Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUSTRI

KERAJINAN SENTRA KULIT MANDING

YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FAJAR SHODIQ

KELAS : XII

JURUSAN : REKAYASA PERANGKAT LUNAK

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA’ARIF 1 KALIREJO

KECAMATAN KALIREJO

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN AJARAN 2018/2019

i
PENGESAHAN

Laporan Kunjungan Industri ini telah diajukan kepada SMK Ma’arif 1 Kalirejo
sebagai salah sau syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun Ajaran 2018/2019. Laporan
ini disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Mengetahui,
Kepala Sekolah Pembimbing
SMK Ma’arif 1 Kalirejo

Hendriko, S.Pd Sri Widyastuti, S.E

ii
MOTTO

1. Didunia tidak ada yang mungkin, tetapi didunia tidak ada yang mudah.

2. Perubahan diri meliputi 3 M, yang pertama mulai dari diri sendiri, mulai dari
hal yang terkecil, mulai dari sekarang. Maka lakukanlah.

3. Mulailah darimana anda berada. Gunakan apa yang anda miliki. Lakukan apa
yang anda bisa.

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat mengikuti Kunjungan
Industri (KI) di Sentra Kulit Manding dari awal hingga akhir dan dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak maka dari itu
kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan


Kunjungan Industri (KI) di sentra kulit manding.
2. Bapak Hendriko,S.Pd. Selaku kepala sekolah yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kunjungan Industri (KI).
3. Ibu Sri Widyastuti, S.E selaku pembimbing Kunjungan Industri (KI).
4. …

Kami menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu berbagai
masukan dan kritik bersifat membangun penyusunan laporan ini di masa mendatang .
Selanjutnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak khususnya bagi kami
sendiri

Kalirejo, Januari 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

MOTTO .................................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Indutri ............................................................. 1


1.2 Tujuan dan Manfaat Kunjungan Industri .................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Sentra Kulit Manding ..................................................................... 4


2.2 Bahan Pembuatan ........................................................................................ 5
2.3 Proses Produksi ........................................................................................... 5
2.4 Jenis Limbah Yang Dihasilkan ................................................................... 7
2.5 Produl Hasil Produksi ................................................................................. 7
2.6 Pemasaran ................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Saran ............................................................................................................ 9


3.2 Kesimpulan ................................................................................................. 9

Lamppiran

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri


Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu dunia yang
mendidik tenaga kerja terampil siap dan dalam dunia industri guna
membekali siswa siswi SMK setelah tamat dari pendidikannya maka
berdasarkan kurikulum dan KKM di sekolah kejuruan pada khususnya
sekolah kejuruan rekayasa perangkat lunak diharuskan mengadakan
kegiatan berupa Kunjungan Industri (KI) siswa yang mewajibkan setiap
kelas XII SMK Ma'arif 1 Kalirejo untuk mengikutinya setelah selesai
mengikuti Kunjungan Industri (KI) siswa diharuskan membuat laporan
tentang hasil Kunjungan Industri (KI) kunjungan mengikuti ujian nasional
(UN). Selain itu juga laporan tersebut merupakan bukti bahwa siswa telah
mengikuti Kunjungan Industri (KI) laporan Kunjungan Industri tersebut
berisi data-data tentang perusahaan yang dikunjunginya.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kunjungan Industri


1.2.1 Tujuan diadakanya Kunjungan Industri
1.2.1.1 Membekali siswa agar memahami proses produksi dari
bahan baku menjadi produk siap dipasarkan.
1.2.1.2 Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan kerajinan
kulit manding.
1.2.1.3 Mempelajari proses pembuatan kerajinan kulit manding.
1.2.1.4 Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan
tanggung jawab

1
1.2.2 Tujuan dan Manfaat Kunjungan Industri
1.2.2.1 Bagi Siswa
1.2.2.1.1 Siswa mengetahui proses pembuatan kerajinan
kulit manding.
1.2.2.1.2 Siswa mengetahui dunia kerja yang
sebenarnya.
1.2.2.1.3 Siswa diajarkan untuk terampil dan tidak
mudah menyerah.
1.2.2.2 Bagi Sekolah
1.2.2.2.1 Sekolah bisa melakukan kerja sama kepada
sentra kerajinan kulit manding.
1.2.2.2.2 Sekolah dapat menyalurkan siswa-siswinya
untuk menjadi reseller sentra kulit manding.
1.2.2.2.3 Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara
langsung di lapangan.
1.2.2.3 Bagi Perusahaan
1.2.2.3.1 Dapat berbagi ilmu kepada siswa.
1.2.2.3.2 Memperkenalkan hasil produksi kepada
masyarakat luas melalui siswa tersebut.
1.2.2.3.3 Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya
sentra kulit manding.

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Bagaimana Sejarah Berdirinya Sentra Kulit Manding?
1.3.2 Apa saja bahan yang digunakan di Sentra Kulit Manding?
1.3.3 Bagaimana proses pengolahan di Sentra Kulit Manding?
1.3.4 Jenis limbah apa yang dihasilkan di Sentra Kulit Manding?
1.3.5 Apa saja produk yang dihasilkan di Sentra Kulit Manding?
1.3.6 Bagaimana cara pemasaran di Sentra Kulit Manding?

2
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sejarah berdirinya Sentra Kulit Manding.
1.4.2 Bahan yang digunakan di Sentra Kulit Manding.
1.4.3 Proses pengolahan di Sentra Kulit Manding.
1.4.4 Jenis limbah yang dihasilkan di Sentra Kulit Manding.
1.4.5 Produk yang dihasilkan oleh Sentra Kulit Manding.
1.4.6 Pemasaran yang dilakukan Sentra Kulit Manding.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Sentra Kulit Manding


Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta sudah terkenal
sebagai sentra kerajinan kulit sejak tahun 1970-an. Kerajinan kulit di dusun
ini dipelopori oleh tiga pemuda setempat sejak 1958. Belakangan, banyak
warga tertarik mengikuti jejak mereka. Sementara toko mulai bermunculan
di dusun ini tahun 1980-an.Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul,
Yogyakarta sudah terkenal sebagai sentra kerajinan kulit sejak tahun 1970-
an. Kerajinan kulit di desa ini dipelopori oleh tiga pemuda setempat, yaitu
Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo, dan Wardi Utomo.
Keahlian mengolah kulit mereka dapat, ketika bekerja di sebuah
perusahaan kulit di Kota Yogyakarta pada tahun 1947. Pada tahun 1958,
mereka memutuskan untuk pulang kampung dan mendirikan usaha sendiri
dengan memproduksi tas, jaket, dan lain-lain.Dwijo Hadi Suyono, pemilik
Toko Selly Kusuma mengisahkan, sejak ketiga orang itu merintis usaha
kerajinan kulit di Manding, banyak warga yang tertarik mengikuti jejak
mereka. Lambat laun banyak warga setempat yang berprofesi sebagai perajin
kulit. Pada tahun 1970-an, dusun ini pun mulai menjelma sebagai sentra
kerajinan kulit.
Toko-toko bermunculan seiring semakin dikenalnya Manding di
kalangan para pelancong, baik dari Yogya maupun luar daerah. Sejak saat
itu, Manding menjadi ramai. Saat akhir pekan, banyak pengunjung datang ke
kampung ini.

4
2.2 Bahan Produksi yang digunakan di Sentra Kulit Manding
Bahan baku yang digunakan dalam produksi kerajinan kulit tersamak adalah
kulit asli yang didapat dari kulit sapi dan domba. Perbedaan dari kedua kulit
tersebut adalah kulit sapi bertekstur lebih tebal dan halus sedangkan kulit
domba lebih tipis, lemas dan sedikit berbulu. Bahan lain yang digunakan
adalah kulit sintetis berupa vinyl, swet, beludru dan kain batik.
Sedangkan bahan pendukung dalam pembuatan produk kulit tersamak
berupa sepatu diantaranya adalah sol yang terdiri dari beberapa varian
diantaranya sol cetak, sol dari kulit asli, fiber dan berbagai jenis sol lain.
Benang khusus sepatu, resleting, lem, merimes dan laken (bahan yang
digunakan untuk melapisi bagian dalam sepatu).

2.3 Proses Produksi Kerajinan Kulit Manding


2.3.1 Pemotongan Kertas Karton
Karton yang digunakan di sini adalah karton yang tebal. Karton ini
diproduksi sendiri oleh putri kedua dari Ibu Siti Galwati. Karton yang
digunakan merupakan hasil daur ulang dimana limbah daur ulang
karton berasal dari Kudus, Jawa Tengah kemudian diproduksi (daur
ulang) oleh putri beliau.nPemotongan karton dilakukan dengan
bantuan mesin pemotong karton. Ada karyawan yang bertugas
mengoperasikan mesin tersebut. Karton hasil daur ulang biasanya
belum rapi pada bagian tepinya kemudian dirapikan melalui proses
pemotongan ini. Karton-karton hasil pemotongan akan ditumpuk dan
ditata secara rapi.

2.3.2 Pemotongan Karton Berdasarkan Pola


Pola tersebut disesuaikan dengan produk yang akan dibuat.
Pemotongan pola karton dilakukan manual oleh karyawan dengan
mengacu dasar-dasar pola yang sudah ada.

5
2.3.3 Pembuatan Motif Kulit
Kulit-kulit sapi sebelumnya diolah dan diproses kemudian dibuat
motif yang mana motif tersebut untuk membalut produk-produk yang
akan dibuat. Motif bisa berupa anyaman atau motif polos berwarna.
Kulit di sini berasal dari kulit sapi/lembu. Stok kulit didapatkan dari
Magetan, Jawa Timur.
2.3.4 Pengeleman Karton dengan Motif Kulit
Karton diolesi dengan lem oleh para karyawan. Karton yang sudah
dilem kemudian ditempeli motif kulit yang telah dibuat sebelumnya.
Motif-motif kulit sudah dirancang dan dibuat sebelumnya, misalnya
motif anyaman atau motif polos berwarna.

2.3.5 Pemukulan Karton yang Sudah ditempel Motif Kulit


Pemukulan karton yang sudah ditempel motif kulit tersebut dengan
menggunakan palu secara manual oleh karyawan. Pemukulan
dilakukan secara pelan-pelan supaya produk tidak rusak. Pemukulan
di sini bertujuan agar karton benar-benar terbalut motif kulit secara
sempurna.

2.3.6 Perangkaian dan Penjahitan


Karton yang sudah terbalut kulit tersebut dirangkai menurut produk
yang akan dibuat, misalnya tas. Setelah dirangkai kemudian
dilakukan penjahitan agar potongan-potongan tersebut dapat menyatu
membentuk suatu produk, misalnya tas. Penjahitan juga bisa
bertujuan untuk semakin merekatkan kulit pada karton. Proses
ketujuh ini suatu produk sudah jadi secara kasar

6
2.3.7 Finishing
Proses ini berupa penyemprotan suatu cairan pada produk hasil
perangkaian sehingga produk tersebut terlihat lebih halus dan
menarik. Proses ini dapat juga berupa merapikan produk sedemikian
rupa sehingga produk benar-benar terlihat kualitasnya. Proses ini bisa
juga berupa pengemasan produk semenarik mungkin agar laku keras
di pasaran.

2.4 Jenis Limbah yang dihasilkan


Jenis limbah yang dihasilkan di Sentra Kerajinan Kulit Manding ini adalah
limbah padat yaitu sisa-sisa potongan yang dhasilkan dari proses produksi.
Limbah ini dimanfaatkan atau diolah kembali menjadi kerajinan seperti
gantungan kunci.

2.5 Produk yang dihasilkan


2.5.1 Tas
2.5.2 Dompet
2.5.3 Sabuk
2.5.4 Sepatu

2.6 Pemasaran
2.6.1 Pemasaran Lokal
Produk kulit Manding juga dijual di sekitar Yoyakarta, seperti daerah
Malioboro, pasar Bringharjo, dan daerah wisata seperti Borobudur
dan Prambanan, karena lokasi tersebut dirasa strategis untuk
memasarkan produk kulit Manding. Di Dusun Manding juga
berdiri showroom-showroom yang menjual produk kulit kepada
konsumen yang datang langsung ke lokasi. Lokasi Manding
yang strategis, yaitu yang dilewati jalur wisatawan ke pantai

7
Parangtritis, serta nama besar Dusun Manding yang dikenal
masyarakat sebagai penghasil produk kulit.

2.6.2 Pemasaran Luar Kota


Pemesanan dilakukan oleh pihak luar kota Yogyakarta, baik
secara perorangan maupun pihak toko yang akan dijual kembali.
Pasar luar kota produk Manding meliputi Lampung, Jakarta,
Jatijajar, Magelang, Pati, Aceh, Magetan, Kalasan, Sumatra,
Purwokerto, Semarang, Cilacap, Kalimantan, dan Papua. Sebagian
besar produk kulit Manding dipasarkan ke Bali karena beberapa
pembuat produk kulit Manding pada awalnya bekerja di Bali
sebagai pengrajin dan kembali ke Manding untuk mendirikan UKM
sendiri sehingga memiliki jaringan pemasaran di Bali. Selain itu
bali merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan
asing sehingga strategis untuk dijadikan pasar produk kulit Manding.

2.6.3 Pemasaran Ekspor


Produk dipesan dari buyer luar negeri, biasanya buyer perorangan.
Jumlah, mutu dan Desain sesuai dengan keinginan pemesan.
Dalam hal ini pelaku bisnis berhubungan langsung dengan
pemesan tersebut. Saat ini pasar ekspor produk kulit Manding
meliputi negara Jerman, Belgia, Cina, Amerika, Eropa, Korea,
Jepang, Singapura, Denmark, dan Turki.

2.6.4 Pemasaran Online


Pemasaran online dilakukan disejumlah marketplace seperti Shopee,
Bukalapak, dan Tokopedia.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajinan kulit telah menjadi salah satu komoditi perdagangan dan sumber
mata pencaharian bagi perajin-perajin di daerah tertentu salah satunya di
kota Yogyakarta. Sistem penjualan produk kulit tersamak di daerah Manding
berupa produksi rumahan serta grosir dan retail untuk showroom besar
maupun kecil. Showroom tersebut mulai dirintis sejak September 2008
dengan alamat di Jl. Parangtritis Km.11 Manding, Yogyakarta yang letaknya
strategis di sebelah utara lampu merah Manding. Bila ingin memesan sepatu,
model sepatu yang akan dibuat dapat memilih sendiri ataupun menemtukan
desain sesuai kreasi pemesan. Showroom membuka layanan bagi para
pengunjung yang akan melakukan observasi atau kunjungan industri dengan
perjanjian terlebih dahulu.

3.2 Saran
Secara umum showroom-showroom di Manding kebanyakan tertutup,
bahkan sebagian besar tidak melayani wawancara. Showroom yang
menerima wawancara biasanya meminta syarat berupa izin tertulis dari ketua
RT setempat. Home industri di Manding bersifat terbuka hanya saja tidak
mempunyai showroom sendiri.

9
Lampiran

10

Anda mungkin juga menyukai