Anda di halaman 1dari 95

Fisioterapi pada Kasus Geriatri

KUSTATI HASANAH
RSUP Dr KARIADI
SEMARANG
KUSTATI HASANAH
Fisioterapis RSUP DR Kariadi
Semarang

WA : 081 2281 94978


DEFINISI

“Menua (= menjadi tua = aging) adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan-perlahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita”. (Constantinides,
1994).
LANJUT USIA

 Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh)
tahun ke atas.
 Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin
( PMK NO 79 Tahun 2014)
 Pasien Geriatri adalah pasien usia 70 th dengan I diagnosa
PENYEBAB UHH MENINGKAT

1. Ilmu kesehatan Semakin Maju


2. Gaya Hidup sehat
3. Mudahnya akses ke pelayanan kesehatan
4. Angka kematian menurun dari kasus infeksi
5. Perbaikan sanitasi dan gizi
6. Keterlibatan diri dalam diet dan latihan
7. Keinginana untuk meningkatkan kesehatan dan menghindari ketuaan
PREVALENSI PENYAKIT KRONIK

 50% wanita
> 80 th mempunyai 2 atau lebih penyakit
 70% pria kronik

 Arthritis
 Tekanan darah tinggi
 DM
 Gangguan pendengaran
 Penyakit jantung
HAMBATAN FUNSIONAL

 Survey di USA th 1985  5,5 juta orang pembatasan aktivitas fungsional


kronik dlm berbagai tingkatan
 Lebih dari 70 th  “The frail Elderly”

 85% lansia 65-69

 66% lansia 80-84 No difficulity in self care/walking


 52% lansia > 85

Harris et al (1989)1/3 lansia > 80 th  tidak ada masalah dengan:


 Jalan ¼ mile

 Mengangkat 10 pounds

 Naik tangga 10 step tanpa istirahat

 Berlutut dan berjongkok


DISEASE & DISABILITY

Penyakit yang menyertai


 Cardio vaskuler

 Hipertensi

 Overweight

 DM

 Stroke

 Fraktur Hip  mortality rate 25 % 25-75% tidak dapat mencapai level


fungsional sebelumnya
FRAKTUR HIP

 Recovery to walk & ADL  6 bln (Mossey et all,1990,Mutran et al,1998)


 Poor recovery
 Older age

 Pre # depency

 Longer hospital stay

 Dementia

 Post surgical delirium

 No –contact with social support

 Breast cancer
 OA
10 KEBUTUHAN ORANG LANJUT USIA
1. Makanan cukup sehat
2. Pakaian & kelengkapannya
3. Perumahan/tempat tinggal/tempat berteduh
4. Perawatan dan pengawasan kesehatan
5. Bantuan teknis praktis sehari-hari/bantuan hukum
6. Transportasi umum bagi lansia
7. Kunjungan/teman bicara/informasi
8. Rekreasi dan hiburan sehat lainnya
9. Rasa aman & tentram
10. Bantuan alat2 panca indera
Sumber: R.Boedhi-Darmojo,Pidato Purna Tugas,Semarang, 2001.
4 ASUMSI DASAR

1. Lansia adl bagian dari proses tumbuh kembang.


 Orang yg memiliki usia kronologis 70 th mungkin memiliki usia fisiologis spt 50
th,sebaliknya orang yg memiliki usia 50 th mungkin memiliki banyak penyakit kronis shg
usia fisiologisnya 70 th.
2. Peningkatan jumlah lansia merupakan hasil dari perkembangan ilmu & teknologi abad ke 20.
 Menurut James Birren bertambahnya umur harapan hidup seseorang merupakan hasil dari
perkembangan di bidang ke dokteran (teknologi modernpenemuan tehnik pengobatan
terhadap penyakit ganas,tehnik bedah/operasi modern,serta tehnik & alat diagnostik)
3. Penuaan alamiah/fisiologis harus di bedakan dgn penuaan patologis
 Penurunan fungsi tidak hanya di sebabkan oleh faktor fisiologis tapi jg patologis

 Penurunan fungsi krn patologis bukan penuaan normal

4. Tidak satu teoripun mampu menjelaskan penuaan secara universal.


 Walaupun proses universal tapi tidak se orang pun yg mampu mengetahui mengapa
manusia tua pd usia yg berbeda-beda
PERUBAHAN FISIOLOGIS

1. Sistem Muskuloskletal
a. Jaringan penghubung (kolagen&elastin)

Upaya Fisioterapi untuk mengatasi hal itu dgn latihan


mobilitas
b. Kartilago

Untuk mengatasi hal itu dapat di berikan latihan tehnik


perlindungan sendi
c. Tulang

Latihan fisik dapat di berikan sebagai cara untuk


mencegah osteoporosis
d. Otot
( Sumber: Bonder & Wagner,1994,hlm.43)
 Dampak penurunan morfologis otot  penurunan kekuatan,
penurunan fleksibilitas ,peningkatan waktu reaksi & penurunan
kemampuan fungsional otot
 Untuk perubahan lebih lanjut dpt di berikan latihan u/
mempertahankan mobilitas
e. Sendi
Beberapa kelainan akibat perubahan sendi pd lansia al: osteoartritis,
artritis reumatoid, gout & psuedogoutbengkak, nyeri, kekakuan sendi,
keterbatasan LGS, ggn jalan & aktivitas keseharian lainnya
Upaya u/ mencegah kerusakan sendi dapat di berikan latihan tehnik
perlindungan sendi saat beraktivitas
PENUAAN BUKAN PENYAKIT

 Penuaan adalah proses alami, universal, kompleks, dan sangat individual,


yang ditandai dengan penurunan progresif dalam fungsi sebagian besar
sistem fisiologis dan psikologis, yang mengarah pada peningkatan
kelemahan, penurunan kapasitas untuk merespons stres, peningkatan insiden
penyakit, dan akhirnya kematian.
 Pemahaman ini sangat penting dalam menentukan intervensi mana yang
dapat menunda atau memperlambat proses penuaan dan memastikan
peningkatan kualitas serta kuantitas kehidupan
LANJUT USIA

 Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh)
tahun ke atas.
 Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin
( PMK NO 79 Tahun 2014)
POLIKLINIK GERIATRI
SUCCESFULL AGING (ROWE & KAHN)

Merupakan kombinasi dari :


1. Perubahan-penuaan terkait penuaan (tidak dapat dihindari)
2. Faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi (dapat dihindari) seperti
aktivitas fisik, gizi, dan manajemen stres.
PENUAAN YANG BAIK

Unsur-unsurnya adalah :
(1) Tidak adanya disease dan disability,

(2) Fungsi kognitif dan fisik yang baik, dan

(3) Dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan.


DAPATKAH PENUAAN DIPERLAMBAT?

 Peningkatan Usia Harapan hidup dapat diraih dengan : Aktivitas Fisik yang
teratur, kualitas hidup yang baik, kemandirian, fungsi kognitif, dan
kebahagiaan.
 Meningkatkan nutrisi, mengurangi jumlah total makanan yang dikonsumsi
dan mempertahankan aktivitas umum yang memadai dan olahraga fisik
dalam jumlah sedang telah diidentifikasi sebagai kunci untuk meningkatkan
penuaan sekunder dan meningkatkan harapan hidup.
EFFICIENCY OF ASSESSMENT
Problem area Screening measure Abnormal
response
Mobility Note the time after asking the patient: ’RISE Unable to task
FROM THE CHAIR, WALK 20FT, TURN , WALK 15 second
BACK TO THE CHAIR AND SIT DOWN’

Physical 1.Have you had any fall in last year? Yes to all six
disability

2.Do you have trouble with the activities of personal


Questions life like bath, dress, toilet or eat?

3.Do you have trouble with light house hold work


Like cooking?
4. Do you have trouble with heavy house hold work
like washing cloths?
5.Are you able to go out for shopping or to see a
family friend?

6.Are you able to do strenuous activities such as


cycling or fast walking?
EFFICIENCY OF ASSESSMENT
Problem area screening measure Abnormal response

Vision Test each eye with Snellen eye chart, Can’t read 20 /40
with glasses if applicable

Hearing Whisper short sentences at 6-12 inches Unable to hear

Urinary incontinence Do you have problem with urine leaks? Yes to the question

Nutrition , weight loss Have you lost weight ? If yes, how Loss of 5 per cent
much?
Weight /BMI BMI< 21

Memory Name 3 objects ask to recall in 5 min If remember <3

Depression Have you often been bothered by Yes to the question


feeling sad or depressed?
COMPONENTS OF ASSESSMENT

 HISTORY TAKING: General Guidelines


 Remember that patient having age related changes in
one or more body system.

 Keep the pace slower than usual

 Introduce yourself in start of history taking

 Address each individual as per her/his preference.


Sir, Madam, Mr., Mrs. Use rather than grandma or
grandpa

 Adopt the most effective way of communication such as


COMPONENTS OF ASSESSMENT
- Do not discuss the case with relative to the questions
as if he is not allow to participate in discussion. Never
ignore the presence of elderly

 Ensure that patient can hearing what is being said

 Provide glasses if needed

 Speak at eye level facing the patient

 Never treat the elderly as is a child

 Respect elderly as an individual.


COMPONENTS OF ASSESSMENT
 Subjective information and personal history:
 Age/sex
 Education/occupation
 Socioeconomic status etc.
 Present physical illness: chronic disease previous surgeries
or hospitalization

 Drug history: prescribed or non-prescribed drugs, drug


allergies
 Nutritional history: number of meals/day, contents of diet

 Family history: major disease in family, cause of death of


TUJUAN ASESMEN GERIATRI

 Menegakan diagnosis kelainan fisik/psikis yg bersifat fisiologis maupun


patologis
 Menegakan adanya gangguan organ/sistem (impairment) ketidakmampuan
(disability), ketidakmampuan sosial (handycap) untk dilakukan terapi dan
atau rehabilitasi
 Mengatahui sumberdaya sosial ekonomi dan lingkungan yg dapat
digunakan untk penatalaksanaan penderita tsb.
KEDUDUKAN FISIOTERAPI DALAM TIM INTERDISIPLIN

 Cakupan pendekatan masalah pd lansia meliputi bidang yg sangat luas


 Menurut WHO pendekatan masalah (assesment) pd lansia menyangkut 3 hal
berikut:
1. Disease/impairment (ada/tidaknya kelainan penyakit
2. Disabilities/kecatatan (yaitu hambatan scr anatomis/fungsional objektif
akibat penyakit yg di derita)
3. Handicap/hambatan (hambatan subjektif yg di rasakan lansia
u/melakukan aktivitas sosial sehari2/
3 MAJORS GROUP

1. Deconditioning

2. Cardiovascular Disease

3. Musculoskeletal Problems
1. DECONDITIONING
Deconditioning adalah masalah pada
lanjut usia yang diakibatkan oleh
pasien tidak menggunakan tulang
punggung/limb nya.

Treatment : Re-conditioning dengan


latihan Range of Motion, Strengthening
dan Endurance Exercise
2. PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Cth : Penyakit Jantung dan Stroke

Treatment : Exercise, Aqua Therapy, Electrical Stimulation, etc


3. MASALAH MUSKULOSKELETAL

Cth : Osteoarthritis dan Osteoporosis


KUALITAS SEORANG GERIATRIC PHYSIOTHERAPIST

1. Profound Knowledge
2. Caring Attitude
3. Good Communication Skill
4. Ability to think comprehensively and
out of the box
PERAN FISIOTERAPI


gangguan gerak fungsional, AKS, aktivitas
Fisioterapis berhubungan dgn
perawatan diri & adaptasi dgn lingkungan aktivitas sosial lansia
Mengunakan tehnologi:
1. lat.pencegahan osteoporosis
2. Lat.fisik u/ menjaga kebugaran jasmani
3. Lat.fisik u/ menjaga mobilitas postur
4. Teknik mengangkat & mengangkut
5. Tehnik perlindungan sendi
6. Tehnik konservasi energi
7. Tehnik peningkatan kekuatan otot
8. Tehnik memperbaiki koordinasi
9. Aksesibilitas lingkungan
10. Aktivitas seksual pd lansia
Aktivitas mjd sgt penting--->aktif & produktif dlm menikmati hari tua
PHYSIOTHERAPIST ROLE IN ELDERLY CARE

Physical therapists working with older adults must be prepared to serve as :


 educators (patient and community),

 autonomous primary care practitioners, and as consultants,

 clinical researchers (contributors and critical assessors),

 case managers,

 patient advocates,

 interdisciplinary team members,

 and practice managers


AKTIFITAS FISIK & EXERCISE
Aktifitas Fisik Exercise
Definisi : setiap gerakan tubuh yang melibatkan Definisi : gerakan tubuh yang berulang dan
kontraksi otot rangka dan meningkatkan pengeluaran direncanakan
energi fisik
Biasanya berupa kegiatan santai, memerlukan sedikit Dilakukan untuk mencapai suatu tujuan seperti
atau tidak ada pengawasan meningkatkan kekuatan, meningkatkan fleksibilitas,
atau aerobik..

intensitas lebih rendah (3-6 setara metabolik [METs]) Intensitas ditentukan dengan resep latihan
dari latihan, dan dapat dianggap aktivitas seperti biasa.

Selain kegiatan rekreasi, aktivitas fisik untuk orang Merujuk kepada penentuan dosis latihan untuk lanjut
dewasa yang lebih tua yaitu rekomendasi untuk 10.000 usia
langkah per hari.
1. EXERCISE
Latihan mempunyai dampak yang positif dan
berkepanjangan terhadap
 Penyakit kronis,

 Penurunan fungsional

 Peningkatan kualitas hidup

 Fungsi kognitif

 Mencegah dampak negatif dari pola hidup sedenter


PROGRAM LATIHAN LANSIA
MANFAAT FISIOLOGIS

 Peningkatan Fungsi Kardiovaskular dan


Kardiovaskular
 Peningkatan Massa Otot, Kekuatan, & Efisiensi
 Peningkatan Fleksibilitas, Koordinasi, dan
Keseimbangan
 Mengurangi Tingkat Kolesterol
 Meningkatkan Kontrol Berat dan Nutrisi
 Membantu Pencernaan & Mengurangi Sembelit
PROGRAM LATIHAN LANSIA
MANFAAT PSIKOLOGIS

 Mengurangi Kecemasan dan Ketegangan


 Harga Diri Meningkat

 Tingkat Energi Meningkat

 Pola Tidur yang Lebih Baik

 Peningkatan Sosialisasi

 Peningkatan Kualitas Hidup


RESEP AKTIVITAS FISIK

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) (2012):


Semua orang dewasa yang lebih tua harus melakukan setidaknya satu dari
opsi berikut secara teratur untuk mencapai jumlah aktivitas fisik yang
disarankan:
Opsi 1
 2 jam 30 menit (150 menit) aktivitas aerobik intensitas sedang (mis., Jalan cepat) setiap
minggu atau

Opsi 2
 1 jam 15 menit (75 menit) aktivitas aerobik dengan intensitas tinggi (mis. Jogging atau lari)
setiap minggu

Opsi 3
 Campuran setara aktivitas aerobik intensitas sedang dan kuat

Plus
 Latihan penguatan otot pada 2 hari atau lebih dalam seminggu yang menggerakkan

 semua kelompok otot utama (kaki, pinggul, punggung, perut, dada, bahu, dan lengan)
INTERVENSI FISIOTERAPI

 Fokus pada “Task-Spesific” dan “Relevant Activities”


 Pasien lanjut usia dapat berpartisipasi pada pada latihan individu maupun kelompok tanpa atau
dengan MODIFIKASI
 Modifikasi berupa : latihan simpel, perintah konsisten sederhana atau isyarat berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan individu, membuat kegiatan yang menyenangkan (menghindari
rasa sakit atau ketidaknyamanan), dan menetapkan tujuan yang sederhana, segera, dan relevan.
 Penekanan pada penguatan positif sambil menghindari kritik, penggunaan instruksi yang
konsisten, sederhana, memberikan isyarat sensorik, demonstrasi, pemberian waktu istirahat,
dan menghindari lingkungan dengan stimulus berlebihan bisa menjadi strategi tambahan untuk
memaksimalkan keberhasilan individu dalam sesi terapi fisik
 Latihan dilakukan berulang-ulang dan dengan terapis yang sama untuk membangun
kepercayaan dan konsisten
GOAL SETTING IN GERIATRIC PHYSICAL THERAPY

