Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Hak asasi manusia ( HAM )

DISUSUN OLEH

Olvince Ayu Andriani Lobiua

34200573

UNIVERSITAS HALMAHERA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang Hak Asasi Manusia.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa
dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia dalam implementasi sehari-hari

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi
masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga
dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca sekalian.

Akhir kata saya ucapkan terimaksih

Tobelo 23 November 2020


Penulis

……………………

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ham...................................................................................................................2

B. Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia..........................................................................2

C. Macam Macam HAM..........................................................................................................3

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.............................................................................................................................8

DAFTAR  PUSTAKA............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
           Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi.
              Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap
orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan pengertian hak asasi manusia
2.      Menjelaskan sejarah perkembangan HAM di Indonesia
3.      Menjelaskan macam-macam HAM
4.      Menjelaskan pelaksanaan HAM dalam Islam

C.    Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi
tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya
mampu memahami Hak asasi manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hak Asasi Manusia


             Menurut Teaching Human Rights yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak hidup, misalnya, adalah klaim
untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat seseorang tetap hidup.
Tanpa hak tersebut eksistensinya sebagai manusia akan hilang.
            Senada dengan pengertian HAM di atas adalah pernyataan awal hak asasi manusia yang
dikemukakan oleh John Locke. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. 
Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia ini yang dapat
mencabut hak asasi setiap manusia.HAM adalah hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa; bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.
             Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.  Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.  Berikut ini pengertian HAM
menurut beberapa ahli:
1.      Prof. Dr Dardji darmodiharjo, sh, HAM adalah hak-hak dasar / pokok yang dibawa manusia
sejak lahir sebagaianugrahtuhan yang maha esa.
2.      Laboratorium pancasila IKIP Malang. HAM adalah hak yang melekat pada martabat sebagai
insan ciptaan TuhanYang Maha Esa.
3.      John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
Yang Maha Pencipta sebagaihak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).

B.     Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

2
1.      Periode sebelum kemerdekaan
              Pemikiran HAM dalam periode sebelum kemerdekaan dapat dijumpai dalam sejarah
kemunculan organisasi pergerakan nasional, seperti Boedi Oetomo (1908), Serikat Islam (1911),
Indische Partij (1912), Partai Komunis Indonesia (1920), Perhimpunan Indonesia (1925), dan
Partai Nasional Indonesia (1927). Lahirnya organisasi pergerakan nasional itu tidak bisa
dilepaskan dari sejarah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penguasa colonial, penjajahan,
dan pemerasan hak-hak masyarakat terjajah. Puncak perdebatan HAM dilontarkan oleh para
tokoh pergerakan nasional seperti, Soekarno, Agus Salim, Mohammad Natsir, Mohammad
Yamin, K.H. Mas Mansyur, K.H. Wachid Hasyim, Mr. Maramis, terjadi dalam siding-sidang
BPUPKI. Dalam sidang BPUPKI tersebut para tokoh nasional berdebat dan berunding
merumuskan dasar-dasar ketatanegaraan dan kelengkapan Negara yang menjamin hak dan
kewajiban Negara dan warga Negara dalam Negara yang hendak diproklamirkan.
           Dalam sejarah pemikiran HAM di Indonesia, Boedi Oetomo mewakili organisasi
pergerakan nasional mula-mula yang menyuarakan kesadaran berserikat dan mengeluarkan
pendapat melalui petisi-petisi yang ditujukan pada pemerintah colonial maupun lewat tulisan di
surat kabar. Inti dari perjuangan Boedi Oetomo adalah perjuangan akan kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat melalui organisasi massa dan konsep perwakilan rakyat.
                 Diskursus HAM terjadi pula dikalangan tokoh pergerakan Serikat Islam seperti Tjokro
Aminoto, H. Samanhudi, Agus Salim.Mereka menyuarakan pentingnya usaha-usaha untuk
memperoleh kehidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan diskriminasi rasial yang
dilakukan pemerintah colonial.Berbeda dengan pemikiran HAM di kalangan tokoh nasionalis
sekuler, para tokoh SI mendasari perjuangan pergerakannya pada prinsip-prinsip HAM dalam
ajaran Islam.

2.      Periode setelah kemerdekaan


a.      Periode 1945-1950
Sepanjang periode ini, wacana HAM bisa dicirikan pada:

3
Bidang sipil dan politik:
a)      UUD 1945 (Pembukaan, pasal 26-30, penjelasan pasal 24 dan 25)
b)      Maklumat Pemerintah 1 November 1945
c)      Maklumat Pemerintah 3 November 1945
d)     Maklumat pemerintah 14 November 1945
e)      KRIS, khususnya bab V, pasal 7-33
f)       KUHP pasal 99
Bidang ekonomi, social, dan budaya:
a)      UUD 1945 (Pasal 27, 31, 33, 34, penjelasan pasal 31-32)
b)      KRIS pasal 36-40
b.      Periode 1950-1959
             Menurut catatan Bagir Manan, masa gemilang sejarah HAM Indonesia pada masa ini
tercermin pada lima indicator HAM:
a)      Munculnya partai-partai politik dengan beragam ideology
b)      Adanya kebebasan pers
c)      Pelaksanaan pemilihan umum secara aman, bebas, dan demokratis
d)     Control parlemen atas eksekutif
e)      Perdebatan HAM secara bebas dan demokratis
c.       Periode 1959-1966
                Periode ini merupakan masa berakhirnya Demokrasi Liberal, digantikan oleh system
demokrasi terpimpin yang terpusat pada kekuasaan Presiden Soekarno.Melalui system demokrasi
terpimpin kekuasaan terpusat di tangan presiden.Presiden tidak dapat dikontrol oleh parlemen,
sebaliknya parlemen dikendalikan oleh presiden.Kekuasaan presiden bersifat absolut, bahkan
dinobatkan sebagai Presiden RI seumur hidup.Akibat langsung dari model pemerintahan yang
sngat individual ini adalah pemasungan hak-hak asasi warga Negara.Semua pandangan politik
masyarakat diarahkan harus sejalan dengan kebijakan pemerintah yang otoriter. Dalam dunia
seni misalnya, atas nama revolusi pemerintahan Presiden Soekarno menjadi lembaga kebudayaan
rakyat yang berafilasi kepada PKI sebagai satu-satunya lembaga seni yang diakui. Sebaliknya
lembaga selain Lekra dianggap anti pemerintah atau kontra-revolusi.

d.      Periode 1966-1998

4
            Diantara butir penolakan pemerintah Orde Baru terhadap konsep universal HAM adalah:
a)      HAM  adalah produk pemikiran barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya
bangsa yang tercermin dalam pancasila
b)      Bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang dalam
rumusan UUD 1945 yang lahir lebih dulu dibandingkan dengan Deklarasi Universal
HAM
c)       Isu HAM sering kali digunakan oleh Negara-negara barat untuk memojokkan Negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia.

e.       Periode pasca orde baru


            Kesungguhan pemerintahan B.J. Habibie dalam perbaikan pelaksanaan HAM
ditunjukkandengan pencanangan program HAM yang dikenal dengan istilah Rencana Aksi
Nasional HAM, pada Agustus 1998. Agenda HAM ini bersandarkan pada empat pilar, yaitu:
1)      Persiapan pengesahan perangkat Internasional di bidang HAM
2)      Dimensi informasi dan pendidikan bidang HAM
3)      Penentuan skala prioritas pelaksanaan HAM
4)      Pelaksanaan isi perangkat Internasional di bidang HAM yang telah diratifikasi melalui
perundang-undangan nasional.
                  Komitmen pemerintah terhadap penegakan HAM juga ditunjukkan dengan
pengesahan UU tentang HAM, pembentukan Kantor Menteri Negara Urusan HAM yang
kemudian digabung dengan Departemen Hukum dan Perundang-undanganmenjadi Departemen
Kehakiman dan HAM, penambahan pasal-pasal khusus tentang HAM dalam Amandemen UUD
1945, penerbitan inpres tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional,
pengesahan UU tentang pengadilan HAM. Pada tahun 2001, Indonesia juga menandatangani dua
protocol hak anak, yakni protocol yang terkait dengan larangan perdagangan, prostitusi,dan
pornografi anak. Menyusul kemudian, pada tahun yang sama pemerintah membuat beberapa
pengesahan UU di antaranya tentang perlindungan anak, pengesahan tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga, dan penerbitan keppres tentang Rencana Aksi Nasional (RAN)
HAM Indonesia tahun 2004-2009.
Perkembangan pemikira HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu:
1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik. Fokuspemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik

5
disebabkan oleh dampak dan situasi perang duniaII, totaliterisme dan adanya keinginan
Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukumyang baru.
2.  Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik danbudaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan
perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasimanusia. Pada masa generasi kedua,
hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangandengan hak
sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan
adanya kesatuan antarahak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang
yang disebut dengan hak-hak melaksanakanpembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil
pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangandimana terjadi
penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas
utama,sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena
banyak hak-hak rakyat lainnyayang dilanggar.
4.  Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yangterfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative
seperti diabaikannya aspek kesejahteraanrakyat. Selain itu program pembangunan yang
dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhanmelainkan memenuhi
kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara
dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut
Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.

Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


1. Magna ChartaPada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai denganlahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan
bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaanabsolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi

6
ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadidibatasi kekuasaannya dan
mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka hukum(MansyurEffendi,1994).
2. The American declarationPerkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The
American Declaration of Independence yanglahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu.
Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak didalam perut ibunya, sehingga
tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.
3. The French declarationSelanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration
(Deklarasi Perancis), dimana ketentuan tentanghak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh adapenangkapan tanpa alasan
yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang
ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai
ada keputusanpengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
4.  The four freedom Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak
kebebasan memeluk agama danberibadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya,
hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertiansetiap bangsa berusaha mencapai tingkat
kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hakkebebasan dari ketakutan, yang
meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsaberada dalam posisi
berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).

C.    Macam-macam HAM
1.      Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati,
universal dan abadi sebagai anugerah Tuhan YME, meliputi hak untuk hidup, hak

7
berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak
berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak boleh
diabaikan atau dirampas oleh siapapun

Macam-macam HAM yang tercantum dalam TAP MPR di atas :


a.       Hak untuk hidup
b.      Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c.       Hak keadilan
d.      Hak kemerdekaan
e.       Hak atas kebebasan informasi
f.       Hak kemananan
g.      Hak kesejahteraan
h.      Kewajiban
i.        Perlindungan dan pemajuan

2.      Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM :


HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

HAM menurut UU No. 39/1999 di atas meliputi :


a.       Hak untuk hidup
b.       Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

8
c.       Hak mengembangkan diri
d.       Hak keadilan
e.       Hak kemerdekaan (kebebasan pribadi)
f.        Hak rasa aman
g.       Hak kesejahteraan
h.       Hak turut serta dalam pemerintahan
i.        Hak wanita dan anak

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

9
           Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.  Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Perkembangan pemikira HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu:
1. Berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik danbudaya.
3. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antarahak ekonomi, sosial, budaya, politik
dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraanrakyat.

Berdasarkan  Tap MPR No. XVII/MPR/1998, HAM meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga,
hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan,
dan hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun.
             

DAFTAR PUSTAKA

10
1. Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human
rightsand The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.
3. Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
4. Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit.
5. Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

11

Anda mungkin juga menyukai