Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBEBASAN YANG TETAP MEMILIKI BATASAN

Disusun Oleh : Riyadi


NIM : 61201200073
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen : Nur Aisyah, S.H., M.Kn

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
JL. Pangeran Diponegoro No. KM 2, Rw, 11 Pesantunan, Kec, Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah 522

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah
“Kebebasan yang tetap memiliki batasan” dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Dalam membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang saya miliki, saya berusaha mencari sumber data dari berbagai
sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan saya
tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan saya, dan
semoga bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya berharap akan adanya
masukan yang membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi sendiri
maupun pengguna makalah ini.

Brebes, 31 Desember 2020


Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II Pembahasan .......................................................................................3
A. Kebebasan apa saja yang diatur dalam undang-
undang...............................................................................................3
B. Kebebasan yang dibatasi oleh norma-norma yang ada di
masyarakat....................................................................................... .4
C. Bagaimana cara kita menyikapi kebebasan yang dimiliki orang
lain.................................................................................................... 5
D. Sanksi dalam penyalahgunaan kebebasan berpendapat
.......................................................................................................... 5
BAB III Penutup ............................................................................................ 7
A. Kesimpulan ......................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ............................................................................................... 8

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebebasan individu merupakan hak semua orang yang dimilikinya
secara alami mulai dari mereka ada di dunia ini. Kebebasan yang
dimaksud adalah kebebasan yang tidak merugikan orang lain baik secara
fisik maupun materi. Kebebasan ini juga tidak boleh melanggar norma-
norma, baik norma agama maupun norma masyarakat. Dengan adanya
kebebasan ini diharapkan manusia menjadi individu yang lebih kreatif
agar dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang berguna bagi bangsa
Indonesia dengan pengetahuan dan wawasan yang semakin luas.

Sayangnya kebebasan yang ada di Indonesia masih banyak


terhalang oleh berbagai faktor, yaitu faktor lingkungan maupun politik.
Seharusnya kebebasan yang dimiliki orang lain harus kita hargai agar
tidak mengakibatkan keributan. Namun sayangnya kita masih mengikuti
kebiasaan yang dilakukan oleh kaum mayoritas, sehingga kadang kala
kaum minoritas tidak dapat merasakan kebebasan seperti kaum
mayoritas.

Terkadang kita menganggap kebebasan kita adalah mutlak milik


kita sendiri tanpa memperhatikan orang lain. Padahal apa yang kita
lakukan selalu memiliki dampak kepada orang lain juga,tidak hanya
berdampak pada diri sendiri.

4
B. Rumusan Masalah
1. Kebebasan apa saja yang diatur dalam undang-undang?
2. Kebebasan apa saja yang dibatasi oleh norma-norma yang ada di
masyarakat?
3. Bagaimana cara kita menyikapi kebebasan yang dimiliki orang lain?
4. Sanksi dalam penyalahgunaan kebebasan berpendapat

C. Tujuan
1. Agar dapat memahami kebebasan apa saja yang diatur dalam undang-
undang.
2. Agar tahu bagaimana batasan kebebasan yang ada di dalam norma-
norma masyarakat.
3. Agar kita dapat menghargai dan menghormati kebebasan orang lain.
4. Memahami sanksi apa yang akan didapat jika kita menyalahgunakan
kebebasan berpendapat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebebasan apa saja yang diatur dalam undang-undang

1. Kebebasan beragama
Untuk menjamin kebebasan beragama di Indonesia diatur
dalam pasal 28E ayat 1 UUD 1945 yang berisi:
“ Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah Negara, dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Pasal 28E ayat 2 UUD 1945 juga menyatakan bahwa setiap orang
berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan. Dari pasal-pasal
tersebut seharusnya kita dapat menyadari bahwa setiap orang
memiliki kebebasan dalam memilih agama yang dipercayainya
tanpa ada paksaan dari lingkungan maupun orang lain.

2. Kebebasan berpendapat
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap orang
memiliki kebebasan berpendapat di muka umum, baik melalui lisan
maupun melalui media cetak dan media elektronik. Hal ini diatur
dalam undang-undang pasal 28E ayat 3 yang berbunyi :
“ Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.” Disamping itu diatur juga dalam
pasal 28F UUD 1945, yang berbunyi:
“ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.” Artinya setiap
orang dapat mencari berbagai informasi dan menyampaikan
pendapat mereka dengan berbagai media yang ada agar dapat
mengembangkan dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya.

6
3. Kebebasan memilih dalam demokrasi
Setiap orang berhak memilih dalam pemilu dengan sadar dan
sesuai kemauannya sendiri, hal ini diatur dalam pasal 43 yang
menyatakan “ Setiap warga mendapatkan hak pilih dan memilih
dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui
pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.” Artinya setiap
orang bebas menentukan hak pilih mereka tanpa ada yang
mempengaruhi ataupun memaksa.

B. Kebebasan yang dibatasi oleh norma-norma yang ada di masyarakat

Dalam menjalani kebebasan yang dimiliki setiap individu mereka


juga harus menyadari akan keberadaannya sebagai makhul
social,sehingga mereka harus tetap menghormati norma yang ada pada
lingkungan keberadaan kita. Beberapa contoh dari kebebasan yang tetap
memiliki batasan:

Kebebasan beragama juga dibatasi oleh norma-norma masyarakat


agar tidak menimbilkan keributan. Contohnya pada perayaan hari besar
keagamaan kita juga harus memikirkan orang-orang yang tidak
merayakannya dengan tidak mengganggu ketenangan agar tetap kondusif.

Setiap warga negara bebas menyampaikan pendapat di muka


umum, tetapi harus memperhatikan dan menghormati aturan-aturan atau
norma-norma yang ada dimasyarakat umum agar bisa menjaga ketertiban
dan tidak menimbulkan permasalahan.

Kebebasan memilih dalam pemilu di Indonesia dibatasi oleh umur,


karena untuk bisa mendapatkan hak pilih kita harus berusia minimal 17
tahun. Jika kita belum mencapai usia 17 tahun, maka kita tidak berhak
memlilih dalam pemilu.

Dari contoh diatas seharusnya kita mulai menyadari batasan yang


ada sehingga mereka tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain
nantinya. Dengan kesadaran tersebut diharapkan hal ini dapat mencegah

7
adanya pertengkaran di lingkungan masyarakat terdekat mapun
lingkungan luar.

C. Bagaimana cara kita menyikapi kebebasan yang dimiliki orang lain


Dalam menyikapi kebebasan yang ada, kita dapat melakukan
beberapa cara guna menjaga kebebasan yang ada dilingkungan kita:
- Dalam bergaul kita tidak boleh memaksakan kehendak kita,
memaksakan kehendak sama saja dengan menghapus kebebasan
milik orang lain
- Tidak boleh membeda-bedakan teman berdasarkan suku, ras,
agama, dan warna kulit
- Dalam pergaulan dengan masyarakat kita tidak boleh
mempermasalahkan perbedaan, karena perbedaan merupakan
keberagaman yang seharusnya tidak dipermasalahkan.
- Menghargai perbedaan pendapat pada saat diskusi atau
musyawarah, perbedaan pendapat pada saat diskusi bisa disatukan
agar mendapatkan hasil pendapat yang terbaik.
- Kita harus menghargai dan menghormati perbedaan pilihan pada
saat pemilu agar tidak menimbulkan keributan.

D. Sanksi dalam penyalahgunaan kebebasan berpendapat

Seringkali orang menyalagunakan kebebasan berpendapat untuk


menghina atau mencaci maki orang lain baik secara langsung maupun
melalui media elektronik. Padahal dalam menyalahgunaan kebebasan
berpendapat terdapat sanksi secara undang-undang maupun sosial. Jika
penyalahgunaan kebebasan melalui media elektronik seperti
menyebarkan informasi yang mengandung ujaran kebencian berdasarkan
SARA, penghinaan atau pencemaran nama baik diatur dalam pasal 27
ayat ( 3 ) UU ITE dan pasal 28 ayat ( 2 ) UU ITE. Isi kedua pasal tersebut
yaitu:
Pasal 27 ayat 3 UU ITE “ Setiap orang dengan sengaja tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muat6an penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.”

8
Pasal 28 ayat 2 UU ITE “ Setiap orang sengan sengaja dan tanpa
hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulka rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan ( SARA ).”

Sesuai dengan pasal 27 maka dapat dikenakan ancaman pidana


berupa pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling banyak
750.000.000. dengan adanya sanksi ini maka kita harus membatasi diri
agar tidak sampai menyalahgunakan kebebasan berpendapat di muka
umum.

Jika dilihat dari sanksi sosial penyalahgunaan kebebasan


berpendapat dapat menyebabkan orang tersebut dikucilkan dari
lingkungannya maupun mendapat perlakuan yang tidak diterima di
masyarakat.

Degan adanya sanksi ini kita sebagai warga Negara yang sadar
akan aturan seharusnya mampu menaydari hal tersebut, hal ini juga
dimaksudkan untuk menghindari keributan dan perselisihan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kita sebagai makhluk sosial yang memiliki kebebasan seharusnya
mampu menggunakan kebebasan tersebut dengan bijak. Hal ini untuk
menghindari penyalahgunaan kebebasan tersebut. Tanpa adanya
kesadaran akan pentingnya menghargai hak kebebasan orang lain hanya
akan mengakibatkan keributan dan kurangnya rasa persatuan.
Kebebasan yang diatur juga semata-mata memberikan keamanan
dan kenyamanan dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Kebebasan ini
untuk menghindari adanya paksaaan terhadap sesuatu.

B. Saran
Dalam menghadapi kebebasan yang ada kita harus mampu
memiliki pandangan yang luas agar mau ikut mengakui kebebasan yang
dimiliki orang lain. Tanpa adanya kesadaran orang lain untuk menghargai
kebebasan tersebut hanya akan membuat keributan dan perselisihan.
Namun diharapkan dengan adanya sanksi untuk penyalah gunaan
kebebasan maka diharpkan kita dapat menjadi lebih berhati-hati dalam
melakukan kebebasan yang kita miliki. Dan diharapkan kita semakin
bijak dalam menggunakan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari. Bukan
digunakan untuk hal-hal negatif yang merugikan bagi orang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.m.hukumonline.com

https://www.mkrti.id

https://www.dpr.go.id

11

Anda mungkin juga menyukai