OLEH;
NAMA : dr. Andi Darfianto Pradana Darwis
NIP : 19930811 201903 1 006
Disetujui untuk disampaikan pada seminar Laporan Hasil Aktualisasi Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2019
COACH MENTOR
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, coach dan mentor
pada tanggal 19 Agustus 2019
Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Makassar
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN tepat pada waktunya. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia keluar dari alam kebodohan ke alam yang terang benderang, sehingga
manusia dapat menikmati indahnya menuntut ilmu.
Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
predikat lulus dalam Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sinjai Golongan III Angkatan 1 tahun
2019. Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para Pembaca sangat
diharapkan agar kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para Pembaca karena sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Terima kasih.
Sinjai, Agustus 2019
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pelayanan Rumah Sakit baik kepada pasien dalam rangka menjalankan
aktivitas di lingkup Rumah Sakit.
a. Tujuan
b. Manfaat
1. Bagi penulis
3. Bagi masyarakat
Merasakan kemudahan, peningkatan kualitas serta rasa percaya
kepada Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Unit Daerah
2
Optimalisasi obat-obat emergency ini dilakukan terbatas hanya pada
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
3
A. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Sinjai
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai merupakan satu satunya Rumah Sakit
milik Pemerintah Kabupaten Sinjai, dan diresmikan pada tahun 1982 dan
dibangun di atas tanah seluas 14.496 M2 dengan luas bangunan 10.147,2 M2.
Izin operasional rumah sakit ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Sinjai Nomor 555 Tahun 2017 tentang perpanjangan izin operasional kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai tanggal 26 mei 2017.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan sesuai amanat UU No 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, maka di tahun 2013 RSUD Sinjai telah mengikuti
proses survey akreditasi RS versi 2012. Pada tahun 2014 sesuai penilaian dari
Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), RSUD Sinjai mendapatkan sertifikat
akreditasi rumah sakit versi 2012 sebagai bentuk pengakuan bahwa RSUD
Sinjai telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus
tingkat dasar dengan nomor sertifikat KARS-SERT/32/III/2014 tanggal 26 maret
2014 dan pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai mendapatkan
sertifikasi akreditasi rumah sakit sebagai bukti pengakuan bahwa RSUD Sinjai
telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat
Paripurna dengan nomor sertifikat : KARS-SERT/772/VII/2017 tanggal 21 Juli
2017.
4
Gambar 1 Denah RSUD Kabupaten Sinjai
5
Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi
yang profesional artinya dalam mencapai visi, sumber daya manusia dan
budaya kerja organisasi yang merupakan faktor utama dalam
pencapaian fungsi organisasi harus ditingkatkan.
Meningkatkan sarana prasarana menuju peningkatan kelas RS berarti
dalam mencapai visi, RSUD Kabupaten Sinjai harus menyesuaikan dan
meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran dan
mutu pelayanan baik kebutuhan sarana dan prasarana aparatur, maupun
sarana dan prasarana kesehatan, alat dan sarana prasarana kedokteran,
Laboratorium, Radiologi dan lain-lain sesuai dengan standar rumah sakit
kelas B.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai
standar nasional artinya dalam upaya mencapai visi rumah sakit dengan
standar paripurna, maka RSUD Kabupaten Sinjai harus berupaya terus
menerus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
mengevaluasi terus implementasinya sesuai standar akreditasi.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien dan
akuntabel artinya bahwa RSUD Kabupaten Sinjai sebagai Badan
Layanan Umum Daerah didorong untuk meningkatkan pengelolaan atas
sumber daya yang dimilikinya secara lebih efisien dan akuntabel untuk
menghasilkan proses pelayanan dan kinerja yang maksimal sesuai
tujuan BLUD. Dengan dibentuknya RSUD Kabupaten Sinjai menjadi
Badan Layanan Umum Daerah, maka rumah sakit dituntut untuk dapat
menindak lanjuti dengan menyesuaikan tata kelola terutama dalam hal
keuangan BLUD sesuai peraturan perundang-undangan menjadi Badan
Layanan Umum Daerah.
6
C. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 16 Tahun 2007 Pasal 4
Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai adalah:
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan dan dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta upaya rujukan;
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan
rumah sakit;
3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bupati.
7
7. Melakukan tindakan darurat
medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada
pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat
sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks
tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat
sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks
tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi
dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan
anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga
berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka
pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari
luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari
dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
8
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat
sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks
tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk
pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan
laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah
sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi
pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam
bidang kesehatan tingkat sederhana.
b. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Penyelenggaraan pelayanan medis;
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis bekerjasama
dengan instansi terkait;
6) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
7) Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan.
9
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah:
1. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar utama, dapat membedakan dan memilih
antara hal yang baik dan hal yang buruk, berani menyampaikan apa adanya
dan dapat di percaya.
2. Kerja keras
Kerja keras akan mendorong tumbuhnya kreatifitas dan inovasi dalam
bekerja, tidak mudah menyerah menghadapi hambatan maupun tantangan.
3. Kerendahan hati
Rendah hati, menyadari kelebihan dan kekurangan, dapat terbuka dalam
menerima saran dan masukan, serta senantiasa mau belajar.
4. Kesediaan melayani
Kesediaan melayani dengan sabar, tulus, empati dan ikhlas, akan
menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah, nyaman dan menyenangkan.
5. Kompeten
Penguasaan atas ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai profesi, untuk
dapat melakukan tugas pekerjaannya dengan kualitas tinggi, dapat di nilai
dan dapat di pertanggung jawabkan.
6. Rasional
Menjalankan tugas pekerjaan dengan berdasar pada data dan bukti
(evidence based), secara sistematis berkesinambungan (plan-do-check-
act).
7. Komitmen
Bersedia berjuang bersama mewujudkan visi dan misi bersama.
8. Tenggang rasa
Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa memahami perasaan
orang lain.
E. Struktur Organisasi
10
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan
Perlengkapan
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana, terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengembangan
Sarana dan Prasarana
4. Bidang Pelayanan dan Keperawatan, terdiri dari:
a. Seksi
Pelayanan dan Keperawatan
b. Seksi
Rekam Medik dan Pelaporan
5. Bidang Pendidikan dan Akreditasi, terdiri dari:
a. Seksi
Peningkatan SDM dan Penyuluhan Kesehatan
b. Seksi
Akreditasi dan Penelitian Kesehatan
6. Unit Non Struktural, terdiri dari:
a. Satuan Pengawas Intern
b. Komite Medik
c. Instalasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Staf Medik Fungsional
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
12
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan
keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
13
semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
2) Dimensi Modalitas
14
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.
Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain:
15
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawaiyang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan. baik internal maupun
eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowastey), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap,ctidak bermoral,meyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama,
material, mental dan umum. Kesadaran anti korupsi yang telah mencapai puncak
tertinggi akan menyentuh spiritual accountability yang akan selalu ingat akan
perjanjian dengan Tuhannya, dan ingat bahwa anti korupsi adalah tujuan hidup dan
sadar bahwa setiap langkah kehidupan harus dipertanggungjawabkan. Di Indonesia,
terdapat 7 tindak pidana korupsi menurut UU No. 31/1999 jo. UU 20/2001 yaitu :
a. Kerugian
b. keuangan negara
c. Suap-menyuap
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Penggelapan dalam jabatan
g. Benturan kepentingan dalam pengadaan
h. Gratifikasi
Dalam pemberantasan korupsi perlu didukung tunas integritas yang berprinsip
bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya
16
terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan rohani serta makhluk
sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun untuk mendukung
pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar tela mengidentifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
17
B. RANCANGAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Identifikasi Isu :
1. Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
2. Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
3. Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks
pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
No Isu U S G Total
Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat
1. 3 4 3 10
inap di RSUD Kab. Sinjai
Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab.
2. 3 3 2 8
Sinjai
Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang
3. 5 4 5 14
PONEK RSUD Kab. Sinjai
Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab.
Sinjai
Gagasan Pemecahan Isu: Optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
18
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengkonsulta - Mempersiapkan - Akuntabilitas Konsultasi dengan Berkonsultasi
sikan materi yang akan (tanggung Jawab): atasan serta dengan Kepala
- Terlaksananya
rancangan dipresentasikan, saya melakukan meminta arahan Bidang
kegiatan
kegiatan yang - Melakukan konsultasi dengan serta saran Perencanaan,
konsultasi
akan konsultasi rencana pimpinan merupakan merupakan pihak-pihak
dengan arahan
dilakukan kegiatan dengan bentuk penerapan Nilai terkait, serta
dan petunjuk
kepada atasan dan pihak- pengaplikasian dasar Tanggung meminta
dari atasan
pimpinan pihak terkait. tanggung jawab Jawab yang juga masukan dan
mengenai
- Meminta arahan terhadap tugas yang berkontribusi saran
optimalisasi
dan masukan dari diberikan terhadap misi termasuk
ketersediaan
atasan mengenai RSUD Sinjai, yaitu penguatan nilai
obat-obat
rencana kegiatan - Komitmen Mutu “Meningkatkan organisasi,
emergency di
(efektif & efisien): mutu pelayanan yaitu
ruang PONEK.
