Anda di halaman 1dari 8

ETIKA PROFESI HUKUM TERKAIT TUNTUTAN MATI

IRJEN TEDDY MINAHASA

Disusun oleh :

Damar Satria Perdana


(30302000543)

PROGAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kode etik profesi merupakan norma yang di tetapkan dan diterima oleh sekelompok
profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
membuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu di mata masyarakat. Fokus perhatian
ditujukan pada kode etik polisi, kode etik jaksa, kode etik hakim, kode etik advokad, dan
kode etik notaris. Ini semua merupakan kode etik profesi hukum yang disebut juga
Profesional Legal Ethic.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peranan etika profesi hukum terkait tuntutan mati irjen Teddy Minahasa ?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan
makalah ini dibuat adalah :

Menganalisa Peran etika profesi hukum terhadap kasus Irjen Teddy Minahasa
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KODE ETIK PROFESI

Pengertian umum dari suatu kode etik adalah terlaksananya pedoman atau tuntunan
tingkah laku yang sudah digariskan suatu kode etik pada profesi. Pelaksanaan suatu
profesi yang merupakan karya pelayanan masyarakat. Ini membawah akibat pelaksanaan
etik profesi dalam kode etik tersebut terkait dengan kebudayaan yang berkembang di
dalam masyarakat.

Kebudayaan tersebut dalam wujud ideal merupakan keseluruhan ide-ide, nilai-nilai


yang memberikan arah mengindikasikan dan mengatur tata kelakuan manusia dalam
masyarakat. Perwujudannya ini termasuk yang berupa etika pada umumnya, atau itu
etika profesi tidak boleh tentang dengan etika pada umumnya, atau etika pada umumnya
yang menyangkut profesi mengkristalisasikan diri ke dalam etika profesi (kode etik).
Disamping itu kebudayaan mempunyai unsur-unsur.

Petugas kepolisian menghendaki terpeliharanya ketertiban dan sekaligus


menyelenggarakan berdasarkan hukum, yang dalam kenyataan menjadi suatu dilemma.
Alat Negara penegak hukum bagaimana pun tidak dapat mengelakan mengakaitkan
antara pengertian asas legalitas selain dari pada mempergunakan hukum sebagi suatu
instrumen dan tertib sosial.

Kode etik hukum Indonesia sesungguhnya harus berorientasi pada cita-cita Negara
hukum yang didasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi dan berkeadilan sosial dalam suatu
masyarakat bangsa Indonesia yang bersatu sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945. Dan kode etik hukum merupakan bagian dri Politik Hukum Pidana yang
merupakan bagian dari Politik Hukum Indonesia.
2. KODE ETIK POLISI

Polisi dalam menjalankan tugasnya harus mematuhi kode etik Polri. Pelanggaran
terhadap kode etik Polri bisa dikenakan hukuman. Kode etik Polri dipaparkan dalam
Peraturan Kepala Kepolisian Negara (Perkap) Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
tentang Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dalam aturan itu terdapat 4 lingkup kode etik Polri. Pertama yakni etika kenegaraan.
Maksudnya adalah sikap moral Anggota Polri terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
kebhinekatunggalikaan. Kedua adalah etika kemasyarakatan, yakni sikap moral anggota
Polri yang senantiasa memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dengan mengindahkan
kearifan lokal dalam budaya Indonesia.

Ketiga adalah etika kelembagaan. Maksudnya adalah sikap moral anggota Polri
terhadap institusi yang menjadi wadah pengabdian dan patut dijunjung tinggi sebagai
ikatan lahir batin dari semua insan Bhayangkara dengan segala martabat dan
kehormatannya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Tribrata dan Catur
Prasetya.

Keempat adalah etika kepribadian, yakni sikap perilaku perseorangan anggota Polri
dalam kehidupan beragama, kepatuhan, ketaatan, dan sopan santun dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. PROFIL UMUM

Irjen Teddy Minahasa Putra adalah perwira tinggi Polri yang lahir pada 23
November 1971 di Minahasa, Sulawesi Utara. Di tengah kesibukannya sebagai polisi,
Teddy Minahasa Putra juga merupakan Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia
(HDCI) periode 2021-2026.

Teddy Minahasa Putra tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Teddy
Minahasa Putra pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Teddy Minahasa
Putra kemudian menjabat Staf Ahli Wakil Presiden RI, Karopaminal Divpropam Polri,
Kepala Kepolisian Daerah Banten. Teddy Minahasa Putra juga pernah menjabat sebagai
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Staf Ahli Manajemen Kapolri dan terakhir
sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat.

Irjen Pol Teddy Minahasa Putra adalah sosok polisi kaya di Indonesia. Ini
berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK lewat situs
elhkpn.kpk.go.id. Hanya saja, sebagai pejabat Polri Teddy Minahasa Putra tercatat baru
sekali melaporkan harta kekayaan di LHKPN. Laporan itu adalah LHKPN tahun 2022
yang disampaikan pada Desember 2021.

Berdasarkan LHKPN 2022, Teddy Minahasa Putra tercatat memiliki total kekayaan
sebesar Rp 29,9 miliar. Sebagian besar kekayaan Teddy Minahasa Putra berupa tanah /
properti yang banyak tersebar di Jawa Timur. Harta kekayaan Teddy Minahasa Putra
berupa tanah / bangunan senilai Rp 25.813.200.000. Harta kekayaan Teddy Minahasa
Putra ini terdiri dari 53 tanah dan bangunan. Tanah dan bangunan milik Teddy Minahasa
Putra antara lain berada di Pasuruan, Pesawaran, Pandeglang, dan Malang.
a. Kasus Teddy Minahasa

Teddy diketahui dituntut hukuman mati atas perbuatannya dalam pusaran narkoba.
Dia dinilai bersalah sebagaimana diatur dalam Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2,
juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.

Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif,
dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara
penyebaran narkotika. Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang
sitaan seberat lebih dari 5 kilogram. Dalam persidangan terungkap bahwa Teddy meminta
AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas. Awalnya, Dody sempat
menolak. Namun, pada akhirnya Dody menyanggupi permintaan Teddy. Dody kemudian
memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut
kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.

Tindak pidana ini turut melibatkan sejumlah pihak. Para terdakwa dalam kasus ini
adalah AKBP Dody Prawiranegara, Kompol Kasranto, Aiptu Janto P. Situmorang, Linda
Pujiastuti alias Anita, M. Nasir dan Syamsul Maarif. Dody dituntut jaksa dengan pidana 20
tahun penjara dan denda Rp2 miliar subsider 6 bulan kurungan dalam perkara ini.
Sedangkan Linda dituntut dengan pidana 18 tahun penjara dan denda Rp2 miliar subsider 6
bulan. Sementara itu, Kasranto dan Syamsul Maarif dituntun pidana 17 tahun penjara
dengan denda Rp 2 Miliar subsider 6 bulan penjara dalam kasus ini.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. Diperlukan cara untuk menemukan alternatif yang tepat dalam menghadapi
kejahatan/penjabat tidaklah mudah oleh karena adanya kesulitan-kesulitan untuk
mengembangkan hukum pidana yang bersifat dogmatik dan sekaligus mempunyai sifat
praktis untuk menghadapi kejahatan dan penjahat, padahal cita-cita masyarakat dapat
tercapai melalui tertib sosial. Suatu dilemma antara kepentingan tertib sosial dan
kepentingan tertib sosial dan kepentingan peranan hukum.
DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia "Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati di Kasus Narkoba"


: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230330095750-12-931167/teddy-minahasa-dituntut-
hukuman-mati-di-kasus-narkoba
Soermarno P. Wiranto, Ilmu Hukum Profesi. Pro Justitia No. Ke-11, Bandung, 1980.
Sri Oemijati, Pedoman Etik Penelitian Kedokteran Indonesia.FK-UI, gaya Baru, Jakarta, 1987.
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumi, Bandung, 1981.
Zintan Prihatin. 2023 "Terjerat Kasus Peredaran Sabu, Teddy Minahasa: Ada Perintah dari
Pimpinan Polri",https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/28/17104791/terjerat-kasus-
peredaran-sabu-teddy-minahasa-ada-perintah-dari-pimpinan?page=all..

Anda mungkin juga menyukai