 Kemandirian Fungsional -> Ultimate Goal


 Mengurangi Nyeri

 Meningkatkan atau Mempertahankan ROM

 Meningkatkan atau Mempertahankan Strength dan Endurance of Movement

 Meningkatkan atau Mempertahankan Cardiovascular Endurance

 Meningkatkan atau Mempertahankan Status Ambulasi


CARA MENGHITUNG TARGET HEART RATE METODE
KARVONEN
 HRmax untuk seseorang berusia 60 tahun adalah 220 - 60 = 160 / menit
 Resting Heart Rate = 80/ menit
 THR Anda adalah 60 S/D 80 % dari denyut jantung maksimum.
 ( HR max – RHR ) x 60 % + RHR = 120 denyut/ mnt  target minimal
 ( HR max –RHR ) x 80 % + RHR = 144x/mnt  target Maksimal
1. STRENGTHENING EXERCISE

American College of Sports & Medicine (American Geriatrics Society,


2010). :
 Intensitas latihan dimulai 40% dari 1 Repetition Maximum (RM)
 1 RM adalah beban maksimal yang dapat diangkat satu kali melewati
sebuah LGS.
 Beban maksimal 80% dari 1 RM.
 Latihan dilakukan 1-4 seri dan 1 seri dilakukan 6-8 kali pengulangan
untuk menghindari kelelahan otot.
 Frekuensi latihan 2-3 kali seminggu
2. ELEKTROTERAPI

 HOT /COLD THERAPY


Indikasi :
 Mengurangi nyeri

 Meningkatkan oksigen ke
jaringan
 Meningkatkan perbaikan
jaringan otot,tulang dan
syaraf
3. HIDROTERAPI

 Indikasi :
• Penguatan otot
• Relaksasi dan perbaikan
sirkulasi
• Fleksibilitas
• Perbaikan keseimbangan
PENYAKIT GERIATRIK DAN INTERVENSINYA

1. OSTEOPOROSIS
2. PENYAKIT SENDI DEGENERATIF
3. STROKE DAN PENYAKIT PARKINSON
4. GANGGUAN DAN PENYAKIT KARDIOPULMONAL
5. GANGGUAN KOGNITIF
6. PENYAKIT INTEGUMEN
7. DIABETES MELITUS
8. IMMOBILISASI
9. FRAKTUR GERIATRIK
10. JATUH
OSTEOPOROSIS

 Osteoporosis adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan massa tulang


akibat kegagalan pembentukan tulang (aktifitas osteoblas) untuk
mengimbangi reabsobsi dan kerusakan tulang (aktivitas osteoklas).
 Menurut NOF (National Osteoporosis Foundation) memperkirakan 10 Juta
penduduk amerika osteoporotik.
 80 % wanita dan 20 % laki-laki.
 Penurunan struktur tulang dapat menyebabkan fraktur, nyeri tulang dan
hambatan mobilitas, disamping itu dapat pula mengakibatkan deformitas
skeleton, seperti kifosis dan pemendekan tubuh.
INTERVENSI FISIOTERAPI PADA OSTEOPOROSIS

 Strengtening Exercise extremitas superior dan inferior.


 Latihan mengunakan alat bantu

 Latihan jalan 30 menit setiap hari dan menggunakan sabuk beban

 Naik turun tangga

 Latihan keseimbangan fungsional

 Latihan postural, latihan gaya jalan dan fleksibilitas


PENYAKIT SENDI DEGENERATIF

OA ( Osteoartritis ) adalah gangguan sendi progresif non-inflamasi.


