Anda di halaman 1dari 34

Peran Kader Untuk

Menjaga Kesehatan Lansia

dr Aulia Rizka SpPD-KGer


Proses Menua

Setelah umur 30, organ tubuh menurun fungsinya kira-kira 1%


setiap tahun.

Setelah umur 50, otak menurun fungsinya kira-kira 1% setiap


tahun

Kalau kita sekarang umur 50, berapa fungsi organ yang tersisa?
Usia Kronologis Tidak Sama Dengan Usia Biologis

Usia kronologis: usia sesuai KTP


Usia biologis: usia organ tubuh kita
bisa lebih tua/muda dari usia kronologis

Usia Lanjut:
lebih dari 60 tahun
https://thoughtcatalog.files.wordpress.com/2014/06/shutters
tock_72572299.jpg
Sumber: Riskesdas - Litbangkes, 2018
Apa saja ciri lansia sehat?
Lansia Sehat dan Lansia Bugar

Lansia sehat adalah lansia Lansia yang bugar jasmani


yang memiliki keadaan baik adalah lansia yang memiliki
secara fisik, mental, dan kesanggupan untuk
spiritual maupun sosial melakukan kerja secara
yang memungkinkan lansia efisien, tanpa menimbulkan
tersebut hidup produktif kelelahan yang berarti.
Mengapa lansia berbeda?
Kalau sakit
gejalanya sering Biasanya Sering ada masalah
tidak khas/berbeda penyakitnya banyak gizi
dengan orang muda

Perlu dibantu
melakukan aktivitas Obatnya banyak
sehari-hari
Geriatri adalah Lansia yang Sakit

• SEARO/WHO
Individu berusia 60 tahun atau lebih DAN
Memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan atau dengan disabilitas

• Permenkes No. 79 tahun 2014:


Pasien geriatri adalah pasien lansia dengan beberapa penyakit dan/atau
hendaya sebagai akibat dari penurunan fungsi organ, masalah psikologi,
sosial, ekonomi, lingkungan yang membutuhkan penanganan secara
holistik dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja interdisiplin.
Penyakit yang sering terjadi pada lansia

Stroke
Diabetes/ Pengeroposan
kencing manis tulang/osteoporosis

Demensia/
Pikun
Penyakit jantung
Pengapuran sendi
koroner
Penyakit yang sering dialami lansia
Penyakit Ciri-ciri
Diabetes/kencing manis Sering lapar, sering haus, berat badan turun, gula darah
tinggi
Hipertensi/darah tinggi Sakit kepala, tekanan darah tinggi
Stroke Mendadak tidak sadar, salah satu sisi tubuh lemas atau sulit
digerakkan
Tulang keropos Tulang keropos, bila jatuh mudah patah
Pengapuran sendi Lutut nyeri kadang bengkak, sulit sujud/rukuk

Serangan jantung Dada terasa berat dan nyeri, sulit bernafas,


Demensia/pikun Mudah lupa, mengulang perkataan
44% Lansia Indonesia
Memiliki Multimorbiditas
Pusdatin Kemenkes, 2020

Penyakit tersering lansia Indonesia tahun 2018

Hipertensi: Gangguan gigi Gangguan Diabetes


Arthritis: 18%
63.5% geligi: 53.6% oral: 17% Melitus: 5.7%

Penyakit
Gagal Ginjal: Keganasan
Jantung Stroke: 4.4%
0.8% (Kanker): 0.4%
Koroner: 4.5%

Dementia In 2015à 0.404%. In 2030 à up to 0.74%. in 2050à up to 1.556%


Siti Setiati,Gejala tanda Covid19 lansia
Sindrom Geriatri

Kumpulan gejala yang


banyak dialami oleh pasien
lansia

Berkaitan dengan proses


menua dan penyakit yang
dialami
1. Imobilitas

Tidak mampu berpindah posisi lebih dari 72 jam


Menyebabkan: sulit BAB, gampang terkena infeksi, pengentalan darah

2. Instabilitas
Penurunan keseimbangan saat berjalan
Bisa karena gangguan sendi, gangguan
penglihatan, kurang cairan
Menyebabkan: mudah jatuh à patah tulang
3. Inkontinensia
Tidak mampu menahan BAB atau BAK

4. Gangguan kognitif
Penurunan memori, kemampuan membuat keputusan, kemampuan berbahasa
5. Infeksi
Mudah terjadi infeksi, misal infeksi saluran nafas atau infeksi saluran kemih
Gejalanya bisa bukan demam à misal nafsu makan turun, kelihatan
mengantuk/lemas

6. Gangguan melihat/mendengar
Penurunan kemampuan mata dan telinga
7. Irritable colon/gangguan
saluran cerna
Perut mudah penuh, gangguan saluran cerna lain
Sering membuat nafsu makan turun

8. Isolasi
Menarik diri dari lingkungan, tampak sedih, tidak mau makan
Tidak mau melakukan aktivitas yang biasanya disukai
9. Inanisi/gangguan nutrisi
Nafsu makan turun karena berbagai sebab à turun berat badan

10. Impekunitas/kesulitan
keuangan
Penghasilan menurun à kesulitan memenuhi kebutuhan primer/sekunder
11. Iatrogenesis/salah perlakuan
Tidak mengetahui bagaimana memperlakukan lansia dengan benar

12. Insomnia
Sulit memulai tidur, bila terbangun, sulit tidur kembali
13. Immune deficiency
Gangguan kekebalan tubuh à mudah mengalami infeksi

14.Impotensi
Gangguan fungsi seksual
PANDUAN- ICOPE/ ASUHAN LANSIA
TERPADU
Alur Umum Pendekatan Asuhan Terpadu
KOMUNITAS/FASKES
Skrining Penurunan Kapasitas Intrinsik PRIMER

Melakukan Penilaian Berbasis Individual di Layanan Kesehatan Primer


FASKES PRIMER/
PUSKESMAS
Menentukan Tujuan Asuhan & Membuat Rencana Asuhan Individual

Menjamin Alur Rujukan & Pemantauan Rencana Asuhan yang Terhubung dengan Asuhan FASKES PRIMER/
Spesialis Geriatri PUSKESMA DAN
RUMAH SAKIT –
LAYANAN TIM
Melibatkan Masyarakat dan Mendukung Pendamping Lansia GERIATRI
(SPESIALISTIK)
SKRINING LANSIA SEDERHANA (SKILAS)
Kondisi Prioritas Terkait
Penurunan Kapasitas Pertanyaan Hasil
Intrinsik
Penurunan Kognitif 1. Mengingat tiga kata: bunga, pintu, nasi (sebagai contoh) ☐Salah pada salah satu
2. Orientasi terhadap waktu dan tempat: pertanyaan
a. Tanggal berapa sekarang? ☐Tidak dapat
b. Di mana kamu berada sekarang (rumah, klinik, dsb.) mengulang ketiga kata
3. Ulangi ketiga kata tadi
Keterbatasan mobilisasi Tes berdiri dari kursi: Berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan
tangan.
Apakah orang tersebut dapat berdiri di kursi sebanyak 5 kali dalam 14 ☐Tidak
detik?
Malnutrisi 1. Apakah berat badan Anda berkurang >3 kg dalam 3 bulan terakhir ☐Ya
atau pakaian menjadi lebih longgar?
2. Apakah Anda hilang nafsu makan? ☐Ya
3. Apakah ukuran lingkar lengan atas (LLA) <21 cm? ☐Ya

Gangguan Penglihatan Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, ☐Ya
membaca, penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, Jika tidak, lakukan tes
tekanan darah tinggi)? MELIHAT
Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat tes bisik ☐Tidak
Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh:
• Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa ☐Ya
• Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu ☐Ya
Instrumen Penilaian Asuhan Terpadu Lansia
oleh Kader di Komunitas

Penurunan Kognitif Instrumen Pertanyaan WHO

Keterbatasan Mobilitas Tes Berdiri dari Kursi (Chair Rise Test)

Malnutrisi Instrumen Pertanyaan WHO

Gangguan Penglihatan Tes Penglihatan dengan MELIHAT (Finger Counting)

Gangguan Pendengaran Tes Bisik

Gejala Depresi Instrumen Pertanyaan WHO


Tes Berdiri dari Kursi (Chair Rise Test)

Petunjuk: Tanyakan “Apakah Anda pikir akan aman bagi Anda untuk
mencoba berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan lengan Anda?”
(contohkan gerakan kepada orang tersebut).
Jika YA, minta untuk:

• Duduk di tengah kursi


• Silangkan dan letakkan tangan mereka di atas dada
• Naik ke posisi berdiri sempurna dan kemudian duduk lagi
• Ulangi lima kali secepat mungkin tanpa berhenti duduk di tengah kursi
Hitung waktu yang dibutuhkann – penilaian lebih lanjut diperlukan jika
seseorang tidak dapat berdiri lima kali dalam waktu 14 detik.
Tes MELIHAT (Finger Counting)

Mengambil jarak dengan berjalan 20


langkah normal orang dewasa dari
o Jalan 20 langkah = 6 meter orang yang akan diperiksa.

o Posisi orang yang akan diperiksa dengan pemeriksa berhadapan

o Langkah kaki biasa normal orang dewasa, tidak berlari atau melompat
saat melangkah

o Pemeriksaan dilakukan pada tempat yang tidak gelap (tempat terang


atau dengan pencahayaan yang bagus)

o Baik pemeriksa maupun yang akan diperiksa tidak boleh berada pada
sorotan lampu (agar tidak kesulitan dalam melihat)
Tes MELIHAT (Finger Counting)

o Jari pemeriksa dan mata yang diperiksa harus sejajar, tidak boleh lebih
tinggi atau lebih rendah
o Mata diperiksa secara bergantian dengan menutup salah satu mata
yang tidak diperiksa
o Mata ditutup harus dengan telapak tangan (agar tidak mengintip dari
sela jari tangan) dan tidak boleh menekan bola mata
Lakukan hitung jari mulai dari mata
kanan, mata kiri ditutup dengan o Jari tangan pemeriksa saat melakukan pemeriksaan hitung jari tidak
telapak tangan, kemudian lanjutkan boleh berurutan
pemeriksaan yang sama pada mata
kiri.
Tes MELIHAT (Finger Counting)

Hitung jawaban 3 kali benar secara berturut-turut


pada masing-masing mata. Apabila kurang dari 3,
maka terdapat gangguan penglihatan.

o Pemeriksaan dilakukan pada masing-masing mata

o Dikatakan tidak ada gangguan penglihatan jika benar


dalam hitung jari 3 kali berturut-turut

o Jika dalam pemeriksaan 3 kali hitung jari tersebut salah


maka dicurigai mempunyai gangguan penglihatan
Tes Bisik

Berdiri di belakang dengan jarak sekitar satu lengan, menghadap ke satu sisi orang yang
diperiksa. Pemeriksaan dilakukan di ruang kedap suara.
Minta orang yang diperiksa/asisten untuk menutup telinga sebelah (yang tidak tidak diperiksa)
dengan menekan tragus (tonjolan di depan telinga yang menutupi sebagian lubang telinga).
Buang nafas dan perlahan bisikkan empat kata. Gunakan kata umum, yang tidak berhubungan.
Kata-kata sebaiknya familiar oleh orang yang diperiksa, seperti “ikan, api, taman, sepeda).
Minta orang yang diperiksa untuk mengulang kata-kata Anda. Kata-kata Anda harus diucapkan
satu per satu, dan tunggu jawaban masing-masing pada satu waktu. Jika mengulangi lebih dari
tiga kata dan Anda yakin bahwa dia dapat mendengar dengan jelas, maka orang tersebut
kemungkinan memiliki pendengaran normal di telinga ini.
Pindah ke posisi sebelahnya dan uji telinga di sisi tersebut. Gunakan kata-kata yang berbeda.
SKRINING LANSIA SEDERHANA (SKILAS)
Kondisi Prioritas Terkait
Penurunan Kapasitas Pertanyaan Hasil
Intrinsik
Penurunan Kognitif 1. Mengingat tiga kata: bunga, pintu, nasi (sebagai contoh) ☐Salah pada salah satu
2. Orientasi terhadap waktu dan tempat: pertanyaan
a. Tanggal berapa sekarang? ☐Tidak dapat
b. Di mana kamu berada sekarang (rumah, klinik, dsb.) mengulang ketiga kata
3. Ulangi ketiga kata tadi
Keterbatasan mobilisasi Tes berdiri dari kursi: Berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan
tangan.
Apakah orang tersebut dapat berdiri di kursi sebanyak 5 kali dalam 14 ☐Tidak
detik?
Malnutrisi 1. Apakah berat badan Anda berkurang >3 kg dalam 3 bulan terakhir ☐Ya
atau pakaian menjadi lebih longgar?
2. Apakah Anda hilang nafsu makan? ☐Ya
3. Apakah ukuran lingkar lengan atas (LLA) <21 cm? ☐Ya

Gangguan Penglihatan Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, ☐Ya
membaca, penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, Jika tidak, lakukan tes
tekanan darah tinggi)? MELIHAT
Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat tes bisik ☐Tidak
Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh:
• Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa ☐Ya
• Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu ☐Ya
Bila Kader menamukan 1
masalah saja à
Rujuk ke Puskesmas
Alur Umum Pendekatan Asuhan Terpadu
KOMUNITAS/FASKES
Skrining Penurunan Kapasitas Intrinsik PRIMER

Melakukan Penilaian Berbasis Individual di Layanan Kesehatan Primer


FASKES PRIMER/
PUSKESMAS
Menentukan Tujuan Asuhan & Membuat Rencana Asuhan Individual

Menjamin Alur Rujukan & Pemantauan Rencana Asuhan yang Terhubung dengan Asuhan FASKES PRIMER/
Spesialis Geriatri PUSKESMA DAN
RUMAH SAKIT –
LAYANAN TIM
Melibatkan Masyarakat dan Mendukung Pendamping Lansia GERIATRI
(SPESIALISTIK)
Apa itu Ahli/Konsultan
Geriatri?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang berfokus pada kesehatan lansia

Perlu dirujuk ke Konsultan Geriatri bila:


1. Penyakit banyak – obat banyak
2. Butuh banyak bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari
3. Gangguan memori
4. Renta – mudah sakit/sering dirawat
Kesehatan lansia merupakan tanggung
jawab kita bersama

Peran kader untuk menjaga kesehatan


lansia sangat penting untuk mengenali
Kesimpulan tanda awal gangguan kesehatan lansia

Bila ada masalah à diminta ke


Puskesmas dan ke RS sesuai kebutuhan
kesehatannya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai