Anda di halaman 1dari 12

MOTTO

• Jangan biarkan hari kemarin merenggut banyak hal hari ini

• Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan, bukan orang atau benda

• Salah satu sumber kebahagian adalah mendapat lelah setelah berjuang mengejar berkah dalam satu kegiatan yang bernilai ibadah

• Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnnya, semua siswa diharapkan untuk memiliki pengetahuan lebih dan wawasan di masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melakukan kunjungan industri. Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa tentang dunia kerja. Selain
itu, siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata kerja, mesin-mesin industri yang memadai, siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagai
rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung dan melihat urutan proses kerja industri tersebut. Siswa dituntut aktif
menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri memberikan gambaran kepada siswa tentang proses produksi di
dunia kerja. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang diperoleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.

Kunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi siswa sebagai tuntutan kurikulum untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia kerja. Sebagai siswa, khususnya
dalam bidang Kewirausahaan, sudah sangat banyak mendapat materi yang berkenaan dengan kewirausahaan. Sudah selayaknya bagi siswa tidak hanya memahami teori yang ada, namun juga ikut
andil dalam meninjau lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu SMK Ma'arif NU Banjar mengadakan kegiatan kunjungan industri ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Diharapkan siswa mampu
menerapkan ilmu yang diperolehnya dengan melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada narasumber secara langsung.

1.2 Tujuan

• Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.

• Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.

• Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.

• Mendorong siswa mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.

• Membantu siswa melaksanakan program diklat.

• Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.

• Sebagai sarana belajar.

1.3 Manfaat

1. Bagi Siswa :

• Untuk memenuhi tugas.

• Untuk menambah wawasan informasi serta pengetahuan.

• Untuk mengetahui jelas mengenai informasi dan cara mempunyai saham dalam pasar modal melalui perusahaan bursa efek.

• Mendapat gambaran saat bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.

2. Bagi Sekolah :

• Melakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.

• Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.

3. Bagi Industri :

• Dapat berbagi ilmu dengan siswa.

• Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya perusahaan kepada siswa.

• Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.

• Sebagai alat sosialisasi kepada siswa.

• Memperkenalkan potensi di perusahaan tersebut.

1.4 Waktu pelaksanaan Kunjungan Industri

Siswa yang mengikuti kegiatan kunjungan industri ke Yogyakarta berangkat pada hari senin, 10 Januari 2022 pukul 08.00 dan pulang pada hari Rabu, 12 Januari 2022 pukul 03.30.
BAB II

GAMBARAN UMUM

2. 1 Sejarah Perusahaan

1. Jogja T-Shirt Omah Oblong

Awalnya omah oblong ini berdiri di daerah Jln Wachid hasyim, Ngabean Yogyakarta. Namun, pendiri rumah oblong ingin menggaet atau memasarkan produknya tidak hanya berjualan kaos karena
sudah banyak orang yang berjualan kaos tanpa memperkenalkan industri pabriknya, alias produksi kaosnya mulai dari penjahitan sampai penyablonan. Jogja T Shirt menawarkan strategi promosi
baru dalam membangun brand awareness atau kesadaran dalam sebuah brand, melalui mulut ke mulut konsumenpun berdatangan untuk berkunjung ke Jogja Tshirt dan mulai dikenal sampai dengan
pemasaran mancanegara. Meskipun kalau dilihat dari Media Sosial Instagramnya official belum terlalu ramai karena Jogja Tshirt belum membangun strategi promosi online dengan baik.
Baru ketika pandemi ini Jogja Tshirt merambah ke Blibli.com dan media sosialnya. Dari Ngabean Jogja berpindah ke tempat yang lebih luas di Jalan Jambon menuju ke SKE (sindu kusuma
edu park) Karena memang Jogja TShirt tidak hanya menjual kaos saja, melainkan ingin memberikan edukasi kepada para wisatawan bagaimana kaos diproduksi dengan menawarkan
kunjungan industri kaos, Jogja T-Shirt.

2. PG. Madukismo

Gula yang lebih dikenal sebagai gula pasir, adalah bahan pangan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.Gula ini adalah sukrosa yang memiliki bentuk yaitu kristal berwarna putih.Tebu
(Saccarum officinarum) adalah sumber utama dari gula.Tebu dapat tumbuh di daerah sub tropis dan tropis, pada daerah yang curah hujan yang cukup. Di Indonesia, daerah-daerah yang memenuhi
ciri-ciri diatas adalah pada daerah Jawa Timurserta Jawa Tengah. Terdapat beberapa pabrik gula yang beroperasi di Yogyakarta pada saat zaman penjajahan Belanda. Pabrik – pabrik gula itu
antara lain adalah pabrik gula Ganjuran, pabrik gula Padokan, pabrik gula Cebongan, pabrik gula Mlati, pabrik gula Kedaton, pabrik gula Gesikan, pabrik gula Medari. Semua pabrik gula ini
diusahakan oleh pemerintah Belanda. PG dan PS. Madukismo adalah satu – satunya Pabrik Gula dan PabrikSpiritus yang terletak di Propinsi D.I. Yogyakarta dan juga mengemban tugas
untuk mensukseskan program pengadaan pangan nasional, khususnya gula pasir.
Pembangunan PG. Madukismo dimulai pada tahun 1955 dengan kontraktornya yang bernama Machine Fabriek Sangerhausen dari Jerman Timur. Masa konstruksi dilakukan selama 3 tahun dengan
kapasitas rancangan 1.500 ton tebu perhari. Pembangunan pabrik gula tersebut selesai pada tanggal 31 Maret 1958 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958.Pabrik gula
Madukismo mulai melakukan proses produksi pada tahun 1958, sedangkan PS. Madukismo pada tahun 1959. Pada tahun 1962 pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan yang ada di
Indonesia baik milik asing maupun swasta secara resmi.Setelah pengambilalihan tersebut, PG. Madukismo merubah status menjadi PN (Perusahaan Negara) dan dikelola dalam bentuk
perseroan, atau sekarang disebut dengan PT. Madu Baru.Dalam memimpin pabrik, pemerintah membentuk suatu Badan Pimpinan Umum Persatuan Perkebunan Negara 3 (BPUPPN) yang pada
akhirnya dibubarkan pada tahun 1966. Dikarenakan pembubaran tersebut, PG. Madukismo memilih menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga bentuk dari perusahaan yang membawahi PG.
dan PS. Madukismo diberi nama PT. Madu Baru. Pada tanggal 4 Maret 1985 PT.
Madu Baru dikelola kembali oleh Departemen Pertanian, Departemen Keuangan, dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia sebagai pengelola berdasarkan
konstituen manajemen yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia dan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai pemegang saham terbesar pada tanggal 14 Maret
1989. Sebagai pengelola, PT. Rajawali Nusantara Indonesia menjadi patokan produk gula PT. Madu Baru, PG. dan PS. Madukismo. Mulai tanggal 24 Februari 2014 hingga sekarang, PT. Madu Baru
merupakan perusahaan mandiri yang dikelola secara mandiri

3. Malioboro

Malioboro merupakan salah satu jalan paling populer di Yogya. Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal karena cerita sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro
sering pula dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi, Kraton dan Pantai Selatan. Dalam bahasa sansakerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro
juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton
Yogyakarta. Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada era kolonial
1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini. Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun 1822, The
Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdaganagan antara orang belanda dengan
pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya. Jalan Malioboro juga
memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial
Belanda yang ingin menduduki Yogya. Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam
jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap ada. Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro
jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di
kawasan ini. Pemerintah setempat kini terus melakukan perbaikan untuk menata Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi. Awal tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil
mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini masih dipertahankan untuk mempertahankan
ciri khas Malioboro.

4. Tebing Breksi

Tebing Breksi ini awal mulanya adalah sebuah kompleks pertambangan batu putih yang dikelola oleh warga sekitar. Dengan kata lain Tebing Breksi ini sebenarnya tidak terbentuk secara alami, akan
tetapi terbentuk akibat aktivitas menambang yang dilakukan oleh warga sekitar. Awal mula Tebing Breksi menjadi destinasi wisata di daerah Jogja adalah ketika para peneliti geologis
melakukan penelitian terhadap batuan yang berada di lokasi tersebut. Setelah penelitian selesai dilakukan, kemudian data tersebut menghasilkan bahwa batuan yang ada di lokasi tersebut
merupakan endapan dari abu vulkanik gunung api Purba Nglanggeran, maka dari itu kawasan Tebing Breksi termasuk kedalam cagar budaya alam yang harus dilindungi. Sehingga aktivitas yang
awal mulanya berupa pertambangan, kemudian dihentikan. Sejak saat itu aktivitas masyarakat di sekitar Tebing Breksi lesu, masyarakat yang awalnya bekerja sebagai penambang harus
mencari pekerjaan lain. Seiring berjalannya waktu beberapa orang wisatawan mengunjungi bekas tambang tersebut karena memang pemandangan yang bagus dengan tebing batuan kapur tinggi
menjulang yang merupakan suatu hal baru yang belum pernah ada sebelumnya di Yogyakarta, pada saat itu belum terbentuk kepengurusan untuk mengakomodir wisatawan yang berkunjung, hingga
akhirnya Tebing Breksi semakin ramai dikunjungi wisatawan dan terbentuklah suatu pengurus di kawasan tersebut.

5. Heha Sky View

Destinasi kekinian ini didirikan oleh Herry Zudianto serta rekannya bernama Handoyo Mawardi. Menurut perkiraan, nama dari tempat tersebut merupakan gabungan dari kedua nama ownernya. Jadi
jangan heran jika destinasi wisata di Jogja satu ini memiliki nama Heha di depan. Dimana awal berdirinya HeHa Sky View sendiri disebut karena perkembangan Gunungkidul. HeHa Sky View
memang terletak di kawasan Gunungkidul, Jogja. Dimana belakangan daerah Gunungkidul sedang begitu naik daun sebagai kawasan wisata. Wilayah ini terus memaksimalkan potensi alam yang
dimilikinya, seperti hutan asri, gunung, pantai, sampai danau. Sehingga mampu mendatangkan banyak pengunjung dari sekitar maupun turis luar negeri. Karena Gunungkidul semakin dikenal,
infrastrukturnya pun terus dibenahi oleh pemerintah setempat.
Peluang ini lah yang ditangkap owner HeHa Sky View. Bahkan dari segi lokasi, objek wisata tersebut bisa dibilang menjadi pintu gerbang dari Gunungkidul. Pasalnya letak dari destinasi
tersebut berada begitu dekat dengan gapura selamat datang. Apalagi area yang dijadikan lokasi berdirinya objek wisata tersebut didukung dengan adanya rute Yogyakarta Bali, di bagian jalur
selatan. Rute ini memudahkan orang orang yang memiliki tujuan ke Jawa Timur. Sehingga saat melewati beberapa objek wisata yang terletak di Gunungkidul ini, maka akan besar kemungkinan
untuk bertandang sejenak. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi di Gunungkidul tersebut, pada akhirnya mendorong owner untuk membangun sebuah objek wisata yang mengikuti tren
kekinian namun tetap fresh. Bisa dibilang bahwa HeHa Sky View ini merupakan wisata selfie yang memang sedang menjadi tren di masa kini.
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

1. Jogja T-Shirt Omah Oblong

a. Visi Jogja T-Shirt Omah Oblong

Pelestarian nilai-nilai budaya dan kebudayaan Yogyakarta.

b. Misi Jogja T-Shirt Omah Oblong

1) Menyediakan berbagai souvenir nilai budaya Yogyakarta melaluikaos ikonik Yogyakarta.

2) Menimbulkan dan menciptakan minat terhadap budaya Yogyakarta.

3) Minumbulkan dan menciptakan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya Yogyakarta.

4) Membangun kembali masyarakat dengan karakter budaya Yogyakarta.

2. PT. Madu Baru PG/PS Madukismo

a. Visi PT. Madu Baru PG/PS Madukismo

PT. Madu Baru PG/PS Madukismo menjadi perusahaan agroindustri

yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.

b. Misi PT. Madu Baru PG/PS Madukismo

1) Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri gula di Indonesia.

2) Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikeloka secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan, serta

mengutamakan komitmen dengan petani.

3) Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.

4) Menempatkan karyawan dan stake holder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian stake holder values.

2. Tebing Breksi

a. Visi Tebing Breksi

Terwujudnya Tebing Breksi sebagai tujuan wisata terkemuka yang bertumpu pada kekuatan dan keunggulan pariwisata lokal serta mampu memperkokoh jati diri, memberikan manfaat yang
positif bagi masyarakat, serta dapat menjadi lokomotif pembangunan secara menyeluruh.

b. Misi Tebing Breksi

1) Mengoptimalkan potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada di Tebing Breksi sebagai aset utama kepariwisataan.

2) Membuat perencanaan pembangunan pariwisata Taman Tebing Breksi secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian dan
pengembangan pariwisata lokal.

3) Mengoptimalkan potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada di Tebing Breksi sebagai aset utama kepariwisataan.

4) Mengoptimalkan potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada di Tebing Breksi sebagai aset utama kepariwisataan.

5) Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pariwisata bagi pengelola serta masyarakat desa Sambirejo.

6) Menumbuhkan sikap sadar wisata pada semua komponen masyarakat desa Sambirejo.

7) Memberikan pelayanan prima dan menyiapkan system informasi pariwisata yang memadai.

8) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sambirejo baik secara material maupun sosial.
2.3. Susunan Organisasi

1. Perusahaah Jogja T-Shirt Omah Oblong

2. PT. Madu Baru PG/PS Madukismo

PT. Madu Baru PG/PS Madukismo dipimpin seorang Direktur yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Instalasi,
Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, Kepala Bagian SDM dan Umum dan Kepala Bagian Pabrik Spiritus. Setiap perangkat perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
BAB III

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

NO HARI/TANGG WAKTU KEGIATAN KETERANGAN


AL

1 Selasa, 11 Januari 2022 07.00 s.d 09.00 WIB Kunjungan ke Jogja T-


Shirt Omah Oblong

2 Selasa, 11 Januari 2022 09.00 s.d 11.00 WIB Kunjungan ke PT. Madu
Baru PG/PS Madukismo

3 Selasa, 11 Januari 2022 12.30 s.d 15.00 WIB Kunjungan ke


Malioboro

4 Selasa, 11 Januari 2022 15.00 s.d 17.00 WIB Kunjungan ke Tebing


Breksi

5 Selasa, 11 Januari 2022 17.00 s.d 19.00 WIB Kunjungan ke Heha Sky
View

3.2 Hasil Kegiatan

1. Jogja T-Shirt Omah Oblong

Proses Produksi Kaos Pada

Konveks

Konveksi kaos adalah usaha konveksi yang banyak diminati saat ini karena pemasarannya yang luas dan lebih mudah dilakukan dibanding produk konveksi lainnya. Berikut ini adalah tahapan
proses produksi kaos pada konveksi.

1. Tahap pemilihan bahan

Tahap pertama dalam proses produksi kaos konveksi adalah pemilihan bahan kaos. Bahan kaos yang biasa digunakan adalah cotton. Ada beberapa jenis bahan cotton, yang sering digunakan
untuk kaos kualitas distro adalah jenis cotton combed. Selain cotton ada pula jenis bahan polyster. Pemilihan bahan kaos disesuaikan dengan kebutuhan atau bisa juga berdasarkan pemesanan.

2. Tahap pembuatan desain

Dalam pembuatan desain kaos sebaiknya selalu melihat minat pasar terhadap desain-desain kaos yang sedang diminati. Pembuatan desain dilakukan oleh bagian desain. Selain dibuat oleh
bagian desain, ada juga pelanggan yang telah membuat desain sendiri. Sebelum memulai penyablonan, desain harus dikonfirmsi terlebih dahulu kepada pelanggan.

