Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Agregat

Komunitas Pada Lansia

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Cita Melinda Pratiwi (J210221157)


2. Liana Veranika (J210221238)
3. Isni Alfiani (J210221241)
4. Endah Dian P (J210221242)

5. Juni Bahtiar (J210221245)


Latar Belakang
Menurut data demografi internasional dari Bureau of the Census USA (1993),
kenaikan jumlah lansia Indonesia antara tahun 1990-2025 mencapai 414%,
tertinggi di dunia. Kenaikan pesat itu berkait dengan usia harapan hidup
penduduk Indonesia. Dalam sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 1998, harapan
hidup penduduk Indonesia rata-rata 63 tahun untuk kaum pria, dan wanita 67
tahun. Tetapi menurut kajian WHO (1999) harapan penduduk Indonesia rata-rata
59,7 tahun, menempati peringkat ke-103 dunia. Dengan makin bertambahnya
penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita golongan ini yang memerlukan
pelayanan Kesehatan.
Gerontologic nurse atau perawat gerontologi adalah perawat yang bertugas
memberikan asuhan keperawatan pada semua penderita berusia diatas 65
tahun (di Indonesia dan Asia dipakai batasan usia 60 tahun) tanpa melihat
apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas. Secara definisi, hal ini
berbeda dengan perawat geriatrik, yaitu mereka yang berusia diatas 65 tahun
dan menderita lebih dari satu macam penyakit (multipel patologi), disertai
dengan berbagai masalah psikologik maupun sosial.
Apa itu Lansia?
➔ lansia adalah seseorang yang telah berusia > 60 tahun,
mengalami penurunan kemampuan beradaptasi, dan
tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
seorang diri.

Klasifikasi Lansia
a. Young old (usia 60-69 tahun)
b. Middle age old (usia 70-79 tahun)
c. Old-old (usia 80-89 tahun)
d. Very old-old (usia 90 tahun ke atas).

 Tipe arif bijaksana


 Tipe mandiri
Tipe Lansia  Tipe tidak puas
 Tipe pasrah
 Tipe bingung
Proses penuaan
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan
mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif

Perubahan pada lansia


 Sel
 Sistem persyarafan
 Sistem penglihatan
 Sistem pendengaran
 Sistem kardiovaskuler
Perubahan Fisik  Sistem pengaturan temperature tubuh
 Sistem respirasi
 Sistem gastrointestinal
 Sistem genitourinaria
 Sistem endokrin
 Sistem kulit
 Sistem muskuloskeletal
Faktor-factor :
Perubahan Mental 1) Perubahan fisik
2) Kesehatan umum
3) Tingkat Pendidikan
4) Hereditas
5) Lingkungan, dll

Perubahan Psikososial  Rasa tidak aman, takut, bingung


 Sadar akan kematian
 Perubahan cara hidup
 Penyakit kronis
 Kesepian
 Kehilangan teman
 Berkurangnya kekuatan fisik
Permasalahan yg berkaitan dgn pencapaian
kesejahteraan lansia

Permasalahan umum Permasalahan khusus


 Makin besarnya jumlah lansia yang  Berkurangnya integrasi sosial lansia.
berda di bawah garis kemiskinan.  Rendahnya produktivitas kerja lansia.
 Banyaknya lansia yang miskin,
 Makin melemahnya nilai kekerabatan
terlantar, dan cacat.
 Lahirnya kelompok masyarakat industri  Berubahnya nilai sosial masyarakat
 Rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga yang mengarah pada tatanan
masyarakat indivialistik.
professional
 Adanya dampak negative dari proses
 Belum membudaya dan melembaga pembangunan yang dapat mengganggu
pembinaan kesejahteraan lansia kesehatan fisik lansia.
Permasalahan kesehatan pada lansia

 Depresi mental
 Gangguan pendengaran
 Bronchitis kronis
 Gangguan pada tungkai atau sikap
berjalan
 Gangguan pada sendi panggul
 Anemia
 Hipertensi
 Diabetes Mellitus
 Demensia
RUANG LINGKUP ASKEP LANSIA
1. Pengkajian
● Data inti komunitas
● Data subsistem komunitas

2. Diagnosa
1. Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan pemahaman (sekunder akibat defisit
kognitif, kecemasan, gangguan penglihatan/pendengaran, kelelahan, kurang motivasi) (D.0114).
2. Gangguan memori pada lansia di wilayah RT 01/RW 01 Desa XXX berhubungan dengan proses
penuaan (D.0062).
3. Inkontinensia urin fungsional pada lansia di wilayah RT 01/RW 01 Desa XXX berhubungan
dengan kehilangan sensorik dan motorik (D.0044).
4. Manajemen kesehatan tidak efektif pada lansia di wilayah RT 01/RW 01 Desa XXX
berhubungan dengan kesulitan ekonomi (D.0116)
5. Resiko jatuh pada lansia di wilayah RT 01/RW 01 Desa XXX berhubungan dengan gangguan
penglihatan (D.0143)
RUANG LINGKUP ASKEP LANSIA
3. Intervensi
DX 01 Tujuan Intervensi
Ketidakpatuhan Umum 1. Anjurkan keluarga
berhubungan Peningkatan tingkat kepatuhan lansia untuk mendampingi
dengan terhadap anjuran untuk hidup sehat. dan merawat lansia
ketidakadekuata Khusus selama proses
n pemahaman • Peningkatan dukungan dari pengobatan
(sekunder akibat keluarga untuk mendorong lansia 2. Anjurkan lansia dan
defisit kognitif, melakukan hidup sehat keluarga untuk
kecemasan, • Peningkatan status koping keluarga konsultasi masalah
gangguan terhadap lansia kesehatan ke pelayanan
penglihatan/pen • Peningkatan tingkat pengetahuan kesehatan yang
dengaran, tentang pola hidup sehat terdekat
kelelahan, • Penurunan tingkat depresi lansia 3. Edukasi latihan fisik
kurang karena penyakit ynag diderita atau dan manfaatnya untuk
motivasi) karena pengasingan kesehatan serta efek
fisiologi olahraga
DX 02 Tujuan Intervensi
Gangguan Umum - Berikan lansia latihan memori
memori pada Peningkatan kemampuan
lansia di wilayah untuk mengingat informasi dengan teknik yang tepat (membuat
RT 01/RW 01 Khusus daftar, papan nama, teknik asosiasi,
Desa XXX  Lansia mampu untuk
berhubungan mempelajari hal baru isyarat memori, dan lain-lain)
dengan proses  Lansia mampu - Berikan permainan untuk melatih
penuaan melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal. kemampuan konsentrasi pada lansia
 Lansia mampu - Ajarkan keluarga tentang cara
mengingat peristiwa
yang pernah terjadi. perawatan lansia dengan demensia.
- Edukasi lansia untuk banyak
beristirahat.
- Anjurkan keluarga untuk tetap
menemani dan merawat lansia
DX 03 Tujuan Intervensi
Inkontinensia Umum 1. Ajarkan latihan untuk
urin fungsional Peningkatan kemampuan mengontrol berkemih
pada lansia di pengeluaran urin 2. Edukasi untuk
wilayah RT Khusus memberikan
01/RW 01 Desa  Dapat merespon kandung kemih lingkungan yang dekat
XXX dengan tepat waktu dekat dengan kamar
berhubungan  Peningkatan untuk menunda mandi dan tidak ada
dengan pengeluaran urin barang/alat yang
kehilangan  Peningkatan melakukan perawatan mengganggu lansia
sensorik dan diri dalam berjalan.
motorik 3. Berikan penjelasan
mengenai perawatan
diri terkait BAK dan
BAB
DX 04 Tujuan Intervensi
Manajemen Umum 1. Anjurkan keluarga untuk ikut
kesehatan tidak Peningkatan untuk menerapkan
efektif pada program perawatan, terlibat dalam proses perawatan
lansia di wilayah Khusus lansia
RT 01/RW 01  Peningkatan untuk
Desa XXX menjalankan perilaku hidup 2. Berikan konseling terkait
berhubungan sehat kesehatan lansia untuk lebih
dengan kesulitan  Lansia dapat mematuhi dan
ekonomi menjalankan program menerapkan pola hidup sehat.
anjuran untuk menerapakn 3. Motivasi lansia untuk dapat
pola hidup sehat.
 Lansia dapat menjalakan melakukan perawatan diri.
pemeriksaan kesehatan 4. Edukasi lansia untuk melakukan
dengan tepat sesuai anjuran.
cek kesehatan di fasilitas
kesehatan terdekat
DX 05 Tujuan Intervensi
Resiko jatuh Umum 1. Edukasi lansia agar
pada lansia Penurunan tingkat jatuh pada lansia menggunakan alas kaki yang
di wilayah misalnya dari tempat tidur, berdiri, tidak licin.
RT 01/RW duduk, berjalan, dan di kamar mandi. 2. Anjurkan lansia saat berjalan
01 Desa Khusus dengan melebarkan kedua kaki
XXX  Lansia mampu menjaga untuk menjaga kesimbangan.
berhubungan kesimbangan saat duduk, berdiri, 3. Anjurkan lansia untuk
dengan maupun berjalan. menggunakan alat bantu
gangguan  Peningkatan perilaku keluarga berjalan.
penglihatan keluarga untuk memelihara rumah 4. Anjurkan lansia untuk tidur di
dengan menjauhkan barang- tempat yang rendah agar tidak
barang dari lansiar agar tidak jatuh.
terjatug/tersandung. 5. Edukasi keluarga untuk selalu
 Lansia mampu berjalan Langkah menjaga keselamatan lingkungan
yang efektif, tidak terjatuh dengan dari pasien untuk menghindari
menggunakan alat bantu. resiko jatuh
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo and


includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
content by Eliana Delacour

Please keep this slide as attribution

Anda mungkin juga menyukai