OLEH;
NAMA : dr. Andi Darfianto Pradana Darwis
NIP : 19930811 201903 1 006
Disetujui untuk disampaikan pada seminar Laporan Hasil Aktualisasi Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2019
COACH MENTOR
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, coach dan mentor
pada tanggal 19 Agustus 2019
Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Makassar
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN tepat pada waktunya. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia keluar dari alam kebodohan ke alam yang terang benderang, sehingga
manusia dapat menikmati indahnya menuntut ilmu.
Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
predikat lulus dalam Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sinjai Golongan III Angkatan 1 tahun
2019. Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para Pembaca sangat
diharapkan agar kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para Pembaca karena sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Terima kasih.
Penulis
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
Adapun tujuan dan manfaat yang mengarah kepada penyelesaian
permasalahan tersebut adalah
a. Tujuan
Dengan optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang
PONEK, maka akan meningkatkan mutu pelayanan terkhusus untuk
pasien Obstetri dan neonates
b. Manfaat
1. Bagi penulis
Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada
instansi kerja sesuai dengan tupoksinya
2. Bagi unit kerja
Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada
instansi kerja sesuai dengan tupoksinya
3. Bagi masyarakat
Merasakan kemudahan, peningkatan kualitas serta rasa percaya
kepada Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Unit Daerah
2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
3
Gambar 1 Denah RSUD Kabupaten Sinjai
4
Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi
yang profesional artinya dalam mencapai visi, sumber daya manusia dan
budaya kerja organisasi yang merupakan faktor utama dalam
pencapaian fungsi organisasi harus ditingkatkan.
Meningkatkan sarana prasarana menuju peningkatan kelas RS berarti
dalam mencapai visi, RSUD Kabupaten Sinjai harus menyesuaikan dan
meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran dan
mutu pelayanan baik kebutuhan sarana dan prasarana aparatur, maupun
sarana dan prasarana kesehatan, alat dan sarana prasarana kedokteran,
Laboratorium, Radiologi dan lain-lain sesuai dengan standar rumah sakit
kelas B.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai
standar nasional artinya dalam upaya mencapai visi rumah sakit dengan
standar paripurna, maka RSUD Kabupaten Sinjai harus berupaya terus
menerus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
mengevaluasi terus implementasinya sesuai standar akreditasi.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien dan
akuntabel artinya bahwa RSUD Kabupaten Sinjai sebagai Badan
Layanan Umum Daerah didorong untuk meningkatkan pengelolaan atas
sumber daya yang dimilikinya secara lebih efisien dan akuntabel untuk
menghasilkan proses pelayanan dan kinerja yang maksimal sesuai
tujuan BLUD. Dengan dibentuknya RSUD Kabupaten Sinjai menjadi
Badan Layanan Umum Daerah, maka rumah sakit dituntut untuk dapat
menindak lanjuti dengan menyesuaikan tata kelola terutama dalam hal
keuangan BLUD sesuai peraturan perundang-undangan menjadi Badan
Layanan Umum Daerah.
5
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan dan dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta upaya rujukan;
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan
rumah sakit;
3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bupati.
6
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
b. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Penyelenggaraan pelayanan medis;
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis bekerjasama
dengan instansi terkait;
7
6) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
7) Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan.
8
Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa memahami perasaan
orang lain.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana, terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana
4. Bidang Pelayanan dan Keperawatan, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan dan Keperawatan
b. Seksi Rekam Medik dan Pelaporan
5. Bidang Pendidikan dan Akreditasi, terdiri dari:
a. Seksi Peningkatan SDM dan Penyuluhan Kesehatan
b. Seksi Akreditasi dan Penelitian Kesehatan
6. Unit Non Struktural, terdiri dari:
a. Satuan Pengawas Intern
b. Komite Medik
c. Instalasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Staf Medik Fungsional
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Nilai-Nilai Dasar
Untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai
pelayan publik, maka perlu untuk menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sejak
masih menjadi CPNS, sehingga nantinya akan terbentuk ASN yang menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar CPNS yang akan diaktualisasikan dalam kegiatan pelatihan dasar ini yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
10
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan
keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
b. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan,
dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu
semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Nilai-nilai Persatuan Indonesia
11
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
d. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh tangung jawab.
Kepentingan bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi atau
golongan. Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi nilai keadilan
serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
f. Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan
dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap
kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara
hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama.
3. Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
2) Dimensi Modalitas
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas.
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar,
aturan moral yang diterima masyarakat.
12
Nilai-nilai dasar etika publik:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.
Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain:
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawaiyang dilandasi kepercayaan
13
dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan. baik internal maupun
eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowastey), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap,ctidak bermoral,meyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama,
material, mental dan umum. Kesadaran anti korupsi yang telah mencapai puncak
tertinggi akan menyentuh spiritual accountability yang akan selalu ingat akan
perjanjian dengan Tuhannya, dan ingat bahwa anti korupsi adalah tujuan hidup dan
sadar bahwa setiap langkah kehidupan harus dipertanggungjawabkan. Di Indonesia,
terdapat 7 tindak pidana korupsi menurut UU No. 31/1999 jo. UU 20/2001 yaitu :
a. Kerugian
b. keuangan negara
c. Suap-menyuap
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Penggelapan dalam jabatan
g. Benturan kepentingan dalam pengadaan
h. Gratifikasi
Dalam pemberantasan korupsi perlu didukung tunas integritas yang berprinsip
bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya
terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan rohani serta makhluk
sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun untuk mendukung
pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar tela mengidentifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
14
B. RANCANGAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Identifikasi Isu :
1. Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
2. Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
3. Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks
pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
No Isu U S G Total
Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab.
2. 3 3 2 8
Sinjai
Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab.
Sinjai
Gagasan Pemecahan Isu: Optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
15
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi
Mata Pelajaran Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Akuntabilitas
(cermat) : saat
atasan memberikan
beberapa masukan
dan saran terkait
16
rancangan tersebut,
saya mencatat nya
dengn cermat.
17
ruang konsultasi dengan yang dibutuhkan. berkontribusi Ruang PONEK
PONEK Kepala Instalasi terhadap misi RSUD kab
RSUD Sinjai Farmasi RSUD Sinjai, yaitu Sinjai
ke Instalasi - Memberikan daftar - Etika Publik “Meningkatkan merupakan
Farmasi usulan obat ke (kerjasama) : saya manajemen penguatan nilai
Gudang Farmasi memberikan daftar sumber daya yang organisasi,
obat-obat emergency lebih efisien dan yaitu Rasional
untuk ruang PONEK akuntabel”
kepada staff Gudang
farmasi agar kami
dapat bekerja sama.
- Komitmen mutu
(inovasi) : daftar
obat-obat emergency
yang diberikan
kepada Gudang
farmasi merupakan
suatu inovasi
4 Melakukan - mengecek apakah -Terpenuhinya -Akuntabilitas Dengan Melakukan
Follow-up obat yang diterima kebutuhan obat- (konsisten): sayaterpenuhinya pengecekan
ketersediaan sudah sesuai dengan obat emenrgensi di melakukan kebutuhan obat- kembali apakah
obat-obat daftar pengajuan emergency kit pengecekan terhadap obat emergency obat yang
emergency di obat-obat emergency ruang PONEK obat-obat emergency yang sesuai diterima sudah
Ruang - Mengecek tanggal yang diterima dengan daftar
dari sesuai dengan
kadaluarsa obat yang instalasi Farmasi. usulan yang draft pengajuan
PONEK
diterima merupakan nilai yang disetor
RSUD kab. dari Konsisten
- Menyimpan obat di merupakan
Sinjai. emergency kit maka dapat pula penguatan nilai
-Etika publik (cermat)
berkontribusi organisasi,
: saya melakukan
terhadap misi yaitu Rasional
pengecekan terhadap
RSUD Sinjai, yaitu
obat-obat emergency
18
yang diterima dari “Meningkatkan
instalasi Farmasi. manajemen
sumber daya yang
lebih efisien dan
akuntabel”
19
20
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 8 Juli 2019 sampai dengan
tanggal 16 Agustus 2019
b. Tahapan Kegiatan:
1) Mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan.
Pada tanggal 8 Juli 2019, sebelum bertemu dengan atasan untuk
berkonsultasi, terlebih dahulu saya mempersiapkan materi tentang
rancangan aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada atasan..
21
Gambar 3 Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait pelaksanaan
aktualisasi
22
Gambar 5 Notulensi hasil konsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait
pelaksanaan aktualisasi
23
masukan dari atasan serta tenggang rasa untuk menghargai pendapat orang
lain.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi maka diperolehnya masukan serta arahan untuk
pelaksanaan aktualisasi.
