Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMUNIKASI KESEHATAN

“MEDIA DAN METODE KOMUNIKASI”

Dosen : Agnes Mersatika Hartoyo, S.KM., M.Kes.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
ANDI WULANDARI ZULFITRI RASYID (J1A119009)
AYU WAHYUNI M. SALENG (J1A119016)
REVAQ RIO ANDARA (J1A119066)
MEISYA ANDINI (J1A119147)
MUSTAFSYIRA (J1A119157)
RESKI DESIAULIANI ROHENDI (J1A119182)
AKTO SANJAYA (J1A119225)
HARVIKA AURA IKHLAQ (J1A119256)
REZKY NUR INSYIRAH ASGAR (J1A119297)
YUSRIFAL (J1A119329)
ZALZA ELVIANA (J1A119331)

KELAS : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS : KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas


kehendakNya penulisan makalah ini dengan judul “Memilih Media Dan Metode
Dalam Komunikasi Kesehatan” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih sebesar-
besarnya kepada ibu Agnes Mersatika Hartoyo S.KM.,M.Kes. selaku dosen
pengajar sehingga penulis dapat merampungkan serta menyelesaikan tugas
makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah 


Komunikasi Kesehatan dan bertujuan untuk dapat memberikan informasi kepada
para pembaca tentang  media dan metode dalam komunikasi kesehatan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Kendari, 2 Oktober 2019

penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR 
DAFTAR ISI                 
BAB I  PENDAHULUAN
A.      Latar belakang  .............................................................              ..  1
B.      Rumusan masalah ........................................................................   2
C.      Tujuan                ......................................................................... .. 2
BAB II PEMBAHASAN  
       A.             Landasan Teori      ................................................................... ....... 3
        B..             Memilih Media Dalam Komuniasi Kesehatan ................................4
    C.             Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Media
Dalam Komunikasi Kesehatan........ .................................................5
       D.               Macam/Jenis Media Komunikasi Kesehatan....................................5
    E.             Langkah-langkah Penetapan Media Komunikasi Kesehatan............6.
F.           Pesan Dalam Media ....................................................................... .8
G Perngertian Metode Komunikasi......................................................9
H. Metode-metode Komunikasi Kesehatan ..........................................9
I. Macam-macam metode komunikasi ...............................................10
BAB III  PENUTUP
A.      Kesimpulan …………………………………………………     ....12
B.      Saran            .................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan  melakukan


perubahan perilaku kesehatan melalui komunikasi kesehatan. Komunikasi
kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan
masyarakat. Komunikasi kesehatan memiliki tujuan utama mengubah
pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan.
Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap
mendukung perilaku sehat. Proses komunikasi kesehatan merupakan proses
transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui suatu media
komunikasi kepada masyarakat..      

Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan
informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan
sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai
dengan pesan-pesan yang disampaikan. Promosi kesehatan di sekolah misalnya,
merupakan langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat, khususnya dalam mengembangkan perilaku hidup sehat
(Notoatmodjo, 2005). Menurut Suhardjo (2003), media sebagai sarana belajar
mengandung pesan atau gagasan sebagai perantara untuk menunjang proses
belajar atau penyuluhan tertentu yang telah direncanakan.

Menurut Notoatmodjo (2005), Komunikasi kesehatan tidak dapat lepas dari


media karena melalui media, pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami
dan lebih menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi,
memperjelas informasi, mempermudah pengertian. Disamping itu, dapat
mengurangi komunikasi yang verbalistik dan memperlancar komunikasi. Dengan
demikian sasaran dapat mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan
mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.

1
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan Media dan Komunikasi Kesehatan?
2.      Apa saja manfaat dan tujuan dari penggunaan media dalam komunikasi
kesehatan?
3.      Apa saja jenis/macam-macam media dalam komunikasi kesehatan?
4.      Apa Langkah-langkah penetapan media Komunikasi kesehatan ?
5.      Bagaimana pesan dalam media agar mudah tersalurkan ?

C.       Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1.        Menjelaskan pengertian dari Media dan Komunikasi Kesehatan.
2.        Mendeskripsikan manfaat dan tujuan dari penggunaan media dalam komunikasi
kesehatan.
3.        Mendeskripsikan Jenis-jenis/macam-macam media yang di gunakan dalam
Komunikasi Kesehatan.
4.        Menjelaskan langkah-langkah penetapan media Komunikasi Kesehatan.
5.        Menjelaskan pesan dalam media agar komunikasi kesehatan mudah di tersalurkan
dan di pahami oleh masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.          LANDASAN TEORI
a.    Defenisi
            Komunikasi Kesehatan adalah Usaha yang sistematis untuk
mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan
komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.

Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh


komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan
yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani),
dan sosial.

Kesehatan komunikasi dapat didefinisikan sebagai "Seni dan teknik


pemberitahuan, mempengaruhi, dan memotivasi penonton individu, kelembagaan,
dan publik tentang isu-isu kesehatan penting. Ruang lingkup komunikasi
kesehatan meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan,
dan bisnis perawatan kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan
individu dalam masyarakat "- People Sehat 2010, hal 11-20.

Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berarti
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media atau alat
peraga dalam Komunikasi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu promosi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan Penyebarluasan informasi.

3
Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga
pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke
arah positif terhadap kesehatan (Soekidjo, 2005)

B. MEMILIH MEDIA DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN


  

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama


dilakukan dengan  melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui Komunikasi
kesehatan. Komunikasi kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan
masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan
pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku
sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku
sehat.

            Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan


dipengaruhi metode yang digunakan. Beberapa metode Komunikasi kesehatan
dikenal antara lain metode Komunikasi perorangan, kelompok dan massa. Metode
Komunikasi perorangan dapat berupa bimbingan dan penyuluhan (konseling)
serta wawancara. Metode Komunikasi kelompok dapat dilakukan dengan
ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, metode bola salju, permainan peran
dan permainan simulasi. Metode Komunikasi massa  umumnya bersifat tidak
langsung (satu arah) seperti ceramah umum, pidato di media massa, simulasi,
sinetron, tulisan di media massa, spanduk, poster, dan lain-lain.

          

4
C. MANFAAT DAN TUJUAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM
KOMUNIKASI KESEHATAN

a.    Manfaat Penggunaan Media Dalam Komunikasi Kesehatan


1)      Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
2)      Mencapai sasaran
3)      Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
4)      Mempermudah penyampaian informasi
5)      Menimbulkan minat sasaran pendidikan

b.     Tujuan Media Dalam Komunikasi Kesehatan


1)   Menciptakan iklim bagi penerimaan dan perubahan nilai, sikap dan perilaku
kesehatan.
2)   Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca, menulis hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan dll.
3)   Pengganda sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan anjuran tidakan kesehatan.
4)   Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup sehat dari statis ke dinamis.
5)   Meningkatkan aspirasi dibidang kesehatan.
6)   Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika penyebarluasan informasi
di bidang kesehatan atau layanan komunikasi kesehatan.
7)   Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan
8)   Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan konsumen di bidang
kesehatan.
9)   Menciptakan rasa kebanggaan/kesetiaan terhadap produk, dll.

D. MACAM/JENIS MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN


Alat-alat peraga dapat dibagi dalam tiga kelompok besar :
1.        Benda asli.
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis
ini merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta
mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat peraga ini tidak selalu

5
mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam alat
peraga, antara lain benda sesungguhnya (tinja dikebun, lalat di atas tinja, dan lain-
lain), spesimen (benda yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet,
dan lain-lain), sampel (contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti
oralit, dan lain-lain).
2.        Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda sesungguhnya.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan karena benda asli mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli yang
terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat dari
bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik, dan lain-lain.
3.        Gambar atau media grafis
Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah
penyajian visual (menekankan persepsi indra penglihatan) dengan penyajian dua
dimensi. Media grafis tidak termasuk media elektronik. Termasuk dalam media
grafis antara lain, poster, leaflet, reklame, billboard, spanduk, gambar karikatur,
lukisan, dan lain-lain.

  E. LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN MEDIA KESEHATAN


Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media komunikasi
kesehatan adalah sebagai berikut :
1.        Menetapkan Tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa
sasaran yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama
dan dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk
merancang media promosi dan merancang evaluasi.
2.        Menetapkan Segmentasi Sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang
tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan

6
kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan
jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
3.        Memposisikan Pesan (Positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk
perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau
konsumennya. Positioning membentuk citra.
4.        Menentukan Strategi Positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi
pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek
produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
5.        Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang
dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan
peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu
akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.

Media yang digunakan dilihat dari situasi dan kondisi, jika akan
melakukan komunikasi kesehatan di daerah pedesaan yang belum terjamah oleh
teknologi modern dan listrik yang belum menjangkau seluruh daerah pelosok,
maka media yang baik digunakan adalah media Cetak Contohnya poster, leaflet,
brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, stiker, dan pamphlet, ataupun media
gambar/media grafis yang tentunya dibarengi dengan komunikasi antarpribadi dan
kelompok agar pesan yang di sampaikan dapat dipahami dan diterima dengan baik
oleh masyarakat.

Sebaliknya jika pesan kesehatan ingin di ketahui oleh masyarakat luas,


serempak ingin diketahui oleh seluruh masyarakat dimanapun berada,
memberikan dampak yang luas, maka media yang digunakan adalah media massa
atau media elektronik yang cakupannya lebih luas, bisa langsung diterima oleh
masyarakat luas dimanapun berada dan menghemat biaya dalam penggunaannya.

7
  F. PESAN DALAM MEDIA
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau
kata yang sesuai untuk sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif.
Oleh karena itu, pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1.        Memfokuskan perhatian pada pesan (command attention)
Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan
dikembangkan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan sasaran
dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.

2.        Mengklarifikasi pesan (clarify the message)


Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang efektif harus
memberikan informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau pesan dalam
media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.

3.        Menciptakan kepercayaan (Create trust)


Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Misalnya,
masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare dan
untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau mudah didapat di
dekat tempat tinggalnya.

4.        Mengkomunikasikan keuntungan (communicate a benefit)


Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Misalnya sasaran
termotivasi membuat jamban karena mereka akan memperoleh keuntungan
dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare.

5.        Memastikan konsistensi (consistency)


Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan tetap sama
walaupun disampaikan melalui media yang berbeda secara berulang; misal di
poster, stiker, dan lain-lain.

8
G. Pengertian Metode Komunikasi

Metode Komunikasi - Istilah metode atau dalam bahasa Inggris "method"


berasal dari bahasa Yunani "methodos" yang berarti rangkaian yang sistematis
dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang
pasti, mapan dan logis.

H. Metode-Metode Komunikasi Kesehatan


1. informasi Komunikasi adalah metode yang dipakai untuk
menyampaikan informasi secara umum. Caranya memberikan
penerangan, keterangan, pemberitahuan tentang sesuatu yang
keseluruhan maknanya menunjang amanat atau isi berita. Sifat informasi
komunikasi adalah menerangkan dan penerangan bersifat edukatif
stimulatif, dan persuasif. Keuntungan mencapai sasaran yang cukup
besar. Kelemahan, isi pesan tidak tajam dan kurang mengikat komunikan.

2. Komunikasi persuasif adalah metode komunikasi yang bersifat


membujuk halus agar sasaran menjadi yakin. Bentuknya berupa ajakan
dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang menyakinkan.
Misal memberikan motivasi kepada petani untuk menanam tanaman yang
lebih menguntungkan. Keuntungan, menyadarkan komunikan untuk
mempertimbangkan yang komunikator sampaikan sehingga menjadi
setuju atau sebaliknya dengan komunikator. Kelemahan, jangka waktu
yang dibutuhkan relatif lama.

3. Komunikasi instruktif adalah berupa arahkan atau perintahuntuk


melaksanakan suatu tugas atau melaksanakan pekerjaan. Misal
memerintahkan pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan. Keuntungan
lebih efektif dan efisien karena tujuan terpenuhi dan waktu feedback relatif
cepat.kelemahan bersifat otoriter

9
I. Macam – Macam Metode Komunikasi
Berdasarkan pengertian ini, maka metode komunikasi meliputi kegiatan-
kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:

a. jurnalisme/ jurnalistik (jurnalism)


Metode komunikasi ini merupakan kegiatan dari mencari atau meliput
berita, mengolah, mengedit, menuliskan, melaporkan hingga
menyebarkaninformasi tersebut melalui media massa. Hasil kegiatan ini
biasa disebarkan dengan menggunakan media seperti surat kabar,
majalah, radio atau televisi serta media berkala lainnya.

b. Hubungan masyarakat (public relation)


Humas merupakan suatu metode komunikasi atau kegiatan untuk
menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati
kepentingan bersama. Instilah ini juga merujuk pada bentuk kegiatan
dalam melakukan hubungan dengan masyarakat, secara jujur, terbuka,
rasional dan timbal balik (dua arah). Tujuan kegiatan ini adalah agar
khalayak atau masyarakat memperoleh citra yang baik terhadap organisasi
atau lembaga sehingga memperoleh dukungan yang positif.

c. Periklanan (advertising)
Metode komunikasi periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan
komunikasinon-personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, ide/
gagasan atau kebijakan yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
Kegiatan iklan biasanya melalui media bersifat massal seperti televisi,
radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruangan atau bahkan
kendaraan umum.

d. Propaganda
Berasal dari kata "propagare" artinya menyemai tanaman. Salah satu
kegiatan komunikasi yang sudah lama dikenal penggunaannya dalam

10
bidang politik. Jadi, propaganda merupakan metode komunikasi yang
dilakukan secara sengaja mengajak dan membimbing untuk
mempengaruhi atau membujuk orang guna menerima suatu pandangan,
sentimen atau nilai.

e. Kampanye
Metode komunikasi kampanye merupakan bentuk komunikasi
yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok atau organisasi dalam waktu
tertentu untuk memperoleh dukungan atau pengaruh dari khalayak luas.
Kampanye dilakukan untuk mempengaruhi dengan tujuan meraih simpati,
dukungan, bahkan perubahan sikap atau perilaku khalayak.

11
BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
Media Dan Metode Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga
pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke
arah positif terhadap kesehatan. Simnett dan Ewles (1994) menambahkan bahwa
metode mengajar dan alat belajar seperti leaflet, poster dan video banyak dipakai
dalam praktik komunikasi kesehatan.

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan


tulis dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik
secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat
peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan
yang terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran.

B.       SARAN
Makalah ini membahas tentang media dan metode komunikasi kesehatan
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca
makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari cara
berkomunikasi yang baik dalam masyarakat dan memahami cara-cara atau strategi
dalam berkomunikasi mengenai kesehatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Muhammad Jufri, M.Si,2012. “Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan”. Palu:


STISIPOL Panca Bhakti.

dr. Nengah Adnyana Oka M., M.Kes,2012. “Alat Bantu dan Media Pendidikan
Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan” AAK Nasional

13

Anda mungkin juga menyukai