Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SYARAT KARBOHIDRAT YANG BAIK

Dosen pengampu : Reski Ihsan Humang, S.Si., Apt., M.Kes

DISUSUN OLEH :

Nama : Giswa Nur Arifah


NIM : M.21.02.015

PROGRAM STUDi KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO

TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kuasa-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“Syarat Karbohidrat yang Baik”.

Penulis berusaha sebaik mungkin untuk dapat menyelesaikan


makalah ini secara sistematis, dan mengacu pada sumber yang ada,
dengan tujuan agar memudahkan mahasiswa dalam memahami isi materi
yang dijelaskan.

Penyususnan makalah ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada teman–teman mahasiswa yang telah ikut
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Tulisan ini belum sempurna untuk itu kritik dan saran sangat
membangun kearah penyempurnaan Makalah ini, saya terima dengan
senang hati. saya sadar bahwa segala bantuan yang diterima tidak dapat
saya balas, oleh karena itu dengan rendah hati saya serahkan semuanya
kepada Yang Maha Kuasa. Semoga segala budi baik mereka mendapat
rahmat yang melimpah.

Penulis,

Putri Regina A

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
I.1 Latar Belakang................................................................................... 4
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
I.3 Tujuan............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6
II .1 Pengertian Karbohidrat .................................................................... 6
II.2 Jenis-jenis Karbohidrat ..................................................................... 6
II.2.1 Karbohidrat Sederhana .............................................................. 6
II.2.2 Karbohidrat Kompleks ................................................................ 8
II.3 Fungsi Karbohidrat ........................................................................... 9
II.3 Sumber Karbohidrat........................................................................ 10
II.4 Kebutuhan Karbohidrat ................................................................... 10
II.5 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat .............................. 11
II.5.1 Penyakit akibat kekurangan karbohidrat ................................... 11
II.5.2 Penyakit akibat kelebihan karbohidrat ...................................... 13
II.6 Cara memilih karbohidrat dengan benar ......................................... 17
BAB III PENUTUP .................................................................................... 19
III.1 Kesimpulan ................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh
manusia yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua
karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua
golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida yang merupakan
molekul dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua
monosa yang dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai
pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat
kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan
monosakarida dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga
mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu
pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur
metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses.

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penyusunan makalah :


1. Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
2. Apa saja klasisifikasi dari karbohidrat?
3. Apa saja sumber-sumber karbohidrat beserta kandungannya?
4. Apa manfaat mengonsumsi karbohidrat?
5. Apa akibat yang ditimbulkan apabila kelebihan atau kekurangan
mengonsumsi karbohidrat?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini untuk mengetahui
Pengertian karbohidrat, Sumber-sumber dan kandungan karbohidrat
yang terkandung dalam bahan pangan, Manfaat mengonsumsi
karbohidrat, Akibat apabila kelebihan atau kekurangan mengonsumsi
karbohidrat.
BAB II

PEMBAHASAN

II .1 Pengertian Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya
unsur Hidrogen dan Oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada
otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di
dalam susu. Pada tumbuhtumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil
reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-
tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan
sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.

II.2 Jenis-jenis Karbohidrat


II.2.1 Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana terdiri atas:

a. Monosakarida
Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
 Glukosa, dinamakan juga sebagai gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit yaitu dlama sayur, buah, sirup jagung, sari pohon
dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil
akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumber energi.
 Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan gula paling
manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa
dalam buah, nektar bunga dan juga di dalam sayur.
 Galaktosa, terdapat di dalam tubuhsebagai hasil pencernaan laktosa.

b. Disakarida
Ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltosa dan
laktosa.

 Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri
atas 99 % sukrosa dibuat dai kedua macam bahan makanan tersebut
melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah dibuat dari
kelapa, tebu atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah, sayuran dan madu. Bila
dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa
dan fruktosa.
 Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk
pada setiap pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa
pecah menjadi dua unit glukosa.
 Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Banyak orang, terutama yang
berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan tehadap
susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam
dinding usu dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan
tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis
mikroorganisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung,
kejang perut dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak
terjadi pada orangtua.
c. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh
monosakarida. Sebetulnya disakarida termasuk dalam oligosakarida,
tetapi karena peranannya dalam ilmu gizi sangat penting maka dibahas
secara terpisah.

II.2.2 Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat kompleks terdiri atas:


a. Polisakarida : Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi
adalah pati, dekstrin, glikogen dan polisakarida nonpati. Pati,
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Pati terutama terdapat dalam padi-padian,
biji-bijian dan umbi-umbian. Beras, jagung dan gandum
mengandung 70-80 % pati, kacang-kacang kering sepeti kacang
kedelai, kacang merah dan kacang hijau mengandung 30-60% pati,
sedangkan ubi, talas, kentang dan singkong mengandung 20-30%
pati. Proses pemasakan pati disamping menyebabkan
pembentukan gel juga akan melunakkan dan memcah sel,
sehingga memudahkan pencernaannya. Dalam proses pencernaan
semua bentuk pati dihidrolisis menjadi glukosa. Pada tahap
petengahan akan dihasilkan dekstin dan maltosa. Dekstrin,
merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Glikogen, dinamakan juga pati hewan
karena merupakan bentuk simpanan karbohidat di dalam tubuh
manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot.
Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan di dalam otot dan
selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan
untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen
dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
keperluan semua sel tubuh.
b. Polisakarida nonpati/ Serat. Serat mendapat perhatian kaena
peranannya dalam mencegah bebagai penyakit.

II.3 Fungsi Karbohidrat


Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah
a. Sumber energi
Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Karbohidrat di
dalam tubuh sebagian berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa
untuk keperluan energi segera, dan sebagian lagi disimpan sebagai
glikogen dalam hati dan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak
untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan
lemak. Sistem saraf sentral dan otak sama sekali tergantung pada
glukosa untuk keperluan energinya.
b. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang
sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
c. Penghemat protein
Protein akan digunakan sebagai sumber energi, jika kebutuhan
karbohidrat tidak terpenuhi, dan akhirnya fungsi protein sebagai zat
pembangun akan terkalahkan. d. Pengatur metabolisme lemak.
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna.
d. Membantu pengeluaran feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dan serat
makanan mengatur peristaltik usus, sedangkan hemiselulosa dan
pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga
memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan. Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-
penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus
dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol.
II.3 Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbiumbian,
kacang-kacang kering, gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun,
mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat
yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras,
jagung, ubi, singkong, talas dan sagu (Siregar, 2014).

II.4 Kebutuhan Karbohidrat


Kebutuhan tingkat kecukupan karbohidrat menurut jenis kelamin
dan umur menurut AKG (angka kecukupan gizi) adalah sebagai berikut:
1. Laki-laki
 30-49 tahun: 415 gr/hari
 50-64 tahun: 340 gr/hari
 65-80 tahun: 275 gr/hari
 >80 tahun: 235 gr/hari
2. Perempuan
 30-49 tahun: 340 gr/hari
 50-64 tahun: 280 gr/hari
 65-80 tahun: 230 gr/hari
 >80 tahun: 200 gr/hari
Sumber: (Menteri kesehatan, 2019)
Menurut WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) tingkat
kecukupan serat diaktegorikan kurang jika 110% AKG (WNPG, 2004).
II.5 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat
II.5.1 Penyakit akibat kekurangan karbohidrat

1. Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan masalah kesehatan yang disebabkan karena
rendahnya dula darah dalam darah, yaitu dibawah 70 mg/dL. Penyakit ini
dapat terjadi oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja ataupun orang
tua. Selain akibat kekurangan nutrisi karbohidrat, hipoglikemia juga
disebabkan karena gagal ginjal, penggunaan suntikan insulin yang
berlebihan, infeksi dan lainnya. Gejala awal dari penyakit ini adalah kulit
basah, cepat marah, sering berkeringat, detak jantung cepat dan juga
sering lapar.
2. Kwasiorkor
Kwasiorkor merupakan penyakit yang masuk ke dalam kategori
penyakit kekurangan kalori dan protein (KKP/PEM). Ciri-ciri seseorang
yang mengalami penyakit ini adalah rambut rontok, badan lemas, kulit
keriput, kurus, raut muka seperti orang tua meskipun umur masih muda
dan wajah tampak sembab dan bulat. Sedangkan gejala awal dari
penyakit ini adalah berat badan yang semakin menurun, anemia,
pembengkakan, infeksi diaere, perut besar dan lainnya.
3. Maramus
Akibat kekurangan karbohidrat selanjutnya adalah mengalami
maramus. Maramus merupakan gangguan kesehatan yang pada
umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Penyebab dari maramus sendiri antara lain lahir premature, kekurangan
vitamin, penyakit bawaan, kelaparan kronis dan masih banyak lagi. Untuk
mencegah penyakit ini, hal yang harus dilakukan adalah mengonsumsi
makanan bergizi, melakukan diet seimbang dan mengonsumsi air bersih.
Ciri-ciri penyakit marasmus : Selalu merasa kelaparan, Anak sering
menangis, Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang
terkena penyakit busung lapar, Kulit menjadi keriput, Pernapasan
terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil,
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian
apabila tidak ditangani secara serius Penyakit marasmus dapat
mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan psikologisnya.
4. Maramus-kwasiorkor
Penyakit ini merupakan campuran dari penyakit maramus dan
kwasiorkor yang ditandai dengan adanya wasting dan edema pitting
bilateral. Penyakit ini dapat dimasukkan ke dalam kategori penyakit yang
sangat kekurangan nutrisi. Penyebab dari penyakit ini adalah karena
kurangnya asupan karbohidrat dan protein, gangguan hati dan gangguan
penyerapan protein. Seseorang yang mengalami penyakit ini biasanya
memiliki ciri-ciri seperti menurunnya kadar protein dalam darah, otot
melemah, apatis, kulit kering dan kusam serta edema.
5. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena
defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang
tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang
tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya
kekruangan makan secara menyeluruh. Bahan makanan pokok beras di
Indonesia memberikan andil 70-80% dari total seharihari kebutuhan kalori.
Kekurangan karbohidrat meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya
kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein. Penyakit KKP
memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-
4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-
olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua,
kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang
terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon
terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak
subkutan di antara lipatan kulitnya. Pada anak yang kekurangan protein
(kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus
dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap
seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa
sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat
diagnosa, kwashiorkor. Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat
gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol pada
bagian Uonar penderita.
II.5.2 Penyakit akibat kelebihan karbohidrat

1. Diabates Tipe 2
Ketika mengkonsumsi kaRbohidrat dalam jumlah yang berlebihan
maka kandungan glukosa yang didapatkan untuk tubuh juga semakin
tinggi. Glukosa adalah zat gula yang digunakan oleh tubuh dan otak
untuk bisa terus bekerja. Glukosa yang dihasilkan dalam proses ini juga
akan keluar dari saluran pencernaan dan masuk ke dalam aliran darah.
Ketika ada banyak kadar gula dalam darah maka pankreas
membutuhkan hormon yang lebih banyak untuk menghasilkan insulin.
Kemudian jika kondisi terus berlanjut maka bisa menyebabkan kadar
gula dalam darah yang terlalu tinggi atau lebih sering disebut dengan
diabetes tipe 2.
Hal-hal yang mesti diwaspadai dari diabetes yakni: Bahaya diabetes,
Diabetes basah, Diabetes kering
2. Penumpukan Karies Gigi
Karies gigi adalah sebuah masalah yang terjadi karena jaringan keras
gigi mengalami kerusakan. Akibat kelebihan karbohidrat dalam saluran
makan atas meninggalkan zat asam yang terlalu lama tinggal di dalam
gigi. Akibatnya maka lapisan enamel gigi akan hancur secara perlahan.
Bakteri yang ada dalam mulut akan semakin suka karena ada banyak
asam yang dihasilkan oleh zat yang tertinggal pada gigi. Untuk mengatasi
hal ini maka bisa sering menggosok gigi dan perawatan rutin ke dokter
gigi.
3. Penyakit Jantung
Kandungan triglisrida pada orang yang sering mengkonsumsi
karbohidrat ternyata jumlahnya sangat tinggi. Trigliserida adalah salah
satu jenis lemak yang tidak sehat untuk tubuh dan mengalir dalam darah.
Konsumsi karbohidrat bisa menyebabkan tingginya tingkat kolesterol
dalam tubuh sehingga juga bisa meningkatkan berbagai jenis penyakit
jantung seperti pengerasan arteri,stroke, gejala penyakit jantung koroner
dan jenis penyakit lain yang menyerang organ jantung.
4. Produksi Lemak Berlebihan
Mungkin anda belum pernah menduga bahwa konsumsi karbohidrat
juga bisa menyebabkan perputaran lemak dalam tubuh menjadi lebih
berat. Insulin yang dihasilkan oleh pankreas akan diolah dari hati ke
semua organ tubuh yang membutuhkan lemak. Setiap organ akan
menggunakan cadangan lemak sesuai dengan fungsi dan aktivitas tubuh.
Untuk itu konsumsi karbohidrat berlebihan juga bisa menyebabkan
perputaran lemak di berbagai pos organ yang mungkin belum digunakan
secara maksimal.
5. Sindrom Metabolisme
Sindrom metabolisme terjadi akibat kelebihan karbohidrat yang
dikonsumsi. Kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa
menyebabkan resistensi terhadap insulin. Hal ini menjadi lebih parah
karena biasanya resistensi insulin akan diiringi dengan masalah asam urat
yang terlalu tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah pada sistem
pembekuan darah. Sindrom metabolisme dapat menyebabkan penyakit
yang sangat serius seperti serangan jantung.
6. Obesitas
Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat
juga bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kondisi ini biasanya
terjadi karena orang yang makan banyak sumber karbohidrat sama sekali
tidak pernah melakukan latihan atau olahraga. Karbohidrat menyebabkan
perut menjadi lebih mudah lapar karena sifat kenyang yang sangat
pendek. Hal ini akan menjadi kebiasaan karena ada bahaya tidur setelah
makan. Jadi hindari konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan
dan kurang olahraga.
7. Resiko Kanker
Buah dan sayuran adalah pelindung tubuh dari kanker atau pemicu
kanker, sedangkan makanan yang mengandung sumber karbohidrat
cenderung bisa menyebabkan kanker usus. Ketika karbohidrat dikonsumsi
dengan lemak dan protein maka resiko akan menjadi lebih tinggi. Kanker
usus menjadi resiko yang lebih tinggi karena penumpukan karbohidrat
yang sulit diolah oleh usus manusia. Penyebab lain adalah karbohidrat
bisa menjadi pemicu zat karsinogen atau sumber lemak.
8. Sembelit
Kandungan karbohidrat yang banyak adalah zat polisakarida non pati
yang bisa menyebabkan sifat tinja menjadi lebih keras. Karena itu jika
konsumsi karbohidrat secara berlebihan maka menyebabkan usus bekerja
terlalu keras sementara tidak ada serat yang ditemukan untuk
mempercepat gerak sari-sari makanan. Karena hal ini maka kandungan
air dalam tinja sangat sedikit dan bisa menyebabkan sembelit. Sembelit ini
sering terjadi karena : a. Akibat kurang serat b. Akibat menahan perut
keseringan Penyakit ginjal.
9. Komplikasi Metabolisme
Akibat kelebihan karbohidrat yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan
berbagaipenyebab penyakit karena sistem metabolisme yang bermasalah.
Beberapa kondisi yang paling sering terjadi pada anak-anak dan bayi.
Berbagai kelainan ini adalah seperti tubuh yang tidak toleransi terhadap
fuktosa, tubuh kekurangan sukrosa, galaktosemia, dan berbagai penyakit
yang berhubungan dengan kadar glikogen dalam tubuh.
10. Tekanan Darah Tinggi
Penyakit tekanan darah tinggi juga bisa terjadi ketika konsumsi
karbohidrat telah menyerang kerusakan metabolisme tubuh. Orang yang
sudah mengalami gangguan diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi
terkena penyakit jantung, hipertensi dan penyakit lain karena tubuh tidak
mampu memproduksi insulin.
11. Kandungan Trigliserida yang Lebih Tinggi
Mengkonsumsi karbohidrat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
kandungan trigliserida yang terlalu tinggi dalam tubuh. Kandungan
trigliserida untuk kondisi normal adalah sekitar dibawah 150 mg/dL. Jika
kondisi kandungan trigliserida menjadi lebih tinggi maka akan
mempengaruhi kesehatan jantung dan resiko penyakit jantung.
12. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium
tertumpuk dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai
jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit,
sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan
pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut
angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan
kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai
aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung
Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan
darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir
ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario
terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat
terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan
serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal
(serangan jantung tiba-tiba). Beberapa penyebab umum penyakit jantung
diantaranya : merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes,
keturunan, penyakit arteri, danobesitas. Gaya hidup yang dapat
menyebabkan penyakit jantung antara lain : kurang berolahraga,
kebiasaan makan lemak tinggi, stres Gejala penyakit jantung biasanya
terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena meningkatnya permintaan
nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner yang
diblokir.
Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina), sesak
napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri
dada (angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit
jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung
berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda, dan
tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang.
Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya
hidup, olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi
individu dan kebutuhan pasien.