2. Kegiatan Kedua
a. Nama Kegiatan: Melakukan Pendataan obat-obat Emergency yang belum
tersedia di ruang PONEK
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan Pendataan terhadap stok obat Emergency di PONEK
Pada tanggal 10 Juli 2019 Saya melakukan pendataan terhadap stok obat-
obat Emergency yang ada di Emergency Kit ruang PONEK.
24
2) Membuat Perencanaan sesuai ketersediaan obat di Apotek RSUD Sinjai
Pada tanggal 11 Juli 2019 Saya selanjutnya membuat perencanaan daftar
obat-obat Emergency di PONEK yang disesuaikan dengan ketersediaan
stok obat di Gudang farmasi RSUD Sinjai.
25
f. Penguatan Nilai Organisasi
Pendataan obat-obat emergency yang kurang persediaannya meningkatkan
nilai-nilai organisasi yakni nilai komitmen.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiataan pendataan obat-obat emergency di PONEK,
dokter dan bidan mengetahui stok obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan
3. Kegiatan Ketiga
a. Nama Kegiatan: Mengajukan daftar usulan permintaan obat-obat emergency
yang dibutuhkan di ruang PONEK RSUD Sinjai ke Instalasi Farmasi.
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala ruang PONEK
Pada tanggal 18 Juli 2019 saya melakukan konsultasi dengan kepala
ruang PONEK untuk meminta masukan dan persetujuan mengenai
pelaksanaan aktualisasi di ruang PONEK
26
Gambar 9-10 Form pengajuan obat-obat Emergency untuk Ruang PONEK ke Instalasi
Farmasi
27
Gambar 12 Memberikan daftar usulan obat-obat emergency yang telah
disepakati kepada staff Gudang farmasi.
28
g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan
Dengan dilaksanaknnya kegiatan pengajuan daftar obat emergency di ruang
PONEK maka dapat meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana di
ruang PONEK.
4. Kegiatan Keempat
a. Nama Kegiatan: Melakukan follow-up ketersediaan obat-obat emergency di
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.
b. Tahapan Kegiatan:
1) Mengecek apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan daftar
pengajuan obat-obat emergency.
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya melakukan pengecekan terhadaap
emergency kit di ruang PONEK untuk mengetahui ketersediaan obat yang
ada.
29
3) Menyimpan obat di emergency kit
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya menyimpan kembali obat di emergency kit
dan menyimpan kembali emergency kit di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.
30
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan followup ketersediaan obat emergency di ponek meningkatkan nilai-
nilai organisasi yakni nilai komitmen.
Dalam artian bahwa, obat yang diterima dari instalasi farmasi harus sesuai
dengan daftar usulan pengajuan obat yang diberikan dan sesuai standar.
g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan
Dengan dilakukannya kegiatan ini instalasi ponek memiliki obat – obat
emergency yang sesuai standar.
5. Kegiatan Kelima
a. Nama Kegiatan: Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di
emergency kit pada ruang PONEK RSUD Sinjai
b. Tahapan Kegiatan:
1) Membuat Format Evaluasi
Pada tanggal 27 Juli 2019 saya membuat Form evaluasi untuk menjamin
persediaan obat-obat emergency di ruang PONEK tetap terpenuhi di
setiap shift jaga.
31
Gambar 17 sosialisasi pengisian form evaluasi obat-obat emergency di
emergency kit ruang PONEK
32
Gambar 19 dokumentasi hasil
rekapitulasi obat-obat emergency
di emergency kit ruang PONEK
33
Selanjutnya bidan melakukan rekapitulasi ketersediaan obat obat emergency di
ponek secara jujur (akuntabilitas) di tiap akhir shift jaga. Dan melaporkannya
kepada dokter jaga sabagai bentuk tanggung jawab (anti korupsi)
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5
Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
2. Rancangan aktualisasi perlu dibuat sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Rancangan aktualisasi tersebut diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada Aparatur Sipil Negara.
3. Aktualisasi diharapkan dapat menjadi bentuk pembiasaan atau habituasi pada
sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara sehari-hari ditempat kerja.
B. Saran
Harapannya agar aktualisasi ini dapat diaplikasikan di ruang perawatan lain di RSUD
Kab. Sinjai
35