saya mencatat Rumah Sakit Kerendahan
masukan dan arahan sebagai pelayan Hati.
dari pimpinan dengan publik dibidang
benar dan cermat kesehatan”.
agar dalam mencapai
target lebih efektif
dan efisien
19
- Akuntabilitas
(cermat) : saat
atasan memberikan
beberapa masukan
dan saran terkait
rancangan tersebut,
saya mencatat nya
dengn cermat.
20
perencanaan yang perlu disiapkan. prasarana menuju
sesuai dengan peningkatan kelas
ketersediaan obat RS”
di RS.
21
akuntabel”
-Komitmen mutu
(inovasi) : daftar
obat-obat emergency
yang diberikan
kepada Gudang
farmasi merupakan
suatu inovasi
4 Melakukan - mengecek apakah -Terpenuhinya -Akuntabilitas Dengan Melakukan
Follow-up obat yang diterima kebutuhan obat- (konsisten): saya terpenuhinya pengecekan
ketersediaan sudah sesuai dengan obat emenrgensi di melakukan kebutuhan obat- kembali apakah
obat-obat daftar pengajuan emergency kit pengecekan terhadap obat emergency obat yang
emergency di obat-obat emergency ruang PONEK obat-obat emergency yang sesuai diterima sudah
Ruang - Mengecek tanggal yang diterima dari dengan daftar sesuai dengan
PONEK kadaluarsa obat yang instalasi Farmasi. usulan yang draft pengajuan
RSUD kab. diterima merupakan nilai yang disetor
Sinjai. - Menyimpan obat di dari Konsisten merupakan
emergency kit maka dapat pula penguatan nilai
-Etika publik
berkontribusi organisasi,
(cermat) : saya
terhadap misi yaitu Rasional
melakukan
RSUD Sinjai, yaitu
pengecekan terhadap
“Meningkatkan
obat-obat emergency
22
yang diterima dari manajemen
instalasi Farmasi. sumber daya yang
lebih efisien dan
akuntabel”
23
24
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 8 Juli 2019 sampai dengan
tanggal 16 Agustus 2019
b. Tahapan Kegiatan:
1) Mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan.
Pada tanggal 8 Juli 2019, sebelum bertemu dengan atasan untuk
berkonsultasi, terlebih dahulu saya mempersiapkan materi tentang
rancangan aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada atasan..
25
Direktur selanjutnya berkonsultasi dengan Kepala Seksi Pelayanan dan
Keperawatan pada hari yang sama.
26
Gambar 5 Notulensi hasil konsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait
pelaksanaan aktualisasi
27
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dan memohon petunjuk kepada atasan dapat menguatkan
nilai-nilai organisasi yakni kerendahan hati dan tenggang rasa. Karena dalam
melakukan konsultasi, diperlukan kerendahan hati untuk menerima saran dan
masukan dari atasan serta tenggang rasa untuk menghargai pendapat orang
lain.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi maka diperolehnya masukan serta arahan untuk
pelaksanaan aktualisasi. Jika konsultasi dengan atasan tidak terlaksana maka
kegiatan aktualisasi tidak mendapat perizinan dan tidak adanya dukungan dari
atasan.
Jika Konsultasi dengan atasan tidak diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-
nilai dasar ASN maka dapat memungkinkan konsultasi berjalan dengan baik.
Tanpa adanya rasa tanggung jawab dalam menyampaikan gagasan kepada
atasan, maka bias terjadi ketidak sesuaian antara gagasan yang diutarakan
dan yang dipahami oleh atasan. Serta dalam mencatat arahan dari atasan
diperlukan adanya rasa cermat, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan
pimpinan
2. Kegiatan Kedua
a. Nama Kegiatan: Melakukan Pendataan obat-obat Emergency yang belum
tersedia di ruang PONEK
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan Pendataan terhadap stok obat Emergency di PONEK
Pada tanggal 10 Juli 2019 Saya melakukan pendataan terhadap stok obat-
obat Emergency yang ada di Emergency Kit ruang PONEK.
28
Gambar 6 Melakukan pendataan obat-
obat emergency di PONEK
29
c. Output Kegiatan: Tersedianya informasi mengenai obat-obat emergency yang
belum tersedia dan atau obat-obat yang jumlahnya masih kurang.
g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiataan pendataan obat-obat emergency di PONEK,
dokter dan bidan mengetahui stok obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan. Bila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, petugas diruang PONEK
tidak dapat mengetahui obat-obat apa saja yang perlu dioptimalkan
ketersediaannya.
3. Kegiatan Ketiga
a. Nama Kegiatan: Mengajukan daftar usulan permintaan obat-obat emergency
yang dibutuhkan di ruang PONEK RSUD Sinjai ke Instalasi Farmasi.
b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala ruang PONEK
30
Pada tanggal 18 Juli 2019 saya melakukan konsultasi dengan kepala
ruang PONEK untuk meminta masukan dan persetujuan mengenai
pelaksanaan aktualisasi di ruang PONEK
31
Gambar 9-10 Form pengajuan obat-obat Emergency untuk Ruang PONEK ke Instalasi
Farmasi
32
Saya melakukan konsultasi kepada kepala ruangan Ponek untuk meminta
arahan dan masukan terkait pengajuan daftar obat emergency di ponek,
konsultasi dengan kepala ruangan ponek merupakan bentuk kerjasama (Etika
Publik) dilanjutkan dengan membuat formulir pengajuan obat emergency kit
ponek, yang merupakan upaya untuk meningkatkan mutu (Komitmen Mutu)
pelayanan ponek. yang selanjutnya di ajukan ke instalasi farmasi.
Setelah itu, saya memberikan daftar obat ke instalasi farmasi agar adanya
kejelasan (akuntabilitas) tentang daftar obat-obat emergency yang perlu
disediakan di ruang PONEK.
4. Kegiatan Keempat
a. Nama Kegiatan: Melakukan follow-up ketersediaan obat-obat emergency di
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.
33
b. Tahapan Kegiatan:
1) Mengecek apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan daftar
pengajuan obat-obat emergency.
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya melakukan pengecekan terhadaap
emergency kit di ruang PONEK untuk mengetahui ketersediaan obat yang
ada.
Gambar 14
Mengecek
tanggal
kadaluarsa
34
obat emergency di emergency kit ruang PONEK
Gambar 15
Menyimpan obat-
obat emergency
di emergency kit
ruang PONEK
35
Kabupaten Sinjai yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan Standar
Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang
secara spesifik terkait dengan Misi organisasi keempat yakni “Meningkatkan
manajemen sumber daya yang lebih efisien dan akuntabel.”
5. Kegiatan Kelima
a. Nama Kegiatan: Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di
emergency kit pada ruang PONEK RSUD Sinjai
b. Tahapan Kegiatan:
1) Membuat Format Evaluasi
Pada tanggal 27 Juli 2019 saya membuat Form evaluasi untuk menjamin
persediaan obat-obat emergency di ruang PONEK tetap terpenuhi di
setiap shift jaga.
Gambar 16 Mengecek
ketersediaan obat-obat
emergency di emergency
kit ruang PONEK
36
Pada tanggal 1 Agustus 2019 saya melakukan sosialisasi mengenai cara
pengisian form evaluasi stok obat-obat emergency PONEK di Ruang
Dokter PONEK
37
Pada tanggal 1 Agustus 2019-15 Agustus 2019, bidan jaga merekapitulasi
ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK saat akhir shift yang
di dokumentasikan melalui form evaluasi.
Gambar 19
dokumentasi
hasil
rekapitulasi
obat-obat
emergency di
emergency kit
ruang PONEK
38
d. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai Profesi ASN
Saya membuat dan mensosialisasikan formulir evaluasi ketersediaan obat
emergency di ponek. Yang merupakan bentuk musyawarah (nasionalisme)
Selanjutnya bidan melakukan rekapitulasi ketersediaan obat obat emergency di
ponek secara jujur (akuntabilitas) di tiap akhir shift jaga. Dan melaporkannya
kepada dokter jaga sabagai bentuk tanggung jawab (anti korupsi)
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5
Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
2. Rancangan aktualisasi perlu dibuat sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Rancangan aktualisasi tersebut diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada Aparatur Sipil Negara.
3. Aktualisasi diharapkan dapat menjadi bentuk pembiasaan atau habituasi pada
sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara sehari-hari ditempat kerja.
B. Saran
40
Harapannya agar aktualisasi ini dapat diaplikasikan di ruang perawatan lain di RSUD
Kab. Sinjai
41