DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 ( TIGA)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penyusunan makalah demokrasi dan Pendidikan demokrasi ini dibuat dalam rangka memenuhi
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, kami berharap
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………........……………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………………………...............................1
2. Permasalah………………………………………………………………………………………………………………2
3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..............................3
BAB II PEMBAHASAN
Tinjauan teori……………………………………………………………………………………………………….….....4
Analisa dan pembahasan……………………………………………………………………………………………..5
1. Pengertian Demokrasi dan pendidikan Demokrasi…………………………………………..……...6
2. Teori dan Model Demokrasi. ………………………………………………………………………….……....7
3. Demokratisasi……………………………………………………………………………………………….…….…..8
4. Negara Demokrasi……………………………………………………………………………………….…….…...9
5. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia…………………………………………………………..…..…….10
6. Pendidikan demokrasi…………………………………………………………………….........................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………………………………………………………………..…..12
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………........13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sengaja pertanyaan ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti
dengan pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya pandangan produk
dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar negeri. Sedangkan
negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau
kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi,
kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan
kebijakan sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili
bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa.
Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja tetapi juga harus diterapkan pada
hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam
partai politik yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
3. Demokratisasi.
4. Negara demokrasi.
1.3 Tujuan
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang
berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan. Jadi secara bahasa
Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Konsep demokrasi lahir dari
yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 SM sampai abad ke-6
M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy),
artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh
seluruh rakyat atau warga Negara.
Hal ini dapat dilakukan karena yunani pada waktu itu berupa Negara kota (polis) yang
penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya, yang berpenduduk sekitar
300.000 orang. Meskipun ada keterlibatan seluruh warga, namun masih ada pembatasan,
misalnya para anak, wanita, dan budak tidak berhak berpartisipasi dalam pemerintahan.
Menurut International commission for jurist, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di
mana hak-hak untuk membuat keputusan-keputusan politik di selenggarakan oleh warga
Negara melalui wakil-wakil yang di pilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada
mereka melalui proses pemilihan yang bebas.
Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu system pemerintahan dalam mana
mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar system perwakilan yang
menjamin bahwa pemerintahan akhirnya bmempertanggungjawabkan tindakan-tindakan
kepada mayoritas. Menurut Samuel Huntington, system politik sebagai demokratis sejauh para
pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam system itu di pilih melalui pemilihan umum
yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam system itu para calon bebas bersaing untuk
memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.
Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan tertinggi di Negara
tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan pula sebagai sistem pemerintahan kedaulatan
rakyat.
A. Berikut ini empat teori demokrasi yang dalam prakteknya akan membawa makna tertentu
bagi semua negara saat ini :
Demokrasi media Populistik lebih merupakan bentuk kegiatan tertentu dari demokrasi
ketimbang sebuah model normative dari demokrasi modern. Dalam masyarakat modern politik
sepenuhnya ditentukan oleh media khususnya televisi. Demokrasi media merupakan
suatufenomena dimana media masa khususnya televisi tidak hanya mempengaruhi masyarakat
yang kesadaran politik dan opini masyarakat, tapi juga perilaku para politisi dan lembaga politik.
Dalam demokrasi media massa masih terdapat partai-partai, asosiasi-asosiasi dan masyarakat
bebas, tetapi fungsi dan peran mereka mengalami perubahan yang besar. Dalam demokrasi
media pembentukan kehendak rakyat secara demokrasi dan pelaksanaanya dalam system
politik tidak lagi memainkan peran sentral.
Filsafat politik yang mendasari demokrasi pada prinsipnya bersifat Universal dan dapat
diterapkan pada semua masyarakat dewasa ini. Sebaliknya model-model yang berkembang
diberbagai masyarakat dalam berbagai era sangat bervariasi. Model-model tersebut dapat
dibagi menurut dua perspektif yang berbeda.
2.3 Demokratisasi
Sebelum kita berbicara mengenai negara demokrasi, kita harus mengenal terlebih
dahulu istilah demokratisasi, yaitu suatu penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip
demokrasi pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan
politik yang bercirikan demokrasi. Demokratisasi melalui beberapa tahap:
Negara demokrasi adalah suatu negara yang menganut sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik yang
menyangkut infrastruktur politik maupun suprastruktur politik berbeda satu dengan yang lain.
Dilihat dari paham yang dianut demokrasi dapat dibedakan menjadi:
3) Demokrasi Pancasila
Pada hakikatnya Demokrasi adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan adalah kekuasaan yang tertinggi ada di
tangan rakyat. Hikmat kebijaksanaan adalah penggunaan akal pikiran atau rasio yang sehat
dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat, dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur, bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik sesuai
dengan hati nurani yang luhur. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian
Indonesia dalam merumuskan dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga mencapai mufakat.
Perwakilan adalah prosedur peran serta rakyat dalam pemerintahan yang dilakukan
melalui badan perwakilan. Dari uraian di atas demokrasi Pancasila dapat diartikan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan
diliputi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beadab, Persatuan
Indonesiaserta untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi yang bersumberkan pada kepribadian dan filsafat bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Ciri negara demokrasi adalah adanya kebebasan bagi warganya
untuk mengurus diri sendiri. Salah satu wujudnya adalah dengan adanya otonomi daerah.
Dengan otonomi ini, pemerintah daerah diberikan kebebasan oleh pemerintah pusat utuk
mengurus diri sendiri. Ciri-ciri Negara Demokrasi menurut Bingham Power Jr, yaitu :
1. Legitimasi pemerintah
2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara paling tidak terdapat 2 partai politik
3. Setiap warga negara sudah memenuhi syarat berhak dalam pemilu
4. Setiap warga negara dalam pemilu dijamin kerahasiaannya
5. Masyarakat dijamin kebebasannya
Menurut persepsi liberal klasik, ekonomi adalah wilayah di luar kewenangan negara.
Meskipun negara harus menciptakan jaminan dan syarat-syarat bagi berjalannya ekonomi
tersebut, tetapi Negara tidak bertanggung jawab secara langsung dan tidak memiliki
kewenangan sah untuk melakukan intervensi atau kontrolterhadap ekonomi. Teori ini tidak
dapat dipertahankan dari sudut pandang model demokrasi yang berdasarkan kedaulatan
hukum. Oleh karena itu, negara demokrasi yang mengakui kedaulatan hukum memiliki
komitmen dan diberi wewenang untuk melakukan intervensi dalam ekonomi dengan maksud
untuk melindungi dan membentuk kondisi-kondisi ekonomi rakyat dan implikasinya.
Negara juga berkewajiban untuk menjamin stabilitas nilai tukar mata uang dan kondisi
kerja yang manusiawi. Selain itu Negara juga harus mencegah penyalahgunaan kekuasan
ekonomi terhadap pekerja perusahaan-perusahaan bisnis terhadap politik serta kekuatan-
kekuatan lainnya. Kalau pasar dibiarkan berjalan menurut kekuatannya sendiri, maka
perekonomian akan mengalami siklus kegairahan atau pertumbuhan ekonomi, depresi dan
krisis. Dengan demikian akan muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan
tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Selain itu negara juga mengalami kesulitan
dalam hal pemungutan pajak.
2.Kemerosotan Demokrasi
Demokrasi yang sedang merosot memang ditandai dengan adanya basis demokrasi yang
penting dengan diperkenalkannya hak suara yang sama untuk semua orangdalam pemilihan
umum. Tetapi dalam berbagai aspek penting lainnya bentuk demokrasi tersebut tidak
memenuhi norma-norma demokrasi. Kalaupun norma-norma dipenuhi tingkatannya sangat
tidak memadai. Demokrasi yang mengalami kemerosotan memerlukan perhatian khusus. Ada
dua hal yang perku dilakukan. Melanjutkan demokratisasi yang sudah dimulaidengan tujuan
yang jelas dan terarah dan mencegah kemerosotan yang lebih parah.
3. Musuh-musuh Demokrasi
Sistem politik negara demokrasi memiliki beberapa cirri yang tidak disukai
penentangnya. Ciri - ciri tersebut mencakup pembatasan kekuasaan politik baik oleh waktu
maupun tindakan politik tertentu. Diseluruh dunia musuh demokrasi adalah pihak yang takut
bahwa pengakuan terhadap aturan-aturan demokrasi akan menghambat pencapaian
kepentinagan politik dan sosial mereka. Mereka juga khawatir system yang demokrasi akan
menimbulkan berbagai kerugian terhadap kepentingan mereka.
4.Pandangan kedepan
Demokrasi tidak bisa bertahan dalam jangkan panjang tanpa adanya jumlah pendukung
demokrasi yang memadai. Pendukung-pedukung tersebut benar-benar mengenal lembaga
lembaga dan pilihan-pilihan demokrasi. Mereka mendukung demokrasi dengan sepenuh hati
berdasarkan keyakinannya tentang prinsip tersebut.
Mereka bahkan memberikan nafas hidup bagi demokrasi melalui keterlibatannya
secara nyata dalam demokrasi. Demokrasi juga ditopang oleh kemampuannya untuk senantiasa
menyelesaikan masalah masalah yang dihadapin oleh masyarakat secara menyakinkan dan
efektif. Dengan demikian demokrasi memerlukan perhatian terus menerus dari para democrat
bahkan di negara-negara yang sudah memiliki lembaga-lembaga yang dapat diandalkan.
Demokrasi menjadi kuat karena tahan uji dan dapat mengelola konflik kepentingan dan nilai
yang bisa menhancurkankediktatoran. Demokrasi menjadi rentan karena tidak dapat bertahan
kalau orang tidak menaruh kepercayaan terhadap demokrasi. Selain itu demokrasi tersebut
juga diterima demi kepentingan seluruh warga Negara dengan menggunakan instrument
kekuasaan yang sah. Dalam dunia zaman ini tugas demokrasi untuk masa depan terletak dalam
perluasannya menjangkau arena global.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang merupakan system demokrasi dalam
system pemerintahannya. Indonesia merupakan salah satu Negara demokrasi yang dalam
pemerintahan telah ditentukan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia menggunakan demokrasi
pancasila. Mengenai mekanisme atau pelaksanaan demokrasi pancasila sudah diatur dalam
UUD 1945, baik yang bertalian dengan pelaksanaan demokrasi pancasila pada lembaga
lembaga konstitusional ditingkat pusat maupun yang bertalian dengan pelaksanaan demokrasi
pancasila pada lembaga-lembaga konstitusional ditingkat daerah.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada lembaga-lembaga pusat menurut UUD 1945, harus
mengikuti prinsip-prinsip yang termuat dalam UUD 1945. Beberapa prinsip mekanisme
demokrasi Pancasila :
Demokrasi dewasa ini ternyata memerlukan syarat hidup yaitu warga Negara yang
memeliki dan menegakan nilai-nilai demokrasi. Tersedianya demokrasi ini membutuhkan waktu
yang lama, berat dan sulit. Oleh karena itu, secara substantif berdimensi jangka panjang, guna
mewujudkan masyarkat demokratis, pendidikan demokratis mutlak diperlukan. Karena pada
hakikatnya pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima
dan dijalankan oleh oleh warga Negara.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “kedaulatan berada ditangan rakyat
dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”. Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi
dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR. Selanjutnya Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi
“Indonesiaadalah merupakan negara hukum”. Lembaga-lembaga negara berdasarkan
perubahan UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi.
Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak melakukan amandemen pembukaan
UUD 1945, maka demokrasi yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.
3.2 Saran
Dari pengalaman sejarah kita harus banyak belajar dari keberhasilan kehidupan
demokrasi negara lain, antara lain dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik, tanggung
jawab sebagai bangsa dan kesadaran untuk mematuhi aturan main dalam kehidupan
demokrasi. Masalah praktik politik yang mengarah kepada tindakan anarkis, money politic, dan
kurang betanggung jawab harus kita hindarkan. Kita harus terbiasa untuk mengakui
keberhasilan orang lain dan kita siap belajar dari kegagalan untuk meraih sukses dimasa depan.
Kita yang sebagai penerus bangsa harus bisa menjaga dan memelihara Negara kita agar tetap
selalu ada dikanca dunia.. amien.
DAFTAR PUSTAKA