Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PEMBUATAN BATIK SHIBORI

Disusun oleh:
Adinda Rizky Cahyaning Putri (02)
Arsy Zahwa Maulana I (05)
Aulia Putri Ananta (06)
Aulia Putri Anita (07)
Dewi A. Kusuma (10)
Jelita Dwi Maharani (16)
Muchamad Resa Alfarizi (18)
Nazwa Arfianti (23)
Rahma Widjaya (26)
Wanda Hamida (28)
XII MIPA 1

SMAS WACHID HASYIM 1 SURABAYA


2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencelupan banyak dikembangkan dalam berbagai kebudayaan diberbagai belahan dunia,
dan menjadi seni khusus seperti di negara Cina, Jepang, Amerika Latin, dan Afrika. Pencelupan
telah dilakukan di Indonesia pada abad ke 10 dizaman Prasasti Sima dan telah berkembang pesat
pada zamannya, dan kini dikenal sebagai Jumputan. Adapun negara yang terlebih dahulu
melakukan pencelupan selain di Indonesia, yaitu di Jepang yang telah melakukan sejak abad ke
8, dan kini terkenal dengan kain ikat celup yang sangat populer yaitu shibori.
Salah satu batik Indonesia yang digemari di dalam negeri yaitu Shibori, perlu diketahui
bahwa jenis batik ini merupakan teknik pewarnaan yang berasal dari negeri Sakura Jepang
Diambil dari kata Shibori (Shiboru) yang artinya kain yang diwarnal dengan cara diikat dan
dicelupkan. Shibori pada jaman dahulu kala dipakai pada jaman Kekaisaran Jepang. Konon
katanya, kain Ini dipakai karena pewarnaannya dapat bertahan hingga 600 tahun lamanya, yang
tidak mudah luntur Konsep Shibori ini juga dapat dikaitkan dengan teknik pewarnaan serupa
yaitu tie dye dengan teknik ikat celup Sehingga warna yang dihasilkan acak dan tidak beraturan.
Teknik Shibori memiliki dua sisi, sisi yang terkena oleh pewarnaan dan sisi yang tidak
terkena warna. Pewarnaan dapat menggunakan warna alam maupun warna sintetis, namun
seiring berjalannya waktu, pewarnaan sintetislah yang lebih sering digunakan karena warna yang
dihasilkan sangat tahan lama.
Ada 6 pola yang dihasilkan dari teknik Shibori, yaitu:
1. Kanoko Shibori, yang menghasilkan motif berupa bentuk lingkaran.
2. Miura Shibori, motif yang dihasilkan dari ikatan yang dilakukan secara bebas tanpa
memikirkan polanya.
3. Arashi Shibori, pembuatan teknik ini dengan melilitkan kain pada pipa atau pada sebuah
batang dengan arah diagonal.
4. Teknik Itajime Shibori menghasilkan pola yang berbentuk kotak-kotak.
5. Teknik Nui merupakan Teknik, menggunakan jahitan untuk pembuatan shibori.
6. Kumo Shibori. Motif yang menyerupai jaring laba-laba
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan batik shibori dari awal sampai akhir?
2. Apa tujuan dalam pembuatan batik shibori?
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas uprak seni budaya
2. Untuk melatih daya kreativitas siswa dalam pembuatan batik
3. Untuk mempopulerkan dan mengembangkan produk yang telah dibuat
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian batik
Batik merupakan kain bergambar dan proses pembuatannya secara khusus dengan menggambar
atau menerapkan motif pada suatu kain yang polos atau masih kosong, kemudian melakukan
proses khusus, sehingga kain tersebut memiliki ciri khas dibandingkan kain lainnya.
Secara bahasa, batik berasal dari kata mbat yang artinya adalah melempar berkali-kali serta tik
yang artinya ialah titik. Secara istilah, batik merupakan sebuah teknik menggambar di atas kain
dengan memanfaatkan lilin serta canting sebagai alat dan bahan dalam proses pembuatannya.
Batik Indonesia sudah tidak diragukan kembali bahkan menjadi salah satu pakaian serta identitas
bangsa indonesia. Batik indonesia sudah terkenal didunia bahkan beberapa designer kelas dunia
yang menggunakan batik sebagai bahan karyanya dan mengenakan batik sebagai busananya
(Tirta, 1996).

B. Batik Shibori
Shibori merupakan salah satu batik yang digemari di dalam negeri. Teknik pewarnaan
batik ini berasal dari Jepang. Shibori berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik
pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak
jauh berbeda dengan batik, meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana. Shibori
memiliki keistimewaan tersendiri berupa unsur warna dan motif yang tidak terduga dari proses
pencelupan, karena proses pembuatannya sama dengan pewarnaan tie dye dengan teknik ikat dan
celup. Dalam penggunaanya, kain shibori bisa dipakai dalam berbagai kegiatan baik itu formal
maupun informal dan dapat pula dikreasikan menjadi berbagai produk fashion.
BAB III
METODE KEGIATAN

Berikut adalah alat dan bahan dan juga cara pembuatan batik:
A. Alat dan bahan
 Alat
- Penggaris
- Setrika
- Bakul
- Sendok
 Bahan
- Kain mori
- Karet gelang
- Air
- Pewarna tekstil (Ungu dan merah)
- Water glass
B. Langkah-langkah pembuatan
• Menyiapkan kain yang sudah sesuai ukuran lalu di lipat dengan ukuran 8 cm disetiap
lipatan
• Menyetrika kain tersebut agar lebih rapi dan tidak terlalu tebal
• Setelah kain sudah disetrika maka lipat kain dengan bentuk segitiga dengan karet
• Setelah kain sudah siap, lalu menyiapkan pewarna untuk pewarnaan pada kain
• Siapkan 3 wadah yang berisi air, wadah pertama waterglass, wadah kedua dan ketiga
untuk pewarna lainnya
• Jika bahan sudah siap lalu mencelupkan lipatan kain yang sudah dikaret ke cairan
waterglass pada setiap sisi secara bergantian
• Setelah itu mencelupkan sisi kain yang sudah dilapisi waterglass ke dalam pewarna
tekstil secara bergantian jika ingin memakai lebih dari 2 warna
• Lalu kita tunggu selama 25 menit agar warna meresap sempurna pada kain
• Kemudian melepaskan karet karet pada kain
• Setelah itu, kain di cuci hingga bersih dan dikeringkan kemudian disetrika agar lebih
rapi.
• Lalu anda bisa menginovasikan kain tersebut untuk dijadikan dress cantik yang elegan
C. Rancangan Kegiatan
Foto kegiatan Keterangan

Pembelian kain

Melipat kain

Melipat kain berbentuk segitiga

Setelah melipat segitiga, Dieratkan


menggunakan karet

Memasukkan waterglass ke dalam air dam


dicampurkan
Pemberian Warna

Pencelupan warna pada kain

Pengeringan kain

Video pembuatan batik shibori


https://drive.google.com/drive/folders/19nnHtINi8FTeh9wSBdbZOq_Q8NbjdPEW

Video Promosi Batik


https://www.instagram.com/reel/C14VLUPy8JU/?igsh=MXVpc2kyNGZqY2xibQ==
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Batik dengan Teknik Shibori merupakan batik yang cukup mudah dalam membuatnya. Selain
itu, batik Teknik Shibori juga memiliki motif yang sederhana dan itu merupakan daya tarik
tersendiri bagi orang yang melihatnya. Bahkan batik dengan teknik ini juga memiliki harga jual
yang tinggi. Mempelajari Teknik Shibori ini sangat bermanfaat bagi kita semua.

B. Saran
Semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai proses pembuatan batik,
khususnya batik tekhnik shibori, pembaca. yang ingin membuat produk serupa bisa melihat
langkahlangkah yang ada pada laporan ini, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
proses pembuatan tidak mengagalan, diantaranya:
1. Pemilihan kain batik harus sesuai agar warnadapat meresap dengan sempurna pada kain.
2. Saat proses pewarnaan disarankan untuk menggunakan sarung tangan agar warna tidak
menempi pada tangan.
3. Pastikan ikatan tali pada kain cukup kuat, agar menghasilkan motif sesuai dengan rancangan.
4. Sebelum menyelupkan kain pada pewarna, sebaiknya tes dulu warna pada kain lain apakah
warna sudah sesuai warna yang diinginkan atau belum.

Anda mungkin juga menyukai