Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSRTI

BATIK PUTRA LAWEYAN DI KAMPUNG LAWEYAN-SOLO

Disusun oleh:
KELOMPOK 5

NAMA:
1. Luthfiyah Rodhotul'aisy
2. Tiara Yudhaning Tyas
3. Dessy Annur Fitriana
4. Siti Wulandari

NARASUMBER:
1. Bapak Fahri
2. Bapak Jumadi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN............................................................................................................................1

II. ISI.....................................................................................................................................................2

III. PENUTUP......................................................................................................................................6

DOKUMENTASI.................................................................................................................................7
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Allah SWT. Sehingga penulis
telah menyelesaikan laporan kunjungan Industri ke Kampung Putra Batik Laweyan-Solo ini
dengan tepat waktu.
Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan kunjungan industri ini adalah sebagai
bentuk evaluasi kegiatan kunjungan industry dan dokumentasi kegiatan. Laporan yang penulis
buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah dikumpulkan dalam berbagai metode.
Penulis menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak yang ikut mendukung proses
pembuatan laporan ini hingga selesai.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan laporan kegiatan kunjungan
industri ini. namun penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para
pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik
atau saran yang berguna.

Rembang, 23 September 2019


Penulis
I. PENDAHULUAN

Tujuan diadakannya kunjungan ke kampung batik Laweyan adalah sebagai media


mengenalkan siswa tentang industri batik, mendorong siswa untuk melestarikan batik,
memberikan informasi tentang proses pembuatan batik hingga produk yang bisa dihasilkan dan
dipasarkan. Dengan adanya kunjungan ini memberikan banyak manfaat yang dapat diperoleh
oleh siswa yaitu memperluas pengetahuan yang dimiliki siswa serta memberikan gambaran
tentang industry batik.
Lokasi yang menjadi tujuan kunjungan SMA Negeri 1 Pamotan adalah Kampung Batik
Laweyan di Solo tepatnya berada di Batik Putra Laweyan Solo. Peserta yang mengikuti
kunjungan merupakan Kasi SMA-SMK-SLB Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III.,
Kepala SMAN 1 Pamotan, guru pendamping, karyawan SMAN 1 Pamotan, dan siswa
perwakilan kelas dari SMA Negeri 1 Pamotan.
Kunjungan dilakukan dengan cara mengamati proses membatik secara langsung baik batik
cap maupun batik tulis serta melakukan wawancara dengan beberapa narasumber dari Batik
Putra Laweyan. Narasumber yang memberikan informasi adalah Bapak Fahri dan Bapak Jumadi.
Semua proses didokumentasikan dengan foto, video, dan tulis.
II. ISI

Salah satu komoditas batik di indonesia adalah kota batik solo ,batik solo mempunyai motif
yang beraneka ragam dan setiap motif solo mempunyai arti sendiri jika dilihat dari segi filosofi
batik, jenis motif batik mulai dari batik tulis, batik cap dan batik lukis, banyak jenis batik yang
dapat anda di museum batik danar hadi solo jika kebetulan anda berkunjung ke kota solo atau
juga anda dapat membeli oleh-oleh batik solo di toko batik solo dengan berbagai motif batik
solo.
Batik adalah kain dengan corak atau motif tertentu yang dihasilkan dari
bahan malam khusus (wax) yang dituliskan atau di cap pada kain tersebut, meskipun kini sudah
banyak kain batik yang dibuat dengan proses cetak. Solo memiliki banyak corak batik khas,
seperti Sidomukti dan Sidoluruh. Beberapa usaha batik terkenal adalah Batik Keris, Batik
Danarhadi, dan Batik Semar. Sementara untuk kalangan menengah dapat mengunjungi pusat
perdagangan batik di kota ini berada di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade
Center (BTC), atau Ria Batik. Selain itu di kecamatanLaweyan juga terdapat Kampung batik
Laweyan, yaitu kawasan sentra industri batik yang sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun
1546. Kampun batik lainnya yang terkenal untuk para turis adalah Kampung Batik Kauman.
Produk-produk batik Kampung Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun,
katun jenis premisima dan prima, rayon. Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan
adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya
kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara
langsung proses pembuatan batik bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan
membatik.
Study banding ini di lakukan di salah satu industri batik yang bernama “ BATIK PUTRA
LAWEYAN” yang berada di jalan Sidoluhur no.6, Laweyan kecamatan Grogol,kabupaten
Sukoharjo Jawa Tengah.
Rombongan yang terdiri dari perwakilan siswa masing masing kelas , guru mapel
PKWU ,dan beberapa guru lainnya yang menjadi panitia kegiatan study banding. Kami
berangkat dari SMA N 1 PAMOTAN pukul 03:30 . Kemudian berhenti di sebuah masjid untuk
melaksanakan sholat subuh. Setelah selesai sholat berjamaah perjalanan kembali dilanjutkan .
sekitar pukul 06:10 WIB kami berhenti di SPBU Demak untuk sarapan. Lalu kami melanjutkan
perjalanan setelah selesai sarapan. Pukul 07:30 kami berhenti di rest area di salah satu tol untuk
ganti pakaian OSIS. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dan sampai di lokasi study
banding puku 10:05. Lalu setelah itu kita melanjutkan kegiatan mewancarai narasumber tersebut
dan mencatat hal-hal yang menurut kita penting. Setelah kita selesai dalam hal kunjungan
industri , siswa laki-laki melakukan shalat jum’at dan untuk siswi yang perempuan melakukan
makan siang setelah itu kita melakukan shalat dzuhur . Setelah shalat dzhur kita melanjutkan
perjalanan ke PGS ( Pusat Grosir Solo) di sana kita bisa melihat cara menjual batik tersebut
selain itu kita bisa membeli oleh-oleh untuk keluarga dirumah. Setelah dari PGS kita semua
melanjutkan perjalanan pulang dan melakukan shalat ashar, setelah shalat ashar kita melanjutkan
perjalanan lagi menuju rest area untuk shalat maghrib dan makan malam. Setelah melakukan
shalat maghrib dan makan malam kita melanjutkan perjalanan pulang sampai di SMA N 1
PAMOTAN pukul 22.00 dan pukul 22.30 sudah di rumah masing masing
Perkembangan batik putra Laweyan sendiri dari alam, serta mengikuti tren dan di
kembangkan kembali. Batik putra Laweyan sendiri didirikan pada tahun 1990 an, dan sudah
berdiri selama 29 tahun. Proses dalam pembuatan batik di batik putra Laweyan sendiri
membutuhkan pekerja yang tidak terlalu banyak hanya sekitar 15 karyawan,berbeda jika di
bandingkan dengan pemasaran yang lebih membutuhkan banyak karyawan sekitar 20 karyawan.
Untuk motif dari batik putra Laweyan sendiri tidak ada yang khas, yang khas sendiri itu dari segi
warna, warna yang dominan dengan warna cerah, itu yang menjadi daya tarik tersendiri. Alat dan
bahan yang diperlukan dalam pembuatan batik cap sendiri adalah canting yang terbuat dari
tembaga yang sudah di bentuk dengan sesuai motif atau pola tertentu, meja cap yaitu media yang
lebih besar dari kain yang akan di cap, kompor, wajan, dan malam.
Batik yang diproduksi di batik putra Laweyan ada dua macam yaitu tulis dan cap. Cara
membuat batik dengan cara batik cap dan batik tulis,Alat untuk membuat batik cap yang paling
utama ada 3 bagian yaitu :
1. Canting Cap
Canting ini yang akan kita gunakan untuk membuat motif di kain yang akan kita gunakan
untuk membatik. Motif tersebut paten dan tidak bisa lagi di variasi. Jika ingin membuat
kombinasi motif, maka harus menggunakan canting cap yang berbeda.
2. Malam, Wajan, dan Kompor
Untuk membuat malam yang akan dicetak menempel pada kain batik, maka harus dipanaskan
dahulu. Malam dipanaskandengan pertimbangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Penggunaan malam adalah salah satu syarat utama pembuatan batik cap dan juga batik tulis.
3. Meja Cap
Apabila batik tulis menggunakan gawangan dan tangan untuk alas membatik, maka untuk
membuat batik cap membutuhkan media yang lebih besar daripada kain yang akan di cap batik.
Selain meja juga diperlukan londo dan angsang.
Pengenalan batik putra Laweyan sendiri dengan cara mengikuti pameran, sosial media,
dll.Batik putra Laweyan sendiri melayani edukasi batik, dari motif yang sederhana dengan
ukuran saputangan.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada saat mengecap secara urut sebagai berikut
:
1. Sebelum untuk mengecap canting cap ditempelkan pada lembaran kain goni yang telah
dipenuhi lelehan cairan lilin malam. Fungsi kain goni disini adalah agar cairan lilin malam
dapat menempel pada penampang atau permukaan canting cap secara merata. Sebagai
catatan usahakan agar nyala api kompor tidak terlalu besar atau panas yang dapat
mengakibatkan lilin malam terlalu panas dan mudah menetes atau mleber pada kain sebelum
dilakukan pengecapan.
2. Agar cairan lilin malam tidak banyak yang terangkat dalam permukaan canting cap yang
dapat mengakibatkan hasil cap-capan kurang sempurna maka canting cap dikibaskan ke atas
wajan. Dengan demikian cairan lilin malam yang berlebihan tersebut akan kembali ke
wajan.
3. Bantalan yang terbuat dari busa dilapisi plastik tebal atau perlak yang selalu dibasahi agar
lembab. Pada jaman dulu bantalan ini terbuat dari karung goni yang diisi sekam (dedak) dan
di atasnya dilapisi kupasan batang pohon pisang sebagai peredam panas, sehingga cairan
lilin malam cepat mengering.
4. Proses pengecapannya relatif mudah dan sederhana, namun perlu ketelitian. Garis cap yang
satu dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak berantakan. Caranya yaitu kain mori
diletakkan diatas meja cap kemudian canting cap yang sudah terkena malam langsung
dicapkan ke kain. Pengecapan bisa dilakukan dari pinggiran kain maupun dari tengah kain.
Tergantung motif yang akan dibuat, satu motif atau lebih dari satu motif
5. Untuk memberi tekanan agar motif canting cap menempel pada kain mori secara merata,
perajin sering memukul dengan tangan kirinya. Kekuatan tekanan ini didasarkan pada
pengalaman.
6. Setelah pengecapan selesai, proses terakhir adalah pemberian warna pada kain yang sudah
dicap.
Adapun pewarna yang digunakan di batik putra Laweyan sendiri adalah remasol dan
indigosol. Pewarnaannya meliputi:
1. Siapkan pewarna yang sudah di campur dengan air.
2. Masukkan kain batik yang sudah di cap kedalam pewarna, dicelup beberapa kali untuk
mendapatkan warna yang sempurna
3. Pencelupan kedalam air sir atau air keras. Bertujuan untuk mengeluarkan warna.
4. Dan selanjutnya plorotan, yang bertujuan untuk menghilangkan malam. Dan terakhir
penjemuran (tidak langsung menghadap ke matahari).
Air sisa pelorotan di buang melalui saluran pipa yang menuju pengolahan limbah.

Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara batik tulis dan batik cap, yang membedakan
adalah bahwa batik tulis tidak memiliki pengulangan yang jelas karena penggunaan canting yang
notabene tidak akan memiliki pola yang sama setiap motifnya.
Batik cap dan batik tulis juga sama-sama menggunakan malam sebagai media untuk
membuat motif pada kain mori. Bahan yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain
yang berwarna putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau sutra)
atau bentuk tenunannya.
Batik tulis memiliki harga jual yang lebih mahal daripada batik cap karena kesulitan dan
kemewahan motif batik tulis. Sedangkan batik cap meskipun memiliki motif yang rapi,
pengulangan motif yang terlalu sering hanya membuat citarasa batik itu sendiri serasa kurang
diminati.
III . PENUTUP

Berdasarkan kunjungan lapangan yang telah dilakukan di kampung Batik Laweyan Solo,
dapat diambil banyak informasi yang menarik tentang batik; proses pembuatannya, kemudian
tentang teknik pewarnaan masing-masing jenis warna yang baik sehingga menghasilkan warna
yang diinginkan dan tidak luntur. Demikian buku laporan ini disampaikan. Semoga buku ini
dapat membantu para pembaca untuk mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
DOKUMENTASI

Proses Batik Tulis


Proses Pengecapan batik cap

Proses Menyanting
Proses Pelorotan
DOKUMENTASI

Hasil Produk Batik Laweyan

Pewarna Batik

Hasil Produk Batik Laweyan

Anda mungkin juga menyukai