Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MATERI PKN MI

MATERI PENGEMBANGAN BELAJAR PKN MI KELAS 2 (SEMESTER 2)

Disusun oleh∶

1. Dela (2110201017)

2. Nanda Sang Putra (2110201004)

Kelas ∶ PGMI 1

Dosen pengampu ∶ Amir Hamzah, M.Pd

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG Tahun 2022

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
taufik, dan hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada yang terhormat Bapak Amir Hamzah,M.Pd. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Materi PKN MI yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah ini penulis yakin masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis
mengharapkan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah
ini.Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam
mengemban amanah Allah SWT.

Palembang, April 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

2.1 Pengertian kurikulum ..................................................................................... 2

2.2 Hasil Kajian ................................................................................................... 3

2.3 Analisis ........................................................................................................ 10

2.4 Strategi......................................................................................................... 11

2.5 Media Metode .............................................................................................. 12

2.6 Media ........................................................................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

3.2 Saran ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat


membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, untuk menjadi
warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005∶ 34) bahwa “Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang secara umum bertujuan untuk
mengembangkan potensi individu warga negara indonesia, sehungga memiliki wawasan,
sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk
berpartisapasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan mengembangkan potensi individu warga negara,


dengan demikian maka seorang guru pkn haruslah menjadi guru yang berkualitas dan
profesional, sebab jika guru tidak berkualitas tentu tujuan pkn itu sendiri tidak tercapai.
Secara garis besar mata pelajaran Kewarganegaraan memiliki 3 dimensi yaitu∶

1. Dimensi Pengetahuan Kewarganegaraan (Civis Knowledge) yang mencakup bidang


politik, hukum dan moral.
2. Dimensi Keterampilan Kewarganegaraan (Civics Skills) meliputi keterampilan
partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Dimensi Nilai-nilai Kewarganegaraan (Civics Values) mencakup antara lain percaya
diri, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur.
(Depdiknas 2003∶ 4)

Berdasar uraian diatas dapat ditegaskan bahwa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan
seorang siswa bukan siswa bukan saja menerima pelajaran berupa pengetahuan, tetapi
pada diri siswa juga harus berkembang sikap, keterampilan dan nilai-nilai.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum


Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan
hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus
dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang senantiasa cenderung berubah.
Menurut Sudjana (1993 : 37) pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut
komponen kurikulum yakni:
1. Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup
masyarakat dan falsafah bangsa.
2. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.
3. Perubahan strategi kurikulum. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu
sendiri yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem
administrasi, bimbingan dan penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.
4. Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi
kualitas dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti
laboraturium, perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
5. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut metode/cara
yang paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif
dan efesien, relevan dan produktivitas terhadap program pembelajaran sebagai suatu
system dari kutikulum.
2.2 Hasil Kajian

A. Kurikulum 2006 (KTSP)

Di dalam buku “Pendidikan Kewarganegaraan” yang ditulis oleh H.M. Said H.

Ahmad dkk.1 Pada kurikulum 2006 (KTSP) Materi kelas dua semester dua meliputi∶

a. Menampilkan sikap demokratis

1) Mengenal kegiatan bermusyawarah


2) Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3) Menampilkan sikap mau menerima sikap kesalahan

b. Menampilkan nilai-nilai pancasila

1) Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan


sehari-hari.
2) Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan
sehari-hari.

B. Kurikulum 2013

Di dalam kurikulum 2013 pada kelas 2 terdapat delapan tema yang mana tema
1-4 untuk semester 1 dan tema 5-8 untuk semester 2, adapun materi-materi
pendidikan kewarganegaraan pada kelas 2 semester 2 meliputi∶

1. Tema 5 Pengalamanku

Penulis menjelaskan bahwa didalam tema terdapat 1-4 subtema, yaitu∶

A. Subtema 1

1) Menerima hubungan gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala


banteng, dan padi kapas dan sila-sila pancasila sebagai anugerah tuhan yang
Maha Esa
2) Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli sesuai dengan sila-sila pancasila
dalam lambang negara “Garuda Pancasila” dalam kehidupan sehari-hari

1
H.M. Said H. Ahmad, dkk., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas 2 (Penerbit Erlangga,2006),hlm.1
3) Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila pancasila dalam
lambang negara “Garuda Pancasila”
4) Menjelaskan hubungan gambar pada lambang negara dengan sila-sila
pancasila.

B. Subtema 2

1) Menerima hubungan gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala


banteng, dan padi kapas dan sila-sila pancasila sebagai anugerah tuhan
yang Maha Esa
2) Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli sesuai dengan sila-sila pancasila
dalam lambang negara “Garuda Pancasila” dalam kehidupan sehari-hari
3) Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila pancasila dalam
lambang negara “Garuda Pancasila”
4) Menjelaskan hubungan gambar pada lambang negara dengan sila-sila
pancasila.

C. Subtema 3

1) Menerima hubungan gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala


banteng, dan padi kapas dan sila-sila pancasila sebagai anugerah tuhan
yang Maha Esa
2) Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli sesuai dengan sila-sila
pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” dalam kehidupan
sehari-hari
3) Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila pancasila dalam
lambang negara “Garuda Pancasila”
4) Menjelaskan hubungan gambar pada lambang negara dengan sila-sila
pancasila.

D. Subtema 4

1) Menerima sikap sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di rumah
dan sekolah. 2
2) Menerima aturan dan tata tertib yang berlaku di rumah dan sekolah.

2
Taufina, “Tema 5 Pengalamanku”, (Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, 2017). Hlm.170
3) Mengindentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila pancasila dalam
lambang negara “Garuda Pancasila”.
4) Menceritakan hubungan simbol dan sila-sila dalam lambang negara
“Garuda Pancasila”.

2. Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan

Penulis menjelaskan bahwa didalam tema terdapat 1-4 subtema, yaitu∶ 3

A. Subtema 1
1) Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Melaksanakan aturan yang berlaku dirumah dan tata tertib yang berlaku di
sekolah.
3) Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
4) Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

B. Subtema 2

1) Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan


sehari-hari.
2) Melaksanakan aturan yang berlaku dirumah dan tata tertib yang berlaku di
sekolah.
3) Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
4) Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

C. Subtema 3

1) Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan


sehari-hari.
2) Melaksanakan aturan yang berlaku dirumah dan tata tertib yang berlaku di
sekolah.
3) Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
4) Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

D. Subtema 4

3
Irene Maria Juli Astuti, dkk. “Tema 6 Merawat hewan dan tumbuhan”.(Jakarta∶ Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Hlm. 1
1) Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang dianut dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Melaksanakan aturan yang berlaku dirumah dan tata tertib yang berlaku di
sekolah.
3) Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
4) Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

3. Tema 7 Kebersamaan

Penulis menjelaskan bahwa didalam tema terdapat 1-4 subtema, yaitu∶ 4

A. Subtema 1

1) Menerima keberagaman karakteristik individu sebagai anugerah tuhan yang


maha esa di sekolah.
2) Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di
sekolah.
3) Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.
4) Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.

B. Subtema 2

1) Menerima keberagaman karakteristik individu sebagai anugerah tuhan yang


maha esa di sekolah.
2) Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di
sekolah.
3) Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.
4) Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.

C. Subtema 3

1) Menerima keberagaman karakteristik individu sebagai anugerah tuhan yang


maha esa di sekolah.
2) Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di
sekolah.
3) Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.

4
Purnomosidi, “Tema 7 Kebersamaan”. (Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Hlm. 1
4) Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.

D. Subtema 4

1) Menerima keberagaman karakteristik individu sebagai anugerah tuhan yang


maha esa di sekolah.
2) Menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di
sekolah.
3) Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.
4) Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman karakteristik individu di sekolah.

4. Tema 8 Keselamatan di Rumah dan Perjalanan

Penulis menjelaskan bahwa didalam tema terdapat 1-4 subtema, yaitu∶ 5

A. Subtema 1

1) Menerima kebersamaan dalam keberagamaan sebagai anugerah Tuhan


Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2) Menunjukkan perilaku toleran terhadap keberagaman karakteristik
individu, dalam kehidupan beragama, suku, fisik, dan psikis di rumah dan
sekolah.
3) Memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
di rumah dan di sekolah.
4) Melaksanakan tata tertib dan aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.

B. Subtema 2

1) Menerima kebersamaan dalam keberagamaan sebagai anugerah Tuhan


Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2) Menunjukkan perilaku toleran terhadap keberagaman karakteristik
individu, dalam kehidupan beragama, suku, fisik, dan psikis di rumah dan
sekolah.
3) Memahami makna kegeragaman karakteristik individu di rumah dan di
sekolah.
4) Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah.

5
Taufina, “Tema 8 Keselamatan di rumah dan diperjalanan”, (Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014) hlm. 1.
C. Subtema 3

1) Menerima kebersamaan dalam keberagamaan sebagai anugerah Tuhan


Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2) Menunjukkan perilaku toleran terhadap keberagaman karakteristik
individu, dalam kehidupan beragama, suku, fisik, dan psikis di rumah dan
sekolah.
3) Memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
di rumah dan di sekolah.
4) Melaksanakan tata tertib dan aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.

D. Subtema 4

1) Menerima kebersamaan dalam keberagamaan sebagai anugerah Tuhan


Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2) Menunjukkan perilaku toleran terhadap keberagaman karakteristik
individu, dalam kehidupan beragama, suku, fisik, dan psikis di rumah dan
sekolah.
3) Memahami makna kegeragaman karakteristik individu di rumah dan di
sekolah.
4) Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah.

C. Kurikulum 2022 (Prototype)

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada kelas 2 di kurikulum 2022.


Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum
nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan
pembelajaran.

Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya∶ 6

1. Orientasi holistik∶ kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara


holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.

6
Deni hadiana, Highlitht Kritis Kurikulum Prototipe hlm.9
2. Berbasis kompetensi, bukan konten∶ kurikulum dirancang berdasarkan
kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisai∶ kurikulum dirancang sesuai konteks
(budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

2.3 Analisis
Berdasarkan analisis kami perbedaan antara pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan kelas 2 semester 2 pada kurikulum 2006 dan kurikulum 2013
adalah:7
A. Pada buku kurikulum 2006 pendidikan kewarganegaraankelas II SD/MI untuk
semester 2, terdapat 4 pokok pembahasan (Bab). Bab yang kelima yaitu berisi
tentang materi “Musyawarah” yang tujuannya agar peserta didik mengetahui
pengertian musyawarah, menngenal kegiatan musyawarah itu, dan Sikap dalam
bermusyawarah. Sedangkan pada bab yang keenam. Yaitu berisi tentang materi
”Kejujuran” yang bertujuan agar peserta didik tau aturan yang ada dalam manfaat
dari berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada bab yang ketujuh.
Yaitu berisi tentang materi “Kedisiplinan” yang bertujuan agar peserta didik tau
cara bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada yang
kedelapan. Yaitu berisi tenatng materi “Senang bekerja” yang bertujuan agar
peserta didik tau dalam melakukan pekerjaan yang benar dalam masyakarat
maupun dalam keluarga,
B. Pada buku kurikulum 2013, terbagi atas tema-tema (tema 1-8). Pada semester 2
khususnya ada 4 tema (tema 5-8) yang setiap temanya terdiri dari 1 subtema, dan
di dalam tema tersebut terdiri atas 6 pembelajaran. Kementrian pendidikan dan
kebudayaan menjelaskan bahwa buku siswa merupakan buku panduan sekaligus
buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran. Buku siswa juga didesain secara menarik dipenuhi dengan ilustrasi
yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.

7
Dwi Putri Lestari, skripsi: “Analisis Keseuain isi buku teks siswa kelas III SD/MI tema pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup dengan kurikulum 2013” (Purwakerto: IAIN, 2021), Hal 9.
2.4 Strategi
Berdasarkan analisis, strategi pengajaran yang cocok digunakan pada materi Pendidikan
Kewarganegaraan kelas 2 SD/MI baik kurikulum 2006 maupun 2013 seperti yang sudah
dijabarkan sebelumnya, diantaranya yaitu:8
a. Strategi Deduktif
Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai
yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-
bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat
digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep
terdefinisi.

b. Strategi Belajar Mengajar Ekspositorik


Strategi Belajar Mengajar Ekspositorik, yaitu suatu strategi belajar
mengajar yang menyiasati agar semua aspek dari komponen pembentukkan sistem
intruksional mengarah pada penyampaian isi pelajaran kepada siswa secara
langsung. Dalam strategi ini tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta,
prinsi dan konsep yang dipelajari. Semuanya telah disajikan guru secara jelas
melalui aspek-aspek dari komponen yang langsung behubungan dengan para
siswa pada waktu proses pembelajaran berlangsung.

c. Strategi Pembelajaran Beregu (Team Teaching)


Dengan pengajaran beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah
siswa. Pengajaran beregu dapat digunakan di dalam mengajar sejumlah mata
pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.

