DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN PENTINGNYA MENJAGA POLA MAKAN UNTUK MENCEGAH
PENYAKIT DM DI BR UMADESA
I. Kegiatan Yang Dilaksanakan
Nama Kegiatan : Penyuluhan Pentingnya Menjaga Pola Makan Untuk
Mencegah Penyakit DM
Pertanyaan:
Cara Mencegah penyakit DM?
Jawaban:
Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat
diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui
penerapan hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang
dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara lain:
Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
Menghindari atau berhenti merokok.
III. Kesimpulan
Setelah diberikan penyuluhan, seluruh peserta memahami pentingnya Pentingnya
Vaksinasi Boster Untuk Pencegahan Penularan Covid 19
IV. Materi
Terlampir
V. Rencana Tindak Lanjut
Tidak ada.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas III
Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara
DOKUMENTASI
Materi Penyuluhan
Pengertian Diabetes
Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang.
Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai
normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa)
ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan
penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan konsekuensi serius,
menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan tubuh. Contohnya organ seperti
jantung, ginjal, mata, dan saraf. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Jika dijabarkan, berikut adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu:
Diabetes tipe 1: jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan
menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama
sekali.
Diabetes tipe 2: Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel
tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal.
Penyebab Diabetes
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
menggunakan glukosa darah ke dalam sel. Alhasil, glukosa menumpuk dalam darah. Pada
diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus
atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang
seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam
darah.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin
tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko
terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama,
karena berhubungan dengan gen tertentu.
Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di
Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena
kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya
memicu penyakit autoimun.
Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun,
kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.
Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang
mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan,
memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.
Sementara itu, berikut adalah beberapa faktor risiko dari diabetes tipe 2, antara lain:
Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap
lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia
45 tahun.
Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak
cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak
teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
Gejala Diabetes
Gejala diabetes akan muncul secara bervariasi pada setiap pengidapnya, tergantung akan tingkat
keparahan dan jenis yang diidap. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang akan dialami
oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2, yaitu:
Terjadinya infeksi pada tubuh terus-menerus, yang umum terjadi pada bagian gusi, kulit,
maupun area vagina (pada wanita).
Kehadiran keton dalam urine (keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan
lemak yang terjadi ketika tidak ada cukup insulin yang tersedia).
Maka dari itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu atau sejumlah
tersebut. Hal ini bertujuan agar perawatan dapat segera dilakukan, sehingga risiko akan
komplikasi dari diabetes dapat terhindarkan.
Diagnosis
Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara medis, yang
kemudian dilanjutkan dengan beberapa jenis pemeriksaan kadar glukosa darah. Contohnya
seperti, tes glukosa puasa, tes glukosa acak dan tes A1c. Nah, berikut adalah penjabaran akan tes
tersebut, yaitu:
Tes glukosa plasma puasa: Tes ini paling baik dilakukan di pagi hari setelah puasa
delapan jam (tidak makan atau minum kecuali seteguk air).
Tes glukosa plasma acak: Tes ini dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu puasa.
Tes A1c: Tes ini, juga disebut HbA1C atau tes hemoglobin terglikasi, untuk mengetahui
kadar glukosa darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir. Tes ini mengukur
jumlah glukosa yang melekat pada hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen. Mereka yang menjalani tes ini, tidak perlu berpuasa sebelum
melakukannya.
Tes toleransi glukosa oral: Dalam tes ini, kadar glukosa darah pertama kali diukur
setelah puasa semalam. Kemudian pasien minum minuman manis. Kadar glukosa darah
pasien kemudian diperiksa pada jam satu, dua dan tiga.
Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah dan urine untuk membedakan apakah
seseorang terkena diabetes tipe 1 atau 2. Nantinya, darah akan diperiksa untuk autoantibodi
(tanda autoimun bahwa imun tubuh menyerang dirinya sendiri). Sementara itu, urine akan
diperiksa untuk mengetahui adanya keton (pertanda tubuh seseorang membakar lemak sebagai
suplai energinya).
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
Pengobatan
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi insulin menjadi
salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan,
pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, transplantasi pankreas bisa dilakukan guna mengatasi
kerusakan pada pankreas.
Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan. Namun,
umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes,
seperti:
Jika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang sehat.
Fokuskan pada asupan buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-bijian. Tidak hanya itu,
kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan
yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan. Kamu bisa tanyakan
langsung pada dokter melalui Halodoc untuk pola makan tepat bagi pengidap diabetes.
Setiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap optimal.
Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk
menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi. Kamu bisa memilih untuk
melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan
tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi
lebih buruk.
Pencegahan
Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada
faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui penerapan hidup sehat. Berikut adalah
beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara
lain:
Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
Komplikasi
Komplikasi dari diabetes akan berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang mengidap
diabetes dan semakin tidak terkontrolnya penyakitnya, maka akan semakin tinggi pula risiko
komplikasi. Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa.
Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi diabetes secara umum, yaitu:
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
Di samping itu, diabetes juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, disfungsi seksual,
hingga keguguran sebagai komplikasinya.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS III DINAS KESEHATAN
KECAMATAN DENPASAR UTARA
Jl. Ahmad Yani Nomor 110 Denpasar, Tlp (0361) 424875
E-mail : pusk_denut@yahoo.com
Menugas kepada :
Untuk Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Menjaga Pola Makan Untuk Mencegah
Penyakit DM di wilayah UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara.
Hari, tanggal : Senin , 9 Mei 2022