OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengeritingan Rambut Dasar dan
Pengeritingan Rambut Desain” dengan waktu yang tepat dan benar.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Vivi Efrianova yang telah membantu kami secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari , bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa dan penulisanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca gunanya untuk menjadi acuan agar penulis bisa memperbaiki menjadi
lebih baik di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1. Konsep Pengeritingan Rambut..........................................................................................6
2.2. Sejarah Pengeritingan Rambut..........................................................................................6
2.3. Tujuan Pengeritingan Rambut.........................................................................................7
2.4. Pengeritingan Rambut Dasar...........................................................................................8
2.5. Pengeritingan Rambut Desain......................................................................................10
2.6. Kegagalan Saat Proses Pengeritingan..........................................................................14
2.7. Alat ,Bahan, Lenan dan Kosmetika yang digunakan...................................................15
2.8. Proses Pengeritingan....................................................................................................20
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................26
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................26
3.2. Saran................................................................................................................................27
Daftar Pustaka............................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Pengeritingan rambut merupakan tindakan mengubah rambut lurus menjadi ikal atau
keriting dimana dalam prosesnya terdapat hal-hal dan prosedur yang harus diperhatikan
untuk menghindari adanya kegagalan dalam pengeritingan rambut, seperti perbandingan
ketebalan rambut, porositas selaput rambut, ketepatan waktu olah, kekuatan larutan
pengeritingan, suhu umumnya atau temperatur olah dan
sebagainya.
Tujuannya untuk mengetahui konsep pengeritingan dasar dan pengeritingan desain dengan
cara yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengeritingan rambut dasar adalah merubah bentuk ikatan silang keratin rambut dengan
cara melakukan proses kimiawi(memberi obat keriting) dan proses fisika (menggulung rambut
menggunakan alat“rotto”),dari bentuk lurus menjadi ikal, ombak,atau keriting dengan cara
menggulung rambut, memberikan kosmetika pengeritingan dan menetralisir,sehingga diperoleh
bentuk keriting rambut yang diinginkan.
Pengeritingan merupakan proses merubah struktur rambut atau ikatan silang keratin
rambut lurus menjadi keriting melalui dua proses, yaitu :
1) Proses pematahan ikatan silang disulfide (atomS) pada rambut yang sedang digulung
dengan rotto (mengubah bentuk).
2) Proses Neutralizing atau menguatkan ikal rambut (atom H), atau menyambung
kembali ikatan disulfide setelah terjadi bentuk baru pada rambut.
Mengeriting sudah dikenal sejak berabad-abad tahun lalu, sejak zaman mesir purba bahkan lebih
awal dari pada itu. Dalam sejarah perkembangan teknik pengeritingan ada beberapa tahap seperti
berikut:
Orang – orang Yunani sudah mengenal Wig Hairpiece dengan ikal besar-besar berbentuk
pipekrul.
Yang banyak dikerjakan yaitu pratata atau setting.
1) Memperoleh bentuk baru pada rambut dari bentuk lurus menjadi bentuk ikal/keriting,
2) Memperbesar volume rambut sesuai dengan yang diinginkan,
3) Menjadikan rambut lebih indah oleh permainan pantulan cahaya yang jatuh diatasikal.
2.4. Pengeritingan Rambut Dasar
Pengeritingan rambut dasar adalah tindakan menggulung rambut dengan rotto bertujuan
membuat rambut lurus menjadi ikal/keriting dengan menggunakan kosmetika pengeritingan dan
netralisir.Teknik yang digunakan pada pratata dasar bertujuan untuk memudahkan pembentukan
suatu tata rambut secara umum dan sederhana, namun sudah memenuhi syarat-syarat keindahan.
Teknik penggulungan yang dipakai adalah teknik penggulungan secara original set. Pembuatan
ikalnya dapat memakai satu jenis ukuran roller atau beberapa ukuran yang berbeda, tanpa
menggunakan variasi lain.
a. Permanen spiral yaitu menggulung rambut dari pangkal menuju ke ujung, biasanya
dikerjakan pada rambut panjang.
b. Croquinole, yaitu penggulungan rambut dari ujung menuju ke pangkal , untuk
pengeritingan rambut pendek.
c. Prexted, yaitu saama dengan crquinole tetapi sebelum dan selama pemakaian
penggulungan rambut dipanaskan.
d. Tanpa mesin yaitu cara mengeriting dengan menggunakan panas dari bahan kimia.
Metode ini merupakan peralihan pengeritingan panas ke pengeritingan dingin.
Dalam pengeritingan desain, pembuatan ikal atau keriting pada rambut bertujuan untuk
menunjang terciptanya disain penataan yang telah ditentukan secara permanen. Dengan demikian
perlu digunakan beberapa larutan pengeriting yang berbeda-beda kekuatannya sesuai dengan
kondisi rambut. Penggunaan rotto juga berbeda baik dalam penempatan maupun ukurannya.
