Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI KETERSEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENCY DI RUANG PONEK RSUD


KABUPATEN SINJAI

LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I

OLEH;
NAMA : dr. Andi Darfianto Pradana Darwis
NIP : 19930811 201903 1 006

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL MAKASSAR
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

OPTIMALISASI KETERSEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENCY DI RUANG PONEK RSUD


KABUPATEN SINJAI
Nama : dr. Andi Darfianto Pradana Darwis
NIP : 19930811 201903 1 006
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Jabatan : Dokter Umum Ahli Pertama
NDH : 29

Disetujui untuk disampaikan pada seminar Laporan Hasil Aktualisasi Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2019

Makassar, 19 Agustus 2019


Menyetujui,

COACH MENTOR

Drs. H. Rustam, M.Si dr. IDHAWATI NAHWING


NIP 19621108 198603 1 001 NIP 19800613 200804 2 001
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

OPTIMALISASI KETERSEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENCY DI RUANG PONEK RSUD


KABUPATEN SINJAI
Nama : dr. Andi Darfianto Pradana Darwis
NIP : 19930811 201903 1 006
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Jabatan : Dokter Umum Ahli Pertama
NDH : 29

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, coach dan mentor
pada tanggal 19 Agustus 2019

Makassar, Agustus 2019


Menyetujui,
COACH PENGUJI

Drs. H. Rustam, M.Si A.Massalinri, AP, M.Si


NIP 19621108 198603 1 001 NIP. 19731111 19311 1 002

Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Makassar

Drs. LA ODE M SALMAR, M.Si


NIP. 19590928 198101 1 006

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN tepat pada waktunya. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia keluar dari alam kebodohan ke alam yang terang benderang, sehingga
manusia dapat menikmati indahnya menuntut ilmu.

Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
predikat lulus dalam Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sinjai Golongan III Angkatan 1 tahun
2019. Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Pemerintah Kabupaten Sinjai


2. Drs. La Ode M Salmar, M.Si, selaku Kepala PPSDM Regional Makassar beserta
jajarannya.
3. dr. H. A. Amaluddin, Sp.PD selaku Direktur RSUD Kab. Sinjai beserta jajarannya.
4. dr. Idhawati Nahwing selaku Mentor yang telah meluangkan waktunya untuk
membagikan ilmu kepada Penulis dan tak pernah lelah untuk memberikan bimbingan
kepada Penulis hingga dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi.
5. Drs. H. Rustam, M.Si. selaku Coach yang selalu membimbing Penulis dalam
penyusunan laporan ini.
6. A. Massalinri, AP, M.Si. selaku penguji rancangan aktualisasi dan laporan aktualisasi
atas koreksi dan saran yang diberikan kepada Penulis.
7. Teman-teman Staf Ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
8. Terima kasih yang khusus untuk kedua orang tua Penulis.
9. Terima kasih kepada seluruh teman-teman Latsar CPNS Kab. Sinjai Angkatan 1 atas
kekompakan, dan kebahagiaan selama Pelatihan Dasar ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para Pembaca sangat
diharapkan agar kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para Pembaca karena sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Terima kasih.
Sinjai, Agustus 2019

Penulis

Andi Darfianto Pradana Darwis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan yang besar terjadi di kalangan para Pegawai Negeri Sipil


dewasa ini. Untuk mengembalikan kepercayan masyarakat terhadap
pemerintah, maka dibuatlah suatu peraturan baru tentang ASN ( Aparatur
Sipil Negara), yaitu UU No. 5 Tahun 2014. Dalam undang-undang tersebut
disebutkan, kebijakan pemerintah nantinya akan dijalankan oleh ASN.
Dimana PNS merupakan bagian dari ASN.

Dalam undang-undang baru tersebut, secara implisit menghendaki


bahwa ASN yang umum disebut birokrat bukan sekedar merujuk kepada
jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Oleh
karena itu, para ASN dituntut untuk dapat melaksanakan profesinya sebaik-
baiknya dengan berdasarkan prinsip nilai dasar, kode etik, komitmen,
integritas moral, tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi sesuai
bidangnya, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum, dan
profesionalisme jabatan. Kesemua prinsip itu dituangkan pada pelajaran
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi) dan whole of goverment,pelayanan publik, dan manajemen ASN.
Yang disampaikan kepada setiap calon PNS ketika Pendidikan dan Pelatihan
Dasar.

Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang


(UU) Nomor 5 Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN
yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.Maka dari
itu sebagai ASN, sangat perlu membuat rancangan aktualisasi yang sesuai
dengan bidang pekerjaan dan kompetensi yang dimiliki. Adapun yang
menjadi konsentrasi dalam rancangan ini adalah belum optimalnya

1
pelayanan Rumah Sakit baik kepada pasien dalam rangka menjalankan
aktivitas di lingkup Rumah Sakit.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba untuk membuat


rancangan aktualisasi yang berisi tentang gagasan pemecahan yakni
optimalisasi obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Adapun tujuan dan manfaat yang mengarah kepada penyelesaian
permasalahan tersebut adalah

a. Tujuan

Dengan optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang


PONEK, maka akan meningkatkan mutu pelayanan terkhusus untuk
pasien Obstetri dan neonates

b. Manfaat

1. Bagi penulis

Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada


instansi kerja sesuai dengan tupoksinya

2. Bagi unit kerja

Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada


instansi kerja sesuai dengan tupoksinya

3. Bagi masyarakat
Merasakan kemudahan, peningkatan kualitas serta rasa percaya
kepada Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Unit Daerah

c. Ruang Lingkup Aktualisasi

2
Optimalisasi obat-obat emergency ini dilakukan terbatas hanya pada
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

3
A. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Sinjai
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai merupakan satu satunya Rumah Sakit
milik Pemerintah Kabupaten Sinjai, dan diresmikan pada tahun 1982 dan
dibangun di atas tanah seluas 14.496 M2 dengan luas bangunan 10.147,2 M2.
Izin operasional rumah sakit ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Sinjai Nomor 555 Tahun 2017 tentang perpanjangan izin operasional kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai tanggal 26 mei 2017.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan sesuai amanat UU No 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, maka di tahun 2013 RSUD Sinjai telah mengikuti
proses survey akreditasi RS versi 2012. Pada tahun 2014 sesuai penilaian dari
Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), RSUD Sinjai mendapatkan sertifikat
akreditasi rumah sakit versi 2012 sebagai bentuk pengakuan bahwa RSUD
Sinjai telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus
tingkat dasar dengan nomor sertifikat KARS-SERT/32/III/2014 tanggal 26 maret
2014 dan pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai mendapatkan
sertifikasi akreditasi rumah sakit sebagai bukti pengakuan bahwa RSUD Sinjai
telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat
Paripurna dengan nomor sertifikat : KARS-SERT/772/VII/2017 tanggal 21 Juli
2017.

4
Gambar 1 Denah RSUD Kabupaten Sinjai

B. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Sinjai


a. Visi RSUD Kabupaten Sinjai
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai, Menjadi Rumah Sakit Kelas B
dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi
Selatan.
b. Misi RSUD Kabupaten Sinjai
1. Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi yang
profesional.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana menuju peningkatan kelas Rumah
Sakit.
3. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sebagai pelaksana
pelayanan publik di bidang kesehatan.
4. Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien dan
akuntabel.

5
Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi
yang profesional artinya dalam mencapai visi, sumber daya manusia dan
budaya kerja organisasi yang merupakan faktor utama dalam
pencapaian fungsi organisasi harus ditingkatkan.
Meningkatkan sarana prasarana menuju peningkatan kelas RS berarti
dalam mencapai visi, RSUD Kabupaten Sinjai harus menyesuaikan dan
meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran dan
mutu pelayanan baik kebutuhan sarana dan prasarana aparatur, maupun
sarana dan prasarana kesehatan, alat dan sarana prasarana kedokteran,
Laboratorium, Radiologi dan lain-lain sesuai dengan standar rumah sakit
kelas B.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai
standar nasional artinya dalam upaya mencapai visi rumah sakit dengan
standar paripurna, maka RSUD Kabupaten Sinjai harus berupaya terus
menerus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
mengevaluasi terus implementasinya sesuai standar akreditasi.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien dan
akuntabel artinya bahwa RSUD Kabupaten Sinjai sebagai Badan
Layanan Umum Daerah didorong untuk meningkatkan pengelolaan atas
sumber daya yang dimilikinya secara lebih efisien dan akuntabel untuk
menghasilkan proses pelayanan dan kinerja yang maksimal sesuai
tujuan BLUD. Dengan dibentuknya RSUD Kabupaten Sinjai menjadi
Badan Layanan Umum Daerah, maka rumah sakit dituntut untuk dapat
menindak lanjuti dengan menyesuaikan tata kelola terutama dalam hal
keuangan BLUD sesuai peraturan perundang-undangan menjadi Badan
Layanan Umum Daerah.

6
C. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 16 Tahun 2007 Pasal 4
Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai adalah:
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan dan dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta upaya rujukan;
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan
rumah sakit;
3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bupati.

Tugas Pokok Dokter menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat. Rincian Kegiatan
Dokter Pertama yaitu:

1. Melakukan pelayanan medik umum


rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat
jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat
sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat
sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat
sederahana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat
sedang;

7
7. Melakukan tindakan darurat
medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada
pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat
sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks
tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat
sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks
tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi
dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan
anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga
berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka
pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari
luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari
dalam;
25. Menguji kesehatan individu;

8
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat
sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks
tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk
pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan
laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah
sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi
pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam
bidang kesehatan tingkat sederhana.

b. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Penyelenggaraan pelayanan medis;
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis bekerjasama
dengan instansi terkait;
6) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
7) Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan.