3. Pemilihan ukuran

Dalam standar pola kaos terdapat ukuran S, M, L, dan XL. Ada juga ukuran free size untuk produksi massal. Pemilihan ukuran dilakukan sesuai dengan permintaan

pelanggan. 4.Tahap pemotongan

Proses pemotongan kain disebut juga cutting. Pemotongan kain kaos dilakukan dengan mesin cutting (mesin potong

kain). 5.Tahap penyablonan

Setelah kain dipotong dan menjadi pola, tahap selanjutnya adalah penyablonan. Penyablonan bisa dilakukan di bagian khusus saboln, atau dapat juga memanfaatkan jasa tukang saboln.
Pilihlah tukang sablon dengan keahlian dan kualitas sablon yang baik.

6. Tahap penjahitan

Setelah potongan pola kain kaos selesai disablon, tahap selanjutnya adalah penjahitan kain. Penjahitan dilakukan oleh bagian penjahitan. Tahap penjahitan kaos dilakukan dengan menggunakan
beberapa mesin, antara lain mesin jahit, mesin obras, mesin overdeck, tergantung dari bagian kaos yang dijahit (penjahitan krah dalam, berbeda dengan penjahitan lengan, misalnya) dan jenis
jahitan yang diingankan.
7. Tahap finishing

Setelah tahap penjahitan kaos selesai dilakukan, tahap selanjutnya memasuki proses finishing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan hasil produksi jahitan kaos, seperti membersihkan kaos,
memotong dan merapikan benang, tahap pengecekan kualitas atau quality control, sehingga kaos yang lolos prpses finishing ini adalah kaos yang benar-benar memiliki kualitas seperti yang
diinginkan.

8.T-Shirt packaging

Proses akhir dari produksi konveksi kaos adalah tahap pengemasan. Tahap ini bisa dilakukan dengan berbagai macam jenis kemasan. Kemasan plastik bening adalah kemasan yang banyak
digunakan karena alasan kepraktisan dan ekonomis. Itulah beberapa tahapan kaos mulai dari pemilihan bahan hingga proses akhir pengemasan. Proses produksi konveksi kaos dilakukan
berdasarkan tahapan-tahapn yang setiap tahapnya memerlukan keterampilan khusus. Maka dari itu, pemilihan karyawan pun sebaiknya berdasarkan keahlian masing-masing tahap produksi, agar
setiap tahap produksi dapat dikerjakan secara maksimal.

2. PT. Madu Baru PG/PS Madukismo

a. roses pengolahan tebu menjadi gula pasir melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Pemerahan Nira ( Extraction)

Tebu setelah ditebang, dikirim ke Stasiun Gilingan (ekstraksi) untuk dipisahkan anatara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (Nira mentah) melalui alat-alat
berupa Unigrator Mark IV digabung dengan 5 gilingan, masing-masing terdiri atas 3 rol dengan ukuran 36°x 64°.

Ampas yang diperoleh sekitar 30% tebu untuk bahan bakar di Stasiun Ketel (pusat tenaga), sedangkan Nira mentah akan dikirim ke stasiun Pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah
kehilangan gula karena bakteri dilakukan senitasi di Stasiun Gilingan

2. Pemurnian Nira

PG. Madukismo menggunakan system Sulfitasi. Nira mentah ditimbang, dipanaskan 70°-75°, direaksikan dengan susu kapur dalam Defekator, dan diberi gas S02 dalam peti Sulfitasi sampai pH
7,00 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100° - 105°C. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendap (Dorr Clarifier) dan disaring menggunakan Rotary Vacum Filter (alat penapis
hampa). Endapan padatnya (blotong) digunakan sebagai pupuk organic. Kadar gula dalam blotong ini dibawah 2,00%. Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.

3. Penguapan Nira

Nira jernih dipekatkan didalam pesawat penguapan dengan sistem Quadruple effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian. Nira encer dengan
padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira kental, yang siap dikristalkan di Stasiun Kristalisasi/ Stasiun Masakan.

Total luas bidang pemanas 5.990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai bleaching/ pemucatan, dan siap untuk dikristalkan.

4. Kristalisasi

Nira kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana gila A sebagai gula
produk, gula C dan D dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65 CmHg, sehingga suhu didihnya
hanya 65°C, jadi sakarosa tidak rusak akibat kena panas tinggi. Hasil masakan merupakan campuran Kristal gula dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di Stasiun Puteran, gula lebih dahulu
didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).

