Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI MANIK-MANIK SIPIROK

Dosen Pengampu : Umar Kholil Lubis,S.Sos.I.,M.Pd

Oleh :

Nama : Silvia Khairani Siregar (20050007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil observasi ini di
mata kuliah kewirausahaan.

Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua


orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan moral dan materi,Bapak dosen
pembimbing mata kuliah Kewirausahaan, dan seluruh pihak yang telah memberikan motivasi
serta doa nya dalam proses penyelesaian hasil observasi ini. Segala daya dan upaya penulis
curahkan demi penyusunan hasil observasi ini sebaik-baiknya. Penulis menyadari atas
kemampuan yang terbatas dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan.

Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan untuk di masa yang akan datang Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.

Padangsidimpuan,01 Januari 2023

Silvia Khairani Siregar


DAFTAR ISI

BAB I .........................................................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................


1.2 TUJUAN PENELITIAN.......................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................

2.1 METODE PENELITIAN.....................................................................................................

2.2 NARASUMBER....................................................................................................................

2.3 PETA KONSEP.....................................................................................................................

BAB III.........................................................................................................................................

3.1 HASIL WAWANCARA.......................................................................................................

BAB IV ........................................................................................................................................

4.1 PROFIL PRODUK / PRODUSEN......................................................................................

4.2 PROSES PEMBUATAN PRODUK....................................................................................

4.3 PROSES PEMASARAN.......................................................................................................

4.4 MANFAAT PRODUK BAGI MASYARAKAT................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecamatan Sipirok adalah salah satu kecamatan yang terletak di provinsi Sumatera Utara
yang terkenal dengan kerajinan tangannya. Kerajinan tangan di Sipirok biasa dikerjakan oleh
para perempuan mulai dari kerajinan yang terbuat dari manik-manik seperti tas, tempat
tissue, tappa, dompet, vas bunga, dan gantungan kunci. Selain kerajinan manik-manik
terdapat juga kerajinan berupakain tenun, yaitu kain tenun abit godang, paroppa sadun, dan
kain Tenun silungkang Sipirok.
Sekitar tahun 1980-an kain kerajinan dari manik manik mulai berkembang di kecamatan
Sipirok. Kerajinan manik manik dan kerajinan tenun adalah kerajinan yang bisa dijadikan
bakal baju dan bisa menjadi abit atau rok pada acara adat pernikahan.
Sebagaimana seorang perempuan yang memang diposisikan pada pembagian kerja
domestik yaitu pekerjaan yang dikerjakan di dalam rumah.Berdasarkan hal tersebut maka
bertenun dapat dikatakan sebagai pekerjaan perempuan karena berada disektor domestik.
Seperti yang diungkapkan Tol ( 1997 : 36 ) bahwa bertenun merupakan pekerjaan sambilan
bagi kaum perempuan, yang mana pekerjaan ini dapat dilakukan setelah selesai mengerjakan
pekerjaan pokok atau pekerjaan rumah. Berdasarkan penjelasan tersebut semakin menambah
informasi bahwa pekerjaan bertenun adalah pekerjaan seorang perempuan. Pekerjaan atau
mata pencaharian masyarakat di kecamatan Sipirok pada umumnya adalah bertani, dan
menjadi pengrajin atau wiraswasta. Biasanya yang pekerjaan utamanya bertani adalah laki-
laki, perempuan atau istri hanya membantunya saja. Hal ini dikarenakan laki-laki memiliki
tenaga yang lebih kuat dan mampu bekerja dengan resiko yang lebih tinggi dibanding dengan
perempuan dan inilah hasil dari konstruksi masyarakat itu sendiri. Sehingga dalam
pembagian kerja, laki-laki diposisikan pada pekerjaan-pekerjaan yang berada di sektor publik
atau di luar rumah.
Namun ternyata, terdapat tuntutan dalam mendapatkan suatu pekerjaan yaitu
mengharuskan seseorang memiliki pendidikan yang baik, memiliki pengalaman kerja dan
memiliki skil atau kemampuan dibidang tertentu, seperti misalnya seorang lelaki yang
memiliki gelar sebagai Sarjana Pendidikan menjadi seorang guru, dan laki-laki yang
memiliki kemampuan dibidang
permesinan bias membuka usaha bengkel. Lain halnya dengan yang terjadi di kecamatan
Sipirok. Pekerjaan bertenun yang biasanya dilakukan perempuan di kecamatan Sipirok juga
dilakukan lelaki sehingga hal ini menimbulkan pandangan-pandangan dari masyarakat
setempat, baik pandangan yang sifatnya positif maupun pandangan yang sifatnya negatif, hal
ini dapat terjadi karena lelaki tersebut telah melenceng dari pembagian kerja yang
mengharuskan laki-laki bekerja di luar rumah. Hal ini tentu berbeda dengan kebiasan
masyarakat Sipirok yang masih menjunjung adat dan kebisaan di dalam
masyarakatnya dimana dalam konstruksi masyarakat memanggap bahwa pekerjaan yang
berada di dalam rumah dianggap sebagai pekerjaan perempuan sedangkan para lelaki
mengerjkan pekerjaan di luar rumah.
Alasan yang membuat laki-laki memilih menjadi seorang penenun adalah keadaan
ekonomi yang sulit, dan tinggat pendidikan di kecamatan Sipirok yang masih rendah. Alasan
selanjutnya yaitu harga kain tenun dan kerajinan manik manik Sipirok yang tinggi dan sangat
diminati di pasaran, hal ini terjadi juga karena peraturan daerah Tapanuli Selatan yang
mewajibkan pegawainya menggunakan pakaian yang berbahan tenun, dan pada umumnya
yang dikenakan oleh pegawai tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui konstruksi masyarakat terhadap pengrajin manik-manik di Kecamatan
Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Untuk mengetahui alasan masyarakat Sipirok membuat kerajinan tangan dari manik-
manik dan menenun kain di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
3 .Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pengrajin manik-manik di Kecamatan
Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
BAB II
2.1 Metode Penelitian
Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data , Secara umum observasi dan
wawancara merupakan aktivitas pengamatan terhadap objek di lapangan.
Kegiatan observasi juga mengharuskan peneliti mencatat berbagai gejala yang ditemui
secara sistematis.
Adapun berbagai informasi yang didapatkan melalui observasi menurut Nurhaliza
Nasution berupa tempat (ruang), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, peristiwa, waktu, dan
perasaan.Tujuan penting dilakukannya observasi, yakni untuk memberikan gambaran realistis
kepada peneliti tentang suatu perilaku atau kejadian yang berkaitan dengan aktivitas objek
penelitian.

