Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PENGERITINGAN RAMBUT DASAR

DAN PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN

OLEH :

KELOMPOK 3

AFDILA KHAIRANI (20078069)

INDA PATRI SELLA (20078038)

ZAHRA ZEGITA (20078117)

DOSEN PENGAMPU :

VIVI EFRIANOVA, SST ., M.Pd. T

PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengeritingan Rambut Dasar dan
Pengeritingan Rambut Desain” dengan waktu yang tepat dan benar.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Vivi Efrianova yang telah membantu kami secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari , bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa dan penulisanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca gunanya untuk menjadi acuan agar penulis bisa memperbaiki menjadi
lebih baik di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1. Konsep Pengeritingan Rambut..........................................................................................6
2.2. Sejarah Pengeritingan Rambut..........................................................................................6
2.3. Tujuan Pengeritingan Rambut.........................................................................................7
2.4. Pengeritingan Rambut Dasar...........................................................................................8
2.5. Pengeritingan Rambut Desain......................................................................................10
2.6. Kegagalan Saat Proses Pengeritingan..........................................................................14
2.7. Alat ,Bahan, Lenan dan Kosmetika yang digunakan...................................................15
2.8. Proses Pengeritingan....................................................................................................20
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................26
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................26
3.2. Saran................................................................................................................................27
Daftar Pustaka............................................................................................................................28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting.


Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain
sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai
pertanda sosial pada beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa
pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut
mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi menarik seperti
mengubah rambut keriting menjadi lurus(rebonding), memangkas rambut sesuai perkembangan
trend, mewarnai rambut dan mengubah rambut lurus menjadi gelombang (pengeritingan rambut).
Pengeritingan pada dasarnya dapat dibedakan dalam keriting dasar dan keriting disain, dalam
keriting disain pembuatan keriting bertujuan menunjang terciptanya disain penataan yang telah
ditentukan.

Pengeritingan rambut merupakan tindakan mengubah rambut lurus menjadi ikal atau
keriting dimana dalam prosesnya terdapat hal-hal dan prosedur yang harus diperhatikan
untuk menghindari adanya kegagalan dalam pengeritingan rambut, seperti perbandingan
ketebalan rambut, porositas selaput rambut, ketepatan waktu olah, kekuatan larutan
pengeritingan, suhu umumnya atau temperatur olah dan
sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa konsep pengeritingan rambut?


2. Jelaskan sejarah pengeritingan rambut?
3. Apa tujuan dari pengeritingan rambut?
4. Apa itu pengeritingan dasar?
5. Apa itu pengeritingan desain?
6. Mengapa terjadi kegagalan saat proses pengeritingan?
7. Jelaskan alat, bahan, lenan dan kosmetika yang digunakan?
8. Bagaimana proses pengeritingan rambut?
1.3. Tujuan

Tujuannya untuk mengetahui konsep pengeritingan dasar dan pengeritingan desain dengan
cara yang benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pengeritingan Rambut

Pengeritingan rambut dasar adalah merubah bentuk ikatan silang keratin rambut dengan
cara melakukan proses kimiawi(memberi obat keriting) dan proses fisika (menggulung rambut
menggunakan alat“rotto”),dari bentuk lurus menjadi ikal, ombak,atau keriting dengan cara
menggulung rambut, memberikan kosmetika pengeritingan dan menetralisir,sehingga diperoleh
bentuk keriting rambut yang diinginkan.

Mengeriting rambut adalah merubah struktur rambut lurus menjadi berombak.Kosmetik


yang digunakan adalah kosmetik yang berasal dari bahan kimia, karena tujuan mengeriting selain
merubah struktur juga untuk menambah keindahan penampilan rambut, maka dalam melakukan
pengeritingan harus hati-hati dan cermat serta menggunakan langkah yang benar.

Mengeriting Rambut terdiri dari 2 katagori :

1. Pengeritingan Dasar yang di Ujikan Tata Kecantikan Rambut Level III

2. Pengeritingan Desain yang di Ujikan Tata Kecantikan Rambut Level IV

Pengeritingan merupakan proses merubah struktur rambut atau ikatan silang keratin
rambut lurus menjadi keriting melalui dua proses, yaitu :

1) Proses pematahan ikatan silang disulfide (atomS) pada rambut yang sedang digulung
dengan rotto (mengubah bentuk).

2) Proses Neutralizing atau menguatkan ikal rambut (atom H), atau menyambung
kembali ikatan disulfide setelah terjadi bentuk baru pada rambut.

2.2. Sejarah Pengeritingan Rambut

Mengeriting sudah dikenal sejak berabad-abad tahun lalu, sejak zaman mesir purba bahkan lebih
awal dari pada itu. Dalam sejarah perkembangan teknik pengeritingan ada beberapa tahap seperti
berikut:

Zaman Mesir Purba (4000 tahun sebelum Masehi)


 Pengeritingan dan pratata sama saja.
 Rambut digulung dengan sepotong kayu dan dilapisi dengan tanah liat lalu dijemur
di sinar matahari hingga kering.

Sebelum Akhir Abad ke XIX

 Orang – orang Yunani sudah mengenal Wig Hairpiece dengan ikal besar-besar berbentuk
pipekrul.
 Yang banyak dikerjakan yaitu pratata atau setting.

Akhir Abad ke XIX – Pertengahan Abad XX

 Zaman ini dapat disebut sebagai revolusi dalam dunia pengeritingan.


 Pada zaman ini, teknik-teknik, jenis kosmetika, dan alat pengeritingan rambut ditemukan.

Beberapa ilmuwan yang terlibat antara lain :

 Marcel Grateau (Penata rambut dari Perancis) : Tahun 1872


 Marcel Grateau menciptakan tang (catok) untuk membuat ikal rambut. Caranya :
Tang dipanaskan dulu, kemudian dijepitkan pada rambut dan didiamkan hingga tang
dingin baru dilepas. Selanjutnya akan terbentuklah ikal-ikal yang diinginkan yang
sifatnya hanya sementara (non permanent). Teknik ini dikenal dengan nama
MARCEL WAVING atau MARCEL CURLING
 Charless Nessler ( Penata rambut dari London ) : Tahun 1905
 Charless Nessler dianggap sebagai Bapak Pengeriting Panas. Caranya : Alat ini dipanasi
dulu dengan aliran listrik kemudian dijepitkan di atas rambut yang telah dibasahi
dengan Borax. Metode penggulungan menggunakan metode “Permanent Spiral”, yaitu
teknik menggulung rambut mulai dari pangkal hingga ke ujung rambut, dan khusus
dilakukan untuk rambut panjang.
 Eugene Suter ( Penata rambut dari Swiss ) : Tahun 1922 Penata rambut dari
Perancis yang berhasil menyempurnakan teknik pengeritingan Nessler dengan
menggunakan larutan Amonia sebagai larutan pelunak rambut yang akan dikeriting.

2.3. Tujuan Pengeritingan Rambut

1) Memperoleh bentuk baru pada rambut dari bentuk lurus menjadi bentuk ikal/keriting,
2) Memperbesar volume rambut sesuai dengan yang diinginkan,
3) Menjadikan rambut lebih indah oleh permainan pantulan cahaya yang jatuh diatasikal.
2.4. Pengeritingan Rambut Dasar

Pengeritingan Rambut Dasar

Pengeritingan rambut dasar adalah tindakan menggulung rambut dengan rotto bertujuan
membuat rambut lurus menjadi ikal/keriting dengan menggunakan kosmetika pengeritingan dan
netralisir.Teknik yang digunakan pada pratata dasar bertujuan untuk memudahkan pembentukan
suatu tata rambut secara umum dan sederhana, namun sudah memenuhi syarat-syarat keindahan.
Teknik penggulungan yang dipakai adalah teknik penggulungan secara original set. Pembuatan
ikalnya dapat memakai satu jenis ukuran roller atau beberapa ukuran yang berbeda, tanpa
menggunakan variasi lain.

Pada dasarnya metode pengeritingan rambut ada 2 yaitu:

1) Metode pengeritingan panas

Metode pengeritingan panas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. Permanen spiral yaitu menggulung rambut dari pangkal menuju ke ujung, biasanya
dikerjakan pada rambut panjang.
b. Croquinole, yaitu penggulungan rambut dari ujung menuju ke pangkal , untuk
pengeritingan rambut pendek.
c. Prexted, yaitu saama dengan crquinole tetapi sebelum dan selama pemakaian
penggulungan rambut dipanaskan.
d. Tanpa mesin yaitu cara mengeriting dengan menggunakan panas dari bahan kimia.
Metode ini merupakan peralihan pengeritingan panas ke pengeritingan dingin.

2) Metode pengeritingan dingin

Mengeriting dingin adalah mengeriting berdasarkan proses kimia dibantu dengan


tindakan fisik. Metode ini pertama kali dikenalkan di california sampai saat masih diakui di
seluruh dunia.
Prinsip-prinsip dasar mengeriting terdiri atas beberapa proses kimia, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Batang rambut terdiri atas ikatan-ikatan hidrogen dan ikatan disulfide (ikatan belerang).
Jika rambut lurus diberi solution, maka keratin rambut menjadi lunak dan ikatan-ikatan
molekulnya menjadi labil
2) Pada kondisi ikatan molekul disulfida yang labil, dengan penggunaan solution dan
penggulungan dengan roto menyebabkan pematahan ikatan hidrogen
3) Pada saat ikatan rambut dipatahkan, kondisi moleku disulfida masih labil, selanjutnya
diberikan netralizer untuk menstabilkan dan menguatkan.
4) Ikatan molekul disulfida maupun hidrogen yang terpatahkan tidak dapat tersambung semua
secara sempurna hanya dengan netralisir, oleh sebab itu perlu zat pengkondisi agar minyak alami
rambut yang terbuang pada saat proses pengeritingan dapat kembali, yaitu dengan memberikan
conditioner pada pembilasan terakhir.
2.5. Pengeritingan Rambut Desain

Dalam pengeritingan desain, pembuatan ikal atau keriting pada rambut bertujuan untuk
menunjang terciptanya disain penataan yang telah ditentukan secara permanen. Dengan demikian
perlu digunakan beberapa larutan pengeriting yang berbeda-beda kekuatannya sesuai dengan
kondisi rambut. Penggunaan rotto juga berbeda baik dalam penempatan maupun ukurannya.
Berbagai model pengeritingan rambut yang sangat disukai dan tetap digemari adalah
hasil akhir pengeritingan dengan volume rambut yang besar dengan ombak dan ikal yang jelas
serta dapat memberikan kesan dinamika gerak yang bebas, untuk mendapatkan ikal-ikal yang
demikian dapat diterapkan berbagai teknik pengeritingan desain.Beberapa teknik
pengeritingan desain yang banyak dikenal adalah:

a. Pengeritingan Penggulungan Teknik Selang – seling (Mesh-a-mesh Perming)


Tujuan pengeritingan dengan teknik Mesh-a-mesh Perming adalah untuk mencapai hasil
keriting dengan ombak atau ikal yang besar, tanpa mengorbankan volume rambut yang dalam hal
biasa, akan menjadi kecil. Pembuatan ikal dilakukan dengan cara menempatkan rotto ukuran
besar dan rotto ukuran sedang secara berselang-seling.

Cara penempatan rotto ukuran sedang seperti ini bertujuan untuk menahan ombak-ombak
besar yang terjadi karena penggunaan rotto besar. Dengan demikian, tidak saja ombak atau ikal
rambut yang terbentuk berukuran besar, melainkan juga volume keriting secara keseluruhan akan
menjadi tetap besar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemberian larutan pengeritingan dilakukan
dua kali yaitu sebelum rambut digulung dengan rotto, digunakan larutan pengeritingan dengan
pH rendah. Setelah penggulungan selesai, baru digunakan larutan pengeriting normal.
Pengeriting selang-seling ini baik bagi rambut panjang dengan dasar guntingan bersusun.

b. Pengeritingan Penggulungan Teknik Zig-Zag (Zig-Zag Perming)


Teknik pengeritingan zig-zag khusus diciptakan untuk mengeriting rambut pendek.
Biasanya pengeritingan terhadap rambut pendek akan menimbulkan bekas-bekas garis
pengeritingan yang seringkali sulit dihilangkan. Dengan menggunakan teknik keriting desain ini,
timbulnya bekas-bekas garis pembagian dapat dihindari. Teknik pengeritingan ini dilakukan
dengan membuat garis-garis sectioning dan blocking berbentuk zig-zag yang tidak lurus seperti
dalam pengeritingan dasar. Garis-garis zig-zag dapat dibuat dengan bantuan ujung ekor sisir
dengan gerakan tangan seperti menjahit sesuatu. Penggulungan rambut dengan rotto dilakukan
dengan cara biasa.

Demikian pula ukuran rotto yang dipergunakan harus disesuaikan


dengan besar ombak atau ikal rambut yang dikehendaki. Pemberian larutan pengeritingan
dilakukan dua kali.Sebelum rambut digulung dengan rotto, digunakan larutan pengeritingan
dengan pH rendah.Setelah penggulungan selesai, baru digunakan larutan ber-pH normal.
Pengeritingan zig-zag banyak digunakan untuk mengeriting rambut pria yang pada umumnya
tidak ingin ombak atau ikal di rambutnya terlihat sebagai hasil pengeritingan.

c. Pengeritingan Penggulungan Teknik Berganda (Double Perming)


Teknik pengeritingan ini menghasilkan ombak dan ikal yang sama besar, dilakukan pada
rambut panjang atau panjang sekali. Rambut dibagi 9 bagian, penggulungan dimulai dari bagian
tengah tengkuk, penggulungan pada pangkal rambut hingga setengah panjang rambut dilakukan
tanpa menggunakan kertas pengeriting (kertas tonni) hingga menempel pada rotto yang telah
dikenakan sebelumnya. Ukuran rotto pertama dan kedua sama besar. Pemberian larutan
pengeriting 1 kali setelah penggulungan selesai (One Direct) seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini:
d. Pengeritingan Penggulungan Teknik Batu Bata ( Brick Perming )

Pengeritingan ini digunakan untuk membentuk ikal rambut yang nampak seperti ikal asli
tanpa meninggalkan berkas-berkas garis vertikal. Banyak digunakan untuk mengeriting rambut
pria. Penggulungan rambut dimulai dari bagian tengah dahi dengan menggunakan rotto yang
paling besar, dibagian pelipis atau kening digunakan rotto ukuran sedang, penggunaan rotto
ukuran yang lebih kecil ini disesuaikan dengan sifat rambut dibahagian tersebut yang biasanya
paling cepat menjadi lurus kembali.

Rotto yang digunakan dalam deretan kedua, dikenakan dalam arah yang sama, yaitu dari
arah telinga ke telinga, juga dipakai rotto ukuran paling besar, hanya penempatannya digeser
sedikit, sehingga membentuk ukuran selang-seling, seperti penempatan batu bata sewaktu
membangun dinding tembok rumah, gambar pengeritingan batu bata dapat dilihat sebagai
berikut:

e. Pengeritingan Penggulungan Teknik Vertikal (Vertikal Perming)

Teknik penggulungan vertikal menghasilkan bentuk keriting dengan ombak besar yang
jatuh secara wajar bagi rambut ukuran panajng, bentuk 6 bagian rambut dengan cara membagi
kepala menjadi 2 sisi, kanan dan kiri masing-masing sisi dibagi 3 dengan garis horisontal
yang sama. Penggulungan rambut dilakukan dengan menempatkan rotto secara tegak lurus
sepanjang garis-garis horisontal, menuju kepala titik-titik yang berada disepanjang garis vertikal,
seperti yang terlihat pada gambar berikut:
f. Pengeritingan Penggulungan Teknik Batang (stick perming)

Teknik pengeritingan ini menggunakan batang-batang plastik pipih dengan tujuan agar
volume rambut mengembang di sekeliling garis disain. Banyak digunakan untuk membentuk
keriting yang mengembang, dengan tetap mempertahankan pola guntingan geometris pada
rambut yang bersangkutan. Pembagian rambut dibuat menjadi lima bagian. Dua bagian di
depan dan tiga bagian di belakang. Garis-garis pembagian dilakukan secara vertikal dan pola
pembagian simetris.

Penggulungan dimulai dari bagian bawah tengkuk dan terus menuju ke atas. Rotto
terbawah digulung menempel di kulit, rotto berikutnya digulung dengan diberi sedikit sela
antara, lalu disisipi batang plastic pipih sehingga membentuk suatu sudut yang
dikehendaki.Penempatan rotto dan batang pipih selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
diatas; makin ke atas makin menjauhi kulit kepala.Pemberian larutan pengeritingan juga
dilakukan dalam tahap, seperti pada pengeritingan disain lainnya.

g. Pengeritingan Penggulungan Teknik Dekat Tengkuk

Teknik ini dilakukan pada rambut pendek yang berada dibawah tengkuk, penggulungan
rambut didaerah ini dengan rotto seringkali tidak mungkin karena pendeknya rambut. Pembagian
dan penggulungan rambut dilakukan seperti dalam pengeritingan dasar. Hanya penggulungan
rambut didaerah tengkuk dan kedua sisi samping kanan dan kiri, dibuat ikal seperti halnya
dengan membuat pincurl atau lengkungan membentuk ikal, pengeritingan dekat tengkuk dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
2.6. Faktor Penyebab Kegagalan Keriting Dingin

Kegagalan yang terjadi sewaktu proses pengeritingan dingin disebabkan oleh faktor-faktor sbb:

a. Perbandingan ketebalan kulit selaput (cortex cuticel ratio). Rambut yang tipis akan
selalu sulit dikriting daripada rambut yang tebal. Meskipun demikian batang rambut
yang tebal belum tentu merupakan jaminan bahwa kulit rambut yang berada di dalamnya
secara proposional lebih tebal dari pada selaput rambut. Itulah sebabnya mengapa
rambut dengan angka perbandingan kulit dan selaput yang tinggi mudah dikeriting dan
sebaliknya.
b. Porositas selaput rambut. Larutan pengeriting hanya dapat masuk ke dalam kulit rambut
melalui celah-celah imbrikasi. Jika imbrikasi rambut cukup terbuka larutan pengeriting
dan normalize akan mudah mencapai kortek rambut. Penyempitan atau tertutupnya celah
imbrikasi rambut dapat terjadi karena tertutup oleh lapisan hairspray, bahan pewarna
rambut, timbunan lemak dan kotoran lainnya, sedangkan kerusakan selaput rambut
dapat terjadi karena kesalahan dalam pengeritingan, penglurusan dan penyasakan
rambut yang terlalu berat dan sering.
c. Porositas yang berbeda di kulit rambut. Dalam sehelai rambut memiliki porositas yang
berbeda dan menyebabkan penyerapan larutan pengeriting tidak merata, bagian rambut
yang memiliki porositas yang tinggi akan cepat menyerap larutan pengeriting
dibandingkan yang memiliki porositas yang kurang dengan membiarkan rambut
berada dalam kedaan lembab menjelang pemberian larutan pengeritingan bertujuan
meratakan tingkat porositas kulit rambut yang berbeda-beda.
d. Ketetapan waktu olah. Lamanya waktu yang digunakan dalam proses kriting
dingin ketapan waktu ditentukan oleh dengan melihat tekstur rambut.
e. Suhu atau temperature olah. Dalam ruangan yang memiliki pendingin waktu olah akan
menjadi lebih panjang,tetapi apabila menggunakan alat-alat pemanas seperti akselerator,
topi pemanas, kehadiran banyak orang akan mempercepat waktu olah. Setiap kenaikan
atau penurunan temperature selalu derajat celcius akan mempengaruhi tingkat
perubahan sebnayak 10% contohnya pada suhu 72 derjat celcius dibutuhkan waktu 10
menit.
f. Kelemahan alami batang rambut. Tekstur rambut sangat ditentukan oleh faktor kesehatan
dan makanan. Seseorang yang mudah rambutnya dikeriting sewaktu- waktu akan sangat
sulit dikeriting, itu bisa terjadi akibat suatu penyakit berat, kelainan metabolism,
gangguan gizi atau obat-obat yang dimakannya. Bagian rambut yang telah terbentuknya
pengaruhnya tidak aka nada, akan tetapi berpengaruh pada rambut yang baru tumbuh.
Maka bebrapa tahun setelah sembuh dari penyakit berat, bagian bawah batang rambut
akan mempunyai tekstur yang amat berbeda dengan tekstur bagian batang rambut
lainnya.
2.7. Alat ,Bahan, Lenan dan Kosmetika yang digunakan

NO NAMA KEGUNAAN GAMBAR


ALAT
1. Sisir Garpu Melepas kekusutan
pada rambut

2. Sisir Besar Melepas kekusutan


pada rambut

3. Sisir berekor Membagi rambut

4. Jepit Bergerigi Menjepit Rambut

5. Penampung Solution Menampung obat


saat proses
pengobatan agar
tidak mengenai
kulit
6. Rotto Menggulung
rambut

7. Sisir Pratata Menata Rambut


Setelah di Pratata
8. Tutup Kepala Menutup kepala
yang sudah selesai
proses
pengobatan

9. Mangkuk semir Menaruh netralisir

10. Tutup Telinga Melindungi telinga


dari kosmetik

11. Botol Sprayer Tempat kosmetik


Pratatas
12. Hair Dryer dan Drow Cup Mengeringkan
Rambut

13. Kertas Toni Membungkus


rambut saat
pengeritingan

14. Botol Aplikator Tempat obat


keritng atau
Solution

15. Busa Netralisir Alat mengoles


netralisir

16. Waskom Tempat air hangat


17. Mangkok Kosmetik Tempat shampoo
dan conditioner

NO NAMA LENAN KEGUNAAN GAMBAR

1. Jas Kerja Melidungi baju dari


kosmetik

2. Handuk Kecil Mengeringkan rambut


yang dicuci

3. Cape Shampoo Alas pada saat shampoing

NO NAMA KEGUNAAN GAMBAR


KOSMETIKA
1. Styling Foam Memudahkan penataan
rambut
2. Hair spray Menguatkan penataan
rambut

3. Solution Obat Keriting

4. Netralisir Menetralisir proses


pengeritingan

5. Shampoo Membersihkan kotoran pada


rambut

6. Conditioner Melembabkan rambut

Keselamatan kerja :

 Kondisi rambut model harus diperhatikan untuk menentukan jenis solution.


 Banyak sedikitnya solution dan netralisisr harus sesuai dengan kelebatan
dan panjang rambut.
 Pengecekan waktu olah harus tepat.
 Pencucian akhir menggunakan conditioner.
 Tidak dibenarkan menggunakan alat dari logam karena dapat bereaksi dengan
zat kimia.
 Perhatikan kondisi rambut yang sangat porus.
 Terus diperhatikan apakah model mempunyai penyakit menular,luka dikepala
atau korengan ataupun kulit sensitive.

2.8. Proses Pengeritingan

1. Persiapan pengeritingan
 Pembagian Rambut

Dalam pelaksanaan pengeritingan, rambut harus dalam keadaan bersih. Tinadakan


selanjutnya adalah membagi rambut menjadi beberapa bagian yang sama, tag dikenal sebagai
parting.Parting yang dibuat untuk pelaksanaan pengeritingan sebanyak 6 atau 9 bagian. Setiap
parting akan dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi, yang dikenal dengan blocking.
Blocking akan lebih mempermudah dalam pelaksanaan penggulungan memakai
penggulungan keriting atau rotto dan lebar parting mengikuti rotto yang digunakan, sebagai
contoh lihat pada gambar dibawah

 Pemilihan Penggulungan Keriting

Rotto adalah alat penggulungan yang dipergunakan pada pelaksanaan pengeritingan.

a. Rotto Cekung
Dipakai bagi pelanggan yang menghendaki pengeritingan yang ikalnya dimulai
sangat dekat dengan kulit kepala.

b. Rotto Lurus

Akan menghasilkan gelombang atau ikal yang sama besarnya pada keseluruhan
panjang rambut yang digulung.

2. Pelaksanaan Pengeritingan

Pemberian larutan pengeritingan. Larutan pengeritingan akan meresap dengan baik


jika keadaan rambut pelanggan juga baik dan bersih.

 Teknik menggulung rambut

1) Satu lapis rambut dengan ketebalan 1–1,5 cm disisir dengan rapi agar semua
rambut- rambut tersebut dapat berjajaran dengan teratur. (Gambar 1)
2) Kemudian rambut tersebut disisipkan ke dalam lipatan kertas. Rambut harus tersusun
rapi di atas kertas. Dengan 1 kertas yang dilipat jadi 2. (Gambar 2)
3) Kertas dijepit di antara jari telunjuk dan jari tengah sambil ujung kertas dekat ujung
rambut dipegang dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Kertas ditarik ke ujung
rambut. (Gambar 3)
4) Kertas harus mencapai ±1 cm melewati ujung rambut kemudian baru digulung
dengan Rotto (Gambar 4)
5) Kertas lebih panjang dari ujung rambut untuk menghindari ujung-ujung rambut terlipat
sewaktu menggulung. (Gambar 5)
6) Rambut digulung dari ujung rambut ke pangkal tanpa tegangan. Bila terjadi penarikan
yang kuat sewaktu menggulung, maka hasil pengeritingan akan menjadi “kruss”,
patah- patah, dan ujung rambut pecah-pecah. (Gambar 6)
 Menentukan waktu peresapan
Waktu Proses (Processing Time) adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut dari
penyerapan kosmetik rambut sampai terjadinya perubahan bentuk rambut sekeliling rotto. Untuk
setiap jenis rambut, waktu proses berbeda dan bahkan untuk rambut yang sama dan pemakaian
kosmetik yang sama kadang –kadang waktu proses dapat berbeda.

 Memeriksa Hasil Ikal

Memeriksa gelombang untuk melihat proses pengeritingan harus dilakukan beberapa kali.
Hal ini demi menghindari hasil yang tidak diinginkan pasca proses

pengeritingan. Cara melakukan test dalam pengeritingan :

a. Pegang baik-baik gulungan rambut lalu lepaskan tali pengikat Rotto.


b. Lepaskan gulungan rambut 1,5 kali putaran dengan hati-hati tanpa menarik atau
meregangkan rambut. Karena penarikan atau peregangan akan merusak test
yang dilakukan. Perlu diingat bahwa pada saat ini keadaan rambut menjadi
lembut.
c. Dorong penggulung yang sudah dilepas tadi ke arah kulit kepala sehingga terlihat
bentuk ikal yang dicapai.

 Membilas Sebelum Normalisasi

Rambut harus dibilas terlebih dahulu dengan air hangat sebelum diberi Netralizer. Hal ini untuk
menghilangkan sisa-sisa larutan pengeriting.

 Normalisasi

Sesudah rambut dikeringkan, berilah Netralisie pada seluruh rambut dengan merata (boleh
menggunakan botol Aplikator atau dengan Spon) kemudian biarkan ± 10 menit. Bahan
Netralisir akan menghentikan reaksi dari larutan pengeriting serta memperbaiki dan
menormalkan kembali ikatan kimiawi atau ikatan silang dari molekul-molekul rambut dan
sekaligus mengeraskan/menetapkan rambut dalam bentuk yang baru.

 Pencucian Rambut Setelah Proses Pengeritingan

Tahap akhir dari proses pelaksanaan pengeritingan rambut adalah pencucian rambut. Setelah
rambut didiamkan selama beberapa saat, bukalah seluruh penggulung rambut dengan hati-hati.
Buang/bilas sisa-sisa netralizer sampai bersih dengan air biasa.
Untuk mengembalikan keadaan rambut mendekati keadaan semula, rambut perlu diberi
conditioner. Kemudian rambut dibilas kembali sampai bersih, keringkan dengan
handuk.

Hasil akhir pengeritingan


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengeritingan rambut dasar adalah merubah bentuk ikatan silang keratin rambut dengan
cara melakukan proses kimiawi(memberi obat keriting) dan proses fisika (menggulung rambut
menggunakan alat“rotto”),dari bentuk lurus menjadi ikal, ombak,atau keriting dengan cara
menggulung rambut, memberikan kosmetika pengeritingan dan menetralisir,sehingga diperoleh
bentuk keriting rambut yang diinginkan. Pengeritingan desain, pembuatan ikal atau keriting
pada rambut bertujuan untuk menunjang terciptanya disain penataan yang telah ditentukan
secara permanen. Dengan demikian perlu digunakan beberapa larutan pengeriting yang berbeda-
beda kekuatannya sesuai dengan kondisi rambut.

Tujuan Pengeritingan Rambut

1) Memperoleh bentuk baru pada rambut dari bentuk lurus menjadi bentuk ikal/keriting,
2) Memperbesar volume rambut sesuai dengan yang diinginkan,
3) Menjadikan rambut lebih indah oleh permainan pantulan cahaya yang jatuh

diatasikal. Langkah Kerja:

Persiapan area kerja, alat ,bahan atau lenan, kosmetik,model dan pribadi.
1. Menyisir rambut.
2. Mendiagnosa.
3. Shampoing tanpa conditioner.
4. Towel dry atau mengeringkan rambut dengan handuk.
5. Menyisir rambut dan membagi rambut menjadi 9 bagian.
6. Menggulung rambut dengan rotto
 Pengangkatan harus tegak 90 derajat.
 Pengambilan section harus sesuai dengan diameter rotto yang digunakan.
 Posisi kertas aplikasi harus menutupi unjung-ujung rambut.

7. Menutup telinga dengan tutup telinga kemudian sekeliling kepala atau hair line
8. Diberi handuk kemudian leher ditaruh penampung solution atau tapal kuda.
9. Memberi solution atau obat keriting.
10. Menutup kepala dengan tutup pengeritingan.
11.Menunggu waktu proses atau waktu olah adalah waktu yang diperlukan untuk
penyerapan kosmetik sampai terjadinya proses maka waktu tergantung pada diameter
rambut ,porositas rambut,elastisitas,suhu ruangan,komposisi solution,dan suhu badan
model.
12. Pengecekan ikal dilakukan setiap 10 menit sekali.
13. Ringsing atau pembilasan 1.Rambut ditekan-tekan dengan hamduk atau towel dry.
14. Memberi Netralisir dan waktu proses 5 menit
15. Melepas gulungan kemudian diberi netralisisr yang kedua secara merata
dengan waktu kurang lebih 5 menit.
16. Pembilasan rambut dengan menggunakan air hangat sampai bersih kemudian
diberi conditioner dan terakhir dibilas dengan air dingin.

17.Towel dry.Pengeringan dan penataan rambut.

3.2. Saran
Daftar Pustaka

Depdikbud. 1988. Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. Depdikbud. Jakarta.

Warunu Oinike. 2015. Jurnal Pendidikan Tata Rias. Keriting Rambut Dasar.

Universitas Negeri Yogyakarta. Modul Pengeritingan Dasar.

Putry Andari. 2022. LKS Tata Kecantikan. Mengeriting Rambut.

Anda mungkin juga menyukai