Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

DASAR – DASAR LAYANAN KESEHATAN

PERAWATAN PADA LANSIA (DIABETES MELITUS) Ibu A.S

OLEH :

VANEZA CHELSEA MANOPO

FASE E LAYANAN KESEHATAN 1

SMKS KRISTEN 2 TOMOHON


2022
PEMBAHASAN

Hidup sehat merupakan bagian dalam iman yang sehat jasmani maupun rohani. Hidup
sehat adalah tentang gaya pola hidup yang memperhatikan kondisi kesehatan. Tak hanya soal
makanan, tetapi juga kebiasaan kita dalam berolahraga dan menjalani gaya hidup sehari-hari.
Seperti menjaga pola makan, tidur yang teratur, rajin membersihkan diri, rajin berolahraga
agar supaya tidak mudah terkena penyakit.

Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, yaitu :
1) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi).
2) Kolestrol.
3) Diabetes.
4) Asam Urat.
5) Asam Lambung.

Seorang lansia bernama Ny.A berusia 64 Tahun menderita penyakit DIABETES


MELITUS. Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis (penyakit gula)
merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin, sehingga gula di dalam darah tidak dapat di
metabolisme. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah di rawat di rumah sakit
selama 1 minggu karena diabetes atau bisa dibilang kadar gula tinggi dan pasien merasakan
gejala-gejala seperti : pusing, gelisah, susah tidur, dan nafsu makan menurun.

Berikut ini batas kadar gula darah normal pada orang dewasa yang sehat, yaitu :
 Sebelum makan, normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70-130
miligram/desiliter.
 Setelah makan, kadar akan naik dari batas tersebut yaitu kurang dari 140
miligram/desiliter setelah 2 jam.

 Cara Mencegah Penyakit Diabetes Melitus


1) Menerapkan Pola Makan Sehat.
2) Melakukan Pengecekan Gula Darah Secara Berkala.
3) Mengelola Stres.
4) Rajin Minum Air Putih.
1. KLASIFIKASI LANSIA MENURUT WHO
A. Menurut Usia
1) Usia pertengahan (Midle Age), usia 45-95 tahun.
2) Usia lanjut (Elderly), usia 60-75 tahun.
3) Usia lanjut tua (Old), usia 75-90 tahun.
4) Usia sangat tua (Veriold), usia 90 tahun keatas.

B. Menurut Karakteristik Fisiologi


1) Usia 65-75 tahun dikatakan relatif masih vit dan aktif.
2) Usia 75-84 tahun tidak sakit dan disabiliti meningkat, tetapi masih 50%
mampu menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa batasan.
3) Usia 85 keatas yang paling rapuh dan menbutuhkan bantuan, aktivitas tertentu
saja ada juga yang tidak bisa melakukan aktivitas apapun.

C. Menurut Kondisi Fisik


Secara umum kondisi fisik lansia dapat digolongkan menjaga 3 golongan, yaitu :
1) Golongan 1 = Mengalami perubahan secara normal.
2) Golongan 2 = Mengalami keterbatasan.
3) Golongan 3 = Cacat (Disabiliti).

D. Menurut Masalah Psikologi


Lansia dapat digolongkan atas permasalahan yang dihadapi, yaitu :
1) Lansia sangat tua.
2) Lansia duda/janda.
3) Lansia kesepian.
4) Lansia berdukacita mendalam.
5) Lansia depresi.
6) Lansia bermasalah dalam pekerjaan.

E. Menurut Perilaku Lansia


1) Mengalami perubahan fisik dan perilaku.
2) Perubahan aspek psiko sosial.
3) Perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
4) Perubahan dalam peran sosial di masyarakat.
2. 10 LANGKAH YANG BAIK DAN BENAR DALAM MERAWAT LANSIA
1) Memprioritaskan Keamanan Lansia
Dalam perawatan lansia, salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah
keamanannya. Apalagi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pertambahan
usia memang membuat tubuh menjadi tidak sekuat dahulu. Hal ini membuat lansia
lebih rentan jatuh. Untuk menghindari hal tersebut, lakukan modifikasi terhadap
tempat tinggal lansia.

2) Kebutuhan Asupan Nutrisi


Penting memperhatikan kebutuhan gizi untuk lansia sebagai bagian dari
perawatan lansia. Sama seperti kebanyakan orang, lansia juga memerlukan zat gizi
yang seimbang dan beragam. Menerapkan pola makan sehat lansia dapat
membantu mencegah timbulnya penyakit.

3) Membantu Lansia Untuk Tetap Aktif Dalam Berkegiatan


Salah satu kunci untuk hidup lebih lama adalah lansia yang sehat dan bahagia.
Perawatan untuk lansia agar senantiasa berbahagia adalah membantunya agar
tetap aktif berkegiatan dan bersosialisasi dengan banyak orang.

4) Memenuhi Kebutuhan Lansia


Dalam perawatan lansia, selain memenuhi kebutuhan gizi, Anda juga perlu
memenuhi kebutuhan lansia lainnya. Sebagai contoh, Anda perlu membantu lansia
untuk berbelanja kebutuhannya, melakukan pekerjaan rumah, dan menemaninya
selama berada berada dalam rumah.

5) Menerima Bantuan Dari Orang Lain


Merawat lansia seorang diri bukan perkara mudah. Apalagi, perawatan lansia
sering kali menguras pikiran dan tenaga Anda sebagai perawat. Demi kesehatan
fisik dan mental tetap terjaga, jangan ragu untuk menerima atau bahkan meminta
pertolongan kepada orang lain, khususnya anggota keluarga, teman, dan tetangga.
6) Memahami Kondisi Kesehatan Lainnya
Perawatan lansia merupakan salah satu hal yang sangat penting, khususnya
bagi penyandang disabilitas atau memiliki penyakit tertentu. Sebagai perawat,
Anda tentu harus memahami betul kondisi kesehatan lansia agar siap terhadap
berbagai kemungkinan yang terjadi.

7) Membantu Jadwal Dengan Anggota Keluarga Lainnya


Jika Anda melakukan perawatan bersama dengan anggota keluarga lain,
cobalah untuk menyusun jadwal untuk bergantian merawat dan menjaga lansia.
Hal ini akan memudahkan Anda dan anggota keluarga lain untuk adil dalam
berbagi tugas dan mentaatinya.

8) Mendampingi Saat Mengurus Berkas Penting


Perawatan lansia yang bisa Anda berikan untuk orang terdekat tidak hanya
seputar kesehatan, tapi juga berbagai hal lain yang tidak kalah penting, misalnya
mengurus legalitas berkas-berkas penting. Biasanya, lansia sudah mulai memiliki
kesulitan untuk membaca, memahami isi berkas dan dokumen, dan lain-lain.

9) Memastikan Kesehatan Diri Sendiri


Meski masih bisa melakukan banyak hal secara mandiri, bukan berarti Anda
boleh melepaskan pengawasan kepada lansia. Usahakan untuk selalu memastikan
lansia berada dalam pengawasan Anda atau orang lain. Hindari membiarkan lansia
benar-benar sendirian.

10) Menjaga Kesehatan Diri Sendiri


Terlalu sibuk merawat lansia dapat membuat Anda lupa terhadap kesehatan
fisik dan mental diri sendiri. Padahal, kedua aspek tersebut penting dalam
perawatan lansia. Terlebih jika banyak hal lain yang juga membutuhkan perhatian
Anda, misalnya pekerjaan, anak, dan masih banyak lagi.
PENUTUP

Kesimpulan dari pembahasan tersebut bahwa betapa pentingnya menjaga pola hidup
yang sehat dan menjaga pola makan, berolahraga agar supaya tubuh kita tetap sehat secara
jasmani maupun rohani, dan dengan ini kita lebih memahami tentang penyakit diabetes
melitus dan cara merawat lansia yang baik dan benar. Sehingga kedepannya pada saat
melakukan praktek tidak ada kesulitan dan bisa melakukan praktek dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai