Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA

"BATIK SHIBORI"

Oleh:
Abdillah Haidar Irhab A. G (01)
Aditya Swastika Widodo (02)
Anita Dyah Ayu Setyorini (05)
Arya Dwi Pramudya (06)
Atika Maya Shofia (09)
Chantika Henny Renata P. H (12)
Ghemmadhanni Shofianada (17)
Kurnia Kemalasari (19)
Mutiara Anggun Saputri (24)
Pedro Arianto Siki (25)
Pramatana Nadindra Isaura (26)
XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 PURBALINGGA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...............................................................................................1

1.1 Deskripsi Umum Usaha..............................................................................1

1.2 Visi dan Misi...............................................................................................2

1.3 Tujuan Usaha..............................................................................................2

1.4 Jenis Usaha yang dikelola..........................................................................2

1.5 Produk yang dihasilkan..............................................................................3

BAB II ISI...............................................................................................................4

2.1. Pemasaran Produk......................................................................................4

2.2. Aspek Produksi..........................................................................................6

BAB III Kesimpulan dan Saran............................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

B. Saran.............................................................................................................8

Lampiran…………………………………………………………………………9

Daftar Pustaka..........................................................................................................

10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DESKRIPSI UMUM USAHA

Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkat kan
taraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu badan usaha yang kita jalankan dapat
menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha
yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selainitu, dalam menjalankan
usaha harus mengikuti hokum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan
dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakanoleh
pemerintah.

Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri.
Tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta untuk berpartisifasi memenuhi permintaan
akankebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat. Aktifitas perdagangan, merupakan
suatu komponen ekonomi dan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,
makasaya berinisiatif untuk membuka usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi
gorengan, yang berbahan dari tepung kanji. Tepung kanji banyak sekali ditemukan di daerah
yang subur dengan tumbuhan singkong, tepung kanji dapat juga di buat atau di masak menjadi
apa saja sesuai keinginnan kita.

Di Indonesia batik dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit, kemudian menyebar ke


kerajaan-kerajaan lain dan diturunkan kepada generasi raja-raja selanjutnya. Pada awalnya, batik
yang dikenal adalah batik tulis. Batik tersebut dibuat dengan bahan dasar kain yang pada
awalnya juga ditenun sendiri. Bahan-bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna yang
diambil dari alam di daerah setempat (pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dsb). Proses
pembuatan batik ini sangat lama, memakan waktu paling cepat dua minggu jika cuaca bagus dan
pembatik sudah profesional.

Batik mulai dikenal dan digunakan oleh masyarakat umum pada awal abad ke-19. semua
jenis batik yang dikenal masih berupa batik tulis. Setelah tahun 1920 M, mulai dikenal batik cap
(batik cetak). Waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik cetak lebih cepat. Dalam waktu satu
minggu seorang pembatik dapat menyelesaikan batiknya. Pada awal abad ke-20 dikenal mori
import dan obat-obat pewarna import, usaha-usaha batik semakin berkembang.

Seni batik masih terus berkembang sampai saat ini. Daerah-daerah penghasil batikpun semakin
banyak dengan berbagai jenis batik, baik batik tulis, batik cap, batik printing, batik shibori, batik
ciprat. Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari berbagai
motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan
kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik
menyebar ke kalangan masyarakat umum.

1.2 VISI dan MISI

Dalam rangka mencapai titik utama dari berdirinya perusahaan, kami memiliki visi dan
misi sebagai berikut:

a) Memperkenalkan seni batik tradisional kepada seluruh masyarakat baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.

b) Melestarikan seni batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam
industri atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin.

c) Berusaha mengangkat derajat masyarakat lingkungan sekitarnya

d) Menumbuhkan rasa kecintaan terhadap batik khususnya kepada warga indonesia


menjadikan warga indonesia tetap mencintai batik Indonesia

e) Menghasilkan karya batik yang berdaya jual tinggi

1.3 TUJUAN

Sedangkan tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan (profitability) sebagaimana


perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang
relevan, yaitu :

 Menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar .

 Mengurangi jumlah pengangguran di masyarakat sekitar.

 Membantu masyarakat untuk menciptakan peluang usaha.

 Mewujudkan progam pemerintah untuk membeli produk-produk lokal.

 Mewujudkan progam pemerintah mengkampanyekan batik ke mancanegara.

1.4 JENIS USAHA YANG DIHASILKAN

Perusahaan “UDIN MARKET” bergerak di bidang kerajinan batik khususnya batik shibori
dan batik ciprat.
1.5 PRODUK YANG DIHASILKAN

Batik “Udin Market” ini merupakan produk kami yang diproduksi dari bahan tekstil
sintesis. Untuk jenisnya terdapat dua macam, yaitu batik shibori dan batik ciprat. Jenis ini
penamaannya bergantung pada teknik pewarnaannya, apakah menggunakan teknik shibori atau
ciprat.
BAB II

ISI

2.1 PEMASARAN PRODUK


A. Strategi Pemasaran
Konsinyasi adalah sebuah bentuk kerjasama penjualan yang dilakukan oleh
pemilik barang/produk dengan penyalur (toko). Dimana pemilik produk nanti menitipkan
barangnya kepada penyalur untuk dijual di tokonya. Untuk pembagian keuntungan,
biasanya penyalur (pemilik toko) akan menjual dengan nilai jual di atas harga yang telah
ditetapkan oleh pemilik produk. Sehingga nantinya penyalur tinggal membayarkan
sejumlah netto dari barang yang terjual. Bentuk pembagian keuntungan bervariatif, sesuai
dengan kesepakatan kedua pihak.
Strategi penjualan dengan sistem konsinyasi seperti ini sangat efektif bagi pemilik
produk. Karena bisa terbantu dalam proses penjualan. Yang terpenting adalah tepat
memilih penyalur (toko) yang akan dititipinya. Sehingga target pasar tepat dan tidak sia-
sia. Ada untung ruginya dalam penjualan konsinyasi ini baik untuk pihak pemilik produk
maupun penyalur.
 Keuntungan Penjualan Konsinyasi bagi Pemilik Produk :
1. Produk bisa dipasarkan leluasa di toko yang sudah memiliki pelanggan.
2. Tidak perlu mengurusi atau berjualan langsung ke konsumen (turun
langsung).
3. Lebih bisa fokus mengelola kualitas produk.
4. Apabila menggunakan SPG, nanti si SPG lah yang ada pengelola
penjualan di toko penyalur.
 Kerugian Penjualan Konsinyasi bagi Pemilik Produk :
1. Apabila pemilihan penyalur (Toko) tidak sesuai, maka produk bisa saja
tidak laku atau harus menunggu lama untuk bisa laku.
2. Kurang dipromosikan oleh pemilik toko jika pemilik produk tidak
menyediakan SPG.
3. Untuk mendapatkan keuntungan harus menunggu sampai waktu yang
telah ditentukan, entah itu per bulan atau sesuai kesepakatan.
 Keuntungan Penjualan Kosinyasi bagi Penyalur :
1. Mendapatkan keuntungan dari laba penjualan produk kosinyasi
2. Minim resiko, karena jika tidak laku produk bisa dikembalikan ke pemilik
produk
3. Hemat biaya terlebih jika pemilik produk menyediakan SPG, maka SPG
dibayar oleh pemilik toko.
4. Display produk di toko terlihat banyak
 Kerugian Penjualan Konsinyasi bagi Penyalur :
hampir tidak ada.
B. Proses Pemasaran
Dalam usaha ini kami memproduksi batik shibori untuk semua konsumen dari
beberapa kalangan, baik dari para kalangan atas menegah, dan para kalangan bawah.
Karena produk yang kami produksi sangat berkualitas dan harga pun sangat terjangkau
untuk semua kalangan. Dalam memasarkan hasil produksi, perusahaan ini selalu
menghasilkan berbagai macam karya seperti sampel yang ada, dengan kualitas yang
semakin ditingkatkan dan berusaha untuk menjaga kualitas produk agar di sukai oleh
pembeli / konsumen PemasaranTempat / lokasi Pemasaran yang diinginkan oleh
perusahaan yaitu :
1) Letak wilayahnya yang beralamat di Jl.MT. Haroyono yang sangat strategis
2) Mudah dijangkau oleh konsumen
3) Bahan- bahan yang didapat mudah dicari
4) Tenaga kerja mudah didapat
5) Sarana angkutan mudah dan banyak
6) Biaya transportasi yang murah
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan Batik akan terus meningkat seiring
dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari jumlah keluarga, daya beli, dan
minat konsumen terhadap Batik maka kami optimis usaha yang kami pasarkan akan
terjual dengan baik. Apalagi dengan harga yang relatif terjangkau dengan pendapatan
masyarakat maka “Batik Shibori” merupakan pilihan yang terbaik untuk keluarga.
Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui cara
Memberikan contoh / sampel Batik yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan, hal
ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi dan melaui Pameran dengan
memasarkannya di daerah lain. Selain itu, pemasaran produk kami juga telah
menggunakan cara konsinyasi dengan menitipkan batik kepada penjual dengan tujuan
agar Batik Shibori dapat dijual di toko penjual. Kami memilih beberapa toko yang
terkenal di Purbalingga agar batik kami dapat terjual dengan prospek yang
menguntungkan.
Gambaran dari usaha batik ini adalah :
1. Menjual batik yang berkualitas dan model terkini
2. Dengan harga yang terjangkau oleh konsumen
3. Menitipkan kepada toko terkenal di Purbalingga sehingga dapat memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
2.2 ASPEK PRODUKSI

A. Deskripsi lokasi usaha


Perusahaan “UDIN MARKET” berada di daerah jalan MT HARYONO.
B. Fasilitas dan peralatan produksi
Proses produksi kami lakukan di SMA N 1 Purbalingga. Peralatan yang dibutuhkan
antara lain Stick Es Krim / alat untuk menjepit, Karet gelang, Sarung tangan dan Celemek.
C. Kebutuhan bahan baku
Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain :
 Kain katun (prisima/prima/blacu/silk)
 Pewarna Kain (Reaktif/ Napthol / Indigosol)
 Water Glass
D. Kebutuhan tenaga kerja
Tenaga kerja kami ada 11 orang yang merupakan anggota dari kelompok usaha ini. Dalam
tahapan produksi, tenaga kerja membutuhkan keahlian dalam melipat kain dengan rapi dan
telaten sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan menarik minat masyarakat
terutama sasaran pasar.
E. Proses produksi
Tahapan Produksi dapat dirinci sebagai berikut:
 Proses Pembentukan :
1. Lipat kain sebesar 10cm lipat bolak balik seperti saat kita hendak
membuat kipas dari kertas.
2. Saat kain sudah terlipat semua lipat kembali kain agar membentuk
segitiga. lipat secara bolak balik dan hasil akhir kain berbentuk seperti
sandwich.
3. Jepit bagian sudut2 kain dengan menggunakan stick es krim lalu kuatkan
jepitan dengan menggunakan karet gelang atau bisa juga menggunakan
tali. Ikat kencang agar lipatan kain menjadi padat tertindih penjepit.
4. Gunakan sarung tangan plastik lalu Basahi / rendam di air kain yang telah
dijepit dengan kencang. Peras perlahan jangan sampai penjepit dan ikatan
lepas. Basahi kain dengan air.
5. Celupkan kain ke dalam larutan pewarna sesuai pola yang diinginkan.
 Proses pewarnaan kain:
1. Tiriskan kain yang telah dicelupkan ke larutan pewarna.
2. Basahi kain yang telah ditiriskan ke dalam larutan Waterglass
3. Bilas kain dibawah air mengalir sebentar saja.
4. Buka Lipatan kain dan kamu akan terkejut dengan hasilnya.
5. Jemur kain hingga kering.

F. Kapasitas produksi
Dalam proses produksi kami membuat 50-100 unit produk setiap bulannya.

G. Biaya produksi

 Break Event Point


1. Biaya produksi
Biaya bahan baku
Kain : Rp 20.000
Pewarna : Rp 2.000

Sunlight : Rp 3.000

Waterglass : Rp 5.000

Wall sum : Rp 5.000 +

Rp 35.000 : Rp 35.000

2. Biaya Tenaga kerja


Upah : Rp 12.000 : Rp 12.000

3. Biaya overhead
Air : Rp 3.000 : Rp 3.000+

HPP Rp 50.000

Keuntungan : Rp 25.000 +

Harga Jual : Rp 75.000


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Batik mulai dikenal dan digunakan oleh masyarakat umum pada awal abad ke-19.
semua jenis batik yang dikenal masih berupa batik tulis. Setelah tahun 1920 M, mulai
dikenal batik cap (batik cetak). Waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik cetak lebih
cepat. Dalam waktu satu minggu seorang pembatik dapat menyelesaikan batiknya.

Pada awal abad ke-20 dikenal mori import dan obat-obat pewarna import, usaha-
usaha batik semakin berkembang. Seni batik masih terus berkembang sampai saat ini.
Daerah-daerah penghasil batikpun semakin banyak dengan berbagai jenis batik, baik
batik tulis, batik cap, maupun batik printing, batik shibori, maupun batik ciprat.

Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik
terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti
motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan.
Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.

B. Saran

Semoga dengan mengajukan proposal ini bisnis / usaha yang saya rintis bias
berjalan lancer . dan di harapkan agar proposal ini bias menginspirasi kalangan muda
untuk bias berbisnis khususnya dalam batik ,agar batik bias semaikin berkembang dan
makin jaya di kancah internasional.

Buat lah karya-karya yang bagus ,tunjukan kalau anak muda indoesia itu bias
bersaing dalam hal busana ,khususnya dalam busana batik. Terlebih lagi proses
pembuatan batik ini cukup singkat.
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27738/3/Chapter%20II

krisnanwijaya.blogspot.com/2013/10/
puribatiksolo.blogspot.com/2010/03/usahabatiknusantara indonesia

https://googleweblight.com/i?u=https://evalola26.blogspot.com/2017/05/warna-warni-kain-
shibori-dan-teknik.html?m%3D1&hl=id-ID

http://googleweblight.com/i?u=http://rudimaheza.blogspot.com/2017/04/proposal-usaha-abata-
batik-collection.html?m%3D1&hl=id-ID

Anda mungkin juga menyukai