Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Disusun Oleh :

Sahrul

Erlita Loka Putri

Kadek Aditya Megagupta O

Ariel Razin Ramadhan

M Rizal Ainun N

M Yanuar Wicaksono

Elma Nurrosa Aini

Ditta Permata Sari

Wahyuning Ajeng Dinda H

Kelompok 2 Kelas 2C

PRODI D-IV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan
Karunia-Nyalah, kami selaku penulis makalah yang berjudul “Media Promosi
Kesehatan” yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan, alhamdulillah dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.


Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sehingga dapat digunakan untuk membantu perbaikan di waktu
mendatang dan atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan
terimakasih.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Semarang, 5 februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar
Isi.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................

C. Tujuan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................

A. Pengertian...............................................................................................

B. Kegunaan.......................................................................................

C. Jenis Alat media


promosi..................................................................................

D. Sasaran yang
dicapai............................................................................................

E. Penggunan Media
promosi....................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


A. KESIMPULAN .....................................................................................

B. SARAN....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
            Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama
dilakukan dengan  melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui
promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan
kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan
memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk
perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila
didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku
sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi
tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen
komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media
dan efek dari pesan.

            Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen


penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran
menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia
pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan.
Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan
(billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet,
selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto.
Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di
tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga
yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu
lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.
            Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya
(sederhana dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan
memahami komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan
kesehatan diharapkan Radiografer mampu menyampaikan informasi
kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku
kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan
meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan
mendorong peran Radiorafer untuk mengajak masyarakat memanfaatkan
profesi Pegawai medis bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari
pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui
deteksi dini.

1. Tujuan
a)      Memenuhi tugas promosi kesehatan

b)      Mengetahui seberapa penting promosi dan penggunaan media apa


saja dalam pelaksanaannya

2. Rumusan masalah
a)      Apa yang dimaksud promosi kesehatan?

b)      Apa yang dimaksud dengan media promosi kesehatan?

c)      Apa saja jenis media yang digunakan dalam promosi kesehatan?

3. Manfaat
a)      Sebagai panduan pelaksanaan promosi kesehatan
b)      Sebagai informasi penting bagi tenaga kesehatan

BAB 2

ISI

A. Pengertian

Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berarti perantara pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media atau media promosi dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan menyebarluaskan informasi.

Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan
atau pengajar (Herry D.J. Maulana). Media promosi kesehatan adalah alat yang dipakai untuk
mengirimkan pesan kesehatan (Ferry Efendy & Makhfudli). Media promosi kesehatan adalah
semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, media luar ruang, sehingga pengetahuan
sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap
kesehatan (Soekidjo, 2005).
Media pendidikan kesehatan disebut juga media promosi karena berfungsi membantu dan
memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran. Pembuatan media promosi
atau media mempunyai prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima dan
ditangkap melalui pancaindera.

Semakin banyak pancaindera yang digunakan maka semakin jelas juga pengetahuan yang
didapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media promosi dapat melibatkan indera
sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga dapat memudahkan pemahaman bagi peserta
didik. Pemilihan media promosi kesehatan ditentukan oleh banyaknya sasaran, keadaan
geografis, karakteristik partisipan, dan sumber daya pendukung

Media atau media promosi dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk promosikesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium,
untuk memperlancarkomunikasi dan penyebar-luasan informasi
B. Kegunaan

Biasanya media promosi digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan


tulis denganphoto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan media promosi, baik secara
kombinasi maupuntunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Media promosi harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran


2. Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran

Media promosi yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan :

1. Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh


yang telahdisebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah
pengertian tentangbentuk plengsengan dapat dihindari.
2. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
3. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
4. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
5. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
6. Menimbulkan minat sasaran
7. Mencapai sasaran yang lebih banyak
8. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
9. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain
10. Memudahkan penyampaian informasi
11. Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran
12. Menurut penelitian 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui
mata, 13-25% lainnya disalurkan melalui pancaindera lainnya. Oleh karena itu, dalam
aplikasi pembuatan media disarankan lebih banyak menggunakan alat-alat visual
karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh
masyarakat.
13. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami dan mendapat pengertian yang
lebih baik
14. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan pengetahuan
yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama tersimpan dalam ingatan.

C. Jenis-jenis Media promosi

1. Pembagian media promosi secara umum

a) Alat bantu lihat (Visual aids)

Alat ini digunakan untuk membantu menstimulasi indera penglihatan pada saat
proses pendidikan. Terdapat dua alat bantu visual, yaitu:

 Alat bantu yang diproyeksikan seperti slide, OHP, dan film strip
 Alat bantu yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi seperti gambar,
peta, dan bagan. Termasuk alat bantu cetak dan tulis misalnya leaflet,
poster, lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia
dan boneka.
b) Alat bantu dengar (Audio Aids)

Alat ini digunakan untuk menstimulasi indera pendengar misalnya piringan hitam,
radio, tape, CD.

c) Alat bantu dengar dan lihat (Audio visual aids)

Alat bantu ini digunakan untuk menstimulasi indera penglihatan  dan pendengaran
seperti televisi, film dan video.

2. Pembagian media promosi berdasarkan fungsinya

a) Media cetak
 Buklet merupakan media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam
bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Sasaran buklet adalah
masyarakat yang dapat membaca.
 Leaflet merupakan selembar kertas yang terdiri dari 200-400 kata dengan
tulisan cetak yang berisi tentang informasi atau pesan-pesan kesehatan. Isi
informasi dapat berupa kalimat, gambar atau informasi dapat berupa gambar
atau kombinasi.

Leaflet berukuran 20x30 cm dan biasanya disajikan dalam bentuk dilipat.


Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setelah kuliah atau ceramah agar
dapat digunakan sebagai pengingat pesan atau dapat juga diberikan sewaktu
ceramah untuk memperkuat pesan yang sedang disampaikan.

 Flip chart (lembar balik) merupakan media promosi yang menyerupai


kalender balik bergambar. Lembar balik mempunyai dua ukuran, ukuran besar
terdiri dari lembaran-lembaran yang berukuran kecil 38x50 cm. Lembar balik
yang berukuran lebih kecil 21x28 cm disebut flip book atau flip chart meja.
Lembaran-lembaran ini disusun dalam urutan tertentu dan dibundel pada salah
satu sisinya. Dibawah gambar, dituliskan pesan-pesan yang dapat dibaca oleh
komunikan. Lembar balik ini digunakan dengan cara membalik lembaran-
lembaran bergambar tersebut satu per satu. Lembar balik ini biasanya
digunakan untuk pertemuan kelompok dengan jumlah maksimal peserta 30
orang. Flip chart biasnya digunakan untuk pendidikan individu atau kelompok
yang lebih kecil (kurang dari 5 orang).

 Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas
suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

 Poster merupakan bentuk media yang berisi pesan-pesan singkat atau


informasi kesehatan yang biasanya menempel di dinding, tempat-tempat
umum atau kendaraan umum dan dalam bentuk gambar. Ukuran poster
biasanya sekitar 50-60 cm, karena ukurannya sangat terbatas maka tema
dalam poster tidak terlalu banyak biasanya hanya ada satu tema dalam satu
poster. Tata letak kata dan warna dalam poster hendaknya menarik. Kata-kata
dalam poster tidak lebih dari tujuh kata dan hurufnya dapat dibaca oleh orang
lewat dari jarak 6 meter. Biasanya isinya bersifat pemberitahuan atau
propaganda. Poster sesuai untuk tindak lanjut dari pesan yang sudah
disampaikan pada waktu lalu. Jadi tujuan poster adalah untuk mengingatkan 
kembali dan mengarahkan pembaca kearah tindakan tertentu atau sebagai
bahan diskusi kelompok.

 Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan

 Flannelgraph merupaka guntingan-guntingan gambar atau tulisan yang


dibelakangnya diberi kertas amril (ampelas). Guntingan gambar tersebut
kemudian ditempelkan pada papan berlapis kain flannel atau kain berbulu
yang lain. Keuntungan menggunakan flannelgraph adalah peserta dapat
mendekat dan memilih sendiri gambar atau kata yang diinginkannya untuk
ditempel ditempat yang ia inginkan. Dengan cara ini para peserta
menunjukkan gagasannya sendiri tentang masalah yang sedang didiskusikan.
Flannelgraph yang telah dipergunakan dalam suatu pendidikan juga dapat
digunakan kembali untuk pendidikan kesehatan dengan topik yang
berbeda. Keterangan tentang gambar tercantum dibelakang setiap
kartu. Flascard ini dipergunakan untuk sasaran yang berjumlah kurang dari 30
orang. Apabila pendidik kesehatan ingin membuat sendiri media yang akan
dipergunakannya, maka langkah-langkah berikut ini harus diterapkan:

 Membuat konsep (draft) pesan yang berisi materi pendidikan


kesehatan
 Melakukan pre-test terhadap konsep pesan
 Memperbaiki konsep pesan

b) Media elektronik

Adapun jenis-jenis media elektronik dapat digunakan sebagai media pendidikan


kesehatan, antara lain sebagai berikut:

 Televisi, penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi dapat


berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato (ceramah), TV spot, dan
kuis  atau cerdas cermat.
 Radio, bentuk penyampaian informasi diradio berupa obrolan (tanya jawab),
konsultasi kesehatan, sandiwara radio, dan radiospot.
 Video, penyampaian informasi kesehatan melalui video
 Slide, slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan
 Film strip

c) Media papan
Media papan besar yang berukuran 2x2 meter yang bersisi tulisan atau gambar yang
dipasang ditempat-tempat umum dapat diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan
sehingga dapat dibaca atau dilihat oleh pemakai jalan. Tulisan dalam billboard harus
cukup besara agar dapat dibaca oleh pengenara yang berkecepatan tinggi tanpa
mengganggu konsentrasi berkendaraan. Media ini juga mencakup pesan-pesan yang
ditulis pada lembaran seng dan ditempel dikendaraan umum (bus atau taksi).

Bulletin board berupa papan berukuran 90- 120 cm yang biasanya dipasang didinding
fasilitas umum (puskesmas, rumah sakit, balai desa, dan kantor kecamatan. Pada
papan ini dapat ditempelkan gambar-gambar, pamplet, atau media lain ayng
mengantdung informasi penting yang secara berkala diganti dengan topic-topik yang
lain.
d) Media hiburan

Penyampaian informasi kesehatan dapat disampaikan melalui media hiburan baik


digedung (panggung terbuka) maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk
dongeng, sosiodrama, kesenian tradisional dan pameran.

3. Pembagian media promosi berdasarkan pembuatan dan penggunaannya

a) Media promosi yang rumit (complicated) seperti film, film strip, dan slide. Dalam
penggunaannya media promosi ini memerlukan listrik dan proyektor.
b) Media promosi yang sederhana/ mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan
setempat yang mudah diperoleh seperti bamboo, karton, kaleng bekas, dan kertas
Koran. Ciri-ciri media promosi sederhana adalah mudah dibuat, bahan-bahannya
dapat diperoleh dari bahan-bahan local, mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan
kepercayaan setempat, ditulis (gambar) dengan sederhana, bahasa setempat dan
mudah dimengerti oleh masyarakat dan memenuhi kebutuhan petugas kesehatan
dan masyarakat.

D. Sasaran yang Dicapai Media Promosi

Pengetahuan tentang sasaran yang akan dicapai media promosi, penting untuk
dipahami  dalam menggunakan media promosi. Ini berarti penggunaan media promosi harus
dicapai. Hal yang perlu diketahui tentang sasaran adalah sebagai berikut:

1. Individu atau kelompok


2. Kategori sasaran, seperti aspek demografi dan social
3. Bahasa yang mereka gunakan
4. Adat istiadat serta kebiasaan
5. Minat dan perhatian

E. Penggunaan Media promosi

Cara penggunaan media promosi sangat bergantung pada jenis media promosi,


termasuk perlu di pertimbangkan faktor sasaran   pendidikan. Penggunaan media promosi
tidak dapat berlaku umum.  Hal yang cukup penting dalam penggunaan media promosi
adalah bahwa alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para
pesertanya. Pada waktu menggunakan media promosi, hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut:

1. Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati


2. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan adalah penting
3. Pertahankan kontak mata
4. Gaya bicara hendaknya bervariasi agar peserta tidak bosan dan mengantuk
5. Libatkan peserta atau pendengar dan beri kesempatan mencoba alat-alat tersebut
6. Jika perlu, berikan selingan humor agar tidak membosankan
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
            Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
dan media luar luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya
diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI,
2006)

            Jenis media promosi kesehatan:

1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)


a.   Bahan bacaan
b. Bahan peragaan
2. Berdasarkan cara produksinya
a. Media cetak
b. Media elektonika
c. Media luar ruang

2. Saran.
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi kesehatan dan
penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Daftar Pustaka

Efendi, F & makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teoti dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Maulana, Herry. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai