Anda di halaman 1dari 1

Dalam proses persidangan baik tingkat pertama hingga kasasi, hakim sepakat menyatakan

Pinangki telah terbukti secara sah dan menyakinkan, melakukan tindak pidana kejahatan
jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan terhadap Pegawai Negeri Sipil

“Berdasarkan putusan hakim dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan, Pinangki
Sirna Malasari melakukan tindak pidana korupsi, yang merupakan tindak pidana kejahatan
jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan,”kata Kepala
Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Leornad Eben Ezer Simanjutak dalam
keterangan resminya yang diterima, Jumat (6/8)

Selain itu, pemberhentian Pinangki sebagai PNS secara tidak hormat dilakukan setelah
mempertimbangkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor : 10 / PID.SUS-TPK /
2021 / PT.DKI tanggal 14 Juni 2021, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas nama
Terpidana Dr. Pinangki Sirna Malasari, SH. MH. NIP 19810421 200501 2 009, NRP
60581413, Jaksa Fungsional pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Jaksa Agung Muda
Pembinaan (Pidsus-38) tanggal 02 Agustus 2020 tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta Nomor: 10 / PID.SUS-TPK / 2021 / PT.DKI tanggal 14 Juni 2021 atas
nama Terpidana Dr. Pinangki

Mantan wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat menambahkan pemberhentian secara
tidak hormat dilakukan sesuai ketentuan Pasal 87 ayat (4) huruf b UU 5/2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dan Pasal 250 huruf b PP 11/2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan PP 17/2020 tentang Perubahan Atas PP 11/2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil
diberhentikan tidak dengan hormat apabila dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
Putusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan Tindak
Pidana Kejahatan Jabatan atau Tindak Pidana Kejahatan yang Ada Hubungannya Dengan
Jabatan.

“Berdasarkan pertimbangan di atas, terhadap Pegawai Negeri Sipil atas nama Dr. Pinangki
telah dikeluarkan Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 185 Tahun 2021 tanggal 06 Agustus
2021, Pinangki dberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil,”pungkasnya
Seperti diketahui majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Pinangki terbukti
bersalah menerima uang dari Djoko Tjandra, melakukan tindak pidana pencucian uang, serta
melakukan pemufakatan jahat. Ditingkat pertama, Pinangki divonis telah menerima suap,
pencucian uang, dan pemufakatan jahat. Ia divonis 10 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai