Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN BATIK

“TEKNIK SHIBORI”

KELAS : XII MIPA 2 NAMA KELOMPOK :


1. MUHAMMAD ROHAN AN-AKHRAM (2
5)
2. NADYA WAHYU PRAMITA (2
7)
3. RIRIS ALFIATUS SHOLIKHAH (2
9)
4. SELVIRA MARGARETA ISWANDA (3
0)
5. SEPTIANA RAHMA SARI (3
1)

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


SMA NEGERI NGORO – JOMBANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyusun laporan, sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya, tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang berupa ajaran agama Islam.
Adapun tujuan utama penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Pendidikan Kewirausahaan (PKWU). Laporan ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu, kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Semoga kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Jombang, 21 Oktober 2021

Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................1-2

B. Tujuan Kegiatan.............................................................................2

C. Kajian Teori ...............................................................................2-4

BAB II ISI UTAMA LAPORAN.................................................................5

A. Rencana Kegiatan.........................................................................5

B. Proses Pelaksanaan Kegiatan .......................................................6

C. Laporan Keuangan .......................................................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................7

A. Kesimpulan ...................................................................................7

B. Saran...............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................8

LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................9-11

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis SWOT……………….………………………….5.

Tabel 2.2 Pelaksanaan kegiatan……………………………………. 6

Tabel 2.3 Laporan keuangan………………………………………… 6

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 …………………………………………….. 9

Gambar 1.2……………………………………………….9.

Gambar 1.3…………………………………….......……. 9

Gambar 1.4………….…….………….………………….10

Gambar 1.5………………………………………………10

Gambar 1.6…………………………………...………….10

Gambar 1.7………………………………………………11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Shibori berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik


pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang
dihasilkan tidak jauh berbeda dengan batik, meskipun dari segi pengerjaan
lebih mudah dan sederhana. Jenis kain yang satu ini sering kali disebut
dengan batik asal Jepang.
Teknik Shibori ini telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang ratusan
tahun yang lalu. Bahkan beberapa pewarna alami dapat bertahan 600 tahun
lamanya. Konsep pembuatannya juga serupa dengan teknik tie dye yang
mengandalkan teknik ikat dan celup. Dengan teknik ini, beberapa kain
‘dilindungi’ agar tidak terkena corak pewarna sehingga pada hasil
akhirnya tercipta pola sesuai dengan bagian yang diwarnai.
Teknik melindungi kain shibori ini dilakukan dengan menggunakan
teknik seperti melipat, melilit, mengikat kain, dan mencelupkannya pada
pewarna. Jika di Indonesia teknik tie dye dikenal dengan istilah jumputan
(Jawa), sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang). Jepang
memiliki 6 teknik pewarnaan yang dapat menghasilkan motif yang
berbedabeda :
1. Kanoko Shibori, yang menghasilkan motif berupa bercak
lingkaran.
2. Miura Shibor, pemilihan yang tepat bagi pemula dan membutuhkan
beberapa utas kain yang diinginkan.
3. Arashi Shibori, melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal.
Akan menghasilkan efek badai yang indah.
4. Itajime Shibori, akan menghasilkan motif berupa kotak-kotak.
5. Kumo Shibori, motif yang menyerupai jaring laba-laba.
6. Nui Shibori, motifnya unik dan bernuansa etnik.

1.
Ragam kain Shibori yang diolah menjadi baju siap pakai sering kali
terdiri dari bahan yang lembut dan nyaman. Karena itu, Shibori sering
dijadikan pilihan sebagai baju santai hingga pakaian tidur. Namun, banyak
pula yang menyulap kain Shibori menjadi busana premium yang dapat
digunakan untuk acara casual, resmi, dan pesta.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini antara lain :
1. Untuk memenuhi tugas PKWU
2. Untuk melatih kerja sama antar siswa
3. Untuk mempopulerkan dan mengembangkan produk yang telah
dibuat
4. Melatih daya kreativitas siswa

C. Kajian Teori
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan dari
seni dan teknologi oleh leluhur bangsa. Batik Indonesia dapat berkembang
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya, baik dalam motif
maupun prosesnya. Motif menurut KBBI adalah corak atau pola. Motif batik
adalah corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa
perpaduan antara garis, bentuk, dan isen menjadi satu kesatuan yang
mewujudkan batik secara keseluruhan.
Indonesia mempunyai beberapa motif terkait dengan budaya setempat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain
adalah letak geografis. Misalnya di daerah pantai, maka akan menghasilkan
motif yang berkaitan dengan pesisir. Di daerah pegunungan, maka akan
menghasilkan motif yang terinspirasi dengan alam sekitarnya.
2.
Berikut adalah alat dan bahan sekaligus cara pembuatan batik :

1. Alat dan bahan

• Alat
- Kompor
- Panci
- Sendok
- Ember
- Setrika
• Bahan
- Kain katun (2 x 1,15 m)
- Karet gelang
- Air
- Pewarna tekstil
- Garam
- Water glass
2. Langkah-langkah Pembuatan
• Menyiapkan kain katun dan dilipat hingga 6 lapis. Jika ingin rapih,
bisa menggunakan setrika.
• Setelah membentuk ikatan akordin sebanyak 6 lapis, kemudian
melipat kain membentuk segitiga sama sisi.
• Lalu kain diikat dengan karet untuk menahan lipatan.
• Menyiapkan 3 wadah berisi air panas yang sudah diberi garam. Wadah
pertama untuk cairan waterglass. Wadah kedua untuk warna pertama
dan warna ketiga untuk warna kedua.

3.
• Mencelupkan lipatan kain ke cairan water glass pada setiap sisi secara
bergantian.
• Setelah itu mencelupkan sisi kain yang sudah dilapisi water glass ke
dalam pewarna tekstil.

• Setelah itu, kita tunggu selama 5 menit agar warna meresap sempurna
pada kain.
• Kemudian, melepaskan karet-karet pada kain.
• Setelah itu, kain dicuci hingga bersih. Lalu dikeringkan kemudian
disetrika agar lebih rapi. Setelah itu dikemas.
4.
BAB II ISI UTAMA LAPORAN

A. Rencana Kegiatan
Tabel 2.1 Analisis SWOT Batik Tekhnik Shibori

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


➢ Alat dan bahan yang ➢ Warna tekstil mudah
dibutuhkan mudah luntur.
didapat. ➢ Motif batik mudah ditiru
➢ Bahan yang digunakan oleh orang lain.
termasuk aman. ➢ Selera konsumen yang
berubah-ubah.
➢ Harganya juga
terjangkau.

Opportunities Threats (Ancaman)


(Peluang)
➢ Disukai banyak ➢ Banyak orang yang
kalangan karena menggunakan motif
motifnya yang sama.
sederhana. ➢ Selera konsumen yang
➢ Harganya berubah-ubah.
terjangkau.
➢ Kenaikan harga bahan
baku juga
mempengaruhi harga
jual produk.

5.
B. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.2 Proses Pelaksanaan

No. Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan yang Dilakukan


1. 30 September 2021 07.00-08.40 Persiapan pembuatan batik
shibori

2. 7 Oktober 2021 07.00-08.40 Proses pembuatan batik


shibori

Kendala-kendala pada proses pembuatan batik:


1. Awal praktik terjadi kegagalan karena warna dari guru tidak keluar
di kain, jadi untuk mengatasi kegagalan itu kami membeli kain baru
dengan warna wantex yang lebih pekat.
2. Kesulitan mencari kain mori khusus batik yang sama dengan kain
yang sebelumnya, jadi yang kami dapat adalah kain yang seratnya
kaku dan sukar menyerap warna.
3. Pada saat kain akan dijemur warnanya luntur karena kainnya tidak
menyerap warna dengan sempurna.

C. Laporan Keuangan
Modal yang kami buat untuk membuat batik adalah hasil iuran semua
anggota kelompok. Tabel 2.3 Laporan Keuangan
No. Bahan baku Jumlah Total Harga
1. Kain batik (dari sekolah) 2 meter 44.000
2. Pewarna 3 pcs 20.000
3. Kain Mori 2 meter 14.000
6.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Batik dengan Teknik Shibori merupakan batik yang cukup
mudah dalam membuatnya. Selain itu, batik Teknik Shibori juga
memiliki motif yang sederhana dan itu merupakan daya tarik
tersendiri bagi orang yang melihatnya. Bahkan batik dengan teknik
ini juga memiliki harga jual yang tinggi. Mempelajari Teknik
Shibori ini sangat bermanfaat bagi kita semua.

B. Saran
Semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai
proses pembuatan batik, khususnya batik tekhnik shibori, pembaca
yang ingin membuat produk serupa bisa melihat langkahlangkah
yang ada pada laporan ini, namun ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar proses pembuatan tidak mengagalan, diantaranya:
1. Pemilihan kain batik harus sesuai agar warnadapat meresap
dengan sempurna pada kain.
2. Saat proses pewarnaan disarankan untuk menggunakan sarung
tangan agar warna tidak menempl pada tangan.
3. Pastikan ikatan tali pada kain cukup kuat, agar menghasilkan
motif sesuai dengan rancangan.
4. Sebelum menyelupkan kain pada pewarna, sebaiknya tes dulu
warna pada kain lain apakah warna sudah sesuai warna yang
diinginkan atau belum.

7.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparanstyle/berke
nalan-dengan-shibori-si-kain-batik-asal-jepang-1537789140189718307

Werdhaningsih, Kahfiati; Naswati, Wawat; Wirnas, Desta; Jamriati,

Rinrin.2018.Buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII.Jawa Barat:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


8.

9.
LAMPIRAN

(Gambar 1.1)

(Gambar 1.2)

(Gambar 1.3)

9.
(Gambar 1.4)

(Gambar 1.5)

(Gambar 1.6)

10.
(Gambar 1.7)
11.

Anda mungkin juga menyukai