i
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PERUSAHAAN HS SILVER
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah PKL Semester V
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil usaha
PERUSAHAAN HS SILVER
● Alamat : Jl. Mondorakan No.1, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172
● Email : retail@hssilver.co.id
● No Telp : (0274) 375107
1
2
B. Latar Belakang
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain
tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumber daya lain yang dibutuhkan. Kegiatan
utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.
Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai Proses
Produksi pada PT. HS.SILVER. Sedikitnya ada empat jenis tipe produk yang dijual,
yakni filigri (teksturnya berlubang-lubang), tatah ukir (teskturnya menonjol),
casting (dibuat dari cetakan), dan jenis handmade (lebih banyak ketelitian tangan),
seperti cincin, kalung, giwang, bros, miniatur sepeda, becak, andhong, kapal-
kapalan dan berbagai hiasan lainnya. Kawasan yang terletak sekitar 10 kilometer
tenggara dari Kota Yogyakarta itu menarik wisatawan, khususnya turis
mancanegara. ”Sebenarnya kerajinan perak di Kotagede telah berlangsung sejak
abad ke 16, tepatnya tahun 1586 M ketika Kotagede masih menjadi ibukota
kerajaan Mataram Yogyakarta pada masa pemerintahan Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati menerima kawasan yang waktu itu masih berupa hutan yang
sering disebut Alas Mentaok dari Sultan Pajang, Raja Kerajaan Hindu di Jawa
Timur.
Kotagede menjadi ibu kota hingga tahun 1640, karena raja ketiga Mataram
Islam, Sultan Agung, memindahkannya ke Desa Kerto, Plered, Bantul. Kotagede
pada waktu itu merupakan pusat bagi para pengrajin keris dan perhiasan yang
diperuntukkan bagi keluarga Kraton. Seiring dengan berkembangnya waktu,
Kotagede saat ini telah menjadi sentra perdagangan perak dan salah satu objek yang
berpotensi di Yogyakarta.
Deretan rumah-rumah tanpa halaman dengan papan nama yang menunjukkan
toko peraknya menghiasi sisi-sisi di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan,
hingga Jalan Tegalgendu. Jalannya yang tak bisa dikatakan lebar memang rawan
kemacetan, terutama pada saat musim liburan. Perak memang menjadi mata
pencaharian terbesar bagi masyarakat Kotagede. Entah itu sebagai pengrajin,
pemilik toko, maupun sebagai suplier bagi kemasan perak yang siap dipasarkan.
Para pengrajin perak itu memulai usahanya dari skala kecil atau home industri
hingga akhirnya mampu berkembang dengan pesat dan membawa Kotagede
sebagai pusat kerajinan perak terbesar di Yogyakarta.
4
Beberapa nama toko kerajinan perak yang menjadi pioneer sejak tahun 60-an
bahkan telah dikenal hingga luar negeri. Adapun toko- toko tersebut antara lain
seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, Narti Silver, namun kini toko perak Tom
Silver, MD Silver mengalami kemundurun sehingga toko-toko tersebut tidak
sebesar dulu. Sekarang ini ada tiga toko besar di Kotagede yaitu HS Silver, Narti
Silver dan Ansor Silver Menurut Bapak Sutojo selaku Ketua Koperasi Produksi
Pengusaha Perak, HS Silver-lah yang dikatakan sebagai toko terbesar. Itu dilihat
dari jumlah omset perak yang dimiliki HS Silver, dan hal itu diperkuat oleh
pernyatan bapak Iskandar selaku manajer pemasaran HS Silver seperti yang termuat
dalam surat kabar online bahwa ”HS Silver bisa menjual sedikitnya 100 kilogram
perak dalam bentuk produk dan perhiasan per bulan” .Letak HS Silver persisnya di
wilayah Kotagede, yaitu Jl. Mondorakan No.1. Pemilik toko ini adalah Harto
Soeharjo, yang disingkat menjadi HS. Disana selain menawarkan wisata belanja
perak, HS Silver juga menawarkan wisata budaya, wisata budaya inilah yang
membuat HS Silver mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda
dengan toko lain, jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya
menawarkan wisata belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka
menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS Silver”. Di mana setiap wisatawan
yang datang bisa melihat secara langsung .
Cara membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual.
Cara pembuat perak yang manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari
Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak
Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi
kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama
promosi yang dilakukan HS Silver pada tahun 2008 ini yaitu untuk menarik
wisatawan baik asing untuk berkunjung ke HS Silver. Dengan kedatangan
wisatawan asing ke HS Silver, HS silver ingin memunculkan image bahwa HS
Silver membuat sendiri produknya sehingga saat membeli wisatawan yakin akan
kualitas dan menghargai produk sebagai sebuah hasil karya seni. HS Silver
memunculkan brand image yang sekaligus digunakan untuk mempersuasif
wisatawan untuk membeli produk HS Silver. Selain itu,
5
Bisa dikatakan jumlah kunjungan wisatawan asing hanya sepertiga dari jumlah
kunjungan wisatawan domestik.
⮚ Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengetahui cara kerja dan berbagai alat-alat produksi.
2. Mengetahui gambaran tentang bekerja di industri.
3. Mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang ada di industri.
4. Dapat mengetahui gambaran proses produksi.
5. Mengetahui proses pembuatan kerajinan HS silver
6. Mengetahui sumber perak yang dipakai oleh HS silver
proses pembuatan kerajinan perak dihasilkan
7. Mengetahui kendala yang dihadapi pengrajin dalam pembuatan kerajinan perak
misalnya pengadaan bahan ,pembuatan dan penjualan kerajinan perak serta
solusinya
8. Mengetahui tingkat kesulitan pembuatan kerajinan perak dihasilkan HS silver
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Kemudian di tahun 1980 Terang Bulan cabang Bali mendapat tempat usaha tetap
di Jalan WR. Supratman No. 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jalan
Batuyang No. 2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama
perusahaan Terang Bulan diubah menjadi HS Silver 800-925, artinya HS Silver
adalah merupakan singkatan nama dari pendirinya dan berkonsentrasi pada logam
perak, sedangkan 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat digunakan.
Angka 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan angka 925 adalah kadar
kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan persentase.
Kadar kerajinan perak terendah adalah 800 dan 925 itu adalah kadar kerajinan
perak tertinggi yang dapat dibentuk dalam hitungan prosentase. Sejak didirikan
HS Silver dipimpin langsung oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, kemudian tahun
1990 dilakukan perombakan. Sejak saat itu HS Silver dipimpin oleh Ir. Margani
Nugraha dengan penerapan manajemen yang
baru. Pada bulan Maret 1998 HS Silver mendapat Sertifikat ISO 9000 seri B dengan
penguji PT.Sucofindo Jakarta. Bulan Febuari 2000 mendapat Sertifikat ISO
9001:2000 dari TUV CERT Certification Body of RWTUV SystemGmbH.
HS Silver menawarkan wisata belanja perak dan juga wisata budaya, wisata budaya
inilah mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain,
jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata
belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata
budaya dengan ”Workshop HS Silver”.
10
Dimana setiap 17 wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung cara
membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual.
Cara pembuat perak yang manual inilah yang merupakan ciri khas perak
dari Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak
Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi
kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama
promosi dan pemasaran yang dilakukan HS Silver untuk menarik wisatawan asing
untuk berkunjung ke HS Silver.
Sejak awal pembukaannya, HS Silver telah menghasilkan produk-produk dengan
kualitas bermutu. Pada tahun 1998, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9000
seri B dibawah lisensi PT. Sucofindo Jakarta. Pada Februari 2000, perusahaan ini
mendapatkan sertifikat lain, yaitu ISO 9110: 2000 dari badan sertifikasi TUV CERT
atau RWTUV sistem GmbH.
Desain-desain HS Silver sekarang ini dapat dibedakan dengan melihat motif
Jawanya, yang bertekstur sangat padat, dan teknik menguntai benang perak yang
disebut filigree. Produksi perak UKM HS Silver terdiri dari dua macam kerajinan
perak, yaitu perak karawang dan perak padat.Perak karawang merupakan benang
perak tipis, yang dengan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan kemudian digunakan
untuk membuat miniatur-miniatur atau pola perhiasan yang rumit. Perak padat
terbuat dari batangan perak yang ditempa dan dibuat sedemikian rupa untuk
menciptaan alat perangkat makan perak, miniatur dan perhiasan. Pada saat ini HS
Silver telah mencapai lebih dari 2000 desain, dan produk produkya telah tersebar
luas di Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia.
11
1. Direktur Utama
● Menetapkan visi, misi, dan strategi perusahaan
● Merumuskan kebijakan umum dan pengendalian perusahaan serta
pengawasan intern
● Mengadakan pengawasan dan melakukan tindakan preventif untuk
kepentingan pengamanan misi dan tujuan perusahaan.
● Bertanggung jawab kepada presiden komisaris.
5. Supervisor produksi
● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Manajer Produksi.
● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta pengawasan dengan
staf produksi.
● Mengajukan pembelian produk dan alat-alat penunjang produksi
● Mengkoordinasi pelaksanaan test uji kadar perak dan peleburan
● Bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan pembelian barang jadi.
7. Supervisor Operasional
● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada
● Manajer Operasional
● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta
● pengawasan dengan staf operasional perusahaan
● Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang-barang
● keperluan atau belanja untuk operasional perusahaan
14
perak. Bila telah melakukan semua tahab tersebut dan apabila sudah memperoleh
beberapa kawat perak yang berbeda-beda ketebalannya, langkah berikutnya adalah
pembuatan kerangka untuk membuat suatu bentuk pola kerajinan perak yang telah
didesain sebelumnya. Kawat perak tebal digunakan untuk membuat kerangka suatu
bentuk. Langkah awal pembuatan kerangka tertentu adalah pembuatan pola bentuk
tertentu menggunakan lempengan kuningan. Setekah pola diperoleh kemudian
melakukan pembuatan kerangka dengan menggunakan lempengan pola sebagai alat
bantu pembentukan kerangka. Kawat perak tebal dipotong-potong pendek sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian kawat pendek itu digunakan untuk
kerangka. Kawat pendek tersebut dilingkarkan mengelilingi lempengan pola
kemudian dengan menggukana pinset kawat tersebut dijepit atau dipres mengikuti
lempengan pola. Dengan cara ini akan diperoleh bentuk kerangka. Tahap
berikutnya adalah pembuatan atau pengisian motif kedalam kerangkan yang sudah
diperoleh. Sebalum melakukan pembuatan motif, kerangka harus ditempel diatas
kertas yang tipis, biasanya kertas minyak atau kertas layang-layang. Kemudian
mulailah melakukan pembuatan motif. Selanjutnya melakukan pematrian atau
penyolderan perak menggunakan alat solder, kerangka yang terisi penuh dengan
benang perak ditaburi serbuk perak diatasnya secara merata, kemudian dipanaskan
menggunakan solder supaya serbuk perak meleleh.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN .
selain itu perak juga berpadu dengan unsur-unsur seperti nikel atau
Palladium untuk digunakan dalam kontak listrik. perak juga digunakan dengan
katalitas karena memiliki kemampuan unik untuk mengubah etilen menjadi etilen
oksida, prekursor dari banyak senyawa organik. reaktif di antara elemen-elemen
transisi.
Ornamen perak dan dekorasi telah ditemukan di makam kerajaan sejak 4000 SM.
kemungkinan bahwa emas dan perak digunakan sebagai uang oleh manusia pada
800 SM di semua negara yang berada diantara indus dan sungai Nil. perak tersebar
luas di alam yakni sebanyak 0,05 bagian per juta di kerak bumi. daerah lebih dikenal
secara komersial dibandingkan logam lain, senyawa mineral tetrahedrite dan
Argentit. yang biasanya dihubungkan dengan sulfida lainnya seperti timbal dan
tembaga, serta beberapa sulfida lain beberapa diantaranya mengandung antimon
juga. perak ditemukan umumnya pada biji timah dan bijih tembaga, dan kobalt biji
arsenide dan juga sering dikaitkan dengan emas di alam. kebanyakan perak
diturunkan sebagai produk sampingan dari bijih yang ditambang dan diproses untuk
mendapatkan logam lainnya karena sebagian biji yang mengandung perak juga
mengandung logam lainnya seperti plumbum, tembaga atau kombinasi dari
ketiganya yaitu fraksi biji perak bantalan ini sering ditemukan sebagai produk
sampingan dari produksi tembaga dan plumbum. perak murni kemudian dipisahkan
dari campuran mentah dengan kombinasi peleburan dan pembakaran.
Sifat-sifat perak
● Bila dilarutkan ditambah HCL terbentuk endapan putih
Sifat fisika perak
● Nomor atom : 47
● Berat jenis : 10,5
● Bobot atom : 107,880
● Kekerasan : 2,5 sampai 2,7
● Titik lebur : 960°C
● Titik didih : 1950°C
● Susunan isotop : 107 (52%) , 190 (48,1%)
● Panas jenis : 0,05 44
● Warna putih mengkilap
Manajemen keuangan
1. Modal awal hs silver ?
HS SILVER berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan
warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak
Yogyakarta. HS SILVER didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang
semula bergerak dalam bidang perhiasaan imitasi dengan nama “Terang Bulan”.
Kemudian pada akhir tahun 1953 Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang
kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede, untuk nama
perusahaan atau toko kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemilik sebagai
nama perusahaan, oleh karena iyu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS
SILVER. HS SILVER adalah kependekan dari nama pemilik “Harto Suhardjo".
Sebelumnya perusahaan HS silver hanya menjual produknya di Jogjakarta dengan
nama perusahaan terang bulan Dan setelah berkembang perusahaan HS silver
membuka modal 75% dari modal sendiri dan 25% dari modal bank.
Mondorakan kurang lebih 300 meter nanti ketemu pertigaan kecil. HS Silver
terletak berseberangan dengan Omah Dhuwur Resto.
11. Bagaimana strategi perusahaan hasil for menetapkan harga produk? Apakah
di atas, sama atau di bawah harga pasar ?
Harga produk di HS silver berfariasi mulai dari Rp 100.000 sampai tak terhingga.
Dan harga produk di HS Silver dipatok tergantung dari kadar perak, proses
pembuatan dan motif . Semakin sulit motif dan semakin lama proses lama
pembuatannya maka harganya pun semakin mahal. Tentunya harganya dibawah
harga pasar karena ini produk dari perusahaan sendiri belom melalui perantara lain.
- Memberikan pelayanan yang bagus kepada costumer ,jika ada problem dari
costumer perusahaan HS Silver sudah pasti langsung menjelaskannya demi
kenyamanan Costumer.
- Perusahaan HS Silver tidak hanya memajang produk saja, tetapi juga
menyediakan ruang workshop. Para pengunjung bisa melihat secara
langsung proses produksi kerajinan perak yang dibuat secara handmade oleh
para pengrajin. Adanya workshop tersebut juga untik menarik wisatawan
agar berkunjung dan melihat secara langsung proses produksinya.
Dengan itu perusahaan HS silver untuk menentukan strategi peningkatan kualitas
produk, menghasilkan prioritas customer need dan kebutuhan teknis yang tidak jauh
berbeda, dan dengan itu cara perusahaan HS Silver menghadapi pesaing yaitu lebih
meningkatkan produk dan pelayanannya.
