DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kuasa-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“Syarat Karbohidrat yang Baik”.
Tulisan ini belum sempurna untuk itu kritik dan saran sangat
membangun kearah penyempurnaan Makalah ini, saya terima dengan
senang hati. saya sadar bahwa segala bantuan yang diterima tidak dapat
saya balas, oleh karena itu dengan rendah hati saya serahkan semuanya
kepada Yang Maha Kuasa. Semoga segala budi baik mereka mendapat
rahmat yang melimpah.
Penulis,
Putri Regina A
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
I.1 Latar Belakang................................................................................... 4
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
I.3 Tujuan............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6
II .1 Pengertian Karbohidrat .................................................................... 6
II.2 Jenis-jenis Karbohidrat ..................................................................... 6
II.2.1 Karbohidrat Sederhana .............................................................. 6
II.2.2 Karbohidrat Kompleks ................................................................ 8
II.3 Fungsi Karbohidrat ........................................................................... 9
II.3 Sumber Karbohidrat........................................................................ 10
II.4 Kebutuhan Karbohidrat ................................................................... 10
II.5 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat .............................. 11
II.5.1 Penyakit akibat kekurangan karbohidrat ................................... 11
II.5.2 Penyakit akibat kelebihan karbohidrat ...................................... 13
II.6 Cara memilih karbohidrat dengan benar ......................................... 17
BAB III PENUTUP .................................................................................... 19
III.1 Kesimpulan ................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
II .1 Pengertian Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya
unsur Hidrogen dan Oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada
otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di
dalam susu. Pada tumbuhtumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil
reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-
tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan
sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.
a. Monosakarida
Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa, dinamakan juga sebagai gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit yaitu dlama sayur, buah, sirup jagung, sari pohon
dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil
akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumber energi.
Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan gula paling
manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa
dalam buah, nektar bunga dan juga di dalam sayur.
Galaktosa, terdapat di dalam tubuhsebagai hasil pencernaan laktosa.
b. Disakarida
Ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri
atas 99 % sukrosa dibuat dai kedua macam bahan makanan tersebut
melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah dibuat dari
kelapa, tebu atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah, sayuran dan madu. Bila
dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa
dan fruktosa.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk
pada setiap pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa
pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Banyak orang, terutama yang
berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan tehadap
susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam
dinding usu dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan
tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis
mikroorganisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung,
kejang perut dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak
terjadi pada orangtua.
c. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh
monosakarida. Sebetulnya disakarida termasuk dalam oligosakarida,
tetapi karena peranannya dalam ilmu gizi sangat penting maka dibahas
secara terpisah.
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan masalah kesehatan yang disebabkan karena
rendahnya dula darah dalam darah, yaitu dibawah 70 mg/dL. Penyakit ini
dapat terjadi oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja ataupun orang
tua. Selain akibat kekurangan nutrisi karbohidrat, hipoglikemia juga
disebabkan karena gagal ginjal, penggunaan suntikan insulin yang
berlebihan, infeksi dan lainnya. Gejala awal dari penyakit ini adalah kulit
basah, cepat marah, sering berkeringat, detak jantung cepat dan juga
sering lapar.
2. Kwasiorkor
Kwasiorkor merupakan penyakit yang masuk ke dalam kategori
penyakit kekurangan kalori dan protein (KKP/PEM). Ciri-ciri seseorang
yang mengalami penyakit ini adalah rambut rontok, badan lemas, kulit
keriput, kurus, raut muka seperti orang tua meskipun umur masih muda
dan wajah tampak sembab dan bulat. Sedangkan gejala awal dari
penyakit ini adalah berat badan yang semakin menurun, anemia,
pembengkakan, infeksi diaere, perut besar dan lainnya.
3. Maramus
Akibat kekurangan karbohidrat selanjutnya adalah mengalami
maramus. Maramus merupakan gangguan kesehatan yang pada
umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Penyebab dari maramus sendiri antara lain lahir premature, kekurangan
vitamin, penyakit bawaan, kelaparan kronis dan masih banyak lagi. Untuk
mencegah penyakit ini, hal yang harus dilakukan adalah mengonsumsi
makanan bergizi, melakukan diet seimbang dan mengonsumsi air bersih.
Ciri-ciri penyakit marasmus : Selalu merasa kelaparan, Anak sering
menangis, Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang
terkena penyakit busung lapar, Kulit menjadi keriput, Pernapasan
terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil,
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian
apabila tidak ditangani secara serius Penyakit marasmus dapat
mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan psikologisnya.
4. Maramus-kwasiorkor
Penyakit ini merupakan campuran dari penyakit maramus dan
kwasiorkor yang ditandai dengan adanya wasting dan edema pitting
bilateral. Penyakit ini dapat dimasukkan ke dalam kategori penyakit yang
sangat kekurangan nutrisi. Penyebab dari penyakit ini adalah karena
kurangnya asupan karbohidrat dan protein, gangguan hati dan gangguan
penyerapan protein. Seseorang yang mengalami penyakit ini biasanya
memiliki ciri-ciri seperti menurunnya kadar protein dalam darah, otot
melemah, apatis, kulit kering dan kusam serta edema.
5. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena
defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang
tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang
tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya
kekruangan makan secara menyeluruh. Bahan makanan pokok beras di
Indonesia memberikan andil 70-80% dari total seharihari kebutuhan kalori.
Kekurangan karbohidrat meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya
kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein. Penyakit KKP
memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-
4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-
olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua,
kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang
terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon
terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak
subkutan di antara lipatan kulitnya. Pada anak yang kekurangan protein
(kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus
dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap
seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa
sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat
diagnosa, kwashiorkor. Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat
gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol pada
bagian Uonar penderita.
II.5.2 Penyakit akibat kelebihan karbohidrat
1. Diabates Tipe 2
Ketika mengkonsumsi kaRbohidrat dalam jumlah yang berlebihan
maka kandungan glukosa yang didapatkan untuk tubuh juga semakin
tinggi. Glukosa adalah zat gula yang digunakan oleh tubuh dan otak
untuk bisa terus bekerja. Glukosa yang dihasilkan dalam proses ini juga
akan keluar dari saluran pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah.
Ketika ada banyak kadar gula dalam darah maka pankreas
membutuhkan hormon yang lebih banyak untuk menghasilkan insulin.
Kemudian jika kondisi terus berlanjut maka bisa menyebabkan kadar
gula dalam darah yang terlalu tinggi atau lebih sering disebut dengan
diabetes tipe 2.
Hal-hal yang mesti diwaspadai dari diabetes yakni: Bahaya diabetes,
Diabetes basah, Diabetes kering
2. Penumpukan Karies Gigi
Karies gigi adalah sebuah masalah yang terjadi karena jaringan keras
gigi mengalami kerusakan. Akibat kelebihan karbohidrat dalam saluran
makan atas meninggalkan zat asam yang terlalu lama tinggal di dalam
gigi. Akibatnya maka lapisan enamel gigi akan hancur secara perlahan.
Bakteri yang ada dalam mulut akan semakin suka karena ada banyak
asam yang dihasilkan oleh zat yang tertinggal pada gigi. Untuk mengatasi
hal ini maka bisa sering menggosok gigi dan perawatan rutin ke dokter
gigi.
3. Penyakit Jantung
Kandungan triglisrida pada orang yang sering mengkonsumsi
karbohidrat ternyata jumlahnya sangat tinggi. Trigliserida adalah salah
satu jenis lemak yang tidak sehat untuk tubuh dan mengalir dalam darah.
Konsumsi karbohidrat bisa menyebabkan tingginya tingkat kolesterol
dalam tubuh sehingga juga bisa meningkatkan berbagai jenis penyakit
jantung seperti pengerasan arteri,stroke, gejala penyakit jantung koroner
dan jenis penyakit lain yang menyerang organ jantung.
4. Produksi Lemak Berlebihan
Mungkin anda belum pernah menduga bahwa konsumsi karbohidrat
juga bisa menyebabkan perputaran lemak dalam tubuh menjadi lebih
berat. Insulin yang dihasilkan oleh pankreas akan diolah dari hati ke
semua organ tubuh yang membutuhkan lemak. Setiap organ akan
menggunakan cadangan lemak sesuai dengan fungsi dan aktivitas tubuh.
Untuk itu konsumsi karbohidrat berlebihan juga bisa menyebabkan
perputaran lemak di berbagai pos organ yang mungkin belum digunakan
secara maksimal.