D. Nilai-nilai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai

9
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah:
1. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar utama, dapat membedakan dan memilih
antara hal yang baik dan hal yang buruk, berani menyampaikan apa adanya
dan dapat di percaya.
2. Kerja keras
Kerja keras akan mendorong tumbuhnya kreatifitas dan inovasi dalam
bekerja, tidak mudah menyerah menghadapi hambatan maupun tantangan.
3. Kerendahan hati
Rendah hati, menyadari kelebihan dan kekurangan, dapat terbuka dalam
menerima saran dan masukan, serta senantiasa mau belajar.
4. Kesediaan melayani
Kesediaan melayani dengan sabar, tulus, empati dan ikhlas, akan
menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah, nyaman dan menyenangkan.
5. Kompeten
Penguasaan atas ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai profesi, untuk
dapat melakukan tugas pekerjaannya dengan kualitas tinggi, dapat di nilai
dan dapat di pertanggung jawabkan.
6. Rasional
Menjalankan tugas pekerjaan dengan berdasar pada data dan bukti
(evidence based), secara sistematis berkesinambungan (plan-do-check-
act).
7. Komitmen
Bersedia berjuang bersama mewujudkan visi dan misi bersama.
8. Tenggang rasa
Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa memahami perasaan
orang lain.
E. Struktur Organisasi

10
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan
Perlengkapan
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana, terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengembangan
Sarana dan Prasarana
4. Bidang Pelayanan dan Keperawatan, terdiri dari:
a. Seksi
Pelayanan dan Keperawatan
b. Seksi
Rekam Medik dan Pelaporan
5. Bidang Pendidikan dan Akreditasi, terdiri dari:
a. Seksi
Peningkatan SDM dan Penyuluhan Kesehatan
b. Seksi
Akreditasi dan Penelitian Kesehatan
6. Unit Non Struktural, terdiri dari:
a. Satuan Pengawas Intern
b. Komite Medik
c. Instalasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Staf Medik Fungsional

11
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan Nilai-Nilai Dasar

Untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai


pelayan publik, maka perlu untuk menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sejak
masih menjadi CPNS, sehingga nantinya akan terbentuk ASN yang menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar CPNS yang akan diaktualisasikan dalam kegiatan pelatihan dasar ini yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi :


a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

12
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.

f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.

h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan
keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.

b. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan,
dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu

13
semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling manghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Nilai-nilai Persatuan Indonesia


Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

d. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh tangung jawab.
Kepentingan bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi atau
golongan. Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi nilai keadilan
serta dapat dipertanggung jawabkan.

e. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


f. Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan
dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap
kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara
hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama.

3.  Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.

2) Dimensi Modalitas

14
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas.

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik


Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar,
aturan moral yang diterima masyarakat.
Nilai-nilai dasar etika publik:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.
Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain:

15
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawaiyang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan. baik internal maupun
eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowastey), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap,ctidak bermoral,meyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama,
material, mental dan umum. Kesadaran anti korupsi yang telah mencapai puncak
tertinggi akan menyentuh spiritual accountability yang akan selalu ingat akan
perjanjian dengan Tuhannya, dan ingat bahwa anti korupsi adalah tujuan hidup dan
sadar bahwa setiap langkah kehidupan harus dipertanggungjawabkan. Di Indonesia,
terdapat 7 tindak pidana korupsi menurut UU No. 31/1999 jo. UU 20/2001 yaitu :
a. Kerugian
b. keuangan negara
c. Suap-menyuap
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Penggelapan dalam jabatan
g. Benturan kepentingan dalam pengadaan
h. Gratifikasi
Dalam pemberantasan korupsi perlu didukung tunas integritas yang berprinsip
bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya

16
terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan rohani serta makhluk
sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun untuk mendukung
pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar tela mengidentifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

17
B. RANCANGAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Identifikasi Isu :
1. Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
2. Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
3. Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai

Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks
pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)

No Isu U S G Total
Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat
1. 3 4 3 10
inap di RSUD Kab. Sinjai
Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab.
2. 3 3 2 8
Sinjai
Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang
3. 5 4 5 14
PONEK RSUD Kab. Sinjai
Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab.
Sinjai
Gagasan Pemecahan Isu: Optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai

Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelajaran Terhadap Visi-Misi Organisasi

18
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengkonsulta - Mempersiapkan - Akuntabilitas Konsultasi dengan Berkonsultasi
sikan materi yang akan (tanggung Jawab): atasan serta dengan Kepala
- Terlaksananya
rancangan dipresentasikan, saya melakukan meminta arahan Bidang
kegiatan
kegiatan yang - Melakukan konsultasi dengan serta saran Perencanaan,
konsultasi
akan konsultasi rencana pimpinan merupakan merupakan pihak-pihak
dengan arahan
dilakukan kegiatan dengan bentuk penerapan Nilai terkait, serta
dan petunjuk
kepada atasan dan pihak- pengaplikasian dasar Tanggung meminta
dari atasan
pimpinan pihak terkait. tanggung jawab Jawab yang juga masukan dan
mengenai
- Meminta arahan terhadap tugas yang berkontribusi saran
optimalisasi
dan masukan dari diberikan terhadap misi termasuk
ketersediaan
atasan mengenai RSUD Sinjai, yaitu penguatan nilai
obat-obat
rencana kegiatan - Komitmen Mutu “Meningkatkan organisasi,
emergency di
(efektif & efisien): mutu pelayanan yaitu
ruang PONEK.
saya mencatat Rumah Sakit Kerendahan
masukan dan arahan sebagai pelayan Hati.
dari pimpinan dengan publik dibidang
benar dan cermat kesehatan”.
agar dalam mencapai
target lebih efektif
dan efisien

19
- Akuntabilitas
(cermat) : saat
atasan memberikan
beberapa masukan
dan saran terkait
rancangan tersebut,
saya mencatat nya
dengn cermat.

2 Melakukan - Melakukan - Tersedianya - Akuntabilitas Dengan adanya Melakukan


Pendataan pendataan obat- informasi (tanggung jawab) : informasi mengenai pendataan
obat-obat obat emergensi di mengenai obat- saya melakukan persediaan obat- obat-obat yang
emergensi emergency kit obat emergency pendataan terhadap obat emergency persediaannya
yang belum yang tidak tersedia yang belum obat-obat emergensi merupakan bentuk kurang di ruang
tersedia di sama sekali dan tersedia dan yang perlu disiapkan penerapan nilai PONEK RSUD
ruang obat-obat atau yang Kejelasan dan juga Sinjai
PONEK emergency yang jumlahnya masih - Komitmen Mutu berkontribusi merupakan
RSUD Kab. jumlahnya kurang kurang (efektif) : saya terhadap misi penguatan nilai
Sinjai di ruang PONEK melakukan RSUD Sinjai, yaitu: organisasi,
RSUD Kab. Sinjai. pendataan terhadap “Meningkatkan yaitu
- Membuat obat-obat emergensi sarana dan Komitmen

20
perencanaan yang perlu disiapkan. prasarana menuju
sesuai dengan peningkatan kelas
ketersediaan obat RS”
di RS.

- Melakukan - Tersedianya - Akuntabilitas Dengan diusulkan Melakukan


Mengajukan
3 daftar usulan konsultasi dengan usulan obat-obat (kepercayaan): saya nya daftar obat- pengajuan
permintaan Kepala Instalasi emergency yang melakukan obat yang daftar usulan
obat-obat
emergency PONEK dibutuhkan ruang pengajuan daftar diperlukan ke permintaan
yang - Membuat formulir PONEK RSUD usulan obat-obat instalasi Farmasi obat-obat
dibutuhkan di
ruang pengajuan obat ke Sinjai yang dibutuhkan. sebagai penerapan emergency
PONEK instalasi farmasi nilai Kerjasama yang
RSUD Sinjai
ke Instalasi - Melakukan -Etika Publik yang juga dapat dibutuhkan
Farmasi konsultasi dengan (kerjasama) : saya berkontribusi Ruang PONEK
Kepala Instalasi memberikan daftar terhadap misi RSUD kab
Farmasi obat-obat emergency RSUD Sinjai, yaitu Sinjai
- Memberikan daftar untuk ruang PONEK “Meningkatkan merupakan
usulan obat ke kepada staff Gudang manajemen penguatan nilai
Gudang Farmasi farmasi agar kami sumber daya yang organisasi,
dapat bekerja sama. lebih efisien dan yaitu Rasional

21
akuntabel”
-Komitmen mutu
(inovasi) : daftar
obat-obat emergency
yang diberikan
kepada Gudang
farmasi merupakan
suatu inovasi
4 Melakukan - mengecek apakah -Terpenuhinya -Akuntabilitas Dengan Melakukan
Follow-up obat yang diterima kebutuhan obat- (konsisten): saya terpenuhinya pengecekan
ketersediaan sudah sesuai dengan obat emenrgensi di melakukan kebutuhan obat- kembali apakah
obat-obat daftar pengajuan emergency kit pengecekan terhadap obat emergency obat yang
emergency di obat-obat emergency ruang PONEK obat-obat emergency yang sesuai diterima sudah
Ruang - Mengecek tanggal yang diterima dari dengan daftar sesuai dengan
PONEK kadaluarsa obat yang instalasi Farmasi. usulan yang draft pengajuan
RSUD kab. diterima merupakan nilai yang disetor
Sinjai. - Menyimpan obat di dari Konsisten merupakan
emergency kit maka dapat pula penguatan nilai
-Etika publik
berkontribusi organisasi,
(cermat) : saya
terhadap misi yaitu Rasional
melakukan
RSUD Sinjai, yaitu
pengecekan terhadap
“Meningkatkan
obat-obat emergency

22
yang diterima dari manajemen
instalasi Farmasi. sumber daya yang
lebih efisien dan
akuntabel”

5 Melakukan -Membuat format Tersedianya obat- -Komitmen mutu Terciptanya me rekapitulasi


Evaluasi Evaluasi. obat emergency di (mutu) : saya rekapitulasi obat- dan
terhadap - melakukan emergency kit membuat format obat emergency di melaporkan
obat-obat sosialisasi mengenai dengan jumlah evaluasi tiap akhir shift mengenai
emergency di cara pengisian form memadai di tiap - Etika Publik merupakan jumlah obat-
emergency kit evaluasi akhir shift jaga (kerjasama) : saya penerapan nilai obat
pada ruang - Merekapitulasi melakukan sosialisasi disiplin, yang juga emergency di
PONEK obat-obat emergency mengenai pengisian berkontribusi tiap akhir shift
setiap selesai yang kurang. form evaluasi. terhadap misi merupakan
shift jaga -Anti korupsi RSUD Sinjai, yaitu: penguatan nilai
- Melakukan
pelaporan mengenai (Disiplin) : saya ” meningkatkan organsasi,

jumlah obat-obat merekapitulasi obat- sumber daya yaitu,

emergency di tiap obat emergency di tiap manusia dan Komitmen dan

akhir shift jaga budaya kerja Kejujuran


akhir shift jaga
organiasi yang
professional”

23
24
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 8 Juli 2019 sampai dengan
tanggal 16 Agustus 2019

B. Hasil Kegiatan Aktualisasi


Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada enam jenis kegiatan yang
dilaksanakan diantaranya:
1. Kegiatan Pertama
a. Nama Kegiatan: Mengkonsultasikan rancangan kegiatan yang akan dilakukan
kepada pimpinan

b. Tahapan Kegiatan:
1) Mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan.
Pada tanggal 8 Juli 2019, sebelum bertemu dengan atasan untuk
berkonsultasi, terlebih dahulu saya mempersiapkan materi tentang
rancangan aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada atasan..

Gambar 2 Materi Rancangan Aktualisasi yang akan dipresentasikan kepada


atasan

2) Melakukan Konsultasi rancangan kegiatan dengan atasan.


Sebelum memulai kegiatan aktualisasi, saya berkonsultasi kepada atasan,
yakni Direktur RSUD Sinjai pada tanggal 8 Juli 2019, lalu atas arahan

25
Direktur selanjutnya berkonsultasi dengan Kepala Seksi Pelayanan dan
Keperawatan pada hari yang sama.

Gambar 3 Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait pelaksanaan


aktualisasi

Gambar 4 Berkonsultasi dengan Kepala Seksi Pelayanan dan Keperawatan


RSUD Sinjai terkait pelaksanaan aktualisasi

3) Meminta arahan dan masukan dari atasan mengenai rancangan


aktualisasi
Selama berkonsultasi, saya meminta arahan dan masukan dari Atasan
terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

26
Gambar 5 Notulensi hasil konsultasi dengan Direktur RSUD Sinjai terkait
pelaksanaan aktualisasi

c. Output Kegiatan: Terlaksananya kegiatan konsultasi atas arahan dan petunjuk


dari atasan mengenai rencana kegiatan optimalisasi obat-obat emergency
serta adanya notulen.

d. Keterkaitan Substansi mata pelatihan


Sebelum melaksanakan konsultasi, saya menyiapkan rancangan dan bahan
konsultasi yang ingin dipaparkan dengan penuh tanggung jawab dan cermat
(Akuntabilitas)
Pada saat berkonsultasi saya akan memaparkan gagasan kegiatan ini secara
inovatif, efektif dan efisien. (Komitmen Mutu) Selanjutnya, mencatat
masukan dan arahan dari pimpinan dengan benar dan cermat.
(Akuntabilitas).

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan melaksanakan konsultasi dan memohon petunjuk kepada atasan
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Visi RSUD Kabupaten Sinjai
yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan
Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik
terkait dengan misi pertama RSUD Kabupaten Sinjai yakni “Meningkatkan
sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi yang profesional.”

