Anda di halaman 1dari 30

Makalah

Laporan kunjungan industri


Kompetisi Keahlian Perbankan Syariah

Di susun oleh :
Nama : Anas Alfianto
Kelas : X-PS
NISN : 21007

SMK BHAKTI NUSATARA SALATIGA


2021/2022
KUNJUNGAN INDUSTRI

KOMPETENSI KEAHLIAN PERBANKAN


SYARI’AH

24 Mei 2022

Di KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN


KOTA SEMARANG - ISTIMEWA
YOGYAKARTA

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kenaikan


kelas
Pada Kompetensi Keahlian Perbankan Syari’ah
SMK BHAKTI NUSANTARA
SALATIGA
Kabupaten Semarang
Disusun Oleh :
Anas Alfianto X-PS
PERSEMBAHAN

Sebuah Karya kami…..


Kami persembahkan dengan sepenuh hati
untuk…..
Allah SWT, atas Rahmat dan Ridho-Nya
hingga kami dapat menyelesaikan karya kecil
ini.
Ayahanda dan ibunda..barakallahufiq, takkan
pernah tergantikan perjuangan
dan pengorbananmu. Jazakumullah atas doa
dan kasih sayang.,
serta seluruh keluarga, terima kasih atas doa
dan dukungannya.
Dan tak lupa kupersembahkan kepada Guru
kami tercinta, semoga karya ini dapat berguna
di kemudian hari.
MOTTO

“Allah tidak akan membebani seseorang


melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikannya) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang
dikerjakannya…”

“Hadirkan Allah disetiap langkahmu...”

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji hanyalah milik Allah SWT,
Dzat yang telah menjadikan sebab untuk segala
perkara, yang mengandung segala hikmah dan
keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus
Muhammad sebagai rasul-Nya untuk membawa
agama yang dan yang haq.
Kami menyadari bahwa penulisan dan
pembuatan Laporan Kunjungan Industri ini tak
lepas dari peran orang-orang yang membantu
kami dalam proses pembuatannya, ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada:
1. Ali Mahmudi S.pd selaku guru pembimbing
Pihak-pihak yang kami sebutkan , terima
kasih atas bantuan dan do’a restu yang
berhubungan dengan kegiatan Kunjungan
Industri.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna sehingga masukan dan
saran sangat diharapkan. Sekali lagi kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyelesaian laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Semarang, 24 mei 2022

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................ i


TEMPAT

PELAKSANAAN.................................. ii
LEMBAR
PENGESAHAN......................................iii

PERSEMBAHAN...................................iv

MOTTO ...................................................v

KATA PENGANTAR.............................vi

BAB 1

PENDAHULUAN.............................................1
A. Latar Belakang Kunjungan
Industri...............................................................1
B. Tujuan Kujungan
Industri...............................................................1

C. Manfaat Kunjungan
Industri...............................................................2
D. Waktu Pelaksanaan Kunjungan
Industri...............................................................2

BAB II

GAMBARAN
UMUM.......................................................................4
A. Sejarah Kunjungan industri /
Instansi.......................................................................4
B.Visi Dan Misi
Perusahaan................................................................4
C. Susunan
Organisasi.................................................................13

BAB III
LAPORAN KUNJUNGAN
INDUSTRI................................................................15
A. Pelaksanaan
Kegiatan....................................................................15
B. Hasil
Kegiatan....................................................................16
PENUTUP...................................................................17
A.Kesimpulan............................................................17
B. Saran........................................................................17

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang Kunjungan Industri.


Seiring pesatnya perkembangan teknologi, dunia
pendidikan di tuntut untuk lebih menyongsong era
globalisasi.Dalam usaha peningkatan mutu
pendidikn tersebut maka ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) hendaknya di serapi dengan
keimanan dan ketaqwaan.Ilmu yang di dapat
dalam bangku sekolah dirasakan masih sangat
kurang sehingga di perlukan sebuah kunjungan ke
perusahaan / industri yang bisa membantu kami
dan bisa kami jadikan perbandingan ketika kami
menerima pelajaran di sekolah.
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini
agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa
dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja,
kedisiplinan, tata tertib kerja , mengetahui tentang
dunia kerja secara langsung dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap
kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi
menganggap kunjungan industri sebagai sarana
belajar dengan cara mendatangi industri secara
langsung, dan melihat urutan – urutan proses
kerja di industri tersebut.Kunjungan industri
dipilih untuk menambah pengalaman siswa
tentang dunia kerja. Siswa dituntut untuk aktif
menggali informasi tentang kunjungan industri
untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia
industri. Kunjungan industri dilakukan untuk
memberikan gambaran kepada siswa tentang
industri dan proses produksi di bidang bisnis dan
managemen. Siswa harus membandingkan proses
produksi di dunia kerja dengan ilmu yang
diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat
laporan atas informasi yang di peroleh selama
kunjungan industri tentang perusahaan yang
bersangkutan.

B.Tujuan Kunjungan Industri

Ada beberapa tujuan dalam kegiatan kunjungan


industri, Antara lain:
a. Memperluas wawasan siswa/siswi dengan dunia kerja
yang sesungguhnya.
b. Mendorong siswa agar berminat bekerja di
perusahaan.
c. Memberi informasi kepada siswa tentang cara bekerja
di perusahaan.
d. Melengkapi persyaratan mendapatkan nilai kenaikan
kelas.
C. Manfaat Kunjungan Industri

Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri


diantaranya :
1. Bagi siswa
a. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang
tegas pada dunia kerja.
b. Melihat secara langsung cara kerja produksi.
c. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri
atau ingin membuat sebuah Industri.
2. Bagi sekolah
a. Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
b. Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di
lapangan.
3. Bagi Industri
a. Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
b. Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi
siswa maupun guru.
c. Memberitahukan tentang sejarah singkat tentang
berdirinya industri.
d. Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat
luas.
D. Waktu pelaksanaan Kunjungan industri.

Kunjungan Industri SMK BHAKTI NUSATARA


SALATIGA dilaksanakan pada tanggal 24 MEI 2022 di
Jawa Tengqh tepatnya di Kota Semarang Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dengan perincian sebagai berikut :

BAB. II
GAMBARAN UMUM INSTANSI/ PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan.
1. D III EKONOMI
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia didirikan pada tanggal 25 April 1994
oleh Fakultas Ekonomi UII dan merupakan program
diploma pertama di lingkungan UII. Sebelum program
diploma III tersebut lahir, Fakultas Ekonomi telah
memiliki Program Strata 1 (S1), dan Program Stata 2
(S2) Magister Manajemen. Semenjak saat berdiri
sampai dengan tahun 2003, program Diploma III FE UII
memiliki tiga program studi, yaitu: program studi
akuntansi, program studi manajemen perusahaan, dan
program studi keuangan dan perbankan.
Pada tanggal 7 Juli 1994 ketiga program studi tersebut
mendapatkan status TERDAFTAR berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No:
175/DIKTI/Kep/1994. Seiring dengan waktu yang terus
berjalan, Program diploma III mengalami
perkembangan yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat
dari perkembangan jumlah calon mahasiswa yang
mendaftar, jumlah mahasiswa yang diterima dan
diakuinya oleh masyarakat pemakai lulusannya.
Indikator lain atas bukti perkembangan dan
keberhasilan Program tersebut adalah juga ditandai
dengan diperolehnya status DISAMAKAN untuk ketiga
program studi pada tanggal 10 Agustus 2000
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor
273/DIKTI/Kep/2000. Pada tahun 2005 program
Diploma III telah mendapat Akreditasi dari BAN PT
dengan nilai B untuk semua program studi. Pada tahun
ajaran 2010/2011 kembali mendapatkan akreditasi dari
BAN PT dengan nilai A.
Berdirinya Program Diploma III Fakultas Ekonomi UII
dilatarbelakangi oleh pokok pemikiran dan tuntutan
masyarakat pada saat itu, yaitu:
• Pendidikan merupakan salah satu faktor penting
dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan
dapat diperoleh manusia-manusia cerdas dan berbudi
pekerti baik.
• Sering terjadinya keluhan dari para pelaku bisnis
bahwa mereka mengalami kesulitan dalam
mendapatkan tenaga kerja yang profesional setingkat
ahli madia sesuai kualifikasi yang diharapkan.
• Saat itu kegiatan ekonomi baik yang bersifat
manufakturing maupun jasa, seperti jasa keuangan,
transportasi, kesehatan/pendidikan menuntut tingkat
profesionalisme yang tinggi di hampir semua negara,
baik untuk negara maju maupun negara yang sedang
berkembang. Tuntutan ini pada akhirnya mendorong
perlunya usaha meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar dalam era globalisasi, tenaga kerja
Indonesia mampu dan siap bersaing di pasar tenaga
kerja baik di dalam negeri, maupun di pasar tenaga
kerja internasional.
• Fakultas Ekonomi menyadari sepenuhnya bahwa
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
diperlukan strata-strata pada masing-masing jenjang
pendidikan tertentu, termasuk tenaga kerja pada
jenjang ahli madia yang secara proporsional kebutuhan
tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan tingkat
keahlian diatasnya.
Rencana Pendirian
Atas dasar pokok pikiran di atas dan dalam usaha
merealisasikan penyelenggaraan pendidikan untuk
menciptakan tenaga-tenaga terampil dan profesional
madia, pada bulan April tahun 1994 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia mengajukan permohonan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menyelenggarakan program diploma III.
Dengan persiapan yang sungguh-sungguh dari pimpinan
Fakultas Ekonomi, pada tahun 1994 pula Program
Diploma III memperoleh status terdaftar untuk program
studi akuntansi, manajemen perusahaan, dan keuangan
dan perbankan. Mulai tahun 1994 pula program
diploma 3 FE UII mulai menerima pendaftaran
mahasiswa baru untuk tahun akademik 1994/1995.

KEPEMIMPINAN PROGRAM DIPLOMA III FE UII


2010/2014.
Ketua Program : Dra. Nurfauziah, MM.
Sekertaris Program : Arief Darmawan,SE, MM.
Koordinator Program Studi :
Manajemen Perusahaan : Sukardi, SE, M.Si
Akuntansi : Joko Susilo,SE,M.Si
Keuangan Perbankan : Ninik Sri Rahayu, SE,
Peresmian Pembukaan
Penerimaan mahasiswa untuk pertama kali dilakukan
tahun akademik 1994/1995. Jumlah mahasiswa yang
diterima 250 orang yang terdiri dari: program studi
akuntansi 94 orang, program studi manajemen
perusahaan 94 orang, dan program studi keuangan dan
perbankan 62 orang.
• Peresmian pembukaan ditandai dengan kuliah perdana
oleh Bapak Drs. Noval Hasan, MBA, Direktur Bank
Bukopin Jakarta yang bertepatan dengan tanggal 5
Oktober 1994 bertempat di kampus Fakultas Ekonomi
UII Condong Catur.
2. TORITAS JASA KEUANGAN
Berkaca dari pengalaman krisis moneter yang terjadi
pada 1997, krisis finansial global 2008, dan krisis yang
menimpa zona Euro 2010, industri keuangan diprediksi
akan mengalami kondisi sangat buruk. Kebijakan fiskal
dan kebijakan moneter dibutuhkan untuk
menyelamatkan perekonomian. Besar kemungkinan
krisis keuangan mengancam Indonesia.
Pada akhir 2011, sebagai upaya reformasi sektor
keuangan, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) sepakat mendirikan Otritas Jasa Keuangan
(OJK).Kemudian, pada 22 November 2012, UU No 21
tentang OJK disahkan. Lembaga yang disebut
independen ini akan berfungsi mulai 31 Desember 2012
dimana menggantikan fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan yang selama ini dilakukan oleh Kementerian
Keuangan melalui Badan Pengawas Pasar Modal serta
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Kemudian di akhir tahun 2013, giliran fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan dan pengawasan perbankan oleh
Bank Indonesia (BI) juga akan dialihkan ke OJK.
Posisinya, OJK akan tergabung dalam Forum
Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan (FKSSK)
bersama Kementerian Keuangan, BI dan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS). FKSSK merupakan protokol
koordinasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
“FKSSK juga memiliki kewenangan untuk membuat
kebijakan untuk pencegahan ataupun menangani
krisis,” ujar ekonom Sri Adiningsih dalam bukunya
berjudul Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiscal –
Moneter : Tantangan ke Depan.
• Pro dan kontra
Terbentuknya OJK bukan tanpa kontroversi. Banyak
pihak yang meragukan bahkan mengkritik secara keras
karena berbagai ketakutan yang fundamental. Seperti di
beberapa negara yang tidak sukses menerapkan sistem
pada otoritas ini.
Bank Dunia mengingatkan masa transisi OJK di tengah
krisis yang masih melanda dunia akan membahayakan
Indonesia. Banyak yang menunjukan perkembangan
baik setelah pembentukan OJK, namun juga tidak
sedikit yang mengalami kegagalan.
“Indonesia harus mengamankan masa transisi, dan
pelajari hikmah dari negara yang gagal dan sukses.
Apalagi masih dalam krisis,” kata Lead Financial Sektor
Specialist Bank Dunia, Srinivas.
Masalah lain, OJK akan membawahi industri
perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan
lainnya. Maka cukup jadi perhatian, sebuah lembaga
baru akan dikelilingi uang triliunan rupiah ditengah
beberapa lembaga independen yang ada di Indonesia
sering terkait kasus korupsi dan merugikan negara.
Wakil Presiden Budiono mengatakan, UU OJK sejatinya
akan menentukan arah bidang keuangan di Indonesia,
lembaga ini dinilai cukup ampuh sebagai satu otoritas
pengawas karena digagas sejak awal mula krisis
melanda tanah air melalui rancangan UU BI baru yang
diusulkan di era Presiden BJ habibie.
“Krisis pada waktu itu (1997) menerpa perbankan dan
sistim pengawasan ada kelemahan,” tegasnya.
Pada sisi regulasi yang ditawarkan OJK, pungutan
terhadap industri keuangan masih belum ada kepastian.
OJK masih melakukan sosialisasi kepada industri
tersebut hingga nantinya keluar dalam bentuk
Peraturan Pemerintah (PP).
“Pungutan sebesar 0.03-0,06 persen dari total aset
lembaga keuangan itu kan baru usulan. Masih baru
rancangan dan belum jadi PP. Nah, yang kemarin OJK
sosialisasikan baru RPP ke pelaku industri keuangan,”
terang anggota tim transisi OJK, Triyono.
Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ichsan
mengungkapkan, kinerja OJK sejauh ini belum terlihat
dan akan menjadi salah satu pertimbangan tersendiri
dari industri perbankan untuk membayar iuran yang
sedianya akan diberlakukan OJK.
“Ini kan OJK lembaga baru. Jadi ada nambah lembaga
baru otomatis resiko juga naik, industri harus bayar
pula,” ujar Fauzy.

• Seleksi dan masa transisi


Setelah pengesahan UU, OJK harus segera dipersiapkan
sebagai sebuah institusi yang dapat berjalan dengan
aparaturnya. Pemerintah menunjuk Mulia Nasution
yang sebelumnya sebagai Sekretaris Jenderal
Kementerian Keuangan sebagai Ketua Tim Transisi
OJK. Mulia antara lain bertugas mempersiapkan
struktur organisasi, SOP dan sistem IT.
“Fokusnya adalah mempersiapkan supaya nanti pada
awal tahun 2013 transisi itu bisa berjalan mulus, yaitu
pengalihan Bapepam LK ke OJK,” kata Mulia.
Selain tim transisi, juga dibentuk Panitia Seleksi
(Pansel) untuk menyeleksi orang-orang untuk menjadi
Dewan Komisioner OJK (DK OJK). DK OJK
merupakan para pimpinan OJK yang bersifat kolektif
kolegial dan berjumlah tujuh orang ditambah dua
anggota unsur perwakilan ex-officio dari perwakilan BI
dan Kemenkeu. Perwakilan ex-officio dibutuhkan untuk
menjalin koordinai dan harmonisasi kebijakan antara
OJK, otoritas fiskal dan otoritas moneter.
Pansel berjumlah sembilan orang diketuai oleh Menteri
Keuangan Agus Martowardojo. Sisanya adalah dari
pemerintahan, BI, kalangan perbankan, pasar modal,
lembaga keuangan non bank dan akademisi.
Tahapannya, pedaftaran peserta dibuka secara umum
dan diseleksi melalui proses administrasi dan
wawancara serta konsultasi publik hingga menyisakan
21 nama. 21 nama tersebut diserahkan kepada presiden
untuk disaring kembali menjadi 14 orang dan
selanjutnya diserahkan ke DPR.
DPR dalam tugasnya melakukan fit and proper test
terhadap para calon yang tersisa. Kurang lebih satu
minggu, DPR memastikan tujuh orang yang terpilih
dimana satu nama merupakan Ketua DK OJK. Saat itu
DPR juga menggandeng beberapa pihak seperti Pusat
Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK),
Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Badan
Inteligen Negara (BIN). Tiga hal yang menjadi fokus
adalah kapabilitas, kapasitas dan Integritas. Akhirnya,
dalam proses yang cukup panjang, 26 Juni 2012 Ketua
DK OJK terpilih Mulliaman D Haddad bersama enam
orang lainnya disahkan dalam Rapat Paripurna. Enam
orang tersebut adalah Nurhaida, Firdaus Jaelani,
Kusumaningtuti S Soetiono, Nelson Tampubolon,
Rahmat Waluyanto dan Ilya Avianti.
Mulliaman yang terpilih secara aklamasi mengaku akan
memprioritaskan masa transisi ini sebagai langkah awal,
karena akan menyatukan pegawai yang berasal dari
Kemenkeu dan BI.
“Dengan latar belakang kultur dan teknik pengawasan
berbeda, menurut saya perlu konsolidasi,” jelasnya. 20
Juli 2012, giliran Mahkamah Agung yang mengambil
sumpah dari para DK OJK, yang ditambah dengan dua
anggota unsur perwakilan ex-officio yaitu Any
Ratnawati dari Kemenkeu dan Halim Alamsyah dari BI.
Pengucapan sumpah ini mengacu kepada Keputusan
Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 yang dtetapkan pada
18 Juli 2012.Memasuki masa kerja, OJK mulai
mempersiapkan beberapa poin mendasar. Di antaranya
adalah struktur organisasi beserta pegawai, anggaran
serta infrastruktur. Berhubung di awal tahun 2013 OJK
akan menangani wilayah pasar modal, maka 936
pegawai dari Bapepam LK akan ditarik secara langsung.
Wakil Ketua DK OJK, Rahmat Waluyanto menyatakan,
selain dari Bapepam LK, OJK juga membutuhkan 82
pegawai dari BI. Menurutnya, pegawai dari kedua
instansi tersebut akan efektif di akhir bulan Desember
2012.
“Para pegawai tersebut akan melewati masa orientasi
selama satu tahun. DK menyeleksi untuk the right
person right place dengan pertimbangan aspek
administratif dan pengalaman,” tutur Rahmat.
Kemudian anggaran juga telah dipastikan OJK sebesar
Rp1,69 triliun setelah mendapat persetujuan dalam
rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang
diselenggarakan di Bogor. Rp848,25 hingga Rp1,3 triliun
dari anggaran tersebut diketahui untuk membayar gaji
para DK OJK dan pegawainya.
Penetapan anggaran sempat menjadi perbincangan
hangat, karena setelah beberapa kali melalui perdebatan
panjang di Gedung DPR RI, rapat ini mendadak
dialihkan ke sebuah hotel di Bogor dan langsung
disetujui.
Sedangkan untuk infrastruktur, ternyata OJK mesti
bersabar karena permintaan ini sepertinya cukup berat
untuk disetujui. Beberapa waktu kedepan, OJK hanya
dapat memanfaatkan beberapa gedung yang ada, seperti
gedung Bidakara untuk DK OJK, Bapepam LK untuk
bagian pengawasan pasar modal dan gedung BI untuk
pengawasan perbankan.
Penggunaan gedung yang merupakan fasilitas negara
beserta dokumen-dokumen lainnya telah dapat
digunakan setelah penandatangan Surat Keputusan
Bersama (SKB). SKB baru hanya dilakukan dengan
Kemenkeu dengan 13.100 aset dan dokumen 40 meter
kubik atau senilai Rp317,7 miliar. Untuk selanjutnya
OJK juga akan melakukan hal yang sama dengan BI,
namun untuk Gedung Bidakara berstatus penyewaan.
“Idealnya kan satu gedung, masa orang tua dan anak-
anaknya pisah. Jangan pisah terlalu jauh. Kemudian
makanya kita ingin punya satu (gedung operasional),”
kata Muliaman.
• Visi Dan Misi instansi.
1. DIII EKONOMI
-Visi
Menjadi pusat rujukan pengembangan Hukum Islam,
Pendidikan Islam, Ekonomi Islam dan Bisnis Syari'ah
yang berkualitas.
-Misi
§ Menyiapkan pakar profesional Hukum Islam,
Pendidikan Islam, Ekonomi Islam dan Bisnis Syari'ah
yang memiliki komitmen terhadap keunggulan
kompetensi
§ Mengembangkan, mengaktualisasikan dan
mengkomunikasikan Ilmu Hukum Islam, Pendidikan
Islam, Ekonomi Islam dan Bisnis Syari'ah melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.

2. OTORITAS JASA KEUANGAN


~Visi
Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan
yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa
keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang
berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum.
~Misi
Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah :
Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel;
Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil;
Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
C. Susunan Organisasi.
1. DIII EKONOMI
2. OTORITAS JASA KEUANGAN

Struktur organisasi OJK terdiri atas:


a. Dewan Komisioner OJK
b. Pelaksana Kegiatan Operasional

Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:


a. Ketua merangkap anggota;
b. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap
anggota;
c. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap
anggota;
d. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap
anggota;
e. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya merangkap anggota;
f. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
g. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan
Konsumen;
h. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang
merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia;
dan
i. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang
merupakan pejabat setingkat Eselon I Kementerian
Keuangan.
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:
a. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang
Manajemen Strategis I;
b. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang
Manajemen Strategis II;
c. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin
bidang Pengawasan Sektor Perbankan;
d. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin
bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal;
e. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan
Sektor IKNB;
f. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal
dan Manajemen Risiko; dan
g. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen.

BAB. III

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI.

A. Pelaksanaan kegiatan
Kunjungan Industri SMK Muhammadiyah Dukun
dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 di
Yogyakarta tepatnya di D III Ekonomi Universitas
Islam Indonesia (UII) & Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dimulai pada jam 06.30 seluruh siswa sudah berkumpul
dihalaman sekolah untuk briefing. Pada jam 07.00
dilakukan presensi dan pembagian snank pagi oleh para
guru pendamping.
Pemberangkatan menggunakan kendaraan bis pada jam
07.30 menuju ke DIII Ekonomi Universitas Islam
Indonesia (UII). Lama perjalanan menuju DIII Ekonomi
adalah satu jam.
Pada jam 08.30 peserta langsung memasuki ruang
auditorium kampus untuk melaksanakan acara inti.
Setelah acara inti selesai seluruh siswa diijinkan untuk
mengamati dan memahami tentang DIII Ekonomi di
Universitas Islam Indonesia(UII) dengan melihat
keadaan dan cara penerapan bidang tersebut. Salah satu
contoh bidang tersebut adalah.......
Perjalanan dilanjutkan ke Kantor Bank Indonesia
(OJK) pada jam 10.30 dan sampai disana jam 11.30
karena dalam perjalanan ke OJK jalan yang kami lalui
mengalami kemacetan sehingga memakan waktu yang
banyak. Sehingga ketika tiba di OJK seluruh siswa
diberi waktu untuk beristirahat dan mengerjakan sholat
dzuhur. Acara inti baru dimulai jam 12.00.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke parang tritis untuk
berpariwisata dan agar rasa semangat pulih kembali.
Setelah seharian berkegiatan. Kendaraan atau bis yang
kami tumpangi kembali ke sekolah pada saat magrib
mulai tiba.
B. Hasil Kegiatan
Dari kunjungan industri yang dilaksanakan pada kamis,
27 November 2014 sangat menginspirasi kami untuk
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti DIII
Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) dan memberi
semangat kepada kami untuk semakin mendalami
tentang ekononi dan keuangan terutama yang berbasis
islam. Karena setelah melaksanakan kunjungan industri
ini kami dapat melihat secara langsung bagaimana
penerapan ekonomi islam dalam Kampus UII dan juga
pelayanan pada OJK pada Bank Indonesia(BI).

BAB. IV
PENUTUP.

A. Kesimpulan.
Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa
siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan
efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang
bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena
bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal
yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik
sekarang maupun yang akan datang.
Dan kunjungan ini mampu membuat siswa lebih
mengenal akan dunia
B. Saran.
- Sebelum melakukan kunjungan industri sebaiknya
melakukan berbagai persiapan: misalkan pertanyaan
yang kompeten, kenapa pertanyaan yang kompeten
karna siswa dituntut untuk menggali informasi saat
melakukan kunjungan.
- Harus menjaga komunikasi yang baik antara pihak
sekolah maupun pihak industri agar dapat menjaga
citra baik dari sekolah maupun pihak industri.

Anda mungkin juga menyukai