II.6 Cara memilih karbohidrat dengan benar

Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk


memiliki pola makan atau diet yang seimbang. Berikut beberapa tips
memilih karbohidrat yang tepat.
 Pilihlah buah dan sayuran yang kaya serat Pilihlah buah dan sayuran
segar, beku dan kaleng yang tidak menggunakan gula tambahan. Jus
buah dan buah kering yang ditambahkan gula dapat meningkatkan
kandungan kalorinya. Seluruh buah dan sayuran memiliki kandungan
serat dan air sehingga dapat memberikan lebih lama rasa kenyang
dengan kalori yang sedikit.
 Pilihlah biji-bijian. Biji-bijian yang alami memiliki sumber serat dan
nutrisi lebih banyak dari pada biji-bijian yang diolah. Pada saat
pengolahan biji, terdapat beberapa nutrisi atau serat yang akan hilang.
 Pilihlah produk susu rendah lemak Susu, keju, yogurt, dan produk
susu lainnya merupakan sumber kalsium dan protein yang baik.
Memilih produk yang rendah lemak dapat membatasi asupan kalori
dan lemak jenuh.
 Pilihlah kacang-kacangan Kacang-kacangan memiliki kandungan
rendah lemak, tinggi folat, kalium, zat besi, magnesium, lemak, dan
serat. Kacang polong merupakan sumber protein yang baik dan bisa
menjadi pengganti daging yang sehat.
 Membatasi penambahan gula. Penambahan gula pada jumlah yang
kecil tidak menyebabkan kerusakan. Tetapi tidak terdapat manfaat
bagi kesehatan dengan menambahkan jumlah gula pada
makanan. The Dietary Guidelines for Americans menyatakan bahwa
10% kalori yang dikonsumsi setiap hari didapatkan dari penambahan
gula pada makanan.
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Karbohidrat merupakan sumber utama untuk menghasilkan energi.


Kenyataannya orang Indonesia rata-rata membutuhkan karbohidrat antara
80-90% dari total kalori yang didapat setiap hari. Karbohidrat selain untuk
menghasilkan energi juga berfungsi untuk pemberi rasa manis pada
makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak dan
membantu mengeluarkan feces. Kelebihan ataupun kekurangan
mengkonsumsi karbohidrat dapat berdampak terhadap gangguan
kesehatan seperti penyakit kurang kalori protein, obesitas dan diabetes
mellitus.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Purtaka Utama.


Jakarta.

Agria, R. dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta.

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC, Jakarta.

Arisman. 2011. Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Penerbit


Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

French, SA et al. 1994. Predictor of Weight Change Over Two Years


Among Population of Working Adults: The Healthy Worker Project.
Int J Obes.

Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian
Rakyat. Jakarta.

Siregar, N. S. 2014. Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED.


Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 38–44.

Healthline. 2016. Good Carbs, Bad Carbs: How to Make The Right
Choices. dari: https://www.healthline.com/nutrition/good-carbs-bad-
carbs.
Mayo Clinic. 2017. Carbohydrates: How Carbs Fit Into a Healthy Diet.
dari: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy
eating/in-depth/carbohydrates/art-20045705?pg=1

Anda mungkin juga menyukai