5. Puteran Gula (Centrifuge)

Alat ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan gaya centrifugal. Puteran gula yang tersedia :

- 3 buah Broadbent untuk gula A

- 6 buah Btch Sangerhausen untuk gula A

- 2 buah Broadbent untuk gula SHS

- 1 buah BMA K 1100 untuk gula C

- 2 buah FC 1000 untuk gula C

- 2 buah WS CC5 untuk gula D1

- 1 buah WS CC6 untuk gula D1

- 1 buah BMA K 850 untuk gula D1

- 1 buah BMA K 2300 untuk gula D1

- 3 buah BMA K 850 untuk gula D2

6. Penyelesaian dan Gudang Gula

Penyelesaian alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dipisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke Gudang gula dan dikemas dalam karung plastic (polipropoline),
kapasitas 50 kg netto. Produksi gula perhari tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% maka pada kapasitas 3.000 tth diperoleh gula 2.400 ku atau 4.800 sak.

7. Pembangkit Tenaga Uap/ Tenaga Listrik

Sebagai penghasil tenaga uap digunakan 5 buah ketel pipa air New Mark @ 6 ton/jam masing-masing 440 m2 VO dengan tekanan kerja 15kg/cm dan satu buah ketel Cheng –Chen kapasitas
40ton/jam.
Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk pembangkit tenaga listrik.
Sebagai bahan bakar diapakai ampas tebu yang mengandung kalori sekitar 1.800 kkal/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM (FO)

8. Kualitas Produksi Gula

Kualitas Gula Produksi PG. Madukismo masuk klasifikasi SHS iA ,dengan remisi direduksi diatas 70. Gula PG Madukismo semuanya dibeli Bulog sebelum tahun 1977, kemudian mulai tahun
1997 dipasarkan bebas termasuk bagian gula petani.

b. Proses Pengolahan di Pabrik Alkohol/Spiritus

1. Pabrik alkohol/spiritus Madukismo

Dididrikan bersama-sama PG.Madukismo pada tahun 1955 dengan kontraktor dari Jerman timur dan mulai berproduksi 1959 (1 tahun setelah PG berproduksi).Bahan bakunya tetes tebu
(molasses) ,yang merupakan hasil samping dari PG Madukismo.Proses yang dipakai adalah peragian (permentasi),dan ragi yang dipakai sachaaromyces cereviceae.Enzim yang dihasilkan
oleh ragi ini mengubah gula yang masih ada dalam tetes menjadi alkohol dan gas CO2.

Reaksi kimia :

a. Sakarosadihidrolisa menjadi

glukosa C12 H22 O11+ H2O – 2C6

H12 O6

b. Glukosa bereaksi menjadi alkohol + gas

CO2 C6 H12 O6 – 2C2 H5 OH + 2CO2 –

alkohol

2. Hasil produksi

Alkohol dibedakan atas dasar kualitas :

a. Alkohol teknis : yang masih mengandung aldehide, kadar kurang lebih 94 % digunakan untuk membuat spiritus bakar.

b. Alkohol murni : minimal kadar 95 % bisa dipaki pada industry farmasi, kosmetik dll.

Hasil samping : minyak fusel (amyl alcohol)

Pemakian tetes : rata rata satu hari 900 kuintal

Produksi rata-rata : 25000 ltr alcohol per 24 jam ,terdiri dari (90 % alcohol murni,10% alcohol

teknis) Rendemen : 27,0 % liter alcohol per kuintal tetes

3. Proses produksi

Terdiri dari 3

tahap : 1 Masakan

2 Peragian

3 Penyulingan

Penjelasan

Proses :

a. Masakan:

Tetes di encerkan dengan air sampai kadar tertentu dan ditambah nutrisi untuk pertumbuhan ragi.Sebagai sumber nitrogen dipakai pupuk urea dan sebagai sumber phosper dipakai pupuk
NPK,pH diatur sekitar 4,8 dengan H,SO, agar tidak terjadi kontaminasi bakteri lain.

b. Peragian:

Dilaksanakan bertahap mulai volume 3.010, 18000 liter dan 75000 liter,waktu peragian utama berkisar 50-60 jam dan kadar alkohol yang dicapai antara 9-10%.

c. Penyulingan :

Adonan yang telah selesai diragikan,dipisahkan alkoholnya (disuling) didalam pesawat penyulingan yang terdiri dari 4 kolom:

· Kolom Maische

· Kolom Voorloop

· Kolom Rectifiser

· Kolom Nachioop

Penyulingan menggunakan tenaga uap dengan tekanan 0,5 kg/cm2 suhu 120°C
a) Kolom Maische
Alkohol kasar kadar ± 45% => Masuk kekolom Voorloop hasil bawah: Vinase dibuang

b) Kolom Voorloop

Hasil atas: alkohol teknis kadar: 94% masih mengandung aldehide , ditampung sebagai

hasil Hasil bawah: Alkohol muda kadar ± 25% => masuk kekolom rektifiser

c) Kolom Rektifiser

Hasil atas: alkohol murni (51) kdar minimal 95% ditampung sebagai hasil.

Hasil tengah: alkohol muda yang mengandung minyak fusel masuk kekolom nachloop`

Hasil bawah: lutter waser , air yag bebas alkohol, kdang kadang bila perlu sebagian digunakan untuk menambah kolom voorloop sebagi bahan penyerap alkohol dan sebagian dibuang.

d) Kolom Nachloop

Hasil atas : alkohol teknis kadar 94% ditampung sebagai

hasil. Hasil bawah : air yang bebas alkohol, dibuang.

3. Malioboro

Malioboro merupakan nama sebuah jalan yang ada di Jogja yang terkenal sebagai wisata belanja legendaris di Indonesia. Untuk memasuki kawasan Malioboro Jogja, wisatawan tidak
dikenakan tiket masuk kecuali jika wisatawan menggunakan kendaraan pribadi maka dikenakan biaya parkir kendaraan. Sebagai salah satu wisata belanja legendaris di Jogja, Malioboro
juga menyediakan berbagai fasilitas seperti pusat informasi, ATM, Warnet, tempat ibadah, pos polisi, tempat parkir, dan sebagainya. Banyak dijumpai pula warung makan dengan harga yang
terjangkau. Tersedia pula akomodasi hotel yang dekat dengan Malioboro Jogja diantaranya Hotel Ibis Styles Yogyakarta, Hotel Grage Ramayan, Hotel Ibis Malioboro, Horel Puri Pangeran
Yogyakarta, dan Hotel Purosani Yogyakarta.

4. Tebing Breksi

Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang memanfaatkan keindahan alam. Letaknya berada di wilayah Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di sebelah selatan Candi Prambanan dan
berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko. Lokasi Wisata Tebing Breksi tepatnya berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55572. Meski hanya berupa tebing, tapi tentu tebing breksi ini bukan tebing biasa. Di tempat ini telah banyak spot unik, menarik dan instagramable yang bisa dinikmati dan dieksplore oleh
wisatawan.

5. Heha Sky View

Heha Sky View Jogja merupakan salah satu rekomendasi tempat wisata yang bisa Anda kunjungi saat long weekend tiba. Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Dlingo Patuk Nomor 2, Gunung
Kidul, DI Yogyakarta. Tidak hanya unggul dari segi lokasi untuk menikmati sunset saja, Heha Sky View Jogja juga memiliki beragam fasilitas unggulan seperti Sky Bridge, area Bean Bag, Sky
Glass, Sky Ballon, restoran, ruang pertemuan, dan taman terbuka. Yang menarik banyak perhatian dari tempat ini adalah Sky Glass dan Sky Ballon-nya. Di Sky Glass, Anda bisa berfoto dan bergaya
sambil berdiri lantai sebening kaca! Untuk berfoto di sini, Anda akan dikenakan tarif sekitar Rp 30.000 per orangnya. Lain halnya dengan berfoto dan bergaya di Sky Ballon. Hanya dengan
membayar Rp 20.000 per orang, dapat berfoto sambil menaiki balon udara. Jika jepretan hasil kamera smartphone dirasa belum maksimal, bisa menggunakan jasa fotografer khusus di setiap
spot selfie. Fotografer hanya memasang harga Rp 5.000 per file foto yang diinginkan. Heha Sky View Jogja beroperasi dan menawarkan harga tiket masuk yang berbeda di setiap jamnya.
Adapun waktu terbaik mengunjungi Heha Sky View Jogja adalah saat sunset tiba. Jika ingin mengunjungi tempat ini, Anda harus siap-siap menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan
menjaga jarak 1–2 meter dengan pengunjung lainnya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kunjungan industri merupakan salah satu program wajib yang harus silaksanakan oleh semua siswa SMK, selain ditujukan untuk berwisata juga digunakan untuk belajar mengenai lingkunan
pekerjaan disekitar kita. Karena kegiatan kunjungan industri bertujuan membekali siswa akan gambaran pengalaman langsung proses produksi suatu industri. Meningkatkan profesionalisme
siswa dibidang pengetahuan/ilmu yang diperoleh dibangku sekolah dan ilmu yang diterapkan diluar DU/DI didunia kerja, dan siswa dapat membandingkan antara teori dan praktek lapangan.

Produksi industri kaos di JOGJA T-SHIRT dalam proses pembuatanya sudah memenuhi standar kualitas. Semua produk industri kaos di JOGJA T-SHIRT dapat melayani segala bentuk
pemesanan baik di jogja maupun di luar jogja. Sarana yang di sediakan oleh perusahaan industri JOGJA T-SHIRT kepada karyawan sudah memadai. Kelestarian lingkungannya juga sangat
di jaga terutama di kawasan industri perusahaan JOGJA T-SHIRT.

Produksi gula diupayakan terus meningkat baik dari segi kualitas maupum kuantitas, penggunaan mesin-mesin (mekanisasi) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula.
Meskipun mesin- mesin yang digunakan bukan mesin berteknologi canggih. Pada umumnya mesin-mesin yang digunakan oleh pabrik-pabrik gula di Indonesia pengoprasiannya dilakukan
oleh manusia. Mesin-Mesin tersebut bekerja secara manual tidak secara komputerisasi.

Pembuatan gula terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahap menggunakan mesin-mesin tersendiri. Adapun tahapan-tahapan pembuatan gula itu adalah :

1. Tahapan pemerahan nira (ekstasi);

2. Tahapan pemurnian nira;

3. Tahapan penguapan nira;

4. Tahapan kristalisasi;

5. Tahapan pemisahan kristal; dan

6. Tahapan pengeringan.

Mesin-mesin yang digunakan dalam tahapan-tahapan pembuatan gula di atas digerakan oleh tenaga yang berasal dari pembangkit listrik dan pembangkit tenaga uap. Sedangkan bahan bakar untuk
pembangkitan tenaga uap itu sendiri berupa ampas tebu yang dihasilkan dari proses pemerahan nira.

Produksi gula menggunakan mesin manual lebih menghemat energi dibandingkan dengan produksi gula menggunakan mesin yang berteknologi canggih. Kekurangan produksi gula
menggunakan mesin manual adalah tingkat produksi gula belum mampu mengimbangi tingkat konsumsi masyarakat.

4.2 Saran

1. Sebaiknya industri perusahaan JOGJA T-SHIRT membentuk cabang di sekitar yogyakarta maupun luar yogyakarta, untuk mengembangkan industri kaos t-shirt tersebut.
2. Seharusnya industri perusahaan JOGJA T-SHIRT membangun tempat perusahaan yang lebih strategis.

3. Sebaiknya industri perusahaan JOGJA T-SHIRT perlu meningkatkan kepedulian lingkungan, agar lingkungan tetap terjaga kebersihanya

4. Lebih fleksibel/terbuka dalam memberikan penjelasan mengenai kegiatan perusahaannya

5. Lebih komunikatif dan bisa berinteraktif kepada para peserta kunjungan industri sehingga dapat terjadi hubungan timbal balikantara DU/DI dengan peserta kunjungan industri.

Anda mungkin juga menyukai