Biasanya menyerang sendi panggul , lutut , jari dan punggung.
Insiden Osteoartritis meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
TUJUAN INTERVENSI FISOTERAPI :

1. Reduksi Nyeri dan spasme otot dengan modalitas fisik dan relaksasi
2. Latihan dan aktifitas terapeutik, untuk mempertahan atau memperbaiki
LGS,mengoreksi keseimbangan otot, strengtening dan keseimbangan
3. Program akuatik, latihan di kolam renang
4. Latihan menggunakan alat bantu untuk ambulasi
5. Edukasi penurunan berat badan dan gaya hidup sehat
1. DEKONDISI
Dekondisi adalah masalah pada lanjut usia yang
diakibatkan oleh pasien tidak menggunakan
tulang punggung/limb nya.

Treatment : Re-conditioning dengan latihan


Range of Motion, Strengthening dan Endurance
Exercise
STROKE

 Stroke adalah defisit neurologis fokal dan mendadak yang terjadi akibat lesi
iskemik atau hemoragik di dalam otak.
 Kemungkinan terjadi penurunan keterampilan mobilitas, keterbatasan
fungsional, kerusakan gaya jalan, kerusakan kendali postur dan
keseimbangan, serta hambatan ADL
INTERVENSI FISIOTERAPI PADA STROKE

1. Latihan posisioning
2. Latihan transfer
3. LGS dan latihan penguatan
4. Teknik fasilitasi dan inhibisi
5. Latihan gaya jalan
6. Pelatihan koordinasi dan keseimbangan
7. Pendidikan kesehatan
PENYAKIT PARKINSON

 Penyakit progresif kronik pada sistem saraf


 Kemungkinan kerusakan : kekakuan, bradikinesia, tremor saat istirahat dan
gangguan reflek postural
 Kemungkinan keterbatasan fungsional : penurunan keterampilan mobilitas,
kesulitan memulai pergerakan dan episode beku, perlambatan gerakan, defisit
gaya jalan defisit ADL
INTERVENSI FISIOTERAPI PARKINSON

 Latihan gaya berjalan


 Latihan peregangan

 Latihan napas

 Latihan relaksasi

 Teknik fasilitasi dan inhibisi

 Latihan keseimbangan dan koordinasi

 Latihan fungsional
GANGGUAN DAN PENYAKIT KARDIOPULMONAL

1. Penyakit Arteri dan Koroner ( CAD ) : penyempitan arteri kororner yang


disebabkan arteriosklerosis.
2. Gagal jantung kongestif ( CHF ) : ketidakmampuan jantung untuk
mensirkulasi darah secara efektif dan memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh.
3. Penyakit pembuluh darah perifer
4. PPOK
5. Pneumonia
INTERVENSI CARDIOPULMONAL

1. Pendidikan kesehatan pencegahan CAD al merokok, pengendalian


hipertensi.
2. Program latihan jantung
3. Mempertahankan konsistensi obat
4. Latihan tidak melebihi frekuensi yang dianjurkan
5. Latihan aerobik
6. Meningkatkan kapasitas fungsi pasien
GANGGUAN KOGNITIF

1. Dementia : penurunan progresif dan irreversible pada fungsi intelektual dan


memori, yang menyebabkan penurunan kemampuan sosial, okupasional
dan intelektual.
2. Delirium : merupakan status agitasi konfusi reversibel akut walaupun dapat
berpotensi ireversible,
3. Depresi : gangguan alam perasaan yang ditandai dengan kurang minat atau
kesenangan dalam aktifitas dan kehidupan.
INTERVENSI GANGGUAN KOGNITIF

1. Mempertahan kemampuan fungsional pasien yang masih ada


2. Penggunaan perintah yang konsisiten
3. Penggunaan komunikasi nonverbal
4. Simulasi intelektual yang sederhana dan disukai
5. Intervensi pisik teratur, seperti berjalan, keseimbangan untuk mencegah
jatuh
MASALAH DAN PENYAKIT INTEGUMEN

1. Luka decubitus merupakan area setempat yang mengalami iskemia


jaringan dan pembentukan ulkus.
2. Herpes zoster : terjadi akibat infeksi virus akut dan berkaitan dengan
radang ganglia radik posterior pada syaraf spinal atau saraf ferifer cranial
3. Kanker kulit. Tipe kanker ini karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa
dan melanoma ganas.
INTERVENSI LUKA DECUBITUS

