DEMOKRASI DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
Kelompok 7 grup A
BASISTA GALINGGING (190502008)
B.F.AGUNG GINTING (190502063)
RETI OKTARIA BR GINTING (190502064)
YETTY ANASTASYA (190502006)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
BAB II
KLIPING 1
2.1 Kumpulan Kliping 2
2.2 Rangkuman Kliping 2
BAB III
PEMBAHASAN 1
3.1 Demokrasi Di Indonesia 2
3.2 Tinjauan Teologis Etis Kristen tentang Demokrasi Di Indonesia 2
BAB IV
PENUTUP 1
4.1 Kesimpulan 2
4.2 Saran 2
DAFTAR PUSTAKA 1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus,karena atas berkat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan dan menyajikan makalah dengan judul “Tinjauan Teologis
Etis Kristen Tentang Demokrasi Di Indonesia”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan dan untuk
menambah wawasan tentang demokrasi di Indonesia menurut tinjauan teologis etis Kristen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ance Marintan Damayanti
Sitohang,S.P.,M.Div.,M.Th selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
sepenuhnya makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah
ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah ini
Kami juga memohon maaf, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliuran sehingga membinggungkan dalam memahami maksud kami.
Akhir kata,kami mengucapkan terimakasih.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
2
Bessie,Yethie dan Ricky L.D.S. Mandiri.2016.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.Jakarta:Gunung
Mulia
4
Sub kajian ini akan diawali dengan bahasan mengenai demokrasi di Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan bahasan Alkitabiah mengenai demokrasi. Terutama dibahas
bagaimana sikap Yesus Kristus terhadap masalah politik ,khususnya demokrasi. Kemudian
bahasai ini akan menjadi dasar penjelasan mengenai tanggung jawab sosial politik orang
kristen memperjuangkan terwujudnya keadaan dan kehidupan sosial politik yang dicita-
citakan berdasarkan segitiga acuan yaitu iman kristen,pancasila dan UUD 45 serta keyakinan-
keyakinan religius lainnya. Hal tersebut akan terwujud dengan adanya rasa tanggung jawab
dan demokrasi warga negara. 3
3
Sinulingga,Risnawaty,Anche Marintan Damayanti Sihotang,dan Maurits Junard Pollatu.2019.Buku Ajar
Agama Kristen Protestan.Medan:USU PRESS
5
BAB II
KLIPING
Kekhawatiran itu muncul karena isu ramai-ramai partai nonkoalisi Presiden Joko Widodo
mendekat ke Istana. Khususnya Gerindra yang kian akrab dengan Jokowi dan partai koalisi
Jokowi."Jangan sampai dong, masa DPR di zaman seperti ini jadi stempel, ya ga lah. Kan
semua dibahas bersama dengan pemerintah, itu memang aturannya. Tapi DPR bukan
lembaga stempel," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa
(15/10/2019).
Jazilul tidak ambil pusing dengan asumsi check and balance dalam demokrasi hilang
jika Gerindra pada akhirnya masuk koalisi. Apalagi Gerindra belum ada kepastian masuk ke
dalam koalisi.
6
"Nah yang paling tidak menyenangkan di demokrasi itu kan tidak ada check and balance.
Saya yakin masih ada," kata wakil ketua MPR itu.
Check and balance itu, kata Jazilul, juga bakal dilakukan oleh koalisi. Koalisi akan
memberikan kritik yang konstruktif jika tidak benar.
"Bukan mbebek, koalisi tidak sama dengan mbebek. Koalisi itu justru menyamakan posisi
4
bahwa kita bersama-sama menuju yang terbaik.
"Bahkan bisa saya katakan demokrasi yang dianut saat ini adalah demokrasi "mbahnya"
liberal," ucapnya di sela-sela acara Safari Kebangsaan di Kantor DPC PDI Perjuangan
Kabupaten Sleman, DIY, Senin, 26 November 2018.
Dengan sistem demokrasi "mbahnya" liberal, katanya, maka "asu gedhe menang kerahe" dan
yang akan menjadi korban adalah para calon anggota legislatif. "Politik uang begitu kentara.
Ini dampak dari demokrasi asu gedhe menang kerahe," ujar Idham.
PDI Perjuangan sangat merasakan bagaimana dampak dari demokrasi liberal dengan caleg
jorjoran untuk mendapatkan suara dari pemilih.Mantan Bupati Bantul dua periode ini
mengatakan, Safari Kebangsaan ke-II yang menyusuri Jawa bagian selatan, mulai dari
Bandung dan berakhir di Yogyakarta, bertujuan memastikan demokrasi liberal tidak melanda
para caleg PDI Perjuangan. Sekaligus memastikan visi dan misi Jokowi-Ma'ruf Amin
tersampaikan kepada masyarakat."Safari Kebangsaan ke-II yang dipimpin oleh Sekjen DPP
PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, visi misi Jokowi-Ma'ruf Amin sampai ke masyarakat dan
memastikan para caleg bekerja untuk memenangkan pileg dan pilpres," katanya. (ase).5
44
https://m.liputan6.com/news/read/4086818/pkb-jangan-sampai-dpr-jadi-lembaga-stempel
5
https://m.viva.co.id/amp/berita/nasional/1097681-politikus-pdip-sebut-demokrasi-indonesia-adalah-mbahnya-liberal
7
Menkopolhukam Wiranto (tengah). (Suara.com/Tyo)
Mantan Ketum Partai Hanura itu menyebut demonstrasi atau mekanisme penyampaian
pendapat di muka umum sudah diatur di dalam undang-undang sehingga peserta demo
wajib mengikuti aturan tersebut jangan tidak berbuat rusuh.
8
Wiranto menambahkan, berdasakan catatan Kemenkopolhukam dengan Polri dan TNI,
untuk hari ini saja sudah ada 84 aksi demonstrasi yang tersebar di seluruh wilayah di
Indonesia, angka itu akan meningkat di hari pelantikan DPR RI besok 6 .
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M
Risyal Hidayat]
Posisi ketiga diduduki oleh NTT (82,32), Kalimantan Utara (81,07) dan DI Yogyakarta
(80,82).
Suara.com - Indeks Demokrasi di Provinsi DKI Jakarta menjadi yang paling bagus.
Sementara Papua Barat paling buruk.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data terbaru Indeks Demokrasi
Indonesia (IDI) di tahun 2018 mencapai angka 72,39 secara nasional. Kepala BPS,
Suhariyanto memaparkan pada periode 2017-2018 jumlah provinsi yang memiliki
angka IDI berkategori baik meningkat dari 4 provinsi menjadi 5 provinsi.
"Provinsi DKI Jakarta berhasil mempertahankan posisi pada peringkat pertama dengan
nilai IDI sebesar 85,08 diikuti Bali dengan 82,37," kata Suhariyanto dalam konferensi
pers di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019).
Selanjutnya, posisi ketiga diduduki oleh NTT (82,32), Kalimantan Utara (81,07) dan
DI Yogyakarta (80,82).
Namun begitu, terdapat satu provinsi yang masuk kategori buruk yaitu provinsi Papua
Barat dengan nilai 58,29, tahun lalu angka IDI di Papua Barat 62,76.
6
https://www.suara.com/news/2019/09/30/155115/wiranto-sebut-aparat-tidak-anti-demokrasi-cuma-anti-
kerusuhan
9
Suhariyanto menambahkam dibandingkan dengan capaian IDI pada 2017, tahun ini
terdapat 20 provinsi yang mengalami peningkatan dan 14 provinsi yang mengalami
penurunan.
"Dua provinsi dengan peningkatan IDI terbesar terjadi di Aceh dan NTT, masing-
masing meningkat 9,04 poin dan 6,82 poin. Sementara yang mengalami penurunan
Bangka Belitung dan Jambi, masing-masing menurun 6,68 poin dan 5,41 poin,"
tutupnya. 7
Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam peluncuran buku 'Demokrasi dan Kedaruratan: Memahami Filsafat Politik
Giorgio Agamben', karya Agus Sudibyo, di Hall Dewan Pers, Jakarta, Selasa (25/6/2019). (Dok : DPR).
Demokrasi yang dibangun pun harus sesuai jati diri Bangsa Indonesia untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa demokrasi dan
hak politik rakyat harus sejalan dan tidak boleh tergadaikan oleh kepentingan apapun.
Demokrasi yang dibangun pun harus sesuai jati diri Bangsa Indonesia untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
"Bila demokrasi dan hak politik rakyat hanya dipermainkan oleh kelompok tertentu
yang hanya mementingkan diri sendiri, unsur pesimisme yang disampaikan oleh filsuf
Giorgio Agamben atas demokrasi menjadi terbukti. Karena yang akan muncul
bukanlah demokrasi yang sejati, tetapi hanyalah tirani mayoritas. Di mana yang terjadi
adalah adanya ketidakseimbangan antara hukum publik dan fakta politik," ujar
Bamsoet saat memberikan pengantar peluncuran buku 'Demokrasi dan Kedaruratan:
7
https://www.suara.com/news/2019/07/29/141920/indeks-demokrasi-jakarta-paling-bagus-papua-barat-paling-
buruk
10
Memahami Filsafat Politik Giorgio Agamben', karya Agus Sudibyo, di Hall Dewan
Pers, Jakarta, Selasa (25/06/2019).
Hadir dalam acara ini antara lain Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh, mantan Ketua
Mahkamah Agung Bagir Manan, mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman, budayawan
Sujiwo Tejo, Ilham Bintang serta Eduard Depari.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai, kehadiran buku tersebut sangat
bermanfaat dalam proses pendidikan politik Bangsa Indonesia. Khususnya
mendewasakan pola pikir masyarakat dalam memahami, menganalisa dan
mempraktekkan nilai-nilai demokrasi. Sehingga, demokrasi yang dijalankan adalah
demokrasi yang substansial, tidak hanya demokrasi yang prosedural semata.
"Buku yang berangkat dari desertasi ini menunjukkan semangat akademis yang
konsisten dari Agus Sudibyo untuk mendukung proses pembelajaran berdemokrasi
yang terus-menerus di Indonesia. Buku semacam ini akan memperkaya khazanah
pemikiran politik di Indonesia. Gagasan-gagasan dalam buku ini mampu menjadi
penunjang dalam perjuangan mewujudkan penyelenggaraan demokrasi Pancasila yang
lebih baik dari waktu ke waktu," tutur Bamsoet.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2016 ini menambahkan, hadirnya
buku tersebut juga akan memberikan tawaran solusi untuk mengatasi berbagai
persoalan dan tantangan Indonesia dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi. Di mana
dalam kondisi tertentu, tantangan yang ada bahkan dapat dipandang sebagai 'darurat'
dalam proses belajar berdemokrasi.
"Keadaan darurat ini misalnya adanya potensi diskriminasi, kekerasan, terorisme dan
eksploitasi sebagai persoalan yang berpola oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab, yang memang tidak menghendaki Indonesia berdiri kuat dengan landasan
demokrasi Pancasila-nya," urai Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan tulisan Agus Sudibyo tersebut
semakin menguatkan keyakinan akan pentingnya mempertahankan keunggulan
demokrasi Pancasila. Dan, bila diimplementasikan secara murni dan konsekuen,
tantangan-tantangan yang bersifat 'darurat' demokrasi dapat teratasi dengan baik.
"Sebagai Bangsa Indonesia yang memiliki demokrasi Pancasila, kita harus berjuang
semaksimal mungkin agar kondisi-kondisi kedaruratan sebagaimana yang
digambarkan dalam filsafat Giorgio Agamben tidak terjadi di negeri ini. Dan, saya
sangat optimis itu tidak akan terjadi di negeri ini," pungkas Bamsoet. 8
8
https://m.tribunnews.com/amp/nasional/2019/06/26/bamsoet-demokrasi-harus-mampu-mensejahterakan-
rakyat#aoh=15736098286971&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s
11
2.1.2 Rangkuman kliping
Media Internet
Keputusan harus diambil dengan pemerintah dan DPR sebagai perwakilan
rakyat secra bersama sama dengan koalisi yan menyamakan posisi bahwa kita
bersama-sama menuju yang terbaik.
Sistem demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia saat ini sangat jauh dari
dari sila keempat Pancasila. Dimana menurut mereka demokrasi yang dianut
bangsa Indonesia saat ini adalah demokrasi Liberal.
“Aparat anti demokrasi” adalah kalimat ataupun ungkapan yang sering
diucapkan tanpa tau kebenaran,sebenarnya aparat hanya menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya ketika terjadi aksi demontrasi yang berujung
kerusuhan.
Kepala BPS membuat perbandingan capaian IDI tahun 2017 dengan tahun lalu
yang dimana terdapat 20 provinsi mengalami peningkatan dan 14 provinsi
menglami penurunan. Adapun contoh provinsi yang mengalami penurunan
paling buruk ialah Papua.
Dibangunnya demokrasi di Indonesia adalah untuk mencapai kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat. Dimana dalam hal ini,kita dituntut untuk
mendewasakan pola pikir dalam memahami,menganalisa,serta
mempraktekkan nilai nilai demokrasi dan menguatkan pentingnya
mempertahankan keunggulan demokrasi. Sehingga demokrasi yang dijalankan
adalah demokrasi yang substansial dan tidak hanya demokrasi yang prosedural
semata.
Media Cetak
Mahasiswa menggelar unjuk rasa dengan menyerukan ancaman Jokowi
lengser. Dimana mahasiswa menolak sejumlah rencana pengesahan UU
yang dianggap mengancam demokrasi di Indonesia. Dalam
orasinya,mahasiswa turun untuk mengkritisi segala bentuk kebijakan
tidak pro rakyat dan untuk menumbangkan rezim anti demokrasi.
Jokowi angkat bicara terkait aksi mahasiswa turun ke jalan yang
menolak UU komisi pemnberantasan korupsi. Dimana jokowi ingin
setiap kelompok masyarakat yang menolak UU KPK bisa membawa draf
materi penolakannya agar bisa dibahas oleh DPR.
12
DPRD terpilih mengikuti pembekalan yang dilaksanakan DPD partai
demokrat,dengan tujuan mempersiapkan para anggota DPRD terpilih
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Dengan adanya anggota DPRD baru diharapkan dapat membawa
perubahan bagi sumut dengan cara mengoptimalkan fungsi fungsi yang
dimiliki seperti legislatif,pengawasan,dan pengangguran.
Demokrasi Indonesia mundur disebabkan oleh tidak tegaknya dan
kuuatnya supremasi hukum,kebebasan sipil,dan perlindungui HAM,serta
kebebasan seseorang dalam berpendapat itu tidak dihargai ataupun
diabaikan begitu saja seperti angun berlalu.
Semua para demonstran jika taat akan hukum maka situasi-situasi
perpecahan ini akan berakhir dan aspirasi suara yang dipaparkan oleh
para mahasiswa akan membuat hati para pemerintah akan membatlkan
setiap agenda yang dianggap dapat merugikan masyarakat itu sendiri.
Demokrasi bukan hanya sistem pemerintahan dalam suatu negara,akan
tetapi suatu proses untuk mencapai tujuan yaitu,mensejahterakan rakyat.
Dimana DPRD sebagai perwujudan dari demokrasi itu sendiri.
Mahasiswa menolak RUU KPK dan juga meminta agar presiden Jokowi
mengembalikan independensi KPK,meminta lembaga legislatif untuk
melibatkan masyarakat dan mahasiswa dalam revisi UU dan pembuatan
produk UU
Demokrasi meyediakan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk
mengemukakan pendapatnya. Hal ini membuat kelompok tertentu dalam
sikap ekstrem berpotensi membajak demokrasi demi kepentingan politik
tertentu.
DPR berupaya segera menyelesaikan revisi UU no.2 tahun 2018 tentang
MPR,DPR,DPD,DPRD/UU MD 3,namun upaya wakil rakyat tsb dinilai
berlandaskan motif meraih kekuasaan.
BAB III
PEMBAHASAN
13
3.1 Demokrasi Di Indonesia
14