Anda di halaman 1dari 6

Protozoa

Kelompok / klasifikasi protozoa

Berdasarkan alat geraknya :

a. Sarcodina/rhizopoda
- Bergerak dengan pseudophoda
- Reproduksi ; aseksual
- bentuk kehidupan ; kista dan trofozoit
b. Mastigophora/flagellata
- Bergerak dengan flagel (bulu cambuk)
- Reproduksi ; aseksual
- 2 bentuk kehidupan ; kista dan trofozoit
c. Ciliata/ciliophora
- Bergerak dengan bulu getar (silia)
- Reproduksi ; seksual (konyugasi) dan aseksual
- 2 bentuk kehidupan ; kista dan trofozoit
d. Sporozoa
- Tidak memiliki alat gerak
- Reproduksi ; seksual (sporogoni) dan aseksual (skizogoni)
- Bentuk kehidupan ; trofozoit, merozoit, gametosit dan sporozoit

Alat gerak pada protozo : kaki palsu (pseudopoda), bulu cambuk (flagel) dan bulu getar (silia)

Reproduksi

SECARA ASEKSUAL

a. Belah pasang
Satu parasit membelah menjadi dua yang sama bentuknya (misalnya pada
amoeba,mastigophora, dan ciliata).
b. Skizogoni
Inti membelah menjadi banyak dan masing-masing inti diliputi oleh
protoplasma sehingga terbentuk banyak merozoit (meros = bagian)
Contoh : pada Plasmodium sp.
c. Beberapa spesies berkembang biak pada stadium kista. Inti membelah, sehingga waktu
ekskistasi tiap kista dapat mengeluarkan beberapa trofozoit baru
SECARA SEKSUAL

a. Syngami atau Konjugasi : bersatunya 2 sel Konjugasi atau “syngami” tidak permanen; dimana 2
individu protozoa menyatukan diri untuk sementara waktu, melakukan pertukaran material inti,
kemudian masing-masing protozoa memisahkan diri kembali dalam bentuk individu yang lebih
muda.
b. Sporogoni : pembentukan sel kelamin, makrogametosit dan mikrogametosit setelah membelah lagi
menjadi makrogamet dan mikrogamet, setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot. Inti zigot
membelah menjadi banyak dan menjadi sporozoit.

Kelompok Rhizopoda dalam usus besar

Manusia merupakan hospes enam spesies amoeba yang hidup dalam rongga usus besar , yaitu :
a. Entamoeba histolytica
b. Entamoeba coli
c. Entamoeba hartmanni
d. Jodamoeba butschlii
e. Dientamoeba fragilis
f. Endolimax nana

Morfologi dari Entamoeba histolytica


 Dalam daur hidupnya E. histolytica mempunyai 3 stadium ;
1. bentuk histolitika
2. bentuk minuta
3. bentuk kista
 Bentuk histolitika dan minuta adalah bentuk trofozoit, bedanya bentuk histolitika bersifat patogen
dan ukurannya lebih besar (20-40 mikron) (sel darah merah 7 mikron
 Bentuk histolitika (patogen) dapat hidup selain di jaringan usus besar dapat pula hidup di hati,
paru, otak, kulit dan vagina
 Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut,
sesuai dengan namanya E. histolytica (histo = jaringan, lysis = hancur)
 Bentuk minuta adalah bentuk pokok (esensial), tanpa bentuk minuta, daur hidup tak dapat
berlangsung, besarnya 10-20 mikron
 Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besarnya 10-20 mikron, bentuk bulat atau lonjong,
mempunyai dinding kista dan ada inti entameba.
 Pada kista muda terdapat benda kromatoid dan vakuola glikogen (dianggap sebagai makanan
cadangan)
 Pada kista matang benda tersebut biasanya sudah tak adalagi , kista matang tidak patogen, tetapi
dapat merupakan bentuk infektif.
Spesies flagellata
Flagellata Traktus Digestivus
Giardia lamblia
Terbagi 2 bentuk :
1. Bentuk vegetatif (trofozoit) ; 14 mikron, anterior membulat, posterior meruncing, pada ventral
ada 1 batil isap, terdapat 2 inti dengan kariosom besar ditengah, dan 4 pasang flagel, 2 benda
melintang sebagai benda parabasal.
2. Bentuk kista ; 10-14 mikron, oval, 2 inti pada kista muda dan 4 inti pada kista matang.

Flagellata Traktus Urogenital


Trichomonas vaginalis
• Hanya ditemukan dalam bentuk trofozoit, 7-25 mikron,
• Ada 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior melekat pada tepi membran bergelombang,
• Inti lonjong, butir sitoplasma halus, ada aksostil dan tak ada benda parabasal.

Flagellata Darah dan Jaringan

Trypanosoma gambiense
• Panjang ±35 mikron, inti satu, kinetoplast kecil, membran bergelombang dan flagel di anterior
• Berada pada plasma darah
Trypanosoma cruzi
• Panjang ±20 mikron, inti satu, kinetoplast besar, membran bergelombang dengan flagel di
anterior
Leishmania donovani
• Besarnya ±2 mikron, oval, inti satu, kinetoplast di anterior.

Bentuk umum dan letak kinetoplast serta Flagel


 Amastigot : untuk stadium Leishmania, bentuk bundar atau bujur tanpa flagel yang bebas
 Promastigot : untuk stadium Leptomonas, bentuk bujur dengan kinetoplast anterior yang
letaknya distal dari inti. Tidak ada membran bergelombang
 Epimastigot : stadium Critidia, bentuknya bujur memanjang dengan kinetoplast anterior yang
dekat inti. Ada sebuah membran bergelombang yang pendek.
 Tripomastigot : stadium Trypanosoma, bentuknya memanjang dengan kinetoplast posterior
dan distal dari inti. Ada sebuah membran yang bergelombang yang panjang.
Ciliata :

Balantidium coli
Ada 2 macam bentuk yaitu :
1. Bentuk kista/trofozoit : 60-70 mikron, lonjong, punya silia, ada makronukleus, mikronukleus
dan sitostom.
2. Bentuk kista : 60 mikron, bulat/lonjong, dinding tebal, terlihat makronukleus dan cilia

Daur ulang ( siklus )


- Kista termakan bersama makanan dan minuman
- Kista masuk ke dalam usus, terjadi ekskistasi
- Tropozoit masuk ke usus besar di daerah caecum
- Balantidium coli, berkembang biak secara belah pasang
- Tropozoit terbawa aliran isi usus
- Enkistasi karena tripozoit merasa tidak menguntungkan di colon transversum
- Kista terbawa feses keluar
- Kista yang terdapat bertahan lam di luar tubuh yang lembab ini merupakan bentuk
infektif yang siap menularkan penyakit pada hospes baru

Sporozoa

Toxoplasma gondii
• Besarnya ±5 mikron, bentuk bulan sabit dengan 1 inti
• Pada preparat jaringan trofozoit berbentuk bulan sabit, membulat atau bulat telur dengan
ukuran 2-3 x 4-6 mikron, terletak dalam sista
• Toxoplasma gondii pada kucing, pada preparat tinja dapat ditemukan oosita yang mengandung
2 sporosista dan masing-masing mengandung 4 sporozoit dan ukuran lebih kecil dibanding
isospora

Fungi

Kelompok fungi berdasarkan atas cara reproduksi seksualnya :

Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina,dan Deuteromycotina

Karakteristik fungi

Fungi adalah organsime eukariotyang memmpunyai dinding sel dan pada umumnya tidak motil.
• Karakteristik ini menyerupai karakteristik tumbuhan. Namun demikian fungi secara
fundamental dapat dibedakan dari tumbuhan karena tidak mempunyai klorofil.
• Dengan demikian fungi tidak mampu melakukan proses fotosintesis menghasilkan bahan
organik dari karbondioksida dan air, sehingga mereka disebut organisme yang heterotrof.
• Sifat heterotrof ini menyerupai sifat sel hewan :
a. Saprofit, pengurai sampah organik
b. Parasit, merugikan organisme lain
c. Simbiosis, saling menguntungkan
• Fungi merupakan kingdom yang cukup besar terdiri dari kurang lebih 50.000 species, dan bisa
mempunyai karakteristik yang berbeda- beda baik secara struktur, fisiologi maupun
reproduksinya. berarti cendawan (fungi berbentuk payung).
• Klasifikasi fungi berdasar atas cara reproduksi seksualnya ; Zygomycotina, Ascomycotina,
Basidiomycotina dan Deuteromycotina.
• Fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup yang disebut inang.
• Fungi semacam itu dapat bersifat parasit obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif
yaitu organisme yang mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya, selanjutnya
hidup pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit.
• Fungi parasit dapat menyerang tumbuhan, hewan maupun manusia. Dari 50.000 species fungi
yang ada, sebenarnya hanya kurang dari 300 species yang secara langsung bertindak sebagai
agen penyakit pada manusia dan hewan.
• Banyak fungi parasit bersifat patogen yang juga dapat bersifat saprofit seperti Histoplasma
capsulatum.
• Fungi seperti ini menunjukan dimorfisme atau mempunyai dua bentuk/dua sifat hidup yaitu
dalam bentuk uniseluler seperti ragi yang bersifat parasit dalam bentuk benang/kapang yang
bersifat saprofit.

Macam macam spora dan reproduksinya

a. Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk dalam jumlah besar. Ada
banyak macam spora aseksual
- Konidiospora atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu disebut
mikrokonidium. Konidium yang bersar lagi bersel banyak dinamakan makrokonidium.
Konidium dibentuk diujung atau disisi suatu hifa.
- Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk didalam kantung yang disebut
sporangium di ujung hifa khusus (sporangiosfor). Aplanospora ialah sporangiospora nonmotil.
Zoospora ialah sporangiospora yang motil, motilitasnya disebabkan oleh adanya flagelum.
- Oidium atau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
- Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten terhadap
keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik.
- Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.

b. Spora seksual, yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus terbentuk lebih jarang dan
dalam jumlah yang dibandingkan dengan spora aseksual. Juga hanya terbentuk
dalam keadaan tertentu. Ada beberapa tipe spora seksual:
- Askospora. Spora bersel satu ini trerbentuk didalam pundi atau kantung yang
dinamakan askus. Biasanya terdapat 8 askospora didalam setiap askos.,
- Basidiospora. Spora bersel satu ini terbentuk diatas struktur
berbentuk gada yang dinamakan basidium.
- Zigospora. Zigospora adalahj sporta besar berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia, pada
beberapa cendawan melebur.
- Oospora. Spora ini terbentuk didal;am struktur betina khusus yang disebut ooginium.
Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk didalan anteredium
menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium dapat ada satu atau beberapa oosfer.

Perbedaan khamir dan kapang

Khamir merupakan fungi uniseluler dan kebanyakan dari mereka termasuk dalam divisio Ascomycotina
sedangkan kapang fungi multiseluler yang mempunyai filament, dan pertumbuhan pada makanan
mudah dilihat karena penampaknya yang berserabut seperti kapas

Spesies fungi yang phatogen

Banyak fungi parasit bersifat patogen yang juga dapat bersifat saprofit seperti Histoplasma
capsulatum.

Anda mungkin juga menyukai