet alamiahseperti gula, garam
dapur, dan asam jawa.
B. Bahan Pengawet Buatan
a) Larutan asam cuka 4%
Larutan asam cuka 4% adalah merupakan bahan pengawet yang digunakan untuk
mengawetkan bermacam-macaam roti. Larutan ini berfungsi menghambat
pertumbuhan kapang (sejenis jamur)
b) Asam sitrat (citrate acid)
Asam sitrat berbentuk Kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut
dalam air,spiritus dan etanol tidak berbau rasanya sangat asam, serta jika
dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai
menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan buah-buahan

6
seperti seperti nanas, jeruk, lemon, dan markisa. markisa. Asam ini dipakai
dipakai untuk meningkatkan rasa asam (mengatur tingkat keasaman) pada
berbagai pengolahan minuman, produk air susu, selai, jeli, dan lain-lain. Asam
sitrat berfungsi sebagai pengawet pada keju dan sirup, digunakan untuk mencegah
proses kristalisasi dalam madu, gula-gula, dan juga untuk mencegah
pemucatan berbagai makanan, berbagai makanan, misalnya buah-buahan
misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam sitrat yang encer dapat
digunakan untuk pembentukan bintik-bintik hitam pada udang. Penggunaan
maksimum dalam minuman sebesar 3 gram/liter sari buah.

Anda mungkin juga menyukai