2.5 Media Metode


Ada beberapa metode-metode yang digunakam dalam pembelajaran PKN, yaitu:
a. Metode kerja kelompok
Kerja kelompok adalah suatu cara mengajar di mana siswa disalam kelas di bagi
menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah, atau

8
Intriyah, Strategi Pembelajaran PKn sebagai Sarana Pembentukan Karakter Siswa SD dalam
Mencintai Negaranyamelalui Materi Menjaga Keutuhan Negara Indonesia, Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN
(2017), Vol.2., No.1., hlm.18.
melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan oleh guru.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk memberikan motivasi pada siswa agar
bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai isi pembelajaran yang sedang diajarkan
guru agar dimengerti, bermanfaat, dan dapat diingat denngan baik
c. Metode ceramah
Metode ceramah ialah cara mengajar yang paling traisional dan telah lama dijalankan
dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya
kepada siswa secara lisan atau ceramah.

2.6 Media
Berdasarkan analisis, media pembelajaran yang cocok digunakan pada materiPendidikan
Kewarganegaraan kelas 2 SD/MI baik kurikulum 2006 maupun 2013 sepertiyang sudah
dijabarkan sebelumnya, diantaranya yaitu media Visual dan Audiovisual. 9
1. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat, tanpa mengandung unsursuara.
Media ini berupa film slide, foto, transfaransi, lukisan, gambar dan bentukmedia cetak
lainnya.
2. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang selain mengandung unsur gambar sepertimedia
visual, media ini juga mengandung unsur suara. Media ini berupa video, film,slide
suara, dsb. Media ini dianggap unggul dan lebih menarik.

9
Saodah, dkk., “Penggunaan Media dalam Pembelajaran PKN SD” Jurnal Pendidikan dan Dakwah
(2020), Vol.2,No.3, hlm. 392
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian kurikulum, dapat kami simpulkan kurikulum adalah serangkaian rencana
pembelajaran mengenai mata pelajaran , metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
di tempuh oleh siswa yang telah di sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing masing.
Dari Kurikulum tahun 1975 sampai Kurikulum 2006 (KTSP) kurikulum yang
Paling efisien adalah kurikulum 2006 (KTSP) yang berorientasi pada sistem PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) karena ditangan gurulah kurikulum
ini dapat hidup dan berkembang sebab pengembangan materi kurikulum akan baik apabila
sesuai dengan tingkat perkembangan nalar siswa, perbedaan perseorangan dan kemampuan
daya serap siswa, suasana pembelajaran yang kondusif, serta sarana dan sumber belajar yang
tersedia.Untuk Kurikulum 2013, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SD
diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain seperti B. Indonesia dan IPS yang diajarkan
secara terpadu sesuai dengan tema yang dibahas. Intinya, yang dihapuskan adalah nama
pelajarannya namun substansi pelajaran IPS tidak ada satu pun yang dihilangkan.

3.2 Saran
Perubahan kurikulum dari tahun ke tahun mengalami perkembangan namun Sebagus
apapun rancangan kurikulum tersebut jika pelaksanaannya tidak berjalan dengan semestinya
maka keberhasilan tujuan awal tidak akan dicapai. Oleh karena itu untuk menjalankan
Kurikulum 2013 dengan berhasil kita memerlukan guru yang benar-benar profesional.
Sebelum Kurikulum 2013 diaplikasi kita harus mampu mempersiapkan guru baru untuk
menjalankan kurikulum baru tersebut. Para guru diberi sosialisasi dan pelatihan mengenai
kurikulum baru yang akan mereka jalankan. Ketika pemerintah yakin bahwa gurunya sudah
siap maka kurikulum baru pun baru dapat diimplementasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Deni hadiana, Highlitht Kritis Kurikulum Prototipe

Dwi Putri Lestari, skripsi: “Analisis Keseuain isi buku teks siswa kelas III SD/MI tema pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup dengan kurikulum 2013” (Purwakerto: IAIN, 2021)

H.M. Said H. Ahmad, dkk., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas 2 (Penerbit Erlangga,2006)

Irene maria juli astuti, Tema 6 Merawat hewan dan tumbuhan, Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.

Purnomosidi, Tema 7 Kebersamaan, Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Intriyah, Strategi Pembelajaran PKn sebagai Sarana Pembentukan Karakter Siswa SD dalam Mencintai
Negaranyamelalui Materi Menjaga Keutuhan Negara Indonesia, Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN
(2017), Vol.2., No.1.

Saodah, dkk., “Penggunaan Media dalam Pembelajaran PKN SD” Jurnal Pendidikan dan Dakwah (2020),
Vol.2,No.3

Taufina, Tema 5 Pengalamanku, Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Taufina, Tema 8 Keselamatan di rumah dan diperjalanan, Jakarta∶ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2014

Anda mungkin juga menyukai