Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun Laporan
FieldTrip yang bertempat di HS SILVER KOTA GEDE YOGYAKARTA sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Rasa terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing yang telah memberikan banyak
masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian laporan ini.

Meskipun kami berhasil menyelesaikan Laporan FieldTrip ini dengan baik, kami
menyadari akan adanya kekurangan serta kekeliruan di dalam laporan ini, sehingga
kami akan sangat terbuka dengan kritik, saran serta masukan dari berbagai pihak.
Akhir kata, kami juga berharap agar Laporan FieldTrip ini bisa bermanfaat
sebagaimana mestinya.

Kendal, 2 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C.    Tujuan Penulis...............................................................................................................2
BAB II LAPORAN FIELDTRIP PENGOLAHAN LOGAM PERAK DI HS SILVER.........4
A.    Sejarah..........................................................................................................................4
B.    Definisi Logam Tempa.................................................................................................5
C.    Karakteristik Logam Tempa untuk Perhiasan...............................................................6
1.      Perak (Ag)...............................................................................................................6
2.      Tembaga (Cu)..........................................................................................................7
D.    Pembentukan Logam Aloy...........................................................................................9
E.    Pengolahan Logam Perak.............................................................................................9
1.      Alat dan Bahan yang Digunakan.............................................................................9
2.      Tahapan-tahapan Pembuatan.................................................................................11
F.     Pewarnaan Logam......................................................................................................13
G.   Perawatan Logam Perak..............................................................................................15
H.   Pengolahan Limbah.....................................................................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................................22
A.    Kesimpulan................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................24
LAMPIRAN...........................................................................................................................25
a. Proses pembuatan kerajinan perak.............................................................................25
b. Hasil kerajinan perak siap untuk dijual......................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurtu KH. Ahamd Mustofa Bisri Indonesia adalah negara paling kaya
diantara negara-negara di dunia ini salah satu sebabnya karena perhiasan-perhiasan
emas, perak, tembaga yang mereka pakai yang luar negeri sana itu semua berasal dari
tambang di negeri kita, bahkan kita ketahui salah satu pertambangan emas 
internasional yang ada di Indonesia adalah tambang PT. Prefot di Papua.

Setiap ditemukan di alam salah satu logam mulia dari emas sudah barang tentu pasti
memiliki pengotor dari logam lain yang memiliki nilai ekonomis, salah satu
diantaranya tiga logam mulia akan ditemukan di alam yang tidak bisa dipisahkan
adalah emas dan pengotornya berupa perak dan tembaga.

Perak (Ag) dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IB. Unsur tersebut
bernomor atom 47, termasuk logam yang berkarakter fisik keras dan unik di antara
logam-logam lainnya. Unsur perak bersifat logam transisi ini berwarna putih
mengkilap, dapat ditempa, sedikit lebih keras dari emas, konduktivitasnya paling
tinggi diantara semua logam, tahan terhadap udara murni dan air, tetapi tidak tahan
terhadap udara yang mengandung belerang (timbul bercak hitam, menjadi kusam),
dan kurang reaktif dibandingkan dengan tembaga. Sifat-sifat fisik dan kimia tersebut
menjadikan perak mudah diolahdan dibuat menjadi produk komersil seperti perhiasan
berupa bros, cincin, dan liontin.

Namun sangat miris ketika kita mengetahui nyatanya di Indonesia ini logam-logam
itu hanya mampu di exploitasi oleh negara asing, dan hanya memberi manfaat kecil
secara finansial bagi pemilik tanah air ini karena minimnya tenaga ahli dalam bidang
ini. Salah satu solusi yang dilakukan untuk ikut serta untuk menyiapkan kemampuan
kita bersaing dengan negara asing adalah ikut mempelajari bagaimana teknik

1
pengolahan logam perak yang dibuat oleh salah satu pabrik HS. Silver Kota Gede-
Yogyakarta untuk memancing  nilai kreatifitasan kita dari pengrajin perak melalui
observasi yang dilakukan dalam kegiatan Fieldtrip ini pada tanggal 10 April – 13
April 2015 dan menyusun laporan ini dengan rumusan masalah yang akan di susun di
pembahasan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Home Industri HS. Silver di Kota Gede-
Yogyakarta?

2.      Apa yang dimaksud dengan  logam yang mudah di tempa?

3.      Bagaimana mengenali karakteristik dari klasifikasi unsure logam perak dan
tembaga untuk proses pembuatan kerajinan perak?

4.      Bagaimana pembuatan logam perak menjadi lebih kuat?

5.      Bagaimana pengolahan dalam pembuatan kerajinan perak?

6.      Bagaimana caranya memberikan efek warna pada perak?

7.      Bagaimana cara merawat perhiasan dari logam perak atau logam mulia lainnya?

8.      Bagaimana cara Penanganan Limbah Hasil Pengolahan Perak?

C.    Tujuan Penulis


1.      Penulis dan pembaca mampu mengetahui Sejarah adanya HS. Silver di Kota
Gede-Yogyakarta.

2.      Penulis dan pembaca mampu  memahami konsep logam yang mudah ditempa?

3.      Penulis dan pembaca mampu  mengenali karakteristik dan klasifikasi dari logam
perak dan tembaga.

4.      Penulis dan pembaca mampu memahami cara pembuatan perak supaya tidak
terlalu lentur dan kuat.

2
5.      Penulis dan pembaca mampu mengetahui cara mengolah logam perak untuk
dijadikan perhiasan atau kerajinan lainnya.

6.      Penulis dan pembaca mampu memaami prinsip pewarnaan perak agar terlihat
lebih elegan dalam pembuatan perhiasan dari logam perak.

7.      Penulis dan pembaca mampu mengetahui cara perawatan perhiasan logam perak
dan logam mulia lainnya.

8.      Penulis dan pembaca mampu penanganan Limbah sebagai Hasil Proses     
Pengolahan Perak atau Tembaga.

3
BAB II
LAPORAN FIELDTRIP
PENGOLAHAN LOGAM PERAK DI HS SILVER

A.    Sejarah
Keberadaan pengrajin perak muncul seiring dengan lahirnya Mataram, juga tak luput
dari peran Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang masuk ke Yogyakarta
sekitar abad ke-16 silam. Waktu itu, banyak pedagang VOC yang memesan alat-alat
rumah tangga dari emas, perak, tembaga, dan kuningan ke penduduk setempat.
Semenjak memasuki wilayah Kotagede, para wisatawan sudah bisa menikmati
berbagai kerajinan perak di galeri atau showroom dari yang besar seperti Tom Silver,
HS Silver, sampai yang kecil-kecil di teras depan rumah penduduk dengan jenis dan
harga yang beraneka ragam.

Kerajinan perak Kota Gede merupakan warisan luhur budaya turun temurun. Pada
awalnya kerajinan kotagede berupa emas, perak dan tembaga. Namun seiring waktu,
kerajinan peraklah yang paling diminati. Sehingga para pengrajin lebih banyak
memilih untuk mengolah perak hingga sekarang.

HS Silver 800-925 terletak di Jalan Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta. Kawasan ini


terletak di sebelah Selatan Kota Yogyakarta, ±5 Km dari pusat kota. HS adalah
singkatan dari Harto Soehardjo, sementara 800-925 merujuk kepada kandungan perak
yang digunakan di tempat tersebut. Dari tempat tersebut, perak dihasilkan dan
dijadikan souvenir bernilai tinggi.Industri keluarga ini merupakan satu di antara
sekian kerajinan logam lainnya. Berdasarkan sejarah, kawasan Kota Gede dahulunya
memang dikenal sebagai penghasil perhiasan atau perlengkapan dari logam sejak
abad ke-16. Saat itu, pihak kerajaan meminta masyarakat setempat memproduksi
perhiasan atau perlengkapan lainnya. Sultan Hamengku Buwono VIII disebut-sebut
sangat terpikat dengan keindahan kerajinan logam ini dan meminta usaha tersebut
diteruskan dan dikembangkan.

4
Keahlian turun-temurun itu terus terwariskan dari generasi ke generasi.Kerajian ini
mengalami kejayaan pada pada tahun 1930-1940-an. Kerajinan-kerajinan berbahan
dasar logam, bermunculan. Sebagian besar di antaranya menciptakan ornamen
bermotif tumbuh-tumbuhan dengan modifikasi-modifikasi tertentu. Tetapi ciri khas
utama samayaitu dikerjakan dengan cara manual atau mengandalkan keterampilan
tangan.Awalnya, HS Silver 800-925 memproduksi perhiasan imitasi. Kemudian pada
akhir 1953 hingga kini, industri keluarga ini bermetamorfosa dengan memproduksi
kerajinan peraksehingga label HSSilver 800-925 disematkan pada tahun 1990-an

B.    Definisi Logam Tempa


Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Logam juga merupakan bahan
yang dapat ditempa, mengkilat, magnetis, dan dapat dicampur secara homogen dalam
berbagai kadar.

Proses penempaan atau forging adalah proses pembentukan logam untuk


menghasilkan produk akhir dengan memberikan gaya tekan dengan laju pembebanan
tertentu. Pada pembentukan ini, benda kerja di pukul atau ditekan dengan perkakas
melalui beberapa tahapan.

Produk hasil tempa memiliki struktur serat/garis alir yang searah dengan kekuatan
yang diharapkannya. Garis alir proses tempa cenderung mengikiuti pola bentuk luar
benda tempanya. Pada umumnya proses tempa diaplikasikan untuk menghasilkan
bentuk-bentuk yang tak beraturan, dengan ukuran mulai dari bentuk ukuran kecil
sampai besar.

Operasi tempa pada umumnya dilakukan pada temperatur tinggi atau hot working,
terutama untuk benda kerja ukuran besar. Sebagian operasi tempa dilakukan pada
temperatur rendah atau cold working untuk benda kerja berukuran relatif kecil. Untuk
dapat menjadi Produk akhir,  biasanya  pembentukan dengan forging dilakukan
secara bertahap untuk proses finising selanjutnya sesuai dari keinginan pengguna

5
untuk dijadikan apa logam tersebut. Salah satunya dalah tahap pembuatan perhiasan
dari teknik penimpaan logam.

C.    Karakteristik Logam Tempa untuk Perhiasan


Secara umum logam mulia adalah logam yang memiliki nilai ekonomis dan
mempunyai nilai karakteristik yang khusus dibandingkan dengan logam yang lain, hal
ini yang menjadi daya tarik bagi pengoleksi perhiasan dari logam mulia. Kami akan
membahas beberapa karakteristik dari logam-logam yang di gunakan pada proses
pembuatan kerajinan perak di Pabrik HS Silver Kota Gede Yogyakarta.

1.      Perak (Ag)


Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan
nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam
transisi lunak, putih, mengkilap. Perak memiliki konduktivitas listrik dan panas
tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini
digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk
logam mulia seperti emas.Perak termasuk logam mulia karena tidak mengalami
proses korosif, namun perak bisa mengalami proses oksidasi. Proses oksidasi pada
perak mengakibatkan lapisan kehitaman pada permukaan perak yang biasa disebut
"tarnish". Namun proses oksidasi ini tidak mengakibatkan kerusakan pada unsur
tersebut, berbeda halnya dengan proses korosi pada logam besi (Fe). Untuk keperluan
pengolahan menjadi perhiasan, perak biasanya dilapisi dengan unsur lain yang lebih
tahan terhadap oksidasi seperti Rhodium. Dengan lapisan ini, perhiasan perak
menjadi tahan oksidasi serta penampilannya lebih berkilau. Secara kimia fisik perak
terspesifikasi sebagai berikut:

Warna                          : hitam pada bagian yang terkena cahaya, putih-perak

                                      padabagian yang tidak terkena cahaya, abu-abu

Kilap                           : logam (metallic)

Transparansi                : opak

6
Sistem kristal              : isometrik; 4/m  2/m

Pecahan                       : hackly (bergerigi)

Kekerasan                   : 2,5 – 3

Berat jenis                   : 9,6 – 12,0  (murni = 10,5; diatas rata-rata meskipun


untuk mineral logam)

Cera                             :Putih-peraksampaiabu-abu terang

Asosiasi mineral          :mineral-mineral perak seperti acanthite


 dan prousite;cobaltite, copper, zeolites, dan quartz

Lokasi ditemukan       :Michigan dan Arizona, Cobalt, Ontario, USA, Chile,


 Indonesia dan Jerman

Morfologi kristal         :          

biasanya berupa gumpalan masif dan butiran yangtersebar, berkawat-kawat, berlapis,


arborescent, sangatjarang sebagai kristalyang individual tetapi sekarang ini,biasanya
berbentuk kubus, dodecahedrons, danoctahedrons, serta tipe pertumbuhan kristal
“Jack Frost”menghasilkan stuktur intricateyang indah.

Karakteristik lain        :

lentur, dapat ditempa dan dapat disayat, artinyabahwa emas dapat ditempa menjadi
bentuk-bentuk yang lain,dibentuk menjadi kawat dan dipotong menjadi irisan- irisan,
merupakan mineral yang sangat resisten, tidak dapat larut pada sebagian besar
larutan, tidak akanbereaksi terhadap oksigen atau air, kelemahannya yaitudapat
bereaksi dengan sulfur dan sulfida yang  menjadikannya berkilau.

2.      Tembaga (Cu)


Tembagaadalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Cudan nomor atom 29.Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga
merupakan Konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki

7
korosi yang cepatsekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak,    dengan
permukaan dan memiliki warna jingga kemerahan.  

Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.Logam ini dan


aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga
umumnya di tambang di Siprus,yang           juga asal dari nama logam ini (сyprium,
logam Siprus), disingkat jadi сuprum).Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan
tembaga(II).Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka
dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti          
bakteri,fungisi,danbahantambahankayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan
bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit Tembaga merupakan nutrien yang penting
bagi kehidupan manusia dan Tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagianhati, otak, usus, jantung, danginjal

Fisik                              :
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi
(59,6×106 S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi
(keduatertinggi) di antara semua logam murni pada suhu kamar.Bersama dengan
sesium dan emas  (keduanya berwarna kuning) dan osmium (kebiruan), tembaga
adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau perak. Tembaga
murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara

Kimia                          :
Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun ia bereaksi perlahan dengan oksigen dari
udara membentuk lapisan coklat-hitam tembaga oksida. Berbeda dengan oksidasi besi
oleh udara, lapisan oksida ini kemudian menghentikan korosi berlanjut. Lapisan
verdigris (tembaga karbonat) berwarna hijau dapat dilihat pada konstruksi-konstruksi
dari tembaga yang berusia tua, seperti pada Patung Liberty. Tembaga bereaksi dengan
sulfida membentuk tembaga sulfida.

8
D.    Pembentukan Logam Aloy
Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari satu jenis atom,
seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan  logam paduan (metal alloy) yang
terdiri dari dua atau lebih jenis atom dan merupakan campuran dari dua macam logam
atau lebih yang dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.

Logam paduan (metal alloy) sering digunakan sebagai pengganti logam murni karena
pada logam paduan memiliki sifat yang dapat memberikan keuntungan dan
kemudahan sebagai material pabrikasi seperti kekerasan pada logam paduan dapat
ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya, kekuatan tarik dapat diperbesar, daya
pemuaian dapat dikurangkan, titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding
logam-logam asalnya. Sifat-sifat tersebut itulah yang tidak dimiliki logam murni
sehingga dapat tambahkan unsur logam lainnya untuk mengeluarkan kelebihan-
kelebihan dari sifat-sifat tersebut.

E.    Pengolahan Logam Perak


Pengolahan Logam Perak yang dibahas adalah  pengolahan yang berdasarkan dari
pengamatan kami pada saat observasi di Pabrik HS Silver Kota Gede Yogyakarta.
Berikut adalah deskripsi singkat cara pengolahan logam perak :

1.      Alat dan Bahan yang Digunakan


            Deskripsi alat dan bahan yang digunakan pada pengolahan perak sebagai
perhiasan. Sebelum perak atau tembaga diolah, terlebih dahulu mengetahui alat dan
bahan yang digunakan. Alat dan bahan yang digunakan hanya gunting, pinset dan
pilinan perak serta keramik. Gunting berfungsi untuk memotong pilinan perak
tersebut,  pinset berfungsi sebagai pengatur kerapihan perak yang akan dimasukkan
ke dalam design  perak misalnya cincin, serta keramik yang berfungsi sebagai alas
untuk pembuatan perhiasan perak

a.       Tawas

Karena pembentuk koloid, maka sifat yang sangat penting pada tawas adalah
adsorpsi. Tawas dapat mengadsorpsi kotoran, racun dan lainnya.

9
Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat
isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-
beda tergantung pada jenis logam dan suhu.

Tawas (Alum) merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air
dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering
dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O.
Alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan
senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus
ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan.
Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air
panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan
sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Larutan tawas tersebut akan
mengadsorpsi kotoran hasil pembakaran pada proses pematrian kerajinan perak, air 
panas membuat proses  pembersihan lebih cepat karena suhu berpengaruh untuk
mempercepat reaksi kimia.

b.      Buah Lerak

Buah lerak digunakan sebagai pengganti sabun untuk mencuci perak karena
mengandung zat saponin untuk proses penyadahan air dan membasuh kotoran yang
melekat pada perhiasan perak. Dan juga lerak memiliki pH basa lemah sehingga
meminimalisisr tejadinya kontak reaksi yang mengakibatkan korosinya logam yang
dicuci menggunakan buah lerak.

c.       Boraks

Boraks digunakan sebagai pembersih logam dari kotoran yang menempel di


permukaan logam perak  (dalam bentuk senyawa hidrokarbon dan juga sulfur), selain
hal itu boraks adalah katalis pembentukan logam dengan proses malting.

