DISUSUN OLEH
NAMA : Adelia Yuniar Artisaputri
NIS : 4199
Kelas : XII TBA
Jurusan : Tata Busana
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKERIN
OFFICE WEAR DENGAN SUMBER IDE
SUNRISE IN GUNUNG GAMBAR
Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) SMK Negeri 1 Ngawen
Menyetujui
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya,sehingga saya dapat menyelesaaikan Laporan Prakerin
dengan baik dan benar.Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas prakerin yang
terlaksana pada tanggal 01 Juli 2021 sampai 01 Oktber 2021 di SMK Negeri 1
Ngawen.
Laporan ini dapat diselesaikan atas bimbingan dari berbagai pihak.Maka.
dalam kesempatan ini saya mengucakan terimakasih kepada:
a. Ibu Supiningsih S.Pd,M.Pd selaku kepala SMK N 1 NGAWEN.
b. Kak Didik Warsito Fashion Designer Gunungkidul selaku DU/DI.
c. Bapak Ambar Trigunanto,ST Aleza Batik selaku DU/DI.
d. Ibu Rini Sudarsih,S.Pd selaku Ka.Prodi tata busana.
e. Ibu Evi Nurcahyani,S.Pd selaku pembimbing laporan prakerin.
f. Semua guru tata busana selaku pembimbing prakerin.
g. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan,semangat,serta
doa.
h. Serta semua pihak yang telah membantu dari awal prakerin hingga
akhir.
Apabila dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan,saya memohon
maaf yang sebesar-besarnya,dan saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.Saya juga berharap semoga laporan PRAKERIN ini
bermanfaat bagi orang lain.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………...
B. Tujuan Prakerin……………………………………………………………..
C. Manfaat Prakerin……………………………………………………………
BAB II PROFIL DU/DI
A. Identitas diri………………………………………………………………..
B. Sejarah DU/DI………………………………………………………………
C. Lokasi DU/DI……………………………………………………………….
BAB III KEGIATAN INDUSTRI
A. Kegiatan Industri……………………………………………………………
B. Proses Pembuatan…………………………………………………………...
C. Pembahasan…………………………………………………………………
BAB 1V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………....
B. Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
LAMPIRAN
A. Jurnal kegiatan……………………………………………………………...
B. Dokumentasi Pembuatan Ecoprint………………………………………….
C. Dokumentasi Peletakan Pola Pada Kain……………………………………
D. Dokumentasi Kegiatan Menjahit……………………………………………
E. Hasil Akhir………………………………………………………………….
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktek siswa
yang dilaksanakan langsung di tempat kerja (Dunia Usaha/Dunia Industri)
yang merupakan bagian inegrasi dari kurikulum SMK dan wajib
dilaksanakan oleh semua siswa.
SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidul merupakan sekolah kejuruan
yang menyiapkan tenaga siap kerja yang memiliki karakter Integritas,
Excellent,Care.Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah
dengan melaksanakan program prakerin yang menjadi agenda naasional
bagi sekolah menengah kejuruan setiap tahun.dengan adanya prakerin ini
diharapkan para siswa dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
A. Tujuan Prakerin
A. Tujuan umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkn di
sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Tujuan Khusus
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan SMK Negeri 1
Ngawen adalah bertujuan :
a. Tercapainya kompetisi praktek industri bagi siswa.
b. Siswa mengenal secara langsung lingkungan Dunia Usaha/Dunia
Industri.
c. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah
dan DU/DI.
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh.
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industri.
f. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.
1
C. Manfaat Prakerin
Manfaat Prakerin adalah untuk menambah keterampilan, pengetahuan,
gagasan-gagasan seputar dunia usaha atau dunia industri yang profesional
dan handal. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan jaman.
1. Siswa
a. Memantapkan kompetisi yang dipelajari disekolah.
b. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai
dengan program keahlian masing-masing sehingga siswa
dapat mengembangkan diri selaras dengan perkembangan
Dunia Usaha/Dunia Industri.
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa
wira usaha mandiri.
2. Sekolah
a. Kesempatan/peluang bagi siswa untuk lebih mantap dengan
DU/DI.
b. Peluang untuk memperoleh input (singkronisasi kurikulum)
dengan DU/DI.
c. Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulusan.
3. DU/DI
a. Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dkungan
tehadap dunia pendidikan.
b. Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah.
c. Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan.
2
BAB II
PROFIL INDUSTRI
Agama :Islam
Awal mula Didik Warsito terjun ke dunia fashion sejak tahun 2013 pada saat
bekerja di salah satu brand fashion dunia ternama di Jakarta. Pada saat bersamaan
sambil bekerja dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai ajang perlombaan fashion
di Jakarta.
Setelah sekitar 6 tahun merantau dan bekerja di Jakarta, pada tahun 2017
akhir Didik Warsito memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya di
Gunungkidul. Sekembalinya dari Jakarta inilah awal mula Didik Warsito
menekuni bidang fashion secara total dengan mengikuti pelatihan menjahit,
membatik, jumputan, lomba fashion design, fashion show dan lain-lain.
3
DIDIK WARSITO fokus mengolah busana etnik dengan bahan lurik dan
batik terutama batik dan lurik khas Gunungkidul, bahan – bahan tersebut diolah
menjadi baju Pria, baju Wanita dan baju Anak - anak. Kain tersebut mampu kami
ubah menjadi busana casual, busana kerja bahkan busana pesta.Sampai saat ini
Didik Warsito memiliki 3 macam produk.Didik Warsito beralamatkan di
Tawarsari RT 14 RW 19 Wonosari Gunungkidul.
Ada 3 produk utama sekaligus sebagai brand dagang yang dihasilkan oleh
DIDIK WARSITO yaitu:
1. DIDIK WARSITO
Adalah produk busana yang membutuhkan detail dan design khusus serta
lebih mengedepankan karya tangan dengan nilai cultur yang tinggi seperti
gaun pesta, kebaya, busana-busana untuk fashion show dan lain-lain.
2. DW BY DIDIK WARSITO
Adalah produk busana berupa pakaian siap pakai (ready to wear), casual,
pakaian kerja dan produk modiste (jasa jahit) lainnya
b. LOGO
Didik Warsito
4
1. Angka 1 di depan menggambarkan semangat dalam berkarya DW selalu
mengutamakan dan mengedepankan (menomorsatukan) mutu, kualitas
serta originalitas. Serta merupakan doa dan harapan semoga produk yang
dihasilkan akan menjadi nomor satu dan unggul.
2. Gambar setengah lingkaran, adalah garis searah jarum jam
menggambarkan harapan kedepan dan perubahan yang dinamis, semoga
karya yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman dan mampu mengikuti
setiap perkembangan mode yang ada
3. Huruf “W” menggambarkan naik turunnya setiap usaha. Namun
walaupun terdapat fluktuatif diharapkan akan menjadi pemicu dan
pendorong semangat terus berkarya dengan terus menatap tujuan utama
yaitu nomor 1.
DW by Didik Warsito
5
KENSTITI by Didik Warsito
VISI
MISI
6
KEGIATAN DAN PRESTASI
7
PENGALAMAN ORGANISASI (BIDANG FASHION)
8
PRESTASI (BIDANG FASHION)
9
FASHION SHOW
10
LOKASI
PASAR KARANGMOJO
DIDIK WARSITO
PASAR NGAWEN
SD N KARANGASEM
11
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A. Kegiatan Prakerin
a. Pengertian Ecoprint
Ecoprint berasal dari kata eco dari kata ekosistem(alam) dan print
yang artinya mencetak,batik ini dibuat dengan cara mencetak dengan
bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain,pewarna,maupun
pembuat pola motif.
b. Latar Belakang Ecoprint
Ecoprint telah berkembang sejak lama dan dipopulerkan sejak tahun
2006 salah satunya oleh Indiana Flint.Berasal dari eco dyeing lalu Flint
mengembangkanya menjadi eco print.Disebutkan oleh Flint(2008), teknik
ecoprint diartikan sebagai proses mentrasfer warna dan bentuk ke kain
melalui kontak langsung antara kain dan daun.Flint mengaplikasikan
teknik ini dengan cara menempelkan tanaman yang memiliki pigmen
warna pada kain berserat alami kemudian direbus atau dikukus
dalam kuali besar.
12
Teknik ecoprint biasa diaplikasikan pada bahan berserat alami
seperti kain kanvas,sutra,dan linen.Akan tetapi tidak semua kain serat
alami menghasilkan hasil yang sama,satu sama yang lain berbeda
dalam menghasilkan warna dan printing yang tercetak dalam
kain.Terdapat beberapa penelitan tentang eco dying dan eco
printing,mereka banyak menggunakan bahan bahan dan material seperti
kain katun,linen,kanvas,dan sutra.Akan tetapi banyak dari penelitian
mereka berakhir pada salah satu material yang populer seperti
sutra.Sementara material material yang lain seperti
katun,linen,kanvas,tidak bisa menangkap dengan optimal
c. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat ecoprint
1. Kain mori
2. Plastik
3. Palu
4. Tawas
5. Daun,bunga,batang,dan bagian tanaman lainya
6. Alat pengukus
d. Daun yang bisa digunakan untuk ecoprint
1. Daun Jati
2. Daun Kesumba
3. Daun Murbei
4. Daun Kersen
5. Daun Tinta
6. Daun Belimbing
7. Daun Jarak Kepyar
8. Daun Jambu
9. Daun Ungu
10. Daun Kelengkeng dll
13
e. Langkah-langkah pembuatan ecoprint
1. Scoring
2. Mordanting
3. Treatmen
4. Cara merendam blangket
5. Proses pencetakan atau peletakan daun pada kain
6. Kukus kain selama 2 jam
7. Fiksasi
f. Manfaat Ecoprint
1. Meningkatkan daya beli masyarakat
2. Usaha kecil menengah
3. Ajang inovasi dan eksplorasi desain dan seni tekstil
4. Berpotensi bersaing di pasar ekspor
5. Melejitkan harga jual pokok
6. Alternatif bisnis yang belum di geluti orang.
2) Mengetahui sistem produksi pembuatan busana office wear dengan
kombinasi ecoprint dan lurik.
14
B. Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu proses yang menggunakan bahan dan
menggubahnya menjadi barang jadi.Menggunakan metode tertentu
sehingga menghasilkan barang yang memiliki nilai tambah.
1. Mendesain
Sebelum membuat suatu busana hendaknya membuat desain
terlebih dahulu.
2. Menentukan Ukuran
Ukuran yang dibutuhkan unuk membuat pola adalah sebagai
berikut:
No Ukuran Hasil(cm)
1. Lingkar Leher 36cm
2. Lingkar Badan 94cm
3. Lingkar Pinggang 80cm
4. Lingkar Pinggul 113cm
5. Lingkar Kerung Lengan 48cm
6. Lebar Bahu 12cm
7. Lebar Punggung 37cm
8. Panjang Punggung 36cm
9. Lebar Muka/Dada 36cm
10. Panjang Muka 36cm
11. Panjang Lengan 51cm
12. Lingkar Ujung Lengan 26cm
13. Tinggi Pinggul 18cm
14. Panjang Jas 65cm
15
6. Memotong Kain
Setelah pola jadi sudah selesai dibuat potong pola kemudian
letakkan di atas kain lalu dipotong.
7. Menjahit
Jahit kain yang sudah dipotong sesuai ukuran
8. Menyetrika
Setrika baju yang sudah di jahit dan buka kampuh jika ada kampuh
buka agar rapi.
C. Pembahasan
Deskripsi Produk
Setelan jas atau biasanya disebut dengan jas merupakan pakaian resmi
yang berasal dari Eropa. Tujuan utama adanya jas di Eropa adalah untuk
menghangatkan tubuh, mengingat di Eropa memiliki suhu yang rendah di musim
dingin. Penggunaan setelan jas sendiri mulai populer pada abad 16 – 17. Namun
penggunaan jas ini sendiri hanya bisa digunakan oleh kaum bangsawan karena
mahal harganya untuk pembeliannya. Setelah perkembangan zaman banyak
muncul berbagai jenis setelan jas.
Mungkin anda pernah mendengar yang namanya tuksedo (tuxedo).
Tuxedo merupakan salah satu jenis varian jas pada umumnya yang mana letak
perbedaannya adalah pada bagian belakang jas yang lebih panjang. Tuxedo
identik dengan dasi kupu-kupu. Mungkin penggunaan dasi tersebut bisa menjadi
pembeda antara jas dan tuxedo. Awal mula tuxedo biasanya digunakan untuk
acara makan malam resmi yang mana sebelumnya menggunakan dasi panjang
seperti jas pada umumnya, namun dikarenakan dasi panjang bisa mengenai
makanan, maka di gantilah dengan dasi berbentuk kupu-kupu. Seiring berjalannya
waktu tuksedo dikombinasikan dengan dasi kupu-kupu.
16
D. Rompi Jas
E. Jas Wanita
G. Desain Jas
H. Blazer
A. Bahan Shantung
Kain shantung adalah salah satu jenis kain yang terbuat dari serat
sutera dan berasal dari provinsi Shandong, Cina. Sebenarnya kain
ini dibuat dari benang sutera, namun akhir-akhir ini banyak yang
menggantikannya dengan bahan fiber lain misalnya rayon, acetate, nilon
ataupun fiber sintetis lainnya. Kain ini sering dijuluki dengan sebutan
“wild silk” atau sutera kasar. Hal ini disebabkan karena mempunyai
tekstur yang agak kasar. Tetapi kadang kain ini juga dikenal dengan
sebutan antique satin.
Jika dibandingkan dengan kain dupioni, kain shantung sedikit lebih
tipis dan terlihat kurang teratur. Kain ini merupakan salah satu bahan
favorit untuk gaun pengantin. Pembuatan kain shantung dibuat dengan
metode plain wave (tenun polos) dan ditenun dengan benang atau serat
yang ketebalannya berbeda-beda. Bagian atau garis yang menonjol pada
permukaan kain tersebut dikarenakan benang atau serat slub bergelombang
yang diposisikan di bagian lungsin.
22
B. Bahan Polyester
Wol diambil dan dibuat dari bulu domba atau kambing (dan hewan
sejenis caprinae lainnya). Bulu domba atau kambing tersebut nantinya
dibuat menjadi benang wol yang kemudian ditenun hingga menjadi
lembaran-lembaran kain.
24
F. Bahan Drill
Kain drill adalah kain dengan tekstur pintalan diagonal atau miring
dengan jalinan benang yang kuat. Material yang digunakan untuk
membuat kain drill ini bervariasi ada yang katun murni (100% katun) dan
ada yang merupakan campuran antara katun dan polyester.
G. Pembahasan
Kesimpulan busana yang dibuat
Dalam prakerin ini saya membuat jas berjenis Double Breasted
tanpa saku dan menggunakan 2 kancing yang beada pada sisi kiri badan
dengan menggunakan kain toyobo hitam dengan kombinasi ecoprint dan
lurik serta menggunakan kain ero golden sebagai furing jas saya.
25
Gambar Desain
26
GAMBAR KERJA
27
No Ukuran Hasil(cm)
RANCANGAN BAHAN
45
TERTIB KERJA
1. Menentukan desain
2. Memilih bahan
3. Mengambil ukuran
4. Membuat pola sesuai desain
5. Meletakkan pola pada bahan
6. Memberi tanda pola
7. Memotong bahan
8. Mengobras
9. Menjahit
a. Menjahit kupnat
b. Menjahit ziper jepang
c. Menjahit badan atas dan rok
d. Menjahit furing
e. Menjahit depun
f. Menjahit kombinasi
g. Menjahit sisi
h. Menjahit lengan
i. Penyelesain bawah
10. Penyelesaian
Pengepresan
11. Pengemasan
46
RANCANGAN HARGA
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Prakerin selama 3 bulan mulai tanggal 1 Juli 2021
sampai 1 Oktober 2021 di SMK NEGERI 1 NGAWEN dengan cara
mempelajari manajemen industri maka kami dapat
mengambil kesimpulan yaitu:
1. Kami diajarkan untuk disiplin dan tepat waktu dalam bekerja.
2. Project work menambah pengalaman bekerja, menerapkan
keterampilan yang didapat dari sekolah di lapangan kerja.
3. Pembinaan di SMK NEGERI 1 NGAWEN sangatlah tegas,
bijak dan ramah.
B. SARAN
1. Bagi Sekolah
1) Sebelum pakerin dilaksanakan perlu diadakan bimbingan
yang lebih rinci dan memberi
2) informasi yang spesifik agar siswa lebih matang dan
mengerti apa yang akan dilaksanakan.
3) SMK N 1 NGAWEN harus lebih meningkatkan kerjasama
dengan pembimbing.
4) Dalam memberi waktu saat mengerjakan juga jangan
terlalu cepat
2. Bagi Siswa
1) Siswa harus taat peraturan
2) Siswa harus bertanggungjawab dalam bekerja
3) Siswa harus bisa memperhatikan pekerjaan, sehingga
pekerjaan bisa diselesaikan sesuai dengan aturan.
48
DAFTAR PUSTAKA
L
A
M
P
I
R
A
N
50
LAMPIRAN 1
51
LAMPIRAN 2
PEMBUATAN ECOPRINT
52
PEMBUATAN ECOPRINT
53
PELETAKAN POLA PADA KAIN
54
PELETAKAN POLA PADA KAIN
55
FOTO SAAT MENJAHIT
56
HASIL AKHIR
57