5. Sindrom Metabolisme
Sindrom metabolisme terjadi akibat kelebihan karbohidrat yang
dikonsumsi. Kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa
menyebabkan resistensi terhadap insulin. Hal ini menjadi lebih parah
karena biasanya resistensi insulin akan diiringi dengan masalah asam urat
yang terlalu tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah pada sistem
pembekuan darah. Sindrom metabolisme dapat menyebabkan penyakit
yang sangat serius seperti serangan jantung.
6. Obesitas
Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat
juga bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kondisi ini biasanya
terjadi karena orang yang makan banyak sumber karbohidrat sama sekali
tidak pernah melakukan latihan atau olahraga. Karbohidrat menyebabkan
perut menjadi lebih mudah lapar karena sifat kenyang yang sangat
pendek. Hal ini akan menjadi kebiasaan karena ada bahaya tidur setelah
makan. Jadi hindari konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan
dan kurang olahraga.
7. Resiko Kanker
Buah dan sayuran adalah pelindung tubuh dari kanker atau pemicu
kanker, sedangkan makanan yang mengandung sumber karbohidrat
cenderung bisa menyebabkan kanker usus. Ketika karbohidrat dikonsumsi
dengan lemak dan protein maka resiko akan menjadi lebih tinggi. Kanker
usus menjadi resiko yang lebih tinggi karena penumpukan karbohidrat
yang sulit diolah oleh usus manusia. Penyebab lain adalah karbohidrat
bisa menjadi pemicu zat karsinogen atau sumber lemak.
8. Sembelit
Kandungan karbohidrat yang banyak adalah zat polisakarida non pati
yang bisa menyebabkan sifat tinja menjadi lebih keras. Karena itu jika
konsumsi karbohidrat secara berlebihan maka menyebabkan usus bekerja
terlalu keras sementara tidak ada serat yang ditemukan untuk
mempercepat gerak sari-sari makanan. Karena hal ini maka kandungan
air dalam tinja sangat sedikit dan bisa menyebabkan sembelit. Sembelit ini
sering terjadi karena : a. Akibat kurang serat b. Akibat menahan perut
keseringan Penyakit ginjal.
9. Komplikasi Metabolisme
Akibat kelebihan karbohidrat yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan
berbagaipenyebab penyakit karena sistem metabolisme yang bermasalah.
Beberapa kondisi yang paling sering terjadi pada anak-anak dan bayi.
Berbagai kelainan ini adalah seperti tubuh yang tidak toleransi terhadap
fuktosa, tubuh kekurangan sukrosa, galaktosemia, dan berbagai penyakit
yang berhubungan dengan kadar glikogen dalam tubuh.
10. Tekanan Darah Tinggi
Penyakit tekanan darah tinggi juga bisa terjadi ketika konsumsi
karbohidrat telah menyerang kerusakan metabolisme tubuh. Orang yang
sudah mengalami gangguan diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi
terkena penyakit jantung, hipertensi dan penyakit lain karena tubuh tidak
mampu memproduksi insulin.
11. Kandungan Trigliserida yang Lebih Tinggi
Mengkonsumsi karbohidrat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
kandungan trigliserida yang terlalu tinggi dalam tubuh. Kandungan
trigliserida untuk kondisi normal adalah sekitar dibawah 150 mg/dL. Jika
kondisi kandungan trigliserida menjadi lebih tinggi maka akan
mempengaruhi kesehatan jantung dan resiko penyakit jantung.
12. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium
tertumpuk dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai
jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit,
sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan
pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut
angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan
kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai
aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung
Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan
darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir
ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario
terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat
terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan
serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal
(serangan jantung tiba-tiba). Beberapa penyebab umum penyakit jantung
diantaranya : merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes,
keturunan, penyakit arteri, danobesitas. Gaya hidup yang dapat
menyebabkan penyakit jantung antara lain : kurang berolahraga,
kebiasaan makan lemak tinggi, stres Gejala penyakit jantung biasanya
terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena meningkatnya permintaan
nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner yang
diblokir.
Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina), sesak
napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri
dada (angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit
jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung
berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda, dan
tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang.
Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya
hidup, olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi
individu dan kebutuhan pasien.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian
Rakyat. Jakarta.
Healthline. 2016. Good Carbs, Bad Carbs: How to Make The Right
Choices. dari: https://www.healthline.com/nutrition/good-carbs-bad-
carbs.
Mayo Clinic. 2017. Carbohydrates: How Carbs Fit Into a Healthy Diet.
dari: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy
eating/in-depth/carbohydrates/art-20045705?pg=1