10
2.      Tahapan-tahapan Pembuatan
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembuatan perhiasan dari logam perak
berdasarkan jenis pembuatannya secara pembakaran dan penyolderan, meskipun dari
secara prosedural inti dari pembuatan perhiasan dari logam perak adalah proses
malting pembentukan logam perak dengan pengaloyan sehingga logam perak tidak
terlalu lunak. Kemudian selanjutnya teknik pembentukan desain awal (rangka) sesuai
perhiasan yang diinginkan  contohnya saja bentuk cincin dan juga hati. setelah rangka
perhiasan jadi tahap berikutnya adalah pengaitan benang-benang tembaga satu
persatu yang dilakukan secara manual oleh pengrajin membentuk desain dalam sesuai
yang diinginkan.

i.      Deskripsi Pengolahan Perak dengan Teknik Bakar

Kerajinan perak bakar ini,dibutuhkan tenaga dan agak 'berbahaya',misalnya,dengan


pinset yang detail, dengansolder atau api untuk membakarnya atau dengan palu untuk
menempanya. Dimulai dengan perancangan desain perhiasannya (seperti arsitektur).
Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang
diinginkan,dilanjutkan dengan memindahkan desain padacetakan dan penempaan.
Lempengan perak atau benang perak (tergantung desain).Benang perakyang sedang
diulung untuk membuat detail desain ini. Satu demi satusesuai
desain,dilakukanpemotongan dengan menggunakan gunting atau pinset jika terlalu
kecil. Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk
‘lem’nya adalah ‘bubuk perak’ .Setelah disolder atau dibakar dengan api, masing-
masing ikatan menjadi kuat. Pengerjaannya satu demi satu. Selanjutnya proses
menempa, tergantung dari desainnya. Biasanya proses menempa untuk hiasan-
hiasandinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga. Kemudian,
dilanjutkan dengan proses pembersihan dengan menggunakan ‘lerak’, semacam buah
seperti ‘kluwek’ yang juga bisa untuk mencuci batik. ‘Lerak’ ini tidak berbau dan
berbusa. Jika mendesain dengan memakai ‘anyaman’ benang perak, perhiasan perak
bakar ini akan lebih memukau, karena sangat detail dengan anyaman benang-benang
kecil dan tipis berlapis perak.

11
ii.      Deskripsi Pengolahan Perak dengan Teknik Filigri

Bahan baku kerajinan perak HS Silver Kota Gede ada 2 yaitu lembaran perak yang
biasa disebut Gilapan dan benang-benang perak yang biasanya disebut Trap atau
Filigran. Dalam setiap proses pembuatannya, ternyata tidak sepenuhnya berbahan
dasar perak murni melainkan ada pencampuran dengan tembaga. Seratus persen perak
dicampur dengan tembaga 7,5%. Sebab kalau perak murni terlalu lembek dan kurang
kuat untuk dijadikan barang kerajinan, oleh karenanya dicampur tembaga sebagai
pengerasnya.

Untuk mendapatkan bahan baku perak, HS Silver mendapatkannya dari pemasok


bahan perak di Cikotok-Jawa Barat. Perak bersifat sangat lunak, jika terlalu lunak
kerajinan akan cepat rusak. Oleh karena untuk dibuat sebuah kerajinan perlu
dicampurkan dengan logam lain seperti tembaga. Untuk membuat kerajinan, bahan
baku perak kadarnya 92,5% kemudian dicampur dengan 7,5% tembaga yang

dileburkan di atas tungku api dengan suhu 1000 . Jika pada emas kadar yang paling
tinggi adalah 24 karat, maka pada perak adalah 925.

Leburan perak dan tembaga ini kemudian dicetak menjadi perak batangan. Perak
batangan besar ini  (solid silver) digunakan untuk pembuatan kerajinan yang cukup
besar seperti sendok, piring dan teko, yang jika membutuhkan ukiran digunakan palu
dan paku untuk memahatnya. Sedangkan untuk membuat kerajinan yang lebih kecil,
perak batangan tersebut harus dipilin terlebih dahulu oleh alat pilin menjadi benang
perak (filigree). Contonya adalah untuk membuat sebuah bros. Terlebih dahulu kawat
dari benang  perak yang lebih tebal digunakan sebagai pola di sebelah luar, yang
ditempel di kertas dan dilem menggunakan lem biasa. Kemudian dekorasi atau motif
dari pola tersebut diisi dengan benang-benang perak yang lebih tipis dengan cara
digulung-gulung dengan pinset sesuai dengan yang diinginkan lalu digunting dan
dimasukkan ke dalam pola tersebut, satu persatu menggunakan tangan.Setelah semua
pola terisi, kerajinan perak berupa bros tersebut belum merekat dengan baik, sehingga
proses selanjutnya adalah pematrian (soldering) yaitu menggunakan serbuk perak dan

12
boraks yang di las. Pematrian ini membuat perak menjadi hangus tetapi bukan
mengalami korosi karena perak termasuk logam mulia sehingga tidak mengalami
proses korosif namun perak bisa mengalami proses oksidasi tetapi tidak
mengakibatkan kerusakan pada perak, sehingga perak tersebut masih dapat
dibersihkan yaitu melalui perebusan menggunakan air tawas. Fungsi tawas sendiri
yaitu untuk menjernihkan warna kusam yang menempel pada perak atau tembaga.
Selanjutnya  untuk membuat perak lebih mengkilap kerajinan perak tersebut dicuci
menggunakan buah lerak yang merupakan sabun tradisional. Lamanya pembuatan
barang kerajinan perak ini tergantung pada tingkat kerumitan pembuatannya.
Misalnya bros yang relatif kecil tentu saja berbeda dengan miniatur becak misalnya.
Bros yang sederhana desainnya lebih cepat proses pembuatannya daripada miniatur
becak yang bisa mencapai seminggu

F.     Pewarnaan Logam


Pernahkah kita melihat  perhiasan perak dengan efek warna yang berbeda tidak
seperti biasanya. Pada saat observasi dari hasil perhiasaan di pamerkan dalam  gallery
di Pabrik HS Silver terdapat salah satu cindera mata berbentuk piringan besar bemotif
timbul kaligrafi namun warna yang di tawarkan bukan warna perak putih mengkilap
seperti biasanya, tetapi berbackground warna hitam pekat . Hal ini disebabkan salah
satu teknik pengolahan menggunakan teknik anodizing.

ANODIZING adalah salah satu tekhnik pewarnaan logam, Anodizing pada perak
adalah proses pelapisan dengan zat pewarna. Pengertian secara kimia adalah proses
elektrolisa menggunakan larutan elektrolit sebagai penghubung antara katoda dan
anoda. Perak dipasang pada kutub positif (anoda) sehingga permukaannya mengalami
reaksi oksidasi dan terbentuk suatu lapisan oksida dalam bentuk argenit pada
permukaan benda tersebut, sehingga akan menjadi lapisan pelindung yang sekaligus
berfungsi sebagai dekoratif. Proses penganodaan ini tidak hanya dapat dilakukan pada
logam Aluminium, tetapi juga pada logam lain seperti Magnesium, Tembaga,
Cadmium, Perak, Titanium dan sebagainya.

13
Secara alami, anodizing akan mengubah permukaan perak menjadi perak oksida yang
akan menjadi sebuah selaput tipis yang disebut pori-pori. Anodizing dapat dilakukan
berulang-ulang. Hal ini menyebabkan perak menjadi lapisan oksida kokoh dan dapat
meningkatkan daya tahan abrasi. Proses Anodizing juga dapat mengubah dan
memperbaiki tampilan perak. Dengan menggunakan bahan pewarna dan prosedur
khusus, Anodizing akan meningkatkan daya tahan korosi.

Proses Anodizing perak berbeda dengan proses pelapisan logam (electro plating).
Pada proses Anodizing benda dipasang pada kutub positif (anoda), sedangkan pada
proses electroplating benda dipasang pada kutub negatif (katoda). Sehingga proses
yang terjadi pun akan berbeda. Pada anodizing terjadi proses oksidasi, benda
dioksidasikan dengan aliran listrik sehingga benda akan terkikis dan terbentuk oksida
logam yang dimasuki oleh zat warna. Sedangkan pada proses electroplating proses
yang terjadi adalah proses reduksi. Garam – garam pada larutan elektrolit tereduksi di
katode menjadi logam bebas yang melapisi benda tersebut.

Biasanya oksidasi anodik menggunakan elektrolit asam sulfat, karena selain murah
mudah untuk dikontrol, dan hasil pelapisannya mempunyai sifat astetik dan
fungsional yang luas. Proses anodisasi dilakukan pada suhu 21°C, rapat arus 130 –
260 A/m2 dan tegangan antara 12 – 22 V. Larutan elektrolit lain yang digunakan
dalam oksida anoda (Asam kromat, Asam fosfat, Asam oksalat, Asam sulfonat, Asam
borak). Dalam anodizing ini terjadi proses – proses utama yaitu proses pratreatment,
anodizing, pencelupan ada zat warna dan sealing (penutupan pori-pori).

Proses pratreatment pada proses ini terjadi proses penghilangan kotoran dan debu
kemudian proses pengkilatan logam dengan chemical polish dan yang terakhir adalah
proses penghilangan lemak yang menempel pada logam. Proses Anodizing pada
proses ini terjadi reaksi oksidasi logam pada katoda dengan larutan elektrolit dan
aliran listrik yang menghasilkan oksida logm yang memiliki pori – pori yang lebih
besar.

14
Proses Pencelupan zat warna pada proses ini logam hasil anodizing di celupkan
dalam larutan zat warna. Dan terakhir proses sealing pada proses ini pori – pori yang
terbentuk pada proses anoding di tutup kembali agar zat warna tersekap dalam pori –
pori. Istilah sealing secara umum sebagai penjaga agar bahan atau pengaruh fisis
tidak masuk untuk mempengaruhi lapisan anodik. Sealing dilakukan dengan
menggunakan air yang panas yang menyebabkan hidrasi dari lapisan anodik.
Diharapkan sealant terserap oleh lapisan anodik. Jika lapisan anodik dimasukkan
dalam air murni pada suhu tinggi. Air bereaksi dengan Argentum oksida membentuk
boehmite :

Ag2O3 + H2O       →              2AgOOH

Sealnat yang luas digunakan ada1ah air murni atau air distilasi yang rendah
kandungan padatan dan bebas dari fosfat, rilikat, fluorit, dan klorit. Suhu yang
digunakan untuk sealing 90°-100° C  .Anodisasi keras pada umumnya dilakukan pada
temperature rendah (<5oC) dengan tujuan menumbuhkan oksida pada permukaan
perak dengan sifat yang lebih padat, lebih tebal dan lebih seragam, sehingga
permukaan yang dihasilkan lebih keras. Asam oksalat dipergunakan sebagai elektrolit
karena tidak mengoksidasi benda kerja seagresif asam sulfat, sehingga pelarutan
kembali oksida yang sudah terbentuk dapat dijaga sesedikit mungkin.

G.   Perawatan Logam Perak


Perak merupakan barang berharga yang perlu dijaga penampilannya agar tidak turun
nilai. Artikel ini memberi panduan membersihkan perak dan perhiasan perak.
Memakai pasta gigi merupakan cara yang cepat dan mudah untuk memoles perak.
Pilihlah pasta gigi biasa yang tidak mengandung bahan-bahan khusus karena bahan-
bahan tersebut bisa jadi bereaksi terlalu keras. Cara membersihkan perhiasan perak
penting diketahui karena bahannya mudah pudar, terutama kalau disimpan terlalu
lama. Anda mungkin ragu-ragu membersihkan perangkat perak karena khawatir
menggores permukaannya, tetapi sebenarnya sangat mudah untuk menjaga kilau
perak agar selalu tampak seperti baru. Produk siap pakai yang dijual di toko tentu
sangat efektif untuk membersihkan perak, jadi penggunaannya sangat

15
direkomendasikan. Pada umumnya, Anda dapat membeli pemoles perak dan beberapa
perlengkapan tambahan dari toko perhiasan untuk memudahkan pekerjaan Anda.
Salah satu perlengkapan yang Anda perlukan adalah kain khusus untuk
membersihkan perhiasan atau kapas berkualitas. Gunakan perlengkapan yang Anda
yakin tidak akan merusak perkakas perak Anda. Selain itu, selalu tes produk yang
akan digunakan di area yang kecil dan tidak terlalu terlihat guna memastikan tidak
akan terjadi kerusakan. Bahan alami merupakan pilihan yang ampuh untuk mencuci
perak. Tidak hanya itu, bahan alami juga lembut pada permukaan logam dan berharga
terjangkau. Anda bisa menggunakannya dengan kain khusus untuk membersihkan
perak. Sekali lagi, pada saat mencoba produk baru, tes terlebih dulu untuk
memastikan produk tersebut tidak akan merusak perangkat atau perhiasan perak
Anda. Berikut ini beberapa cara mencuci perak memanfaatkan bahan-bahan yang
dapat Anda temukan di rumah:

Pasta gigi. Beberapa orang telah menguji efektivitas pasta gigi biasa untuk
membersihkan perak. Gunakan secukupnya, lalu bilas dengan air hangat. Pastikan
Anda menggunakan pasta gigi dengan komposisi bahan-bahan yang lembut. Pasta
gigi yang mengandung zat pemutih bersifat terlalu keras untuk perak. Bubuk soda
kue. Campur sedikit bubuk soda kue dan air secukupnya hingga Anda memperoleh
krim yang kental. Oleskan campuran ini pada perak, lalu bilas dengan air hangat.

Garam. Campuran bubuk soda kue, air, dan garam bisa dipakai untuk membuat
larutan pembasuh peralatan perak. Rendam perkakas perak di dalam larutan tersebut
untuk mendapatkan hasil peralatan perak yang cemerlang. Dengan campuran ini,
perkakas perak cukup direndam dan tidak perlu digosok sehingga cocok sebagai cara
membersihkan cincin perak atau perhiasan-perhiasan kecil yang rumit.

Menyimpan perkakas berbahan perak dalam jangka panjang justru membuatnya cepat
pudar—sering-seringlah memakainya Anda dapat membuat larutan khusus untuk
membasuh peralatan perak dengan cara mencampur garam, bubuk soda kue, dan air
Selalu keringkan perak dengan handuk bersih dan berserat halus agar tidak

16
menggores permukaannya, beberapa teknik khusus berikut ini bermanfaat bagi Anda
yang awam dalam hal perawatan benda-benda berbahan perak guna menghasilkan
tampilan akhir yang lebih indah: Pada saat memoles perak menggunakan kain khusus,
lakukan dengan gerakan maju mundur dan dalam garis lurus. Begitu selesai, ulangi
dengan gerakan yang lebih cepat dan pendek-pendek. Pada saat menggunakan bubuk
soda kue dan garam untuk membuat larutan pembasuh perak, ikuti langkah-langkah
ini: jika Anda memakai wadah berbahan logam, alasi bagian dalamnya dengan kertas
aluminium, masukkan perkakas perak ke dalamnya, isi dengan air, lalu tambahkan
bahan-bahan lain. Selanjutnya, buang larutannya dan keringkan peralatan perak.
Selalu keringkan perak menggunakan handuk kering dan berbulu lembut. Handuk
berbulu kasar dapat menggores permukaan perak.

Berikut ini beberapa tips praktis membersihkan perak sekaligus mempertahankan


kilaunya: Sering-sering pakai peralatan perak Anda dan poles secara teratur. Perak
tidak baik disimpan dan tidak digunakan terlalu lama, jadi keluarkan dari tempat
penyimpanannya. Kalau Anda tidak ada pilihan lain dan harus menyimpan peralatan
perak, lapisi perkakas perak dengan minyak zaitun sebelum menyimpannya. Hal ini
dapat mencegah warnanya pudar atau menjadi kusam. Ketika mencuci peralatan
makan berbahan perak, pisahkan dari peralatan makan yang lain dan gunakan ember
plastik. Jangan mencucinya di wastafel yang terbuat dari logam karena beresiko
menggores permukaan perak. Selain emas, perak juga banyak digemari. Perak
termasuk jenis perhiasan yang mudah terlihat kusam. Untuk lebih amannya, lebih
baik Anda menyimpan perhiasan perak di kotak yang kedap udara. Gunakan pasta
gigi atau cairan khusus pembersih perak untuk menghilangkan kesan kusam pada
perak. Lakukan pembersihan setiap 1 sampai 2 minggu sekali.

Masalah umum perhiasan emas dan perak disebabkan oleh:

1.      Emas dan perak jadi kusam. Keringat anda mungkin agak mengandung garam
sehingga perak terutama cepat sekali menjadi kusam dan bahkan hitam. Solusinya

17
nggak ada selain sering-sering melakukan perawatan perhiasan perak. Sedangkan
emas agak sulit menjadi kusam namun lama-lama akan kusam juga.

2.      Cepat menjadi kusam atau hitam. Disebabkan oleh campuran yang kurang
sempurna waktu pembuatan ini biasanya perhiasan yang dikerjakan tangan atau ‘hand
made’ susah untuk dirawat karena pasti akan cepat hitam lagi.

3.      Kusam atau hitam padahal nggak dipakai. Biasanya disimpan dalam waktu lama
di lemari kayu. Pernis dan finishing kayu yang kurang sempurna bisa membuat cepat
kusam dan hitam ini karena perak menjadi oksidasi oleh bahan-bahan finishing kayu.

4.      Kusam juga bisa disebabkan karena mandi di laut, air yang mengandung garam
atau belerang. Perak dan emas sering oksidasi dengan garam dan belerang.

5.       Kusam dan hitam juga bisa karena penyimpanan di dalam tas atau sesuatu yang
terbuat dari kulit. Pekerjaan kulit asli biasanya menggunakan bahan-bahan yang
berhubungan dengan belerang atau amoniac. Atau mungkin juga perak anda
menggunakan kalung kulit. Tidak semua kulit menyebabkan hitam kalau pekerjaan
kulitnya itu dikerjakan dengan benar. Jadi kulit patut dicurigai sebagai penyebab
barang emas atau perak jadi hitam.

6.      Emas berubah warna menjadi terlalu merah. Ini karena bahan campuran
tembaga yang sudah muncul keluar permukaan. Ini hukum alam bahwa yang ringan
selalu di atas. Sebabnya karena campuran kadar bisa tidak benar. Tetapi kalau dari
awal sudah kemerahan ini adalah warna yang disebut rose gold.

7.      Merah yang muncul tidak merata. Ini masalah yang disebut mendung atau fire
skill. Ini terjadi karena waktu proses pengerjaan ada patrian di daerah merah yang
muncul. Ini campuran patri yang salah satunya adalah tembaga yang muncul ke
permukaan.

18
Cara merawat yang salah:

1.      Sering terlihat orang menggodok emas atau perak. Cara ini sebenarnya bagi
yang sudah tahu. Karena ada jenis permata yang tidak kuat dengan suhu panas yang
menyebabkan warna permata malah pudar. Tidak lagi cling.

2.      Menggodok menggunakan panci aluminium bisa menyebabkan pewarna hitam


atau disebut oxid yang biasanya sengaja dipakai malah hilang. Tetapi kalau memang
mau menghilangkan obat hitam ini bisa ditambahkan sedikit garam maka pewarna
hitam pada perak akan hilang. Reaksi garam dan aluminium yang mengikat oxidasi.

3.      Menggodok menggunakan asam jangan kalau ada permata. Asam adalah bahan
yang abrassive yang bisa menyebabkan lapisan kilap permata menjadi buram.
Terutama terjadi pada permata soft seperti Amber. Juga bisa menyebabkan inclusion
(semacam partikel yang berada dalam satu permata mungkin menjadi berubah
warna). Biasanya kalau imitasi ia akan cepat berubah warna.

Cara-cara ini sangat umum. Jangan gunakan untuk emas putih dan berlian. Juga untuk
emas sepuhan karena sepuhan bisa hilang. Lebih baik tanyakan cara membersihkan
perhiasan anda ke tempat anda membeli agar lebih aman.

H.   Pengolahan Limbah


Dalam sistem periodik unsur, perak terletak pada golongan IB dan periode 5. Unsur
tersebut bernomor atom 47 dan memiliki massa atom 107.870 g/mol termasuk logam
yang berkarakter fisik keras dan unik di antara logam-logam lainnya. Perak memiliki
titik leleh 961.93 ˚C dan titik didih 2212 ˚C. Perak berada dalam keadaan terikat
sebagai Ag2S (argentit), AgCl, dan dalam bijih tembaga-nikel. Unsur bersifat logam
transisi ini berwarna putih mengkilap, dapat ditempa, sedikit lebih keras dari emas,
konduktivitasnya paling tinggi diantara semua logam, tahan terhadap udara murni dan
air, tetapi tidak tahan terhadap udara yang mengandung belerang (timbul bercak
hitam, menjadi kusam), dan kurang reaktif dibandingkan dengan tembaga.

19
Dalam larutan asam nitrat lebih pekat atau dalam asam sulfat pekat panas melarut,
dengan reaksi sebagai berikut:

Ag(s) + 2HNO3(l) AgNO3 (l) + NO2 (g) + H2O2AgO(aq)+ (aq) + SO42-(aq)


Ag2SO4

Beberapa penelitian berkaitan dengan sifat Ag, di antaranya Meng et al. (2004),
melaporkan bahwa tiosulfat menunjukkan potensi yang besar dalam recovery perak
dari limbahnya. Senyawa perak halida sangat peka terhadap cahaya. Perak halida
akan tereduksi menjadi perak dan gas hidrogen saat disinari oleh gelombang
ultraviolet, misalnya sinar matahari. Perak klorida berwarna putih kapur dan garam
yang tidak larut dalam air.

Perak telah lama digunakan dalam dunia fotografi karena disebabkan kepekaannya
terhadap sinar ultraviolet. Di samping fotografi, perak juga digunakan pada industri
percetakan sebagai bahan peka. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
kreativitas manusia, perak saat ini telahdimanfaatkan dalam banyak bidang, antara
lain peralatan rumah tangga, medali, serta asesoris seperti jam tangan, bros maupun
hiasan pada kerudung, pada plastik master, dan dunia kedokteran (bahan untuk
ronsen).

Pengambilan perak dari limbah cuci cetak dapat dilakukan dengan metode membran
cair berpendukung (SLM), sebagai membran pendukung digunakan
polytetrafluoroethylen (PTFE) yang direndam selama 2 jam dalam senyawa pembawa
asam Bis(2-etil heksil)fosfat (D2EHPA) 1 M dengan pelarut kerosen dan dilakukan
pengadukan selama 6 jam. Untuk mengetahui kondisi optimum dalam recovery perak
dilakukan variasi pH larutan umpan 1, 1.5, 2, 2.5, 3, 3.5, 4, larutan penerima HCl,
HCl-EDTA, HNO3, HNO3-EDTA, H3PO4, H3PO4.

Berbagai teknik pengambilan perak telah dilakukan untuk digunakan kembali ke


dalam proses oksidasi elektrokimia dengan tujuan penggunaan secara optimum,
ekonomis dan mereduksi perak yang dibuang ke lingkungan. Beberapa teknologi

20
pertukaran ion juga digunakan untuk memperoleh kembali perak terutama dari
fotografi bilas air. Senyawa pemulihan perak yang terdiri atas pertukaran anion basa
kuat. Oleh karena itu, presipitasi dapat digunakan untuk memisahkan perak dari
limbah. Kondisi optimum untuk proses pengambilan perak darI limbah fotografi yaitu
pH larutan umpan 2.5 dengan larutan penerima HCl. Sedangkan pada variasi larutan
penerima diperoleh hasil optimum pada larutan penerima EDTA-HCl dan pada
variasi konsentrasi limbah fotografi, konsentrasi paling encer memberikan hasil
optimum dalam proses pengambilan perak dari limbah fotografi.

Proses untuk menemukan perak dengan pengapungan dari sisa ekstrak basah seng
telah berhasil menghasilkan perak lebih dari 89.5%. Teknologi lain yang memberi
harapan untuk memperoleh perak adalah berdasarkan proses biologi. Proses untuk
memperoleh Ag biasanya elektrolisis, tidak mudah atau bahkan tidak mungkin untuk
meramalkan produk-produk apa yang akan dihasilkan bila suatu arus listrik
dilewatkan suatu larutan elektrolit. Di samping ion-ion yang berasal dari elektrolit itu,
terdapat juga molekul air dan ion-ion air (H+ dan OH-). Untuk mempersempit daftar
variabel bisa dipilih elektroda lamban, dimana ion logam lebih mudah direduksi
daripada ion H) yang dapat berperan serta dalam reaksi elektrokimia. Produk
elektroda yang diperoleh dari larutan pekat seringkali berbeda dari yang diperoleh
dari larutan encer.

21
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan diantaranya
sebagai berikut: 

1.      Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam
transisi lunak, putih, mengkilap.

2.      Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.

3.      Alat dan bahan yang dugunakan pada proses pengolahan perak sebagai
perhiasan yaitu gunting, pinset, dan pilinan perak atau tembaga.

4.      HS Silver adalah pabrik pengolahan perhiasan dari perak yang terletak di daerah
Kota Gede Yogyakarta. HS singkatan dari nama pemiliknya yaitu Harto Soehardjo.

5.      Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari satu jenis
atom, seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan  logam paduan (metal alloy).

6.      Jenis pengolahan logam perak dengan teknik filigri atau pengisian motif,
diantaranya adalah tahap pembuatan design perhiasan dari benang tembaga, tahap
soldering, tahap penghalusan pada permukaan logam, dan tahap electroplating untuk
penguatan warna perak yang lebih mengkilap.

7.      Jenis pengolahan logam perak dengan teknik pembakaran, adalah sama pada
proses sebelum pembuatan batangan perak yakni meleburkan powder perak (senyawa
argenat) AgO2 ditambahkan dengan boraks kemudian dilebur sampai mencair pada
suhu kisaran 961,8 0C, kemudian dimasukan dalam cetakan dan di pres menggunakan

22
besi bersamaan dengan ditempa, kemudian didinginkan secara kejut kedalam minyak
kelapa. Proses ini disebut dengan proses pembuatan logam perak secara melting.

8.      Pewarnaan pada logam menggunakan teknik anodizing. Secara kimia adalah
proses elektrolisa menggunakan larutan elektrolit sebagai penghubung antara katoda
dan anoda. Perak dipasang pada kutub positif (anoda) sehingga permukaannya
mengalami reaksi oksidasi dan terbentuk suatu lapisan oksida dalam bentuk argenit
pada permukaan benda tersebut, sehingga akan menjadi lapisan pelindung yang
sekaligus berfungsi sebagai dekoratif.

9.      Perawatan logam perak dalam bentuk perhiasaan bisa menggunakan sabun lerak
sebagi pembersih kotoran yang menempel pada permukaan logam atau dengan proses
perebusan menggunakan air suling, atau mengcover dengan lapisan kaca seperti
aquarium agar tercover dari udara yang mengandung sulfur yang dapat mengotori
permukaan logam perak seperti yang teramati pada gallery HS Silver, yang
menempatkan hasil kerajinannya di dalam etalase atau kaca kedap udara.

10.  Pengoalahan limbah di lakukan dengan mengikuti intruksi Standarisasi dari


AMDAL ( Analisis dampak Lingkungan) dengan parameter-parameternya.

23
   

24
DAFTAR PUSTAKA

Amanto, Hari, dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan Cetakan Kedua. PT. Bumi Aksara.
Jakarta.

Amstead, dkk. 1993. Teknologi Mekanik Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Anonim.1993. ASM Handbook Volume 1: Properties and Selection: Irons, Steels,


and   High-Performance Alloys. ASM International.

Ayu.2012.https://ayu4ict.wordpress.com/2019/12/02/unsur-tembaga-emas-dan-
perak/comment-page-1/

Babeh. 2013.http://blogbab(diakses pada 2-12-2019 , 11.10)

kipedia.org/wiki/Tawas (diakses pada 2-12-2019 , 11.10)

25
LAMPIRAN
a. Proses pembuatan kerajinan perak

26
b. Hasil kerajinan perak siap untuk dijual

27

Anda mungkin juga menyukai