Manajemen produksi
3. Jika ada produk yang cacat atau produk yang rusak bagaimana kebijakan
dari perusahaan HS silver
Jika ada produk yang cacat ataupun rusak perusahaan HS silver akan segera
menjelaskan kepada konsumen tersebut dan akan membenahi nya lagi ,jika
kerusakannya fatal tapi masih dalam jangka waktu yg di tentukan dari toko / bisa
dikatakan garansi ,perusahaan akan menggantikan / membenahi dengan jangka
waktu yg diberikan kepada pelanggan.
Manajemen SDM
1. Apakah perusahaan HS silver dalam merekrut karyawan perusahaan
melakukan test?
Perusahaan HS Silver tidak melakukan test tetapi perusahaan memberikan training
dan Motivasi Karyawan atau memberikan pelatihan sekaligus motivasi kepada para
karyawan Ataupun calon karyawan HS Silver.
PENUTUP
Kesimpulan
Proses Produksi merupakan salah satu hal utama dalam sebuah
Perusahaan. Berikut hasil kesimpulan dari kunjungan ke PT. HS. Silver yaitu:
a. Desain produk dari HS.Silver pada proses produksi dilakukan dengan
sangat detail.
b. Proses pembuatan kerajinan perak HS Silver dilakukan dengan teknik bakar
dan filigri serta pewarnaan yang dinamakan anodizing.
c. Bahan kimia utama dalam pembuatan kerajinan ini adalah perak (Ag) dan
tembaga (Cu) serta bahan pendukung seperti tawas, boraks, dan lerak.
d. Kendala dalam pembuatan kerajinan perak antara lain masalah keterampilan
pengrajin, pemasaran, dan pengenalan produk.
Saran
Terdapat beberapa saran yang penulis usulkan untuk penelitian selanjutnya
yaitu:
a. Dalam pembuatan desainnya, bisa dibuat dengan lebih unik lagi agar
mampu bersaing dengan produk yang sudah ada dan berbeda dengan produk
yang lain
b. Sebaiknya HS Silver menambah outlet cabang untuk memperluas
pemasaran dan lebih meningkatkan periklanan produk.
c. Perlu diadakan evaluasi mengenai proses pembuatan kerajinan perak yang
baik dan benar sehingga hasilnya lebih maksimal dan tidak berdampak
buruk pada lingkungan.
43
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://artikelma
hasiswamanajemen.blogspot.com/2017/02/laporan-kegiatan-praktik-
bisnis-
proses.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwi4_Kb9nNfvAhUmILcAHTrwDZ8
QFjADegQICRAC&usg=AOvVaw3hHdCXSKbhtUyiMRkiiAxu
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.und
ip.ac.id/33290/1/BAB_1_GALERI_PERAK_DI_KORIDOR_KOTAGEDE.pd
f&ved=2ahUKEwi4_Kb9nNfvAhUmILcAHTrwDZ8QFjAIegQIDRAC&usg=A
OvVaw3jy40xitXfQMBhBz1rnDu8
https://artikelmahasiswamanajemen.blogspot.com/2017/02/laporan-
kegiatan-praktik-bisnis-proses.html
https://www.academia.edu/35668254/LAPORAN_PENELITIAN_Proses_P
embuatan_Kerajinan_Perak_HS_Silver
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://thesis.umy.
ac.id/datapublik/t12675.pdf&ved=2ahUKEwiU4N3sntfvAhUgILcAHTXWBr
4QFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw0UR5DJDsun1SY69-07zIaZ
https://genpi.id/hs-silver-industri-perak-turun-temurun-sejak-1950an-di-
kotagede/
https://gudeg.net/direktori/7612/kerajinan-perak-kotagede-hs-silver.html
44
LAMPIRAN
45
46
47
48