Anda di halaman 1dari 12

PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN

“ TEKNIK ZIG ZAG “

Oleh :

Anggi Septiani Nst (5203144017)

Paska Silvia Simanjuntak (5203144037)

Tarisa Safira L (5203144023)

Dosen Pengampu :
Rossy Luckita Sasmita, M.Pd

REGULER A 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas laporan makalah ini dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu
untuk memenuhi tugas dosen dalam mata kuliah pengeritingan rambut desain.

Makalah ini juga memiliki tujuan yaitu untuk menambah wawasan tentang bagaimana
pengertian dan konsep serta teknik dalam melakukan pengeritingan teknik Zig zag. Saya
ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yaitu ibu Rossy Luckita Sasmita, M.Pd dan
ibu selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai dengan mata kuliah yang sedang saya pelajari ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membagi
sebahagian pengetahuannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih banyak kekurangan nya dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritikan serta saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Medan, February 2023

TIM PENULIS

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................5
C. TUJUAN...................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................11
A. KESIMPULAN.............................................................................11
B. SARAN.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rambut memiliki kedudukan penting dalam kehidupan manusia. Kedudukan penting tersebut
berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala,
penghangat, mahkota bagi wanita, pertanda sosial pada beberapa bangsa, dan sebagai identitas profesi
serta menambah kecantikan. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan manusia makin
menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi
alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan
(Anonim, 2013).

Pengeritingan rambut merupakan tindakan mengubah rambut lurus menjadi ikal atau keriting
dimana dalam prosesnya terdapat hal-hal dan prosedur yang harus diperhatikan untuk menghindari
adanya kegagalan dalam pengeritingan rambut, seperti perbandingan ketebalan rambut,
porositas/kemampuan rambut menyerap zat cair, ketepatan waktu olah, kekuatan larutan
pengeritingan, suhu umumnya atau temperatur olah dan sebagainya (Rostamailis, 2008).

Teknik pengeritingan dalam perkembangannya mengalami kemajuan. Pada zaman dahulu,


seseorang ingin mengeriting rambutnya dengan menggunakan cara yang sederhana tanpa
menggunakan kosmetik pengeritingan dan menggunakan alat yang seadanya. Seiring perkembangan
zaman agar pengeritingan dapat bertahan lama diperlukan alat yang baru dan kosmetik atau obat
keriting yang membuat rambut keriting lebih lama. Semakin berkembangnya mode tata rambut,
semakin banyak pula alat pengeritingan yang dipergunakan. Rotto atau curling roller adalah alat
penggulung yang umum dipergunakan pada pelaksanaan pengeritingan. Rotto terbuat dari bahan
kanvas atau plastik, berbedabeda ukuran dan bentuknya (Rostamailis, 2008).

Rotto mempunyai beberapa ukuran yaitu ukuran Large, Medium dan Small. Ukuran Large
digunakan jika rambut kasar, baik elastisitasnya serta panjang rambut yang melebihi 15 cm. Ukuran
Medium digunakan jika rambut sedang dengan elastisitas normal. Ukuran Small digunakan jika
rambut halus, sering dicat dan buruk elastisitasnya (Rostamailis, 2008). Pengeritingan rambut dasar
dilakukan pada rambut wanita dengan bentuk rambut yang lurus dengan berbagai ukuran rotto sesuai
panjang pendeknya rambut. Rambut lurus dapat memberikan kemudahan dalam hal tatanan rambut
dikarenakan rambut lurus mempunyai folice yang lurus dan penampangnya bulat. Rambut berombak
mempunyai folice yang melengkung dan penampangnya lonjong, sedangkan rambut keriting
mempunyai folice yang amat melengkung dan penampangnya gepeng. Bentuk-bentuk rambut juga

4
mempengaruhi hasil pengeritingan rambut dasar dengan menggunakan ukuran dan bentuk rotto yang
tepat maka akan menghasilkan ikal yang maksimal yaitu menyerupai huruf “S”.

Hasil ikal dalam pengeritingan ada tiga macam, yaitu: Ikal besar, ikal sedang dan ikal kecil.
Macam ikal yang diharapkan menentukan rotto yang digunakan. Jika ingin hasil ikal besar gunakan
rotto besar, jika ingin ikal sedang gunakan rotto sedang dan gunakan rotto kecil untuk hasil ikal kecil
(Anonim, 2013).

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pengeritingan teknik vertikal ?
2. Apa saja alat bahan, lenan, dan kosmetika yg digunakan?
3. Bagaimana langkah langkah pengeritingan vertikal ?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara melakukan pengeritingan dengan cara teknik vertikal
2. Mengetahui alat,bahan,lenan, dan kosmetika tg digunakan dalam pengeritingan desain
vertikal

5
BAB II

PEMBAHASAN

Pengeritingan teknik zig-zag ( zig-zag perming )

Adalah teknik pengeritingan yang khusus diciptakan untuk mengeriting rambut pendek,
karena biasanya pengeritingan 'terhadap rambut pendek akan menimbulkan bekas-bekas garis
pengeritingan yang seringkali sulit dihilangkan, oleh karenanya dengan menggunakan teknik
keriting, disain ini dapat menghindari timbulnya bekas - bekas garis pembagian tersebut.

Teknik ini dilakukan dengan cara :

1. Membuat garis-garis sectioning dan blocking berbentuk zig-zag yang tidak lurus seperti
dalam pengeritingan dasar.

2. Penggulungan rambut dengan rotto dilakukan dengan cara seperti pengeritingan dasar.
Demikian pula ukuran rotto yang dipergunakan harus disesuaikan dengan besar ombak atau
ikal rambut yang dikehendaki.

3. Pemberian larutan pengeritingan dilakukan dua kali.Sebelum rambut digulung dengan


rotto, digunakan larutan pengeritingan dengan pH rendah.Setelah penggulungan selesai, baru
digunakan larutan ber-pH normal.

4. Pengeritingan zig-zag banyak digunakan untuk mengeriting rambut pria yang ombak atau
ikal di rambutnya terlihat sebagai hasil.

A. Alat yang di perlukan

Rotto : alat untuk menggulung rambut.

Tutup kepala : berguna untuk menutup kepala. Setelah rambut digulung semuanya dengan
rotto dan diberi obat, alat ini terbuat dari plastik.

Sisir besar : digunakan untuk menyisir rambut sebelum pencucian dan sewaktu menganalisis
kulit kepala dan rambut.

Sisir berekor biasa : guna untuk membangun dalam proses memparting rambut.

6
Penadah solution : alat yang digunakan sewaktu pemasangan obat pengeriting agar tidak
menetes ke baju pelanggan.

Jepit bergerigi : untuk menjepit rambut sewaktu pemartingan.

Botol aplikator : untuk wadah kosmetik pengeritingan

Bahan

- Tissue

- Kertas toni

- Masker mulut

Lenan

- Cape penyampoan

- Handuk lilit

- Handuk kecil

- Botol aplikator

7
Kosmetik

- Shampo

- Solution

- Netralizer

- Conditioner

Persiapan praktek

- Mempersiapkan klien ke tempat praktek.

- Memakaikan handuk dibahu klien.

- Menyisir rambut dari kekusutan.

- Melakukan diagnosa.

- Memakaikan cape penyampoan

Pelaksanaan praktek

- Melakukan penyampoan.

- Melakukan towel dry.

- Memparting rambut jadi 9 bagian dengan cara membagi kepala menjadi 2 sisi, kanan dan
kiri masing-masing sisi dibagi 3 dengan garis horizontal yang sama. Penggulungan rambut

8
dilakukan dengan menepatkan rotto secara tegak lurus sepanjang garis-garis horizontal,
menuju kepala titik-titik yang berada di sepanjang garis vertikal.

- Melakukan penggulungan rotto mulai dari parting atas kemudian dengan arah vertikal
pengambilan rambut yang mau digulung.

- Memasamg tutup telinga, handuk lilit, dan penadah solution.

- Mengaplikasikan solution dari gulungan atas ke bawah.

- Memasang tutup kepala.

- Tunggu 20 menit, dicek setiap 10 menit sekali, jika sudah membentuk huruf S maka rambut
sudah jadi.

- Membilas rambut dengan air hangat.

- Melakukan towel dry.

- aplikasikan neutralizer dan diamkan hingga 10 menit.

- Membilas rambut lalu gunakan conditioner.

- Mengeringkan rambut dengan handuk dan hairdryer.

E. Berkemas

- Membersihkan area kerja

- Membuang sampah pada tempatnya

- Mengembalikan alat, bahan, lenan dan kosmetik.

- Menyapu dan mengepel lantai.

Pengajuan case method

Berdasarkan materi yang sudah kami jelaskan sebelumnya, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa pengeritingan dengan teknik vertikal cocok di aplikasikan pada rambut

9
panjang. Sehingga jika ada seorang klien yang ingin pengeritingan dengan teknik vertikal
sedangkan rambutnya pendek, bagaimana solusi yang dapat di lakukan?

Solusi dari permasalahan

Menurut 6 teknik yang telah kami pelajari, akhirnya kami menemukan ide bahwasanya kasus
ini dapat di atasi dengan menggunakan 2 teknik pengeritingan dalam sekali pengaplikasian.
Jadi disini kami menggunakan teknik vertikal dan juga teknik zig-zag. Lalu mengapa kami
menggunakan teknik zig-zag sebagai pergabungan teknik vertikal? Karena berdasarkan
sumber yang kami baca bahwa pengeritingan zig-zag cocok diaplikasikan untuk rambut
pendek.

Dalam pengaplikasiannya rambut diparting menjadi 5 bagian, 3 bagian depan dan 2 pada
bagian belakang. Pada 3 partingan depan yaitu bagian tengah depan kepala, bagian samping
kanan dan samping kiri menggunakan teknik pengeritingan zig-zag. Sedangkan pada 2 bagian
belakang rambut diparting dengan bentuk horizontal menggunakan teknik pengeritingan
vertikal.

Sehingga dengan penggabungan 2 teknik pengeritingan ini di dapatlah hasil pengeritingan


vertikal yang tidak meninggalkan bekas-bekas garis yang umunya biasa terjadi pada hasil
pengeritingan pada rambut pendek

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengeritingan rambut dasar dilakukan pada rambut wanita dengan bentuk rambut
yang lurus dengan berbagai ukuran rotto sesuai panjang pendeknya rambut. Rambut
lurus dapat memberikan kemudahan dalam hal tatanan rambut dikarenakan rambut
lurus mempunyai folice yang lurus dan penampangnya bulat. Rambut berombak
mempunyai folice yang melengkung dan penampangnya lonjong, sedangkan rambut
keriting mempunyai folice yang amat melengkung dan penampangnya gepeng.
Bentuk-bentuk rambut juga mempengaruhi hasil pengeritingan rambut dasar dengan
menggunakan ukuran dan bentuk rotto yang tepat maka akan menghasilkan ikal yang
maksimal yaitu menyerupai huruf “S”.

Hasil ikal dalam pengeritingan ada tiga macam, yaitu: Ikal besar, ikal sedang dan ikal
kecil. Macam ikal yang diharapkan menentukan rotto yang digunakan. Jika ingin hasil
ikal besar gunakan rotto besar, jika ingin ikal sedang gunakan rotto sedang dan
gunakan rotto kecil untuk hasil ikal kecil.

B. Saran
Dari makalah yg kami kerjakan kami meninjau untuk para membaca agar lebih
memahami teknik dalam melakukan pengeritingan desain sebwlum mempraktekkan
nya. Karena Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam melakukan
pengeritingan desain ialah teknik yg digunakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://repositori.kemdikbud.go.id/12613/1/KCR-G.%20Pemangkasan%2C
%20Pengeritingan%20Desain%20dan%20Pelurusan%20Rambut.pdf

https://beautyniken.blogspot.com/2013/04/langkah-kerja-pengeritingan-vertikal.html

https://nocianisugiarto.blogspot.com/2013/03/pengeritingan-desain.html

12

Anda mungkin juga menyukai