Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG TEKANAN DARAH

TINGGI PADA KELUARGA Tn. S DENGAN HIPERTENSI


DI JORONG V TIKALAK WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LUBUK SIKAPING
TAHUN 2019

OLEH :
NELVIA YENI, S.Kep
1814901061

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tekanan Darah Tinggi


Sasaran : Keluarga Tn. S khususnya lansia (Tn. S)
Tanggal : 23 November 2019
Tempat : Rumah Tn. S di jorong V Tikalak
Waktu : 1 x 30 menit

A. Latar belakang
Lansia merupakan individu yang berusia lebih dari 60 tahun yang
mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh proses
degenerasi (Nugroho, 2008).
Data riskesdas 2012 juga disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia
berkisar 30% dari usia >40 dengan insiden komplikasi penyakit kardivaskuler
lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%), sedangkan
di sumatra barat penderita hipertensi adalah 19,4% (depkes 2010).
Hipertensi adalah sebuah penyakit yang bersifat menipu karena ia
hanya melihatkan beberapa gejala saja. Itulah sebabnya mengapa banyak
orang, tidak memandangnya sebagai kondisi yang mengancam jiwa. Tekanan
darah tinggi adalah penyebab utama dari stroke, serangan jantung, kegagalan
fungsi jantung, gagal ginjal dan kematian prematur. Jika anda tidak
memperlakukannya secara serius, ia dapat memperpendek usia anda 10 hingga
20 tahun.(Sheldon G.Sheps,M.D & Suci Centhini,2004).
Nyeri yang di sebabkan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan
gangguan pada sistem syaraf yang lain. Kekambuhan tekanan darah tinggi
juga dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan melakukan perawatan
yang benar.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
pendidikan kesehatan mengenai tekanan darah tinggi pada keluarga Tn. S di
Jorong V Tikalak Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Sikaping.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada keluarga Tn. S diharapkan keluarga
dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi dan
penatalaksanaannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
a. Keluarga Tn. S dapat mengetahui dan memahami pengertian
tekanan darah tinggi
b. Keluarga Tn. S dapat mengetahui penyebab tekanan darah tinggi
c. Keluarga Tn. S dapat mengetahui tanda dan gejala tekanan darah
tinggi
d. Keluarga Tn. S dapat mengetahui klasifikasi tekanan darah tinggi
e. Keluarga Tn. S dapat mengetahui akibat lanjut/komplikasi tekanan
darah tinggi
f. Keluarga Tn. S dapat mengetahui cara pencegahan tekanan darah
tinggi
g. Keluarga Tn. S dapat mengetahui dan menerapakan cara perawatan
hipertensi
h. Keluarga Tn. S dapat mengetahui dan menggunakan obat
tradisional tekanan darah tinggi
i. Keluarga Tn. S dapat mengetahui dan melakukan modifikasi
lingkungan yang baik untuk penderita tekanan darah tinggi
j. Keluarga Tn. S dapat mengetahui dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
C. Penatalaksanaan Kegiatan
Topik : tekanan darah tinggi
Media dan alat : Lembar balik dan leaflet
Tempat : Rumah Tn. S
Tanggal : 23 November 2019
Setting tempat

Tn. S

Keterangan :
: penyaji
: keluarga Tn. S

Tn. S: Tn. S

D. Pengorganisasian
Penyaji : Nelvia Yeni, S.Kep
Tugas :
- Membuka penyuluhan dan memberi salam
- Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
- Menjelaskan tujuan
- Menggali pengetahuan Ny.I tentang materi penyuluhan
- Menyajikan materi
- Menyimpulkan materi penyuluhan
- Menutup penyuluhan
E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia
.
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab Salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan kontrak, waktu, topik - Mendengarkan dan
dan tujuan penyuluhan pada menyetujui kontrak
keluarga Tn.S waktu

2. 20 menit Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Mengemukakan
tentang definisi tekanan darah tinggi pendapat
- Memberikan reinforcement positif
- Menjelaskan pada keluarga tentang - Menerima
definisi tekanan darah tinggi - Mendengarkan dan
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S memperhatikan
tentang penyebab tekanan darah tinggi - Mengemukakan
- Memberikan reinforcement positif pendapat
- Menjelaskan pada kleuarga Tn. S - Menerima
tentang penyebab tekanan darah - Mendengarkan dan
tinggi memperhatikan
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S
- Mengemukakan
tentang tanda dan gejala hipertensi
pendapat
- Memberikan reinforcement positif
- Menjelaskan pada keluarga Tn. S
- Menerima
- Mendengarkan dan
tentang tanda dan tekanan darah tinggi
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S memperhatikan
tentang klasifikasi tekanan darah
- Mengemukakan
pendapat
tinggi
- Memberikan reinforcement positif
- Menjelaskan pada keluarga Tn. S - Menerima
tentang klasifikasi tekanan darah - Mendengarkan dan
tinggi dengan menggunakan lembar
memperhatikan
balik
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Mengemukakan
tentang komplikasi tekanan darah
pendapat
tinggi
- Memberikan reinforcement positif - Menerima
- Menjelaskan pada keluarga tentang - Mendengarkan dan
komplikasi tekanan darah tinggi memperhatikan
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Mengemukakan
tentang pencegahan tekanan darah pendapat
tinggi
- Memberikan reinforcement positif - Menerima
- Menjelaskan pada keluarga Tn. S - Mendengarkan dan
tentang cara pencegahan tekanan memperhatikan
darah tinggi
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Mengemukakan
tentang cara perawatan tekanan darah pendapat
tinggi
- Memberikan reinforcement positif - Menerima
- Mendengarkan dan
- Menjelaskan pada keluarga Tn.S memperhatikan
tentang cara perawatan tekanan
darah tinggi - Mengemukakan
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S pendapat
tentang obat tradisional hipertensi - Menerima
- Mendengarkan dan
- Memberikan reinforcement positif memperhatikan

- Menjelaskan dan - Mengemukakan


mendemonstrasikan pada keluarga pendapat
Tn. S obat tradisional tekanan
darah tinggi - Menerima
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Mendengarkan dan
tentang lingkungan yang baik untuk memperhatikan
penderita tekanan darah tinggi
- Memberikan reinforcement positif - Mengemukakan
- Menjelaskan pada keluarga Tn. S pendapat
tentang lingkungan yang baik untuk
penderita tekanan darah tinggi
- Menggali pengetahuan keluarga Tn. S - Menerima
tentang tempat pelayanan kesehatan, - Mendengarkan dan
manfaat dan jadwal kunjungannya memperhatikan
- Memberikan reinforcement positif
- Menjelaskan pada keluarga Tn. S
tentang tempat pelayanan kesehatan,
manfaat dan jadwal kunjungannya

5 menit - Menanyakan kembali tentang - Menjawab


materi penyuluhan pertanyaan
- Menyimpulkan kembali materi - Bersama keluarga
penyuluhan menyimpulkan hasil
- Memberikan leaflet penyuluhan
- Mengakhiri kontrak - Menerima leaflet
- Mengucapkan salam - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjawab salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Tempat dan alat sesuai rencana
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
- Sarana dan prasarana tersedia sesuai rencana
- Setting tempat sesuai rencana
2. Evaluasi Hasil
- Keluarga Tn. S mampu menjelaskan tentang hipertensi dan
penatalaksanaannya
- Keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian tekanan darah tinggi
b. Menyebutkan 4 dari 7 penyebab tekanan darah tinggi
c. Menyebutkan 4 dari 7 tanda dan gejala tekanan darah tinggi
d. Menyebutkan klasifikasi tekanan darah tinggi
e. Menyebutkan 4 dari 5 akibat lanjut tekanan darah tinggi
f. Menyebutkan 4 dari 5 cara pencegahan tekanan darah
tinggi
g. Menyebutkan 4 dari 5 cara perawatan tekanan darah tinggi
h. Menyebutkan dan membuat obat tradiosional bawang putih
i. Menyebutkan 4 dari 6 lingkungan yang baik bagi penderita
hipertensi dan melakukan modifikasi lingkungan
j. Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan dan
memanfaatkannya

Materi Penyuluhan
TEKANAN DARAH TINGGI ( HIPERTENSI )

A. Definisi
Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer),
karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-
gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul,
gejala tersebut sering kali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga
korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit (Sustrani 2004).
Hipertensi adalah gejala peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Dikatakan Hipertensi apabila terjadi
kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik.Kenaikan sistolik mencapai
>140 mmHg, atau tekanan diastolik mencapai >90 mmHg, normalnya 120/80
mmHg (Sudarmoko, 2010).
Sedangkan menurut klasifikasi tekanan darah yang dikemukakan oleh
WHO dengan tekanan darah optimal memiliki tekanan darah sistolik <120
mmHg dan tekanan darah diastoliknya <80 mmHg. Dikatakan normal adalah
memiliki tekanan darah sistoliknya <130 dan diastoliknya <85 mmHg.
Hipertensi tingkat 1 (hipertensi ringan) dengan sistolik 140-159 mmHg dan
diastoliknya 90-99 mmHg, hipertensi tingkat 2 (hipertensi sedang) dengan
sistolik 160-179 mmHg dan diastoliknya 100-109 mmHg, hipertensi tingkat 3
(hipertensi berat) dengan sistolik ≥180 mmHg dan diastoliknya ≥110 mmHg.
B. Etiologi Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri,
tetapi lebih sering dijumpai terkait dengan penyakit lain, misalnya obesitas,
arterioskelosis, dan diabetes melitus. Sampai saat ini penyebab hipertensi
secara pasti belum diketahui dengan jelas. Menurut Arjatmo (2011), secara
umum, faktor resiko terjadinya hipertensi yang teridentifikasi antara lain :
a. Keturunan
Dari hasil penelitian diungkapkan bahwa jika seseorang mempunyai orang
tua atau salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut
mempunyai resiko lebih besar untuk terkena hipertensi dari pada orang
yang kedua orang tuanya normal (tidak menderita hipertensi).
b. Usia
Beberapa penelitian yang dilakukan, ternyata terbukti bahwa semakin
tinggi usia seseorang maka semakin tinggi tekanan darahnya. Hal ini
disebabkan elastisitas dinding pembuluh darah semakin menurun dengan
bertambahnya usia. Sebagian besar hipertensi terjadi pada usia lebih dari
65 tahun. Sebelum usia 55 tahun tekanan darah pada laki-laki lebih tinggi
dari pada perempuan. Setelah usia 65 tekanan darah pada perempuan lebih
tinggi dari pada laki-laki. Dengan demikian, resiko hipertensi bertambah
dengan semakin bertambahnya usia.
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin mempunyai pengaruh penting dalam regulasi tekanan darah.
Sejumlah fakta menyatakan hormon sex mempengaruhi sistem renin
angiostensin. Secara umum tekanan darah pada laki-laki lebih tinggi dari
pada perempuan. Pada perempuan risiko hipertensi akan meningkat setelah
masa menopause yang menunjukan adanya pengaruh hormon.
d. Merokok
Merokok dapat meningkatkan beban kerja jantung dan menaikan tekanan
darah. Menurut penelitian, diungkapkan bahwa merokok dapat
meningkatkan tekanan darah. Nikotin yang terdapat dalam rokok sangat
membahayakan kesehatan, karena nikotin dapat meningkatkan
penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan
pengapuran pada dinding pembuluh darah. Nikotin bersifat toksik terhadap
jaringan saraf yang menyebabkan peningkatan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolik, denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti
dipaksa, pemakaian O2 bertambah, aliran darah pada koroner meningkat
dan vasokontriksi pada pembuluh darah perifer.
e. Obesitas
Kelebihan lemak tubuh, khususnya lemak abdominal erat kaitannya
dengan hipertensi. Tingginya peningkatan tekanan darah tergantung pada
besarnya penambahan berat badan. Peningkatan risiko semakin bertambah
parahnya hipertensi terjadi pada penambahan berat badan tingkat sedang.
Tetapi tidak semua obesitas terkena hipertensi. Tergantung pada masing-
masing individu. Peningkatan tekanan darah di atas nilai optimal yaitu >
120 / 80 mmHg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Penurunan berat badan efektif untuk menurunkan
hipertensi, penurunan berat badan sekitar 5 kg dapat menurunkan darah
secara signifikan.
f. Stress
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui saraf simpatis
yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Apabila stress
berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang
menetap.
g. Aktifitas Fisik
Orang dengan tekanan darah yang tinggi dan kurang aktifitas, besar
kemungkinan aktifitas fisik efektif menurunkan tekanan darah.Aktifitas
fisik membantu dengan mengontrol berat badan.Aerobik yang cukup
seperti 30-45 menit berjalan cepat setiap hari membantu menurunkan
tekanan darah secara langsung.
C. Gejala Hipertensi
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya
gejala pada hipertensi esensial dan tergantung dari tinggi rendahnya
tekanan darah, gejala yang timbul dapat berbeda-beda. Kadang-kadang
hipertensi esensial berjalan tanpa gejala, dan baru timbul gejala setelah
terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan
jantung. Perjalanan penyakit hipertensi sangat berlahan. Penderita
hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun – tahun.
Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi
kerusakan organ yang bermakna (Thuti, 2011).
Beberapa diantara gejala-gejala Hipertensi :
a. Terasa nyeri di kepala berulang-ulang
b. Jantung berdebar-debar ketika badan bergerak atau melakukan
pekerjaan yang agak berat
c. Perasaan lemah dan agak pusing
d. Kadang-kadang terasa nyeri pada dada dan bahu kiri
e. Sesak napas di tengah dada yang dapat menyebar sampai leher dan
rahang, pundak kiri atau kanan, dan lengan, bahkan sampai terasa
tembus ke punggung
f. Pada kondisi yang parah, sering menyebabkan kehilangan
kesadaran sesaat (Nur 2012).
D. Pencegahan hipertensi
1. Istirahat yang cukup
2. Pola Makan Sehat
3. Mengurangi Garam dan Sodium Ketika Diet
4. Mempertahankan Berat Badan Normal
5. Aktifitas secara bertahap
6. Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
7. Berhenti Merokok
(Lukman & Nurna, 2011)

E. Perawatan tekanan darah tinggi


1. Olahraga secara teratur
2. Mengatur diet untuk menurunkan BB pada penderita yang obesitas
3. Diet rendah garam seperti menghindari makan berlemak , jeroan
dan makanan kaleng.
4. Budayakan hidup sehat
(Lukman & Nurna, 2011)

F. Obat tradisional hipertensi


1. Air rebusan daun belimbing wuluh
Caranya : 5-7 lembar daun belimbing wuluh direbus dengan 250 cc air
sampai air menjadi 200cc kemudian diminum dalam keadaan hangat,
diminum 2 kali sehari pagi dan sore hari.
2. Jus mentimu
Caranya : 100 gram mentimun diblender tidak dikupan kulitnya,
diminum 1 kali sehari disiang hari.

G. Lingkungan yang baik bagi penderita hipertensi


1. Berikan penerangan yang cukup di ruangan
2. Lantai tidak licin
3. Barang tidak berserakan
4. Memakai sandal rendah dan nyaman
5. Sediakan alat bantu jalan jika diperlukan
(Rifda, 2015)
H. Fasilitas pelayanan kesehatan
1. Pelayanan kesehatan yang dapat digunakan adalah :
Posyandu, Puskesmas, Rumah sakit dan Klinik dokter
2. Manfaat dari pelayanan kesehatan:
Tempat berobat, tempat pemeriksaan kesehatan, tempat konsultasi
3. Jadwal pelayanan :
a. Puskesmas :
Poli : 08.00 – 12.00 WIB
UGD : 08.00 – 14.30 WIB

DAFTAR PUSTAKA

Lany Gunawan.2001.Tekanan Darah Tinggi.Kasinius.Yogyakarta


Jay H. Stein 2001.Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam.ECG : Jakarta
Padmiarso Ir & Wijoyo M,2008.Sehat Dengan Tanaman Obat.Bee Media
Indonesia : jakarta
Smeltzer, Suzanne C, 2001.Buku ajar Keperwatan Medikal-bedah Brunner &
Suddart.ECG : Jakarta
Syamsiah Siti Imam dkk,2003.Khasiat Dan Manfaat Bawang Putih. Agromedia
Pustaka.Jakarta
Yulianti,Sufrida,Maladyn, 2006. 30 ramuan penakluk hipertensi. Jakarta :
Agromedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai