DOSEN PENGAMPU
Hendra Hermawan, M.Pd.
Disusun oleh
Erina Hakimah Zahrotunnisa 2200031150
Ilham Nugroho 2200031152
Akbar Akmalul Muzaki 2200031162
Gaesa Kahfi 2200031167
Tsania Faizzati Nura 2200031179
Segala Puji untuk Allah SWT Tuhan kita semua, karena rahmat dan keberkahan-
Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Hendra Hermawan,
M.Pd.
Dengan dibuat makalah ini, kami dengan penuh harap makalah ini dapat
membawa manfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Kami membuat
makalah ini bersumber dari internet dan buku sebagai pedoman dalam menulis makalah.
Shalawat dan salam tidak pernah lupa kita curahkan kepada Rasul kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan hingga ke
zaman yang terang-benderang seperti saat ini dan semoga kita termasuk golongan yang
mendapatkan syafa’atnya di hari pembalasan nanti.
Penulis
ii
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. NEGARA HUKUM..................................................................................................6
B. HAK ASASI MANUSIA..........................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak membedakan walaupun suku, agama, ras, golongan, dan jenis kelamin
berbeda. Berarti dalam melaksanakaan hukum sama semua. Pejabat yang diatas dan
masyarakat biasa yang dibawah hukumannya juga sama. Jangan sampai tajam kebawah
tumpul keatas. Jika ini menjadi budaya maka Indonesia harus bersiap-siap atas
kehancurannya karena keadilan sudah sulit ditemukan.
Kita sebagai rakyat Indonesia yang budiman perlu langkah menegakkan hukum
dari diri sendiri. Dimulai dari kegiatan sehari-hari kita ketika beraktivitas untuk diri
sendiri maupun orang lain kita harus mengandung nilai Pancasila. Sehingga kita bisa
meringankan kerja pemerintah dan bisa membantu menegakkan hukum dan HAM di
Indonesia.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu negara hukum?
2. Apa itu Hak Asasi Manusia?
C. Tujuan
1. Agar mengerti apa itu negara hukum
2. Agar mengerti apa aitu Hak Asasi Manusia
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. NEGARA HUKUM
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan kepada warga negaranya. Gagasan negara hukum ini sesungguhnya terlahir
sebagai reaksi dari negara polisi (polizeistaat) yang merupakan tipe negara yang dianut
pada saat itu. Negara polisi adalah suatu tipe negara yang memberlakukan asas alles wor
het volk, maar nies door het volk (rajalah yang menentukan segala-galanya untuk
rakyatnya, tetapi tidak oleh rakyatnya sendiri), dan asas legibus salutus est, salus
publica suprema lex (kepentingan umum mengatasi semua undang-undang). Jadi, dalam
negara polisi rakyat tidak mempunyai hak terhadap raja dan segala sesuatunya
ditentukan oleh raja.
Oleh karena itu untuk membendung adanya kewenangan-wenangan dari
kekuasaan yang mempraktikkan sistem yang absolut dan mengabaikan hak-hak rakyat
muncullah ide dilahirkannya negara hukum. Revolusi Perancis merupakan bukti nyata
adanya sistem absolut yang telah dipraktikkan oleh Raja Louis XIV di Perancis,
semboyannya yang sangat terkenal diantaranya I’ etat C’ est moi (negara adalah saya),
yang berarti bahwa sabda raja adalah undang-undang yang harus dilakukan. Sikap
absolutisme raja itu telah menyebabkan bangkitnya gerakan-gerakan penantang raja
yang dipelopori oleh golongan masyarakat kota yang terkemuka, golongan cendekiawan
yang berpikiran maju, seperti Montesquieu (1689 – 1755) seorang ahli hukum Perancis
yang merasa tidak puas melihat keadaan negaranya, terutama karena sistem absolut
yang menindas rakyat. Kemudian Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778) selain sebagai
sastrawan yang berpengaruh pada masa itu, ia juga seorang ahli pikir Perancis yang
terkenal dengan bukunya du Contract Social (Perjanjian Masyarakat), Voltaire (1694 –
6
1778), seorang ahli pikir yang terkemuka pada masanya. Secara terbuka ia mencela dan
mengkritik keburukan-keburukan yang terjadi dalam pemerintahan
a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia
sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang
pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak
berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang
adalah HAM yang melekat pada orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya,
manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia.
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia
sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan dapat
hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna
Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus
sebagai berikut:
7
a. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir.
b. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang
status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
c. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan
kepada pihak lain.
d. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya
Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat
dilanggar dan dipisahkan. Hak asasi manusia bersumber pada pokok pikirannya yang
terdapat dalam kitab suci yang menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan
hak dan kewajiban yang sama.
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan kepada warga negaranya. Adanya kewenangan-wenangan dari kekuasaan yang
mempraktikkan sistem yang absolut dan mengabaikan hak-hak rakyat muncullah ide
dilahirkannya negara hukum. Negara hukum sangat berikatan erat dengan Hak Asasi
Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia
sejak ia dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia
sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Hak Asasi Manusia
mempunyai ciri khusus hakiki, universal, tidak dapat dicabut, dan tidak dapat dibagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
1.
DR. Drs, M. S. (2013). Negara Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
2.
10