27
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dan memohon petunjuk kepada atasan dapat menguatkan
nilai-nilai organisasi yakni kerendahan hati dan tenggang rasa. Karena dalam
melakukan konsultasi, diperlukan kerendahan hati untuk menerima saran dan
masukan dari atasan serta tenggang rasa untuk menghargai pendapat orang
lain.

g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi maka diperolehnya masukan serta arahan untuk
pelaksanaan aktualisasi. Jika konsultasi dengan atasan tidak terlaksana maka
kegiatan aktualisasi tidak mendapat perizinan dan tidak adanya dukungan dari
atasan.
Jika Konsultasi dengan atasan tidak diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-
nilai dasar ASN maka dapat memungkinkan konsultasi berjalan dengan baik.
Tanpa adanya rasa tanggung jawab dalam menyampaikan gagasan kepada
atasan, maka bias terjadi ketidak sesuaian antara gagasan yang diutarakan
dan yang dipahami oleh atasan. Serta dalam mencatat arahan dari atasan
diperlukan adanya rasa cermat, agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan
pimpinan

2. Kegiatan Kedua
a. Nama Kegiatan: Melakukan Pendataan obat-obat Emergency yang belum
tersedia di ruang PONEK

b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan Pendataan terhadap stok obat Emergency di PONEK
Pada tanggal 10 Juli 2019 Saya melakukan pendataan terhadap stok obat-
obat Emergency yang ada di Emergency Kit ruang PONEK.

28
Gambar 6 Melakukan pendataan obat-
obat emergency di PONEK

Gambar 7 Data obat-obat


emergency di PONEK

2) Membuat Perencanaan sesuai


ketersediaan obat di Apotek RSUD Sinjai
Pada tanggal 11 Juli 2019 Saya selanjutnya membuat perencanaan daftar
obat-obat Emergency di PONEK yang disesuaikan dengan ketersediaan
stok obat di Gudang farmasi RSUD Sinjai.

Tabel 1 Rencana Standar daftar obat emergency PONEK

29
c. Output Kegiatan: Tersedianya informasi mengenai obat-obat emergency yang
belum tersedia dan atau obat-obat yang jumlahnya masih kurang.

d. Keterkaitan Substansi mata pelatihan


Dokter melakukan pendataan obat-obat emergency di emergency kit dengan
penuh rasa tanggung jawab. (Akuntabilitas) Selanjutnya saya membuat
perencanaan tentang ketersediaan obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan sebagai bentuk pelayanan yang efektif (Komitmen Mutu).

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan pendataan ketersediaan obat-obat emergency di PONEK diharapkan
dapat memberikan kontribusi pada Visi RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi
Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam
Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik terkait dengan
Misi kedua yakni “Meningkatkan sarana dan prasarana menuju
peningkatan kelas RS” Karena dengan adanya informasi mengenai
persediaan obat-obat emergency dan membuat perencanaan obat-obat
emergency yang kurang atau belum tersedia, maka akan meningkatkan sarana
dan prasarana menuju peningkatan kelas RS.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Pendataan obat-obat emergency yang kurang persediaannya meningkatkan
nilai-nilai organisasi yakni nilai komitmen.

g. Analisis dampak
Dengan terlaksananya kegiataan pendataan obat-obat emergency di PONEK,
dokter dan bidan mengetahui stok obat-obat emergency yang perlu di
optimalkan. Bila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, petugas diruang PONEK
tidak dapat mengetahui obat-obat apa saja yang perlu dioptimalkan
ketersediaannya.

3. Kegiatan Ketiga
a. Nama Kegiatan: Mengajukan daftar usulan permintaan obat-obat emergency
yang dibutuhkan di ruang PONEK RSUD Sinjai ke Instalasi Farmasi.

b. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala ruang PONEK

30
Pada tanggal 18 Juli 2019 saya melakukan konsultasi dengan kepala
ruang PONEK untuk meminta masukan dan persetujuan mengenai
pelaksanaan aktualisasi di ruang PONEK

Gambar 8 Berkonsultasi dengan Karu PONEK terkait pengusulan obat-obat


emergency di ruang PONEK

2) Membuat form pengajuan obat ke Instalasi Farmasi


Pada tanggal 23-24 Juli 2019 saya membuat form pengajuan Obat
emergency yang sesuai dengan daftar obat-obat emergency menurut
keputusan Menkes RI No. 1051/MENKES/SK/XI/2008.

31
Gambar 9-10 Form pengajuan obat-obat Emergency untuk Ruang PONEK ke Instalasi
Farmasi

3) Melakukan Konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi


Pada tanggal 25 Juli 2019, saya melakukan konsultasi dengan Kepala
Instalasi Farmasi RSUD SInjai untuk meminta arahan dan persetujuan
mengenai pengajuan daftar obat-obat emergency di Ruang PONEK

Gambar 11 Berkonsultasi dengan Karu PONEK terkait pengajuan obat-obat


emergency di ruang PONEK

4) Memberikan daftar usulan obat ke Gudang Farmasi


Pada tanggal 25 Juli 2019, saya memberikan daftar usulan obat -obat
emergency yang telah disepakati ke staf Gudang Farmasi.

Gambar 12 Memberikan daftar usulan obat-obat emergency yang telah


disepakati kepada staff Gudang farmasi.

c. Output Kegiatan: Tersedianya usulan obat-obat emergency yang dibutuhkan


ruang PONEK RSUD Sinjai.

d. Keterkaitan substansi mata pelatihan

32
Saya melakukan konsultasi kepada kepala ruangan Ponek untuk meminta
arahan dan masukan terkait pengajuan daftar obat emergency di ponek,
konsultasi dengan kepala ruangan ponek merupakan bentuk kerjasama (Etika
Publik) dilanjutkan dengan membuat formulir pengajuan obat emergency kit
ponek, yang merupakan upaya untuk meningkatkan mutu (Komitmen Mutu)
pelayanan ponek. yang selanjutnya di ajukan ke instalasi farmasi.
Setelah itu, saya memberikan daftar obat ke instalasi farmasi agar adanya
kejelasan (akuntabilitas) tentang daftar obat-obat emergency yang perlu
disediakan di ruang PONEK.

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan pengajuan usulan daftar obat emergency di ponek diharapkan dapat
berkontribusi pada peningkatan Visi RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi
Rumah Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam
Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang secara spesifik terkait dengan
Misi organisasi keempat yakni “Meningkatkan manajemen sumber daya
yang lebih efisien dan akuntabel Dengan adanya usulan daftar obat
emergency di ruang PONEK diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
RSUD Kabupaten Sinjai.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan pengajuan usulan obat-obat emergency di ruang PONEK dapat
meningkatkan nilai dan rasional dalam penyediaan sarana dan prasarana di
ruang PONEK. Karena dalam penyediaan sarana dan prasarana di ruang
PONEK harus berdasarkan pada peraturan nasional (Evidence based)

g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan


Dengan dilaksanaknnya kegiatan pengajuan daftar obat emergency di ruang
PONEK maka dapat meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana di
ruang PONEK. Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan adanya kejelasan
(akuntabilitas) antara pihak yang terkait, maka bentuk kerjasama (etika
public) tidak berjalan dengan baik. Sehingga prasana dari ruang PONEK tidak
tersedia sesuai standar.

4. Kegiatan Keempat
a. Nama Kegiatan: Melakukan follow-up ketersediaan obat-obat emergency di
ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai.

33
b. Tahapan Kegiatan:
1) Mengecek apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan daftar
pengajuan obat-obat emergency.
Pada tanggal 26 Juli 2019 saya melakukan pengecekan terhadaap
emergency kit di ruang PONEK untuk mengetahui ketersediaan obat yang
ada.

Gambar 13 Mengecek ketersediaan obat-obat emergency di emergency kit


ruang PONEK.

2) Mengecek tanggal kadaluarsa obat yang diterima


Pada tanggal 26 Juli 2019 saya mengecek tanggal kadaluarsa dari obat-
obat emergency di emergency kit ruang PONEK

Gambar 14
Mengecek
tanggal
kadaluarsa

34
obat emergency di emergency kit ruang PONEK

3) Menyimpan obat di emergency kit


Pada tanggal 26 Juli 2019 saya menyimpan kembali obat di emergency kit
dan menyimpan kembali emergency kit di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.

Gambar 15
Menyimpan obat-
obat emergency
di emergency kit
ruang PONEK

c. Output Kegiatan: Terpenuhinya kebutuhan obat-obat emergency di emergency


kit ruang PONEK

d. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai Profesi ASN


Saya mencocokkan obat – obatan yang diterima dari instalasi farmasi apakah
sudah sesuai dengan daftar pengajuan obat yang diberikan, merupakan bentuk
dari disiplin dan jujur. (Anti Korupsi) Selanjutnya mengecek apakah obat
yang tersedia masih layak untuk dijadikan persediaan obat di emergency kit
ponek. Yang merupakan bentuk tanggung jawab (akuntabilitas) untuk
menyediakan obat yang layak di emergency kit ponek.
Selanjutnya obat obatan yang telah sesuai dengan standar disimpan di
emergency kit ponek yang dilakukan secara mandiri (anti korupsi)

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan Follow up ketersediaan obat – obatan emergency di ponek
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan nilai Visi RSUD

35
Kabupaten Sinjai yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan Standar
Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan yang
secara spesifik terkait dengan Misi organisasi keempat yakni “Meningkatkan
manajemen sumber daya yang lebih efisien dan akuntabel.”

f. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan followup ketersediaan obat emergency di ponek meningkatkan nilai-
nilai organisasi yakni nilai komitmen.
Dalam artian bahwa, obat yang diterima dari instalasi farmasi harus sesuai
dengan daftar usulan pengajuan obat yang diberikan dan sesuai standar.

g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan


Dengan dilakukannya kegiatan ini instalasi ponek memiliki obat – obat
emergency yang sesuai standar. Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab (akuntabilitas) maka bisa menimbulkan ketersediaan
obat yang tidak sesuai standar

5. Kegiatan Kelima
a. Nama Kegiatan: Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di
emergency kit pada ruang PONEK RSUD Sinjai

b. Tahapan Kegiatan:
1) Membuat Format Evaluasi
Pada tanggal 27 Juli 2019 saya membuat Form evaluasi untuk menjamin
persediaan obat-obat emergency di ruang PONEK tetap terpenuhi di
setiap shift jaga.

Gambar 16 Mengecek
ketersediaan obat-obat
emergency di emergency
kit ruang PONEK

2) Melakukan Sosialisasi mengenai cara


pengisian Form Evaluasi.

36
Pada tanggal 1 Agustus 2019 saya melakukan sosialisasi mengenai cara
pengisian form evaluasi stok obat-obat emergency PONEK di Ruang
Dokter PONEK

Gambar 17 sosialisasi pengisian form evaluasi obat-obat emergency di


emergency kit ruang PONEK

Gambar 18 absen sosialisasi pengisian form evaluasi obat-obat emergency


di emergency kit ruang PONEK

3) Merekapitulasi obat-obat emergency ditiap shift jaga

37
Pada tanggal 1 Agustus 2019-15 Agustus 2019, bidan jaga merekapitulasi
ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK saat akhir shift yang
di dokumentasikan melalui form evaluasi.

Gambar 19
dokumentasi
hasil
rekapitulasi
obat-obat
emergency di
emergency kit
ruang PONEK

4) Melakukan pelaporan mengenai jumlah obat-obat emergency ditiap akhir


shift jaga.
Pada tanggal 1-15 Agustus 2019 dilakukan bidan melaporkan jumlah obat-
obat emergency di ruang PONEK tiap akhir shift jaga kepada dokter jaga.

Gambar 20. bidan melaporkan hasil rekapitulasi obat-obat emergency di


ruang PONEK kepada dokter jaga

c. Output Kegiatan: tersedianya obat – obat emergency di emergency kit dengan


jumlah memadai di tiap akhir shift.

38
d. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai Profesi ASN
Saya membuat dan mensosialisasikan formulir evaluasi ketersediaan obat
emergency di ponek. Yang merupakan bentuk musyawarah (nasionalisme)
Selanjutnya bidan melakukan rekapitulasi ketersediaan obat obat emergency di
ponek secara jujur (akuntabilitas) di tiap akhir shift jaga. Dan melaporkannya
kepada dokter jaga sabagai bentuk tanggung jawab (anti korupsi)

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di emergency kit
pada ruang PONEK RSUD Sinjai diharapkan dapat berkontribusi pada nilai Visi
RSUD Kabupaten Sinjai yakni Menjadi Rumah Sakit Kelas B dengan
Standar Paripurna dan Terbaik Dalam Pelayanan Publik di Sulawesi
Selatan yang secara spesifik terkait dengan Misi pertama yakni
“meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja organiasi yang
professional.”

f. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan Melakukan Evaluasi terhadap obat-obat emergency di emergency kit
pada ruang PONEK RSUD Sinjai merupakan bentuk penguatan nilai organisasi
Komitmen dalam menjamin mutu pelayanan RS.

g. Analisis dampak penerapan Nilai Profesi ASN dan Manfaat Kegiatan


Dengan dilakukannya evaluasi ketersediaan obat di tiap akhir shift, dokter dan
bidan di shift berikutnya mengetahui jumlah obat yang tersedia. Jika kegiatan
ini tidak dilakukan maka petugas yang jaga di shift berikutnya tidak mengetahui
ketersediaan obat-obat emergency yang berada di emergency kit PONEK.
Adapun pelaksanaan nya diperlukan kejujuran (antikorupsi) dalam pelaporan
nya. Sehingga petugas yang jaga dishift berikutnya dapat melakukan
penggantian bila ada obat-obat emergency yang kurang.

39
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5
Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik.
2. Rancangan aktualisasi perlu dibuat sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Rancangan aktualisasi tersebut diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada Aparatur Sipil Negara.
3. Aktualisasi diharapkan dapat menjadi bentuk pembiasaan atau habituasi pada
sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara sehari-hari ditempat kerja.
B. Saran

40
Harapannya agar aktualisasi ini dapat diaplikasikan di ruang perawatan lain di RSUD
Kab. Sinjai

41

Anda mungkin juga menyukai