1. Perhatian khusus pada area yang berpotensi kerusakan kulit


2. Inspeksi kulit secara teratur
3. Pendidikan kesehatan pasien dan keluarga
4. Perawatan kulit
5. Peredaan tekanan : sering mengubah posisi setiap dua jam.
6. Penggunaan alat pereda tekanan
7. Peningkatan ambulasi
DIABETES MELITUS

Diabetes melitus ( DM ) : merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang


ditandai dengan peningkatan kadar gula darah ( Hiperglikemia ) dan gula
didalam urine ( Glikosuria ).
Ada 2 tipe :
Diabbetes melitus tipe 1 : tergantung insulin atau diabetis juvenil
Diabetes tipe 2 : tidak tergantung insulin.
INTERVENSI DIABETES MELITUS
1. Pengkajian diet
2. Latihan fisik dan aktifitas
3. Uji latihan sebelum latihan fisik
4. Pantau pasien terhadap hipoglikemia
5. Pendidikan kesehatan pasien mengenai hipoglikemia selama latihan
IMMOBILISASI

Immobilisasi merupakan hambatan mobilitas yang dapat terjadi akibat penyakit


dan keterbatasan fungsi siring meningkatnya usia.
Akibat immobilisasi :
Luka dekubitus, kontraktur, kehilangan massa tulang, atrofi otot dan juga dapat
kehilangan kemandirian dan menjadi tergantung pada orang lain
INTERVENSI IMMOBILISASI

1. Meningkatkan fungsi optimum pasien


2. Mencegah cidera
3. Membina hubungan supportif dengan pasien dan keluarga
4. Menyertakan pasien dan keluarga dalam pembuatan keputusan latihan.
FRAKTUR GERIATRIK

Fraktur geriatrik berkaitan dengan penurunan kepadatan tulang dan berbagai


faktor resiko terutama untuk pasien lansia.
1. Fraktur panggul
2. Fraktur kompresi vertebra
3. Fraktur tekan, yang merupakan fraktur halus, retak rambut tanpa cidera
jaringan lunak.
4. Fraktur extremitas.
JATUH

Masalah kesehatan individu yang sering terjadi pada lansia adalah jatuh,
sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan pada lansia itu sendiri dan
mengakibatkan kehilangan rasa percaya diri mengenai kemampuan untuk
mandiri, penurunan motivasi serta aktifitas.
PENYEBAB JATUH

1. Faktor instrinsik : terkait usia, penurunan proprioceptif, penurunan reflek


penegakan tubuh, penurunan tonus dan kekuatan otot,
2. Faktor Ektrinsik : pencahayaan buruk, peletakan furniture, permukaan
lantai tidak rata atau licin, perlengkapan kamar mandi yang tidak memakai
pegangan.
INTERVENSI UNTUK JATUH

1. Meminimalkan semua faktor resiko jatuh


2. Meningkatkan mobilitas fungsional
3. Latihan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas
4. Latihan keseimbangan dan gaya berjalan
5. Latihan fungsional, fokus dari duduk ke berdiri
6. Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi jatuh.
TERAPI AKTIFITAS FUNGSIONAL

Pengertian
Terapi aktifitas adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang
bagi lansia.

Tujuan :
 Mengisi waktu luang bagi lansia

 Meningkatkan kesehatan lansia

 Meningkatkan produktifitas lansia

 Meningkatkan interaksi sosial antar lansia


Terapi Okupasi
 Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan produktivitas
dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan.
Misalnya : membuat kipas, membuat keset, membuat sulak dari tali rafia,
membuat bunga dari bahan yang mudah di dapat (pelepah pisang, sedotan,
botol bekas, biji-bijian, dll), menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja
bakti (merapikan kamar, lemari, membersihkan lingkungan sekitar,
menjemur kas
Terapi Kognitif
 Bertujuan agar daya ingat tidak menurun. Seperti
menggadakan cerdas cermat, mengisi TTS, tebak-tebakan,
puzzle,

Life Review Terapi


 Bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri
dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Misalnya :
bercerita di masa mudanya
Rekreasi
 Bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan rasa
bosan, dan melihat pemandangan.
 Misalnya : mengikuti senam lansia, posyandu lansia, bersepeda, rekreasi ke
kebun raya bersama keluarga, mengunjungi saudara, dll.