Berbagai model pengeritingan rambut yang sangat disukai dan tetap digemari adalah
hasil akhir pengeritingan dengan volume rambut yang besar dengan ombak dan ikal yang jelas
serta dapat memberikan kesan dinamika gerak yang bebas, untuk mendapatkan ikal-ikal yang
demikian dapat diterapkan berbagai teknik pengeritingan desain.Beberapa teknik
pengeritingan desain yang banyak dikenal adalah:
Cara penempatan rotto ukuran sedang seperti ini bertujuan untuk menahan ombak-ombak
besar yang terjadi karena penggunaan rotto besar. Dengan demikian, tidak saja ombak atau ikal
rambut yang terbentuk berukuran besar, melainkan juga volume keriting secara keseluruhan akan
menjadi tetap besar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemberian larutan pengeritingan dilakukan
dua kali yaitu sebelum rambut digulung dengan rotto, digunakan larutan pengeritingan dengan
pH rendah. Setelah penggulungan selesai, baru digunakan larutan pengeriting normal.
Pengeriting selang-seling ini baik bagi rambut panjang dengan dasar guntingan bersusun.
Pengeritingan ini digunakan untuk membentuk ikal rambut yang nampak seperti ikal asli
tanpa meninggalkan berkas-berkas garis vertikal. Banyak digunakan untuk mengeriting rambut
pria. Penggulungan rambut dimulai dari bagian tengah dahi dengan menggunakan rotto yang
paling besar, dibagian pelipis atau kening digunakan rotto ukuran sedang, penggunaan rotto
ukuran yang lebih kecil ini disesuaikan dengan sifat rambut dibahagian tersebut yang biasanya
paling cepat menjadi lurus kembali.
Rotto yang digunakan dalam deretan kedua, dikenakan dalam arah yang sama, yaitu dari
arah telinga ke telinga, juga dipakai rotto ukuran paling besar, hanya penempatannya digeser
sedikit, sehingga membentuk ukuran selang-seling, seperti penempatan batu bata sewaktu
membangun dinding tembok rumah, gambar pengeritingan batu bata dapat dilihat sebagai
berikut:
Teknik penggulungan vertikal menghasilkan bentuk keriting dengan ombak besar yang
jatuh secara wajar bagi rambut ukuran panajng, bentuk 6 bagian rambut dengan cara membagi
kepala menjadi 2 sisi, kanan dan kiri masing-masing sisi dibagi 3 dengan garis horisontal
yang sama. Penggulungan rambut dilakukan dengan menempatkan rotto secara tegak lurus
sepanjang garis-garis horisontal, menuju kepala titik-titik yang berada disepanjang garis vertikal,
seperti yang terlihat pada gambar berikut:
f. Pengeritingan Penggulungan Teknik Batang (stick perming)
Teknik pengeritingan ini menggunakan batang-batang plastik pipih dengan tujuan agar
volume rambut mengembang di sekeliling garis disain. Banyak digunakan untuk membentuk
keriting yang mengembang, dengan tetap mempertahankan pola guntingan geometris pada
rambut yang bersangkutan. Pembagian rambut dibuat menjadi lima bagian. Dua bagian di
depan dan tiga bagian di belakang. Garis-garis pembagian dilakukan secara vertikal dan pola
pembagian simetris.
Penggulungan dimulai dari bagian bawah tengkuk dan terus menuju ke atas. Rotto
terbawah digulung menempel di kulit, rotto berikutnya digulung dengan diberi sedikit sela
antara, lalu disisipi batang plastic pipih sehingga membentuk suatu sudut yang
dikehendaki.Penempatan rotto dan batang pipih selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
diatas; makin ke atas makin menjauhi kulit kepala.Pemberian larutan pengeritingan juga
dilakukan dalam tahap, seperti pada pengeritingan disain lainnya.
Teknik ini dilakukan pada rambut pendek yang berada dibawah tengkuk, penggulungan
rambut didaerah ini dengan rotto seringkali tidak mungkin karena pendeknya rambut. Pembagian
dan penggulungan rambut dilakukan seperti dalam pengeritingan dasar. Hanya penggulungan
rambut didaerah tengkuk dan kedua sisi samping kanan dan kiri, dibuat ikal seperti halnya
dengan membuat pincurl atau lengkungan membentuk ikal, pengeritingan dekat tengkuk dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
2.6. Faktor Penyebab Kegagalan Keriting Dingin
Kegagalan yang terjadi sewaktu proses pengeritingan dingin disebabkan oleh faktor-faktor sbb:
a. Perbandingan ketebalan kulit selaput (cortex cuticel ratio). Rambut yang tipis akan
selalu sulit dikriting daripada rambut yang tebal. Meskipun demikian batang rambut
yang tebal belum tentu merupakan jaminan bahwa kulit rambut yang berada di dalamnya
secara proposional lebih tebal dari pada selaput rambut. Itulah sebabnya mengapa
rambut dengan angka perbandingan kulit dan selaput yang tinggi mudah dikeriting dan
sebaliknya.
b. Porositas selaput rambut. Larutan pengeriting hanya dapat masuk ke dalam kulit rambut
melalui celah-celah imbrikasi. Jika imbrikasi rambut cukup terbuka larutan pengeriting
dan normalize akan mudah mencapai kortek rambut. Penyempitan atau tertutupnya celah
imbrikasi rambut dapat terjadi karena tertutup oleh lapisan hairspray, bahan pewarna
rambut, timbunan lemak dan kotoran lainnya, sedangkan kerusakan selaput rambut
dapat terjadi karena kesalahan dalam pengeritingan, penglurusan dan penyasakan
rambut yang terlalu berat dan sering.
c. Porositas yang berbeda di kulit rambut. Dalam sehelai rambut memiliki porositas yang
berbeda dan menyebabkan penyerapan larutan pengeriting tidak merata, bagian rambut
yang memiliki porositas yang tinggi akan cepat menyerap larutan pengeriting
dibandingkan yang memiliki porositas yang kurang dengan membiarkan rambut
berada dalam kedaan lembab menjelang pemberian larutan pengeritingan bertujuan
meratakan tingkat porositas kulit rambut yang berbeda-beda.
d. Ketetapan waktu olah. Lamanya waktu yang digunakan dalam proses kriting
dingin ketapan waktu ditentukan oleh dengan melihat tekstur rambut.
e. Suhu atau temperature olah. Dalam ruangan yang memiliki pendingin waktu olah akan
menjadi lebih panjang,tetapi apabila menggunakan alat-alat pemanas seperti akselerator,
topi pemanas, kehadiran banyak orang akan mempercepat waktu olah. Setiap kenaikan
atau penurunan temperature selalu derajat celcius akan mempengaruhi tingkat
perubahan sebnayak 10% contohnya pada suhu 72 derjat celcius dibutuhkan waktu 10
menit.
f. Kelemahan alami batang rambut. Tekstur rambut sangat ditentukan oleh faktor kesehatan
dan makanan. Seseorang yang mudah rambutnya dikeriting sewaktu- waktu akan sangat
sulit dikeriting, itu bisa terjadi akibat suatu penyakit berat, kelainan metabolism,
gangguan gizi atau obat-obat yang dimakannya. Bagian rambut yang telah terbentuknya
pengaruhnya tidak aka nada, akan tetapi berpengaruh pada rambut yang baru tumbuh.
Maka bebrapa tahun setelah sembuh dari penyakit berat, bagian bawah batang rambut
akan mempunyai tekstur yang amat berbeda dengan tekstur bagian batang rambut
lainnya.
2.7. Alat ,Bahan, Lenan dan Kosmetika yang digunakan
Keselamatan kerja :
1. Persiapan pengeritingan
Pembagian Rambut
a. Rotto Cekung
Dipakai bagi pelanggan yang menghendaki pengeritingan yang ikalnya dimulai
sangat dekat dengan kulit kepala.
b. Rotto Lurus
Akan menghasilkan gelombang atau ikal yang sama besarnya pada keseluruhan
panjang rambut yang digulung.
2. Pelaksanaan Pengeritingan
1) Satu lapis rambut dengan ketebalan 1–1,5 cm disisir dengan rapi agar semua
rambut- rambut tersebut dapat berjajaran dengan teratur. (Gambar 1)
2) Kemudian rambut tersebut disisipkan ke dalam lipatan kertas. Rambut harus tersusun
rapi di atas kertas. Dengan 1 kertas yang dilipat jadi 2. (Gambar 2)
3) Kertas dijepit di antara jari telunjuk dan jari tengah sambil ujung kertas dekat ujung
rambut dipegang dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Kertas ditarik ke ujung
rambut. (Gambar 3)
4) Kertas harus mencapai ±1 cm melewati ujung rambut kemudian baru digulung
dengan Rotto (Gambar 4)
5) Kertas lebih panjang dari ujung rambut untuk menghindari ujung-ujung rambut terlipat
sewaktu menggulung. (Gambar 5)
6) Rambut digulung dari ujung rambut ke pangkal tanpa tegangan. Bila terjadi penarikan
yang kuat sewaktu menggulung, maka hasil pengeritingan akan menjadi “kruss”,
patah- patah, dan ujung rambut pecah-pecah. (Gambar 6)
Menentukan waktu peresapan
Waktu Proses (Processing Time) adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut dari
penyerapan kosmetik rambut sampai terjadinya perubahan bentuk rambut sekeliling rotto. Untuk
setiap jenis rambut, waktu proses berbeda dan bahkan untuk rambut yang sama dan pemakaian
kosmetik yang sama kadang –kadang waktu proses dapat berbeda.
Memeriksa gelombang untuk melihat proses pengeritingan harus dilakukan beberapa kali.
Hal ini demi menghindari hasil yang tidak diinginkan pasca proses
Rambut harus dibilas terlebih dahulu dengan air hangat sebelum diberi Netralizer. Hal ini untuk
menghilangkan sisa-sisa larutan pengeriting.
Normalisasi
Sesudah rambut dikeringkan, berilah Netralisie pada seluruh rambut dengan merata (boleh
menggunakan botol Aplikator atau dengan Spon) kemudian biarkan ± 10 menit. Bahan
Netralisir akan menghentikan reaksi dari larutan pengeriting serta memperbaiki dan
menormalkan kembali ikatan kimiawi atau ikatan silang dari molekul-molekul rambut dan
sekaligus mengeraskan/menetapkan rambut dalam bentuk yang baru.
Tahap akhir dari proses pelaksanaan pengeritingan rambut adalah pencucian rambut. Setelah
rambut didiamkan selama beberapa saat, bukalah seluruh penggulung rambut dengan hati-hati.
Buang/bilas sisa-sisa netralizer sampai bersih dengan air biasa.
Untuk mengembalikan keadaan rambut mendekati keadaan semula, rambut perlu diberi
conditioner. Kemudian rambut dibilas kembali sampai bersih, keringkan dengan
handuk.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengeritingan rambut dasar adalah merubah bentuk ikatan silang keratin rambut dengan
cara melakukan proses kimiawi(memberi obat keriting) dan proses fisika (menggulung rambut
menggunakan alat“rotto”),dari bentuk lurus menjadi ikal, ombak,atau keriting dengan cara
menggulung rambut, memberikan kosmetika pengeritingan dan menetralisir,sehingga diperoleh
bentuk keriting rambut yang diinginkan. Pengeritingan desain, pembuatan ikal atau keriting
pada rambut bertujuan untuk menunjang terciptanya disain penataan yang telah ditentukan
secara permanen. Dengan demikian perlu digunakan beberapa larutan pengeriting yang berbeda-
beda kekuatannya sesuai dengan kondisi rambut.
1) Memperoleh bentuk baru pada rambut dari bentuk lurus menjadi bentuk ikal/keriting,
2) Memperbesar volume rambut sesuai dengan yang diinginkan,
3) Menjadikan rambut lebih indah oleh permainan pantulan cahaya yang jatuh
Persiapan area kerja, alat ,bahan atau lenan, kosmetik,model dan pribadi.
1. Menyisir rambut.
2. Mendiagnosa.
3. Shampoing tanpa conditioner.
4. Towel dry atau mengeringkan rambut dengan handuk.
5. Menyisir rambut dan membagi rambut menjadi 9 bagian.
6. Menggulung rambut dengan rotto
Pengangkatan harus tegak 90 derajat.
Pengambilan section harus sesuai dengan diameter rotto yang digunakan.
Posisi kertas aplikasi harus menutupi unjung-ujung rambut.
7. Menutup telinga dengan tutup telinga kemudian sekeliling kepala atau hair line
8. Diberi handuk kemudian leher ditaruh penampung solution atau tapal kuda.
9. Memberi solution atau obat keriting.
10. Menutup kepala dengan tutup pengeritingan.
11.Menunggu waktu proses atau waktu olah adalah waktu yang diperlukan untuk
penyerapan kosmetik sampai terjadinya proses maka waktu tergantung pada diameter
rambut ,porositas rambut,elastisitas,suhu ruangan,komposisi solution,dan suhu badan
model.
12. Pengecekan ikal dilakukan setiap 10 menit sekali.
13. Ringsing atau pembilasan 1.Rambut ditekan-tekan dengan hamduk atau towel dry.
14. Memberi Netralisir dan waktu proses 5 menit
15. Melepas gulungan kemudian diberi netralisisr yang kedua secara merata
dengan waktu kurang lebih 5 menit.
16. Pembilasan rambut dengan menggunakan air hangat sampai bersih kemudian
diberi conditioner dan terakhir dibilas dengan air dingin.
3.2. Saran
Daftar Pustaka
Depdikbud. 1988. Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. Depdikbud. Jakarta.
Warunu Oinike. 2015. Jurnal Pendidikan Tata Rias. Keriting Rambut Dasar.