Tak hanya mobil atau motor saja yang memerlukan check up rutin, tubuh
pun seharusnya di check up secara rutin. Sayang sebagian masyarakat
masih berpikiran kenapa harus ke dokter kalau tidak sakit?
Memang sudah menjadi kebiasaan di negara kita, apabila seseorang
merasa tidak ada keluhan dalam tubuhnya, mereka yakin tubuhnya sehat,
padahal belum tentu seperti itu. Ada penyakit yang tidak menampakkan
gejalanya di awal, tetapi ketika terdeteksi sudah dalam tingkat yang
parah, seperti penyakit diabetes/kencing mains dan hipertensi/darah
tinggi dll.
Oleh karena itulah pentingnya mendeteksi kesehatan secara rutin, karena
seseorang tidak tahu kapan datangnya penyakit. Pemeriksaan kesehatan
atau Medical Check Up (MCU) sendiri adalah suatu rangkaian uji
kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan secara berkala. Jadi dengan melakukan
MCU kita dapat mengetahui sejak dini penyakit apa saja yang sudah
bersarang atau kemungkinan menyerang tubuh kita.
Berbeda halnya dengan masyarakat Indonesia, masyarakat di negara-
negara maju justru sudah menjadikan kegiatan MCU sebagai rutinitas
bahkan gaya hidup mereka.
Hal ini mungkin terkait dengan tingkat ekonomi di negara maju yang lebih
tinggi dibanding Indonesia. Apalagi saat ini Indonesia masih tergolong
negara berkembang, sehingga masyarakat pun kurang memprioritaskan
masalah kesehatan.
Memang tidak bisa dipungkiri, factor ekonomi adalah factor penghambat
seseorang melakukan MCU secara rutin. Masyarakat cenderung
mengeluarkan biaya untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari
ketimbang memeriksakan dirinya ke dokter. Mereka menganggapnya
buang-buang uang saja.
MCU sangat penting dilakukan oleh setiap individu karena dengan MCU
dapat diketahui sejak dini apa saja kemungkinan penyakit yang bisa
terjadi dalam tubuh. Sehingga dokter dapat mengambil langkah
pencegahan untuk penyakit tersebut atau memutuskan rantai perjalanan
penyakit sampai dilakukannya suatu pengobatan.
Kegiatan MCU biasanya dimulai dengan pemeriksaan awal untuk
mengetahui riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang berupa uji laboratorium (cek darah
lengkap, urine, fungsi hati, fungsi ginjal, fungsi jantung, kolesterol, gula
darah) maupun radiologi (foto dada/thorax/ rontgen). Bagi kaum wanita
penting uji papsmear yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui adanya resiko kanker serviks.
Di Indonesia, Medical Check Up merupakan hal yang jarang sekali
dilakukan oleh masyarakat. Banyak penyebabnya, seperti adanya
anggapan biaya yang mahal, menganggapnya kurang penting, atau
anggapan bahwa medical check up hanya cocok dilakukan oleh orang-
orang yang sudah berusia lanjut. Anggapan bahwa cek kesehatan ini
cocok dilakukan untuk para orang tua, sepenuhnya tidak benar. Justru cek
kesehatan ini seharusnya dilakukan pada saat usia produktif. Apalagi bagi
mereka yang kira-kira memiliki risiko terhadap penyakit tertentu.
Anggapan medical check up membutuhkan biaya yang mahal sebenarnya
juga tidak benar. Harga yang dipatok untuk medical check up juga
beragam dan tidak seluruhnya mahal karena bergantung pada apa yang
ingin dicek kesehatannya di tubuh kita dan tempat di mana kita
melakukan medical check up.
MCU dapat dilakukan sedini mungkin, namun umumnya dilakukan pada
usia dewasa (sekitar 30 tahun). Terlebih jika seseorang mempunyai
kemungkinan mendapat penyakit keturunan, seperti diabetes/kencing
manis, high kolesterol, serangan jantung dan mempunyai resiko obesitas
dan penyakit yang berpotensi menular atau mempunyai gaya hidup tidak
sehat seperti perokok, kurang olahraga, sering mengonsumsi makanan
cepat saji / junk food, dll., dianjurkan untuk melakukan MCU sekurang-
kurangnya 2 kali setahun.
Manfaat MCU :
Secara garis besar, manfaat yang didapatkan dari Medical Check-Up
antara lain:
1. Mengetahui sedini mungkin kondisi kesehatan kita secara terperinci
2. Mencegah berkembangnya suatu kelainan atau penyakit
3. Melakukan pengobatan segera
4. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi penyakit
5. Menghemat biaya pengobatan
6. Memperpanjang usia produktif dan usia harapan hidup
7. Meningkatkan kualitas hidup