Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

KERAJINAN DAERAH

DISUSUN OLEH :

1. ANASTASIA LAURA H. (01) 7. RISANG BIMANTARA (14)

2. BINSAR GOSPEL T. H. (04) 8. SEPTRIANA NUR R. (18)

3. DIANA HERKRISTIATUTI (05) 9. SONYA SEFTI S. (21)

4. EZRA BERTU S. (06) 10. TIARA OKTAVIA R. (28)

5. RAKA FATKHI F. (10) 11. WILDAN M. DAFFA (32)

6. REVANDA ATHA T (12) 12. YUNITA AYU F. (34)

SMA NEGERI 1 WURYANTORO


PROVINSI JAWA TENGAH 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Kerajinan Daerah ini tanpa halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan
pengalaman dan ilmu yang kami peroleh selama melaksanakan kegiatan ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu kami dalam menjalankan kunjungan ini. Semua informasi dan pengalaman
yang kami peroleh akan sangat berharga bagi perkembangan kami ke depannya.

Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran untuk laporan ini agar nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Apabila
terdapat benyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf sebesar-besarnya dan kami
juga berterima kasih kepada rekan-rekan kami yang telah membantu dalam menulis
laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Terima kasih.

Wonogiri, 3 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Maksud Tujuan..................................................................................................................1
D. Waktu dan Tempat.............................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................2
II.1. Sejarah Usaha.................................................................................................................2
II.2. Proses Pembuatan...........................................................................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................4
III.1. Kesimpulan....................................................................................................................4
III.2. Saran..............................................................................................................................4
LAMPIRAN..............................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang diadakannya kunjungan ini adalah agar siswa dapat mengamati
proses pembuatan kerajinan topeng kayu dan hal-hal yang harus diperhatikan selama
proses pembuatan kerajinan topeng kayu.
Kunjungan ini dilakukan agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat
mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja, mesin-mesin
yang memadai, dll.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan topeng kayu?
2. Bagaimana jenis kayu dapat memengaruhi hasil produksi?

C. Maksud Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan kerajinan topeng kayu.
2. Menambah wawasan tentang lingkungan kerja.

D. Waktu dan Tempat


Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023. Kunjungan
dilakukan di tempat kerajinan Topeng 1000 Wajah Pak Suwardi, Ngandong,
Eromoko, Wonogiri.

1
BAB II
ISI

II.1. Sejarah Usaha


Terinspirasi dari sang bapak yang juga seorang pembuat topeng, Pak Suwardi
pemilik dari usaha kerajinan Topeng 1000 Wajah mulai menekuni seni ini sejak ia
duduk di bangku kelas 1 SMA dan menjadikannya sebuah hobi. Pada tahun 1985
setelah ia lulus SMA, Pak Suwardi mulai mengembangkan usahanya ini dan membuat
topeng pertamanya. Ia mengembangkan topeng buatannya hingga menjadi lebih
bervariasi, lucu, dan beragam menurut kemampuannya. Dalam mengembangkan
bakatnya ini, Pak Suwardi mempelajari banyak model topeng mulai dari daerah lokal
hingga luar daerah. Pak Suwardi mengeluarkan 10 juta lebih sebagai modal awal
untuk membeli alat-alat yang ia butuhkan dalam membuat topeng. Untuk pasokan
kayu sendiri, Pak Suwardi memiliki ladang dengan kayu yang melimpah.

Selama pembuatan topeng kayu ini, Pak Suwardi dibantu oleh 2-3 orang dengan
usia ±50-an tahun yaitu, Pak Noto Susilo, Pak Suyanto, dan Ibu Tukini. Mereka digaji
harian oleh Pak Suwardi sebesar Rp.100.000/hari, hal itu dipertimbangkan Pak
Suwardi dengan melihat UMR yang dihitung-hitung hanya 90 ribu per harinya.
Mereka memiliki tugas seperti, memotong, membuat cekungan, dan mengamplas,
untuk bagian desain dan pahat wajah Pak Suwardi sendirilah yang melakukannya.

Topeng buatan Pak Suwardi ini dipasarkan secara online melalui aplikasi Shopee,
Tokopedia, WhatsApp, atau Instagram @topeng_seribuwajah. Dalam pemasaran pun
Pak Suwardi tidak bekerja sendiri, ia dibantu oleh putri tunggalnya yang merupakan
seorang lulusan management di salah satu universitas di Yogyakarta. Pak Suwardi
tidak menawarkan topeng buatannya secara face to face, jadi dia hanya akan membuat
topeng sesuai pesanan yang masuk. Satu topeng dibanderol dengan harga Rp.100.000
hingga Rp.1,5 juta tergantung kesulitan pembuatan.

Peminat dari topeng buatan Pak Suwardi ini kebanyakan merupakan orang-orang
luar negeri seperti, Malaysia, Thailand, hingga Korea. Kebalikannya topeng ini
kurang diminati oleh masyarakat lokal. Model topeng yang paling populer dan banyak
diminati adalah model Oni yaitu, model setan khas Jepang yang bisa dibilang cukup
menyeramkan. Topeng buatan Pak Suwardi ini juga pernah mengikuti banyak
pameran seni, salah satunya pada saat Hari Jadi Kabupaten Wonogiri.

2
II.2. Proses Pembuatan
Proses pembuatan topeng kayu Pak Suwardi sebagai berikut:

1. Memotong kayu menjadi beberapa bagian, di sini Pak Suwardi menggunakan


bahan kayu sengon yang ringan dan awet. Kayu kemudian dioven untuk
dikeringkan.
2. Lalu kayu dipotong dengan besar 20 cm, lebar 16 cm, dan tebal 15 cm.
3. Kemudian kayu “bakalan” digorok, di”pethel”, dan ditatah/dipahat sesuai
dengan bentuk wajah yang ingin dibuat. Proses ini menggunakan pisau pahat
dan tatah dengan berbagai ukuran menyesuaikan dengan kebutuhan.
4. Setelah wajah jadi dibentuk, “bakalan” dikrowok/diratakan hingga membuat
sebuah cekungan dengan ketebalan 4 mm, dengan tujuan agar tipis, ringan, dan
nyaman saat dipakai.
5. Lalu “bakalan” dilubangi dengan bor, kemudian digorok dan diukir sesuai
bentuk terutama pada bagian mata.
6. Setelah dilubangi, “bakalan” topeng dicoba untuk melihat.
7. Selanjutnya, dihaluskan menggunakan amplas. Proses pengamplasan ini
memiliki beberapa tahap:
1. Pertama, menggunakan amplas no. 120 untuk menghilangkan bekas pahatan.
2. Kedua, dihaluskan menggunakan amplas no. 150.
3. Terakhir, menggunakan amplas no. 400 untuk menghilangkan serat-serat
yang tertinggal.
8. Hasil dari pengamplasan kemudian dikuas untuk membersihkan debu bekas
amplas.
9. Topeng yang sudah halus dicat sesuai kebutuhan/keinginan pemesan topeng.
Proses pengecatan menggunakan jenis cat acrylic, proses ini dilakukan sendiri
oleh Pak Suwardi dengan tujuan agar wajah dapat hidup atau “ngulati”.

Proses pembuatan untuk satu topeng dapat dikerjakan selama 1 hari jadi jika
bentuk topeng sederhana, sebaliknya jika bentuk topeng yang dibuat cukup rumit/sulit
dapat memakan waktu pengerjaan 3−5 hari. Untuk ukuran rata-rata topeng yang
dibuat adalah 16−17 cm, jika lebarnya 16 cm maka panjangnya 19 cm, jika lebarnya
17 cm maka panjangnya 20 cm.

3
BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah:

1. Sebuah usaha tidak akan mengkhianati hasil.


2. Perkembangan kerajinan lokal masih kurang berkembang dan belum banyak
dikenal oleh masyarakat.
3. Pengembangan usaha dapat dimulai dari kapan pun dan dapat melalui media
apapun.
4. Dalam hal apapun kita tetap memerlukan bantuan dari orang lain di sekotar
kita.

III.2. Saran
Kita sebagai masyarakat lokal seharusnya dapat mengenal budaya lokal yang ada
di sekitar kita dan melestarikannya, serta dapat mengenalkan budaya lokal yang ada di
sekitar kita kepada masyarakat luas untuk membantu mengembangkan usaha
pengenalan kebudayaan lokal yang kita miliki.

4
LAMPIRAN

Papan Nama Pak Suwardi (Pemilik)

Hasil Produksi Anastasia Laura H. (01)

Binsar Gospel T. H. (04) Diana Herkristiatuti (05)

Ezra Bertu S. (06) Raka Fatkhi F (10)

5
Revanda Atha T. (12) Risang Bimantara (14)

Septriana Nur R. (18) Sonya Sefti S. (21)

Tiara Oktavia R. (28) Wildan M. Daffa (32)

Yunita Ayu F (34)

6
Latar belakang diadakannya
kunjungan industri ini agar
siswa mengenal dunia kerja.
A. Selain itu siswa dapat
mengetahui lebih jauh
tentang cara kerja,
kedisiplinan, tata tertib
B. kerja , mesin – mesin
industri yang lebih
memadai, dll.
C. Siswa juga diharapkan
tidak menganggap
kunjungan industri sebagai
rekreasi, tapi
D. menganggap kunjungan
industri sebagai sarana
7
belajar dengan cara
mendatangi industri
E. secara langsung, dan
melihat urutan – urutan
proses kerja di industri
tersebut.
F. Kunjungan industri
dipilih untuk menambah
pengalaman siswa tentang
dunia kerja. MSiswa
G. dituntut untuk aktif
menggali informasi tentang
kunjungan industri untuk
memperoleh
H. pengetahuan tentang
dunia industri. Kunjungan
8
industri dilakukan untuk
memberikan
I. gambaran kepada siswa
tentang industri dan proses
produksi di bidang bisnis
dan
J. manajemen. Siswa harus
membandingkan proses
produksi di dunia kerja
dengan ilmu yang
K. diperoleh di sekolah.
Siswa diwajibkan membuat
laporan atas informasi yang
diperoleh

9
L. selama kunjungan
industri tentang perusahaan
yang bersangkutan
M. Latar belakang
diadakannya kunjungan
industri ini agar siswa
mengenal dunia kerja.
N. Selain itu siswa dapat
mengetahui lebih jauh
tentang cara kerja,
kedisiplinan, tata tertib
O. kerja , mesin – mesin
industri yang lebih
memadai, dll.
P. Siswa juga diharapkan
tidak menganggap
10
kunjungan industri sebagai
rekreasi, tapi
Q. menganggap kunjungan
industri sebagai sarana
belajar dengan cara
mendatangi industri
R. secara langsung, dan
melihat urutan – urutan
proses kerja di industri
tersebut.
S. Kunjungan industri
dipilih untuk menambah
pengalaman siswa tentang
dunia kerja. MSiswa
T. dituntut untuk aktif
menggali informasi tentang
11
kunjungan industri untuk
memperoleh
U. pengetahuan tentang
dunia industri. Kunjungan
industri dilakukan untuk
memberikan
V. gambaran kepada siswa
tentang industri dan proses
produksi di bidang bisnis
dan
W. manajemen. Siswa harus
membandingkan proses
produksi di dunia kerja
dengan ilmu yang
X. diperoleh di sekolah.
Siswa diwajibkan membuat
12
laporan atas informasi yang
diperoleh
Y. selama kunjungan
industri tentang perusahaan
yang bersangkutan

13

Anda mungkin juga menyukai