2.2 Narasumber
Identitas Narasumber
 Nama : Nurhaliza Naution
 TTL : Silangge,02 Mei 1986
 Alamat : Jl.Raya Bagas Godang Sipirok, Kec.Sipirok, Kab.Tapanuli Selatan
 Agama : Islam
2.3 Peta Konsep
Lokasi Penelitian

Gambar 1.Lokasi Penelitian Jl.Raya Bagas Godang Sipirok Kab.Tapanuli Selatan

Pada Senin 26 Desember 2022, kami dali kelimpik I yang beranggotakan 4 orang
berangkat ke Sipirok jam 08.00 WIB.Sesampainya di lokasi observasi sudah menunjukkan jam
09.00 WIB dan tanpa basa-basi kami langsung memperkenalkan diri ke salah satu pengusaha
kerajinan manik-manik dan kain tenun Sipirok yang berlokasikan di Bagas Godang Sipirok.
Dan kami melakukan wawancara dengan pengusaha manik-manik tersebut,dan kami
melihat secara langsung proses pembuatan kerajinan tangan yaitu Tappa/Hajut dari manik-
manik.Dan setelah melakukan wawancara kami mengambil beberapa foto dokumentasi dan
membeli beberapa produk dan sekalian berpamitan untuk pulang.Kira-kira pukup 11.00 kami
berangkat dan pulang ke rumah masing-masing.

Gambar 2.Proses Pembuatan Tappa/Hajut Dari Manik-Manik


BAB III
HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Jawaban
Sudah berapa lama ibu membuka usaha Sudah berkisar 10 tahun
kerajinan manik manik dan kain tenun
ini?
Apa saja jenis produk yang dihasilkan Mulai dari tappa,haronduk,ulos batak,
oleh ibu?
gantungan kunci,tenpat tisu, durung durung
untuk kotak amal Gereja
Bagaimana proses pemasaran yang Pemasarannya beragam,dimulai dari orang
dilakukan agar produk ini bisa tetap
yang membeli secara langsung ke
berjalan?
lokasi .mauupun dipesan secara via online
biasanya via whatsapp yang dimana sudah
berlangganan lama.
Selain pembelian pribadi,juga menerima
pesanan untuk orang yang akan
menjualkannya kembali.
Berapa modal awal untuk modal awal Kisaran Rp.300.000.00 -,
membuka usaha ini?
Apa saja kendala yang sering dihadapi Ketika sepi pelanggan yang membuat produk
dalam usaha ini?
yang dihasilkan lama berjalan.
Bagaimana untuk setiap harga dari Untuk harganya bermacam ,seperti:
produk ini ?
Tappa dengan kisaran harga Rp.120.000 –
350.000 rupiah
Haronduk kisaran Rp. 50.000-150.000
Ulos batak Rp 500.000-750.000
Mainan kunci Rp. 10.000/biji
Tempat tisu Rp.60.000/Unit
Durung durung Rp 50.000
Berapa penghasilan ibu dari usaha ini Rp .10.0000.0000-,/bulan
setiap bulannya?
BAB IV

4.1 Profil Produk/Produsen


4.2 Proses Pembuatan Produk

Manik-manik adalah objek dekorasi kecil yang memilikiberbagai macam ukuran dan
bentuk yang terbuat dari bahan-bahan batu,tulang,cangkang,kaca,plastic,kayu,dan mutiara
dengan lubang kecil untuk memasang benang atau untuk dirangkai.

Cara Membuat Hiasan dari Manik-Manik


Alat dan Bahan :
1. Gunting
2. Benang/Nilon (Senar)
3. Manik-Manik
Cara Membuat :

1. Siapkan bahan dasarnya yaitu manik manik disebuah wadah


2. Pilih warna dan ukuran manik manik sesuai selera
3. Potong benang sesuai selera
4. Masukkan benang kedalam jarum dan sesuaikan dengan manikmanik yang akan dibentuk
baik kedalam bentuk tappa,kotak tisu,dll
5. Lakukan secara berulang hingga selesai.
4.3 Proses Pemasaran

Pemasaran dilakukan secara personal dan via online. Untuk pelanggan dari usaha ini
beragam yaitu orang membeli secara pribadi langsung ke lokasi dan dilakukan pengiriman ke
kota Padangsidimpuan,Pematang Siantar,sampai ke kota Medan.

4.4 Manfaat Produk Bagi Masyarakat

Untuk produk ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk adat batak. Kain
Tenun Ulos adalah kain tenun khas bagi masyarakat suku Batak. Ulos mempunyai fungsi dan arti
yang sangat penting. Berbagai upacara adat seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan ritual
lainnya tak pernah terlaksana tanpa ulos. Soal warna, kain ulos selalu didominasi tiga warna
yaitu merah, hitam dan putih.
Lampiran Observasi
ANALISIS SWOT

Strength ( S) Weakness(W)

 Konsep gaya kekinian (5) kurangnya kemampuan(-6)


 Harga produk terjangkau (9) modal pengembangan (-4)
 Terjaminnya pengiriman(6) pembelian bahan baku (-8)

Opportunity (O) Threat (T)

 Permintaan pasar (9) harga semakin mahal (-1)


 Saingan toko (9) adanya perubahan pajak (-4)
 Media sosial pembantu (3) adanya perubahan aturan UKM (-1)

S= 20:3=6,6

W= -18:3 = -6

O = 21:3 = 7

T = -6:3 = -2

RUMUS:

SUMBU X = O + T SUMBU Y = S+W

2 2

=-7 +(-2) = -6,6 +(-6)

2 2

= -0,6 = -0,6

2 2

= -0,3 = -0,3

Anda mungkin juga menyukai