Keagamaan
 Bertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan
meningkatkan rasa nyaman. Seperti menggadakan pengajian, kebaktian,
sholat berjama’ah, dan lain-lain.
Terapi Keluarga
 Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga
sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi jenis
ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-
fungsi yang dituntut oleh anggotanya.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LANSIA

Identifikasi masalah
1. Anamnesis
Mencari data umum lansia dan juga riwayat penyakit yang pernah di derita
2. Inspeksi
Melihat keadaan fisik secara umum pada lansia dan gangguan yang dialaminya
3. Orientasi
Melihat dan memperhatikan kemampuan fungsional lansia secara umum
4. Pemeriksaan fisioterapi
Pemeriksaan fungsi dasar
Pemeriksaan khusus ( pemeriksaan spesifik )
Pemeriksaan tambahan ( pemeriksaan penunjang )
5. Menentukan diagnosa Fisioterapi
PROGRAM FISIOTERAPI RAWAT INAP

A. Aktivitas di tempat tidur


 Positioning, alih baring, latihan pasif & aktif LGS

B. Mobilisasi
 Latihan bangun sendiri, duduk, transfer dari tempat tidur ke kursi,
berdiri, jalan
 Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari : mandi, makan, berpakaian,
dll
CONTOH KASUS PASIEN MULTI DIAGNOSA

 Pasien dengan usia 70 tahun


 Dx : post trauma, tirah baring lama
 menderita stroke 1 th lalu, hemiparese sinistra
 # collum femur rencana dilakukan AMP
 Pre op dipasang skin traksi
 luka pada kulit ulcus laceratum : Quadricep
femoris,hamstring, tibialis, gastrocnemius
 Hipertensi dan DM terkontrol
PEMASANGAN SKIN TRAKSI
IMPAIRMENT

Penurunan LGS
 Nyeri : Flexi Full

 Oedema

 Atropi

 Statik hipotensi
FUNGTIONAL LIMITATION

 Fungsional tungkai

 ADL pribadi
INTERVENSI

 Perhatikan KU pasien
 Perhatikan kondisi lokalnya
 Berkesinambungan sesuai kondisi

Latihan dihentikan jika :

1. Tek sistolik istirahat < 90 mmHg atau >220


2. Tek diastolik istirahat > 110 mm Hg
3. Denyut jantung ist < 50 atau > 120 /menit
4. Ejection fraction < 30%
5. Sesak nafas atau nyeri dada sewaktu latihan
PROGRAM FISIOTERAPI

 Memelihara/meningkatkan ROM
 Meningkatkan Kebugaran.

 Breathing exercise

 Menurunkan oedema

 Mencegah komplikasi tirah baring

 Mobilisasi bertahap

 Meningkatkan ADL
INTERVENSI FISIOTERAPI

 Statik kontraksi
 ROM Exercise

 General exercise

 BE

 Alih baring

 Mobilisasi duduk

 Ambulasi
TIGA KEBAHAGIAAN

1. KEBAHAGIAAN FISIKAL
2. KEBAHAGIAAN EMOSI
3. KEBAHAGIAAN SPIRITUAL
KEBAHAGIAAN SPIRITUAL
DAFTAR PUSTAKA
1. Guccione andrew, 2012, geriatric physical therapy, third edition, elseiver
USA.
2. Irimia, olga deebren, 2017, fisioterapi praktek klinis, edisi ke 2, EGC,
jakarta
3. Martono hadi, kris-pranarka, 2014, geriatri ( ilmu kesehatam usia lanjut ),
edisi ke 5, FKUI jakarta.
4. Multani narinder,2007, Principles of geriatric physiotherapy, first edition,
patiala punjab, new delhi
TERIMA KASIH
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai