Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH PENGERITINGAN DAN PELURUSAN RAMBUT

“Pengeritingan Rambut Dengan Teknik Dasar”

DOSEN PENGAMPU:

Made Diah Angendari, S.Pd, M.Pd.

OLEH KELOMPOK 2:

Oktaviona NIM: 2115011027

Putu Dian Kusumawati NIM: 2115011050

Nurayis Fatun Fajriyah NIM: 2115011042

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, di dalam pembuatan makalah dengan mata
kuliah “Pengeritingan dan Pelurusan Rambut”. Dalam makalah ini kami mencoba membahas
tentang materi “Pengeritingan Rambut Dengan Teknik Dasar”.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pengertian, Tujuan, Manfaat, Metode,
Sifat Kosmetika Pengeriting, Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Pengeritingan, Alat dan
Kosmetika Pengeritingan Rambut, Lenan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengeritingan, Dan
Teknik & Prosedur Pengeritingan Rambut. Untuk itulah kami mencoba membuat makalah ini
guna membantu kami dalam pembelajaran pada mata kuliah Pengeritingan dan Pelurusan
Rambut.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian telah memberikan manfaat bagi kami.

Akhir kata dari kami Tim Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.

Singaraja, 07 September 2022

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………... 1


1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 2
1.3. Manfaat ………………………………………………………………... 2
1.4. Tujuan ……………………………………………………………......... 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………... 3

2.1. Metode apa saja yang digunakan dalam pengeritingan rambut? ………… 3

2.2. Bagaimana sifat kosmetika dalam pengeritingan rambut? ……………… 3

2.3. Apa saja faktor penyebab kegagalan dalam pengeritingan rambut? …….. 4

2.4. Apa saja alat dan kosmetika yang digunakan dalam pengeritingan rambut? 4

2.5. Bagaimana teknik dan prosedur dalam pengeritingan rambut? ………….. 10

BAB III PENETUP ……………………………………………………………………. 20

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………. 20

3.2. Saran ……………………………………………………………………... 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting.
Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain
sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai
pertanda sosial pada beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa
pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami
rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi menarik.
Berbicara tentang tata kecantikan rambut dapat ditinjau dari asal katanya, seperti yang
dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991 bahwa; tata adalah sama dengan
aturan, teknik atau susunan. Jadi tata merupakan kaidah seperti; mengatur, menyusun,
memperbaiki dari kondisi yang ada menjadi lebih baik dan indah. Sedangkan kecantikan
adalah keelokan baik wajah maupun tubuh secara menyeluruh.dengan demikian kecantikan
adalah sesuatu yang indah, memiliki keseimbangan/keserasian harmoni dan simetris antara
bagian tubuh lainnya sementara rambut adalah mahkota bagi pemiliknya, yang merupakan
salah satu unsur penilaian penampilan seseorang. Dengan demikian pengertian tata
kecantikan rambut adalah; suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengatur atau
memperbaiki tatanan rambut, kondisi rambut yang dibentuk sedemikian rupa, dari yang ada
menjadi lebih baik, indah dan mempesona, memiliki keseimbangan/keserasian dan simetris
antara bagian-bagian tubuh lainnya.
Tata Kecantikan Rambut yang mencakup hal-hal mengenai kepribadian, penampilan,
kecantikan rambut yang meliputi anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut, perawatan
rambut, penataan/styling, pemangkasan, pewarnaan, pengeritingan, meluruskan rambut
(smoothing dan rebonding) serta menjual produk dan jasa kecantikan rambut.
Prinsip dasar pengeritingan rambut adalah mengubah posisi ikatan silang keratin rambut
lurus yang sejajar dan teratur, menjadi tidak sejajar dan tidak teratur dalam rambut keriting.
Pada proses merubah struktur rambut dari bentuk lurus menjadi keriting, dilakukan dengan
cara mematahkan lebih dahulu ikatan disulfida rambut lurus kemudian menyambungnya
kembali dalam posisi baru secara tidak sejajar dan tidak teratur. Pengubahan bentuk dan
penyambungan kembali ikatan disulfida yang ada pada cystin atau asam amino yang
terbentuk oleh protein. Pengeritingan adalah merubah bentuk ikatan silang keratin rambut
dengan cara melakukan proses kimiawi dan proses fisika, dari bentuk lurus menjadi ikal,
ombak, atau keriting dengan cara menggulung rambut, memberikan kosmetika pengeritingan
dan menetralisir, sehingga diperoleh bentuk keriting rambut yang diinginkan. 1) Proses
pematahan ikatan silang disulfida (atom S) pada rambut yang sedang digulung dengan rotto
(mengubah bentuk). 2) Proses Neutralizing atau menguatkan ikal rambut (atom H), atau
menyambung kembali ikatan disulfida setelah terjadi bentuk baru pada rambut.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Metode apa saja yang digunakan dalam pengeritingan rambut?
2. Bagaimana sifat kosmetika dalam pengeritingan rambut?
3. Apa saja faktor penyebab kegagalan dalam pengeritingan rambut?
4. Apa saja alat dan kosmetika yang digunakan dalam pengeritingan rambut?
5. Bagaimana teknik dan prosedur dalam pengeritingan rambut?

1.3 Manfaat
Adapun beberapa manfaat dalam makalah ini yaitu:
1. Menguraikan konsep dasar pengeritingan rambut sesuai dengan teori pengeritingan.
2. Memilih alat dan kosmetika pengeritingan rambut teknik dasar sesuai dengan fungsinya.
3. Merencanakan pengeritingan rambut teknik dasar sesuai prosedur.

1.4 Tujuan
Setelah mengetahui prosedur ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengeritingan
rambut dengan teknik dasar sesuai dengan teori pengeritingan.
Adapun beberapa tujuan dalam makalah ini yaitu:
1) Memperoleh bentuk baru pada rambut dari betuk lurus menjadi bentuk ikal/keriting
2) Memperbesar volume rambut sesuai dengan yang diinginkan,
3) Menjadikan rambut lebih indah oleh permainan pantulan cahaya yang jatuh diatas
ikal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Pengeritingan


1) Metode pengeritingan panas
Metode mengeriting panas yaitu metode dengan menggunakan alat alat yang terlebih
dahulu dipanaskan (aliran listrik atau kompor).
2) Metode pengeritingan dingin / cold waving
3) Metode pengeritingan dingin yaitu metode berdasarkan proses kimiawi dibantu
dengan tindakan fisik tanpa suatu pemanasan. Pada prinsipnya pengeritingan dingin
adalah melunakan ikatan silang keratin rambut sehingga batang rambut dapat
dibentuk melalui proses kimawi, pada saat larutan pengeritingan dioleskan pada
rambut, sifat kimianya akan menyebabkan lapisan kutikula rambut melebar,
memudahkan larutan pengeritingan masuk ke dalam korteks.
Dalam proses keriting dingin menggunakan larutan pengeriting ber pH 9,4 -9,6, tetapi
hanya 24% - 70% ikatan disulfida keratin rambut yang terpatahkan, bila terjadi
pematahan lebih lanjut dapat menimbulkan kehancuran rambut secara keseluruhan.
Ada dua tindakan pokok yang dilakukan dalam proses pengeritingan dingin:
a) Tindakan secara fisik.
(1) Rambut harus dibagi (parting),
(2) Rambut harus diblocking dan digulung dengan “rotto”.
b) Tindakan secara kimia.
(1) Pricessing
Proses merubah struktur kimia rambut, sehingga rambut menjadi lunak
(dengan obat pengeriting).
(2) Pemakaian obat keriting untuk melunakan rambut dan memutuskan ikatan
Disulfida dalam cortex rambut dengan jalan reduksi (secara permanen
merubah susunan batang rambut).
(3) Netralisasi
Menghentikan proses atau menetralkan kerja obat keriting dan
menetapkan/membentuk kembali ikatan disulfida dalam cortex rambut
sehingga memberikan bentuk rambut baru.

2.2 Sifat Kosmetik Pengeritingan


1) Sifat larutan thio (soliution)
Larutan thio (solution) diaplikasikan pada tahap pertama setelah rambut digulung,
yang terbuat dari larutan Ammonium Thioglikolate, merupakan campuran dari
Thioglokolate yang bersifat asam dengan Ammonia yang bersifat basa, cara
pencampurannya dengan secara perlahan hingga mencapai pH basa (alkali) antara pH
9.4 – 9.6 yang akan bekerja melunakan dan merubah struktur rambut.
2) Sifat Larutan Neutralizer atau Normalizer

3
Bersifat asam dengan antara pH 3-4, merupakan larutan yang bekerja sebagai
pengoksidasi yang diaplikasikan pada tahap dua pada proses pengeritingan, yang
akan memberhentikan proses bekerjanya larutan pertama (larutan thio) dan akan
menetapkan rambut yang baru

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Pengeritingan


1) Faktor dari rambut antara lain:
a) Perbandingan ketebalan kulit selaput (cortex cuticle rstio).
b) Porositas selaput rambut.
c) Porositas yang berada di kulit rambut.
d) Kelemahan alami batang rambut.
2) Faktor kesalahan teknik / prosedur pengeritingan
a) Menggunakan rotto yang tidak sesuai.
b) Penggulungan yang terlalu kendor.
c) Kesalahan dalam penyampoan misalnya mengenakan kondisioner ataupun
kurang bersih pada penyampoan.
d) Terdapat lemak/minyak pada rambut.
e) Kesalahan dalam pemilihan tipe solution.
f) Terlalu sedikit dalam menggunakan solution
g) Pemakaian solution yang tidak merata.
h) Over processing atau under processing.
i) Aplikasi neutralisir yang tidak tepat misalnya netralizir telah dicairkan.
j) Adanya penarikan rambut sewaktu rambut masih dalam keadaan lunak.
k) Ketapatan waktu olah dan suhu/temperatur olah.
l) Dalam ruangan yang menggunakan alat pendingin, waktu olah akan menjadi lebih
lama, sebaliknnya apabila menggunakan alat-alat pemanas seperti akselator, topi
pemanas atau kehadiran banyak orang akan mempercepat waktu olah.

2.4 Alat dan Kosmetik Pengeritingan Rambut


a. Alat
1) Sisir berekor : untuk pengambilan rambut (subsectioning)

4
2) Sisir besar : untuk menyisir rambut

3) Tutup kepala: untuk menutup seluruh kepala dan rotto.

4) Rotto: alat penggulung rambut pada proses pengeritingan

Berbagi ukuran, rotto disesuaikan dengan Panjang/pendek rambut dan ikal yang
diinginkan, digolongan sebagai berikut :
a) Small/Thin (S), untuk rambut pendek (7,5 s.d 10 cm), diameter rotto ini akan
menghasilkan ikal kecil-kecil (sangat keriting).

5
b) Medium (M), untuk rambut pendek (7,5 s.d 15 cm), diameter rotto ini akan
menghasilkan ikal sedang.
c) Large/Thick (L) untuk rambut sebahu (lebih dari 15 cm), diameter rotto
ini akan menghasilkan ikal sedang.
d) Extra Large (XL) untuk rambut dengan panjang, diameter rotto ini akan
menghasilkan ikal besar.

5) Roll set: alat penggulung dalam pratata.

6) Penadah solution, dipasangkan pada bagian leher agar obat pengeritingan tidak
menetes pada baju pelanggan.

7) Jepit bergigi, terbuat dari plastik: untuk membantu menjepit rambut sewaktu
proses parting (pembagian rambut)

6
8) Botol aplikator: untuk wadah obat keriting (solution) dan netralisir.

9) Mangkuk netralisir: untuk mengaduk netralisir.

10) Busa/spon neutralisir: untuk membersihkan sisa-sisa netralisir

11) Tutup telinga: untuk menghindari kosmetika terkena telinga klien

7
12) Hand hair dryer atau Drougcap: untuk mengeringkan rambut dalam proses
pratata.

b. Lenan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengeritingan.


1.
Cape penyampoan: agar bahu klien tidak terkena air dan kosmetik.

Handuk kecil: untuk melindungi bahu klien dari kosmetika.

Tissue: untuk mengelap kosmetika yang terkena kulit.


8
Kertas toni: merupakan kertas khusus pengeritingan, melindungi batang rambut
agar tidak pecah ketika adanya reaksi solution dengan rambut, dan membagi rata
solution yang diaplikasikan pada rambut.

c. Kosmetik
1) Shampo

2) Counditioner

9
3) Solution/larutan Thio bersifat basa, dapat mengubah struktur rambut secara
permanen.
Tipe Solution menunjukan kekuatan daya kerjanya:
a) Solution dengan pH 9,4 – 9,6 (solution sedang) untuk rambut normal.
b) Solution dengan pH di atas 9,6 (solution kuat) untuk rambut resisten/porusitas
buruk atau rambut yang elastisitasnya tinggi.
c) Solution dengan pH di bawah 9,4 (solution lembut) untuk rambut yang porus
dan elastisitasnya tinggi (baik).
4) Larutan Netraliser, berbentuk bubuk, cairan maupun kristal.
Netraliser bersifat asam, dengan pH antara 3 - 4. yang akan menghentikan kerja
Thio, kemudian menguatkan batang rambut dan menyambung kembali ikatan
ikatan sulfida dan hidrogen yang patah, dalam bentuk baru yang mengikat rantai
polipeptida dalam suatu formasi baru (bentuk ikal).

2.5 Teknik dan Prosedur Pengeritingan Rambut


Konsultasi dan digonis
1) Persilahkan model untuk duduk ditempat yang telah disediakan
2) Lakukan konsultasi dengan klien
3) Pasangkan handuk dan cape penyampoan

10
4) Sisir rambut klien, dilanjutkan dengan penyikatan rambut
5) Lakukan pengamatan kulit kepala dan rambut
6) Tentukan hasil diagnosis dan catat dalam lembar diagnosis/kartu diagnosis
7) Berikan saran sesuai hasil diagnosis
Penyampoan Rambut
1) Pada pengeritingan teknik dasar, rambut dibagi menjadi Sembilan bagian.
2) Rambut dijepit rapi agar memudahkan dalam pengambilan blocking.
1) Pada pengeritingan teknik
dasar, rambut dibagi menjadi
sembilan bagian,

2) Rambut dijepit rapi agar


memudahkan dalam
pengambilan blocking

3) Buat subsectioning yang lurus dengan panjang dan lebar sama dengan ukuran
rotto.
4) Pengambilan subsectioning jangan terlalu tebal, maksimal 2 cm.

Membungkus rambut dan menggulung rambut (winding dan wraping)


1) Waktu proses penggulungan, rambut dalam keadaan lembab dan basah.
2) Sisir rambut sampai licin dan pegang ujungnnya sampai rapi
Satu lapis rambut dengan ketebalan 1–1,5 cm disisir dengan rapi agar semua
rambut-rambut tersebut dapat berjajaran dengan teratur.

11
3) Kemudian rambut tersebut disisipkan ke dalam lipatan kertas. Rambut harus
tersusun rapi di atas kertas.

Dengan 1a kertas yang dilipat jadi 2.


4) Kertas dijepit di antara jari telunjuk dan jari tengah sambil ujung kertas dekat
ujung rambut dipegang dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. Kertas ditarik ke
ujung rambut.

5) Kertas harus mencapai ±1 cm melewati ujung rambut kemudian baru digulung


dengan Rotto.

6) ) Kertas lebih panjang dari ujung rambut untuk menghindari ujung-ujung rambut
terlipat sewaktu menggulung.

7) Rambut digulung dari ujung rambut ke pangkal tanpa tegangan. Bila terjadi
penarikan yang kuat sewaktu menggulung, maka hasil pengeritingan akan

12
menjadi “kruss”, patah-patah, dan ujung rambut pecah-pecah dan ujung ke
pangkal tanpa

Dengan Rotto Lama( Rotto Wella)

Dengan Rotto Baru (Rotto Japan)..

8) Setelah rambut tergulung seluruhnya sampai ke pangkal maka ikatkan tali


pengikat Rotto atau karet apabila menggunakannya, supaya rambut tetap pada
posisi yang telah terbentuk.

Dengan Rotto Lama (Rotto Wella).

Dengan Rotto Baru (Rotto Japan)

13
9) Setelah penggulungan dilakukan, letak rotto harus di atas dasar base rambut yang
digulung (On–Base) yang akan menghasilkan hasil keritingan bervolume dan
padat. Selain itu, rambut condong juga dapat tegak.

Cara membuat On – Base : Tarik berkas ke depan atau ke atas 45°


melampaui Base

Pengaplikasikan solution
1) Siapkan sulition pada botol aplikator.
2) Gunakan sarung tangan karet sebelum mengaplikasikan solution.
3) Lindungi sekeliling kepala/hairline model dengan lilitan handuk atau kapas yang
dibentuk usus.
4) Tutup telinga ditutup dengan penutup telinga.
5) Leher model dipasang penampung solution.
6) Bila section yang digulung pertama bagian tengkuk, maka pengaplikasian
solution dimulai dari section yang terakhir digulung, begitu pula sebaliknya.

14
7) Agar pengaplikasian solutan rata, kucurkan diatas gulungan rambut, bukan pada
pangkal rambut sehingga akan mengenai kulit kepala.
8) Aplikasikan larutan thio (Solution) pada batang rambut.
Teknik pengaplikasikan larutan solution disesuaikan dengan kondisi rambut, adalah
sebagai berikut :
Teknik pemberian obat keriting ada dua macam yaitu :
1. Rambut resistant/ densitas rambut tebal/ panjang
a. Premoistening (Direct) yaitu : Pemberian obat keriting sebelum rambut
digulung dengan rotto.
Caranya :
Sesudah rambut dicuci bersih, kemudian dikeringkan dengan handuk. Selanjutnya
rambut di-parting menjadi 6 atau 9 atau bisa juga di-parting menurut ketentuan
yang digunakan. Sebelum mulai dengan penggulungan, setiap section dibasahi
terlebih dahulu dengan obat keriting yang telah dilunakkan dengan Aquadest
dengan perbandingan 1:1 baru dibuat parting dan digulung. Agar pemberian
larutan pengeriting dapat rata, berikanlah larutan pengeriting dari bagian atas dan
sisirlah rambut dari atas ke bawah . Untuk mencegah iritasi pada kulit kepala
mulailah pemberian larutan pengeriting 1,25 cm dari kulit kepala. Langkah
selanjutnya adalah melakukan penggulungan parting demi parting.

2. Rambut normal/ porous /pendek


b. Udirect (pelembab setelah penggulungan) yaitu : Pemberian obat keriting
setelah rambut digulung.
Caranya :
Basahi rambut yang telah tergulung dengan larutan pengeriting secara merata,
pemberian obat keriting mulai selapis demi selapis dari tengkuk ke atas
puncak kepala. Hati-hati dalam pemberian larutan pengeriting , jangan sampai
mengganggu gulungan rambut yang telah dibuat. Kerjakan pemberian larutan
pengeriting dengan cepat dan segera menutup seluruh rambut yang telah
digulung dengan topi plastik untuk mempercepat proses pengeritingan.

15
Catatan :

Agar tidak meninggalkan lapisan pada batang rambut, gunakan shampoo yang lembut
saat proses pencucuian.
Jangan menggosok kulit kepala terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit
kepala.
Jangan menggaruk kulit kepala saat proses pencucian.
Bilas sampai bersih sisa-sisa shampoo.
Keringkan rambut dengan handuk (towel dry).

Processing (waktu olah )


Penentuan processing yang tepat akan membentuk ikal menyerupai huruf S, tetapi
apabila ada kesalahan penentuan waktu olah maka akan terjadi ikal tidak sesuai
dengan yang diinginkan.
1) Over processing, adalah waktu penutupan proses yang terlalu lama dari pada
waktu sehingga terjadi ikal rintik (cruss) pada waktu basah, tetapi tidak terlihat
ikal pada waktu rambut kering.
2) Under processing, adalah kurang dari yang semestinya sehingga ikal belum terlalu
kauat dan belum membentuk huruf S atau ikal tidak terlihat.

Waktu Proses (Processing Time) adalah waktu yang dibutuhkan oleh rambut dari
penyerapan kosmetik rambut sampai terjadinya perubahan bentuk rambut sekeliling
rotto. Untuk setiap jenis rambut, waktu proses berbeda dan bahkan untuk rambut yang
sama dan pemakaian kosmetik yang sama kadang –kadang waktu proses dapat
berbeda.
Waktu proses tergantung beberapa proses, antara lain :
~ Teksture rambut
~ Porositas rambut

16
~ Kepekatan oabagt keriting
~ Temperatur ruangan atau suhu tubuh pelanggan
~ cukup atau tidaknya penggunaan larutan pengeritingan
~ Baik tidaknya penggulungan rambut
~ Kecepatan pekerjaan penataan rambut yang bersangkutan

Pengecekan ikal
Pengecekan hasil ikal pada processing dilakukan setelah sepuluh menit pemberian
solution, dengan cara membuka salah satu gulungan tetapi tidak terlepas semua hanya
sebatas kertas toni/kertas pengeriting saja, kemudian lenturkan/dorong ke depan
sehingga akan terlihat ikal, bila ikal belum kuat, gulung kembaliseperti posisi semula.
Memeriksa gelombang untuk melihat proses pengeritingan harus dilakukan beberapa
kali. Hal ini demi menghindari hasil yang tidak diinginkan pasca proses
pengeritingan.
Cara melakukan test dalam melakukan pengeritingan :
1. Pegang baik-baik gulungan rambut lalu lepaskan tali pengikat Rotto.
2. Lepaskan gulungan rambut 1,5 kali putaran dengan hati-hati tanpa menarik atau
meregangkan rambut. Karena penarikan atau peregangan akan merusak test yang
dilakukan. Perlu diingat bahwa pada saat ini keadaan rambut menjadi lembut.
3. Dorong penggulung yang sudah dilepas tadi kea rah kulit kepala sehingga terlihat
bentuk ikal yang dicapai.

Untuk memastikan bahwa hasil test benar-benar sudah berbentuk huruf “S”
rambut boleh dilepas dari Rotto kemudian digulung lagi.

Pembilasan (Rising)
a. Membilas sebelum normanisasi
Rambut harus dibilas terlebih dahulu dengan air hangat sebelum diberi Netralizer.
Hal ini untuk menghilangkan sisa-sisa larutan pengeriting.

17
Caranya :
3) Bilas gulungan rambut dengan air hangat hingga benar-benar bersih, lakukan
pembilasan satu–per satu gulungan jangan sampai ada yang ketinggalan.
4) Setelah yakin benar-benar bersih, rambut masih dalam keadaan tergulung
dikeringkan satu persatu dengan handuk, hair dryer dingin atau tissue
.
b. Normalisasi
Sesudah rambut dikeringkan, berilah Netralisie pada seluruh rambut dengan
merata (boleh menggunakan botol Aplikator atau dengan Spon) kemudian biarkan
± 10 – 12 menit. Sesudah itu, lepas gulungan satu per satu mulai dari bawah
(tengkuk) kemudian aplikasi lagi Netralizer dan biarkan ± 5 menit. Bahan
Netralisir akan menghentikan reaksi dari larutan pengeriting serta memperbaiki
dan menormalkan kembali ikatan kimiawi atau ikatan silang dari molekul-
molekul rambut dan sekaligus mengeraskan/menetapkan rambut dalam bentuk
yang baru.

Prosses Akhir :
a. Penerapan pratata
Setelah rambut mengalami proses pengeritingan, dapat dilakukan pratata,
sesuai keinginan penataan akhir dengan menggunakan alat pratata.
b. Memberikan saran pasca pengeritingan
18
Saran dan nasehat perawatan dirumah serta menawarkan kosmetik yang
sesuai dengan kondisi rambut model, baik untuk penataan dan
perawatannya, maupun produk salon lainnya diberikan pada model pada
pasca pelayanan pengertingan sehingga dapat mengikat model untuk
kembali kesalon.
Hasil Akhir:
BEFORE AFTER

19
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam proses melakukan pengeritingan rambut terdapat hala-hal prosedur yang
harus diperhatikan untuk menghindari adanya kegagalan dalam pengeritingan rambut,
seperti perbandingan ketebalan rambut, porositas selaput rambut, ketepatan waktu olah,
kekuatan larutan pengeritingan, suhu umumnya temeratur olah dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu dimasa sekarang tidak hanya penglurusan rambut
(smoothing), melainkan berbagai model pengeritingan rambut sudah dapat diasumsikan
sebagai suatu trend yang telah merasuk menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup
seseorang. Bahkan tidak sedikit diantara individu tersebut yang memang vsengaja
melakukan pengeritingan rambut mereka sebagai sarana mengakualisasikan karakter atau
pribadi, selain itu pengeritingan rambut di jaman sekarang sudah bukan milik kaum hawa
dengan alasan fashion semata, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan hidup bagi
setiap kalangan.

1.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan dari pembuatan makalah Pengeritingan Rambut
adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih banyak mencari sumber-sumber informasi
tentang teknik pengeritingan rambut.
2. Meningkatkan kemampuan dalam pengeritingan rambut sehingga pada saat
melakukan praktek mendapatkan hasil yang sesui dengan keinginan dan bagus.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dra.Ida Prihantina. Pemangkasan, Pratata Dan Pengeritingan Teknik Dasar. 2016.

Dinda.S. Tata Kecantikan Rambut. 25 Oktober. Online.


https://blog.unnes.ac.id/dindasha/2016/10/25/tata-kecantikan-rambut/ [Diakses 07 September
202]
WM. Pasaribu. BAB I 509344036. 2014. Online.
http://digilib.unimed.ac.id/18832/6/BAB%20I%20509344036.pdf [Diakses 07 September 2022].

Pelaksaan Pengeritingan Rambut. Online.

https://www.makarizohairtrend.com/2017/05/17/pelaksanaan-pengeritingan-rambut/ [Diakses 07
September 2022]

21

Anda mungkin juga menyukai